Wednesday, June 4, 2008

Munarman Tersangka




Markas - Markas FPI di Daerah Diserbu Massa
JAKARTA - Polisi mulai memburu pelaku dan otak penyerangan massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Silang Monas, Jakarta, Minggu (1/6). Tadi malam, Mabes Polri menetapkan lima orang dari Front Pembela Islam (FPI) sebagai tersangka.

Dalam daftar tersangka itu, terdapat nama Munarman, pimpinan Komando Laskar Islam, organisasi induk Front Pembela Islam (FPI). "Saat ini, sudah ada lima orang yang terindikasi sebagai pelaku dan kini ditetapkan sebagai tersangka," jelas Menko Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Widodo Adi Sutjipto usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden SBY di kantor Menko Polhukam Jakarta tadi malam (2/6).

Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Bambang Hendarso menjelaskan, lima tersangka itu termasuk Munarman. "Kami sudah mengidentifikasi. Sementara ini ada lima orang yang sudah masuk kategori tersangka. Untuk selanjutnya, kami lakukan pemeriksaan, ya termasuk Munarman," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri.

Bambang menegaskan, tim Bareskrim dan Polda Metro Jaya akan dikerahkan untuk menangkap para tersangka.

Ketika didesak wartawan siapa saja identitas empat tersangka selain Munarman itu, dengan nada rendah Bambang menyatakan tidak etis jika identitas mereka dibuka semua kepada khalayak. Sebab, kelima pelaku tersebut masih berada di luar. "Nantilah kami kasih tahu rekan-rekan jika kelimanya sudah tertangkap," katanya.

Mengenai ada tidaknya aktor intelektual di balik pengeroyokan yang dilakukan anggota FPI, Bambang mengaku untuk mengarah ke sana. Pihaknya masih perlu mengidentifikasi lebih lanjut.

Bagaimana dengan Habib Rizieq, pemimpin FPI? "Untuk Habib Rizieq, belum kami tetapkan," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, 12 anggota AKKBB terluka dalam pengeroyokan dan pemukulan oleh massa yang beratribut FPI saat menghadiri peringatan kelahiran Pancasila, Minggu (1/6) siang. Di antara yang terluka, terdapat Direktur Eksekutif International Centre for Islam and Pluralism (ICIP) Syafii Anwar, Direktur Eksekutif The Wahid Institute Achmad Suaedi, dan pemimpin Pondok Pesantren Al-Mizan KH Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka.


Aksi Balasan

Sementara itu, aksi anarkis FPI di Monas Minggu (1/6), mulai mengundang gelombang aksi pembalasan di daerah. Beberapa jam setelah insiden di Monas, sekitar pukul 20.00 WIB, puluhan warga Nahdlatul Ulama (NU) terdiri dari unsur Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Anshor, , menyerang Sekretariat FPI Cirebon, di Jalan Fatahilah, Gang Dukuh Dalem, Desa Setu Kulon, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.

Tindakan massa NU dari kalangan muda itu untuk membalas sakit hati warga NU karena anggota Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Maman Imanulhaq Faqieh dari Majalengka, menjadi korban pemukulan massa FPI. Sebelumnya, sejumlah kiai dan ormas Islam lainnya mengadakan pertemuan di Pesantren Kempek Cirebon untuk mengutuk kekerasan yang dilakukan massa FPI.

Menurut Ketua GMNI Kabupaten Cirebon Ujang Kusuma Atmawijaya yang ikut di belakang rombongan penyerang itu, aksi tersebut tidak diagendakan tetapi spontanitas terjadi saat melihat ada papan nama FPI. "Saya ikut pertemuan di Kempek, tetapi kami membuat pernyataan sendiri yang mengutuk kekerasan massa FPI di Jakarta," katanya.
Setelah markas FPI di Cirebon diserbu santri NU, tadi malam giliran markas besar FPI Daerah Yogyakarta diserang massa. Penyerangan itu dilakukan sekitar 75 massa yang belum diketahui identitasnya. Mereka mendatangi markas FPI di Jl Wates Km 8, dusun Ngaran, Desa Balaicatur, kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat itu, FPI dan sejumlah warga tengah melakukan pengajian di Masjid Al Jihad. Mereka dikejutkan oleh kedatangan massa yang langsung merusak papan nama FPI dan papan nama masjid. Sempat terjadi tantang menantang antara massa FPI dan sekelompok massa itu. Namun, ketika anggota FPI keluar dan membawa senjata tajam dan pentungan, massa itu lari tunggal langgang. Polisi yang berjaga tidak bisa berbuat banyak melihat keributan itu.
Komandan FPI Yogyakarta, Bambang Tedi, mengatakan belum bisa mengindentifikasi massa yang menyerangnya. "Saya tidak tahu mereka dari mana, tahu-tahu mereka sudah merusak papan nama dan dirobohkan ke dalam," ujarnya. "Pengajian ini bukan hanya diikuti FPI saja, tapi warga sekitar juga ada. Sehingga saya khawatir warga menjadi ketakutan," kata Bambang.


Respons SBY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menanggapi kerusuhan yang terjadi di silang Monas Minggu (1/6). Tanpa melalui juru bicara, SBY meminta polisi menangkap dan menindak tegas pelaku penyerangan.

Saat memberikan keterangan pers, SBY memang tidak menyebut FPI sama sekali. Hanya, sebelum memulai konferensi pers, Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng menyebutkan bahwa SBY akan memberikan tanggapan soal penyerangan massa beratribut Front Pembela Islam (FPI) terhadap peserta aksi AKKBB di Monas. "Saya sangat menyesalkan terjadinya kekerasan di Jakarta kemarin siang (Minggu, Red). Dan saya mengecam keras pelaku-pelaku tindak kekerasan itu," kata SBY di Kantor Presiden.

Menurut SBY, tindakan kekerasan tersebut tidak pantas dilakukan. Apalagi dengan mengatasnamakan agama. "Itu mencoreng nama baik negara kita, di negeri sendiri maupun di dunia," tuturnya.

SBY juga meminta aparat kepolisian meningkatkan kinerjanya dalam mencegah terjadinya kekerasan. Polisi, kata SBY, dituntut lebih siap, lebih cepat, dan lebih profesional. "Kepolisian harus melakukan pencegahan, tegas, dan jangan berikan ruang untuk kekerasan," tegasnya.

Masyarakat juga diminta berhati-hati menyikapi banyaknya kegiatan fisik di lapangan yang marak akhir-akhir ini. Menurut SBY, kegiatan tersebut sebagian merupakan unjuk rasa yang memang sah dilakukan. Tapi, sebagian lagi bukan kegiatan unjuk rasa. Saat menyampaikan keterangan persnya, SBY didampingi Menko Polhukkan Widodo A.S. dan Mensesneg Hatta Radjasa.

Selain memberikan keterangan pers tentang kekerasan di Monas, sorenya, SBY berdiskusi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin tentang peristiwa Minggu siang itu. Dalam pertemuan itu, Din meminta SBY selaku kepala pemerintahan untuk bersikap tegas.

Menurut Din, Muhammadiyah tidak berwenang menyatakan FPI harus dibubarkan atau tidak. Sebab, itu merupakan domain pemerintah. Karena itu, Din berharap SBY bisa mengoptimalkan kewenangannya.

"Kalau ada pasal yang memungkinkan pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap organisasi pelaku kekerasan, terkait keberadaannya, sebaiknya digunakan. Apalagi organisasi tersebut sudah meresahkan dan membuat kekacauan," kata Din usai bertemu SBY.

Dalam diskusi kemarin, lanjut Din, presiden juga sadar bahwa kerusuhan Monas ada kaitannya dengan masalah Ahmadiyah. Karena itu, Din berharap pemerintah juga tegas terhadap masalah Ahmadiyah tersebut. "Bagi Muhammadiyah, mengakui ada nabi setelah Rasulullah berarti di luar akidah Islam. Tapi, soal keberadaan lembaganya, kami tidak punya kewenangan," kata Sekjen MUI itu.

Tadi malam, SBY memimpin rapat koordinasi politik dan keamanan di Kantor Menko Polhukam, Jalan Merdeka Barat, Jakarta. SBY datang tidak dengan mobil berpelat RI-1, namun B 2670 BS. Rapat dimulai pukul 17.20 dan berakhir 19.10 dengan diselingi istirahat salat Magrib.

Usai rapat, SBY tidak memberikan keterangan apa pun. Jubir Kepresidenan Dino Pati Djalal menjelaskan dalam rapat, kasus Monas disinggung sebagai salah satu topik utama. Hadir dalam rapat dua jam itu Menko Polhukam Widodo A.S., Kepala BIN Syamsir Siregar, Panglima Djoko Santoso, Kapolri Sutanto, dan Jaksa Agung Hendarman Soepandji.

Ketika diklarifikasi perihal apakah ada instruksi presiden untuk membubarkan FPI, Menko Polhukam Widodo A.S. menyatakan, Departemen Dalam Negeri masih akan mendalami setiap bentuk organisasi kemasyarakatan yang ada, termasuk FPI. "Menteri dalam negeri akan mendalami dulu karena peraturan ormas ada di UU No 8 Tahun 1985," katanya. Soal penerbitan SKB Ahmadiyah yang dinilai sebagai pemicu konflik dan keresahan, Widodo menjawab, "Pada saatnya nanti dikeluarkan. "


Markas FPI

Setelah aksi beringasnya pada Minggu (1/6) menjadi perhatian di seluruh tanah air, ratusan anggota laskar berkumpul di Markas Besar FPI Petamburan, Jakarta Barat. Mereka mengadakan jumpa pers mengenai kronologi kejadian versi mereka. "Awalnya aksi kami adalah menolak kenaikan BBM, tidak membawa senjata tajam, dan tidak menyentuh wanita dan anak-anak," ujar Munarman, pemimpin Komando Laskar Islam (KLI), organisasi induk Front Pembela Islam (FPI). Dia didampingi pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab, pengacara Tim Pembela Muslim (TPM) Achmad Michdan, Ketua Forum Umat Islam Mashadi, dan Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto.

Menurut Munarman, saat beraksi menolak kenaikan BBM, mereka mendengar orasi kelompok AKKBB yang menggunakan pengeras suara tak jauh dari mereka. Sayup-sayup mereka mendengar ejekan terhadap laskar Islam dan pembelaan terhadap Ahmadiyah. "Kami kirimkan dua orang untuk memantau ke sana. Ternyata jelas-jelas mereka menyebut laskar Islam sebagai laskar kafir dan laskar setan," katanya.

Dalam jumpa pers tersebut, Habib Rizieq menolak dibenturkan dengan elemen umat yang lain. "Saya yakin KH Hazim Muzadi yang istikamah pasti berada dalam barisan kami menolak Ahmadiyah. Jadi, jangan ada yang berani-berani mengatasnamakan NU," tuturnya.(tom/ rdl



Puisi Karyawan Stress

Akulah pekerja kreatif
Gak ada kerjaan aku nyari kerjaan
Masih gak ada kerjaan juga
Aku nyari-nyari siapa yang bisa dikerjain...

Aku pekerja kreatif
Jam rumah aku lebihi 10 menit
Biar tidak terlambat kantor.
Jam kantor aku kurangi sepuluh menit
Biar rasanya kayak pulang awal...

Aku pekerja kreatif
Meja bersih aku berantakin
Biar keliatan sibuk meja berantakan
Aku beri tumpukan tinggi
Biar monitor gak dilihat orang...

Aku pekerja kreatif
Jam makan siang aku ng-imel
Jam makan siang habis aku makan siang
Jam kerja berlangsung aku ke musholla
Atau ke pantry atau ke toilet atau ke bank atau ke...

Akulah pekerja kreatif
Gak ada yang nelpon aku telpon-telponan
Telpon rumah gak diangkat
Aku telpon temen
Telpon temen lagi sibuk aku telpon sepupu
Telpon sepupu batereinya habis
Aku nelpon salah sambung...

Aku pekerja kreatif
Boss ada aku di meja
Boss gak ada aku dimanaa gitu...

Aku pekerja paling kreatif
Kompi kantor aku buat permainan interaktif (ngegame -red)
Telpon kantor aku buat nelpon temen kuliah
Printer kantor aku buat ngeprint CV
Fax kantor aku buat ngefax obyekan
Internet kantor aku buat browsing loker
E-mail kantor aku buat ikutan milis



Note:
Tapi itu bukan Aku lho!
Aku cuma pengen ungkapin kekesalanku pd people working around me ya yg kayak gitu! (Junaidi)


Puisi Karyawan Kreatif

Akulah karyawan paling rajin di dunia,
Berani berkorban nggak pernah ngedongkol,
Meski hati merana tapi tetap berdedikasi
Meski hari menjelang sore gini aku tetap masih dikantor

Akulah karyawan paling pantes dapet promosi
Selalu paling depan ngisi daftar absensi
Diantara rekan akulah yang paling rajin Temen yang nggak masuk pun aku absenin
Jam 8 kurang udah masuk kantor
Tidak lupa membeli koran
Di koran banyak berita koruptor
Kenapa gua nggak kebagian?

Sekarang hidup bener-bener nggak aman
Pake handphone dimobil digedor kapak merah
Itulah kenapa aku nggak beli mobil dan handphone

Tahun pertama ngantor masih ngekost
Tahun ketujuh ngantor udah pindah tempat kost
Tahun pertama pergi-pulang nebeng tukang pos
Di saat krismon pergi-pulang nebeng boss

Akulah karyawan yang paling setia
Sedari peletakan batu pertama kantor
Aku jadi kulinya
Sampai kantor punya jaringan komputer
Aku jadi net-admin-nya
Sampai kantor diledakin aku jadi otaknya... !!
Ha..ha..ha.. !!


Seandainya KITA yang jadi BOSS
dan Orang Lain jadi Staff
(cuplikan karya Yosep Iswadi)

Bila boss tetap pada pendapatnya, itu berarti beliau konsisten
Bila staff tetap pada pendapatnya, itu berarti dia keras kepala !

Bila boss berubah-ubah pendapat, itu berarti beliau fleksibel.
Bila staff berubah-ubah pendapat, itu berarti dia plin-plan !

Bila boss bekerja lambat, itu berarti beliau teliti.
Bila staff bekerja lambat, itu berarti dia tidak perform !

Bila boss bekerja cepat, itu berarti beliau smart.
Bila staff bekerja cepat, itu berarti dia terburu-buru !

Bila boss lambat memutuskan, itu berarti beliau hati-hati .
Bila staff lambat memutuskan, itu berarti dia telmi !

Bila boss mengambil keputusan cepat,
itu berarti beliau berani mengambil keputusan.
Bila staff mengambil keputusan cepat, itu berarti dia gegabah !

Bila boss terlalu berani mengambil resiko, itu berarti beliau risk taking.
Bila staff terlalu berani mengambil resiko, itu berarti dia sembrono !

Bila boss tidak berani mengambil resiko, itu berarti beliau prudent.
Bila staff tidak berani mengambil resiko, itu berarti dia tidak berjiwa bisnis !

Bila boss mem-by pass prosedur, itu berarti beliau proaktif-innovatif.
Bila staff mem-by pass prosedur, itu berarti dia melanggar aturan !

Bila boss curiga terhadap mitra bisnis, itu berarti beliau waspada.
Bila staff curiga terhadap mitra bisnis, itu berarti dia negative thinking !

Bila boss menyatakan sulit, itu berarti beliau prediktif-antisipat if.
Bila staff menyatakan sulit, itu berarti dia pesimistik !

Bila boss menyatakan mudah, itu berarti beliau optimis.
Bila staff menyatakan mudah, itu berarti dia meremehkan masalah !

Bila boss sering keluar kantor, itu berarti beliau rajin ke customer.
Bila staff sering keluar kantor, itu berarti dia sering kelayapan !

Bila boss sering entertainment, itu berarti beliau rajin me-lobby customer.
Bila staff sering entertainment, itu berarti dia menghamburkan anggaran !

Bila boss sering tidak masuk, itu berarti beliau kecapaian karena kerja keras.
Bila staff sering tidak masuk, itu berarti dia pemalas !

Bila boss minta fasilitas mewah, itu berarti beliau menjaga citra perusahaan.
Bila staff minta fasilitas mewah, itu berarti dia banyak menuntut !

............ dan masih banyak lagi.

Bila boss membuat tulisan seperti ini, itu berarti beliau humoris.
Bila staf membuat tulisan seperti ini, itu berarti dia :
frustasi
iri terhadap karir orang lain
negative thinking
barisan sakit hati
provokasi
tidak tahan banting
berpolitik di kantor
tidak produktif
tidak sesuai dengan budaya perusahaan
...........dan masih banyak lagi

........ Ha ha ha ha ..........

Favorit Tak Berubah

Euro 2008 memiliki level yang lebih tinggi dibanding Piala Dunia 2006. Pertama peta kekuatan jauh lebih merata. Kedua adalah hanya dua tim non-Eropa yang lolos ke perempatfinal di Germany 2006.

Beberapa negara yang dua tahun silam tampil sebagai tim top sungguh terlihat sebagai peserta unggulan tahun ini. Mari kita mulai dengan Grup A di mana ada tuan rumah Swiss, Rep. Ceska, Portugal, dan Turki.

Portugal punya Cristiano Ronaldo, yang brilian. Tim ini tampil di final 2004 dan bisa mencapai empat besar dua tahun lalu. Pelatih Luiz Felipe Scolari, tak seperti para fan dan media mereka, lebih suka dengan permainan defensif.

Mereka mendapat keuntungan tampil di Swiss karena di sini tinggal 174 ribu orang dengan paspor Portugal. Duel kontra Turki pada Sabtu ini di Jenewa akan sangat panas.

Favorit saya di Grup B adalah Jerman. Persiapan mereka bagus, mental dan fisik, tak jauh dari rumah dan negara berada di belakang tim seperti dua tahun silam. Pemain-pemain juga menimba pengalaman dari 2006. Michael Ballack kalah di final Liga Champion 2008 dengan Chelsea, tapi berkembang di Inggris. Ia dapat memimpin tim lebih baik dibanding 2006.

Di Grup C, yang disebut grup maut (sebutan bodoh di mata saya jika melihat bencana gempa di Cina atau badai di Myanmar), tiga tim akan bertarung keras demi perempatfinal. Inilah turnamen pertama Prancis tanpa Zinedine Zidane, yang telah memperkuat tim antara 1992-2006. Siapa yang akan menggantikannya? Franck Ribery, Kaiser Bayern Muenchen, mampu menetapkan kecepatan dan memimpin tim.

Juara dunia Italia tampaknya memiliki tim terbaik. Namun, ini bukan pertama kali mereka pergi ke turnamen dengan tim yang sangat bagus disertai ekspektasi tinggi. Selalu, jika kondisinya demikian, mereka gagal. Dua tahun lalu saat sepakbola Italia terpuruk akibat korupsi, mereka tampil sebagai yang terbaik.

Materi mereka kini hampir sebaik 2006, hanya Francesco Totti yang tak ada lagi. Ini menempatkan mereka sebagai favorit, tapi bisakah mereka mengatasinya?

Tim ketiga di Grup C adalah Belanda. Bertahun-tahun lalu tim ini menampilkan sepakbola menawan. Namun, hal itu telah berubah. Marco van Basten, the new Bonds-coach, membiarkan timnya tampil lebih efisien dibanding tahun-tahun sebelumnya hingga pendukung tak senang. Selama kualifikasi Euro, mereka membuat 15 gol dalam 12 partai padahal striker seperti Ruud van Nistelrooy, Arjen Robben, dan Robin van Persie bisa menyulitkan setiap pertahanan. Dengan Rafael van der Vaart di tengah, sebuah tim hebat akan memperlihatkan diri.

Rusia Menarik

Di Grup D, kita punya Spanyol, tim dari negeri sepakbola yang gagal empat tahun lalu. Tahun ini Raul dan Bojan Krkic absen. Satu-satunya titel diraih 44 tahun lalu. Jadi, fan menunggu dan menunggu.

Masalah di Spanyol adalah impian setiap anak suatu hari tampil untuk Real atau Barca. Timnas menjadi tak penting. Jadi, individu-individu yang sangat oke ada di Spanyol, tapi bukan pemain tim. Ini tak cukup untuk Euro 2008.

Tim lain yang juga menarik adalah Rusia. Mereka lolos dengan keberuntungan (karena Inggris gagal). Zenit menjuarai Piala UEFA dan enam pemain dari klub ini tampil di Euro.

Rusia tampil ketika kejuaraan berlangsung di musim semi, setelah musim dingin di sana. Itu berarti pasukan akan bugar dan bisa mempertunjukkan performa yang lebih baik di setiap laga. Guus Hiddink adalah orang yang sangat berpengalaman dengan pencapaian semifinal bersama Korea Selatan pada 2002 dan gaji 2 juta euro per tahun hingga 2010.

Itulah favorit-favorit saya. Maaf untuk Yunani dan arsitek Jerman-nya, Rehhagel. Sekali, oke, tapi tidak untuk yang kedua. Maaf juga untuk Swiss dan Austria. Lebih mudah bagi kalian mendaki puncak Alpen daripada menjadi juara Eropa di sepakbola.





Subjektivitas Usik Pesta

Seorang pelatih mesti menyeleksi secara benar pasukan yang dibawanya ke Austria-Swiss. Namun, performa baik si pemain tak menjamin satu tempat di timnas.

Grafik permainan menanjak di akhir musim kerap dinilai tinggi. Toh itu tak cukup menggoda beberapa pembuat keputusan. Alhasil, kernyit dahi bermunculan.

Banyak bintang absen bukan karena cedera namun disebut pantas menjadi salah satu dari 23 pemain timnas. Raul Gonzalez digunjang-ganjingkan Spanyol karena tak kunjung disukai Luis Aragones.

Padahal, eks kapten Tim Matador ini tampil cemerlang bersama Madrid dengan koleksi 18 gol. Aragones lebih memilih darah muda macam Sergio Garcia dan Daniel Guiza untuk melapis duet inti, Fernando Torres dan David Villa. Keheranan tentu makin besar mengingat torehan 44 gol striker berumur 29 tahun itu, yang dicetak dalam 102 partai, adalah rekor di Spanyol.

Nasib serupa Raul, terlempar meski tajam, menimpa David Trezeguet. Pahlawan Les Bleus kala menjuarai Euro 2000 itu akhirnya tak dibawa Raymond Domenech, yang lama menepikannya.

Domenech boleh jadi punya alasan tersendiri atas keputusannya ini. Namun, faktanya Trezegol bisa mencetak 20 gol musim ini dan hanya berjarak satu gol dari top scorer Serie A yang juga berasal dari Juventus, Alessandro Del Piero.

Domenech memilih langkah mengejutkan dengan membawa Bafetimbi Gomis, yang sebelum mencetak dua gol saat melawan Ekuador pekan lalu belum pernah masuk timnas. Timpangnya pengalaman di arena resmi antara Treze dan Gomis dilupakan si pelatih.

Lihat juga Filippo Inzaghi. Ia mencetak 10 gol dalam tujuh laga terakhir untuk AC Milan, plus dua bagi Azzurri di kualifikasi ketika Luca Toni cedera. Roberto Donadoni malah memilih si bengal, Antonio Cassano. Subur dan berpengalaman seperti tak populer di mata peracik strategi.

Subjektivitas tak terelakkan dalam kasus-kasus itu. Faktor dislike mungkin pula kental terlihat seperti yang menerpa Philippe Mexes. Tampil mantap di lini belakang Roma hingga menutup musim dengan gol di final Coppa Italia, Mexes juga tak menemukan namanya di dalam daftar Domenech. Sejak lama sang bek tengah mengeluh ia tak disukai si pelatih. Sayang, subjektivitas itu sedikit merusak pesta. (chrs)





Portugal
Minus Kolektivitas

Pasukan berkualitas dan strategi jitu cukup untuk mengantarkan Portugal menuju tahta juara di Euro 2008. Hanya ego pemain yang bisa menggagalkan misi pasukan arahan pelatih Luiz Felipe Scolari tersebut untuk memenuhi impian yang belum pernah tercapai menjadi jawara Eropa.

Portugal punya segalanya untuk bisa menorehkan hasil maksimal di putaran final Piala Eropa 2008. Semua, kecuali kolektivitas tim.

Scolari mengakui bahwa sebagian besar blunder Portugal disebabkan sikap egoistis sejumlah pemain. Termasuk dalam partai uji coba melawan Georgia, yang digelar di Viseu (31/5).

“Saya puas dengan permainan tim di babak pertama. Namun, pada babak kedua, kami melakukan kesalahan. Setiap pemain ingin menguasai bola dan mencetak gol,” ucap Scolari dalam situs Goal.

Isu ini sebenarnya sudah lama menjadi perhatian Scolari. Namun, pria kelahiran 9 November 1948 itu menilai sikap egoistis yang ditunjukkan oleh beberapa pemain masih wajar.

“Setiap pemain pasti ingin menjadi yang terbaik. Di sepakbola, caranya adalah dengan menyumbangkan gol sebanyak mungkin bagi tim,” jelas Scolari. "Akan tetapi, sejauh ini, sikap tersebut tidak terlalu mengganggu penampilan tim".

Persaingan Starting XI

Satu pekan menjelang putaran final Piala Eropa 2008, Scolari sebenarnya sudah punya daftar skuad yang bakal mengisi starting XI. Namun, sejumlah pemain tetap saja khawatir hanya akan menjadi penghangat bangku cadangan sepanjang turnamen. Salah satunya Joao Moutinho.

Gelandang yang baru berusia 21 tahun itu mengaku tidak seratus persen yakin akan terpilih sebagai starter di Euro 2008. Padahal ia mampu menampilkan permainan maksimal sekaligus menyarangkan satu gol ke gawang Georgia.

“Mencetak gol dan membantu tim nasional adalah sumber kebahagiaan saya. Akan tetapi, saya belum tahu apakah akan tampil. Keputusan itu ada di tangan pelatih,” tutur Moutinho dalam situs Euro2008.

Bukan hanya Moutinho, gelandang veteran Armando Goncalves Teixeira alias Petit juga memilih tetap bersikap pesimistis jika menyinggung peluang untuk menjadi starter.

“Kami semua bekerja keras dengan harapan mendapatkan tempat di skuad utama. Saya sendiri tidak tahu apakah saya pilihan pertama,” ungkap Petit. (Wieta Rachmatia)

No comments: