JAKARTA (SINDO) * Organisasi Perburuhan Internasional (International
Labour Organization/ ILO) menyebutkan, Indonesia berada pada urutan
teratas dalam hal tingkat mayoritas pekerja keras dengan durasi jam
kerja panjang.
Dalam studi terbarunya, ILO menyebutkan, dari sekitar 50 negara di dunia
yang menjadi bagian penelitian, Indonesia memiliki jumlah pekerja keras
terbanyak. Setidaknya tercatat sebanyak 51,2% pekerja Indonesia bekerja
lebih dari 49 jam per minggu. Disusul berturut-turut, Korea Selatan
sebesar 49,5%, Thailand 46,7%, Pakistan 44,4%, dan Ethiopia 41,2%.
Secara global, sebanyak 22% angkatan kerja atau sekitar 614,2 juta
orang bekerja dengan durasi jam kerja yang cukup panjang. Studi berjudul
Working Time Around the World: Trends in Working Hours, Laws, and
Policies in A Global Comparative Perspective ini menyebutkan bahwa satu
dari lima pekerja di dunia bekerja lebih dari 49 jam per minggu untuk
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Organisasi Pekerja Seluruh
Indonesia (OPSI) Tian Bahtiar menyatakan, hal tersebut sebagai tamparan
bagi kondisi kerja di Indonesia . *Jam kerja melebihi 49 jam per minggu
bukan hanya menguras tenaga, tetapi juga akan berimplikasi terhadap
kesejahteraan para pekerja di Indonesia ,*tegas Tian saat dihubungi
SINDO, kemarin. (maya sofia )
Labour Organization/ ILO) menyebutkan, Indonesia berada pada urutan
teratas dalam hal tingkat mayoritas pekerja keras dengan durasi jam
kerja panjang.
Dalam studi terbarunya, ILO menyebutkan, dari sekitar 50 negara di dunia
yang menjadi bagian penelitian, Indonesia memiliki jumlah pekerja keras
terbanyak. Setidaknya tercatat sebanyak 51,2% pekerja Indonesia bekerja
lebih dari 49 jam per minggu. Disusul berturut-turut, Korea Selatan
sebesar 49,5%, Thailand 46,7%, Pakistan 44,4%, dan Ethiopia 41,2%.
Secara global, sebanyak 22% angkatan kerja atau sekitar 614,2 juta
orang bekerja dengan durasi jam kerja yang cukup panjang. Studi berjudul
Working Time Around the World: Trends in Working Hours, Laws, and
Policies in A Global Comparative Perspective ini menyebutkan bahwa satu
dari lima pekerja di dunia bekerja lebih dari 49 jam per minggu untuk
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Organisasi Pekerja Seluruh
Indonesia (OPSI) Tian Bahtiar menyatakan, hal tersebut sebagai tamparan
bagi kondisi kerja di Indonesia . *Jam kerja melebihi 49 jam per minggu
bukan hanya menguras tenaga, tetapi juga akan berimplikasi terhadap
kesejahteraan para pekerja di Indonesia ,*tegas Tian saat dihubungi
SINDO, kemarin. (maya sofia )
No comments:
Post a Comment