Thursday, August 23, 2007

kelakuan brutal petugas kamar tahanan POLRES JAKARTA BARAT

kelakuan brutal petugas kamar tahanan POLRES JAKARTA BARAT---mohon di forward rekan2

Ini adalah kisah nyata yang saya alami sendiri,dan sungguh kisah ini benar
benar membuka mata saya lebar lebar tentang kebobrokan dunia kepolisian kita
yang dipamerkan secara telanjang dan kasat mata di depan masyarakat tanpa
rasa malu dan sama sekali tidak ber nurani.
Kejadian ini saya alami pada tanggal 15 agustus 2007 pada jam 18.30 WIB di
POLRES JAKARTA BARAT,ketika sore itu saya bermaksud menjenguk seorang rekan
saya yang baru saja menjadi tahanan polres tersebut menunggu proses
pengadilan.
Saya baru saja sampai di Jakarta sore itu tanggal 15 agustus 2007 setelah
terbang dari Aceh.Berhubung keesokan paginya saya harus bertugas ke
Sumbawa,sehingga tidak ada waktu lebih lama lagi di Jakarta,saya akhirnya
terpaksa menjenguk rekan saya tersebut sore itu yang kebetulan menurut
keterangan petugas disana sudah diluar jam besuk.
Jam besuk berakhir pukul 14.00 WIB.
Setelah menyampaikan maksud saya tersebut,oleh petugas pintu jaga depan
ruang tahanan kami(saya dan rekan saya yang menemani) diberikan ?kartu
tamu?#65533; dan tanpa malu malu ataupun basa basi si petugas kepolisian
tersebut meminta ?uang kecil?#65533; senilai Rp.10.000,-
Setelah sampai diruang tahanan,saya menyampaikan maksud saya untuk minta
waktu beberapa menit bertemu dengan rekan saya yang menjadi tahanan
tersebut,dan saya juga menyampaikan bahwa saya tahu saya sudah diluar jadwal
besuk,namun saya minta kerjasama petugas diruangan tsb agar saya bisa
bertemu barang sebentar.
Saya kaget bukan kepalang melihat ?style?#65533; petugas yang saya ajak
bicara tersebut,dengan acuh tak acuh dan gaya angkuh mengatakan tidak bisa
dan tanpa sikap meghargai sedikitpun terhadapa lawan bicaranya,menurut saya
mungkin inilah hasil didikan di kepolisian di republik ini.Tidak berakhir
sampai disini ,akhirnya si petugas tsb keluar dan berdiskusi sejenak dengan
seorang petugas lainnya yang menurut saya mungkin lebih senior ataupun
komandannya ataupun mungkin lebih ?garang?#65533; dari dia.
Persis seperti di film-film dengan tergesa gesa dan menunjukkan muka
sangarnya si petugas yang lebih ?garang?#65533; ini (terakhir dia mengaku
bernama joni,petugas jaga ruang tahanan tanggal 15 agustus 2007 jam 18.30
WIB)
datang kepada kami sambil membentak-bentak dan memaksa kami mengeluarkan
uang Rp.150.000,-? wow sebuah angka yang cukup fantastis menurut saya
saya tercengang,heran, kecewa,marah dan geram.Saya camkan dalam hati saya
tidak akan memberikan uang haram tersebut.
mereka memperlakukan saya dengan cara yang tidak sopan,seolah- olah kami
datang kesana mengemis dan dia punya hak untuk membentak-bentak, seolah olah
kita ini seorang penjahat besar yang sedang ditangkap,inilah hasil didikan
lembaga kepolisian yang sama sekali tidak punya attitude,tidak peduli kepada
orang terpelajar,professi onal,apalagi kepada masyarakat kelas bawah yang
sama seklai tidak punya power
inilah wajah kepolisian kita,inilah hasil didikan polisi,inilah hasil dari
kepemimpinan polisi,saya tidak mengerti bagaimana komandan mereka mendidik
prajuritnya. Hal hal yang saya uraikan tadi menurut terminologi mereka adalah
?melindungi,mengayom i dan melayani masyarakat?#65533;
Bosan berdebat,rekan saya akhirnya mengalah,menyodorka n uang senilai
Rp.50.000,-, diterima oleh petugas tersebut sambil mengomel dan menyuruh anak
buahnya memanggil rekan saya yang menjadi tahanan tersebut,saya akhirnya
dapat bertemu rekan saya tersebut dalam kondisi yang cukup mengenaskan dari
balik jeruji,lembam lembam di wajah,menurut dia,tiap hari polisi ataupun
tahanan lain memeras uang dia,benar benar seperti tidak ada hukum di Negara
ini.
Sampai disini saya berani katakan tidak ada bedanya mereka para polisi
polisi itu dengan perampok dan pemeras,mereka adalah penjahat yang
berseragam yang diakui oleh Negara ini,mempunyai organisasi yang
rapi,dididik dan dibesarkan oleh uang rakyat yang dibayar melalui
pajak.Termasuk uang saya,setiap bulan saya membayar jutaan rupiah uang
sebagai pajak yang gunanya untuk membayar gaji penjahat penjahat berseragam
itu.
Saya tidak menafikkan masih adanya polisi-polisi yang baik,tetapi polisi
yang baik itu hanyalah segelintir oknum ditengah ribuan polisi polisi
penjahat.
Sampai disini saya hanya diam sambil terus mengamati kelakuan brutal petugas
kamar tahanan POLRES JAKARTA BARAT pada tanggal 15 agustus 2007 jam 18.30
tersebut.
Sejauh ini informasi yang saya kumpulkan tentang kelakuan petugas jaga
tahanan POLRES JAKARTA BARAT ini baik dari keluarga-keluarga tahanan,maupun
dari mantan mantan tahanan,saya baru tahu bahwa kejadian ini sudah berkara
lama dan berkarat dan hamper terjadi disetiap tahanan kepolisian.Setiap
kunjungan,tak kurang keluarga tahanan diperas dan itu menghabiskan uang
senilai lebih kurang Rp.150.000 perkunjungan dan jika tidak,keselamatan
keluarganya di dalam tahanan tsb tidak dijamin,bahkan disiksa dan
dipersulit.Tak hanya keluarga tahanan yang diperas,si tahanan sendiri yang
mendapat uang dari keluarga yang mengunjunginya turut diperas.
Luar biasa,ini benar benar luar biasa,sayakah yang terlalu lugu sampai tidak
tahu permainan ini ataukah ini sudah menjadi hal yang biasa sehingga semua
orang maklum
Bapak Presiden Republik Indonesia ,bapak Kapolri,bapak bapak di DPR,apakah
bapak-bapak benar benar tidak pernah tau masalah ini ataukah bapak bapak
tahu tapi tidak mau berbuat apa-apa,terus terang saya sangat geram dan jijik
melihat ulah petugas kepolisian tersebut.
Bapak-bapak sibuk mengurusi korupsi tingkat tinggi yang merugikan Negara
trilyunan sementara korupsi kelas bawah yang merugikan rakyat kecil tidak
pernah diperhatikan, jangan katakan angka 150.000 itu kecil,buat kami
masyarakat bawah itu sangat besar,kehilangan uang karna diperas senilai
150.000 perminggu,mungkin setara dengan kerugian yang dirasakan Negara
sebesar trilyunan,disini hanya konteks lah yang membedakan,satu Negara dan
satunya lagi personal.
Saya tulis email ini dan saya forwardkan ke mailing list- mailing list,situs
DPR RI,POLRI,Presiden SBY ,rekan rekan wartawan,supaya kita aware bahwa
sudah sedemikian parah dan memalukannya mental polisi polisi kita,tidak ada
yang bisa mengubah itu semua kecuali itikad baik Wakil wakil rakyat
kita,Bapak Presiden,dan Bapak Kapolri dan pejabat yang berwenang
Terimakasih atas perhatiannya

When you find yourself as one who cannot erase all the
emails or SMS messages in your phone because of one message
from that special someone, you are in love.
Rudy pranata


Our minds can shape the way a thing will be because we
act according to our expectations.



You've got to develop mental strength. And you develop mental
strength with the will. The will is the mental faculty that gives you the
ability to hold one idea under the screen of your mind to the exclusion of all outside distractions.



It is too difficult to think nobly when one thinks only of earning a living.

Jean-Jacques Rousseau

No comments: