Thursday, June 12, 2008

PROCESS TO SUCCESS




Saudara…

Suatu hari,seorang anak berusia 7 tahun.Bermain bergembira sambil lompat kanan-kiri dan berlari-lari dipekarangan rumahnya.Didinding rumah bocah berkulit putih berambut pendek itu,ditumbuhi beberapa jenis tumbuhan.

Dinding utara,ada tumbuhan pisang dan pohon jeruk.Sianak kemudian mendekati kedua pohon itu.Sambil memperhatikan dedaunan dan ranting cabang jeruk.Tiba-tiba sianak kecil tadi melihat pada salah satu daun pisang,terdapat 2 buah telur ulat yang telah menjadi kepompong siap untuk menjadi kupu-kupu…

Pada salah satu kepompong,dia memperhatikan, ada sebuah benda sedang berusaha dengan sangat keras untuk keluar dari lilitan telur tersebut.beberapa saat kemudian dia amati,mucullah kepala dari telur itu.Dengan segenap tenaga yang dimiliki,benda dari kepompong terus bergerak,dia terus mencoba untuk keluar dari cengkraman telur itu.

Dengan menahan kesakitan,muncullah sayap sebelah kanannya.Sesaat kemudian,sayap sebelah kirinya juga muncul.Benda tersebut jatuh ketanah.Dan dalam sekejab dia bangun sambil mengepakkan sayapnya terbang menghiasi halaman rumah bocah 7 tahun itu.Bocah tersebut terdiam terpensona melihat kecantikan kupu-kupu itu.

Sementara telur yang satunya lagi pun,ada sebuah benda yang akan keluar dari balutan tubuhnya.Sang bocah memperhatikan, calon kupu-kupu itu berusaha dengan keras untuk keluar.Menahan kesakitan yang luar biasanya.

Lelaki kecil berkulit putih ini,merasa kasihan dan iba terhadap calon kupu-kupu.Sehingga dia mengambil sebatang lidi,dengannya dia merobek balutan kepompong.Akhirnya sikupu-kupu dapat keluar dari lilitan yang ada ditubuhnya dan jatuh ketanah.Namun sayang,kupu- kupu ini hanya dapat berdiri namun tidak dapat terbang sebagaimana temannya yang lain…

Saudara Power…

Demikian juga dengan kehidupan kita.Untuk mendapatkan kesuksesan,kita membutuhkan proses menuju kesana."Tidak ada sukses yang instan".Sekali lagi saya ulangi "tidak ada sukses yang instan",yang ada hanyalah Mie Instan dan susu Instan…he…he…

Dewasa ini,banyak saudara kita memilih jalan alternative untuk menggapai impianya.Mendatangi kuburan,mbah dukun,menyembah pohon,judi dan benda-benda tertentu.

Contoh nyata,sebagaimana yang terjadi dengan saudara kita di Aceh.Rumah bantuan tsunami dari BRR di buat secepat mungkin untuk jadi.Dari luar kalau kita perhatikan,rumah nya sudah layak untuk ditempati.Tapi didalamnya terdapat kerusakan didinding,lantai dan platfonnya.Ini adalah ulah dari oknum kontraktor yang tak bertanggung jawab.Menginginkan rumah kilat,agar bisa mendapatkan proyek lainnya…

"No pain no gain"

Tanyakanlah kepada para achiver-achiver, apakah mereka mendapatkan impian dan cita-cita mereka dengan hanya berpangku tangan?apakah mereka meraihnya dengan santai dan manis..?

Tidak,,,sekali lagi tidak.K Ronald dan K lily,instruktur NAC system.Selama tiga tahun tinggal dirumah kontrakan berukuran 4x5 meter.Andrie Wongso pernah menjadi Kuli bangunan.Ali sakti researcher BI,pernah menjadi kuli beras untuk menghidupi keluarganya di Malaysia,tinggal bersama istri bahkan tidak beralaskan kasur.Mohamad Yunus,selama 27 tahun berjuang,menyisakan uang gajinya dari kampus untuk para pengrajin disekitar tempat tinggalnya.Cris Gradner,pernah tingal ditempat rumah panti dan bekerja selama 6 bulan tanpa digaji…

Masih banyak contoh kisah nyata dari para achiver yang membuktikan, Bahwa keberhasilan dan kesuksesan tidak diperoleh dengan instan.Kesuksesan itu adalah sebuah proses yang harus dijalani dan dinikmati.

" Anger Management "

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar.



Seseorang yang tidak bisa merasa marah -tidak bisa disebut penyabar; karena dia hanya tidak bisa marah.



Sedang seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk tetap berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar.



Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu-sulit, Anda sangat tepat; karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.



Kesabaran bukanlah sebuah sifat, tetapi sebuah akibat.



Perhatikanlah bahwa kita lebih sering menderita karena kemarahan kita, daripada karena hal-hal yang membuat kita merasa marah. Perhatikanlah juga bahwa kemarahan kita sering melambung lebih tinggi daripada nilai dari sesuatu yang menyebabkan kemarahan kita itu, sehingga kita sering bereaksi berlebihan dalam kemarahan.



Hanya karena Anda menyadari dengan baik –tentang kerugian yang bisa disebabkan oleh reaksi Anda dalam kemarahan, Anda bisa menjadi berhati-hati dalam bereaksi terhadap apa pun yang membuat Anda merasa marah. Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat Anda marah itu lah yang menjadikan Anda tampil sabar.



Kemarahan adalah sebuah bentuk nafsu.



Nafsu adalah kekuatan yang tidak pernah netral, karena ia hanya mempunyai dua arah gerak; yaitu bila ia tidakmemuliakan, pasti ia menghinakan.



Nafsu juga bersifat dinamis, karena ia menolak untuk berlaku tenang bila Anda merasa tenang. Ia akan selalu memperbaruhi kekuatannya untuk membuat Anda memperbaruhi kemapanan Anda.



Maka perhatikanlah ini dengan cermat; bila Anda berpikir dengan jernih dalam memilih tindakan dan cara bertindak dalam kemarahan, nafsu itu akan menjadi kekuatan Anda untuk meninggalkan

kemapananAndayang sekarang -untuk menuju sebuah kemapanan baru yang lebih tinggi.



Tetapi, bila Anda berlaku sebaliknya, maka ke bawahlah arah pembaruan dari kemapanan Anda.



Itu sebabnya, kita sering menyaksikan seorang berkedudukan tinggi yang terlontarkan dari tingkat kemapanannya, dan kemudian direndahkan karena dia tidak berpikir jernih dalam kemarahan.



Dan bila nafsunya telah menjadikannya seorang yang tidak bisa direndahkan lagi, dia disebut sebagai budak nafsu.



Kualitas reaksi Anda terhadap yang membuat Anda marah, adalah penentu kelas Anda.



Kebijakan para pendahulu kita telah menggariskan bahwa untuk menjadi marah itu mudah, dan patut bagi semua orang. Tetapi, untuk bisa marah kepada orang yang tepat, karena sebab yang tepat, untuk tujuan yang tepat, pada tingkat kemarahan yang tepat, dan dengan cara yang tepat -itu tidak untuk orang-orang kecil.



Maka seberapa besar-kah Anda menginginkan diri Anda jadinya?



Memang pernah ada orang yang mengatakan bahwa siapa pun yang membuat Anda marah-telah mengalahkan Anda. Pengamatan itu tepat-hanya bila Anda mengijinkan diri Anda berlaku dengan cara-cara yang merendahkan diri Anda sendiri karena kemarahan yang disebabkan oleh orang itu.



Itu sebabnya, salah satu cara untuk membesarkan diri adalah menghindari sikap dan perilaku yang mengecilkan diri.



Kita sering merasa marah karena orang lain berlaku persis seperti kita.



Perhatikanlah, bahwa orang tua yang sering marah kepada anak-anaknya yang bertengkar -adalah orang tua yang juga sering bertengkar dengan pasangannya.



Bila kita cukup adil kepada diri kita sendiri, dan mampu untuk sekejap menikmati kedamaian kita akan melihat dengan jelas bahwa kita sering menuntut orang lain untuk berlaku seperti yang tidak kita lakukan.



Dan dengannya, bukankah kemarahan Anda juga penunjuk jalan bagi Anda untuk menemukan perilaku-perilaku baik yang sudah Anda tuntutdariorang lain,tetapi yang masih belum Anda lakukan?



Lalu, mengapakah Anda berlama-lama dalam kemarahan yang sebetulnya adalah tanda yang nyata bahwa Anda belum memperbaiki diri?



Katakanlah, tidak ada orang yang cukup penting yang bisa membuat saya marah dan berlaku rendah.



Bila Anda seorang pemimpin, dan Anda telah menerima tugas untuk meninggikan orang lain; maka tidak ada badai, gempa, atau air bah yang bisa membuat Anda mengurangi nilai Anda bagi kepantasan untuk mengemban tugas itu.



Ingatlah, bahwa orang-orang yang berupaya mengecilkan Anda itu-adalah sebetulnya orang-orang kecil.



Karena, orang-orang besar akan sangat berhati-hati dengan perasaan hormat Anda kepada diri Anda sendiri. Bila mereka marah pun kepada Anda, mereka akan berlaku dengan cara-cara yang mengundang Anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik.



Sedangkan orang kecil? Orang-orang kecil membuat orang lain merasa kecil agar mereka bisa merasa besar.



Anda mengetahui kebesaran yang dijanjikan untuk Anda. Maka besarkan-lah orang lain.





Bocah Indonesia, Mahasiswa Termuda di HK
(25 Aug 2007, 657 x , Komentar)

Usia 9 Tahun, Lolos Seleksi Perguruan Tinggi

HONGKONG – Bocah Indonesia March Boedihardjo mencatatkan diri sebagai mahasiswa termuda di Universitas Baptist Hongkong (HKBU).Pihak universitas harus berdiskusi antardepartemen dan juga dengan orang tuanya, sebelum memutuskan menerima bocah sembilan tahun itu menempuh pendidikan di sana. ’’Hasil tes tulis dan wawancara sangat baik,’’ jelas Presiden HKBU Profesor Franklin Luk saat jumpa pers bersama March.

March akan memulai kuliah bulan depan bersama rekan-rekan yang usianya rata-rata sepuluh tahun lebih tua darinya. Bila lulus nanti, March akan memiliki gelar sarjana sains ilmu matematika sekaligus master filosofi matematika.

Karena keistimewaannya itu, perguruan tinggi tersebut menyusun kurikulum khusus untuknya dengan jangka waktu penyelesaian lima tahun. ”Dengan niat mengembangkan kepintaran akademik, pertumbuhan personal, dan kehidupan kampus, kami menyusun peta pembelajaran yang terbaik untuk March. Cara ini bisa mendorong March untuk memperkaya kemampuan,” sambung Luk.

Ayah March, Tony Boedihardjo, menjelaskan, sebenarnya mereka sudah melamar ke beberapa universitas lain di Hongkong. Di antaranya Universitas of Hongkong, Hongkong University of Science and Technology, dan Chinese University of Hongkong. ”Namun, universitas- universitas itu belum memberikan jawaban,” kata Boedihardjo.

Selama jumpa pers, bocah cerdas itu tidak lepas dari perilaku kanak-kanaknya. Beberapa kali dia bergurau dengan membuat tampang lucu dan bermain-main dengan mikrofon.

Ketika ditanya tentang cara beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru, March mengaku tidak pernah cemas berhadapan dengan teman sekelas yang lebih tua darinya. ”Ketika saya di Oxford, semua rekan sekelas saya berusia di atas 18 tahun dan kami kerap mendiskusikan tugas-tugas matematika,’’ kisahnya.

March memang menempuh pendidikan menengah di Inggris. Hebatnya, dia masuk dalam kelas akselerasi, sehingga hanya perlu waktu dua tahun menjalani pendidikan setingkat SMA itu.

Untuk menentukan kelulusan, dia harus menempuh ujian akhir A-level (advanced level). Hasilnya, dia mendapat dua nilai A untuk pelajaran matematika dan B untuk statistik.

Tidak cukup di situ. Dia juga berhasil menembus Advanced Extension Awards (AEA), ujian yang hanya bisa diikuti sepuluh persen pelajar yang menempati peringkat teratas A-level. Dia lulus dengan predikat memuaskan. Dalam sejarah AEA, hanya seperempat peserta AEA yang bisa mendapat status tersebut.

Dalam lima tahun ke depan, March akan melewati hari-harinya untuk mempelajari bahasa, pendidikan fisika, komputer, agama, dan filosofi. Selain itu, pihak universitas mendorong March untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemahasiswaan plus aktivitas kesenian yang digelar di kampus. Dengan demikian, dirinya mendapat pengalaman penuh sebagai mahasiswa. (xinhuanet/tia)


Hati-hati buat yang suka nongkrong di Senayan City


Dear all,

This happened to Mrs Rebecca Lim, wife of Mr Alexius Chua (officer of Singapore
Embassy). She is sharing her story so that we can be more careful.

Subject: Beware of thieves syndicate in Senayan

To: Lady Friends in Jakarta,

I'm writing this note to alert you and please pass this info on to your
friends. (I've sent out SMS and put this on my Facebook profile as well so
apologies if this is coming to you a 2nd or 3rd time.)

My bag almost got stolen today while I was having tea with a friend in Cream
& Fudge Factory in Senayan City (yes, right in the middle of
the basement with a lot of people and security all around). It's a group of
thieves from a syndicate based in Pasar Senen (surprise,surprise) . Fifteen
minutes after this happened to me, they hit another woman sitting in Coffee
Bean just across. But she was not so lucky. They got her bag.

These thieves are very fast and organised. They obviously chose to hit ladies
who are sitting in cafes, cos we tend to be more relaxed and less alert, and to
leave our bags on the chairs/seat. They use middle-aged women (not particularly
well-dressed but not shabby either) to do the job, and they have guys waiting
around, so the women will
pass the bag to the guys after they take it and make their getaway.

This is what happened: My friend and I were both absorbed in our own stuff; I
had my bag open on the seat next to me (yes, my own fault). The first woman
came up to us and ask for the time (but very rudely). My friend ignored her but
I felt bad so I answered. That was 3:45 pm.

My friend later told me while I was looking at my watch the woman was looking
at our stuff. Without even bothering to say thank you, she walked off and sat
down at a table diagonally across from us, and she faced my direction and kept
staring at me. At that point I felt it was really odd cos she didn't order
any food or drinks. Of course on hindsight she was the scout sent to identify
the target (i.e. me) and gave the signal to her team by talking to me and
facing me when she sat down.

Barely a few minutes after that, I saw out of the corner of my eye, my bag
being moved from the seat next to me. I jumped up, turned around and saw a
woman seated behind me, reaching her hand into my bag. I then shouted at her
and asked: "Why is your hand in my bag?" At that point she panicked
cos everyone was looking. I grabbed my bag and checked
that everything was still intact. She tried to get out of it by saying,
"No, no I didn't touch your bag, maybe the chair moved it."

There was no table behind me. The closest table was diagonally behind me, so
this woman had pulled her chair a long way to sit right behind me. At this
point, I saw a third woman standing nearby, obviously another accomplice. She
took out her mobile phone and started calling (obviously to ask for instructions
or to alert someone the job was botched).

I asked my friend to observe if they are going to buy anything. They pretended
to order some drinks from the cashier. I then decided to
alert the staff and security. The minute I stood up and started walking to the
counter, they ran. The staff told me there was also a guy with them. One of the
male staff gave chase and security was called. I gave the description of the 3
women to security.

At about 4:05, while I was still speaking with the security, I saw a woman
walking out from Coffee Bean, which was just a few feet away from where I was,
looking very lost and upset. I heard her say "my bag is lost." So I
went up to her and ask her what happened. It was the same syndicate and they
used the same ruse (i.e. asking her for the time to distract her).

Similarly, it was a middle-aged woman who approached her. And a guy was
standing nearby. Based on our descriptions and with the staff from Cream and
Fudge and Coffee Bean helping to look, the security caught the woman who stole
the bag from Coffee Bean and the one who tried to steal mine, just as they were
about to board a taxi. The other accomplices were not caught.

So then this is the best part of the story. We went to the security office. The
thieves were questioned and beaten right in front of me and the lady who lost
her bag. The woman who tried to steal from me even tried to threaten me when I
identified her. I spent two hours there writing a long statement etc. cos
without my collaboration, the lady who lost her bag didn't have much of a
case. Guess what? The case never went to the police. The thieves caved and said
they would return the stolen bag. I was hopping mad of course. Yes, they have to
return the bag, but why should they get away?

So here's the explanation: If we went to the police, the gangsters would
show up and pay off the police to release the two women (who were after all
just the sacrificial lambs used to do the dirty job and risk getting caught).
If they are really bad gangsters, then they would also pay the police to
release my info and the victim's info, and then they would come and threaten us.

So according to this so-called reasoning: if the thieves return the bag, at
least the lady got her stuff back. So we should let it go. And no harm would
come to anyone, including the security guys who caught the thieves.

NO HARM??!!

If we go to the police, we would waste a lot of time, and money, and the bag
will never come back.

Brilliant, isn't it?

SO that's why I am writing this note, and some of you already got my sms.
After I sent out the sms, two friends replied that this happened to them in
Plaza Senayan.

When I left the security office, one of the thieves had gone off to get the bag
for the victim. I hope she got her bag back. But what it means is this gang is
free to do it again...maybe to one of you. And again, and again, cos they know
for sure nothing is going to happen to any of them, even if they get caught.

So tell this story to all your friends and warn them about this bunch of thugs.
It is WRONG WRONG WRONG that they should be allowed to get away and do it again.
But in a place where the law and system doesn't work and is not going to
protect innocent people, we can only protect ourselves and one another.

If anyone knows where to buy mace, please tell me. The next time someone tried
to steal from me or attack me or my kids, I will mace them, and use this trick
I learnt in my teens: always carry your keys in your hand, place the longest key
in between your index and middle finger, sticking upwards.If anyone attacks you,
stick it right into his/her eyeball. If it's a guy, knee his groin and then run and yell for help.

I am SO NOT going to be a victim. And neither should you.

Best Wishes,
Amelia Miranda
Social Secretary to Ambassador
Singapore Embassy
P : 6221 - 520 1489 (Hunting), 6221 - 522 5190 (Direct)
F : 6221 - 520 1470

80% Hoki, 20% Kerja Keras

betul sekali bos. setidkanya saya sudah membuktikan bagaimana menciptakan hoki setelah baca buku the secret. saya mencoba untuk menanamkan pikiran bahwa saya berusaha dapat rejeki minimal 50 ribu perhari. meski selama beberapa minggu tidak terwujud. saya tidak putus asa. eh akhirnya hoki itu terwujud. lalu saya tingkatkan lagi 100 ribu perhari, alhamdullilah terwujud juga. dengan demikian, saya percaya suatu hari nanti terget saya memeperoleh pengahsilna 50 kita perbulan bakal yerwujud dan pasti terlampaui.



Hampir disetiap pertemuan dengan seseorang yang saya anggap telah sukses, selalu saja ada godaaan untuk melontarkan pertanyaan berikut. Tips nya apa nih Pak supaya sukses/kaya seperti Bapak ? hampir dapat dipastikan jawaban yang selalu saya terima adalah : bekerja keras. Sebagian orang tentu sependapat dengan saya, bahwa jawaban itu klise dan standard banget. Celakanya, walaupun berulang kali menerima jawaban yang itu-itu saja, rupanya saya tidak pernah kapok. Hingga suatu saat, dalam sebuah kesempatan aneh, saya berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan seorang sahabat yang notabene ada pengusaha yang sangat sukses. Tetapi lucunya ketika pertanyaan yang sama saya lontarkan, agak mengejutkan juga ia menjawab dengan sangat berbeda. Menurut nya seorang yang berada pada golongan kaya, menengah atau miskin dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut.

80% hoki, 20% kerja keras adalah ciri orang kaya
50% hoki, 50% kerja keras adalah ciri orang menengah
20% hoki, 80% kerja keras adalah ciri orang miskin

Jadi rumusan itu dapat diartikan begini, jika kerja keras Anda itu 80% tetapi hanya menghasilkan sedikit, itu berarti hoki(baca : keberuntungan) Anda hanyalah 20% dan Anda sudah pasti berada pada lapisan 'orang miskin'. Nah jika, kerja dan hasil Anda sebading, dalam artian 50% kerja, 50% hoki, dapat dipastikan Anda berada pada lapisan kedua, alias kelas menengah. Hal yang sama berlaku pada lapisan teratas atau golongan orang kaya.

Pertama kali ketika mendengar formula itu saya pribadi spontan membantah nya. Kok bisa ? kira-kira begitu kata-kata pembuka yang saya gunakan. Apalagi jika mendengar kata 'hoki' serta merta pikiran saya terarah pada sesuatu yang bersifat 'bawaan' atau 'anugerah' atau 'dari sononya' alias nggak bisa dipaksain. Wong udah nggak hoki gitu loh…kira-kira demikian. Sedari dulu memang saya agak alergi dengan satu kata itu. Tetapi jujur saya tidak punya nyali untuk berdebat dengan 'orang kaya raya' yang sekarang duduk di depan hidung saya ini. Ngedumel dalam hati adalah pelampisan terbaik disaat-saat seperti ini. Namun syukurlah, menurut sahabat saya tersebut, hoki itu bisa diciptakan. Bisa direkayasa. Oh ya ? Sure ! Langkah pertama, ketahui dulu apa sih yang mengundang keberuntungan itu. Langkah kedua, berubah. Langkah ketiga, membiasakannya. Mendidik diri untuk terbiasa menerapkan hal itu hingga environment hoki itu terekam di alam bawah sadar kita dan pada saat diperlukan …jreeeeeeng!! !…otomatis nongol kepermukaan.

Sahabat saya itu kemudian memberikan contoh yang sangat sederhana. Naik sepeda. Waktu baru belajar, minta ampun susahnya, babak belur, benjut dan sebagainya itu sudah biasa. Pernah bertemu orang yang baru belajar naik sepeda yang tidak pernah jatuh ? Rasanya tidak pernah. Tetapi segalanya menjadi berbeda, ketika kita sudah menguasai sepeda itu. Kini pertanyaanya adalah pernah bertemu orang yang telah mahir bersepeda dan berpikir keras setiap ingin mengayuh pedal nya ? Jawabannya persis sama. Rasanya tidak pernah.

Demikianlah juga dengan kebiasaan-kebiasaan yang 'berkuasa' untuk mengundang hoki. Lagi-lagi menurut sahabat saya itu, ia menganjurkan untuk senantiasa berlatih hingga ketrampilan mengundang hoki itu sungguh-sungguh terekam dan menjadi kebiasaan yang mendarah daging di alam bawah sadar kita. Ditanggung kerja keras Anda tersisa hanya 20%, karena yang 80% sudah di handle oleh binatang bernama 'hoki'.

Bicara soal hoki, tiba-tiba saja saya teringat sebuah quote milik Thomas Lanier Williams III atau yang lebih dikenal dengan nama Tennessee Williams. Penulis sandiwara kelas dunia yang sangat tersohor disekitar tahun 1930-1983 dan telah banyak menerima penghargaan. Beliau sempat sedikit berceloteh tentang hoki. "Luck is believing you're lucky." Ini good news bagi saya. Karena menurut saya, kalimat ini dapat dijadikan starting point yang cukup bagus untuk mulai menarik hoki kepangkuan kita. Untuk mengundang hoki datang, sangat simple, yakni mempercayai bahwa kita beruntung.

Satu hal lagi, ijinkan saya sedikit mengutip sebuah kalimat dari seorang yang paling bijaksana yang pernah hidup didunia ini, Raja Solaiman, namanya Dalam sebuah syair beliau pernah menulis : "Percuma saja bekerja keras mencari nafkah, bangun pagi-pagi dan tidur larut malam; sebab TUHAN menyediakannya bagi mereka yang dikasihi-Nya, sementara mereka sedang tidur. "

Menggelitik memang. Apakah segalanya ini terlalu disederhanakan ? Ataukah memang demikian sederhana, hanya saja karena campur tangan kita ini, manusia-manusia yang sering menganggap dirinya begitu pandai, akhirnya malah merumitkan segala yang sesuatu.

Lepas dari itu semua, siapapun di dunia ini, termasuk sahabat saya itu, tentu bebas memformulasikan apapun yang dianggapnya resep 'cespleng' untuk sukses. Dan mereka sesuai dengan frekuensinya akan menarik realitanya masing-masing. Bagaimana dengan Anda ? Ingin coba resep sahabat saya ? Kalau boleh jujur saya pribadi tengah menerapkan formula hoki-hokian itu. Semoga dalam 90 hari kedepan saya telah merasakan hasilnya. Seperti kata pepatah wong londo...We never know, until we try. (***)


Roma Minati Riise

Roma - Mulai tergeser dari starting eleven Liverpool, John Arne Riise pasti sudah berpikir tentang berpindah klub. Kebetulan, AS Roma secara terang-terangan mengaku berminat.

Riise merupakan salah satu pemain terlama di Liverpool setelah datang ke Anfield dari Monaco tahun 2001. Namun musim ini cukup mengecewakan bek Norwegia itu karena ia tak lagi menjadi pilihan pertama manajer Rafa Benitez.

Roma dengan terbuka mengaku meminati Riise. "Seorang pemain seperti Riise bisa memberikan sebuah dimensi yang berbeda," ujar pelatih Roma Luciano Spalletti sebagaimana dilansir Goal.

"Mengingat tantangan yang akan kami hadapi di musim mendatang, Riise memiliki kualitas yang kami cari," lanjut allenatore yang sukses menempatkan Roma di peringkat dua Seri A tahun ini.

Meski tertarik, Spalletti takkan gegabah dalam memilih pemain mana yang ingin dibelinya. Selain itu, Roma juga belum melakukan langkah konkret apapun untuk mendekati Riise.

"Bagaimanapun kami harus melihat juga pemain-pemain lain dan tidak membuat kesalahan dalam membangun tim baru, seperti misalnya kehilangan keseimbangan permainan," pungkas Spalletti.





Eto'o: Ke Inter? Bisa Jadi

Barcelona - Samuel Eto'o menegaskan dirinya masih betah bersama Barcelona, namun bukan berarti ia menampik keinginan hengkang dan bergabung ke klub lain, termasuk ke Inter.

Eto'o memang masuk dalam daftar pemain incaran sejumlah klub. Duo Milan, AC dan Inter, juga termasuk klub yang menempatkan Eto'o sebagai target mereka untuk direkrut musim depan.

Namun Eto'o menyatakan niatnya belum sepenuhnya bulat untuk meninggalkan Barca. Apalagi El Catalan sedang menapaki era baru dengan Pep Guardiola sebagai arsitek.

"Saya ingin mengingatkan ke semua orang bahwa saya masih memiliki kontrak di Barcelona hingga 2010 dan saya sangat betah berada di klub ini," tegasnya kepada CRTV seperti dikutip Football Italia.

"Tapi saya tidak bisa mengesampingkan kemungkinan untuk bergabung ke Inter," lanjutnya. "Tapi saya ingin mengulang bahwa saya masih sebagai pemain Barca dan saya tidak merasa berada dalam tekanan."





Calciomercato
Gebrakan Palermo

Wakil Presiden AC Milan, Adriano Galliani, menyebut calciomercato tahun ini akan menjadi milik I Rossoneri karena sampai sejauh ini hanya mereka yang hebat. Galliani salah. Palermo juga hebat. I Rosaneri jadi bisa kembali menjadi penjegal klub-klub papan atas pada musim depan.

Setelah ditinggal pergi bomber Carvalho Amauri ke Juventus dan bek Andrea Barzagli ke Wolfsburg, Palermo berhasil mendatangkan pemain-pemain penting. Mereka tidak sepopuler Mathieu Flamini atau Gianluca Zambrotta, yang berhasil digaet Milan. Namun, pemain seperti Marco Amelia, Fabio Liverani, dan Andrea Raggi juga hebat. Tak seperti Flamini, yang datang dari Arsenal, kemampuan mereka sudah teruji di Serie A.

Amelia menjadi pemain hebat terakhir yang didatangkan Palermo. Kiper kedua Italia di Piala Dunia 2006 dan Piala Eropa 2008 itu didatangkan dari Livorno seharga enam juta euro atau sekitar 86 miliar rupiah. Amelia akan mendapat bayaran satu juta euro per musim.

“Saya memilih Palermo karena saya ingin naik satu langkah,” kata Amelia di Datasport.

Akhir musim lalu, Livorno terdegradasi ke Serie B. Hal itu menjadi alasan Amelia meninggalkan klub yang sudah ia bela selama tujuh tahun itu. Kiper berusia 26 tahun ini memilih Palermo karena tahu klub itu punya ambisi besar. Ya, Si Jambon ingin hebat lagi seperti dua-tiga musim lalu. Musim 2007/08, I Rosaneri hanya di posisi 11.

Mendatangkan kiper Amelia, bek Raggi (Empoli) dan Simon Kjaer (FC Midtjylland, Denmark), dan gelandang Liverani (Fiorentina) adalah wujud ambisi Palermo untuk sukses pada musim mendatang. “Saya memutuskan datang ke sini karena Palermo klub yang penting. Tim ini memiliki skuad yang baik. Saya yakin kami dapat meraih hasil bagus,” kata Liverani.

Palermo belum berhenti me¬nge¬jar pemain anyar. Klub ini terus mencari pengganti Amauri. Penyerang Triestina, Pablo Granoche, menjadi target I Rosaneri. Pemain asal Uruguay itu mencetak 24 gol pada Serie B musim lalu. Bomber Atalanta, Sergio Floccari, juga diinginkan Palermo.

“Floccari adalah pemain yang kuat. Jika dia datang, kami sangat senang,” kata pelatih Stefano Colantuono. (Riemantono)

No comments: