By: R. Bruce McAfee dan Betty J. Ricks "Leadership By Example: 'Do as I Do!"
Keteladanan adalah perintah tanpa kata-kata. Orang senang mengikuti keteladan daripada perintah.
Menjadi teladan adalah cara sederhana tapi efektif untuk mengesankan dan mempengaruhi karyawan
anda.
Sebenarnya, prinsip keteladanan itu ringkas, yaitu, "Meminta orang lain untuk melakukan apa yang
anda lakukan dan katakan". Namun demikian penerapannya tidak cukup mudah. Anda memerlukan
konsistensi dan integritas. Anda perlu mengetahui di bidang-bidang mana saja anda harus
memberikan keteladanan.
R. Bruce McAfee dan Betty J. Ricks dalam tulisannya, "Leadership By Example: 'Do as I Do!"
menunjukkan enam bidang kunci dimana anda harus bertindak dengan sikap memberi teladan.
1. Ketaatan pada aturan.
Tunjukkan keteladanan anda dengan menaati aturan-aturan yang berlaku. Sampaikan bahwa aturan
tidak selamanya dibuat untuk membatasi ruang gerak, namun untuk menciptakan kondisi kerja yang
positif.
2. Pencapaian kinerja kerja.
Anda tidak dapat mengharapkan karyawan anda bekerja lebih baik dari anda. Bila anda ingin karyawan
meningkatkan prestasinya, tingkatkan terlebih dahulu prestasi anda.
3. Sikap terhadap perusahaan dan pekerjaan.
Milikilah sikap positif terhadap perusahaan dan pekerjaan. Tunjukkan sikap positif dan optimis
terhadap apa yang dilakukan oleh perusahaan. Bila anda bersikap skeptis dan pesimis, maka anda
gagal menumbuhkan kesan baik pada karyawan.
4. Kesehatan dan penampilan fisik.
Semua orang senang melihat kebugaran dan penampilan segar. Berilah teladan dengan merawat
kesehatan dan penampilan diri anda.
5. Pakaian dan kerapihan.
Pakaian yang anda kenakan dan gaya anda berpakaian dapat mempengaruhi orang lain. Berpakaian
dengan rapi dan profesional menunjukkan penghargaan anda pada pekerjaan dan lingkungan kerja.
6. Aspek komunikasi interpersonal.
Perhatikan caya anda berbicara dan bahasa tubuh anda saat berkomunikasi secara personal dengan
orang lain. Tunjukkan sikap tenang, wibawa dan menghargai lawan bicara anda.
Sabra & Shatila Akan Terulang di Gaza dan West Bank ???
Hasil Referendum 1947 merupakan tonggak sejarah berdirinya Israel
seperti halnya hasil Referendum di Timor Timur merupakan tonggak
sejarah berdirinya Timor Leste. Kedua Referendum merupakan keputusan
rakyat yang tinggal diatas tanah masing2 untuk memilih bentuk negara
yang diingininya dengan suara terbanyak.
Kalo kita menjenguk akibat Referendum Timor Timur, maka pihak yang
kalah telah memaksakan puluhan ribu mengungsi ke Timor Barat sambil
melakukan bumi hangus tanah Timor Timur yang sebelumnya menjadi tanah
airnya.
Tidak berbeda dengan hasil Referendum 1947 ini, keturunan Arab Islam
yang tinggal diatas tanah tsb dipaksa oleh pemimpin Islamnya untuk
juga mengungsi ke Libanon untuk melakukan gerilya terhadap negara baru
yang berdiri akibat kemenangan voting mayoritas.
Israel akhirnya harus menyerang Libanon dalam membasmi para gerilya
yang melakukan teror2 menyusup kedalam negerinya. Serangan teror2 ini
tidak akan habis2nya kalo pusatnya di Libanon tidak lebih dulu
dihancurkan. Pasukan gerilya PLO yang dibantu oleh pasukan Libanon
berhasil dihancurkan Israel, namun perang gerilya di Libanon terus
berlangsung, tapi paling tidak perang ini bukan lagi ditanah Israel
melainkan ditanah tetangganya yaitu Libanon.
Atas ihtiar dunia Internasional inilah, akhirnya Yasser Arafat
bersedia berunding dan dibawah perjanjian Camp David, Yasser Arafat
bersedia untuk berdamai dan mengakui Israel apabila Israel bersedia
mengakui Negara Palestina. Dari perundingan inilah, Israel akhirnya
bersedia menyerahkan West Bank dan Gaza sebagai tanah milik Palestina.
Di Pihak PLO sendiri terjadi perpecahan terutama perpecahan dengan
Hammas yang menolak perjanjian damai ini. Untuk mengeliminasi Hammas
inilah, Israel kemudian melakukan serangan besar2an penghancuran PLO
di Libanon sehingga PLO terkepung tidak bisa bergerak lagi. Dan dalam
kondisi inilah kemudian Yasser Arafat melakukan perundingan kembali
dengan Israel setelah perjanjian Camp David. Rupanya serangan Israel
ini sudah disetujui oleh Yasser Arafat.
Demikianlah, seluruh pasukan yang setia dengan PLO Yasser Arafat
kemudian diberi kartu tanda pengenal khusus yang digunakan untuk
keluar dari kepungan pasukan Israel. Mereka yang menentang Yasser
Arafat semuanya dipenjarakan ditempat pengungsian Sabra & Shatila.
Setelah seluruh pasukan yang setia kepada Yasser Arafat keluar dari
kepungan Israel, mereka semuanya dibawa menuju ke West Bank dan ke
Gaza. Dan sisanya yang terperangkap dalam camp pengungsian Sabra &
Shatila yang memang sengaja dibuat oleh pasukan Israel kemudian
dibantai habis oleh pasukan Libanon yang mendukung pasukan Israel.
Dunia Internasional tidak ada yang protest, bahkan Yasser Arafat
sendiri tidak memprotestnya bahkan membantu pasukan Israel dengan
informasi siapa2 yang harus dibantai tsb. Hal ini merupakan bagian
daripada pelaksanaan perjanjian Camp David dimana semua pendukung
Yasser Arafat dibawa keluar Libanon menuju West Bank dan Gaza.
Demikianlah permulaan sejarah berdirinya negara Palestina dengan
tumbal Sabra & Shatila. Namun waktu yang berjalan telah mendorong
Hammas untuk menebus kekalahannya dari Yasser Arafat.
Apa yang telah terjadi sekarang adalah kembali Hammas terkepung di
Gaza sementara Abbas yang menjadi pendukung utama PLO Yasser Arafat
siap memerangi untuk mengambil alih wilayah Gaza tsb dari tangan
Hammas. Dalam kaitan ini tentu Abbas sangat membutuhkan bantuan dan
dukungan Israel dalam memusnahkan Hammas dan merebut kembali Gaza dari
tangan Hammas.
Apakah Abbas akan kembali menjadikan Gaza sebagai Sabra dan Shatila
dengan bantuan Israel ???? Belum tentu !!!
Bukan hal yang sulit bagi Israel untuk menjadikan Gaza kembali seperti
Sabra & Shatila demi membuka jalan bagi kemudahan Abbas. Namun
kemenangan Abbas sebagai akibatnya sama sekali tidak akan
menguntungkan Israel karena Israel berkewajiban kemudian untuk memberi
bantuan besar2an membangun Palestina yang kemudian akan mendapatkan
pengakuan dunia.
Israel akan menyusupkan lebih banyak mata2nya kepihak Hammas justru
untuk menghancurkan Abbas yang justru mendukung Israel. Aneh bukan???
Sama sekali tidak aneh, ini hanyalah strategi papan catur, karena
dengan kehancuran Abbas oleh Hammas tidak akan membuat Israel jadi
lemah meskipun ancaman menjadi lebih tinggi. Keuntungan utama Israel
dengan kehancuran Abbas adalah pengakuan berdirinya negara Palestina
menjadi abortus dan ide2 negara Palestina akan habis sampai disini.
Langkah2 persiapannya adalah, Israel akan menawarkan kepada Suriah dan
Mesir tanah2 yang didudukinya akibat perang 7 hari dulu. Tentu saja
dalam perjanjian ini, Israel bersedia mengembalikan tanah tsb apabila
mereka berjanji mengamankan wilayah2 tsb dari ancaman terorist Hammas.
Demikianlah, tanah Gaza dan West Bank akan kembali kepada pemiliknya
yaitu Mesir yang kemudian akan membersihkan sisa2 pasukan Hammas
seperti apa yang telah terjadi dengan Sabra & Shatila. Demikian juga
dengan lembah Bekaa yang akan kembali kepada Suriah yang wajib
menumpas semua sisa2 terorist yang berpangkalan di Suriah.
Sabra dan Shatila akan berulang lagi, kalo di Libanon dilakukan oleh
kelompok pasukan Kristen Libanon, maka kali ini pelakunya adalah Mesir
dan Suriah. Kita tunggu tanggal mainnya.
Apa yang terjadi bukanlah kekejaman kemanusiaan, tetapi kekejaman
perang yang tidak bisa siapapun yang disalahkan. Dan ini merupakan
kesalahan Strategi Perang, karena dalam berperang kita harus dinamis
mengevaluasi strategi diluar teori2 perang itu sendiri, dan Hammas
dalam hal ini bukan mengaplikasikan strategi yang dinamis melainkan
mempertahankan teori2 perang AlQuran yang sudah usang dan tidak
dinamis. Dia bukan berperang bermodalkan strategi tapi bermodalkan
kepada keimanan. Hasilnya semuanya masuk ke akhirat yang pasti tidak
ada sorganya. Apalagi kalo mati terbunuh bukan oleh orang kafir,
tetapi mati dibunuh oleh saudara sesama Islam itu sendiri.
Sabra & Shatila Merupakan Hasil Sebuah Perundingan Kalah Menang !
Hasil Referendum 1947 merupakan tonggak sejarah berdirinya Israel
seperti halnya hasil Referendum di Timor Timur merupakan tonggak
sejarah berdirinya Timor Leste. Kedua Referendum merupakan keputusan
rakyat yang tinggal diatas tanah masing2 untuk memilih bentuk negara
yang diingininya dengan suara terbanyak.
Kalo kita menjenguk akibat Referendum Timor Timur, maka pihak yang
kalah telah memaksakan puluhan ribu mengungsi ke Timor Barat sambil
melakukan bumi hangus tanah Timor Timur yang sebelumnya menjadi tanah
airnya.
Tidak berbeda dengan hasil Referendum 1947 ini, keturunan Arab Islam
yang tinggal diatas tanah tsb dipaksa oleh pemimpin Islamnya untuk
juga mengungsi ke Libanon untuk melakukan gerilya terhadap negara baru
yang berdiri akibat kemenangan voting mayoritas.
Israel akhirnya harus menyerang Libanon dalam membasmi para gerilya
yang melakukan teror2 menyusup kedalam negerinya. Serangan teror2 ini
tidak akan habis2nya kalo pusatnya di Libanon tidak lebih dulu
dihancurkan. Pasukan gerilya PLO yang dibantu oleh pasukan Libanon
berhasil dihancurkan Israel, namun perang gerilya di Libanon terus
berlangsung, tapi paling tidak perang ini bukan lagi ditanah Israel
melainkan ditanah tetangganya yaitu Libanon.
Atas ihtiar dunia Internasional inilah, akhirnya Yasser Arafat
bersedia berunding dan dibawah perjanjian Camp David, Yasser Arafat
bersedia untuk berdamai dan mengakui Israel apabila Israel bersedia
mengakui Negara Palestina. Dari perundingan inilah, Israel akhirnya
bersedia menyerahkan West Bank dan Gaza sebagai tanah milik Palestina.
Di Pihak PLO sendiri terjadi perpecahan terutama perpecahan dengan
Hammas yang menolak perjanjian damai ini. Untuk mengeliminasi Hammas
inilah, Israel kemudian melakukan serangan besar2an penghancuran PLO
di Libanon sehingga PLO terkepung tidak bisa bergerak lagi. Dan dalam
kondisi inilah kemudian Yasser Arafat melakukan perundingan kembali
dengan Israel setelah perjanjian Camp David. Rupanya serangan Israel
ini sudah disetujui oleh Yasser Arafat.
Demikianlah, seluruh pasukan yang setia dengan PLO Yasser Arafat
kemudian diberi kartu tanda pengenal khusus yang digunakan untuk
keluar dari kepungan pasukan Israel. Mereka yang menentang Yasser
Arafat semuanya dipenjarakan ditempat pengungsian Sabra & Shatila.
Setelah seluruh pasukan yang setia kepada Yasser Arafat keluar dari
kepungan Israel, mereka semuanya dibawa menuju ke West Bank dan ke
Gaza. Dan sisanya yang terperangkap dalam camp pengungsian Sabra &
Shatila yang memang sengaja dibuat oleh pasukan Israel kemudian
dibantai habis oleh pasukan Libanon yang mendukung pasukan Israel.
Dunia Internasional tidak ada yang protest, bahkan Yasser Arafat
sendiri tidak memprotestnya bahkan membantu pasukan Israel dengan
informasi siapa2 yang harus dibantai tsb. Hal ini merupakan bagian
daripada pelaksanaan perjanjian Camp David dimana semua pendukung
Yasser Arafat dibawa keluar Libanon menuju West Bank dan Gaza.
Demikianlah permulaan sejarah berdirinya negara Palestina dengan
tumbal Sabra & Shatila. Namun waktu yang berjalan telah mendorong
Hammas untuk menebus kekalahannya dari Yasser Arafat.
Apa yang telah terjadi sekarang adalah kembali Hammas terkepung di
Gaza sementara Abbas yang menjadi pendukung utama PLO Yasser Arafat
siap memerangi untuk mengambil alih wilayah Gaza tsb dari tangan
Hammas. Dalam kaitan ini tentu Abbas sangat membutuhkan bantuan dan
dukungan Israel dalam memusnahkan Hammas dan merebut kembali Gaza dari
tangan Hammas.
Apakah Abbas akan kembali menjadikan Gaza sebagai Sabra dan Shatila
dengan bantuan Israel ???? Belum tentu !!!
Bukan hal yang sulit bagi Israel untuk menjadikan Gaza kembali seperti
Sabra & Shatila demi membuka jalan bagi kemudahan Abbas. Namun
kemenangan Abbas sebagai akibatnya sama sekali tidak akan
menguntungkan Israel karena Israel berkewajiban kemudian untuk memberi
bantuan besar2an membangun Palestina yang kemudian akan mendapatkan
pengakuan dunia.
Israel akan menyusupkan lebih banyak mata2nya kepihak Hammas justru
untuk menghancurkan Abbas yang justru mendukung Israel. Aneh bukan???
Sama sekali tidak aneh, ini hanyalah strategi papan catur, karena
dengan kehancuran Abbas oleh Hammas tidak akan membuat Israel jadi
lemah meskipun ancaman menjadi lebih tinggi. Keuntungan utama Israel
dengan kehancuran Abbas adalah pengakuan berdirinya negara Palestina
menjadi abortus dan ide2 negara Palestina akan habis sampai disini.
Langkah2 persiapannya adalah, Israel akan menawarkan kepada Suriah dan
Mesir tanah2 yang didudukinya akibat perang 7 hari dulu. Tentu saja
dalam perjanjian ini, Israel bersedia mengembalikan tanah tsb apabila
mereka berjanji mengamankan wilayah2 tsb dari ancaman terorist Hammas.
Demikianlah, tanah Gaza dan West Bank akan kembali kepada pemiliknya
yaitu Mesir yang kemudian akan membersihkan sisa2 pasukan Hammas
seperti apa yang telah terjadi dengan Sabra & Shatila. Demikian juga
dengan lembah Bekaa yang akan kembali kepada Suriah yang wajib
menumpas semua sisa2 terorist yang berpangkalan di Suriah.
Sabra dan Shatila akan berulang lagi, kalo di Libanon dilakukan oleh
kelompok pasukan Kristen Libanon, maka kali ini pelakunya adalah Mesir
dan Suriah. Kita tunggu tanggal mainnya.
Apa yang terjadi bukanlah kekejaman kemanusiaan, tetapi kekejaman
perang yang tidak bisa siapapun yang disalahkan. Dan ini merupakan
kesalahan Strategi Perang, karena dalam berperang kita harus dinamis
mengevaluasi strategi diluar teori2 perang itu sendiri, dan Hammas
dalam hal ini bukan mengaplikasikan strategi yang dinamis melainkan
mempertahankan teori2 perang AlQuran yang sudah usang dan tidak
dinamis. Dia bukan berperang bermodalkan strategi tapi bermodalkan
kepada keimanan. Hasilnya semuanya masuk ke akhirat yang pasti tidak
ada sorganya. Apalagi kalo mati terbunuh bukan oleh orang kafir,
tetapi mati dibunuh oleh saudara sesama Islam itu sendiri.
RI Terancam Jadi Negara Maha Pemalsu
Refleksi: Pepatah katakan : "Guru kencing berdiri, murid kecing berlari", jadi apakah para petinggi negara saja boleh korupsi dan bandit tidak boleh nyontek? Bukankah koruptor dan bandit [pemalsu] adalah dua sobat sejati sehidup semati.
ttp://www.bangkapos .com/breakingnew s/0a25c85d18d970 8f5babb96e0e57ab 78/2552/baca/ 0/0/0/0/2008/ April/27/ 0
Kalla :RI Terancam Jadi Negara Maha Pemalsu
Minggu, 27 April 2008 21:06:26 WIB
JAKARTA,SABTU--Titel buruk terhadap Indonesia menjadi bayangbayang serius bagi pemerintah Indonesia. Selain korupsi, dan pembalakan liar, kini Indonesia berhadapan serius dengan masalah pembajakan. Wakil Presiden Jusuf Kalla bahkan mengakui, pembajakan yang kian merebak dan melesat cepat seiring laju kemajuan teknologi, justru bisa menjadikan RI sebagai negara dengan sebutan negara maha pembajak.
"Kalau kita kalah cepat maka seperti yang saya katakan, kita bukan lagi maha pencipta tapi lamalama kita menjadi negara maha pemalsu," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka acara jalan sehat dalam rangka peringatan hari Hak Kekayaan Intelektual (HKI) ke8 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (27/4) pagi.
Wapres menyebut, kecepatan teknologi pembajakan bisa terlihat jelas dari pembajakan yang terjadi pada film AyatAyat Cinta. Saat menonton film AyatAyat Cinta, Kalla menerima laporan bahwa pembajakan telah dilakukan setelah seminggu mencuat di bioskop. "Waduh, baru satu minggu sudah dipalsukan. Luar biasa kecepatan pemalsuan daripada yang diciptakannya, " ujarnya.
Dengan kondisi yang demikian, Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menilai, aksi pembajakan tidak hanya mencoreng, tapi juga akan merontokkan kreatifitas masyarakat Indonesia yang saat ini doyan untuk berkreasi. "Kalau kita membiarkan terus menerus daya kreatifitas dalam negeri akan menurun," tandasnya.
Mantan Menko Kesra ini menyatakan, kemerosotan kreatifitas bakal menjadi ancaman suatu bangsa yang tengah berada dalam posisi membangun. "Kalau orang membikin software, atau mmbikin lagu saja dengan mudah ditiru, dengan mudah digandakan tanpa ijin dan tanpa pembayaran atau royalti, maka orang akan malas untuk membuat lagu, malas membuat software, tidak mau kreatif, maka akhirnya negara akan terus menerus begitu, membajak saja. Sehingga kita akhirnya tidak akan pernah mempunyai satu inovasi lebih lanjut," ungkapnya.
Pria berkumis tipis ini mencontohkan, negara Jepang, Korsel dan Cina yang sebelumnya meniru terhadap keberhasilan negara Paman Sam, saat ini justru memilih untuk tidak terus menerus meniru.
"Pada awalnya banyak negara yang sebenarnya juga maju mulai daripada meniru. Jepang meniru AS, Korea meniru Jepang, dan Cina meniru Korea. Tapi setelah itu tidak ada lagi. Karena dia tidak maju terus menerus dengan meniru, dan tidak mungkin maju dengan membajak. Kenapa tidak mungkin karena pikiran negeri itu akan menjadi jatuh," pungkasnya seraya mendorong agar Indonesia tidak menjadi negara yang right to copy.
"Hak cipta sama dengan copy right. Janganlah negara Indonesia ini menjadi right to copy. Bukan itu," jelasnya.(persda network/ade)
Buruknya Pelayanan Publik -Buruknya Pelayanan Publik
PERGESERAN paradigma dari sentralistik ke desentralistik serta era keterbukaan dan reformasi, ternyata tidak meningkatkan kualitas pelayanan publik. Kondisi pelayanan publik di Bali bahkan cenderung memprihatinkan. Para pengelola negara yang memiliki kompetensi membuat kebijakan publik, justru lebih disibukkan dengan kepentingan masing-masing.
Pelayanan publik dewasa ini menjadi isu yang semakin strategis karena tingkat kualitas kinerja birokrasi pelayanan publik memiliki implikasi yang luas dalam berbagai aspek kehidupan. Perbaikan kinerja pelayanan birokrasi di bidang ekonomi, misalnya, akan dapat mendorong terciptanya iklim yang kondusif pada kegiatan usaha dan investasi. Hal ini amat diperlukan untuk bisa keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Harus diakui bahwa di bidang ini masih banyak kelemahan, sehingga tidak heran kalau pertumbuhan ekonomi, investasi, dan peluang lapangan kerja tidak berkembang seperti yang diharapkan. Pengangguran di Bali kini membengkak dan diperkirakan mencapai 80 ribuan.
Secara politis, perbaikan kinerja pelayanan birokrasi akan berdampak tumbuhnya kepercayaan dan partisipasi masyarakat terhadap pemerintah. Sebaliknya kinerja birokrasi yang buruk akan menjadi salah satu faktor pendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Perbaikan kinerja birokrasi pelayanan publik diharapkan akan memperbaiki kembali citra pemerintahan di mata masyarakat, karena dengan kualitas pelayanan publik yang semakin baik, kepuasan dan kepercayaan masyarakat bisa dibangun kembali, sehingga legitimasi pemerintah akan semakin lebih kuat.
Karena itulah, pemerintah harus segera melakukan standardisasi pelayanan publik untuk mewujudkan asas pemerintahan yang baik. Standardisasi itu meliputi persyaratan, waktu penyelesaian serta pembiayaan dari setiap pelayanan publik. Pelayanan ini langsung dirasakan masyarakat. Upaya pemerintah daerah (pemda) meningkatkan pelayanan sebenarnya telah sering dilakukan lewat kegiatan orientasi manajemen kinerja pelayanan bagi para staf dinas atau unit kerja instansi terkait dalam bentuk pelatihan, diskusi atau seminar. Tetapi, keluhan masyarakat terhadap pelayanan publik tidak berkurang. Ini mengindikasikan para birokrat dan pegawai pemerintah masih belum bisa mengubah konsep pikir tentang pelayanan.
Prinsip pelayanan prima oleh aparatur pemerintah, benar-benar prime performance dari good governance, sebagaimana telah berlangsung di negara-negara maju karena memang imperatif. Tidak saja secara ideal membuka jalan meningkatnya daya saing bangsa dan memenangkan kompetisi antarnegara yang bermuara naiknya kesejahteraan rakyat, tetapi juga merupakan bagian dari reformasi birokrasi nasional. Hal ini sangat penting secara hakiki karena merupakan amanah rakyat dalam negara demokratis desentralistik Republik Indonesia yang sedang berpacu dengan waktu, dalam proses pemulihan perekonomiannya serta membangun di segala bidang.
Peningkatan kualitas pelayanan publik serta keluar dari mainstream selama ini yang meletakkan pemerintah sebagai pihak yang harus dilayani, bukan yang melayani. Prakarsa seperti itulah yang seharusnya semakin banyak lahir dari pemerintah. Karena peningkatan pelayanan publik sendiri merupakan alasan dari hadirnya kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah.
Dengan desentralisasi ini, pelayanan publik harus benar-benar baik dan meningkat. Birokat -- baca PNS sebagai abdi negara dan masyarakat -- harus memberikan pelayanan dengan hati yang tulus dan bilamana perlu melebihi apa yang diharapkan
Review Film : Untraceable (2008)
UNTRACEABLE (http://www.exodiac. com/movies/ detail.php? id=EM001782)
Pemain : Diane Lane, Colin Hanks, Erin Carufel
Produksi : Lakeshore Entertainment
kategori : Thriller
Durasi : 100 min.
Cerita dimulai ketika agen FBI untuk kejahatan dunia cyber/cyber crime, Jennifer Marsh (Diane Lane) bersama rekannya Griffin Dowd (Colin Hanks) mengungkap berbagai kejahatan dalam dunia cyber. Hingga suatu ketika muncullah sebuah website misterius yang bernama killwithme.com yang ternyata menampilkan video streaming tentang pembunuhan yang sadis. Dimulai pembunuhan terhadap seekor kucing hingga akhirnya manusiapun ikut menjadi korban untuk pembunuhan tersebut. Tujuannya adalah memberikan tontonan gratis bagaimana proses pembunuhan itu terjadi. Semakin banyak yang menonton maka proses pembunuhanpun semakin cepat. Dengan ditemani detektif Eric Box (Billy Burke), Jennifer terus berusaha mengungkap siapa dalang dibalik pembunuhan tersebut. Setiap kali ia mencoba menutup website tersebut, killingwithme. com muncul kembali dalam alamat lain bahkan dapat dikatakan tak terlacak / Untraceable. Hingga akhirnya, orang-orang terdekat bahkan dirinya sendiripun terancam dalam proses pembunuhan tersebut. Akankah Jennifer berhasil mengungkap misteri pembunuhan via internet tersebut?
YOU'RE INVITED TO WITNESS A MURDER. THE MORE PEOPLE WHO WATCH, THE FASTER THE VICTIM DIES
Film bertemakan pembunuhan berantai dan penuh dengan teka-teki merupakan warna untuk film ini. Seperti halnya Saw I - IV, film ini penuh adegan teka-teki yang menarik. Berbeda dengan film sekalibernya, Untraceable mengangkat Teknologi Informasi (TI) sebagai tema utama dan digunakan sebagai sarana pembunuhan. Walaupun kelihaian Teknologi Informasi (TI) hanya sekedar pemanis dalam film ini, tetapi suasana bagaimana para hacker mampu menguasai dunia, terlukis didalamnya.
Secara alur cerita, film ini termasuk lambat dan dari sisi cerita tidak terlalu rumit dibandingkan Saw dan film thriller lainnya. Kemungkinan besar pada pertengahan film, anda sudah dapat menebak bagaimana kelanjutan ceritanya. Selain itu, logika dalam film inipun juga sering diabaikan oleh sang sutradara. Secara efek suara maupun gambar, tidak ada yang istimewa untuk untraceable. Bahkan cahaya yang digunakan untuk membangun suasana yang menegangkanpun tidak terasa. Walaupun demikian, film ini cukup menghibur bagi anda penggemar film detektif dan thriller.
Sebagai tambahan informasi, untuk menambah promosi film untraceable Sony Pictures menggunakan website www.killwithme. com sebagai media. Bagi anda yang tertarik seperti apa website killingwithme. com dalam film untraceable, silahkan kunjungi website tersebut.
Tuesday, April 29, 2008
MEMIMPIN DENGAN KETELADANAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment