Wednesday, January 21, 2009

Drink 6 glasses of water (1.5 liters)




Water

It's plain and simple: Drink 6 glasses of water (1.5 liters)!!! That's it!

Without spending on medicine, tablets, injections, diagnosis, Doctor fees, etc., just by drinking pure water, the following diseases will be cured.

1. Headache
2. Blood Pressure/Hyper Tension
3. Anemia (Blood Shortage)
4. Rheumatism (Pain in joints/ muscles)
5. General Paralysis
6. Obesity (Very Fatness)
7. Arthritis
8. Sinusitis
9. Tachycardia
10. Giddiness
11. Cough (Khansi)
12. Asthma
13. Bronchitis
14. Pulmonary Tuberculosis (T.B.)
15. Meningitis
16. Kidney stones
17. Urogenital diseases
18. Hyper acidity
19. Gastro-enteritis
20. Dysentery
21. Rectal Piodapse
22. Constipation (Kabj)
23. Hostorthobics
24. Diabetes (Madhumeh)
25. Eye diseases
26. Ophthalmic Hemorrhage & Opthalmia (reddish eye)
27. Irregular Menstruation
28. Leukemia (white Blood) (Editor: May be in some specific Cases)
29. Uterine Cancer (Editor: May be in some specific Cases)
30. Breast Cancer (Editor: May be in some specific Cases)
31. Laryngitis

How to do this water therapy?

1) Early morning after you get up from bed (without even brushing your teeth) drink 1.50 liters of water i.e., 5 to 6 glasses. Better to pre-measure 1.50 liters of water. Let us all know that our ancestors termed this therapy as "Usha Paana Chikitsa". You may wash your face thereafter.

2) Here it is very essential to note that nothing else - neither drinks nor solid food of any sort - should be taken within 1 hour before and after drinking this 1.50 liters of water.

3) It is also to be strictly observed that no Alcoholic drinks should be taken the previous night.

4) If required, boiled and filtered water may be used for this purpose.

Is it possible to drink 1.50 liters of water at one time?

1) To begin with, one may find it difficult to drink 1.50 liters of water at one time, but one will get used to it gradually. Initially, while practicing you may drink four glasses first and the balance two glasses after a gap of two minutes. In the beginning, you may find the necessity to urinate 2 to 3 times within an hour, but it will become normal after sometime.

By research and experience, the following diseases are observed to be cured with this therapy within the indicated days as below:

Constipation in 1 day
Acidity 2 days
Diabetes 7 days (Editor: May be in some specific Cases)
BP & Hypertension 4 weeks
Cancer 4 weeks (Editor: May be in some specific Cases)
Pulmonary TB 3 months

Note

: It is advised that persons suffering from Arthritis or Rheumatism should practice this therapy thrice a day, i.e. morning, midday and night, 1 hours before meals - for one week; and twice a day subsequently till the disease is cured.

How does pure water act?

Consuming ordinary drinking water by the right method purifies human body. It renders the colon more effective by forming new fresh blood, known in medical terms as Haematopaises. That the mucousal folds of the colon and intestines are activated by this method, is an undisputed fact, just as the theory that new fresh blood is produced by the mucousal fold. If the colon is cleaned then the nutrients of the food taken several times a day will be absorbed and by the action of the mucousal folds they are turned into fresh blood. The blood is all important in curing ailments and restoring health, and for this water should be consumed in a regular pattern. We make an earnest request that the above method should be read and practiced carefully.


Trading Valas/Forex Trading dalam Perspektif Islam



Sebagian umat Islam meragukan kehalalan praktik perdagangan berjangka. Bagaimana menurut padangan para pakar Islam?

"Jangan engkau menjual sesuatu yang tidak ada padamu" sabda Nabi Muhammad SAW, dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah.

Oleh sementara fuqaha (ahli fiqih Islam), hadits tersebut ditafsirkan secara saklek. Pokoknya, setiap praktik jual beli yang tidak ada barangnya pada waktu akad, haram. Penafsiran secara demikian itu, tak pelak lagi, membuat fiqih Islam sulit untuk memenuhi tuntutan jaman yang terus berkembang dengan perubahan-perubahannya.

Karena itu, sejumlah ulama klasik yang terkenal dengan pemikiran cemerlangnya, menentang cara penafsiran yang terkesan sempit tersebut. Misalnya, Ibn al-Qayyim. Ulama bermazhab Hambali ini berpendapat, bahwa tidak benar jual-beli barang yang tidak ada dilarang. Baik dalam Al Qur’an,sunnah maupun fatwa para sahabat, larangan itu tidak ada.

Dalam Sunnah Nabi, hanya terdapat larangan menjual barang yang belum ada, sebagaimana larangan beberapa barang yang sudah ada pada waktu akad. “Causa legis atau ilat larangan tersebut bukan ada atau tidak adanya barang, melainkan garar,” ujar Dr. Syamsul Anwar, MA dari IAIN SUKA Yogyakarta menjelaskan pendapat Ibn al-Qayyim. Garar adalah ketidakpastian tentang apakah barang yang diperjual-belikan itu dapat diserahkan atau tidak. Misalnya, seseorang menjual unta yang hilang. Atau menjual barang milik orang lain, padahal tidak diberi kewenangan oleh yang bersangkutan.

Jadi, meskipun pada waktu akad barangnya tidak ada, namun ada kepastian diadakan pada waktu diperlukan sehingga bisa diserahkan kepada pembeli, maka jual beli tersebut sah. Sebaliknya, kendati barangnya sudah ada tapi - karena satu dan lain hal — tidak mungkin diserahkan kepada pembeli, maka jual beli itu tidak sah.

Perdagangan berjangka, jelas, bukan garar. Sebab, dalam kontrak berjangkanya, jenis komoditi yang dijual-belikan sudah ditentukan. Begitu juga dengan jumlah, mutu, tempat dan waktu penyerahannya. Semuanya berjalan di atas rel aturan resmi yang ketat, sebagai antisipasi terjadinya praktek penyimpangan berupa penipuan — satu hal yang sebetulnya bisa juga terjadi pada praktik jua-beli konvensional.

Dalam perspektif hukum Islam, Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) (forex adalah bagian dari PBK) dapat dimasukkan ke dalam kategori almasa’il almu’ashirah atau masalah-masalah hukum Islam kontemporer. Karena itu, status hukumnya dapat dikategorikan kepada masalah ijtihadiyyah. Klasifikasi ijtihadiyyah masuk ke dalam wilayah fi ma la nasha fih, yakni masalah hukum yang tidak mempunyai referensi nash hukum yang pasti.

Dalam kategori masalah hukum al-Sahrastani, ia termasuk ke dalam paradigma al-nushush qad intahat wa al-waqa’I la tatanahi. Artinya, nash hukum dalam bentuk Al-Quran dan Sunnah sudah selesai; tidak lagi ada tambahan. Dengan demikian, kasus-kasus hukum yang baru muncul mesti diberikan kepastian hukumnya melalui ijtihad.

Dalam kasus hukum PBK, ijtihad dapat merujuk kepada teori perubahan hukum yang diperkenalkan oleh Ibn Qoyyim al-Jauziyyah. Ia menjelaskan, fatwa hukum dapat berubah karena beberapa variabel perubahnya, yakni: waktu, tempat, niat, tujuan dan manfaat. Teori perubahan hukum ini diturunkan dari paradigma ilmu hukum dari gurunya Ibn Taimiyyah, yang menyatakan bahwa a-haqiqah fi al-a’yan la fi al-adzhan. Artinya, kebenaran hukum itu dijumpai dalam kenyataan empirik; bukan dalam alam pemikiran atau alam idea.

Paradigma ini diturunkan dari prinsip hukum Islam tentang keadilan yang dalam Al Quran digunakan istilah al-mizan, a-qisth, al-wasth, dan al-adl.

Dalam penerapannya, secara khusus masalah PBK dapat dimasukkan ke dalam bidang kajian fiqh al-siyasah maliyyah, yakni politik hukum kebendaan. Dengan kata lain, PBK termasuk kajian hukum Islam dalam pengertian bagaimana hukum Islam diterapkan dalam masalah kepemilikan atas harta benda, melalui perdagangan berjangka komoditi dalam era globalisasi dan perdagangan bebas.

Realisasi yang paling mungkin dalam rangka melindungi pelaku dan pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan berjangka komoditi dalam ruang dan waktu serta pertimbangan tujuan dan manfaatnya dewasa ini, sejalan dengan semangat dan bunyi UU No. 32/1977 tentang PBK.

Karena teori perubahan hukum seperti dijelaskan di atas, dapat menunjukkan elastisitas hukum Islam dalam kelembagaan dan praktek perekonomian, maka PBK dalam sistem hukum Islam dapat dianalogikan dengan bay’ al-salam’ajl bi’ajil.

Bay’ al-salam dapat diartikan sebagai berikut. Al-salam atau al-salaf adalah bay’ ajl bi’ajil, yakni memperjualbelikan sesuatu yang dengan ketentuan sifat-sifatnya yang terjamin kebenarannya. Di dalam transaksi demikian, penyerahan ra’s al-mal dalam bentuk uang sebagai nilai tukar didahulukan daripada penyerahan komoditi yang dimaksud dalam transaksi itu. Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah mendefinisikannya dengan: “Akad atas komoditas jual beli yang diberi sifat terjamin yang ditangguhkan (berjangka) dengan harga jual yang ditetapkan di dalam bursa akad”.

Keabsahan transaksi jual beli berjangka, ditentukan oleh terpenuhinya rukun dan syarat sebagai berikut :

Rukun sebagai unsur-unsur utama yang harus ada dalam suatu peristiwa transaksi Unsur-unsur utama di dalam bay’ al-salam adalah:

Pihak-pihak pelaku transaksi (‘aqid) yang disebut dengan istilah muslim atau muslim ilaih.
Objek transaksi (ma’qud alaih), yaitu barang-barang komoditi berjangka dan harga tukar (ra’s al-mal al-salam dan al-muslim fih).
Kalimat transaksi (Sighat ‘aqad), yaitu ijab dan kabul. Yang perlu diperhatikan dari unsur-unsur tersebut, adalah bahwa ijab dan qabul dinyatakan dalam bahasa dan kalimat yang jelas menunjukkan transaksi berjangka. Karena itu, ulama Syafi’iyah menekankan penggunaan istilah al-salam atau al-salaf di dalam kalimat-kalimat transaksi itu, dengan alasan bahwa ‘aqd al-salam adalah bay’ al-ma’dum dengan sifat dan cara berbeda dari akad jual dan beli (buy).

Syarat-syarat

Persyaratan menyangkut objek transaksi, adalah: bahwa objek transaksi harus memenuhi kejelasan mengenai: jenisnya (an yakun fi jinsin ma’lumin), sifatnya, ukuran (kadar), jangka penyerahan, harga tukar, tempat penyerahan.

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh harga tukar (al-tsaman), adalah, Pertama, kejelasan jenis alat tukar, yaitu dirham, dinar, rupiah atau dolar dsb atau barang-barang yang dapat ditimbang, disukat, dsb. Kedua, kejelasan jenis alat tukar apakah rupiah, dolar Amerika, dolar Singapura, dst. Apakah timbangan yang disepakati dalam bentuk kilogram, pond, dst.

Kejelasan tentang kualitas objek transaksi, apakah kualitas istimewa, baik sedang atau buruk. Syarat-syarat di atas ditetapkan dengan maksud menghilangkan jahalah fi al-’aqd atau alasan ketidaktahuan kondisi-kondisi barang pada saat transaksi. Sebab hal ini akan mengakibatkan terjadinya perselisihan di antara pelaku transaksi, yang akan merusak nilai transaksi.

Kejelasan jumlah harga tukar. Penjelasan singkat di atas nampaknya telah dapat memberikan kejelasan kebolehan PBK. Kalaupun dalam pelaksanaannya masih ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan peraturan perundang-undangan yang ada, maka dapatlah digunakan kaidah hukum atau legal maxim yang berbunyi: ma la yudrak kulluh la yutrak kulluh. Apa yang tidak dapat dilaksanakan semuanya, maka tidak perlu ditinggalkan keseluruhannya.

Dengan demikian, hukum dan pelaksanaan PBK sampai batas-batas tertentu boleh dinyatakan dapat diterima atau setidak-tidaknya sesuai dengan semangat dan jiwa norma hukum Islam, dengan menganalogikan kepada bay’ al-salam.

Dihimpun dari berbagai sumber

Wawancara Christian Hadinata
Stop Ikut Turnamen jika Tak Siap

Pebulutangkis Indonesia turun di turnamen Super Series Malaysia dan Korea pada awal tahun 2009. Hasil yang dituai skuad Pelatnas Cipayung bisa dibilang tak terlalu menggembirakan. Gelar juara diraih ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir di Malaysia. Namun, di Korea, tak ada satu pun wakil yang melaju ke final. Padahal, Ketua Umum PBSI, Djoko Santoso, sempat menyebut dirinya ingin tiap atlet yang dikirim bisa berprestasi maksimal.

Christian Hadinata, pemain dan pelatih yang paling mengerti kondisi. (Foto: Erly Bahtiar/BOLA)

Kasubid Pelatnas yang juga kepala pelatih, Christian Hadinata, sempat mengungkapkan kekhawatirannya karena atlet yang berangkat tak melakukan persiapan seperti biasa lantaran pelatnas baru mulai aktif awal Januari lalu. Berikut penuturan Christian soal evaluasi sementara pebulutangkis pelatnas di SS Malaysia dan Korea.

Bagaimana analisis hasil di dua turnamen ini?

Nova/Lilyana sesuai prediksi, bisa meraih gelar karena memang nomor ganda campuran yang melakukan persiapan paling intensif meskipun latihan belum seperti biasanya. Tapi, puncak penampilan mereka memang hanya didapat di satu turnamen saja karena persiapan yang kurang.

Di nomor lain, persiapan sangat minim sehingga hasilnya tidak maksimal. Dengan latihan maksimal saja perlu perjuangan keras untuk jadi juara karena persaingan sekarang sangat berat.

Lagipula beberapa pemain menjalani jadwal yang padat belakangan ini. Pasti ada faktor kelelahan fisik dan mental yang mereka alami.

Kenapa kondisi seperti ini bisa terjadi?

Pemain dan pelatih harusnya sadar dengan kemampuan. Mereka yang paling tahu kondisi. Kalau memang tak siap, jangan berangkat. Lebih baik sedikit ikut turnamen tapi hasilnya maksimal daripada sering ikut tapi gagal.

Tentu sulit memetik hasil maksimal jika pemain terus menerus turun dalam empat turnamen tanpa persiapan maksimal, setelah Final Super Series, Copenhagen Masters, SS Malaysia dan Korea.

Keputusan Sony Dwi Kuncoro untuk batal ikut di Korea cukup tepat. Mungkin dia dan pelatihnya sudah merasa hasilnya tidak akan maksimal jika tetap ikut. Jadi lebih baik istirahat.

Untuk pemain papan atas, jika berangkat ke turnamen targetnya adalah juara, bukan lagi hanya partisipasi. Masyarakat kita tentu juga berharap pemain bisa juara setiap ikut turnamen.

Pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya?

Pernah, dulu sewaktu melatih Ricky Subagdja/Rexy Mainaky. Meskipun masih bisa menang, pasti terlihat jika pemain tengah menurun. Memang seharusnya stop dulu ikut turnamen.

Hal ini dilakukan Korea dan Cina. Mereka tak mengirimkan pemain di beberapa turnamen setelah Olimpiade. Mungkinkah kita ikuti?

Mungkin sekali. Itu adalah salah satu cara yang bagus untuk menyegarkan pemain. Strategi itu akan jadi perhatian buat kami.

Apa hasil tidak maksimal belakangan ini memengaruhi mental pemain?

Saya tak tahu persis. Tapi, yang jelas dalam evaluasi nanti akan kita tanyakan pada pemain dan pelatih apa target yang mau dicapai. Kenapa hasilnya seperti ini?

All England akan jadi turnamen berikutnya. Karena sudah lama tak memetik gelar di sana, turnamen ini punya arti penting. Pekerjaan rumah apa yang paling penting untuk dilakukan dalam persiapan?

Kita masih punya waktu sekitar enam minggu untuk persiapan. Recovery pemain adalah hal yang harus dilakukan. Bagaimana supaya mereka bisa kembali berlatih dengan segar dan gembira. Bukan dengan keadaan loyo dan jenuh. Lalu seberapa cepat bisa mengembalikan kondisi pemain dan melakukan latihan seperti biasanya. (win)

Napoli, Merajut Ulang Sejarah

Setelah tertidur pulas di belantika Serie A, kini brand Napoli mulai menggeliat lagi ke permukaan. Reformasi di segala bidang ikut meluruskan jalan mereka. Sukses tinggal menunggu waktu.

Napoli punya tanda-tanda mereguk era kesuksesan jilid II. Mulai dari kegairahan tifosi yang mengingatkan era Maradona sampai yang paling signifikan, sukses di bursa mercato. Namun, yang lebih penting kini gairah masyarakat Napoli marak lagi, membara seperti perjuangan Ernesto "Che" Guevarra.

Kondisi ini sungguh pas melihat budaya masyarakat Selatan yang miskin. Tengoklah cara main mereka yang merupakan titisan dari kombinasi gaya catenaccio kuno, spirit gladiator dengan sentuhan khas Latino. Cuma itu satu-satunya cara untuk menyaingi legiun top Utara: Juventus, Inter, dan Milan.

Tipikal dasar Il Napolitano dimulai dengan mentalitas “jangan mau kalah” atau “yang penting menang”. Barangkali ini merupakan potret dari kerasnya kehidupan nyata masyarakat mereka. Terpaan kemiskinan di wilayah yang paling tidak populer dan paling disepelekan seantero Italia: Campania.

Pada era 60 dan 70-an, Napoli selalu kehabisan bensin di akhir-akhir kompetisi. Mereka perkasa di depan, terhuyung-huyung di pertengahan, dan akhirnya ambruk di ujung laga. Kedatangan Diego Maradona di era 80-an, yang dipadukan oleh Ricardo Alemao dan Antonio Careca, mendobrak pola pikir jadul.

Gaya lebih progresif sekaligus atraktif ditingkatkan. Hal ini sampai memengaruhi strategi mercato. Mulai saat itu Napoli makin jarang membeli stranieri di sektor penjaga gawang dan pemain belakang, kecuali untuk gelandang serang, pengatur permainan dan penyerang. Persis seperti situasi sekarang!

Kini mesin permainan Napoli digerakkan oleh Ezequiel Ivan Lavezzi (striker); Marek Hamsik dan Christian Maggio (gelandang). Kekuatannya dipancang enam pilar: Manuel Blasi dan Walter Gargano (gelandang); Giuseppe Iezzo (kiper), dan Fabiano Santacroce (bek), plus il capitano Paolo Cannavaro (bek).

Sumber Sukses

Strategi tanpa taktik adalah jalan paling lambat untuk meraih kemenangan. Taktik tanpa strategi adalah jalan paling lambat menuju kekalahan. Seperti kata Sun Tzu ribuan tahun silam, ini juga diamini trio reformasi Napoli: il capo Aurelio De Laurentiis, CEO Pierpaolo Marino, dan allenatore Edoardo Reja.

Namun, yang mesti diingat, Italia juga sarangnya strategi adalah segala-galanya di sepakbola. Mereka tidak peduli dengan sepakbola indah. Hanya hasil efektif, menciptakan gol, dan meraih poinlah yang jadi tujuan. ”Itulah yang saya pikir sebagai sebuah tim yang matang,” kata Marino.

Reja tabu menerapkan possession karena dianggap cuma sebuah gelitikan. Dasar permainan sekarang adalah menekan dan mengontrol penuh permainan. Sebastiano Vernazza dalam Modern football: organisation and pressing memuji menu permainan Napoli sebagai ciri utama sepakbola masa kini.

Kecerdasan saja tanpa sebuah ambisi sama seperti burung tanpa sayap, kata seniman klasik Spanyol, Salvador Dali. Karena itu, berikutnya jadi giliran tugas De Laurentiis. Sketsa skenario visi dan misinya telah disebarkan ke seluruh kota. Napoli harus jadi yang terhebat di Italia pada 2012.

Pengakuan Lippi

Deskripsi Vernazza tidak sendirian. Legenda Italia dan ikon Inter, Alessandro Altobelli, mencap Napoli sebagai The Gunners-nya Italia. “Melihat cara pembinaan dan sirkulasi organisasinya, Napoli bisa menjadi Arsenal Italia,” ujarnya pada September silam.

Tanaman jika dirawat dan diberi pupuk akan berbuah subur. Begitu pun anak-anak Napoli. Hasil bagus di musim lalu membuat Marcello Lippi punya dalih untuk mengungkapkan perasaan lamanya. Bertahun-tahun dia menunggu kesempatan ini. Namun, baru di era kedua mimpinya kesampaian.

Pada November silam, Lippi langsung mencoba Santacroce dan Maggio saat meladeni Yunani di partai uji coba. “Saya cinta Napoli dan selalu dekat dengan kota dan tifosi mereka,” ucap komisaris teknis La Nazionale ini pada majalah Il Roma.

Ini dimaklumi. Ia memang pernah menukangi Napoli di 1993/94. Di sanalah kariernya meroket. Sepakbola Italia terkadang lebih mengedepankan faktor subjektif ketimbang objektif. Inilah "prestasi" awal Napoli.

Mereka bergairah kembali! Kini tiap akhir pekan, stadion riuh lagi dan mulai menyaingi gereja. San Paolo, sebuah amphitheatre di tengah metropolitan berpopulasi 4,4 juta jiwa, kembali disakralkan sisa-sisa etnis Pompeii, kota yang musnah oleh erupsi Vesuvius pada tahun 79.

Tribalisme kuno kembali melanda Campania. Ritual kuno yang lama telah menghilang tiba-tiba bermunculan. Belakangan, di sudut-sudut permukiman makin banyak lukisan mural bergambar Lavezzi dan Hamsik. Napoli haus akan sebuah pengakuan harga diri.

Mereka mesti merajut ulang sejarah yang robek. Kecemasan mereka telah kehilangan chi vuole mantenere, apa yang telah dimiliki, sekarang berganti kepada hasrat chi vuole acquistare, apa yang belum dimiliki, di saat seperti sekarang.