Korban Sekarat di Pantai Mertasari------
Denpasar (Bali Post) -
Belum tuntas mengungkap kasus pembantaian sejoli di pantai Padanggalak, Denpasar Timur, beberapa bulan lalu, kini polisi kembali dihadapkan kasus serupa. Sepasang kekasih --Siti Kunairoh (20) dan I Nyoman Wirata (30) -- ditemukan tergeletak bersimbah darah di pantai Mertasari, Sanur, Denpasar Selatan, Selasa (6/5) dini hari kemarin.
Kondisi kedua korban sekarat akibat luka yang dideritanya cukup parah. Kuat dugaan, sejoli itu merupakan korban perampokan. Hal itu terbukti dengan adanya sejumlah barang berharga berupa dompet, handphone (HP) milik korban raib. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian menyangkut kasus tersebut.
Informasi yang dihimpun kemarin, peristiwa mengejutkan itu pertama kali diketahui oleh Mustika, petugas Bankamdes Sanur. Sebelumnya, petugas Bankamdes menerima laporan dari seseorang bahwa motor miliknya hilang tak jauh dari TKP perampokan.
Mustika dkk. pun melakukan pencarian dengan menyisiri pantai pukul 00.30 wita. Tidak hanya petugas Bankamdes, polisi pariwisata setempat juga ikut melakukan pencarian. Tanpa diduga, Mustika dkk. mendengar suara jeritan minta tolong. ''Suaranya cewek. Dia teriak minta tolong,'' kata Mustika kepada penyidik Polsek Densel.
Mustika dkk. pun menelusuri suara tersebut. Betapa kagetnya mereka, begitu melihat dua orang tergeletak bersimbah darah. Tanpa pikir panjang, kedua korban bergegas dilarikan ke RS Sanglah guna mendapatkan perawatan medis. Kejadiannya pun langsung dilaporkan ke Polsek Densel untuk ditindaklanjuti. ''Hingga kini, mereka belum sadarkan diri, terutama Wirata,'' ujar salah satu petugas.
Dijelaskan, Wirata yang tinggal di Jalan Sekar Tunjung, Denpasar mengalami luka robek di kepala dan wajahnya lebam akibat pukulan benda tumpul. Sementara Siti juga menderita luka yang sama, tetapi tidak separah luka Wirata.
Memadu Kasih
Informasi lain menyatakan kedua korban sebelumnya sedang asyik memadu kasih di pantai Mertasari, Sanur. Sambil menikmati deburan ombak dan desiran angin pantai, mereka duduk bermesraan menghadap ke selatan. Supaya suasana lebih romantis, mereka juga mendengarkan lantunan musik yang ada di HP-nya. Tanpa disangka, kedua korban tiba-tiba dipukul oleh dua pria yang tidak dikenal. ''Pelaku datangnya dari arah utara. Mereka dipukul dari belakang,'' jelas petugas tadi kepada wartawan, kemarin.
Berkali-kali mendapat pukulan, membuat kedua korban tak berdaya. Lantas, pelaku mengambil HP dan dompet milik korban. Bahkan, pelaku juga membawa kabur sepeda motor milik korban. Tetapi, motor Supra Fit DK 2387 GV berhasil ditemukan. ''Siangnya, motor korban ditemukan di Jalan Tirta Akasa, Denpasar. Sementara dompet dan HP korban lenyap,'' paparnya.
Sementara dari hasil olah TKP yang dilakukan Polsek Densel dan identifikasi Poltabes Denpasar, kedua korban diduga sempat melakukan perlawanan. Terbukti, di TKP banyak terlihat ceceran darah hingga ke mana-mana. Polisi juga menemukan beberapa barang bukti (BB) yang diduga milik korban. Di antaranya sepasang sendal, makanan ringan, sarung tangan, mantel, bungkusan rokok dan minuman yang mengandung alkohol. Semua temuan itu diamankan di Polsek Densel. ''Batu kapur yang berisi bercak darah juga diamankan,'' imbuhnya. (jay
__।_,_.__
BBM Naik, Berbagai Dampak akan Muncul
AKHIRNYA harga BBM dipastikan naik, walau belum diketahui kapan realisasinya dan dalam kisaran berapa. Naiknya harga BBM ini memang menjadi satu pilihan berat bagi pemerintah, apalagi rakyat yang berada di skala menengah ke bawah. Akankah kenaikan harga BBM ini memunculkan suatu gejolak di masyarakat, dan sudah siapkan pemerintah menghadapi berbagai dampak yang muncul? Demikian pendapat dari beberapa kawan yang bergabung di acara Warung Global yang disiarkan Radio Global 96,5 FM, Selasa (6/5) kamarin. Berikut rangkuman selengkapnya.
------------ --------- --------- --
Sulu di Denpasar bertanya sejauh mana Indonesia mencerdaskan rakyatnya dengan kenaikan-kenaikan harga BBM dan lain-lain? Ini ibarat daya tawar yang sangat-sangat sulit untuk pemerintah, terutama sekarang ini situasi kondisi ekonomi untuk masyarakat bahkan menengah ke bawah lebih besar yang jumlahnya 75%.
Tut De di Tabanan mengatakan ada bebarapa risiko politik, sosial, dan ekonomi yang telah diambil paket Bapak Presiden dan wakilnya. Di antaranya bahwa kegagalan pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu sudah jelas karena perubahan politik negara ini mengarah ke kapitalis bukan lagi berkedaulatan NKRI, baik dari politik maupun ekonomi. Ini terbukti kita sudah dijajah lagi oleh kapitalis-kapitalis. Berikutnya pemerintah di bidang risiko politik luar biasa kendalanya sudah jelas kelihatan sekali bahwa krisis kepercayaan 2009 diperkirakan besar, mungkin tipis harapan tampil kembali duet ini. Intinya pemerintah tidak bisa mengambil altertatif atau jalan lain.
Gede Biasa menilai rupanya kenaikan harga BBM ini menjadi suatu tradisi, artinya kita akan selalu berhadapan dengan kanaikan harga BBM. Hal ini harus dipikirkan oleh pemimpin-pemimpin yang akan datang minimal bagaimana caranya agar minyak mentah itu nantinya bisa diolah sendiri di dalam negeri sehingga bisa menekan harga BBM, tidak mengikuti harga dunia. Kalau memang harga BBM harus naik, yang paling merasakan dampaknya adalah kelas menengah ke bawah. Sementara kelas atas tidak merasakan secara langsung karena penghasilannya sudah di atas rata-rata. Dengan situasi sekarang saja golongan menegah ke bawah sudah kesulitan untuk mengatur agar bisa berjalan usahanya, baik untuk produksi maupun menggaji karyawan. Bisa dibayangkan kalau harga BBM dinaikkan maka memicu kenaikan harga bahan pokok dan juga bahan produksi.
Ireng di Bajra menjelaskan kenaikan harga BBM untuk mengatasi gejolak-gejolak krisis dan sebagainya bukan rahasia lagi bagi pemerintah kita. Sebagai rakyat mempertanyakan, ini merupakan suatu kegagalan dalam kabinet SBY karena rakyat perlu sejahtera.
Suardana di Gubug Tabanan berpendapat bahwa ini adalah kebijakan yang menyentuh seluruh masyarakat yang efeknya adalah harga bahan pokok akan naik, syukur-syukur gaji tinggi bisa beli. Seharusnya kita punya wakil rakyat di DPR ngomong dan pemerintah melakukan koordinasi lebih dulu apakah kebijakan ini bisa dilakukan. Kalau sudah mendapat persetujuan dari DPR maka dinaikkan, karena ini jalan satu-satunya disebabkan oleh naiknya harga minyak dunia. Anggota Dewan harus bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat, jangan hanya ujung-ujungnya menyalahkan presiden dan wakil presiden serta menteri-menterinya.
Adnyana di Pedungan mempunyai keyakinan pasti harga BBM naik, walaupun masyarakat tidak menghendaki. Kalau harus naik diharapkan 1% saja karena harga minyak dunia sudah naik, jadi mau tidak mau, senang tidak senang pasti kita kena. Dampak tahun 2005 belum bisa kita atasi, sekarang ini menandakan dayan pemerintah sudah habis.
Walek di Glogor menilai terlambat menaikkan harga BBM, seharusnya pada saat minyak mentah sudah menembus di level US$ 65 per barel sudah menaikkan harga. Masalahnya sekarang harga yang di luar, baik bahan bangunan, makanan, sembako sudah naik. Kalau sekarang BBM baru dinaikan maka dua kali naiknya. Seandainya awal tahun 2008 menaikkan harga BBM mungkin tidak separah sekarang. Saya setuju harga BBM dinaikkan, bila perlu dua kali lipat karena pemerintah terlalu banyak subsidi sekarang sehingga kini pemerintah berada di ujung kolaps yakni APBN digerogoti. Kalau sekarang pemerintah tidak menaikkan harga BBM maka yang menjadi presiden 2009 harus ''sakit gigi'' karena menanggung beban dari pemerintah sekarang.
Dharmayoga di Panjer mengucapkan ''selamat menikmati''. Menjadi pemimpin memang susah, di satu sisi memang harga minyak dunia naik kita harus mengikuti harga pasar. Solusinya korupsi di Indonesia masih merajalela, ini harus diefisienkan, juga pembalakan liar karena banyak uangnya.
Gung Pelor di Siangan Gianyar mengharapkan, karena BBM pasti naik, pemerintah semestinya maksimalkan kapan akan naik, agar masyarakat bisa ancang-ancang karena harga sembako naik.
__._,_.___
Jelang Pemilu 2009, SBY Minta Parpol Bersaing Sehat
Jakarta - Pemilu dan Pilpres 2009 sudah di depan mata. Parpol dan para calon sudah mulai bergerilya mendekati konstituen. Tak jarang mereka saling berlomba menggaet hati pemilih.
Menyikapi kondisi politik yang mulai memanas ini, Presiden SBY meminta kepada para politisi untuk berkompetisi secara sehat dan senantiasa menaati rambu-rambu yang telah digariskan.
"Berkompetisilah secara sehat. Jangan lampaui batas kepatutan dan cegahlah politik kekerasan," ujar SBY saat memberikan sambutan di depan ribuan peserta milad Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PTI) yang ke-80 di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (6/5/2008).
SBY juga meminta para politisi untuk berperilaku bersih, cerdas dan santun dalam melakukan segala kegiatan-kegiatan politik. "Kita isi politik ini dengan bersih, cerdas dan santun. Sehingga pemilu tahun depan dapat berjalan secara bebas, fair dan aman," pinta dia.
Jika kondisi ini terjadi, menurut SBY, maka rakyat akan diuntungkan. Kehidupan masyarakat pun akan menjadi lebih baik. "Kesejahteraan juga dapat ditingkatkan, " cetusnya.
SBY menambahkan, tahun 2008 ini adalah tahun politik. Sebab, parpol mulai melakukan persiapan-persiapan untuk menghadapi pemilu di tahun 2009. "Sedangkan tahun depan (2009) adalah tahun pemilu. Ini adalah keniscayaan demokrasi. Mari kita jalankan demokrasi ini dengan baik," kata SBY. ( anw / nvt )
Wednesday, May 7, 2008
Sepasang Kekasih Dibantai Perampok
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment