Wednesday, April 30, 2008

PEMIMPIN YANG BERPRINSIP



Stephen R. Covey

Dalam situasi bisnis sekarang ini tampaknya mudah sekali orang membenarkan
cara-cara kasar demi tujuan baik. Bagi mereka, "bisnis adalah bisnis",
sedangkan "etika dan prinsip terkadang harus mengalah pada keuntungan".
Selain itu, banyak juga kita lihat para pelaku dan pemimpin bisnis yang
tampak berhasil menumpuk kekayaan, namun di belakang kehidupan mereka tampak
kacau dan mengenaskan. Padahal bila kita tinjau, hampir setiap minggu muncul
teori manajemen baru, namun tampaknya sedikit sekali yang meninggalkan hasil
yang diharapkan. Mengapa demikian?

Menurut Stephen R. Covey, penulis buku terkenal, "Seven Habits of Highly
Effective People", dalam bukunya yang lain "Principle Centered Leadership",
hal ini disebabkan mereka tidak lagi berpegang pada prinsip dasar yang
berlaku di alam ini. Padahal hukum alam, berdasarkan pada prinsip, berlaku
tanpa peduli apakah kita menyadarinya atau tidak. Oleh karena itu semestinya
kita meletakkan prinsip-prinsip ini di pusat kehidupan, hubungan,
kontrak-kontrak manajemen dan seluruh organisasi bisnis anda.

Covey percaya bahwa kesuksesan kita, baik pribadi maupun organisasi, tidak
dapat diraih begitu saja. Kesuksesan harus datang dari "dalam diri" dengan
berdasarkan pada apa yang kita pahami dan yakini untuk menjadi prinsip yang
tak tergoyahkan. Dengan demikian kepemimpinan yang berprinsip memusatkan
kehidupan dan kepemimpinan kita pada prinsip-prinsip utama yang benar.

Artikel ini tidak membahas apa itu prinsip menurut Covey, namun meringkas
ciri-ciri pemimpin yang berprinsip. Ciri-ciri dari pemimpin yang mendasarkan
tindakannya pada prinsip. Dengan demikian setidaknya kita bisa mengenal
bagaimana kepemimpinan yang berpusat pada prinsip itu. Ada delapan ciri-ciri
pemimpin yang berprinsip.

1--Mereka terus belajar.

Pemimpin yang berprinsip menganggap hidupnya sebagai proses belajar yang
tiada henti untuk mengembangkan lingkaran pengetahuan mereka. Di saat yang
sama, mereka juga menyadari betapa lingkaran ketidaktahuan mereka juga
membesar. Mereka terus belajar dari pengalaman. Mereka tidak segan mengikuti
pelatihan, mendengarkan orang lain, bertanya, ingin tahu, meningkatkan
ketrampilan dan minat baru.

2--Mereka berorientasi pada pelayanan.

Pemimpin yang berprinsip melihat kehidupan ini sebagai misi, bukan karier.
Ukuran keberhasilan mereka adalah bagaimana mereka bisa menolong dan
melayani orang lain. Inti kepemimpinan yang berprinsip adalah kesediaan
untuk memikul beban orang lain. Pemimpin yang tak mau memikul beban orang
lain akan menemui kegagalan. Tak cukup hanya memiliki kemampuan intelektual,
pemimpin harus mau menerima tanggung jawab moral, pelayanan, dan sumbangsih.

3--Mereka memancarkan energi positif.

Secara fisik, pemimpin yang berprinsip memiliki air muka yang menyenangkan
dan bahagia. Mereka optimis, positif, bergairah, antusias, penuh harap, dan
mempercayai. Mereka memancarkan energi positif yang akan mempengaruhi
orang-orang di sekitarnya. Dengan energi itu mereka selalu tampil sebagai
juru damai, penengah, untuk menghadapi dan membalikkan energi destruktif
menjadi positif.

4--Mereka mempercayai orang lain.

Pemimpin yang berprinsip mempercayai orang lain. Mereka yakin orang lain
mempunyai potensi yang tak tampak. Namun tidak bereaksi secara berlebihan
terhadap kelemahan-kelemahan manusiawi. Mereka tidak merasa hebat saat
menemukan kelemahan orang lain. Ini membuat mereka tidak menjadi naif.

5--Mereka hidup seimbang.

Pemimpin yang berprinsip bukan ekstrimis. Mereka tidak menerima atau menolak
sama sekali. Meraka sadar dan penuh pertimbangan dalam tindakannya. Ini
membuat diri mereka seimbang, tidak berlebihan, mampu menguasai diri, dan
bijak. Sebagai gambaran, mereka tidak gila kerja, tidak fanatik, tidak
menjadi budak rencana-rencana. Dengan demikian mereka jujur pada diri
sendiri, mau mengakui kesalahan dan melihat keberhasilan sebagai hal yang
sejalan berdampingan dengan kegagalan.

6--Mereka melihat hidup sebagai sebuah petualangan.

Pemimpin yang berprinsip menikmati hidup. Mereka melihat hidup ini selalu
sebagai sesuatu yang baru. Mereka siap menghadapinya karena rasa aman mereka
datang dari dalam diri, bukan luar. Mereka menjadi penuh kehendak,
inisiatif, kreatif, berani, dinamis, dan cerdik. Karena berpegang pada
prinsip, mereka tidak mudah dipengaruhi namun fleksibel dalam menghadapi
hampir semua hal. Mereka benar-benar menjalani kehidupan yang berkelimpahan.

7--Mereka sinergistik.

Pemimpin yang berprinsip itu sinergistik. Mereka adalah katalis perubahan.
Setiap situasi yang dimasukinya selalu diupayakan menjadi lebih baik. Karena
itu, mereka selalu produktif dalam cara-cara baru dan kreatif. Dalam
bekerja mereka menawarkan pemecahan sinergistik, pemecahan yang memperbaiki
dan memperkaya hasil, bukan sekedar kompromi dimana masing-masing pihak
hanya memberi dan menerima sedikit.

8--Mereka berlatih untuk memperbarui diri.

Pemimpin yang berprinsip secara teratur melatih empat dimensi kepribadian
manusia: fisik, mental, emosi, dan spiritual. Mereka selalu memperbarui diri
secara bertahap. Dan ini membuat diri dan karakter mereka kuat, sehat dengan
keinginan untuk melayani yang sangat kuat pula.

(Stephen R. Covey, Principle Centered Leadership)



Jgn serius mulu .. nti ubanan .. santai dikit gpp lg :-)

Buat yg lg mellow .. niy aku kutip heheheh dikutip ni
yeee kt2 dibawah ini ( tp klo puisi ga dikutip .. itu
mah bikinan ndiri ).. bacanya mbari du2k di tepi
pantai .. dah senja .. gi sunset ... trus ngopi ... n
ada pic sang kekasih .. klo ga ada pic doi ... pk
pic aku jg gpp . ...hehhehe trus dengerin lagu ..
Everytime You Go Away ... wah .. syahdu nian .. wah
dalem banget ...

" and journey is over though it's not in sudden .. it
takes more than laughs and tears .. since hearts are
talking .. more words we say, gone with the wind ..
more words left untold ...when the best is belong for
the two of us , I have no right to insist , I hope it
is spring .. a piece of my heart is belong to you ...
( tp a piece aja ya .. n sisanya kukasih ama yg laen
hehheheh ya iyalah .. khan mesti adil ).. pain lies
down on the riverside .. heart lays down on the hand
that can't be reach .. the night so calm .. and smile
is there for no one ... hem aku gi mellow niy. so
plissss help me ....

Waktu pertama beban ini kupikul ..
aku ter tatih2 melangkah
aku merintih ...
aku mengeluh ...
aku meratap ...

tapi kini ...
setelah beban ini Kau angkat ..
aku gamang tuk menapak ...
ketika semua kuperoleh hanya dgn telunjuk
semua menjadi
ah kenapa manusia selalu ga pernah puas ?

Ajari aku tuk menatap hidup dgn bijak
ajari aku tuk selalu bersyukur
ajari aku tuk selalu berbagi ...

By : ivonne
somewhere ... 29/04/08

segini aja dulu ya ...

Kisah Ronaldo yang Tertipu Waria

Rio De Janeiro - Penyerang AC Milan Ronaldo tengah absen panjang dari lapangan karena cedera. Waktu pemulihan salah satunya juga diisi dia dengan "bersenang-senang", meski salah sasaran karena yang digaetnya ternyata waria!

Ronaldo kini tengah berada di negeri kelahirannya, Brasil, dalam rangka proses penyembuhan. Dalam waktu enam bulan ke depan, dia diperkirakan baru bisa kembali beraksi di lapangan.

Selama masa enam bulan tersebut, Ronaldo sepertinya enggan hanya terpekur di ranjang menekuri nasib. Berbagai aktivitas untuk membunuh waktu dijalani, salah satunya dengan pelesir cuci mata, seperti yang dilakukannya pada Minggu (27/4/2008) malam, di Rio de Janeiro, Brasil.

Entah memang sudah dari awal diniatkan atau timbul secara spontan, yang pasti Ronaldo saat itu ingin memuaskan hasrat kelakian-lakiannya. Alhasil, setelah sebelumnya menyetujui harga, beberapa kupu-kupu malam pun kemudian diboyongnya menuju sebuah motel.

Apa lacur, di sana baru ketahuan kalau sosok molek yang siap menemaninya di ranjang itu ternyata adalah waria. Ini jelas bukan keinginan Ronaldo. Kedua pihak pun kemudian bersitegang sehingga harus melibatkan aparat polisi setempat.

Kepada polisi, Ronaldo mengaku sudah menawarkan tetap membayar para waria tersebut kendati tak jadi memakai jasanya. Namun sebelum dia pergi, salah satu waria malah minta uang sebesar 30 ribu dolar (sekitar Rp 280 juta) untuk biaya tutup mulut agar kisah itu tak bocor ke media. Kubu waria juga menuding kalau Ronaldo memaksa mereka membeli obat-obatan terlarang.

Kedua pihak yang berselisih lantas secara sukarela menyambangi kantor polisi dan menjawab sederet pertanyaan-pertanyaan yang diajukan aparat. Namun pihak kepolisian, seperti dijelaskan Inspektur Carlos Augusto Nogueira, lebih percaya kepada versi si pemain bola karena para waria malah sudah angkat kaki sebelum pemeriksaan tuntas.

Walau sudah melibatkan polisi, Ronaldo tak bakal dikenai hukuman karena prostitusi di Brasil bukanlah sesuatu yang ilegal. "Dia mengakui semuanya, dia hanya ingin bersenang-senang. Tapi dia tak melakukan pelanggaran apapun, yah, paling hanya sekadar tindakan imoral," ujar Nogueira seperti dilansir AFP, Selasa (29/4/2008).

Praktis sudah tak ada masalah lagi kini, namun Ronaldo belum tenang. Pria 31 tahun itu bergegas mengeluarkan pernyataan resmi di TV Globo, di mana dia menyatakan telah jadi korban pemerasan dan menyanggah kalau dia pernah menggunakan obat-obatan terlarang.

Besok-besok, teliti dulu sebelum "membeli", Ronaldo.




Rekor 100% Juara MU

Jakarta - Manchster United punya catatan buruk semifinal Liga Champions, tapi kalau sudah melangkah ke final mereka selalu bisa jadi juara. Akankah itu terulang tahun ini?

Sejak membesut MU tahun 1986 silam hingga musim lalu, Fergie baru empat kali meloloskan MU ke semifinal Liga Champions. Dari jumlah tersebut hanya satu yang berakhir dengan didapatnya tiket ke final yakni di musim 1998/1999.

Sementara tiga peluang lainnya berujung kegagalan. Pada kesempatan pertama MU kalah dengan agregat 2-0 atad Borussia Dortmund, sementara usaha kedua juga tak berakhir manis karena kalah agresivitas tandang dengan agregat 3-3 saat berhadapan dengan Bayer Leverkusen.

Musim lalu tradisi tak menyenangkan tersebut berlanjut setelah tumbang di tangan AC Milan dengan agregat 5-3. Hasil buruk di semifinal bukan hanya dialami Fergie karena sepanjang sejarah sudah sembilan kami MU masuk semifinal dengan tujuh di antaranya berujung kegagalan menembus final .

Tapi jika sudah masuk final MU punya statistik yang justru sangat baik. Dua kali mereka ke partai puncak, dua kali pula tropi Liga Champions di bawa pulang ke Old Trafford, itu terjadi pada tahun 1968 saat menundukkan SL Benfica 4-1 serta kemenangan dramatis 2-1 atas Bayern Munich tahun 1999.

Maka saat Paul Scholes membobol gawang Barcelona yang kemudian memastikan MU melangkah ke final ekspektasi tinggi wajar dimiliki pasukan "Setan Merah".

Tapi modal MU untuk kembali menguasai Eropa bukan hanya statistik di atas kertas dan fakta sejarah. MU kini dianggap sebagai klub dengan permainan paling atraktif, lihat juga jumlah gol yang sudah mereka lesakkan hingga laga semifinal yang total sudah berjumlah 19.

Masih ada 90 menit pertandingan yang harus dilalui MU untuk bisa jadi kampiun Eropa. Ditambah statistik yang bagus musim ini saat jika berhadapan dengan Chelsea dan Liverpool, The Red Devils mungkin sedang menjajaki tropi Liga Championsnya yang ketiga. (din/arp)

Saatnya Hengkang, Rijkaard?

Manchester - Dengan Fantastic four-nya, Barcelona begitu dijagokan di awal musim ini. Faktanya, mereka justru kembali puasa gelar. Saat yang tepat buat Frank Rijkaard angkat kaki?

Kekalahan 0-1 atas Manchester United di semifinal Liga Champions memastikan Barca gagal memenangi apapun musim ini. Di Liga Spanyol merekajuga sudah tertinggal 14 poin dari Real Madrid dengan kompetisi yang tinggal menyisakan empat pertandingan lagi.

Kenyataan ini terasa sangat ironis mengingat Barca sangat dijagokan untuk berkuasa di Spanyol dan juga di Eropa. Apalagi awal musim lalu mereka sukses mendatangkan Thierry Henry untuk menciptakan fantastic four yang kesohor itu.

Tapi pesta kemenangan demi kemenangan yang diharapkan digelar di Camp Nou justru tak kunjung datang. Jangankan bersaing dengan Real Madrid, setelah melewati pekan ke-33 Barca justru disalip Villarreal dari posisi dua klasemen. Dari sembilan pertandingan terakhir di La Liga Primera, cuma satu kemenangan berhasil di dapat Carles Puyol dkk.

Rijkaard jelas jadi nama yang pertama di sorot menyusul serangkaian hasil tersebut. Isu dirinya bakal disuksesi sudah beberapa bulan beredar, namun dia sendiri menyatakan enggan melepaskan jabatan.

"Pergi (dari Barca) bahkan tak terlintas di pikiran saya. Saya tak punya niat untuk pergi. Klub dan tim membutuhkan dukungan. Inilah saatnya kita untuk berusaha dan tetap bersama. Hal yang berbeda jika pemain mengatakan sudah saatnya saya pergi," ungkap Rijkaard usai pertandingan seperti diberitakan Yahoosport.

Dengan dua gelar Liga Spanyol dan sukses mengantar Barca menaklukkan Eropa dua musim lalu, Rijkaard memang bukan pelatih sembarangan. Orang Belanda itupun menolak kalau tak adanya gelar yang berhasil dimenangi Barca dalam dua musim terakhir berarti sebuah kegagalan.

"Akan terlalu dini jika saya katakan kalau musim ini telah gagal. Akan mudah untuk menendang orang saat mereka buruk dan sekarang bukan saat yang tepat untuk melakukannya. Anda bisa kehilangan diri sendiri dengan banyaknya kritikan yang datang, itu bisa menciptakan ketidakpercayan dan rasa pahit," lanjut Rijkaard.

Selain cedera pemain, berbagai kendala dihadapi Rijkaard di tahun keempatnya bersama Barcelona. Yang paling mengganggu tentu saja hubungannya dengan Ronaldinho yang ditengarai meregang dan membuat Dinho kini jadi rebutan banyak klub Eropa.

"Ini adalah bagian tersulit dalam semusim jadi kami harus menunjukkan keberanian, terus bertarung dan menunjukkan determinasi serta bergerak ke arah yang sama," pungkas Rijkaard. (din/arp)

'Superior Saja Tidak Cukup'

Manchester - Xavi Hernandez menilai Barcelona sudah tampil dengan superior. Namun faktor superior saja ternyata tidak cukup mengantar El Catalan ke final.

"Jika kami tidak bisa mencetak gol, harapan ke final tak akan terwujud," ujar gelandang serang Barca itu kepada Marca, Rabu (30/4/2008).

Barca memang tampil lebih dominan ketimbang Manchester United. Catatan statistik pertandingan menunjukkan tim tamu unggul dalam banyak hal, kecuali dalam urusan mencetak gol.

Hal inilah yang menjadi sorotan utama pemain berusia 28 tahun itu. Ia menilai bahwa timnya terlalu banyak membuang kesempatan.

"Saya sungguh tidak mengerti. Kami menciptakan banyak peluang, tapi mereka sepertinya begitu tangguh. Tanpa gol, salah satu pasti tak akan lolos," tandasnya lagi. "Kami yakin penampilan kami superior, tapi itu saja tidak akan cukup."

Yang pasti, kekalahan 0-1 dari MU membuat Barca harus rela mengakhiri musim kompetisi tanpa gelar sekali lagi. "Kami sudah membuang kesempatan untuk mencatat sejarah tahun ini," pungkas Xavi.

No comments: