Wednesday, May 14, 2008

How Do We Explain that?






Self-Actualization Psychology: The Psychology of the Bright Side of Human Nature
is about the paradigm shift that Abraham Maslow initiated positing that "human nature" is not evil, but good. This does not settle well for people who operate from a frame about "human nature" being bad, evil, corrupt, depraved, sick, animalistic, etc. And so, in the past couple weeks I've had some conversations with some people who believe in the dark side of human nature.

In this Meta Reflection (and perhaps a couple more), I'd like to share some highlights from some of those conversations. Mostly, I want to address the question of evil and man's inhumanity to man. So given the premise of Self-Actualization Psychology of the goodness of human nature, the question is:

If people are so good, and how why can they be so bad?

For me, Self-Actualization Psychology offers several answers to the questions of this exploration and my guess is that these answers are critical for all of us, especially for those of us who work with people. After all, if we don't understand how people can turn aggressive and end up doing ugly and hurtful things to others, then it will be easy to turn cynical, distrustful, fearful, defensive, negative, and pessimistic. So to prevent that, we need a theory of "evil" that can maintain respect and awe and love of "human nature." So, is that possible?

Let me begin with a simple assertion.

The potential for good includes the potential for evil. Every one of us has within the inner potentiality for both constructive and destructive behaviors. We have within us the potential to choose either good or evil, to express ourselves constructively or destructively.

In fact, it is this dual potentiality that makes us moral beings with a sense of conscience. If we didn't have this dual potential within our freedom and powers, there would be no moral choice or ethical behavior. We would simply be acting out programs of our nature.

To answer the question of human "evil," Maslow introduced the Theory of Thwarting. The central principle here is that if we thwart an important and non-trivial human need so that a person experiences it as a threat to survival, self, and self-actualization needs, and human beings will become aggressive. We will aggress toward that which threatens us (or the person who threatens us). That is, we defend ourselves. With significant and personal threat, we become defensive and access our defensive techniques. We go into a state of self-defense. We don't want to die, lose precious and valuable assets, be diminished by something or someone.

Is any of that inherently "bad" or "evil?" Who would claim that? The value and preciousness of life itself is a value to be fought for and defended against. So the foundation that comprises "aggression" that can lead to being hurtful to others is in itself a good thing. Even aggression, in itself, is not bad. It can just as equally be a force for good.

But how it is used, when, where, with whom, in what way, etc., these are the factors that determines if the aggression is good or evil. The force, the energy, the perception, the urge, and the drive to aggress against a threatening force is not innately evil. Anger, the emotion behind the aggression, as well as fear —both of these are valuable emotions. To be without fear or anger is to be without the ability to fight for life and the quality of life.

Having said that, the problem with anger and fear (and every other negative emotion) which indicates that we feel threatened with danger or loss or attack in some way is whether the emotion is appropriate or inappropriate, whether it is strong enough or too strong, whther it accords with our morals or if it overwhelms our morals. To feel fear or anger is just the beginning. How we respond to these emotional energies is the next step. How we act out the fear or anger in behaviors—that' s when the moral and ethical considerations arise.

Each of us have it within us the potential to destroy. We can destroy things, relationships, and people. We can turn our destructive potentiality against ourselves in suicide, against others in homocide, and against society in rioting, stealing, blowing buildings up, terrorizing groups of people, etc. We can destroy through gossip, untruths, criticisms, lies, and scores of other activities that undermine people.

So what is the source of human evil if human nature is basically good? It is the misuse of our powers and our freedom. It is not the case that we are by nature bad, evil, corrupt, aggressive, unsocial, etc. It is that we have not adequately learned how to manage our powers effectively in a human and humane way. Adequately learning means that the impulse for being moral beings needs to be educated. As we are born without instincts for knowing how to be human, we are also without instincts about moral values. These we have to learn if we want to be good and choose goodness.

It is the very freedom we have to think, feel, speak, and act in a large variety of ways without any "programmed" instincts that makes us response-able persons, moral persons, and persons who have tremendous potential for both constructiveness and destructiveness. Or we could say that we have creative potential and this potentially can create good just as well as create evil. And to create evil is actually much easier than to create good. We can create hurt and pain and evil by being ignorant, not thinking long-term about consequences, not thinking about others, believing erroneous ideas like we are just animals and the world is a jungle, or believing that others are not fully human, or learning in a culture of violence to value violence. And these are central to what causes "evil" in our lives.




"7 Days of Inspiration"

"Take one a day and feel great all week!"

Day 1
There's more to life than stress!

Day 2
Be yourself: beautiful!

Day 3
There's always a reason to keep going.

Day 4
Little successes add up!

Day 5
You have no idea how amazing you are!

Day 6
Something new is blooming in you. Something wonderful!

Day 7
Expect more blessings. They're on the way!

Gagal dan Berhasil

Rani sangat tidak puas ketika bulan ini Andi kembali menjadi juara
pertama lagi. Masalahnya dulu mereka diterima bekerja di bagian
penjualan bersama-sama. Mereka telah bekerja selama tujuh bulan.
Tapi sejak empat bulan yang lalu prestasi Andi tiba-tiba meningkat.
Kini Andi telah empat bulan berturut-turut menjadi juara karena
hasil penjualannya paling tinggi. Sungguh, Rani sangat kesal.
Motivasinya menurun karena merasa tak mungkin mengalahkan Andi.
Untuk apa bersusah payah menjual kalau selalu Andi yang menang? Ia
kehilangan harapan. Ia merasa apapun yang dilakukannya pasti gagal.

Iman juga merasa kesal melihat Andi menang terus. Ia merasa gagal.
Iman lalu mencari apa penyebab keberhasilan Andi. Ia ingin
mempelajarinya. Ternyata Andi bisa menelepon minimal dua puluh tujuh
orang perhari, sedangkan Iman hanya sempat menelepon dua belas
orang. Catatan data pelanggan yang dimiliki Andi sangat lengkap.
Andi tahu kapan si A pulang dari luar negeri, kapan si B tiba di
kantor, dan sebagainya.

Andi selalu siap membantu setiap calon pelanggan meskipun mereka
terkadang merepotkan. Rupanya Andi sangat serius dalam bekerja. Ia
tidak pernah menyia-nyiakan waktu. Dari hasil analisanya, Iman
mencoba memperbaiki dirinya dalam bekerja. Pelan tapi pasti,
prestasi Iman mulai menunjukkan peningkatan. Iman memperoleh hasil
dari usahanya.

Deffi yang bekerja di perusahaan lain juga memiliki prestasi
penjualan yang bagus. Ia hampir selalu mencapai hasil tertinggi
setiap bulan.

Anehnya rekan-rekan kerjanya kurang menyukainya. Selidik punya
selidik, rupanya mereka melihat atasannya sangat menyukai Deffi.
Jelas dong, hasil penjualannya paling tinggi. Tapi semua rekan
kerjanya menjadi iri hati. Ketika Deffi akan diangkat menjadi
supervisor, hampir semua orang menentang. Alasannya karena mereka
tidak menyukai Deffi. Tapi untunglah atasannya cukup bijaksana, ia
tetap mempromosikan Deffi, tapi ia juga menasehati Deffi untuk
membagikan ilmunya pada yang lain. Deffi dengan senang hati
membagikan semua yang diketahuinya.

Hasil perjuangan

Setahun kemudian, Deffi dan rekan-rekannya menjadi tim penjualan
yang paling berprestasi di perusahaan.

Sayangnya Rani tidak dapat memetik manfaat dari keberhasilan Andi.
Ia lupa bahwa keberhasilan Andi yang gemilang dibangun dari
perjuangannya tiap hari yang tidak selalu mulus. Kadang-kadang
gagal, kadang-kadang berhasil, kadang-kadang kesal, kadang-kadang
gembira. Bagi Andi, itulah hidup. Yang penting baginya adalah tidak
pernah berhenti belajar, baik dari keberhasilan maupun dari
kegagalan.

Paul Galvin, pendiri Motorola, pernah mengatakan: " Jangan takut
terhadap kesalahan. Kebijaksanaan biasanya lahir dari kesalahan".
Rani lupa bahwa semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan
mengalami kegagalan. Begitu juga Andi dan Iman. Bedanya hanyalah,
Andi dan Iman memanfaatkan kesalahan dan kegagalan itu untuk belajar
menjadi lebih baik, sedangkan Rani malah iri, kesal pada diri
sendiri dan berhenti berusaha.

Ketika Elvis Presley mengadakan show Opry pertamanya pada 1954, Jim
Denny, manajer Grand Ole Opry berkata padanya: "Kamu takkan berhasil
menjadi penyanyi...Kamu harus kembali menjadi sopir truk!" Apa yang
sebenarnya terjadi pada waktu itu? Jim Denny bukan orang bodoh. Ia
manajer Grand Ole Opry. Ia berpengalaman. Ia ahli di bidang musik.
Tak mungkin ia salah menilai orang hingga separah itu.

Kemungkinan besar yang terjadi adalah penampilan Elvis Presley
memang buruk pada waktu itu. Untunglah Elvis tidak putus asa. Ia
terus berusaha untuk maju. Ia mencapai sukses bukan karena
kebetulan, tapi karena ia terus berusaha menjadi lebih baik.

Harris ingin menjadi pemain tenis yang hebat seperti para idolanya.
Setiap kali melakukan kesalahan, ia mengatakan pada dirinya bahwa
hal yang sama pasti telah dialami juga oleh para bintang pemain
tenis. Tak ada manusia yang sempurna. Tidak ada orang yang tidak
pernah gagal.

Dari setiap kesalahan pukulan, kesalahan langkah, dan sebagainya,
lahirlah pengalaman yang sangat berharga. Mereka belajar dari
kesalahan. Dari bulan ke bulan permainan Harris makin sempurna. Tak
lama lagi ia akan maju ke tingkat Kabupaten.

Noni berjualan aksesoris rambut di sebuah plaza. Ketika ia mulai
berjualan, ia memasang tulisan "Jepit Rambut. Rp10.000 dapat 7".
Selama beberapa hari tulisan itu dipasang tapi tak ada orang yang
tertarik untuk membelinya. Memasuki minggu ketiga ia mulai
menganalisa apa yang harus dilakukannya. Ia kemudian mengganti
tulisan itu menjadi "Jepit Rambut. Rp10.000 dapat 3". Betul! Segera
ia memperoleh banyak pembeli.

Rupanya orang kurang tertarik mendapat tujuh jepit rambut karena
terasa terlalu banyak. Untuk apa membeli tujuh buah jepit rambut?
Tapi untuk membeli tiga buah jepit rambut, rupanya banyak orang
merasa masih mau.

Noni belajar dari kesalahan dan kegagalannya sendiri. Iman belajar
dari kegagalannya sendiri dan keberhasilan orang lain. Keduanya
memanfaatkan kesalahan dan kegagalan untuk mencapai keberhasilan.
Never stop learning! You will succeed!



Kronologi Kasus Penangkapan Partisipan Aksi KarnavalPerayaan Mayday 2008

Jakarta, 1 Mei 2008

09.00

Partisipan aksi dariberbagai kelompok, seperti Urban Poor Concortium [UPC]
(c.q. JaringanRakyat Miskin Kota [JRMK], Anak Jalanan [ANJAL]), Jaringan
Anti Otoritarian[ JAO], Low Rider, Atap Alis, Red Rebel, Jaringan Aksi
Mahasiswa Untuk Rakyat[JAMOER] , BEM Mercubuana, Sel FnB Pondok Jati
[Ponti], Kolektif Rumput Liar,Sapitalis, Goa Beruang, dan beberapa
individu/kelompokla in berkumpul di STIE Perbanas untuk melakukan briefing
tentang yel-yel,lagu- lagu, evakuasi (jalur, cara, dan hal lain yang
berkaitan), pemeriksaanulang instrumen aksi, penegasan ulang (untuk
mengingatkan) posisi koordinator, kemudian juga "pengingatan ulang" akan
posisi tiap tim atau instrumen dalam barisan(i.e marching band, bendera,
sweeper, grafiti, pembagian toa, dll.),dan hal lainnya di dalam aksi
karnaval.

10.00

Aksi karnavaldimulai, partisipan aksi berjalan dari STIE Perbanas menuju ke
Wisma Bakrie.Selama dalam perjalanan menuju Wisma Bakrie, aksi karnaval
diiringi marchingband, yel-yel, dan lagu-lagu, serta tarian bendera,
bermain lompat karet (skiping),bermain lempar bola akrobatik atau ala
sirkus, dll.. Pada barisan aksi bagiandepan terlihat spanduk berukuran 3 m
x 1.5 m yang bertuliskan "Bos takpeduli hidupmu. Ambil alih hidupmu,"
dan "Berhentilah membela kami! Kamipasti bicara dan melawan tirani!
Antikapitalisme."

10.15

Partisipan aksi karnavalsampai di Wisma Bakrie. Setiba di Wisma Bakrie,
tepatnya Wisma Bakrie II, partisipanaksi karnaval meneriakkan yel-yel,
menari, dan melakukan pelbagai permainan (i.e.seperti lompat karet, tari
topeng, tarian bendera, bermain bola sepak, dll.).Setelah beberapa menit,
kemudian partisipan aksi karnaval melakukan orasi,kurang lebih selama 30
menit. Orasi dilakukan, diantaranya oleh pelbagaipartisipan dari JAO, BEM
Universitas Mercubuana, JRMK, JAMOER, dan darikomunitas lainnya. Sewaktu
orasi, beberapa polisi sudah berdatangan ke WismaBakrie.

Menjadikan WismaBakrie II sebagai titik awal kegiatan aksi karnaval
didasarkan pada alasanbahwa Wisma Bakrie merupakan representatif kuat atas
kapitalisme dalam konteksIndonesia, maupun konteks global ketika dilihat
dari nilai-nilai yang diusungoleh Bakrie Grup. Selain itu, Wisma Bakrie,
baik itu Wisma Bakrie I dan II(segera menyusul pembangunan Bakrie Tower
seluas 85.000 m2),merupakan suatu upaya dan aksi langsung untuk menyatakan
bahwa para pelakukapitalistik yang telah menimbulkan kerugian material
(i.e. harta,lingkungan) dan nonmaterial (i.e patologis psikologis,
jiwa/nyawa,harapan, mimpi)—seperti Bakrie Grup—memunyai alamat rumah
dan properti mewah(bangunan fisik) yang tegak berdiri angkuh di kawasan
publik yangcentang- perentang. Mereka hadir di tengah kita. Sudah selayaknya
kita tidakdiam ketika mereka tetap hadir di tengah keseharian atau
kehidupan kita,meskipun mereka menciptakan dan menimbulkan banyak
kemudaratan dan kerusakanpada kehidupan kita, seperti lumpur Lapindo,
misalnya.

Lumpur Lapindo memang memberikan kemudaratan dankerusakan langsung kepada
masyarakat di sana. Kendati demikian, ketika domisilikita yang berada jauh
dari domisili korban lumpur hanya terdiam dan mendiamkan"bencana
sosial" (bukan bencana alam) tersebut terjadi, maka kita pun
mengidappatologis psikologis dan apatis akut. Kita terlalu sibuk dengan
dunia kerjayang pada dasarnya sebagian besar alasan kita untuk bekerja
karena tidak adapilihan lain selain itu, bekerja untuk memenuhi kebutuhan
hidup kita—yang manakebutuhan hidup kita pun telah terkomodifikasikan
sedemikian rupa—sampai kitameninggal dunia. Karena bekerja, kita pun lupa
akan hal-hal yang telah terjadidi luar kehidupan kita. Pada akhirnya, kita
pun lupa bahwa di bawah rezimtirani ekonomi kapitalistik semua orang yang
tidak memiliki kapital adalahkorban. Masyarakat Porong dan sekitarnya
adalah korban. Pun kita, yangberdomisili di luar daerah tersebut, adalah
korban. Kita tetap diam walaupuntelah terjadi ketidakadilan di sana. Kita
diam karena kita tidak memiliki waktuuntuk memeriksa kehidupan kita selain
hanya untuk bekerja. Dengan demikian,ketidakadi lan tidak hanya terjadi di
Porong, melainkan juga di dalam kesehariandan kehidupan kita sepenuhnya.
Mahasiswa atau pelajar diarahkan sedemikianuntuk tetap sibuk memikirkan
pelajarannya agar dapat segera lulus dan bekerja;ibu rumah tangga
senantiasa sibuk untuk melayani keperluan anggota rumahtangganya agar suami
dapat bekerja dengan lebih baik dan sang anak pun dapatbelejar dengan baik
untuk dapat meraih cita-citanya, yakni bekerja dengan penghasilantinggi;
para pekerja dikepung sana-sini oleh pelbagai benda-benda yang
perludikonsumsi agar dapat menjalani hidup sejahtera, pada akhirnya membuat
merekauntuk tetap giat bekerja agar dapat mengonsumsi pelbagai benda;
masyarakatadat, masyarakat pedesaan dan kaum miskin kota kelimpungan
bertahan dariterpaan logika instrumental yang selalu mengintai daerah
pertanahan merekauntuk dijadikan pabrik dan pusat perbelanjaan; kita, kaum
yang tidak memilikikapital selalu menjadi korban, baik itu secara langsung
maupun tidak langsung.

Di bawah rezimtirani kapitalistik, kita semua adalah korban. Entah, satu
detik kemudian, satumenit kemudian, satu jam kemudian, satu hari atau
minggu berikutnya, atau bulanatau tahun berikutnya, kita bisa saja
kehilangan hidup dan mimpi kita yangtergerus oleh logika akumulasi kapital.
Wisma Bakrie, serta gedung-gedungkorpor asi lainnya, hadir di tengah kita
dengan aman, sementara kehidupan danmimpi kita selalu terancam dan tergerus
oleh logika mereka, yakni kapitalisme. Wisma Bakrie merupakan manifestasi
material atas kapitalisme.

Aksi karnaval inikali merupakan, selain sebagai suatu sikap langsung
untuk merayakan hidupsecara otonom dan bebas dari dominasi rezim tiranik
ekonomi kapitalisme, sebuahupaya perlawanan terhadap kapitalisme—meskipun
perayaan hidup dan merengkuhmakna hidup tersebut berlangsung sesaat. Ketika
kita menuntut niat baik mereka,selalu saja pada kenyataannya hal tersebut
tidak pernah mereka penuhi. Olehkarena itu, tidak cukup hanya sekedar
mendesak dan menekan mereka, melainkankita harus mengambil alih hidup kita
sendiri, merayakan hidup kita sendiri.

10.45

Setelah orasi,barisan partisipan aksi karnaval merapat ke pagar depan Wisma
Bakrie II untukmelakukan pembakaran patung yang dibuat dengan kardus
sebagai material simbolik.Pertama, sebagai simbolik personal, dan kedua
sebagai simbolikkorporat. Personal dimaksud adalah bahwa Bakrie Grup
terdiri daripara pejabat tinggi negara dan kapitalis kakap. Salah satu
pemilik dari BakrieGrup bahkan selain menjadi menteri pemerintahan SBY-JK
juga merupakan orangterkaya di Indonesia. Di sini terlihat bahwa ekonomi
erat kaitannya dengankekuasaan. Dengan demikian, pendominasian atas
kehidupan orang banyak olehsegelintir pihak tidak hanya direpresentasikan
oleh negara melulu, melainkanjuga oleh kapitalis(me) . Dimaksud korporat
adalah bahwa Bakrie Grupmerupakan korporasi kapitalisme terbesar di
Indonesia, yang mana dalamoperasionalnya begitu banyak menimbulkan
kemudaratan dan kesengsaraan terhadaporang banyak atau publik (baik itu
secara psikologis maupun fisik) danlingkungan— salah satu contohnya adalah
kasus lumpur Lapindo di Porong,Sidoarjo, Jawa Timur.

10.55

Ketika partisipanaksi karnaval melakukan pembakaran patung kardus tersebut,
beberapa polisimulai mendekati barisan aksi dan kemudian mematikan (dengan
menginjak-injak) api yang masih membakar patung kardus tersebut sambil
berteriak-teriak dengannada ancaman pada partisipan aksi karnaval agar
tidak melakukan pembakaran ataumenghentikan pembakaran.

Ketika lumpurLapindo terjadi atas ulah kelalaian manusia, para pihak yang
bertanggung jawabatas peristiwa tersebut samasekali tidak diberikan kecaman
oleh aparatus negaraatau pemerintahan. Tidak ada samasekali polisi
berpakaian resmi maupun polisiberpakaian preman yang berteriak-teriak
mengumpat dan memberikan ancaman kepadapara pihak yang bertanggung jawab
atas peristiwa lumpur Lapindo tersebut.Tragedi lumpur Lapindo tidak hanya
membuat banyak orang kehilangan tempattinggalnya, melainkan juga kehilangan
pekerjaan atau mata pencahariannya. Ituberarti semakin bertambah jumlah
pengangguran di dunia yang tidak damai dantentram bagi orang yang tidak
memiliki pekerjaan ini. Itu juga mengapa bahwa 1Mei tidak hanya sekadar
Hari Buruh Internasional, melainkan juga HariPerlawanan terhadap
Kapitalisme Internasional atau Hari AntikapitalismeInte rnasional.

Pada waktu hampirbersamaan, tim stensil, graffiti, dan pelempar cat yang
dibungkus denganmenggunakan plastik ukuran kecil, mulai melakukan aksi
karnavalnya di pagardepan Wisma Bakrie dengan membuat tulisan-tulisan
seperti "Markas Pembunuh","Bahaya Neoliberalisme",
"Antikapitalisme", dan lainnya, sebagaisimbol: penanda atas petanda
bahwa Bakrie Grup (simbolik atas kapitalisme) harusdilawan, karena telah
menyebabkan kemudaratan dan kesengsaraan masyarakat sekaliguslingkungan
hidup. Pada saat yang sama, polisi berseragam dalam jumlah banyak danpolisi
berpakaian berpreman mulai berdatangan. Partisipan aksi karnaval hendak
berniatmelanjutkan perjalanan menuju Bundaran Hotel Indonesia, di belakang
ternyataada partisipan aksi karnaval lain yang baru datang dan segera
menyusul sehinggabarisan aksi harus menunggu. Dalam perjalanan, tim stensil
dan graffiti jugamembuat tulisan-tulisan protes tentang antikapitalisme dan
sebagainya disepanjang jalan yang dilalui (masihbelum jauh [sekitar 100
m] dari Wisma Bakrie).

Selama menunggupartisipan aksi karnaval yang datang terlambat tersebut,
yang mayoritas adalahremaja yang hendak merayakan karnaval tersebut dengan
cara performance art,yakni dengan mengikatkan kaleng pada kakinya.

11.10

Polisi berkendaraanmotor trail mulai melakukan intimidasi, baik psikologis
maupun nonpsikologis, pada masa aksi karnaval dengan cara memain-mainkan gas
motor dan mengejarbeberapa orang yang diduga oleh polisi telah melakukan
vandalisme dengan caramenulisi tembok dengan phylox. Beberapa orang ditarik
dari belakang, baik itulelaki maupun perempuan, namun partisipan aksi
karnaval yang ditarik olehpolisi berpakaian preman dapat melepaskan diri
dari cengkramannya, setelahmelawan. Pada akhirnya, hal tersebut menyebabkan
situasi memanas dan menyebabkanbarisan aksi tidak lagi solid. Polisi
berkendaraan motor trail tidak hanyasekadar memainkan gas, melainkan juga
hendak menerobos barisan untuk membuatkecaman psikologis.

11.15

Karena khawatirpolisi berkendaraan motor trail akan menabrak barisan
belakang, maka salah satupartisipan aksi menjatuhkan tubuhnya ke samping di
mana polisi berkendaraan itumelaju, agar polisi berkendaraan itu tidak
masuk ke dalam barisan mengacaubarisan. Tubuh partisipan aksi itu
berbenturan dengan motor trail polisi.Keduanya tidak jatuh, hanya
bertumbukan dan menyebabkan mundur ke belakang. Setelahitu, partisipan
tersebut jalan lagi ke depan. Para polisi, terutama polisiberpakaian
preman, seakan mendapat alasan untuk menangkap, tidak mendiamkan
haltersebut. Mereka, polisi berpakaian preman, mulai mengejar partisipan
tersebutdan menangkapnya. Partisipan tersebut ditarik dari belakang dan
dipukul hinggaterjatuh. Kemudian ia diseret ke arah seberang jalan untuk
dijauhkan daribarisan partisipan aksi, kemudian dimasukkan ke dalam mobil
polisi. Selama prosespenangkapan tersebut, sekitar lima sampai enam polisi
berseragam dan berpakaianpreman melakukan tindakan kekerasan fisik kepada
partisipan tersebut. Bahkantidak hanya kepada partisipan tersebut aksi
kekerasan fisik dilakukan,kekerasan fisik juga dialami oleh partisipan lain
yang hendak membantu untukmelepaskan partisipan yang ditangkap tersebut,
dengan cara menariknya dari "kepungan"polisi. Pada saat sama, tiap
partisipan aksi karnaval yang diincar untukditangkap, dikepung sekitar lima
sampai tujuh polisi per partisipan. Perludicatat bahwa proses penangkapan
yang disertai dengan kekerasan fisik tersebutdisaksikan dan direkam oleh
wartawan media massa elektronik dan kampus—salahsatu wartawan dari pers
kampus malah ketika mengambil gambar proses penangkapantersebut ditepis
tangannya dengan kencang yang sedang mengambil gambar olehpolisi, sehingga
handphonenya terjatuh dan hancur.

Kita bisa melihatbahwa orang yang hanya sekadar mengutarakan sikapnya
kepada sistem yangmendominasi sekarang ini dengan cara melakukan penulisan
phylox pada tembokpagar gedung korporat yang telah menciptakan dan
menyebabkan kemudaratan sertakerusakan kehidupan orang banyak dan
lingkungan dikejar dan diincar polisiberpakaian preman untuk segera
ditangkap. Dalam proses penangkapan tersebut,polisi berpakaian preman
tersebut tidak segan melakukan tindakan kekerasanfisik. Pada kesempatan
yang lain, para polisi, baik itu berpakaian dinas maupunberpakaian preman,
tidak berbuat apa-apa terhadap para pihak yang bertanggungjawab atas
tragedi lumpur Lapindo, yang ada malah menjadi "tukang-pukul"mereka.

11.25

Kemudian, ada tigaorang partisipan aksi karnaval lainnya yang juga ditarik
paksa dengan disertaipemukulan oleh polisi. Bahkan salah satu dari ketiga
orang tersebut diseretdari jalanan ke belakang menuju mobil polisi. Dia
diseret dengan posisiterlentang; dua polisi menarik dirinya dengan memegang
kedua tangannya,walaupun dia berteriak-teriak "civil right"
berkali-kali. Selain itu,ada juga yang dipukul dengan gagang pistol oleh
polisi ketika menangkap salahsatu dari ketiga orang tersebut; juga ada
polisi berpakaian preman yang mengacung-acungkanp istolnya kepada para
partisipan aksi karnaval.

Akhirnya empat orangyang tertangkap tersebut dimasukkan ke dalam mobil
sedan polisi. Setelah penangkapanempat orang tersebut, polisi berpakaian
preman semakin brutal melakukan represivitaspada partisipan aksi karnaval
yang sedang mencoba untuk menyolidkan diri lagidi bagian depan. Ada
beberapa partisipan aksi karnaval lain, baik itu lelakidan perempuan, yang
ditarik paksa dan coba ditangkap oleh polisi dengandisertai tindakan
kekerasan fisik seperti pemukulan dan penendangan, meskipunpada akhirnya
dapat diselamatkan oleh partisipan aksi karnaval lainnya denganmelakukan
aksi tarik-menarik dengan polisi. Beberapa partisipan aksi karnaval
yangberusaha untuk menyelamatkan partisipan aksi karnaval yang tertangkap
punmengalami kekerasan fisik. Selain melakukan kekerasan fisik kepada
partisipan aksikarnaval yang berusaha menyelamatkan partisipan aksi
karnaval lainnya, salahsatu polisi berpakaian preman mengeluarkan pistol
ketika partisipan lain berusahamenyelamatk an temannya. Hal tersebut membuat
sebagian partisipan tidakmelanjutkan usaha penyelamatan tersebut karena
takut ditembak, dan sebagiantetap berupaya menarik partisipan aksi karnaval
yang diringkus oleh polisi.

11.35

Partisipan aksikarnaval yang cair akibat represivitas aparat, yang sebagian
besar dilakukanoleh polisi berpakaian preman, dimanfaatkan oleh aparat
polisi untuk melakukanpengejaran pada partisipan aksi karnaval yang lain.
Hal tersebut membuatbarisan pecah. Pada akhirnya, beberapa partisipan aksi
karnaval berteriak bahwatidak akan ada aksi melakukan tulisan di tembok,
asal polisi menghentikanaksinya . Sejurus kemudian, barisan aksi tetap
melakukan perjalanan walaupuncair, setelah salah satu polisi berpakaian
seragam, yang diduga atasan polseksetempat, menyarankan agar partisipan
aksi tetap berjalan tanpa melakukan aksimenulisi tembok dan jalanan dengan
phylox agar tidak ditangkap.

11.40

Mendadak, beberapamenit kemudian, satu mobil elp polisi yang penuh dengan
polisi datang daribelakang seberang jalan dan mengepung barisan partisipan
aksi karnaval dariberbagai arah (tapal kuda) dan akhirnya berhasil
menyudutkan barisan di sudutjalan di sekitar Tugu 66, Jl. H.R. Rasuna Said.
Segerombolan polisi tersebutberteriak kepada barisan aksi untuk berhenti
dan mengancam jika ada yang kabur,walaupun dalam perjalanan lanjutan itu
sudah tidak ada kegiatan menulisi pagartembok gedung dan jalanan dengan
phylox.

11.43

Dengan sekejap, semuapartisipan aksi sudah berhasil dikumpulkan di sudut
jalan, di tepi selokan, kemudiandiperintahk an untuk jongkok. Polisi
berpakaian preman berteriak-teriak padamasa aksi dengan mengumpat dan
mengancam. Seperti, "Anjing," "Jangan macem-macemlo, gw bunuh lo!"
dll.. Hanya sekadar menulisi tembok pagar dengan phylox,partisipan aksi
karnaval langsung diancam hendak dibunuh jika berbuatmacam- macam lagi. Pada
sisi lain, tidak ada polisi yang memberikan ancamanpembunuhan kepada pelaku
kejahatan korporasional atau ekonomi.

11.47

Polisi menyita semuaperalatan aksi, termasuk spanduk, bendera, flier, alat
permainan anak-anak (i.e.kelereng, monopoli), kamera—ada kamera manual
yang rol filmnya dicabut paksa—,handycam. Dan, polisi kemudian melakukan
penggeledahan tas dan badan. Partisipanaksi karnaval yang membawa tas, baik
itu didapati atau tidak didapatibarang- barang tersebut (atau yang berkaitan
dengan aksi seperti ketapel yang tidakdigunakan, phylox, bola, karet lompat
tali, dll.) dikelompokkan terpisah danidentitasnya (KTP, SIM, KTM dll)
disita. Penyortiran juga dilakukan pada partisipanaksi karnaval remaja,
yang sebenarnya merupakan kelompok performance artyang memakai
kaleng-kaleng di kaki mereka.

Polisi yang lain memberhentikanbeber apa kopaja (empat kopaja) untuk
mengangkut partisipan aksi karnaval (totalberjumlah sekitar 200 orang yang
tertangkap) ke kantor Polres Metro JakartaSelatan— setelah para polisi
tersebut berdebat hendak ke mana partisipan aksikarnaval ini dibawa. Mulai
dari proses penyortiran hingga waktu naik ke dalamkopaja, proses tersebut
disertai dengan caci-maki atau umpatan kasar, pemukulan,panampara n, bahkan
ketika di dalam kopaja ada yang kepalanya dibenturkan ke
dinding/tubuhbagian dalam kopaja. Bahkan pemeriksaan dan penggeledahan
dilakukan dua kali. Pertama,ketika dikumpulkan dan kemudian melakukan
pemisahan; dan kedua, ialahketika hendak menaiki kopaja. Pada kesempatan
itu juga, ada juga satu orangberkewarganega raan Polandia ikut tertangkap
karena mengikuti aksi solidaritasuntuk May Day ini. Salah seorang
partisipan aksi karnaval yang pada awalnyamembantu polisi untuk
menerjemahkan, malah ikut dipisahkan bersama orangPolandia tersebut. Selama
proses penangkapan tersebut, ada juga beberapa orangyang samasekali tidak
terlibat dalam aksi ikut ditangkap.

Alasan pihakkepolisian menangkap seluruh partisipan aksi karnaval ialah
pelanggaranketertib an umum, yakni tidak mengajukan izin aksi karnaval dan
"corat-coret"tembok pagar menggunakan phylox, serta pelanggaran
kekuasaan umum, yaknikedapatan membawa 3-5 ketapel yang samasekali tidak
digunakan dan beberapakelereng, bahkan oleh polisi aksi karnaval tersebut
dianggap sebagai aksikudeta.

12.19

Partisipan aksikarnaval tiba di Polres Metro Jakarta Selatan dan
dikumpulkan dandikelompokkan. Ada dua kelompok: Kelompok pertama, adalah
kelompok partisipanaksi yang waktu penggeledahan di dalam tasnya didapati
peralatan yang berkaitandengan aksi—walaupun pada kenyataannya partisipan
aksi yang masuk ke dalamkelompok ini tidak semuanya kedapatan membawa
barang apa pun yang bisadijadikan barang bukti yang berkaitan dengan aksi
oleh pihak kepolisian. Disini terlihat pihak kepolisian bekerja dengan
sembarangan dalammengidentifika si partisipan yang membawa barang yang bisa
dijadikan barangbukti. Kelompok kedua, adalah kelompok partisipan aksi yang
waktupenggeledahan tidak ditemukan barang yang berkaitan dengan aksi. Ada
satukelompok yang tidak ikut dikumpulkan bersama kelompok lain, yakni
kelompokempat orang pertama yang ditangkap paksa pada waktu aksi.

12.30

Kelompok partisipanaksi yang dituduh sembarangan—menginga t tidak semua
membawa atau kedapatanbarang bukti—kedapatan membawa barang bukti yang
berkaitan dengan aksi ataukelompok pertama, digelandang ke lantai tiga,
sedangkan yang tidak membawabarang yang berkaitan dengan aksi atau kelompok
kedua, digelandang ke lantaidua.

Kelompok pertamamulai
dimintai soal keterangan identitasnya. Beberapa polisi yang ada ditempat,
dalam arti tidak mengetahui proses penangkapan tersebut, mulaimenanyakan
kepada sebagian partisipan kelompok pertama alasan mengapa
merekaditangkap.

13.00

Polisi mulai memintasebagian partisipan untuk di-BAP-kan. Namun, partisipan
aksi tidak maudi-BAP-kan selama tidak didampingi kuasa hukum atau
pengacara. Kendatidemikian, polisi tetap memaksa untuk meminta kesediaan
partisipan agar maudi-BAP-kan. Tidak puas dengan memaksa, polisi akhirnya
merayu kepada partisipanuntuk di-BAP-kan agar bisa pulang cepat.

13.30

Mendadak munculsuara yang agak kencang di sudut lorong ruangan pemeriksaan
di lantai tigatersebut yang menyemangati partisipan. "Kalian masih
bersemangat, kan?".Ternyata suara tersebut berasal dari salah satu
keempat partisipan aksi yangditangkap kali pertama, yang baru saja datang
ke polres tersebut. Dia danketiga teman lainnya, sebelum dipindahkan ke
polres, digelandang ke PolsekSetia Budi. Satu polisi yang berpakaian preman
mendengar hal tersebut segeramenghampiri orang tersebut dan membentak.
"Kamu jangan berisik, ini kantor polisi!". Segera polisi
berpakaianpreman yang lain pun turut memarahi. Orang tersebut mengatakan
tidak akanberteriak. Dia tidak bermaksud untuk membuat kegaduhan, melainkan
menyemangati. Walaupun sudah minta maaf, polisi berpakaian preman tersebut
tetap tidak surutkemarahannya, malah semakin menjadi. Sontan saja
partisipan tersebut menaikkannada suaranya untuk membela diri, bahwa jangan
memarahinya begitu saja. Dan,polisi malah semakin tinggi nada suaranya.
Entah bagaimana, "perdebatan"tersebut reda dengan sendirinya. Mungkin
polisi menyadari bahwa ia memang tidakmemiliki hak untuk memarahi orang
begitu saja.

Setelah "perdebatan"tersebut, polisi kembali meminta partisipan untuk
melakukan BAP. Partisipantetap bersikukuh tidak mau di-BAP-kan jika tidak
didampingi pengacara. Polisitetap memaksa. Bahkan kadang kala dengan
membentak dan mulai bersikap angkuh. "Sayamengerti prosedur hukum. Jangan
ajari saya," ketus salah satu polisisembari tetap memaksa partisipan
untuk di-BAP saat partisipan menolakdi-BAP- kan jika tanpa ada pengacara
yang mendampingi. Sebagian partisipan puntidak tinggal diam melihat hal
tersebut. Mereka mengatakan bahwa kita tidakakan di-BAP-kan tanpa ada
pengacara kepada polisi untuk menegaskan bahwa tidakada BAP tanpa
pengacara, selain itu mereka juga sekaligus mengingatkan kepadapartisipan
lainnya agar jangan mau dan takut sehingga mau di-BAP-kan tanpadidampingi
pengacara.

Karena mengetahuibahwa partisipan memiliki hak untuk didamping pengacara
ketika di-BAP-kan,polisi pun mulai lunak dalam meminta kepada partisipan
agar mau di-BAP-kan.Tapi tetap saja gagal.

Karena tidakberhasil juga, akhirnya polisi melakukan pemisahan (split)
kepadakelompok pertama dengan cara memisahkan lelaki dan perempuan. Setelah
dilakukanpemisahan berdasarkan jenis kelamin, polisi pun kembali meminta
kepadapartisipan untuk di-BAP-kan, ini kali kepada partisipan perempuan.
Partisipan tetaptidak mau. Polisi pun merajuk "Tolong saya, saya
diperintah atasan sayauntuk memeriksa kalian!" Tetap saja partisipan
tidak mau. Pada akhirnyapolisi pun kesal sendiri. Karena gagal, akhirnya
polisi pun menggunakanpendekat an yang berbeda dengan pendekatan sebelumnya,
ini kali polisi tidakmeminta kepada partisipan untuk mengikutinya ke dalam
ruangan untuk di-BAP-kan,melainka n memanggil begitu saja agar mengikutinya.
Akan tetapi, hal tersebutsegera dicegah oleh partisipan yang lain. "Pak,
mereka memiliki pengacara.Tidak bisa diperiksa begitu saja sebelum
pengacara datang!"

Karena gagal terus,akhirnya polisi melakukan pemisahan kembali. Ini kali,
setelah sebelumnyaberdasark an jenis kelamin, menggunakan dasar usia.
Kelompok lelaki dipisah ataudi-split kembali menggunakan dasar kriteria
usia tersebut. Kurang lebihbelasan remaja tanggung di bawah usia tujuh
belas tahun dipisahkan. Kemudian,sisanya displit kembali menjadi beberapa
kelompok; tiap kelompok kurang lebihsepuluh orang. Kelompok tersebut ada
yang langsung dipisahkan menuju ruanganlain, ada yang tetap tinggal di
lorong.

Kelompok remajatanggung itu segera di bawa ke ujung lorong bagian kiri
dari arah pintu masuk.Kemudian polisi langsung bertanya. "Siapa yang
membawa kalian?" "Siapa yangmengajak kalian?" "Kamu diajak ama
orang yang marah-marah tadi itu yah(orang tersebut yang dimaksud adalah
partisipan yang membalas bentakan polisiketika sedang menyemangati
partisipan lain)?" Para remaja tersebut menjawabtidak tahu dan mengaku
tidak kenal dengan orang tersebut. Kendati demikian,tetap saja polisi
mengarahkan jawaban para remaja tersebut untuk menggiringatau mendapatkan
suatu konklusi untuk menetapkan tersangka. Para remajatersebut diinterogasi
tanpa ada yang mendampingi. Kemudian, beberapa menitkemudian, beberapa
kelompok yang masih di lorong di bawa ke ruangan lain.Ketika semuanya, per
kelompok tersebut, dipisah satu sama lain, polisi mulaimelakukan interogasi
dan BAP. Beberapa orang tetap menolak di-BAP-kan tanpa adapengacara
samasekali. Kendati demikian, polisi tetap memaksa. Akhirnya,
polisimemberikan batas waktu. Kelompok partisipan yang tersisa mengatakan
bahwapaling lambat dua jam lagi tim advokasi atau tim pengacara akan
datang.

Pun demikian, tetapsaja ada polisi yang datang untuk meminta melakukan
pemeriksaan atau BAP.Hampir bisa dipastikan, satu polisi gagal, polisi lain
datang untuk menanyakanhal sama. Tampaknya ini dilakukan untuk memberikan
efek psikologis dan motorik,sehingga partisipan menjadi stress dan
kelelahan sedemikian rupa.

Pada saat yang sama,ternyata baru diketahui bahwa salah satu partisipan
aksi dibawa terpisah, yaknidigelandang ke Polda Metro Jaya, bersama WNA
Polandia. Hal ini diketahuisetelah partisipan tersebut memberitahukan
keberadaannya kepada partisipan yangberada di polres. Partisipan tersebut
menduga keberadaannya di polda diketahui,padahal tidak. Partisipan tersebut
pada dasarnya hanya hendak membantu polisiagar dapat berkomunikasi dengan
baik dengan WNA Polandia tersebut. Ternyata,dia malah juga dibawa ke polda
dan diperiksa di bagian intelkam (intelejen dankeamanan) . Para polisi di
sana (polda) mulai menanyakan partisipan tersebutdengan berbagai cara,
mulai dari cara formal, cara informal, cara halus, dancara sedikit kasar.

Cara formal,partisipan tersebut ditanyai di depan komputer oleh seorang
petugas—padahaljelas -jelas dia hanya penerjemah dalam kasus penangkapan
WNA tersebut, danpemeriksaan yang dilakukan oleh intelkam tidak memiliki
implikasi hukum,berbeda dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh bareksrim
atau BAP.

Cara informal,partisipan tersebut ditanyai oleh seorang komandan yang
memulainya denganmenyapa dan mengajaknya mengobrol tentang berbagai hal,
namun kemudian menjuruspada hal lain, seperti pertanyaan yang arah
pembicaraannya pada identitas massaaksi, pemimpin organisasi dan arti
simbol pada bendera yang digunakan pada saataksi.

Cara halus, di manabeberapa polisi Batak dimasukkan untuk ngobrol dengan
partisipan tersebut, yangmemang bersuku Batak. Hal ini dilakukan mungkin
untuk membangkitkan sentimentalkedaerah an. Lalu juga ada beberapa polisi
muda yang ngobrol dengan partisipantersebut tentang naik gunung dan
selam—setelah mengetahui bahwa partisipan aksitersebut menggemari kedua
hal tersebut—supaya partisipan tersebut merasa nyamandan mau menjawab
semua pertanyaan mereka.

Lalu ada juga carasedikit kasar di mana salah satu komandan masuk dan
menanyainya dengan nadasedikit membentak dan menghinanya dengan mengatakan,
"Katanya mahasiswa,kok ditanya gini aja gak ngerti. Mahasiswa ... pula,
masa gak ngerti dan muter-muterjawabnya !".

Lalu, tidak hanyaberhenti di situ, setiap petugas yang masuk ke ruangan
di mana partisipantersebut berada atau menemuinya juga menanyakan
pertanyaan yang samaberulang- ulang, untuk membuat partisipan tersebut lelah
dan tertekan secarapsikologis. Pada intinya mereka mempermainkan kondisi
psikologisnya untukmendapatkan jawaban yang mereka inginkan.

Kemudian, ketikakakak lelaki partisipan datang untuk mengecek
keberadaannya ke Polda MetroJaya, pihak Polda Metro Jaya mengatakan bahwa
pada hari itu tidak ada orangyang "masuk" yang ditangkap di Wisma
Bakrie. Akhirnya orang tersebut menelponadiknya untuk memperjelas apakah
dia memang diberada di Polda Metro Jaya. Sangadik pun kembali menyatakan
bahwa dirinya memang ditahan di sana. Kembali, sangkakak menanyakan kepada
pihak polda soal kabar dan keberadaan adiknya di polda.Lagi, petugas polisi
tidak mengakui bahwa adiknya berada di dalam. Akhirnya,sang kakak menelpon
sang adik lagi, kemudian ketika tersambung dengan sangadik, sang adik
memberikan kepada polisi untuk berbicara kepada sang kakaksebagai bukti
bahwa memang dirinya ditahan di polda, tidak di tempat lain.Akhirnya, sang
kakak dapat masuk ke dalam untuk melihat keberadaan sang adik.

14.30

Salah satu pengacaradari KONTRAS akhirnya datang ke polres. Segera dia
langsung mendata partisipan.Pengacar a tersebut juga menanyakan apakah ada
tindakan kekerasan yang dilakukanpolisi selama proses penangkapan dan
pemeriksaan, selain meminta kepadapartisipan untuk membuat catatan
kronologis detail atas peristiwa tersebut.Beberapa partisipan mengatakan
bahwa dirinya sempat dipukuli, ditendang,diinjak kepalanya, bahkan ada yang
dipukul kepalanya oleh gagang pistol.Pengacara tersebut meminta agar kepada
para korban untuk mengingat nama aparattersebut, yang sayangnya aparat yang
memukul mereka menggunakan pakaian preman.Jadi, hanya wajah saja yang
mereka dapat kenali. Mendadak, salah satu polisiyang memukul salah satu
korban pemukulan lewat di depannya. Sontan saja korbantersebut menunjukkan
jarinya ka arah muka polisi tersebut. "Ini, nih, orangyang memukul saya
tadi," tunjuk korban tersebut kepada aparat yangmemukulnya. Polisi
tersebut langsung ketakutan dan mencepatkan langkahnyamenuju kamar kecil
(toilet). Setelah dari kamar kecil, polisi tersebut kembalimelewati korban,
dan tampaknya korban pemukulan tersebut sudah menantikanpolisi yang
memukulnya tersebut. Segera beberapa partisipan dan pengacaramenanyakan
nama atau identitas kepada polisi yang telah melakukan pemukulantersebut.
Namun, polisi tersebut tidak mengaku dan jalan cepat ketakutanmeninggalk an
ruangan tersebut, sambil mengatakan bahwa dia tidak memukul.

Polisi melakukaninterogasi dan BAP kepada seluruh partisipan yang
berjumlah ratusan tersebut(sekitar 150-an orang); Semuanya difoto; Semuanya
kembali diminta menuliskanalamat dan telepon yang bisa dihubungi; Sebagian
diperiksa sebagai saksi dandisuruh menandatangani BAP sebanyak empat
rangkap.

Selama pemeriksaan, terutama pemeriksaan awal, sebagian besar hal atau
proses tersebut dilakukanoleh pihak kepolisian tanpa samasekali didampingi
tim advokasi. Sehingga banyaksekali terjadi kekerasan psikologis yang
dilakukan polisi dalam pemeriksaantersebut .

Karena begitu banyakyang diperiksa, yakni ratusan, maka terlihat
kelelahan pada wajah partisipanyang menunggu giliran untuk diperiksa; dan
juga stress atau tertekan karenapolisi tiada hentinya bergiliran menanyakan
dan meminta untuk segera melakukanBAP. Bahkan para polisi pun terlihat
pusing dan stress. Kadang mereka, parapolisi itu, satu sama lain berdebat,
mempertanyakan pasal yang dijatuhkan kepadapartisipan yang tidak nyambung
kepada polisi lainnya, dsb...

Pada saat sama, partisipanaksi karnaval pun kelaparan. Akhirnya, sebagian
ada yang membeli makanan ketikaada penjual makanan atau warung nasi di
dalam ruangan tersebut yang menanyakanapakah ada yang mau makan. Kurang
lebih 20 menit kemudian, makanan tiba.Mendadak beberapa polisi menanyakan
makanan tersebut; polisi khawatir merekamengambil jatah orang lain. Padahal
mereka membeli makanan dan minuman tersebutdengan menggunakan uang
masing-masing yang dikumpulkan (patungan). Bahkanseorang polwan yang
disebut-disebut sebagai petinggi di polres tersebut, denganangkuh dan tanpa
ada rasa bersalah samasekali mengatakan "Saya hanyamembelikan makanan
untuk perempuan saja, tidak untuk lelaki. Saya menyayangianak perempuan
(yang diperiksa), tidak anak lelaki!"

18.00

Partisipan aksi barudiberi makan oleh polisi, setelah sebelumnya tidak
diberi makan siang. Setelahitu masing-masing kelompok menjalani pemeriksaan
lanjutan, seperti dimintai sidikjari dan interogasi yang lebih dalam dalam
kondisi yang sangat lelah. Pada jamtersebut, partisipan aksi belum
mengetahui kabar dari partisipan aksi yangberasal dari Polandia dan
penerjemah yang turut tertangkap.

Mendadak terdengarsuara di salah satu ruangan pemeriksaan yang cukup
terdengar jelas dari luarpintu masuk ke dalam ruangan tersebut. "Makanya,
jangan main-main denganBakrie!"

22.00

Para petinggikepolisian melakukan rapat tertutup dengan beberapa orang dari
tim advokasimengenai permasalahan ini. Tim advokasi mengatakan bahwa
partisipan aksikarnaval melakukan aksi biasa sebagaimana yang sering
terjadi ketika pada tiap1 Mei—pada laporan awal kepolisian semula
partisipan aksi karnaval didugamelakukan kudeta. Suatu tuduhan yang sangat
banal. Bahkan salah satu polisi punturut mengamini kebanalan tersebut
ketika salah satu partisipan aksi karnavalyang kedapatan ketapel di dalam
tasnya diinterogasi bahwa ia menggunakanketapel untuk mengudeta. "Ya,
Bapak, coba pikir, bagaimana saya bisa melawankekuasaan umum, menggunakan
ketapel melawan polisi saja kalah. Polisi senjata,saya ketapel," jawab
partisipan tersebut ketika diperiksa. "Iya, ya, benerjuga kamu," timpal
penyidik mengamini.

Akhirnya, rapatantara petinggi kepolisan dengan beberapa perwakilan tim
advokasi menghasilkankeputus an untuk membebaskan partisipan aksi karnaval.
Rapat tersebutberlangsung sekitar satu jam lebih.

Sebelum dibebaskan,pihak kepolisian kembali mendata siapa-siapa saja yang
belum difoto. Kemudian,pihak kepolisian meminta kepada seluruh partisipan
aksi karnaval untukmemberikan sidik jari, sebelum mereka dapat benar-benar
bebas.

00.05

Seluruh partisipan aksidibebaskan dengan bantuan hukum dari LBH Jakarta,
LBH Apik dan Kontras, komnashak anak dan perempuan, Aliansi Bhineka Tunggal
Ika, dll.. Barang-barang yangdisita polisi, belum semuanya dapat diambil.
Barang-barang yang disita olehpolisi antara lain KTP, handphone, bendera,



Get thin
KTP, handphone,handycam, kamera sudah dapat diambil. Adapun barang
sisanya belum bisa diambil.Untuk kamera, beberapa foto yang merekam aksi
pemukulan polisi terhadap partisipansebagian besar dihapus oleh polisi
ketika dalam penyitaan.

Masih tersisa satupersoalan yakni ketidakjelasan posisi partisipan aksi
yang berasal dariPolandia. Dikatakan ia berada di Polda Metro Jaya. Dan
kemudian tersiar kabarbahwa justru pihak Polda Metro Jaya tidak pernah
mengakui pernah masuk ke PoldaMetro jaya seorang warga negara Polandia
tersebut ketika tim advokasimendatangi polda untuk menjadi kuasa hukum WNA
tersebut.

02 Mei 2008

10.00

Tiga orangmendatangi kantor Direktorat Jendral Keimigrasian, setelah
sebelumnya hendakmendatangi kantor Polda Metro Jaya untuk menanyakan kabar
soal penangkapan WNAtersebut. Tiga orang tersebut adalah saksi atas
penangkapan WNA tersebut. Tigaorang itu akan didampingi
pengacara—pengacara tersebut menanti di polda—untukmengurus WNA
tersebut. Jika polda masih tetap tidak mengakui bahwa merekamenangkap WNA
pada aksi kemarin setelah tiga orang saksi tersebut memberikankesaksian ,
tim kuasa hukum akan memperkarakan permasalahan ini sebagaipenculikan oleh
Polda Metro Jaya, penculikan WNA. Mendadak di tengah jalan,kurang lebih 200
m dari letak Polda Metro Jaya, para saksi mendapatkan kabarbahwa WNA
tersebut sekarang berada di Kantor Dirjen Keimigrasian. Akhirnya parasaksi
tersebut menuju kantor keimigrasian pusat.

11.30

Para saksi tiba dikantor keimigrasian pusat. Mereka, para saksi,
membenarkan bahwa WNA tersebutmemang berada di sana. Mereka menanyakan
kepada staff atau pegawai imigrasimengenai WNA tersebut, yakni WNA itu
dikirim ke kantor keimigrasian oleh siapa.Ternyata pegawai di sana
mengatakan bahwa yang melimpahkan perkara WNA tersebutkepada kantor
keimigrasian adalah pihak Polda Metro Jaya. WNA Polandia tersebutketika
ditanyakan keberadaannya sebelum dibawa ke kantor keimigrasianmembena rkan
hal tersebut, bahwa ia memang ditahan di polda.

WNA tersebutakhirnya diputuskan dideportasi oleh pihak keimigrasian. Dan,
prosespendeportasia n tersebut harus dilakukan secepatnya. Akhirnya,
ditentukan bahwabesoknya, Sabtu, 03 Mei 2008, pukul 11.00, WNA tersebut
harus berangkat ataudideportasi ke luar dari Indonesia, sesuai dengan
jadwal tiketkeberangkatann ya.

Setelah memakanwaktu enam jam, akhirnya para saksi dapat melobi pihak
keimigrasian agar tidakmenahan WNA tersebut, dengan jaminan UPC sebagai
penjamin bahwa WNA tersebuttidak akan kabur selama dalam masa mengurusi
pendeportasiannya. Jadi, tidak ditahandi sel dirjen keimigrasian; akan
dilepaskan ketika sudah memasuki waktuberangkat ke bandara.

Selama masapemeriksaan di polda, pihak polda banyak mengajukan pertanyaan
yang berada diluar konteks aksi penangkapan dirinya, yakni aksi Hari Buruh
Internasional. Seperti, apakah dia sudah pernah "merasakan" wanita
Indonesia.

RINGKASAN

* Laporan penjualan AS mengindikasikan konsumen dapat mengatasi kejatuhan harga rumah dan kenaikan biaya pangan, energi; yang dapat berarti GDP AS tidak akan berkontraksi di Q2 2008.
* Ben Bernanke mengungkapkan bahwa krisis kredit belum berakhir, tapi pimpinan Fed lainnya menunjukkan kecemasan akan inflasi yang dapat mensinyalkan jeda penurunan suku bunga.
* Kenaikan inflasi Inggris menyulitkan BoE untuk memangkas suku bunganya demi mendukung pertumbuhan ekonomi.
* Kenaikan penjualan ritel Cina mengiyaratkan konsumsi domestik dapat mengimbangi turunnya ekspor.
* Survei Fed of Philadelphia memprediksi kejatuhan nilai rumah AS selama dua tahun ke depan.

Data Ritel AS Memberikan Harapan
Penjualan ritel utama jatuh 0.2% di April seperti yang estimasi analis, setelah naik 0.2% di Maret. Penjualan ritel diluar otomotif sendiri naik 0.5%, lebih besar dari ekspektasi 0.2% dan revisi kenaikan 0.4% dari Maret. Penurunan penjualan utama ini diakibatkan jatuhnya pembelian otomotif yang meningkatkan penjualan produk lainnya. Laporan ini menunjukkan penguatan area sektor perumahan, seperti bahan baku material, furniture dan keperluan lainnya. Kenaikan 1.9% permintaan bahan baku material yang terbesar sejak Mei 2007. Penjualan restoran meningkat 0.9%, terbesar tahun ini. Penjualan bahan bakar jatuh meskipun harga bbm naik. Penurunan 0.4% bulan lalu diikuti oleh kenaikan 1.6% di bulan Maret. Laporan penjualan ritel hari ini mengindikasikan konsumen dapat mengatasi imbas kejatuhan harga rumah dan kenaikan biaya pangan, energi lebih dari estimasi ekonom. Di luar mobil, bahan bakar, dan material bangunan, yang sering digunakan pemerintah untuk mengkalkulasikan GDP, penjualan naik 0.4%, sesuai kenaikan bulan sebelumnya yang lebih besar dari estimasi bulan lalu. Implikasinya adalah GDP tidak akan berkontraksi di triwulan kedua 2008.

Bernanke Mengungkapkan Krisis Belum Berakhir; tapi Lainnya Mencemaskan Inflasi
Pimpinan Fed, Ben Bernanke, mengungkapkan pada hari kamis bahwa krisis kredit belum berakhir, meskipun koleganya menunjukkan kecemasan akan inflasi yang dapat mensinyalkan jeda penurunan suku bunga. "Kondisi di pasar keuangan masih jauh dari normal," kata Bernanke. "Seharusnya, pasar harus dapat menyelesaikan sumber masalah pengetatan keuangan ini sendiri. Tapi proses ini akan membutuhkan waktu." Rangkaian pernyataan terpisah dari pejabat Fed lainnya menunjukkan kecemasan akibat naiknya harga energi yang akan mempengaruhi inflasi, yang dapat menyurutkan keinginan mereka untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut. Fisher, Presiden of Fed Dallas mengungkapkan kesulitan yang dihadapi bank sentral, seraya mengutarakan bahwa melemahnya ekonomi AS tidak harus menurunkan harga komoditas. "Perekonomian dunia masih tumbuh, meskipun kita melambat," ungkap Fisher. "Sulit untuk memperkirakan respon supplai yang akan mempengaruhi permintaaan untuk mengembalikan tekanan harga akibat minyak." Sandra Pianalto dari Fed of Cleveland mengatakan meskipun ukuran inflasi inti AS naik lebih cepat dari yang diinginkannya, kebijakan moneter Fed sesuai dengan kondisi inflasi yang rendah. Kenaikan bertahap akan menurunkan pertumbuhan ekonomi AS setidaknya satu persen, menurut Thomas Hoenig, President Fed of Kansas City. Tapi rangkaian pernyataan mengenai inflasi ini dapat mengisyaratkan keinginan Fed untuk tidak mengubah suku bunga, ungkap analis.

Inflasi Inggris Meroket Sejak 2002
Inflasi Inggris naik hingga level tertinggi sejak 2002, menyulitkan BoE untuk memangkas suku bunganya demi mendukung pertumbuhan ekonomi. Harga konsumen merangkak 3.0%, per tahun, melampaui ekspektasi analis sebesar 2.6%. Inflasi inti 1.4%, sedikit lebih tinggi dibanding perkiraan 1.3%. Tekanan inflasi datang dari jasa rumah tangga, akibat tingginya bahan bakar, minyak goreng dan listrik. Kenaikan harga juga tercatat pada pangan dan alkohol. Hal ini merefleksikan indeks retail price yang berada di level 4.2% per tahun, lebih tinggi dari estimasi analis sebesar 3.9%. Dengan tingginya inflasi, skenario penurunan suku bunga keliatannya masih jauh setidaknya hingga bulan Juli.

Penjualan Ritel Cina Menguat Pada Laju Tercepat Sejak 1999
Penjualan ritel Cina merangkak di laju tercepat sejak 1999, mengiyaratkan konsumsi domestik akan menahan ekonomi terbesar ke empat dunia ini terhadap turunnya ekspor. Penjualan menguat 22 % ke rekor 814.2 milyar yuan ($116 milyar) di April setelah naik 21.5% di Maret, menurut biro statistik. Angka itu berbeda dengan estimasi 21 % dari 27 ekonom yang di survei oleh Bloomberg News. Gubernur bank sentral Zhou Xiaochuan menyebutkan pada 10 Mei bahwa China perlu mengurangi tabungan dan mendorong konsumsi guna menyeimbangkan ekonomi yang condong mengarah ke investasi dan penjualan luar negeri. Pertumbuhan ekspor melambat 22% di empat bulan pertama tahun ini dari 26 % selama 2007 terkait menyusutnya ekonomi dunia. ``Penjualan ritel Cina akan tetap tumbuh pesat,'' ungkap Sumei Tang, ekonom di Sydney di Moody's Economy.com.

Survei Fed of Philadelphia
Seperti yang diungkapkan indeks harga rumah S&P/Case-Shiller, indeks harga rumah OFHEO, dan indeks pembelian FHEO, memprediksi kejatuhan nilai rumah AS selama dua tahun ke depan. Rata-rata harga rumah turun 12% di 2008 dan 0.3% di 2009 sebelum mengalami rebound 3.8% di 2010 berdasarkan S&P/CS. Berdasarkan indeks OFHEO, harga turun 4.6% tahun ini dan -1.0% di 2009, sebelum naik kembali 2.1% di 2010. Hasil prediksi menunjukkan indeks pembelian OFHEO jatuh 5.4% tahun ini dan 0.1% tahun depan sebelum menguat 2.6% di 2010. Dapat diperhatikan bahwa nilai rumah turun 15% dari puncaknya berdasarkan S&P/Case-Shiller. Beberapa penurunan 20% dari nilai puncak hingga dasarnya.

Trichet: Suku Bunga Saat Ini “Masih Sesuai”
Presiden ECB Jean-Claude Trichet mengatakan suku bunga saat ini masih “sesuai”. Kebijakan moneter akan mencapai target, yakni kestabilan harga. ECB berupaya untuk menekan inflasi dibawah 2% seiring krisis subprime AS menurunkan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. Harga konsumen zona Eropa naik 3.3% di April dari tahun sebelumnya setelah naik 3.6% di Maret. Kebangkitan ekonomi negara berkembang akan mengurangi pelambatan ekonomi AS. Komentar ini mengindikasikan ECB belum merubah suku bunganya pada pertemuan berikutnya.

London Mengalami Penurunan Harga Perumahan Terbesar
RICS (Royal Institution of Chartered Surveyors) melaporkan bahwa pasar properti London mengalami penurunan harga terbesar dalam 14 tahun di bulan lalu seiring sektor keuangan jatuh semakin dalam dan banyak bank membatasi peminjaman. Angka agen properti perumahan dan hasil survey menunjukkan harga rumah di ibukota jatuh 94% poin di bulan April, terendah sejak 1994. Laporan untuk seluruh kawasan menjadi -95.1, terkecil sejak 1978. Bukan tidak mungkin, masalah perumahan di ibukota akan berimbas pada seluruh negara, dalam waktu dekat ini.

Dolar Terus Menguat Terhadap Yen, Bursa Saham Dipengaruhi Aksi Carry Trades
Dolar menguat terhadap yen pada hari Kamis, seiring investor memperhatikan bursa saham untuk melihat apakah ada peluang membeli aset yang lebih beresiko, selagi menunggu data AS dan komentar dari beberapa pejabat Fed. Sinyal bahwa perlambatan ekonomi AS mulai menyebar dapat mendukung dolar, tapi kecemasan apakah yang terburuk dari krisis kredit telah lewat akan membatasi pergerakan dolar lebih lanjut, ungkap trader. Setelah menurunkan suku bunga secara agresif, pasar mengharapkan Fed untuk tidak mengubah suku bunga di bulan depan, sementara spekulasi meningkat bahwa ECB akan menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini seiring meningkatnya sinyal melambatnya pertumbuhan ekonomi zona euro.

Bursa Jepang Menguat Didukung Nikon Dan Tangguhnya Eksportir
Indeks Nikkei naik 1.6% di hari Selasa menguat di hari keduanya akibat investor membeli Nikon Corp dan saham lainnya seiring keluarnya hasil yang bagus, sementara eksportir naik akibat menguatnya dollar. Nikon, melejit 12.5% kenaikan terbesar satu hari dalam lima tahun setelah perusahaan mengungkapkan laba tahunan naik 32.5 % berkat penjualan kamera dan perlengkapan pembuatan-chip; dan diumumkan nya rencana pembelian saham kembali. Saham terkuat lainnya adalah Fujitsu Ltd, yang melejit 13.2 % setelah upgrade peringkat dan taksiran di hari Senin dimana laba bersih tahunan-nya bakal melebihi dua kali tahun ini. Pasar saat ini tengah sibuk, maka investor memburu saham berpendapatan baik.

Bursa Hong Kong Naik 2%, Dampak Gempa China Terbatas
Bursa Hong Kong menguat hampir 2% di hari Selasa, seiring raksasa China Mobile dan HSBC mengalami kenaikan terbesar, sementara investor memperkirakan dampak gempa di barat daya China akan terbatas. Korban tewas diestimasi 10,000 dan masih banyak lagi dikhawatirkan mati setelah gampa bumi mengguncang propinsi Sichuan di barat daya Cina. Sejumlah investor juga menilai bahwa Beijing tidak akan mengetatkan lagi kebijakan moneter-nya setelah gempa besar, menyusul kebijakannya di hari Senin dimana peminjam harus menahan cadangannya untuk keempat kalinya tahun ini. "Pasar memiliki sejumlah teknikal rebound terkait pasar Jepang cukup diam di siang hari." ungkap Andrew To.

Alex Tolong Parma-Empoli

Alessandro Del Piero tidak punya urusan dengan Parma dan Empoli. Tapi, gol Alex ke gawang Catania di giornata 37, Minggu (11/5), telah menolong Parma dan Empoli bertahan di Serie A, paling tidak selama satu minggu lagi.

Sebelum Del Piero membuat gol di menit ke-89, tiga tim yang terdegradasi ke Serie B sudah bisa dipastikan, yaitu Livorno, Empoli, dan Parma. Kemenangan Catania atas Juventus akan membuat mereka mengoleksi 38 poin, yang berarti tidak terkejar lagi oleh tiga tim di bawah mereka.

Karena Catania akhirnya hanya imbang, angka mereka baru 36. Empoli dan Parma masih punya kemungkinan selamat dengan memanfaatkan laga giornata terakhir.

Peluang Empoli dan Parma memang sangat berat. Poin penuh di giornata 38 belum bisa memastikan mereka bakal selamat. Keduanya tergantung pertandingan yang lain.

Kans Catania yang paling besar. Gli Elefanti hanya butuh hasil imbang karena rekor head-to-head yang bagus melawan Parma (0-0 di partai home dan 2-2 di laga away).

Parma harus menang menghadapi Inter sambil berharap Catania kalah melawan Roma. Peluang Empoli malah cuma memanfaatkan head-to-head mereka melawan Catania (0-1 dan 2-0). Empoli harus memetik poin penuh, sementara Parma tak boleh menang dan Catania mesti tumbang.

“Kami masih bisa selamat, tergantung pada partai Catania-Roma,” kata pelatih Parma, Hector Cuper. “Kami harus menang pekan depan sambil berharap hasil partai-partai lain ikut menyelamatkan kami,” sambung allenatore Empoli, Luigi Cagni, seperti dikutip oleh situs Football Italia. (wid)



Catania vs Roma 1-1 (Agregat 1-2)
Jawaban Roma II

Inter vs Roma episode IV menjadi kenyataan. Untuk keempat kalinya secara berturut-turut sejak 2004/05, Inter dan Roma bertemu di final Coppa Italia. Setelah Inter lolos ke final, I Giallorossi menyusul dengan menahan Catania 1-1 di semifinal 2nd leg, Kamis (8/5). I Lupi unggul skor agregat 2-1.

“Ini menjadi kebiasaan. Dua tim yang lolos ke final adalah dua tim yang memang pantas berada di sana. Kami mempunyai keuntungan bermain di kandang sendiri (final akan diadakan satu kali di Olimpico Roma),” kata difensore Roma, Marco Cassetti, seperti dirilis oleh situs Goal.com.

Keberhasilan Roma lolos ke final menjadi jawaban apa yang dilakukan Inter sehari sebelumnya. I Nerazzurri lolos dengan memainkan banyak pemain lapis kedua. Roma pun demikian. Pelatih Luciano Spalletti menurunkan sejumlah pemain yang biasanya hanya menghuni bangku cadangan.

Contohnya Gianluca Curci, Vitorino Antunes, Matteo Brighi, Alberto Aquilani, dan Ludovic Giuly. Cassetti pun dimainkan bukan di posisi idealnya. Ia mendampingi Christian Panucci di jantung pertahanan, menggantikan peran Philippe Mexes, yang mesti absen karena terkena akumulasi kartu.

“Ini final keempat kami dalam empat tahun. Ada rasa sangat puas karena kami akan bermain di Olimpico. Hasil ini menjadi konfirmasi bagaimana kerasnya upaya para pemain. Sekarang kami akan langsung mengalihkan konsentrasi ke Serie A,” tutur Spalletti kepada Football Italia. (wid)





Gangguan Aquilani

Alberto Aquilani. (Foto: AFP)

Penentu kesuksesan Roma lolos ke final Coppa Italia adalah gelandang Alberto Aquilani. Ia sukses mengeksekusi penalti, yang membuat I Lupi sempat unggul 1-0 di rumah Catania.

Aquilani seperti ingin membuktikan bahwa dia setia pada Roma. Pada hari yang sama dengan duel Catania-Roma, Aquilani mendapatkan gangguan berupa kabar Inter serius menginginkan dirinya untuk musim 2008/09.

Controcampo mengklaim perwakilan Inter sudah bertemu dengan ayah Aquilani dan mencapai kesepakatan verbal. Aquilani akan pindah ke La Beneamata dengan gaji 2,7 juta euro per musim. Angka itu nyaris empat kali lipat lebih banyak dari gaji Aquilani di Roma (0,75 juta).

Namun, Inter harus lebih dulu mencapai kesepakatan dengan Roma. Negosiasi akan sengit. I Giallorossi mematok harga tinggi untuk gelandang berbakat tersebut, yaitu 25 juta euro. (wid)

DATA-FAKTA
---------------------------
CATANIA (4-3-1-2): Bizzarri; Silvestre, Silvestri, Sottil, Alvarez; Izco, Edusei, Biagianti (Baiocco 56’); Colucci (Gazzola 60’); Pia (Iannelli 84’), Mascara. Pelatih: Zenga.
ROMA (4-2-3-1): Curci; Cicinho, Cassetti, Panucci, Antunes; Brighi, De Rossi (Mancini 80’); Giuly (Esposito 64’), Aquilani, Perrotta (Tonetto 76’); Vucinic. Pelatih: Spalletti.
Wasit: Morganti.
Penonton: 15.000 (Angelo Massimino)
Pencetak Gol: 0-1 Aquilani 27’pen, 1-1 Silvestri 29’
Kartu Kuning: Perrotta, Cassetti, Pia
Kartu Merah: -




Impian I Partenopei

Diego Maradona membe-sarkan nama Napoli. Argen-tina pun menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari klub itu. Sampai sekarang Napoli selalu memimpikan pemain dari sana.

Maradona pada 17-24 tahun lalu, musim ini ada Ezequiel Lavezzi. Nama yang disebut terakhir adalah salah satu pemain yang punya jasa besar membuat Napoli tetap bertahan di Serie A. Padahal penyerang berusia 23 tahun itu baru musim ini menjadi bagian dari I Partenopei.

Sampai giornata 36, Lavezzi menjadi pencetak gol terbanyak Napoli di Serie A musim ini bersama gelandang Marek Hamsik dan penyerang Marcelo Zalayeta. Mereka mencetak delapan gol. Selain tajam, ada kontribusi lain Lavezzi untuk Azzurro. Pemain yang dibeli dari San Lorenzo seharga 6 juta euro (85 miliar rupiah) ini membuat delapan assist.

Prestasi tersebut tergolong hebat untuk pemain yang baru pertama kali berlaga di Serie A. Namun tidak adil hanya memuji Lavezzi. Pujian juga harus diberikan kepada Pierpaolo Marino, Direktur Sport Napoli. Ia yang bertanggung jawab soal perekrutan pemain.

Kesuksesan Lavezzi dan sebelumnya Maradona, yang memberi dua scudetti (1987 dan 1990) untuk Napoli membuat Marino ingin terus mendatangkan pemain Argentina. Pekan lalu, Azzurro dikabarkan sukses menggaet Tomas Costa dari Rosario Central. Gelandang bernilai lima juta euro ini juga diminati Roma dan Porto.

Marino belum akan berhenti. Ia berencana mendatangkan dua pemain top Argentina, Diego Milito dan Rodrigo Palacio, untuk bermain bersama Lavezzi di lini depan Napoli.

Milito bermain di Real Zaragoza. Musim ini ia mencetak 15 gol. Penyerang berusia 28 tahun itu pernah bermain di Italia bersama Genoa, di mana ia membuat 33 gol dalam 59 laga. Zaragoza mematok harga 16 juta euro untuk Milito.

Palacio bermain di Boca Juniors. Dalam Torneo Clausura 2007/08, penyerang berusia 26 tahun itu mencetak tujuh gol dalam 28 penampilan. Tahun lalu dalam Torneo Apertura 2007/08 ia membuat 20 gol.

Ada beberapa penyerang lain dari Liga Argentina yang diminati Marino. Di antaranya Dario Cvitanich. Pemain berusia 24 tahun ini cepat. Di Clausura 2007/08 ia mencetak 13 gol bersama Banfield.

Dari Brescia

Selain Lavezzi, perekrutan terhebat Marino pada musim ini adalah Hamsik. Napoli membeli pengatur permainan asal Slovakia ini dari Brescia dengan nilai transfer 5,5 juta euro. Sukses bersama Azzurro, Hamsik diminati klub-klub elite.

“Juve berharap mendapatkan Hamsik? Mereka tidak memiliki peluang. Tidak ada yang akan menyentuh permata-permata kami. Hamsik salah satunya,” kata Marino, seperti dikutip Corriere dello Sport.

Hamsik bukan satu-satunya pemain Brescia yang datang ke Napoli. Januari lalu, Marino menggaet bek Fabiano Santacrocce dan gelandang Daniele Mannini. Mereka juga sukses.

Marino sekarang memburu pemain lain dari Brescia. Pemain itu adalah Simone Dallamano. Bek kiri berusia 25 tahun ini bernilai dua juta euro. Musim ini Dallamano mencetak lima gol dalam 34 penampilan. (Riemantono)

No comments: