Wednesday, April 30, 2008

Jangan Digenggam Terlalu Erat


Dearest Teman2,

Saya pernah membaca artikel menarik tentang teknik berburu monyet di
hutan-hutan Afrika, caranya begitu unik.
Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan
hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun.
Maklum, ordernya memang begitu.
Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan sebagai hewan percobaan atau
binatang sirkus di Amerika.

Cara menangkapnya sederhana saja.
Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit.
Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma.
Tujuannya,agar mengundang monyet-monyet datang.
Setelah diisi kacang, toples-toples itu ditanam dalam tanah dengan
menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup.

Para pemburu melakukannya di sore hari.
Besoknya, mereka tingal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di
dalam botol tak bisa dikeluarkan.
Kok, bisa?
Tentu kita sudah tahu jawabnya.

Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples.
Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang
ada di dalam.
Tapi karena menggenggam kacang,
monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya.
Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak.
Toples itu terlalu berat untuk diangkat.
Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana !

Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu.
Tapi, tanpa sadar sebenamya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri.
Ya, kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu.
Kita mengenggam erat setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet
mengenggam kacang.

Kita sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf..

Mulut mungkin berkata ikhlas,
tapi bara amarah masih ada di dalam dada.
Kita tak pernah bisa melepasnya.

Bahkan, kita bertindak begitu bodoh,
membawa "toples-toples" itu ke mana pun kita pergi.
Dengan beban berat itu, kita berusaha untuk terus berjalan.
Tanpa sadar, kita sebenamya sedang terperangkap penyakit hati yang akut.

Teman,
sebenarnya monyet-monyet itu bisa selamat jika mau membuka genggaman
tangannya.

Dan, kita pun akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur kita mau
melepas semua "rasa tidak enak" terhadap siapapun yang berinteraksi dengan
kita.
Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya
dengan senyum.
Dan, kita pun tahu surga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang
hatinya
betul-betul bersih...

Jadi, kenapa tetap kita genggam juga perasan tidak enak itu?



" Berani Sukses "

Seberapa besar rejeki yang kita inginkan, itu sama dengan seberapa besar kita berani mengambil resiko.


HANYA segelintir entrepreneur yang dapat mencapai tangga sukses teratas tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya, antara lain, kalau melakukan kesalahan, mereka melupakannya dan terus bekerja, hingga
akhirnya mencapai kesuksesan. Menurut saya, kita sebagai entrepreneur harus selalu berani berpikiran sukses dan berani mengembangkan kepercayaan diri.


Harus selalu ingat, bahwa kita adalah orang yang berpotensi dalam bisnis, yang setiap saat harus selalu melipatgandakan kepercayaan diri, dan bisa menghilangkan penyakit exucitis, penyakit mencari alasan. Apakah itu alasan yang berkaitan dengan kesehatan, intelejensia atau kecerdasan, usia, dan nasib. Kita pun juga harus berani merubah kegagalan menjadi kemenangan atau kesuksesan. Untuk sebuah kesuksesan, dibutuhkan keberanian secara terus menerus untuk mempelajari kemunduran bisnis kita menuju kesuksesan. Dalam bisnis, sangat wajar kalau kita belajar dari kesuksesan yang dicapai pesaing kita. Namun yang penting, bagaimana kita harus menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat oleh pesaing kita itu. Kita juga harus selalu siap menghadapi perubahan-perubahan yang selalu ada dalam kehidupan bisnis.


Upaya-upaya mencipta ide-ide terbaik yang bersifat competitive advantage saya kira menjadi sangat penting, dan kalau perlu kita gabung-gabungkan ide-ide terbaik dari para pesaing kita. Dengan kata lain, sebagai seorang entrepreneur, kita pun harus senantiasa setiap saat selalu membuka mata dan telinga terhadap suatu kesempatan atau peluang. Sebab, disamping faktor rejeki, maka peluang itu juga menyangkut dengan faktor nasib kita. Bila kita mampu melakukan hal itu, tidak mustahil kesuksesan akan dapat kita raih.



Saya yakin, kita semua pasti mendambakan kesuksesan. Ingin memperoleh yang sebaik-baiknya dari perjalanan hidupnya. Tidak ada orang yang bisa mendapatkan kenikmatan dari hidup yang terus merangkak-rangkak, kehidupan yang setengah-setengah.



Sukses berarti banyak hal yang mengagumkan dan positif. Sukses berarti kesejahteraan pribadi: rumah bagus, keamanan di bidang keuangan dan kesempatan maju yang maksimal, serta berguna bagi masyarakat. Sukses juga berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, dan disegani.


Dengan demikin sukses berarti self respect, merasa terhormat, terus menerus merasa bahagia, dan merasakan kepuasan dari kehidupannya. Itu artinya, kita berhasil berbuat lebih banyak yang bermanfaat. Dengan
kata lain, sukses berarti menang! Namun sayangnya, di era globalisasi seperti sekarang ini, tidak semua entrepreneur berani menyebutkan, bahwa dirinya telah mencapai kesuksesan.


Sebaliknya, saya justru berpendapat bahwa kita sebagai entrepreneur harus berani menyatakan dirinya sukses. Karena dengan keberanian kita menyatakan sukses, akan membangkitkan kepercayaan diri. Dengan
kepercayaan diri yang besar itu, kita akan lebih bersemangat untuk meraih kesuksesan. Dan saya tetap yakin, betapa pun sibuknya entrepreneur- entrepreneur yang sukses, ia akan tetap siap membantu teman-teman yang memerlukannya. Dan, mereka semakin percaya pada Tuhan sebagai suatu kekuatan besar.

2 Renungan Mengenai Jati Diri
Oleh: Hingdranata Nikolay, MNLP, CHt

"Pentingnya kemenangan bukan apa yang kita peroleh dari hal itu, tapi menjadi apa diri kita karena hal itu" - H. Jackson Brown
"Jangan sekali-kali menghargai apa saja yang dianggap menguntungkan Anda tetapi akan membuat Anda melanggar kata-kata Anda atau kehilangan harga diri Anda" - Marcus Aurelius

Satu hal terpenting bagi saya yang diajarkan oleh almarhum bapak saya adalah mempunyai values, atau nilai diri. Kamu bukan apa-apa tanpa itu, demikian saya ingat ucapannya. Saat duduk kelas 6 SD, sebuah kejadian sangat membekas di pikiran saya. Dalam sebuah pertandingan sepakbola antar kelas, saya yang adalah siswa kelas 6A, masuk dalam tim dan berhadapan dengan tim siswa 6B. 6A adalah kelas siswa unggulan dalam pelajaran, yang saat itu terbukti bukan yang terbaik untuk urusan olahraga. Kami tidak pernah menang lawan kelas B, untuk olahraga apapun, dari kelas 1 sampai 6. Hari itu sebuah sejarah baru tertulis. Pertandingan berjalan ketat sampai menit-menit terakhir. Saya baru saja membetulkan tali sepatu saya, di dekat gawang lawan, saat tiba-tiba rekan setim saya, Soni, meneriaki saya untuk siap menerima bola yang meluncur kencang ke arah saya. Saya kaget, dan sadar bahwa saya sendirian di kotak pinalti lawan, tinggal berhadapan dengan Yanto, sang kiper lawan, kiper piawai, yang jadi kebanggaan sekolah. Saya menoleh ke Pak Ruben, guru yang jadi wasit hari itu, kalau-kalau ia meniup pluit offside, karena bek lawan sedikit jauh dari saya. Ternyata tidak. Entah tidak lihat, atau salah perhitungan. Saya kontrol bola dengan cepat, dribble mendekati gawang. Saya masih ingat dengan jelas wajah Yanto yang begitu fokus untuk mencegah gol. Saya tembak bola mendatar ke sisi kiri Yanto. Ia terlambat sekian detik untuk menerjang bola, kemungkinan mengira akan saya tembak kencang dan tinggi, sehingga gol bersejarah itu terjadi. Semua anggota tim 6A menerjang saya di tengah perayaan gol itu. Kami bertahan hingga pertandingan berakhir. Keesokan harinya, gol saya jadi pembicaraan di sekolah, termasuk di sela-sela pelajaran. Saya menikmati setiap pujian dan apresiasi teman-teman. Tapi, ada satu hal yang sampai hari ini tidak bisa saya lepaskan dari pikiran juga. Yakni perasaan bahwa kami merampok 6B. Kemenangan tersebut bukan hak kami. Gol saya offside. Keputusan dalam dunia olahraga seperti ini adalah final, entah salah atau benar, seperti yang juga para sahabat ketahui. Tapi kejadian ini adalah salah satu kejadian yang berkontribusi pada prinsip saya untuk menghargai 'HOW' sebuah keinginan tercapai, dan tidak hanya apakah tercapai atau tidak. Jadi ada dua hal yang terus membekas, kemenangannya, dan jadi apa saya setelah kemenangan itu.
Dalam dunia pengembangan diri, kita tahu teriakan-teriakan motivasional "Anda bisa mencapai apapun yang Anda inginkan", "Yang penting hasil", "Kamu pasti bisa", dan lain-lain. Sementara juga berseliweran berbagai seminar, tulisan, ulasan, sharing mengenai apa yang dipersepsikan sebagai NLP, Law of Attraction, afirmasi, kekuatan fokus, visualisasi, dan sejenisnya, menyangkut ajakan mengejar atau mencapai hasil yang diinginkan. Yang tidak banyak diperhatikan atau dipedulikan justru adalah HOW. Caranya tidak penting, yang penting hasil. Ini yang menyebabkan untuk mencapai sebuah keinginan yang dipentingkan hanya hasil. Entah merugikan orang lain, entah mencurangi orang lain, tidak dilihat sama sekali.
Bagi yang pernah belajar NLP dengan benar pasti paham, FOKUS menentukan juga apa yang kita PILIH untuk dilihat, didengar dan dirasakan. Saat orang-orang yang begitu fokus mencapai sesuatu tidak peduli dengan HOW, pengaruh apa yang mereka lakukan pada orang lain pun tidak kelihatan. Mereka malah bisa terheran-heran kalau ada orang yang protes karena merasa dicurangi. Orang dengan pemahaman NLP yang tidak memahami dan menyertakan kontrol ekologi malah akan mengatakan "Lho, salah benar itu relatif" atau malah "Kalau memang yang saya lakukan salah, kenapa bisa berhasil?"
Memang, ada peristiwa dengan konsekuensi yang langsung ada yang tidak. Entah dalam hal fisik termasuk kesehatan, uang, dll., lalu psikologis termasuk kehilangan harga diri, reputasi, sanksi moral lain, dll. Cepat atau lambat, kita akan memperoleh sesuai hak kita. Segala sesuatu berhubungan, seperti kata presuposisi NLP.
Jadi ada PILIHAN untuk mempertimbangkan HOW atau bagaimana kita mencapai sesuatu. Secara pribadi, saya setuju bahwa bukan hanya hasil atau keuntungan yang kita peroleh dari pencapaian yang penting. Menjadi SIAPA diri kita juga penting. Jati diri kita dengan NILAI-NILAI HIDUP seperti apa juga penting.

Sering Kerja Lembur = Workaholic ???

Sering kerja lembur, mengerjakan tugas kantor di rumah, khawatir
dipecat karena kurang kerja keras, serta hubungan yang minim dengan
keluarga merupakan beberapa indikasi dari workaholism atau "ketagihan"
kerja.

Pegawai di Jepang adalah contoh ekstrem pekerja workaholic yang
menghabiskan 12 jam sehari untuk mengerjakan tugas kantor. Rata-rata
jam kerja pegawai di Jepang memang tertinggi di dunia (2.450 jam per
tahun). Padahal, bekerja lebih dari 40 jam per minggu saja sudah
diindikasikan sebagai workaholic.

Workaholism di Jepang bahkan begitu seriusnya hingga menyebabkan
kematian. Mereka menghabiskan berjam-jam mengerjakan tugas kantor
sehingga menimbulkan efek samping seperti kelelahan, stres, kurang
tidur, serangan jantung, bahkan stroke. Perdana Menteri Jepang Keizo
Obuchi adalah salah satunya. Dia terkena stroke dan meninggal karena
bekerja kelewat keras.

Di kota besar seperti Jakarta, sering pekerja workaholic tidak sadar
bahwa mereka sudah "ketagihan" kerja karena tingginya tuntutan kantor
terhadap pegawainya. Mereka terbiasa bekerja keras sampai tidak bisa
lagi menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Bukan lagi
bekerja untuk hidup, tapi hidup untuk bekerja.

Jika pekerjaan anda sering menyebabkan stress atau penyakit, itu
mungkin pertanda anda terkena efek workaholic. Cepat cari solusinya
sebelum terkena efek yang lebih parah।

RINGKASAN

* Tingkat keyakinan konsumen AS jatuh bulan ini seiring penduduk Amerika mengkhawatirkan pekerjaan, harga bahan bakar yang menyentuh rekor dan jatuhnya nilai rumah.
* Gubernur BoE Mervyn King mengatakan inflasi Inggris akan meningkat hingga diatas 3% tahun depan dan tetap bertahan diatas ambang batas pemerintah lebih lama dari tahun 2007.
* Countrywide Financial, peminjam hipotek yang hendak dibeli oleh Bank of America Corp., melaporkan kerugian 3 kwartal berturut seiring meningkatnya gagal bayar dan penyitaan rumah.
* Krisis kredit AS terus menjalarkan efeknya ke sektor keuangan Jepang dimana Daiwa Securities Group Inc. mencatatkan kerugian dan penghapus-bukuan, meskipun tidak memegang aset keuangan berbasis hipotek AS.
* Bank of Japan kemungkinan akan tetap mempertahankan suku bunga pekan ini akibat para pembuat kebijakan mempertimbangkan lambatnya pertumbuhan dan pesatnya laju inflasi.

Tingkat Keyakinan Konsumen Amerika Masih Lemah
Tingkat keyakinan konsumen AS jatuh bulan ini hingga level terendah sejak 5 tahun seiring penduduk Amerika mengkhawatirkan pekerjaan, harga bahan bakar yang menyentuh rekor dan jatuhnya nilai rumah. Indeks kepercayaan jatuh hingga 62.3, turun lebih rendah dari perkiraan dan level terendah sejak Maret 2003, dari revisi 65.9 di bulan Maret yang lebih tinggi dari laporan sebelumnya 64.5.

Harga Rumah Semakin Menurun
Indeks harga rumah S&P/Case-Shiller jatuh 12.7% dari tahun sebelumnya, lebih dari perkiraan dan terbanyak sejak statistik ini dimulai tahun 2001. Indikator ini telah jatuh setiap bulan sejak Januari 2007. Harga kemungkinan masih akan turun seiring penyitaan mendorong semakin banyak properti berada di pasar namun saat bersamaan ketatnya peminjaman membatasi pembeli yang layak. Penurunan nilai rumah telah menyumbang pelambatan pengeluaran konsumen yang telah menjadi aspek terjadinya resesi pada ekonomi. Harga jatuh 2.6% di Februari dari bulan sebelumnya, setelah 2.4% penurunan di Januari, ditunjukkan oleh laporan tersebut. Angka ini tidak disesuaikan dengan efek musiman, maka para ekonom cenderung untuk fokus pada perubahan tahun ke tahun daripada basis bulan ke bulan.

King Mengatakan Inflasi Inggris Bertahan di Kisaran 3%
Gubernur BoE Mervyn King mengatakan inflasi Inggris akan meningkat hingga diatas 3% tahun depan dan tetap bertahan diatas ambang batas pemerintah lebih lama dibanding yang terjadi di tahun 2007. "Kemungkinan besar inflasi akan mencapai 3%, atau lebih tinggi, akibat tingginya harga energi dan pangan," kata King pada Parlement Komite Bendahara hari ini dalam siding untuk mengkonfirmasi penunjukkannya yang kedua kali sebagai Gubernur Bank sentral. Tahun lalu, indeks harga konsumen bertahan di kisaran 0.3% diatas ambang batas selama 4 bulan. King mengatakan pembuat kebijakan menghadapi "kesulitan aksi penyeimbangan" dalam menetapkan suku bunga sejalan mereka mengembalikan kepercayaan pada sistem perbankan.

Pendapatan Perusahaan
Countrywide Financial, peminjam hipotek yang hendak dibeli oleh Bank of America Corp., melaporkan kerugian 3 kwartal berturut-turut seiring meningkatnya gagal bayar dan penyitaan rumah. Kerugian bersih senilai $893 juta, atau $1.60/saham. Kerugian Countrywide ini dapat menambah kecemasan investor bahwa Bank of America akan mengurangi atau membatalkan tawarannya di Januari untuk mendapatkan perusahaan ini. MasterCard, perusahaan kartu kredit yang sahamnya naik lebih dari 500% sejak IPO di 2006, mengungkapkan bahwa laba Q1 naik 85% seiring meningkatnya pendapatan pembelian. Pendapatan naik ke $398 juta atau $3.01/lembar, dari $214.9 juta, atau $1.57 setahun sebelumnya.

Sektor Keuangan Jepang Terseret
Krisis kredit AS terus menjalarkan efeknya ke sektor keuangan Jepang dimana Daiwa Securities Group Inc. mencatatkan kerugian dan penghapus-bukuan, meskipun tidak memegang aset keuangan berbasis hipotek AS. Institusi keuangan lainnya, termasuk Mizuho Financial Group Inc. dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc., juga terkena dampak. Turunnya nilai saham diperkirakan menjadi penyebab turunnya pendapatan dari penerbitan dan perdagangan saham. Pendapatan jatuh 43% ke 144.27 M yen. Dapat diramalkan banyak bank besar Jepang akan melaporkan pendapatan yang menyedihkan di minggu depan. Perusahaan harus berhati-hati jika hendak mengumpulkan dana dengan cara menerbitkan saham.

BOJ Akan Menahan Bunga Akibat Lambatnya Pertumbuhan
Bank of Japan kemungkinan akan tetap mempertahankan suku bunga pekan ini akibat para pembuat kebijakan mempertimbangkan lambatnya pertumbuhan dan pesatnya laju inflasi. Gubernur Masaaki Shirakawa dan enam koleganya akan menahan bunga pinjaman overnight pada 0.5 persen di pertemuan 30 April, menurut seluruh 43 ekonom yang di survei Bloomberg News. Bunga merupakan yang terendah diantara ekonomi terbesar dunia. Pembuat kebijakan kemungkinan akan memangkas prakiraan partum- buhannya dan menaikkan proyeksinya untuk kenaikkan harga di dalam prospek twice-yearly mereka. ``Lambatnya pertumbuhan dan naiknya inflasi akan menempatkan bank sentral dalam situasi sulit, dan pembuat kebijakan akan memilih faktor-faktor mana yang mereka fokuskan,'' kata Tomoko Fujii.

Indikator Ekonomi Utama Australia Menurun
Indeks Australia untuk indikator ekonomi utama jatuh di bulan Februari untuk 3 bulan berturut setelah persetujuan bangunan dan harga saham jatuh. Indeks Conference Board New York jatuh 0.2% hingga 184.8 dari Januari, yang direvisi menurun sebesar 0.5%. Laporan ini menambah pertanda ekspansi ekonomi Austrial, dalam tahun ke 17 dapat melemah setelah bank sentral menaikkan suku bunga dua kali tahun ini dan seiring pelambatan global melemahkan ekspor. Indeks coincident indicator, yang mengukur tingkat pertumbuhan, naik 0.1% hingga 144.3 di Februari.

Indeks Konsumen Swiss Jatuh
Ukuran konsumsi Swiss jatuh di bulan Maret seiring konsumen memangkas pembelian barang mewah. Indeks jatuh hingga 2.29 dari 2.32 di Februari, menurut UBS AG. Indeks yang menurun dari 8 bulan tertinggi, masih bertahan diatas rata-rata jangka panjang sebesar 1.5 dalam kurun 2 tahun lebih. Konsumsi Swiss masih dapat menurun di bulan mendatang seiring laju inflasi tercepat lebih dari 14 tahun mengurangi daya beli dan pelambatan ekonomi global membuat konsumen menjauhi pengeluaran yang lebih besar seperti mobil dan liburan. Tingkat pengangguran pada level terendah selama lebih dari 4 tahun dapat mendukung pertumbuhan.

Persetujuan Hipotek Inggris Jatuh Hingga Level Terendah Sejak 1999
Persetujuan hipotek Inggris jatuh di bulan Maret hingga level terendah dalam 9 tahun seiring banyak bank mengurangi bisnis peminjaman untuk mengatasi kekacauan pasar kredit. Bank memberikan 64,000 pinjaman untuk pembelian rumah, dibandingkan 72,000 di Februari, menurut BoE. Hasil ini merupakan terendah sejak statistik ini disediakan di 1999. Para ekonom tadinya mengekspektasikan penurunan hingga 66,000. Nilai rumah Inggris jatuh hampir terbesar sejak 3 tahun terakhir di bulan ini, menurut Hometrack. Kelihatannya di saat dirilisnya data ekonomi yang berkaitan dengan sektor perumahan Inggris, hasilnya selalu luput dari target perkiraan dengan kewaspadaan normal.

Indeks Hong Kong Ditutup Tinggi 3 Bulan Seiring Kenaikan Sektor Perbankan dan Energi
Indeks Hong Kong menguat pada hari Selasa, dimana Bank of China ditutup tinggi dalam 4 bulan setelah merilis pendapatan kwartal yang cemerlang, tapi investor masih berhati-hati menjelang pengumuman dari ICBC dan Ping An Insurance. Analis mengungkapkan bahwa kontrak future juga mendorong kenaikan saham utama seperti HSBC, yang naik 0.83% dan mengangkat indeks sebesar 31.6 point. "Hampir seluruh kenaikan dipicu saham utama karena investor dengan kontrak future berusaha untuk mengangkat indeks," kata Y.K. Chan, strategis di Phillip Securities. "Masyarakat mengharapkan pendapatan yang kuat dari perbankan Cina karena efek penghapusan subprime lebih rendah dari yang diharapkan," kata Chan.

Indeks Seoul Ditutup Lebih Rendah Seiring Jatuhnya Perusahaan Pembuat Kapal
Indeks Seoul ditutup lebih rendah pada hari Selasa dipicu perusahaan pembuat kapal, seiring meningkatnya kecemasan ekonomi menjelang dirilisnya GDP AS dan setelah pemerintah Korea Selatan mengingatkan adanya perlambatan di hari Senin. Saham Hyundai Heavy Industries Co Ltd, pembuat kapal terbesar di dunia, jatuh 5.19% ke 356,500 won, karena investor cemas akan banyaknya kerugian derivatif yang menggrogoti laba bersih perusahaan. Saham Hanarotelecom inc, penyedia layanan broadband terbesar di Kor-Sel, jatuh 7.9% ke 8,280 won, karena investor pesimis akan prospek pendapatan setelah pengumuman kerugian pada hari Senin.


No comments: