Seorang wanita miskin terlihat sangat putus asa, ia berjalan menuju sebuah
toko bahan makanan. Dia mendatangi pemilik toko dengan merendahkan diri dan
meminta agar ia dapat memperoleh sedikit kebutuhannya. Wanita itu
menjelaskan bahwa suaminya sedang terbaring sakit dan tidak dapat bekerja,
sedangkan mereka memiliki tujuh orang anak yang sedang kelaparan menunggu
makanan.
Pemilik toko, memandang wanita itu dan meminta agar ia pergi meninggalkan
tokonya. Mengingat kebutuhan keluarganya, wanita itu mengiba, "Tolonglah,
Pak! Saya janji akan membayarnya sesegera mungkin. Tolong, saya mengiba
kebaikan anda untuk anak-anak saya yang lapar."
Pemilik toko mengatakan bahwa ia tidak dapat memberikan hutang untuk
barang-barang toko kepadanya.
Tak jauh dari situ, seorang pembeli lain, yaitu seorang pria yang terkenal
di desa sebagai dermawan yang banyak membantu mereka yang sedang dalam
kesulitan, mengikuti percakapan antara wanita itu dan pemilik toko. Ia lalu
menghampiri sang pemilik toko dan berkata padanya bahwa ia akan membayar
barang-barang yang dibutuhkan wanita miskin itu untuk keluarganya.
Pemilik toko berkata dengan agak kesal, "Apakah kamu punya daftar belanja?"
Wanita miskin itu menjawab, "Ya, saya punya."
"Baiklah," kata pemilik toko dengan suara sedang, "Taruh daftar belanjamu di
atas timbangan dan seberat apapun daftar itu akan saya berikan sejumlah
barang yang kau inginkan."
Wanita miskin itu termenung sesaat, lalu ia mengambil dompetnya dan
mengeluarkan kertas dari dalamnya dan menuliskan sesuatu di kertas itu.
Kemudian ia meletakkan kertas tersebut dengan hati-hati di atas timbangan
sambil terus menunduk. Mata pemilik toko dan pria dermawan itu terbelalak
terkejut melihat timbangan kertas turun dan tetap turun.
Melihat hal itu pemilik toko berkata dalam hati, "Aku tidak dapat
mempercayainya." Lalu ia mulai menaruh barang-barang ke sisi yang satunya
lagi. Timbangan belum setimbang sehingga ia terus dan terus mengisi
timbangan dengan barang-barang sampai tidak muat apa-apa lagi. Pemilik toko
berdiri terpaku dengan heran. Akhirnya, ia mengambil lembaran kertas itu
dari timbangan dan menatapnya penuh keheranan. Kertas itu bukanlah sebuah
daftar belanja, namun sebuah doa yang berbunyi:
"Ya Tuhan, Engkau mengetahui kebutuhanku dan aku menyerahkan ini semua di
Tangan-Mu."
Pemilik toko mengemasi barang-barang ke dalam kantung kemudian
menyerahkannya kepada wanita itu. Wanita miskin itu mengucapkan terima kaish
dan meninggalkan toko. Lalu pria dermawan itu mengambil beberapa lembar uang
dari dompet dan memberikannya kepada pemilik toko sambil berkata, "Ini
membayar barang-barang itu."
Beberapa saat setelah itu, pemilik toko mendapati ternyata timbangannya
memang, namun... hanya Tuhan yang tahu berat sebuah Doa.
Moskow Menyambut Final
Keindahan, Antusiasme, dan Hiddink
Pujian bahwa Moskow itu indah adalah benar. Kota penyelenggara final Liga Champion 2008 itu juga punya gairah besar menyambut pesta agung sepakbola Eropa.
Guus Hiddink, pelatih yang sangat populer di Rusia. (Foto: Bobby Arifin)
Menjelang pertarungan dua klub Inggris yang sangat populer, Manchester United dan Chelsea, Moskow mempercantik diri. UEFA pun tahu Lapangan Merah alias Red Square, yang menjadi pusat perhatian dunia, diajak terlibat. Di sana, Champions Fans Festival ditempatkan dikelilingi Istana Kepresidenan Kremlin, Museum Lenin, dan Katedral Saint Basil.
Penduduk asli Moskow dan pendatang terlihat sangat antusias menyambut peristiwa bersejarah itu. Suvenir diserbu, foto bersama trofi pun diminati. Butuh antre sekitar 90 menit untuk mengabadikan diri bersama piala yang sangat didambakan klub-klub Eropa.
Sehari sebelum laga, kedua tim memperlihatkan situasi sedikit berbeda. Kubu Man. United terlihat lebih santai saat menjajal rumput Stadion Luzhniki, Selasa (20/5).
Saat terjadi permainan berebut bola, pemain yang terkena hukuman tak hanya harus berdiri di pusat lingkaran. Hukuman itu ditambah dengan sentilan di telinga. Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney begitu bersemangat menyentil telinga Anderson hingga gelandang asal Brasil itu meringis.
Kejadian ini kontras dengan kubu Chelsea. Sebagian besar dari mereka memancarkan raut tegang dalam latihan. Avram Grant pun memasang muka galak.
Hanya, ulah Ashley Cole sedikit ganjil. Di awal latihan, ia meminjam sarung tangan kiper. Selama 10 menit, ia iseng menjadi kiper menerima tendangan Wayne Bridge. Kesialan menimpanya ketika secara tak sengaja tekel Claude Makelele membuat engkel kakinya memar.
Keluar dari stadion, harga tiket pertandingan dikabarkan menurun meski biaya penginapan di hotel melambung. Sehari sebelum laga, ramai diberitakan kekhawatiran stadion bakal sepi.
Tapi, UEFA menegaskan, alokasi tiket yang diberikan pada Chelsea sudah terjual 21.000 lembar. Hanya tersisa 700 tiket sehari sebelum final. Dari kubu United, terjual 20.850 dari jatah 21 ribu tiket.
Di luar stadion, BOLA bertemu Guus Hiddink. Pelatih asal Belanda yang meloloskan Rusia ke Euro 2008. Ia baru keluar dari Ritz Carlton Hotel, tempat Chelsea menginap.
Ternyata Hiddink bergegas menuju Ararat Hyatt Hotel. Setelah meladeni sekelompok remaja Korea Selatan pendukung Man. United, BOLA mendampingi Hiddink masuk dalam lift hotel.
Hi, Guus. Anda dari Ritz Carlton?
Ya, saya bertemu teman di sana.
Benarkah Anda akan melatih Chelsea musim depan?
Lho, kan masih ada Avram di sana.
Ya, rumornya dia akan diganti.
Paling tidak, Chelsea masih akan dipimpin Grant nanti malam.
Jadi pasti ke Chelsea kalau begitu?
Belum ada kepastian.
So, rencana Anda selanjutnya?
Maksud Anda 'next step'?
Ya, setelah ini Anda ke mana?
Relax and holiday... ha-ha-ha. Saya masih terikat kontrak dengan tim nasional Rusia. Jadi, sementara ini saya melatih Rusia.
Gereja Ramaikan Euro
Museum Gereja Katedral di Wina ikut terjangkit virus Piala Eropa 2008. Sejak pekan lalu gereja Katolik yang berdiri sejak abad ke-14 tersebut menggelar pameran sepakbola untuk menunjukkan betapa dekat hubungan antara agama dan olahraga yang satu itu.
Langkah yang diambil oleh museum Gereja Katedral sedikit di luar kebiasaan. Pasalnya kebanyakan museum justru “menolak” kedatangan para suporter sepakbola yang identik dengan kerusuhan.
“Kebanyakan penggila sepakbola segan datang ke museum, sedangkan museum-museum tradisional juga terkesan menghindari suporter sepakbola. Dengan adanya pameran ini, kami berharap bisa menyatukan kedua unsur tersebut,” jelas Direktur Museum, Bernhard Boehler, seperti dilansir kantor berita Reuters.
Sejumlah memoribilia sepakbola ikut dipajang dalam ekshibisi tersebut, termasuk kaus milik gelandang AC Milan, Kaka, yang bertuliskan “I belong to Jesus". Selain itu, beberapa trofi dan foto-foto turnamen sepakbola juga ikut meramaikan pameran yang bakal digelar selama penyelenggaraan putaran final Euro 2008 di Austria dan Swiss.
Boehler mengungkapkan bahwa sebenarnya banyak kesamaan antara ritual gereja dan sepakbola. Salah satunya adalah kebiasaan mencium trofi juara seperti yang dilakukan oleh umat Katolik terhadap barang-barang bersejarah agama mereka.
Sementara itu, kebiasaan membawa piala keliling stadion yang dipenuhi oleh suporter mirip dengan kejadian ketika tubuh Yesus digotong berkeliling di hadapan umat Katolik.
“Banyak hubungan antara pemujaan terhadap sepakbola dengan ritual yang dilakukan gereja. Kami ingin menunjukkan bahwa agama dan sepakbola merupakan dua hal yang saling berhubungan,” ujar Boehler.
Rencana Jangka Panjang
Ekshibisi di museum gereja katedral di Wina merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian penggemar sepakbola yang datang ke Austria untuk menyaksikan putaran final Euro 2008. Namun, pihak kantor pariwisata Austria berharap para pelancong datang ke negara tersebut bukan hanya selama Piala Eropa saja.
“Melalui tema sepakbola, kami bisa mencapai target turis yang sebelumnya sulit untuk dicapai. Wisatawan asing akan melihat bahwa Austria punya berbagai atraksi menarik sehingga mereka akan kembali lagi walau Euro 2008 telah selesai,” ujar Petra Stolba, Kepala Kantor Pariwisata Austria.
Selama Piala Eropa 2008, Austria diperkirakan bakal kedatangan dua juta pelancong. Stolba berharap sebagian besar dari mereka terkesan dengan keindahan alam serta berbagai atraksi kebudayaan di negara tersebut sehingga menjadikan Austria sebagai tujuan wisata nomor satu. (Wieta Rachmatia)
What is Forex?
You are here: Home > What is Forex?
FOREX or Foreign Exchange market is the world largest financial market, where currency of one country is exchanged with another country through currency exchange rate system. Trader’s purpose is to get the profit as the result of foreign currencies purchase and sale. From latest assessment, Forex trading daily constitution is approximately average from 1.5 trillion to 2.5 trillion.
The free-floating of currencies being in the market turnover are determined by the supply and demand. The currency rate is actually run through telecommunication all over the network of banks 24 hours a day from 00:00 GMT on Monday to 10:00 pm GMT on Friday. Importance of human society event in the sphere of economy strongly influences the currency market. Traders gain the profit from the fluctuations in accordance with an agreed principle “buy cheaper- sell higher” or “sell higher-buy cheaper”. Forex is a continuously changing number financial system which exclusively create high trade turnover to all individual and corporative traders with an ensured liquidity of traded currencies. Due to the high potential profitability, therefore the higher risk should be essentially considered. Traders can only be the successful forex investors by going through proper training including an understanding of forex structure and types, the common techniques of analysis, the factors influencing currencies and potential risks, high confident prediction of the market movements with the trading tools and data. There are lots of simulation trading software on web, you can simply choose anyone of them for self training. This will help you to be in a better scenario. Most of the trading providers have the toll free phone number, so just call them up! Ask them question! Learn from them! Some of them may take initiative to consult you, so do write down the question from time to time.
There are many countries in world; so results different currency pairs. Among all of them, these are the popular in currency trading:
EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD, USD/CHF, EUR/CHF, AUD/USD, USD/CAD, NZD/USD, EUR/GBP, EUR/JPY, GBP/JPY, CHF/JPY, GBP/CHF, EUR/AUD, EUR/CAD, AUD/CAD, AUD/JPY, CAD/JPY, NZD/JPY, GBP/AUD, AUD/NZD
Five Major Currencies are:
U.S dollar - The United States dollar is the world's main currency – an universal measure to evaluate any other currency traded on Forex.
Euro- Euro was designed to become the premier currency in trading by simply being quoted in American terms. Like the U.S. dollar, the euro has a strong international presence stemming from members of the European Monetary Union.
Japanese Yen- The Japanese yen is the third most traded currency in the world; it has a much smaller international presence than the U.S. dollar or the euro. The yen is very liquid around the world, practically around the clock.
British Pound - Until the end of World War II, the pound was the currency of reference. The currency is heavily traded against the euro and the U.S. dollar, but has a spotty presence against other currencies.After the introduction of the euro, Bank of England is attempting to bring the high U.K. rates closer to the lower rates in the euro zone.
Swiss Franc - Swiss franc is the only currency of a major European country that belongs neither to the European Monetary Union nor to the G-7 countries. Although the Swiss economy is relatively small, the Swiss franc is one of the four major currencies, closely resembling the strength and quality of the Swiss economy and finance.
To have a well focusing, you have to concentrate on less than 5 currency pairs( preferred the U.S. cross-currency pairs.)
Some traders see forex as a business, and some see it as a fortune. And even some traders think forex is an art. But anyway, its highly recommended to use pivot system in your trading plan or else you are trading blind.
Saturday, May 24, 2008
Berat Sebuah Doa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment