Wednesday, May 14, 2008

Anak vs Orang Tua, Siapa yang Salah?



Anak vs Orang Tua, Siapa yang Salah? »»»

Membentuk keluarga ideal, membangun jembatan komunikasi antara orang tua dan anak

Anda pasti tahu bahwa banyak sekali problematika yang terjadi di antara hubungan antara orang tua dan anak. Dari permasalahan seputar kemalasan sekolah, susah konsentrasi, sampai pada penggunaan obat-obatan terlarang. Anda tahu bahwa terkadang hanya diperlukan cara yang sederhana untuk mengatasi permasalahan ini?

Kita tahu bahwa permasalahan seputar orang tua dan anak terkadang membingungkan, siapa yang salah? Pertanyaan seperti inilah yang seringkali justru membuat masalahnya semakin besar dan sulit untuk dipecahkan. Mengapa? Karena terkadang kita justru terfokus pada siapa yang salah, dibandingkan mencoba untuk mencari apa yang perlu diubah, dan siapa yang perlu melakukannya.

Sebenarnya kita semua memiliki potensi yang luar biasa besarnya, tetapi lingkungan lah yang memberikan peranan besar dalam membentuk karakter dan citra diri kita ketika kita beranjak dewasa. Seorang anak merupakan hasil dari program yang ditanamkan oleh orang tuanya. Perbuatan yang dilakukan oleh anak tersebut ketika ia masih kecil maupun ketika ia beranjak dewasa, merupakan hasil dari program yang diberikan oleh orang tuanya, baik secara sadar maupun tak sadar. Terlihat dengan jelas bahwa apapun yang dilakukan oleh orang tua akan berpengaruh langsung, baik yang disampaikan secara langsung (verbal) maupun tidak langsung (non-verbal) .

Contoh dari sering terjadinya kesimpangsiuran program yang diterima oleh seorang anak adalah seperti kasus berikut. Sebut saja Lisa (6 tahun), saat ini dalam kondisi gundah. Seringkali kedua orang tuanya mengajarkan untuk tidak berbohong, bahwa berbohong itu merupakan hal yang tidak baik dengan berbagai macam dalih, dari agama sampai kepantasan. Tetapi yang terjadi saat ini, kedua orang tuanya pula lah yang juga terkadang menunjukkan perilaku yang sangat bertolak belakang dengan apa yang mereka sendiri sampaikan. Pernah suatu ketika, saat Lisa menerima sebuah telepon dari rekan kerja ayahnya, dan ia bergegas menyampaikannya pada ayahnya. Ayahnya berkata, "Kamu bilang aja, Ayah sedang nggak ada di rumah ya sayang, bilang aja gitu…" Beberapa hal sejenis yang bertentangan terjadi semakin membuatnya bingung mengenai nilai-nilai yang akan dan harus dianutnya. Hal ini berproses di dalam pikiran Lisa, dan terkadang memberikan hasil yang sama sekali baru, seperti "Kalau gitu, aku belum boleh berbohong sekarang, tetapi kalau sudah gede, aku boleh bohong…" pikir Lisa. Kapan Lisa akan mulai berbohong? Ketika dalam pikirannya sudah ada asumsi bahwa saat itu dia sudah beranjak dewasa.

Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anak sepenuhnya adalah produk dari diri mereka sendiri dan seringkali menimpakan sepenuhnya kesalahan pada si anak. Ada anak yang terjerumus ke dalam pergaulan yang negatif maupun obat-obatan terlarang, saat ini makin merasa tidak berharga karena seringkali orang tua kelewat protektif atau bahkan menyalahkan si anak secara berlebihan. Sehingga di dalam pikiran anak tersebut, hanya ada satu hal yang mampu membuatnya merasa nyaman, yaitu pergaulan atau obat-obatan tersebut.

Terlihat jelas di sini bahwa rasa sayang yang berlebihan mampu membuat si anak justru berada dalam posisi yang berlawanan. Tentu saja tidak ada orang tua yang bermaksud untuk mencelakakan anaknya, tetapi di lain pihak, seorang anak memiliki cara berpikir yang mungkin sangat berbeda. Perbedaan pola pikir inilah yang menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anaknya merupakan hal yang sangat penting. Komunikasi akan menghasilkan hubungan yang harmonis, tetapi juga mampu menghasilkan sebuah jurang yang sangat dalam, dan yang terpenting adalah, itu semua merupakan pilihan kita sendiri.

Karena komunikasi merupakan kunci dari keharmonisan hubungan antara orang tua dan anak, terlebih lagi, merupakan hal yang terpenting dari jadi atau tidaknya ia seseorang di masyarakat, maka banyak aspek mengenai komunikasi yang seharusnya dipelajari dengan lebih mendalam. Ada banyak hal mengenai komunikasi yang menarik untuk dipelajari, baik komunikasi yang bersifat verbal maupun non verbal. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk meraih apa tujuan yang diharapkan. Metode komunikasi efektif, baik verbal maupun non verbal, secara sederhana dapat dipelajari dengan waktu yang relatif singkat. Komunikasi efektif yang dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi, seperti parenting (hubungan orang tua dengan anak), marketing, sampai pada Hypnosis (Western Hypnosis).

Jadi, apakah Anda termasuk orang tua yang ingin meningkatkan kualitas hubungan dengan anak Anda? Atau merasa bahwa ada suatu masalah dalam kehidupan anak Anda saat ini?









INTUISI, PRASANGKA, DAN PERCAYA DIRI

Dear Friends, berikut empat percakapan antara Mas N di
Bali dan saya di Jakarta tentang INTUISI, PRASANGKA,
dan PERCAYA DIRI. Semoga bermanfaat. (Leo)

+++

PERCAKAPAN 1

N = Mas N di Bali
L = Leo di Jakarta

N = Dear Bapak Leo. Perkenalkan saya N dari Bali,
setelah saya membaca percakapan Pak Leo di Milis SI
,
saya tertarik dengan isi percakapan Pak Leo dengan
para sahabat tentang "Mata Ketiga/Third Eye", dalam
kesempatan ini saya kepingin bertanya kepada Pak Leo
mengenai beberapa hal al :
1. Bagaimana keadaan mata ketiga saya sekarang? apakah
sudah terbuka atau masih buta sama sekali?

L = Kalau anda bertanya hal itu kepada saya, jawaban
yang sama akan saya berikan kepada anda bahwa Mata
Ketiga/Mata Batin itu SELALU TERBUKA. Apabila anda mau
melihat apa adanya tanpa menghakimi, maka mata ketiga/
mata batin itu BISA memberikan petunjuk tentang apa
yang anda lihat itu. Namanya INTUISI. Jadi, anda bisa
tahu tentang sesuatu, lalu anda bisa tahu alasannya
kenapa, lalu anda juga bisa memberikan bantuan apabila
ada yang bertanya kepada anda.

N = Saya termasuk elemen apa Pak?

L = Banyak airnya. You are mostly water.

N = Mohon Pak Leo memberi sedikit gambaran mengenai
mata ketiga saya, dan tips2 untuk saya dalam kaitannya
dengan pembukaan mata ketiga saya.

L = Begini mas, anda ini SUDAH BISA menggunakan apa
yang muncul begitu saja di dalam pikiran anda. Ketika
ada yang bertanya kepada anda, jawab saja apa adanya,
dan jawaban yang anda berikan bisa membantu orang2
yang bertanya kepada anda itu.

Saya merasa banyak orang yang bertanya kepada anda,
dan saya merasa bahwa anda akan BISA lebih banyak lagi
membantu orang2 yang membutuhkan bantuan apabila anda
mau lebih SPONTAN. Ucapkan saja apa yang masuk ke
dalam pikiran anda tanpa ragu2. Yang masuk itu
datangnya dari Mata Ketiga / Mata Batin di diri anda.

+++

PERCAKAPAN 2

N = Dear Pak Leo. Gimana kabarnya Pak? pasti lagi
sibuk bls e-mail yg masuk ya..., btw makasi atas
jawabannya Pak... tp kadang2 saya belum yakin dengan
apa yg saya rasakan, saya masih belum jelas di saat
mana "INTUISI" saya muncul dan di saat mana itu berupa
"PRASANGKA".

L = Kita itu tidak perlu merasa "yakin" dengan apa
yang masuk ke dalam pikiran kita. Kata "yakin" itu
asalnya dari Bahasa Arab, dan itu bermakna pemaksaan
juga. Ada istilah "yakin hakkul yakin", dan itu
istilah asli Arab yang TIDAK COCOK kita pakai karena
kita itu caranya bukan memaksa orang2 melainkan
mengucapkan apa saja yang masuk ke dalam pikiran kita.

Aku ini bicara apa adanya saja, menulis apa adanya
saja tanpa merasa yakin atau tidak yakin. Kita tahu
bahwa kita tahu. We know that we know, dan itu sudah
cukup. INTUISI itu tidak bekerja melalui pemikiran2
melainkan muncul begitu saja di dalam pikiran kita. We
just know, as simple as that.

N = Jujur pak saya kepingin sekali menjadi diri saya
sendiri, tanpa harus berpura-pura menjadi apa yang
diharapkan oleh orang2. Pak apakah dengan saya
bertindak SPONTAN dapat membuat "KEDAMAIAN/KESEJUKA N"
di dalam hati saya? Jujur pak, kadang2 saya sulit
mengutarakan apa yang terlintas di dalam fikiran saya,
saya takut apabila orang tersebut tersinggung, mungkin
ini ya... yg menjadi salah satu penghambat proses
pengasahan intuisi itu ya..??????

L = Ya, anda bisa menjadi diri sendiri. From now on
you COULD become yourself more and more. Sedikit demi
sedikit anda akan menjadi diri anda sendiri. One step
at a time, setiap kali satu langkah. Satu langkah
setiap hari akan membawa anda ke puncak Gunung Agung.
Cepat atau lambat pasti akan sampai juga kesana.

N = Pak, kenapa disaat saya selesai membaca jawaban
Pak Leo dan disaat saya mengetik e-mail untuk Pak Leo
kepala saya merasa kayak sempoyongan, seperti ringan
sekali.., apa ini ya... Pak??? Saya merasakan ada
energi di tulisan ini, apakah betul Pak, atau cuma
perasaan saya???

L = Mas, itu yang namanya Frekwensi Mata Ketiga. Itu
frekwensi samadhi, hening. Saya selalu ada di
frekwensi itu and you too, from now on. From now on,
this will also be your frequency.

+++

PERCAKAPAN 3

N = Bagaimana kabarnya Pak??? Semoga sehat selalu dan
selalu mendapat restu dari Yang Maha Kuasa. Terima
kasih atas jawaban2-nya, saya merasa sedikit demi
sedikit saya mulai mengenal diri saya kayak bagaimana,
dan dari sekian tanya jawab saya dengan Pak Leo, saya
merasa ada sosok yang berbeda di dalam diri Pak Leo
yang saya juga ga tau, yang jelas itu sosok yang saya
cari2 selama ini untuk mencurahkan kegelisahan dalam
diri saya terutama untuk mencari jati diri saya yang
sebenarnya (dalam bidang Spiritual).

Dalam kesempatan ini jg saya kepingin tahu lebih jelas
mengenai "kebenaran sebuah fikiran", dimana di dalam
jawaban Bapak bahwa inti dari kebenaran sebuah fikiran
adalah "PERASAAN DAMAI SEJAHTERA", seperti itu
khan??brarti untuk mencari sebuah kebenaran dari
sebuah fikiran yang timbul disamping melibatkan
pergolakan di dalam fikiran tersebut jg kita harus
melakukan pengkajian terhadap fikiran trsebut hingga
sampai kita medapatkan rasa "DAMAI" didalam hati, so
pertanyaannya: berarti jg melibatkan perasaan jg ya
Pak??? Apakah cara ini jg bisa digunakan untuk
mengambil suatu keputusan di menjalani kehidupan
ini??? Jujur pak saya biasanya bingung terutama di
dalam mengambil suatu keputusan, saya takut kalau
salah mengambil suatu keputusan terutama menyangkut
masa depan saya. (Saya menyadari inilah suatu
kelemahan saya, rasa "TAKUT" itu). Mohon bantuan dari
Bapak untuk memberi masukan2 kepada saya mengenai hal2
di atas...

L = Ya, kita semua mengalami kegelisahan yang dibawa
oleh RASA TAKUT. Kita itu takut salah, takut dikritik,
takut jatuh, takut kaya, takut miskin, takut segala
macam. Semua itu bermula dari rasa takut.

Pedahal rasa takut itu munculnya karena kita TIDAK
PERCAYA. Kita tidak percaya bahwa jalan yang telah
dibukakan di depan mata kita itu memang khusus untuk
kita jalani. Kita tidak percaya bahwa kita itu memang
selalu menyatu dengan Tuhan / God / Sanghyang Widi.
Semuanya bermula dari tidak percaya, yang kalau
diteruskan akan membawa rasa takut yang akhirnya
menyebabkan kita itu tidak bisa bertindak melainkan
diam saja di dalam ketakutan dan kegelisahan kita.

Nah, aku ini paling akan bilang bahwa akhirnya mau
tidak mau kita harus melangkah. Walaupun kita tidak
bisa melihat apapun di hadapan kita, mau tidak mau
kita harus melangkah. Kita sudah tidak bisa lagi
berpikir, tidak bisa lagi menimbang-nimbang, tetapi
tidak bisa juga diam di tempat. So, akhirnya kita
harus jalan juga.

Kalau sudah pada persimpangan seperti itu, cara
terakhir yang bisa kita lakukan adalah DIAM SAJA.
Rasakan saja, apakah ada DAMAI SEJAHTERA di hati kita.
Walaupun jalannya itu susah seperti apapun, berat
seperti apapun, walaupun semua orang bilang bahwa kita
itu salah, kalau ada damai sejahtera di hati kita,
jalani saja.

Tetapi, kalau tidak ada damai sejahtera di hati,
walaupun semua orang menyarankan untuk jalan terus.
Walaupun yang memberi semangat itu satu kampung, satu
kantor, dsb... tetapi apabila damai sejahtera yang
ditunggu itu tidak kunjung datang, then we have to
back off. Mundur saja, atau diam saja.

Damai sejahtera di hati adalah tes terakhir yang
dimiliki oleh kita sebagai manusia. Bukan segala ilmu
itu yang bisa menjawabnya, melainkan damai sejahtera
di hati.

+++

PERCAKAPAN 4

N = Dear Bapak Leo. Hey... Pak Leo gimana kabarnya
nich...??? Lama tidak bersua dengan Pak Leo... btw
masih inget ga ma saya??? Pasti dah lupa ya...???
Saya mau nanyak dikit sama Pak Leo... begini pak...
apa yg bapak sarankan kesaya, yaitu keluarkan secara
spontan apa yg terlintas di fikiran kita, sudah saya
coba seperti itu dan hasilnya setelah saya
konfirmasikan kepada lawan bicara saya memang ada yg
sebagian benar dan sebagian yg salah... tetapi ada yg
mengganjal dalam hati kecil saya, yaitu takut dibilang
"sok tau", apakah ini adalah bagian dari salah satu
proses tersebut??? N apa yg saya lihat dengan mata
fisik saya kadang2 bertentangan dengan bhatin saya,
seperti contoh: misalnya saya melihat si A dengan mata
fisik saya, dan menilai si A tersebut orng yg baik,
begitu jg pandangan dari orang2 di sekitarnya, tetapi
di sisi lain bhatin saya berkata bahwa orang tersebut
tidak seperti itu dan menghimbau saya untuk
berhati-hati. Bagaimana ini pak mana yg harus saya
ikuti...???

L = Ikuti apa kata "batin" anda karena itulah yang
namanya INTUISI, masuk ke dalam pikiran anda begitu
saja tanpa anda menyelidiki dahulu.

N = Kadang2 saya merasa damai dengan pendapat bhatin
saya itu, tetapi suatu waktu saya jd ragu dengan
perasaan bhatin saya itu apakah bener atau tidak.
Bagaimana ini Pak???

L = Kalau anda merasa damai dengan INTUISI yang muncul
ke batin anda, walaupun itu bertentangan dengan apa
yang dilihat oleh orang2 secara fisik, ya enjoy saja.
Nikmati saja perasaan itu. Tetapi, kalau anda merasa
ragu dengan INTUISI yang masuk ke batin anda,
seharusnya anda juga bisa ENJOY SAJA.

Akui saja bahwa anda ragu tentang suatu intuisi yang
anda terima. Nah, kalau anda ragu berarti anda tidak
mengambil tindakan apapun tentang hal itu. Anda diam
saja sampai anda merasa benar2 yakin tentang suatu
hal, dan rasa damai sejahtera itu telah bisa anda
rasakan. Kalau belum ada damai sejahtera di hati,
lebih baik pending saja, tunda saja, sampai benar2
anda bisa merasa damai untuk mengambil keputusan.

+++

[Leonardo Rimba adalah seorang praktisi Psikologi
Transpersonal. Bersama Audifax, Leo menulis buku
"Psikologi Tarot" (Pinus, Maret 2008). Diskusi dengan
Leo bisa dilakukan di Milis SI; to join just click:
.
Anybody is welcomed to join.]


Hikmah di Balik Ujian

Dalam percakapan yang mendalam, ibu itu akhirnya membuka seluruh
permasalahan yang dihadapi. Ia menceriterakan bahwa kasus kawin lagi
suaminya bukan yang pertama. Suaminya sudah sering diam-diam memiliki
isteri simpanan, tetapi setiap kepergok kemudian dicerai. Ia juga
mengaku bahwa suaminya termasuk "orang kuat" di tempat tidur sehingga
ia sering merasa kewalahan dalam melayaninya. Ia menduga bahwa jika
suami sedang tidak mempunyai isteri simpanan, maka ia suka "observasi"
ke tempat-tempat hiburan, buktinya isteri muda yang sekarang juga
ditemukan di panti pijat tradisional.

Di sisi lain ia juga mengakui bahwa suaminya itu orang baik, baik
kepada keluarga dan juga kepada tetangga. Suaminya juga idola bagi
anak-anaknya. Suaminya seorang muslim juga tetapi tidak rajin salat,
masih rajin salat anak-anaknya. Ibu itu juga mengaku menjalankan salat
tetapi sering tinggal terutama jika lagi sibuk. Sebagai suami, kata
ibu itu, ia adalah suami yang penuh perhatian dan suka mengalah,
terbukti setiap kali kepergok juga segera memutuskan hubungan. Tetapi
dengan isteri muda yang terakhir ini, dia mengatakan bahwa ia akan
menceraikan isteri mudanya nanti setelah melahirkan, karena ia sedang
hamil 4 bulan. Ibu itu bercerita bahwa terkadang ia tergoda untuk
melabrak kepada madunya itu seperti yang dulu dilakukan kepada
madu-madu sebelumnya, tetapi sikap anak-anaknya yang membela bapaknya
membuatnya menjadi bingung. Sebagai wanita karir di kota besar, ia
merasa tabah mengahadapi ulah suami, tetapi menghadapi sikap
anak-anaknya betul-betul membuatnya bingung. Ia tak faham apa dan
siapa yang sebenarnya sedang ia hadapi, suami atau anak-anaknya.

Kasus ini sebenarnya adalah problem yang berhubungan dengan kodrat
kejiwaan manusia. Ibu itu mengalami konflik interest, fikiran dan
perasaannya tidak sejalan, qalb, nafs, akal dan hati nuraninya tidak
sedang dalam kondisi harmoni sehingga ia merasa tidak mampu membuat
keputusan. Ia juga kesulitan menempatkan dirinya di antara suami,
anak-anak dan Alloh SWT, tetapi ia sadar bahwa ada kekuatan yang bisa
membantunya tetapi belum ditemukan. Ia sadar, bahwa sebagai muslimah
ia kurang taat dalam menjalankan agama, tetapi ia berharap bahwa agama
akan membantu membimbingnya dalam membuat keputusan atas apa yang akan
dilakukan, sehingga pertanyaannya kepada penulis sebagai konselor juga
sudah definitif, yaitu apa yang harus dilakukan menurut tuntunan agama
Islam.

Karena ibu itu sudah siap menerima tuntunan agama, maka terapi
psikologis yang saya sampaikan juga merupakan paket yang konkrit.
Kepadanya saya menyampaikan bahwa agama memberikan kebebasan kepada
ibu untuk memilih satu di antara 3 (tiga) jalan:

1. Pilihan pertama, labrak saja isteri muda itu dan laporkan kepada
Polisi supaya kapok, saran saya. Akan tetapi ibu harus bisa
membayangkan bahwa barangkali untuk kali ini suami ibu tidak akan
mengalah. Jika kemudian suami ibu ditindak oleh atasan karena
melanggar PP 10, maka di mata suami, ibu adalah biang keladi dari
kegagalan karirnya, dan ia akan simpati kepada isteri muda yang di
labrak oleh ibu, dan dalam persepsinya isteri mudanya itu teraniaya
(mazlum) sementara ibu dianggap sebagai penganiaya (zalim). Pilihan
pertama ini biasanya dilakukan oleh perempuan kebanyakan, bukan
perempuan pilihan, langkah yang manusiawi, dapat dimengerti tetapi
hasilnya merugikan diri sendiri.

2. Pilihan yang kedua, ibu bisa sabar menunggu sampai isteri muda itu
melahirkan, dan setelah itu tagih janji suami ibu untuk
menceraikannya. Langkah ini juga dapat difahami, rasional dan
manusiawi, tetapi belum mengandung nuansa keindahan.

3. Pilihan ketiga, adalah pilihan yang biasanya dilakukan oleh
perempuan utama. Jika ibu memilih langkah ini, maka ibu harus
memandang isteri muda suami ibu bukan hanya sebagai madu, tetapi
sebagai perempuan, sebagai makhluk yang membutuhkan pertolongan orang
lain, seperti ibu juga sedang membutuhkan pertolongan orang lain.

Dalam kehidupan, perempuan sering tidak bisa menentukan jalan
hidupnya, tetapi harus tunduk kepada tangan kokoh sistem sosial yang
terkadang tidak menyenangkan. Coba ibu renungkan, apakah perempuan
yang sekarang menjadi madu ibu itu senang bekerja di panti pijat, dan
kira-kira apa yang akan dia lakukan jika dicerai oleh suami ibu. Untuk
bisa menjadi perempuan utama, ibu harus berpihak kepada perempuan,
peduli kepada nasib perempuan

Dalam menghadapi masalah ibu, ibu dapat melakukan suatu bargaining
dengan suami, misalnya nanti setelah perempuan madu anda itu
melahirkan, ibu bisa berkata kepada suami. Sudahlah pak, biar dia
tidak usah dicerai, saya kasihan kepada masa depan dia, sebab jika
dicerai hampir dapat dipastikan ia akan kembali ke panti pijat, dan
selanjutnya akan ada lagi perempuan lain yang menderita karena
suaminya tergoda kepadanya. Akan tetapi saya punya permintaan, yaitu
sejak hari ini Bapak harus taat beragama, rajin menjalankan solat, dan
jauhi segala macam kemaksiatan. Doakan agar saya mampu hidup lurus dan
kuat menghadapi realita ini.

Ibu, kata saya, pilihan ke tiga ini pilihan perempuan utama, oleh
karena itu berat dan tidak semua perempuan dapat melakukannya, karena
manusia itu lemah. Alloh SWT juga tahu bahwa perempuan dan juga,
manusia pada umumnya memiliki kelemahan, oleh karena kepada orang yang
sedang mengalami persoalan seperti ibu, agama mengajarkan doa-doa
untuk memperkuat diri.

Mendengar kata-kata terakhir tadi, ibu tersebut tersentak dan dengan
sangat antausias minta diajarkan doa yang saya maksudkan. Rupanya
kata kunci doa, menggetarkan batin ibu itu untuk berani menerima
kenyataan dan siap melakukan apa yang diangap baik menurut agama
meskipun berat. Kepada ibu itu kemudian saya berikan teks doa yang
sebenarnya doa umum, tetapi karena kehausannya kepada hubungan dengan
Alloh SWT maka doa itu dianggapnya sebagai doa khusus untuk dia sendiri.

Ketika saya tanyakan apakah ibu bisa membaca Qur'an, ia menyatakan
bisa sekedarnya, ketika saya tanyakan apakah ibu suka menjalankan
salat tahajjud, ibu itu mengatakan: alhamdulillah setelah ada kasus
ini saya sekarang sudah kenal salat tahajud, padahal dulu boro-boro
tahajud, salat lima waktu saja sering tertinggal.

Mendengar pengakuannya itu maka secara langsung saya tanamkan logika
baru: Nah bu, sebenarnya dari dulu Alloh SWT menginginkan agar ibu
menjadi manusia yang dekat dengan Nya, tapi ibu dipanggil-panggil tak
mau mendengar, ibu sibuk urusan sendiri saja. Sekarang Alloh SWT
membentak ibu dengan kasus ini, dan ibu baru mendengar panggilan Alloh
SWT. Jadi kasus ini adalah rahmat Alloh SWT yang diberikan kepada ibu
dalam bentuk tamparan agar ibu menjadi orang yang dekat dengan Nya.
Jika manusia sudah merasa dekat dengan Nya, maka selain Alloh SWT;
misalnya suami, anak, jabatan dan harta menjadi urutan berikutnya.
Saya yakin ibu mampu menghadapi cobaan ini, dan ibu insya Alloh akan
lulus, menjadi hamba Alloh yang dekat dengan Nya, menolong seorang
perempuan, membuat suami rajin beribadat dan anak-anak ibu akan tetap
bersama ibu. Insya Alloh.

Salam Cinta,
Agussyafii

Masa Depan Moyes

Everton akhirnya memastikan tempat di peringkat lima klasemen akhir. Minggu (11/5), The Toffees mengalahkan Newcastle 3-1. Berada di posisi tersebut, tim asuhan David Moyes ini berhak mengikuti Piala UEFA musim depan.

David Moyes, kontrak di Everton belum diperpanjang. (Foto: Getty Images)

“Kami berjuang sangat keras untuk dapat berada di posisi keempat. Kami kecewa karena gagal. Itu sebabnya sangat penting menempati peringkat kelima. Prestasi ini membuat saya gembira karena kami akan kembali menjalani malam-malam pertandingan di Eropa,” kata Moyes seperti dikutip situs Everton.

Sayang, keberhasilan Phil Neville dkk. masuk zona Piala UEFA belum menjamin masa depan sang pelatih. Pasalnya kontrak Moyes yang tinggal menyisakan satu musim lagi belum diperpanjang pihak klub.

Di awal musim ini pihak klub dan Moyes telah membicarakan perpanjangan kontrak, tapi hingga saat ini belum ada keputusan dari pihak klub untuk memperpanjang atau tidak kontrak pelatih asal Skotlandia itu.

“Saya bekerja di klub ini dan akan tetap berada di klub ini sampai masa kontrak habis,” jelas Moyes pada situs Goal. “Memang agak aneh untuk mempersiapkan tim jika kontrak hanya menyisakan satu tahun lagi. Tapi, adalah keputusan presiden klub untuk memperpanjang kontrak saya,” ujarnya.

Komitmen tersebut terbukti dengan mulai aktifnya The Toffees mencari pemain yang akan dibeli musim panas ini. Kabar terakhir menyebutkan Moyes mengincar gelandang Chelsea, Steve Sidwell.

Menurut The Sun, Everton sudah membuat tawaran resmi kepada The Blues sebesar tiga juta pound (sekitar 54 miliar rupiah) untuk membawa pemain berusia 25 tahun tersebut ke Goodison Park.

Berkah untuk City

Sementara itu, Inggris mendapatkan satu jatah ekstra bagi klub untuk bermain di Piala UEFA musim depan dari jalur klub fair play versi UEFA.

Klub yang berhak menerima tiket adalah yang memiliki peringkat tertinggi dalam daftar fair play liga masing-masing negara. Syarat lain, klub tersebut belum memiliki tiket untuk bermain di kompetisi Eropa musim depan.

Dengan peraturan itu, Manchester City yang mendapatkan tiket ekstra tersebut. Dalam klasemen fair play Liga Inggris, City menempati posisi ke-5 atau tertinggi di antara klub yang belum memiliki tiket ke Eropa.

Peringkat pertama sampai keempat diduduki Tottenham Hotspur, yang lolos ke Piala UEFA setelah menjuarai Piala Liga, Man. United, Liverpool, dan Arsenal yang lolos ke Liga Champion. (cw-6)





The Cottagers Bertahan

Bukan hanya penentuan juara yang harus menunggu hingga pekan terakhir. Penentuan tim yang terdegradasi juga mesti menanti sampai pekan ke-38.

Pada pekan 37, ada tiga tim yang memperebutkan satu tempat untuk lolos dari degradasi. Mereka adalah Fulham, Reading, dan Birmingham. Nama pertama dan kedua hanya unggul satu poin dari yang ketiga. Bahkan jurang pemisah antara Fulham dan Reading hanyalah selisih gol lebih baik yang dimiliki The Cottagers.

Sayangnya kemenangan 1-0 pada pekan terakhir, Minggu (11/5), yang diraih Fulham atas Portsmouth menutup peluang The Brummies dan The Royal untuk bertahan di Premier League musim depan.

Sebenarnya sampai menit ke-75 Fulham masih berada di peringkat 18 dan menempatkan Reading berada di posisi 17 atau posisi yang terhindar dari degradasi. Tapi, berkat gol Danny Murphy di menit ke-76, posisi kedua tim bertukar tempat. The Cottagers di posisi 17 dan sebaliknya untuk Reading.

Peringkat tidak berubah sampai akhir laga karena Fulham berhasil mempertahan-kan keunggulan. Karena itulah kemenangan besar Birmingham dan Reading menjadi sia-sia.

Birmingham menang 4-1 atas Blacburn Rovers. Reading menggasak juru kunci Derby County 4-0.

“Saya menyadari bila salah satu tim memenangi pertandingan, maka tim lain harus mengalami kekalahan. Oleh karena itu saya merasa bersimpati terhadap apa yang terjadi pada Alex McLeish dan Steve Coppell, yang harus terdegradasi bersama timnya,” ujar pelatih Fulham, Roy Hodgson, pada Soccernet. (cw-6)

No comments: