Buku ini tidak untuk menakut-nakuti melainkan untuk mempersiapkan ke arah masa depan Asia yang lebih baik bagi anak cucu kita. Ancaman .tersebut sebagai peringatan dini bagi penyusun strategi, rencana bisnis, dan bahkan pembuat kebijakan dalam membuat perencanaan yang lebih baik di masa depan
(Iskandar Simorangkir, Peneliti Senior BI dab Dosen Pascasarjana UPH-Jakarta, HU Seputar Indonesia, April 2008)
Transformasi yang terjadi di China, India, dan negara-negara di Asia lainnya telah menciptakan negara-negara Asia menjadi pusat pertumbuhan baru perekonomian dunia dalam era modernisasi.
Namun di balik kesuksesan tersebut, tersimpan ancaman kelangsungan masa depan Asia akibat eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam dan keserakahan manusia.
Dalam 10 tahun ke depan, investasi di China akan tumbuh hingga mencapai 1,5 triliun dolar AS, dan Singapura menjadi surga penempatan uang panas menggantikan Swiss. Selain itu, akan terjadi kekurangan tenaga manajemen terampil di China dan India. Rumah sakit di Thailand menjadi pusat jasa kesehatan utama bagi penduduk di Asia, Timur Tengah, dan warga AS yang tidak mempunyai asuransi.
Dalam 20 tahun ke depan, kota-kota besar akan semakin dipadati penduduk urbanisasi dari pedesaan, Malaysia akan kehabisan minyak sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, dan jumlah kelahiran di negara Asia menurun tajam sehingga anggota keluarga semakin kecil. Dalam 30 tahun, populasi Jepang akan menyusut sebesar 20 juta, penduduk pria di China dan India akan lebih banyak 250. juta jiwa dibandingkan penduduk wanita, kekurangan air bersih, dan peningkatan pesat harga pangan akan menghantui negara Asia.
Beberapa kemungkinan peristiwa masa depan Asia tersebut di atas direkam Michael Backman dalam buku yang berjudul Asia Future Shock. Ancaman masa depan Asia tersebut bukan berdasarkan khayalan Backman dalam rangka mencari sensasi, tetapi berdasarkan hasil studi beberapa lembaga dan berita dari berbagai media massa yang diolah dan dianalisis kembali.
Terdapat 25 peristiwa penting masa depan Asia yang disajikan dalam buku ini. Ke-25 peristiwa tersebut memperkenalkan sejumlah risiko dan peluang dalam beberapa dasawarsa mendatang
Urbanisasi, Krisis Energi dan Pangan
Data kependudukan menunjukkan jumlah penduduk dunia semakin meningkat. Beberapa negara mengeluarkan kebijakan untuk membatasi pertambahan penduduk, sementara negara lain acuh karena menganggap anak adalah aset. Beberapa negara yang telah membatasi kelahiran adalah China yang membatasi jumlah anak hanya satu dan Vietnam dengan satu keluarga dua anak. Namun, di negara lain masih menyerahkan jumlah anak pada mekanisme pasar dan bahkan Singapura memberikan insentif kepada keluarga yang mempunyai anak banyak karena merosotnya jumlah kelahiran.
Diperkirakan, secara keseluruhan pada 2027, penduduk kota-kota di Asia akan bertambah sekitar 1,1 juta jiwa dibandingkan posisi pada 2007. Penduduk India diperkirakan akan menyusul penduduk China pada 2030, yaitu pada saat penduduk kedua negara mencapai 1,4 miliar jiwa. Di Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan China, jumlah penduduk tua (aging population) akan meningkat tajam karena rendahnya angka kelahiran.
Peningkatan penduduk di Asia tersebut akan menimbulkan masalah baru dalam perekonomian. Pertama, ledakan penduduk di tengah terbatasnya penyerapan tenaga kerja, hal ini akan mengakibatkan pengangguran meningkat tajam. Pada 2050, diperkirakan setiap 10 orang yang bekerja di China, 7 orang di antaranya menganggur. Kedua, terbatasnya lapangan kerja di pedesaan mengakibatkan terjadinya lonjakan urbanisasi. Kota-kota besar di China, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam akan dua kali lipat besarnya dalam 20 tahun mendatang. Kota-kota tersebut diperkirakan tidak dapat bertahan dari ledakan penduduk sehingga dapat menimbulkan guncangan berupa tindakan kriminalitas tidak terkendali dan kekurangan papan.
Dampak mengerikan lainnya dari ledakan penduduk adalah krisis pangan dan energi. Peningkatan penduduk akan meningkatkan kebutuhan pangan, lahan, dan energi. Berkurangnya luas lahan pertanian untuk kepentingan pemukiman mengakibatkan berkurangnya produksi pangan. Ditambah lagi dengan adanya pengalihan energi ke biofuel, maka akan mengurangi ketersediaan bahan pangan. Karena itu, pada masa yang akan datang diperkirakan akan terjadi krisis pangan hebat.
Bahkan untuk saat ini, krisis pangan telah terjadi karena beberapa negara menolak untuk mengekspor beras dan gandum dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga harga bahan pangan melonjak lebih dari dua kali lipat di pasaran internasional
Kebutuhan energi juga meningkat seiring dengan peningkatan populasi. Meningkatnya kebutuhan di tengah terbatasnya sumber energi mengakibatkan tingginya harga energi, seperti harga minyak meningkat pesat dan bahkan minggu lalu hampir mendekati angka USD120 perbarel. Peningkatan harga minyak tersebut diperkirakan akan berlanjut jika tidak ditemukan sumber-sumber baru. Penulis bahkan memperkirakan minyak di Malaysia akan habis pada 2025 dan menjadi net importir pada 2010. Indonesia juga diperkirakan mengalami nasib yang sama dan bahkan oleh penulis dianggap tidak layak lagi sebagai anggota negara OPEC karena telah beralih menj adi net importir minyak.
Kebangkitan Vietnam dan Internet
Vietnam diperkirakan akan menj adi China berikutnya. Reformasi dan deregulasi ekonomi yang dilakukan Pemerintah Vietnam telah menghasilkan buah baik. Vietnam telah berpindah dari model pembangunan ekonomi yang kejam menjadi mengayomi, mirip dengan Singapura. Vietnam yang masih salah satu negara termiskin di Asia pada 1990, kini telah menyalip perekonomian Indonesia. Vietnam telah menjelma menj adi salah satu perekonomian terbuka di Asia, dengan nisbah perdagangan terhadap PDB yang jauh lebih tinggi dari China dan India. Dengan dorongan investasi dan semangat kerja keras, tidak tertutup kemungkinan perekonomian Vietnam dapat menyamai China pada masa mendatang
Backman juga menyoroti meluasnya penggunaan internet di Asia dapat menjadi ancaman, dan peluang. Meluasnya penggunaan internet di negara Asia merupakan peluang untuk mendapatkan informasi dan pemasaran barang-barang bagi dunia usaha. Namun, internet dapat juga menjadi mudarat bagi penggunanya, karena dapat dijadikan mata-mata oleh pemerintah atas lawan-lawan politik dan mengekang kebebasan masyarakat khususnya pada pemerintahan terpimpin atau pun otoriter, seperti China dan Vietnam. Penggunaan internet sebagai mata-mata tersebut dapat saja meluas ke negara-negara yang tidak otoriter, seperti untuk mempertahankan kekuasaan atau dalam rangka penyadapan untuk tindak pidana korupsi, yang akhir-akhir ini banyak diperdebatkan.
Buku ini tidak untuk menakut-nakuti melainkan untuk mempersiapkan ke arah masa depan Asia yang lebih baik bagi anak cucu kita. Ancaman tersebut sebagai peringatan dini bagi penyusun strategi, rencana bisnis, dan bahkan pembuat kebijakan dalam membuat perencanaan yang lebih baik di masa depan. Tindakan nyata guna peningkatan kesejahteraan kini merupakan barang langka di Indonesia dan masih sebatas janji manis dalam kampanye.(*)
*) IskandarSimorangkir, peneliti madya senior dipusat pendidikan dan studi kebanksentralan, Bank Indonesia dan Dosen Pascasarjana UPH
PEREMPUAN-PEREMPUAN TULANG PUNGGUNG
Ponirah, Suyanti, Suwarni dan Onah Lasmanah membuktikan bahwa konsep pembagian pekerjaan atas dasar jenis kelamin, memang sudah tidak relevan lagi saat ini. Setidaknya bagi mereka berempat. Bahwa pekerjaan atau profesi yang selalu identik dengan lahan kaum laki-laki, tidak lagi tabu, sungkan, risi maupun malu mereka tekuni
(www.kickandy.com, 28 April 2008)
Bagaimana jika dalam sebuah keluarga, justru kaum perempuan yang menjadi penopang utama ekonomi keluarga, tanpa menihilkan perannya sebagai seorang ibu rumah tangga? Apakah konsep kesetaraan jender serta dorongan kuat emansipasi kaum perempuan di segala bidang, memang semakin melunturkan budaya atau kultur patriarkhi yang beredar di masyarakat saat ini?
Ponirah, Suyanti, Suwarni dan Onah Lasmanah membuktikan bahwa konsep pembagian pekerjaan atas dasar jenis kelamin, memang sudah tidak relevan lagi saat ini. Setidaknya bagi mereka berempat. Bahwa pekerjaan atau profesi yang selalu identik dengan lahan kaum laki-laki, tidak lagi tabu, sungkan, risi maupun malu mereka tekuni, demi hidup dan kehidupan serta masa depan keluarga dan sesama. Pandangan miring dan cibiran bernada sumbang dari sekitarnya, tak pernah mereka pedulikan.
Bagi Ponirah, atau akrab disapa Mbah Pon, himpitan kesulitan ekonomi, di tengah tingginya hasrat untuk bisa menyekolahkan keenam anaknya, tak lantas membuatnya putus harapan. Demi menambah penghasilan sang suami yang hanya seorang pekerja serabutan sebagai tukang becak, petani penggarap dan tukang batu, apapun akan dilakoninya. Akhirnya, saat menyadari bahwa keinginan untuk berdagang terbentur modal, sementara yang dimilikinya hanya tenaga, profesi tukang becak pun rela ditekuni selama 23 tahun, dari tahun 1985 hingga sekarang! Bagi janda 58 tahun asal Bantul Yogyakarta ini, asal halal dan bisa serta kuat dilakukannya, pekerjaan apapun tak ada masalah. Bahkan saking sudah sangat menikmati pekerjaannya, saat ditanya apakah tidak malu atau risih, dengan enteng dijawabnya "kan hanya mbecak to, bukan nglakuin yang enggak-enggak untuk mendapakan uang". Alhasil, berkat keteguhan hati dan otot bajanya, Mbah Pon mampu menuntaskan keenam anaknya hinga semuanya tamat sekolah menengah atas, dan tetap setia menarik becak hingga sekarang.
Sementara bagi Suyanti, keinginan untuk bisa menopang hidup orang tua dan serta menyekolahkan anak-anaknya saat berpisah dengan suami pertama, mendorongnya menjalani profesi yang sangat kuat tertanam di pandangan masyarakat sebagai profesi kaum adam, yaitu sopir bus malam. Hingga saat ini, bisa jadi Suyanti adalah satu-satunya sopir bus wanita antar kota antar provinsi dan juga antar pulau yang tetap bertahan sejak tahun 1990! Bahkan di tengah gerogotan tumor rahim, Suyanti tetap memaksakan diri untuk membawa bus Gajah Mungkur rute Wonogiri-Jakarta pp setiap saat. Bahkan jalur lintas Sumatera pun pernah ditaklukannya, saat mengantar penumpang busnya ke Pekanbaru, Riau.
Saat sang suami harus beristirahat total dari pekerjaan dan sekaligus peran pencari nafkah utama keluarga karena terserang penyakit hepatitis, Suwarni, ibu rumah tangga asal Mojokerto, Jawa Timur, mau tak mau harus menggantikan tugas penopang ekonomi utama keluarga. Usaha tambal ban yang sebelumnya dikerjakan sang suami, diambil alihnya untuk mendapatkan penghasilan, menyekolahkan 3 anaknya dan juga membiayai pengobatan penyakit sang suami. Pada saat bersamaan, Suwarni juga merangkap profesi sebagai tukang ojek, pewarung kopi, serta menjadi seniwati ludruk, campursari dan wayang kulit selama 15 tahun sejak 1993.
Sedangkan bagi Onah Lasmanah, kecintaan yang mendalam terhadap lingkungan, membuatnya tak segan bergelut dengan cangkul dan sawah ladang serta hutan sejak kecil. Berawal dari mewakili sang ayah pada pertemuan kader petani, yang membuatnya terus setia pada pekerjaan petani. Keseharian Onah dihabiskan untuk merawat dan mengurusi sawah, ladang serta hutan di sekitar kampungnya di Cimaragas, Ciamis Jawa Barat. Selain menjadikan pertanian sebagai sumber penghasilan, Onah juga sangat mencintai dunia pengobatan tradisional. Pekarangan rumahnya sukses disulap menjadi wana farma, sebagai laboratorium obat-obatan tradisional. Dari sekitar 300 jenis tanaman obat, Onah telah menciptakan sekitar 150 obat-obatan herbal.
Kegigihannya dalam bidang pertanian dan obat-obatan tradisional, telah mengantarkan Onah pada berbagai penghargaan, dari kelas lokal hingga internasional. Sejumlah negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, Thailand hingga negara Jerman dan Belanda di daratan Eropa telah telah didatanginya untuk memamerkan obat tradisionalnya. Prestasi tertinggi yang diraihnya adalah penghargaan dari Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) di Bangkok Thailand tahun 2004 lalu. Hingga saat ini, perempuan sederhana lulusan SMA ini, masih terus mencangkul di pekarangannya di sela waktunya mengajar para mahasiswa pertanian di rumahnya. Sementara saat ditanya harapannya pada kehidupan saat ini, dengan pasti dan yakin Onah menjawab " Harmoni alam...".
La Liga Pekan Ini
Laga Penghabisan Real Madrid
Jakarta - Meski masih menyisakan empat pekan lagi, jornada 35 La Liga musim ini bisa menjadi laga pamungkas. Tentu saja bila patokannya adalah mencari juara.
Ya, tiap kompetisi selalu berakhir setelah diketahui siapa juaranya. Tim yang perolehan poinnya paling banyak dan tak bisa disusul tim lain secara hitungan matematis dinobatkan sebagai juaranya.
Di La Liga, Real Madrid tinggal selangkah lagi untuk bisa menjadi tim tersebut. Dengan mencatat keunggulan 10 poin dari Villarreal sebagai penghuni tempat kedua klasemen Primera Division, Real tinggal membubuhkan satu kemenangan untuk bisa menjadi kampiun, mengingat kompetisi menyisakan empat laga lagi.
Masalahnya mampukah Raul Gonzalez cs menyudahi panjangnya kompetisi La Liga itu Senin (5/5/2008) dinihari WIB, saat dijamu Osasuna di Reyno de Navarra?
Di atas kertas, Real sangat mungkin melakukannya. Soalnya pasukan Bernd Schuster ini sedang on fire, yang mana tim manapun belum mampu menghadang laju kemenangan Los Merengues. Kekalahan terakhir yang diderita Real Madrid terjadi saat jugador 29 dari Valencia di Santiago Bernabeu.
Namun jangan lupakan faktor X. Osasuna yang bertanding di kandangnya sendiri dan mendapat dukungan dari puluhan ribu pendukungnya pasti ingin dan bernafsu untuk mengamankan tiga poin yang ditawarkan. Apalagi posisi Osasuna yang terancam melorot ke zona degradasi bisa menjadi pelecut semangat tuan rumah untuk menyegel kemenangan.
Jadi apakah pekan ke-35 ini bakal menjadi laga penghabisan? Jika Real Madrid menang, mungkin iya. Namun jika kalah atau seri, maka pertarungan akan berlanjut pekan depan, walaupun Real Madrid masih berada di pole position.
Skenario itu juga memiliki syarat lain. Jika Villarreal takluk dari Getafe, maka El Real bisa berpesta juara di Osasuna.
"Yang penting bermain dulu. Kami hanya memikirkan kemenangan dan mengambil tiga poin. Tim ini sudah melakukan tugasnya dengan baik. Kami juga berada dalam kondisi fisik dan performa psikologis yang bagus," tegas Fabio Cannavaro yang siap mengantar Real Madrid kembali menjadi juara.
Sementara perburuan tempat di Eropa bisa dipastikan akan berjalan ketat hingga akhir musim. Untuk Champions misalnya, empat tim masih berpeluang masuk dan merebut dua dari empat tiket yang ditawarkan. Sedangkan untuk kompetisi Piala UEFA, setidaknya delapan tim sedang dalam persaingan.
Adapun di zona degradasi, hanya Levante yang bisa dipastikan turun ke divisi dua musim depan. Satu tempat lain sepertinya menjadi milik Real Murcia. Adapun satu pos lainnya belum bisa dipastikan siapa yang bakal mengisinya. Lima tim saat ini sedang bersaing ketat dan saling sikut untuk bisa menjauh dari zona merah.
Pogrebnyak Lebih Hebat dari Toni
St Petersburg - Seorang Luca Toni tak cukup untuk mengantar Bayern Munich melangkah ke final Piala UEFA. Sinar Toni masih kalah oleh kegemilangan Pavel Pogrebnyak, pahlawan Zenit St Petersburg.
Zenit menghancurkan Munich 4-0 dalam laga leg kedua semifinal Piala UEFA di Petrovsky Stadium, Jumat (2/5/2008) dinihari WIB. Dua gol tim asal Rusia itu didonasikan oleh Pogrebnyak.
Nama Pogrebnyak memang tak banyak dikenal orang sebelumnya. Popularitas dan reputasinya kalah jauh dari Toni, andalan Munich. Tapi soal jumlah gol, Pogrebnyak justru lebih baik dari Toni.
Berkat dua gol yang ia sarangkan ke jala Oliver Kahn tersebut, Pogrebnyak kini telah menorehkan 11 gol selama kiprahnya di Piala UEFA. Penyerang berusia 24 tahun itu pun memuncaki daftar pencetak gol terbanyak, unggul sebiji gol dari Toni.
Pogrebnyak tentu sangat bahagia dengan dua gol yang mengantar Zenit ke final itu. "Ini adalah pertandingan terbaik saya sepanjang musim, mungkin juga satu yang terbaik dalam seluruh karir saya," ucapnya senang seperti dikutip Reuters.
Berbeda dengan Munich yang langsung masuk ke babak pertama, Zenit memulai perjalanannya di kompetisi kelas dua Eropa ini dari kualifikasi babak kedua dengan menghadapi Zlate Moravce (Slovakia).
Catatan gol Pogrebnyak dimulai dari leg II partai kontra Zlate. Satu gol dicatatnya saat Zenit menang 3-0. Tambahan gol kemudian berturut-turut dicetaknya saat menghadapi Standard Liege (1 gol), Larissa (1), Nurnberg (1), Villarreal (2), Marseille (2), Leverkusen (1) dan terakhir dua gol menghadapi Munich.
Namun catatan gol Pogrebnyak ini dipastikan akan terhenti sampai di sini. Akibat menerima satu kartu kuning, Pogrebnyak akan absen saat Zenit bermain di final menghadapi Glasgow Rangers di Manchester, 14 Mei mendatang.
Mungkin Pogrebnyak sedikit merasa sedih karena tak bisa bermain lagi, justru di partai puncak. Namun pemegang tujuh caps timnas Rusia itu sepertinya takkan tergeser dari peringkat teratas top skorer.
Di bawah Pogrebnyak, ada Toni yang sudah mencetak 10 gol, Stefan Kiessling (7), Adrian Mutu, Henrik Larsson dan Razak Omotoyossi (masing-masing 6 gol). Kesemuanya sudah tidak mungkin mengejar karena klub mereka sudah tersingkir.
Catatan Pogrebnyak hanya bisa dikejar oleh pemain Rangers. Namun tak ada satu pun pemain Rangers yang berhasil mencetak lebih dari satu gol dalam perjalanannya menuju final. Dengan demikian, butuh 11 gol dari salah satu pemain Rangers di final nanti untuk bisa melewati torehan Pogrebnyak. Suatu hal yang sangat mustahil dilakukan.
Rangers ke Final Melalui Adu Penalti
Firenze - Glasgow Rangers berhak melaju ke final Piala UEFA setelah mengalahkan Fiorentina 4-2 lewat babak adu penalti. Dalam 90 menit plus 30 menit extra time, kedua tim bermain imbang 0-0.
Hasil kacamata yang dipetik di Stadion Artemio Franchi, Jumat (2/5/2008) dinihari WIB ini membuat agregat dari dua pertandingan semifinal tetap 0-0. Adu penalti pun harus dilakukan untuk mencari pemenang.
Jalannya Pertandingan
Sama-sama hanya memasang satu penyerang murni dalam starting eleven-nya, baik Fiorentina maupun Rangers sedikit kesulitan dalam mengembangkan permainan di babak pertama.
Tak ada satu pun peluang berbahaya yang dapat dipetik oleh kedua tim yang bertanding tersebut di 45 menit pertama. Turun minum pun dilakukan dalam skor 0-0.
Baru di babak kedua, permainan sedikit lebih baik. Menit 52, Fiorentina gagal mencetak gol setelah tembakan Giampaolo Pazzini yang menerima umpan silang Adrian Mutu melebar dari gawang Rangers.
Lima menit sesudahnya, kembali Fiorentina mengancam. Sebuah tendangan bebas sedikit di luar kotak penalti Rangers gagal menjadi gol karena eksekusi dari Mutu masih menyamping.
Menit ke-62, sepak pojok yang diperoleh Fiorentina diteruskan oleh Zdravko Kuzmanovic dengan tendangan lemah. Bola lantas disambut dengan tendangan voli oleh Thomas Ujfalusi, namun sepakannya masih melambung.
Bermain di kandang sendiri memang dimanfaatkan oleh Fiorentina untuk tampil menyerang. Namun efektivitas dan efisiensi serangan La Viola malam ini sangat buruk sehingga peluang-peluang terbuang percuma.
Sebuah tendangan bebas Mutu di menit 70 gagal menjadi gol. Sepakan penyerang Rumania itu memang mengarah ke gawang, namun kiper Rangers Neil Alexander dengan sigap menjatuhkan diri untuk menyelamatkan gawangnya.
Kiper Fiorentina Sebastien Frey, yang lebih banyak menganggur, akhirnya mendapat pekerjaan di menit 76. Umpan dari Daniel Cousin dimanfaatkan oleh Steven Davis untuk melakukan tembakan. Bola yang meluncur lemah tanpa kesulitan diamankan Frey.
Lima menit menjelang bubaran, Rangers kembali mengancam. Menguasai bola di luar kotak penalti, Steven Whittaker menggenjot bola ke gawang Frey. Dengan sedikit 'terbang', Frey menepis bola keluar lapangan.
Hasil 0-0 akhirnya bertahan hingga marka 90 menit terlewati. Pertandingan pun harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Di menit keempat babak kedua extra time, Rangers kehilangan satu pemainnya, Cousin. Penyerang Prancis itu diusir wasit karena menerima dua kartu kuning setelah sebelumnya menanduk Fabio Liverani.
Menit ke-118, Rangers nyaris mencetak gol kemenangan melalui Nacho Novo. Memanfaatkan sebuah sepak pojok, tendangan Novo masih bisa diusir keluar lapangan oleh Frey yang tampil dengan refleks bagus.
Adu penalti menjadi alat penentu siapa yang berhak maju ke final setelah kedua tim gagal mencetak gol di 30 menit perpanjangan waktu.
Rangers akhirnya melaju ke final setelah empat dari lima penendang penaltinya sukses melesakkan bola. Sementara di pihak Fiorentina, hanya dua eksekutor sukses melaksanakan tugasnya.
Adu penalti:
Barry Ferguson (X) 0-0; Zvdravko Kuzmanovic (V) 1-0; Steven Whittaker (V) 1-1; Ricardo Montolivo (V) 2-1; Sasa Papac (V) 2-2; Fabio Liverani (X) 2-2; Brahim Hemdani (V) 2-3; Christian Vieri (X) 2-3; Nacho Novo (V) 2-4
Susunan pemain:
Fiorentina: Frey; Jorgensen, Gamberini, Ujfalusi, Gobbi; Donadel (Kuzmanovic 42), Liverani, Montolivo; Santana (Semioli 95), Mutu, Pazzini (Vieri 78)
Rangers: Alexander; Broadfoot, Cuellar, Weir, Papac; Whittaker, Hemdani, Davis (Novo 81), Thomson; Ferguson; Darcheville (Cousin 65)
Foto: Bek Rangers Carlos Cuellar (putih) bertarung dengan Giampaolo Pazzini (AFP/Vincenzo Pinto)
Friday, May 2, 2008
ANCAMAN MASA DEPAN ASIA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment