Komunikasi Yang Efektif dalam Tim

Salah satu komponen penting dalam membangun sebuah teamwork yang baik
adalah adanya komunikasi yang efektif dalam tim tersebut. Komunikasi
dapat memperkuat ataupun memperlemah bahkan menghancurkan sebuah tim.
Good communication can build up a team, bad one can break it. Komunikasi
yang baik dapat membangun kekuatan sebuah tim, sedangkan komunikasi yang
buruk dapat menghancurkannya.
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Tentu kita sudah sering
mendengar semboyan tersebut di telinga kita. Semboyan ini merupakan
salah satu semboyan dalam perjuangan bangsa kita dalam perang untuk
merebut kemerdekaan. Hal ini dapat kita lihat secara nyata dalam contoh
sebuah sapu lidi. Batang yang digunakan untuk membuat sapu lidi teramat
tipis dan rapuh. Seorang anak berusia lima tahun pun dapat mematahkannya
dengan mudah. Tetapi apa yang terjadi apabila kita menyatukan batang
lidi yang teramat tipis dan rapuh tersebut menjadi sebuah sapu lidi?
Jangankan seorang anak kecil yang berusia lima tahun, orang dewasa yang
telah berusia dua puluh tahun pun tidak dapat mematahkannya walau ia
menggunakan seluruh tenaganya. Begitu pula yang akan terjadi apabila
kita bekerjasama dalam sebuah tim.
Sebenarnya, setiap orang di planet ini terlibat atau melibatkan diri
dalam pembangunan tim. Oleh karena itu, kita dirancang untuk berfungsi
dalam jalinan dan hubungan saling ketergantungan dengan orang lain. Hal
ini tidak terlepas dari sifat manusia yang merupakan makhluk sosial,
yang harus berinteraksi dengan sesamanya untuk dapat hidup dengan baik.
Sebuah perusahaan merupakan kerjasama dari tim. Sebuah klub sepak bola
merupakan hasil kerjasama sebuah tim. Bahkan untuk hal-hal yang bersifat
individual pun tetap memerlukan sebuah tim untuk dapat berfungsi secara
baik. Sebagai contoh dapat kita lihat pada olahraga perseorangan seperti
olah raga tinju, lari, golf maupun catur. Kita tidak dapat berhasil
mencapai suatu kesuksesan dalam olah raga tersebut tanpa adanya
kerjasama. Seorang atlet tinju, lari, golf, dan olah raga individu
lainnya tetap membutuhkan pelatih, manajer, maupun para pendukungnya
untuk saling bekerjasama dalam mencapai sukses.
Kapan dan di mana pun orang bersama-sama atau berada dalam kebersamaan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, itulah sebuah tim. Prioritas utama
sebuah tim apapun adalah untuk belajar berfungsi seefektif dan
semulus-mulusnya sehingga secara individu dan bersama-sama, anggota tim
itu dapat meraih sasaran yang tepat. Tidak ada seorang pun di dunia ini
yang dapat meraih kesuksesan tanpa bekerjasama dengan orang lain.
Kekuatan Kerja Tim
TEAM (Tim) bukanlah sekedar kata, melainkan juga merupakan akronim untuk
suatu kebenaran yang dahsyat, yaitu Together Everyone Achieve More.
Konsep dari tim ini terbentuk dari kata yang sering kita dengar berulang
kali, yaitu sinergi. Kata sinergi ini berasal dari bahasa Yunani
sunergos, "sun" berarti bersama dan "ergon" berarti bekerja. Sinergi
berarti interaksi dari dua individu atau lebih atau kekuatan yang
memungkinkan kombinasi tenaga mereka melebihi jumlah tenaga individu
mereka.
Kerja tim adalah kemampuan untuk bekerja sama menuju satu visi yang
sama, kemampuan mengarahkan pencapaian individu ke arah sasaran
organisasi. Itulah rangsangan yang memungkinkan orang biasa mencapai
hasil yang luar biasa. Dalam mata kuliah Organizational Behavior yang
pernah saya pelajari, terdapat demonstrasi bagaimana kerjasama dapat
menghasilkan suatu hal yang luar biasa. Kami disuruh untuk membentuk
beberapa tim yang beranggotakan lima orang, di mana kami semua belum
memiliki kemampuan untuk menganalisis bidang ini dengan baik. Setiap
orang dalam kelompok kami diminta untuk memberikan peringkat terhadap
suatu hal berdasarkan urutan dari hal yang kami anggap paling penting.
Setelah itu setiap pendapat dari kami digabungkan untuk mendapatkan
rata-rata peringkat untuk setiap kelompok. Apa yang terjadi? Kesimpulan
rata-rata kelompok kami mendekati jawaban yang telah diberikan. Bahkan
apabila hasil dari setiap kelompok disatukan dan diambil rata-ratanya,
maka penilaian kami hampir sama dengan penilaian para ahli di bidang
tersebut.
Demonstrasi nyata lain mengenai prinsip sinergi dapat kita lihat pula
dalam kontes kuda penghela dalam kontes kuda penghela di suatu pekan
raya kota. Kuda juara dalam kontes tersebut mampu menghela gerobak
seberat 2.250 kilogram. Juara kedua sanggup menarik beban sebesar 2.000
kilogram. Dalam teori, berarti kedua kuda tersebut secara bersama-sama
harus mampu menggerakkan maksimum 4.250 kilogram. Untuk uji coba teori
tersebut, pemilik kedua kuda memadukan kedua kuda dan membebaninya
dengan gerobak. Semua orang yang melihat terperangah. Kedua kuda
tersebut mampu menarik beban seberat 6.000 kilogram, atau 1.750 kilogram
lebih berat dibanding jumlah upaya yang mampu mereka lakukan
sendiri-sendiri. Sinergi dapat dipakai untuk menyatukan tenaga individu,
menutup keterbatasan individu, untuk menggandakan upaya individu, supaya
sasaran yang lebih banyak dan lebih besar dapat dicapai.
Komunikasi
Ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita
perhatikan. Kelima unsur tersebut adalah:
1. pengirim pesan (sender),
2. pesan yang dikirimkan (message),
3. bagaimana pesan tersebut dikirimkan (communication channel),
4. penerima pesan (receiver), dan
5. umpan balik (feedback).
Pesan tersebut disampaikan melalui suatu media komunikasi, sehingga
dapat diterima dengan baik oleh si penerima, dan menghasilkan umpan
balik yang berguna bagi si pengirim pesan. Yang dimaksud media
komunikasi di sini bukan hanya berupa percakapan secara langsung dengan
menggunakan suatu bahasa yang dapat dimengerti, melainkan segala hal
yang dapat membuat individu saling berinteraksi dan saling mengerti
mengenai pesan apa yang akan disampaikan, sehingga tidak terjadi salah
penafsiran mengenai isi dari pesan tersebut. Media komunikasi tersebut
bisa juga berupa isyarat melalui gerakan tubuh, morse, maupun melalui
alat bantu seperti surat, gambar, serta alat bantu visual lainnya.
Komunikasi dalam Tim
Untuk dapat membangun kerjasama dalam sebuah tim, diperlukan komunikasi
antaranggotanya agar tujuan bersama dapat tercapai. Pernahakan kita
membayangkan apa yang terjadi dalam suatu tim apabilla setiap anggota
tim tidak dapat berkomunikasi dengan baik dengan anggota tim lainnya?
Seberapa pun hebatnya kemampuan individu dalam suatu tim, mereka tidak
akan ada gunanya apabila tidak dapat berkomunikasi antara yang satu
dengan lainnya. Mereka hanya akan menjadi sebuah kelompok yang tidak
tahu ke mana arah yang akan dituju.
Keahlian mereka akan menjadi sia-sia apabila mereka tidak dapat
mengkomunikasikanny a dengan orang lain. Seperti yang telah dikatakan
oleh William Shakespeare "No man is lord of anything, though in and of
him there be much consisting, till he communicate his part to other."
Contoh nyata yang sering kita lihat adalah pada pertandingan sepak bola.
Sering kali pada pertandingan sepak bola, di mana terdapat suatu tim
yang bertabur bintang dengan skil individu yang tinggi kalah oleh sebuah
tim yang berisikan pemain dengan kemampuan skill individu yang tidak
begitu menonjol. Apa yang menyebabkan tim tersebut dapat menang?
Komunikasi yang baik dan saling pengertian antarpemain dalam tim
tersebutlah yang menyebabkan tim yang diisi oleh pemain yang memiliki
skill rata-rata dapat berubah menjadi tim yang hebat dan menakutkan. Hal
ini telah diakui oleh pelatih sepak bola manapun di dunia ini.
Mereka mengakui bahwa skill individu merupakan hal yang penting, tetapi
ada hal yang lebih penting dalam suatu tim sepakbola; yaitu kerjasama
tim, kesadaran akan tugasnya masing-masing dan saling pengertian
antarpemain tim tersebut.
Hukum Komunikasi Efektif
Prinsip dasar yang harus kita perhatikan dalam berkomunikasi dapat kita
rangkum dalam satu kata, yaitu REACH (Respect, Empathy, Audible,
Clarity, Humble), yang berarti merengkuh atau meraih.
Hukum pertama dalam berkomunikasi adalah Respect. Respect merupakan
sikap hormat dan sikap menghargai terhadap lawan bicara kita. Kita harus
memiliki sikap (attitude) menghormati dan menghargai lawan bicara kita
karena pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika
kita bahkan harus mengkritik seseorang, lakukan dengan penuh respek
terhadap harga diri dan kebanggaan orang tersebut. Samuel Johnson
mengatakan bahwa "There will be no RESPECT without TRUST, and there is
no trust without INTEGRITY."
Hukum kedua adalah Empati, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri
kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Rasa
empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message)
dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver)
menerimanya. Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan
pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima
pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa
ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima. Prinsip dasar dari
hukum kedua ini adalah "Perlakukan orang lain seperti Anda ingin
diperlakukan. " "Seek first to understand then be understood to build the
skills of emphatetic listening that inspires openness and trust."
(Stephen Covey)
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap
perseptif atau siap menerima masukan atau pun umpan balik apa pun dengan
sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan
saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari
komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan
efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus
balik dari penerima pesan.
Hukum ketiga adalah Audible. Makna dari audible antara lain: dapat
didengarkan atau dimengerti dengan baik. Kunci utama untuk dapat
menerapkan hukum ini dalam mengirimkan pesan adalah:
* Buat pesan Anda mudah untuk dimengerti
* Fokus pada informasi yang penting
* Gunakan ilustrasi untuk membantu memperjelas isi dari pesan
tersebut
* Taruhlah perhatian pada fasilitas yang ada dan lingkungan di
sekitar Anda
* Antisipasi kemungkinan masalah yang akan muncul
* Selalu menyiapkan rencana atau pesan cadangan (backup)
Hukum keempat adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan (Clarity).
Pesan yang ingin disampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan
multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity juga
sangat tergantung pada kualitas suara kita dan bahasa yang kita gunakan.
Penggunaan bahasa yang tidak dimengerti, akan membuat isi dari pesan
kita tidak dapat mencapai tujuannya. Seringkali orang menganggap remeh
pentingnya Clarity, sehingga tidak menaruh perhatian pada suara (voice)
dan kata-kata yang dipilih untuk digunakan. Beberapa cara untuk
menyiapkan pesan agar jelas yaitu:
* Tentukan goal yang jelas
* Luangkan waktu untuk mengorganisasikan ide kita
* Penuhi tuntutan kebutuhan format bahasa yang kita pakai
* Buat pesan Anda jelas, tepat dan meyakinkan
* Pesan yang disampaikan harus fleksibel
Hukum kelima dalam komunikasi tim yang efektif adalah sikap rendah hati
(Humble)
Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk
membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap
rendah hati yang kita miliki. Kerendahan hati juga bisa berarti tidak
sombong dan menganggap diri penting ketika kita berbicara. Justru dengan
kerendahan hatilah kita dapat menangkap perhatian dan respons yang
positif dari si penerima pesan.
Kita telah mengetahui betapa hebatnya fungsi dari suatu tim, di mana
sekumpulan orang yang biasa saja dapat menghasilkan suatu output yang
luar biasa. Namun tim tersebut akan menjadi tidak efektif apabila kita
tidak dapat saling berkomunikasi. Oleh karena itu diharapkan kita dapat
menggunakan kelima hukum komunikasi tersebut untuk membantu kita dalam
menciptakan suatu tim yang solid.
-----------
Berhenti menyesali apa yang anda miliki tidak sesuai dengan yang diinginkan
Berhentilah menyesali apa yang anda dapat dalam hidup anda adalah tidak sesuai dengan apa yang anda inginkan. Secara Filosofis hal itu adalah hal yang paling penting dalam anda mendapat kebahagian dalam hidup yang anda jalani. karena kita akan merasa tertekan karena apa yang telah kita miliki dalam hidup tidak sesuai dengan harapan atau cita-cita kita.
Percaya atau tidak kebiasaan selalu tidak pernah bersyukur atau menysukuri apa yang kita miliki atau kita dapat adalah sebuah kebiasaan buruk yang telah menjadi kebiasaan dari kita, sehingga kita sulit dalam mendapatkan kebahagian dalam hidup, karena selalu merasa tidak beruntung, walau sebenarnya kalau kita sadari kita telah memiliki banyak hal dalam hidup kita. Ketika kita mendapat sesuatu mimpi atau keinginan, sebagai manusia pasti kita akan tergoda atau tersirat dalam benak kita bahwa yang kita dapat terkadang tidak sesuai dengan yang kita inginkan, dan jauh didalam hati kita, kita berharap mendapat sesuatu yang lebih baik lagi.
sebagai contoh, ketika ketika kita berharap pertama kita berharap mendapat mobil, tanpa embel-embel jenis mobil yang kita inginkan hanya sebuah mobil, tetapi sejalan kita bisa mendapat mobil, yang kita dapat mungkin sejenis minibus, tetapi dalam hatikita, mungkin kita berharap mendapat mobil sedan. hal ini membuat kita berfikir seandainya saya mendapat mobil sedan pasti saya lebih bahagia. Lupakah kita akan keinginan awal kita, yang berharap hanya mendapat mobil, tetapi ketika kita mendapat apa yang kita inginkan, keinginan kita berkembang menginginkan yang lebih. Itulah sifat dasar manusia yang tidak pernah puas dan bahagia walau terkdang apa yang diinginkan telah terpenuhi.
Coba deh kita tanyakan pada diri kita secara terbuka, pasti kita pernah mengalami perasan seperti ini, karena hampir semua orang pernah mengalaminya. permasalahanya adalah ketika terjadi GAP/perbedaan antara apa yang kita miliki dan apa yang kita inginkan, kita menjadi tidak puas atau bahkan bisa mengarah ke frustasi. hal ini berlaku dalam hubungan kita dan dalam semua aspek dalam kehidupan kita.
Kuncinya adalah dengan melihat atau menyadari tentang gap yang terjadi antara apa yang kita miliki dan apa yang kita inginkan. cobalah sedikit luangkan waktu untuk bertanya pada diri anda sendiri apa yang sebenarnya kita harapkan, dan tanyakan juga apakah kalau kita sudah memiliki yang kita inginkan kita akan puas, dan apa bedanya sesuatu yang kita miliki dengan apa yang kita inginkan, cobalah nikmati dan syukuri apa yang anda miliki saat ini, dan anda akan menemukan sesuatu yang membuat anda bahagia.
Karena yakinlah apa yang kita miliki adalah sesuatu yang terbaik, dan coba lihat sekeliling anda, bahwa banyak orang yang sebenarnya masih mengejar apa yang anda miliki, dan banyak orang yang menginginkan apa yang anda miliki, jangan menjadi menyesal ketika apa yang kita miliki Keluarga, Pekerjaan, Atau Bisnis, Pendidikan, atau pun suatu benda yang telah anda miliki itu hilang, atau raip. Jangan jadi orang yang menyesal ketika kita kehilangan yang kita miliki, karena kita tidak pernah mensyukuri dan menikmati apa yang kita miliki, karena terlalu terbuai dengan apa yang anda inginkan.
"Syukuri, Nikmati, dan Jaga apa yang anda dapat dan miliki saat ini, karena anda akan merasakan penyesalan ketika sesuatu yang kita miliki itu hilang "
"Dengan bersyukur sesuatu yang kecil akan bernilai luar biasa"
Karakter tidak bisa dibangun dalam suasana yang mudah dan tenang.
Hanya melalui pengalaman penuh cobaan dan penderitaanlah jiwa menjadi kuat,
cara pandang menjadi lebih jelas dan keinginan menjadi berkobar,
Serta kesuksesan dapat diraih
(Hellen Keller)
"Seandainya aku harus menyerah, aku akan menyerah setelah melakukan semua usaha yang aku bisa. Semua kemungkinan yang ada."
--Carlana Stone-
No comments:
Post a Comment