Friday, May 23, 2008

Komitmen, Hasrat dan Keberanian




Namanya Hani. Hani Irmawati. Ia adalah gadis pemalu, berusia 17 tahun.
Tinggal di rumah berkamar dua bersama dua saudara dan orangtuanya. Ayahnya
adalah penjaga gedung dan ibunya pembantu rumah tangga. Pendapatan tahunan
mereka, tidak setara dengan biaya kuliah sebulan di Amerika.

Pada suatu hari, dengan baju lusuh, ia berdiri sendirian di tempat parkir
sebuah sekolah internasional. Sekolah itu mahal, dan tidak menerima murid
Indonesia. Ia menghampiri seorang guru yang mengajar bahasa Inggris di sana.
Sebuah tindakan yang membutuhkan keberanian besar untuk ukuran gadis
Indonesia.

"Aku ingin kuliah di Amerika," tuturnya, terdengar hampir tak masuk akal.
Membuat sang guru tercengang, ingin menangis mendengar impian gadis belia
yang bagai pungguk merindukan bulan.

Untuk beberapa bulan berikutnya, Hani bangun setiap pagi pada pukul lima dan
naik bis kota ke SMU-nya. Selama satu jam perjalanan itu, ia belajar untuk
pelajaran biasa dan menyiapkan tambahan pelajaran bahasa Inggris yang
didapatnya dari sang guru sekolah internasional itu sehari sebelumnya. Lalu
pada jam empat sore, ia tiba di kelas sang guru. Lelah, tapi siap belajar.

"Ia belajar lebih giat daripada kebanyakan siswa ekspatriatku yang
kaya-kaya," tutur sang guru. "Semangat Hani meningkat seiring dengan
meningkatnya kemampuan bahasanya, tetapi aku makin patah semangat."

Hani tak mungkin memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa dari universitas
besar di Amerika. Ia belum pernah memimpin klub atau organisasi, karena di
sekolahnya tak ada hal-hal seperti itu. Ia tak memiliki pembimbing dan nilai
tes standar yang mengesankan, karena tes semacam itu tak ada. Namun, Hani
memiliki tekad lebih kuat daripada murid mana pun.

"Maukah Anda mengirimkan namaku?" pintanya untuk didaftarkan sebagai
penerima beasiswa.

"Aku tak tega menolak. Aku mengisi pendaftaran, mengisi setiap titik-titik
dengan kebenaran yang menyakitkan tentang kehidupan akademisnya, tetapi juga
dengan pujianku tentang keberanian dan kegigihannya," ujar sang guru.

"Kurekatkan amplop itu dan mengatakan kepada Hani bahwa peluangnya untuk
diterima itu tipis, mungkin nihil."

Pada minggu-minggu berikutnya, Hani meningkatkan pelajarannya dalam bahasa
Inggris. Seluruh tes komputerisasi menjadi tantangan besar bagi seseorang
yang belum pernah menyentuh komputer. Selama dua minggu ia belajar
bagian-bagian komputer dan cara kerjanya.

Lalu, tepat sebelum Hani ke Jakarta untuk mengambil TOEFL, ia menerima surat
dari asosiasi beasiswa itu.
"Inilah saat yang kejam. Penolakan," pikir sang guru.

Sebagai upaya mencoba mempersiapkannya untuk menghadapi kekecewaan, sang
guru lalu membuka surat dan mulai membacakannya: Ia diterima! Hani
diterima....

"Akhirnya aku menyadari bahwa akulah yang baru memahami sesuatu yang sudah
diketahui Hani sejak awal: bukan kecerdasan saja yang membawa sukses, tapi
juga hasrat untuk sukses, komitmen untuk bekerja keras, dan keberanian untuk
percaya akan dirimu sendiri," tutur sang guru menutup kisahnya.

Kisah Hani ini diungkap oleh sang guru bahasa Inggris itu, Jamie Winship,
dan dimuat di buku "Chicken Soup for the College Soul", yang edisi
Indonesianya telah diterbitkan.

Tentu kisah ini tidak dipandang sebagai kisah biasa oleh Jack Canfield, Mark
Victor Hansen, Kimberly Kirberger, dan Dan Clark. Ia terpilih diantara lebih
dari delapan ribu kisah lainnya. Namun, bukan ini yang membuatnya istimewa.

Yang istimewa, Hani menampilkan sosoknya yang berbeda. Ia punya tekad. Tekad
untuk maju. Maka, sebagaimana diucapkan Tommy Lasorda, "Perbedaan antara
yang mustahil dan yang tidak mustahil terletak pada tekad seseorang."

Anda memilikinya?

Sumber: Disadur dari Chicken Soup for the College Soul.



Some Facts About Earth


________________________________________
Earth is the only planet on which water can exist in liquid form on the surface. Antarctica is the highest, driest, and coldest continent on Earth.

The dormant volcano Mauna Kea (on the BigIsland of Hawaii) could be considered the tallest mountain in the world. If you measure it from its base in the Hawaiian Trough (3,300 fathoms deep) to its summit of 13,796 feet, it reaches a height of 33,476 feet.

Earth is referred to as the BLUE PLANET. WHY? Because from space, the oceans combined with our atmosphere make our planet look blue.

The world’s deadliest recorded earthquake occurred in 1557 in central China, more than 830,000 people were killed.

The World’s largest hot desert is the Sahara in North Africa, at over 9,000,000 km², it is almost as large as the United States.

Earth travels through space at 66,700 miles per hour.

Mount Everest 8850 meter (29035 ft) Nepal/China is the tallest mountain.

The sunrays reached at the earth in 8 minutes & 3 seconds.

Only 11 percent of the earth’s surface is used to grow food.

The coldest temperature ever measured on Earth was -129 Fahrenheit (-89 Celsius) at Vostok, Antarctica, on July 21, 1983.

About 70% of the world’s fresh water is stored as glacial ice.

Only 3% water of the earth is fresh, rest 97% salted. Of that 3%, over 2% is frozen in ice sheets and glaciers. Means less than 1% fresh water is found in lakes, rivers and underground.

The warmest sea in the world is the Red Sea, where temperatures range from 68 degrees to 87.8 degrees F depending upon which part you measure.

The hottest planet in the solar system is Venus, with an estimated surface temperature of 864 F (462 C).

Angel Falls in Venezuela is the worlds highest waterfall, The water of Falls drops 3,212 feet (979 meters).

Asia Continent is covered 30% of the total earth land area, but represent 60% of the world’s population.

The total surface area of the Earth is 197 million square miles.

El Azizia in Libya recorded a temperature of 136 degrees Fahrenheit (57.8 Celsius) on Sept. 13, 1922 - the hottest ever measured.

A 1960 Chilean earthquake was the strongest earthquake in recent times, which occurred off the coast, had a magnitude of 9.6 and broke a fault more than 1000 miles (1600 kilometers) long.

Ulas Taktik
Kecerdasan vs Kecerdikan

The special one is dead. Long live the clever one.” Begitulah isi spanduk yang dibentangkan salah satu pendukung Chelsea beberapa waktu lalu. Sebegitu cepatkah sosok Avram Grant menggantikan figur Jose Mourinho?

Meskipun sama sekali belum ada garansi trofi dari Avram, setidaknya pengakuan berani publik The Blues bahwa ada kehidupan lain setelah Mourinho, sudah cukup menjustifikasi kehebatan pelatih anyar asal Israel tersebut. Avram telah membuktikan ia lebih baik dari pendahulunya.

Pria yang semula eksistensinya begitu diragukan lantaran dianggap belum punya lisensi kepelatihan untuk level Premier League ini ternyata mampu meloloskan Si Biru ke partai final Liga Champion. Itu padahal tak mampu dilakukan Senor Jose, walau ia bergelimang trofi di arena lain.

Suka tak suka, kita wajib mengakui kebolehan Avram. Apalagi saat didaulat untuk menggantikan Jose, Avram harus meladeni kritik pers lokal, cemoohan publik Stamford Bridge, egoisme para pemain, dan yang utama mengangkat moral sekaligus posisi Chelsea di klasemen.

Jika kita membandingkannya dengan Sir Alex Ferguson, situasinya jelas jauh berbeda. Fergie bisa membangun serta membentuk tim tanpa diganggu faktor nonteknis yang negatif. Dengan masa kerja di Old Trafford yang sudah memasuki tahun ke-22, pekerjaan Sir Alex bisa dibilang lebih “ringan”.

Kendati begitu, pria Skotlandia ini tak boleh dipandang remeh. Dengan kecerdasan yang dimilikinya, terutama dalam hal penerapa strategi yang tepat di setiap laga, Red Devils bisa menembus final. Fergie tahu kapan harus bermain defensif dan kapan harus menyerang frontal.

Sebaliknya harus diakui bahwa Avram, terlepas dari ada tidaknya dominasi Henk ten Cate, cukup cerdik dalam mengantisipasi penggantian pemain. Rotasi tepat saat para pilar mengalami cedera terbukti ampuh guna menunda pesta United hingga pekan terakhir BPL serta mumpuni dalam menjaga laju Chelsea ke Moskow. (shr)




Mirip dengan 1999

Manchester United lebih diunggulkan menjadi juara Liga Champion musim ini. Itu sebuah hitung-hitungan peluang yang wajar. Selain sudah menang atas Chelsea dalam perebutan gelar Premier League, United juga didukung faktor kebetulan yang terlalu banyak.

Pertama adalah keberhasilan Zenit St. Petersburg menjuarai Piala UEFA pekan lalu. Klub Rusia tersebut menjadi kampiun setelah menang di laga final menghadapi Glasgow Rangers dengan skor 2-0 di kota Manchester. Bukankah pas jika Rabu besok giliran klub asal Manchester yang menjadi juara Liga Champion di Stadion Luzhniki, yang terletak di Rusia?

Ada pula faktor kebetulan yang merujuk pada kesuksesan United menjuarai Liga Champion musim 1998/99. Terdapat banyak kesamaan antara tim The Red Devils sembilan tahun lalu dengan skuad yang sekarang dimiliki Sir Alex Ferguson.

United 1999 menjadi juara Liga Champion tanpa pernah terkalahkan. Di babak kualifikasi III, mereka menang 2-0 dan 0-0 atas klub Polandia, LKS Lodz. Kendati hanya menjadi runner-up Grup D, United juga tidak pernah tumbang.

Melawan Barcelona, United dua kali bermain imbang 3-3. Menghadapi Bayern Muenchen, The Red Devils juga seri 2-2 dan 1-1. Angka penuh didapatkan United dari Brondby (6-2 dan 5-0). Dengan hasil tersebut, United berhasil lolos ke 8 besar dengan status sebagai salah satu runner-up terbaik.

Di perempatfinal, United menyingkirkan Internazionale 2-0, 1-1. Di semifinal, klub Italia lain menjadi korban Setan Merah. Juventus dipukul 1-1, 3-2. Akhirnya di final, United mengalahkan Muenchen 2-1 dalam sebuah partai dramatis.

10 Hari Setelah Juara Liga

Musim ini, United juga belum terkalahkan. Setan Merah nyaris meraih hasil sempurna di fase grup. Mereka hanya sekali bermain imbang, yakni 1-1 melawan Roma di partai away. Sisanya: Roma dipukul 1-0 di pertandingan home, Sporting Lisbon digebuk 1-0, 2-1, dan Dynamo Kyiv dihajar 4-2, 4-0.

Di fase knock-out, United berturut-turut menyingkirkan Lyon (1-1, 1-0), Roma (2-0, 1-0), dan Barcelona (0-0, 1-0). Kalau menjadi juara dengan mengalahkan Chelsea di final, United berarti akan menyelesaikan kompetisi dengan catatan tak terkalahkan, persis seperti 1999.

“Ada kesamaan antara tim 1999 dengan tim sekarang. Sembilan tahun lalu kami memiliki skuad hebat. Semua pemain digunakan manajer secara maksimal. Musim ini serupa dengan 1999. Saat ini kami juga bermain sebagai sebuah skuad, bukan cuma 11 pemain,” tutur gelandang veteran United yang juga menjadi anggota tim 1999, Ryan Giggs, seperti dikutip situs Goal.com.

Kalau semua kebetulan di atas belum cukup, lihat pula fakta berikut ini. Pada 1999, United menjuarai Liga Champion 10 hari setelah menjadi kampiun Premier League. Liga lokal dimenangi United pada 16 Mei 1999. Final Liga Champion 1999 berlangsung pada 26 Mei 1999.

Musim ini, United dipastikan menjadi juara Premier League pada 11 Mei 2008. Final Liga Champion di Moskow berlangsung pada 21 Mei 2008! Sejumlah faktor memberi angin bagus kepada United. Sekarang tinggal bagaimana mereka membuktikannya di atas lapangan. (Dwi Widijatmiko)





Chelsea Paling Populer

Dengan final Liga Champion berlangsung di tanah Rusia, Chelsea sebetulnya punya keuntungan di sisi nonteknis. Paling tidak John Terry dkk. bakal merasakan Rusia lebih hangat dan bersahabat kepada mereka ketimbang Manchester United.

Menurut riset independen yang dibuat TNS pada Oktober 2007, Chelsea adalah klub Premier League yang paling populer di Rusia. Mereka diperkirakan memiliki 10 juta fan di Rusia. Hebatnya, angka tersebut adalah 1/9 dari fan global Chelsea, yang diperkirakan TNS sebanyak 90 juta orang.

Popularitas Chelsea di Rusia tak pelak lagi disebabkan keberadaan miliarder Roman Abramovich sebagai pemilik klub. Abramovich merupakan orang terkaya di Rusia.

Jarak antara Chelsea di London dengan Rusia seolah menjadi lebih dekat. Musim panas nanti, untuk pertama kalinya The Blues menggelar salah satu sesi pemusatan latihan pramusim mereka di Negeri Beruang Merah. Si Biru juga mengikuti sebuah turnamen eksibisi di sana, yaitu di Russian Railways Cup pada 1-3 Agustus.

“Itu kesempatan bagi fan kami, yang jumlahnya terus berkembang di Moskow, untuk melihat kami bermain secara langsung di depan mata mereka”. Begitu komentar Chief Executive Chelsea, Peter Kenyon, seperti dikutip situs resmi The Blues.

Kedekatan Chelsea dan Rusia semakin terasa karena The Blues cukup sering memburu pemain sampai ke Rusia. Mere¬ka pernah memiliki Alexei Smertin. Saat ini Chelsea juga mempunyai Branislav Ivanovic dalam skuadnya. Dia memang pemain asal Serbia, tapi Chelsea membelinya dari klub Rusia, Loko¬motiv Moscow, pada Januari lalu.

Chelsea juga bekerja sama dengan Akademi Sepakbola Nasional Rusia untuk memproduksi situs Chelsea yang khusus berbahasa lokal: www.chelsea-fc.ru. Demi alasan kedekatan, situs Rusia ini diusahakan selalu on-line dengan situs resmi The Blues: www.chelseafc.com. (wid)


Roo Optimistis

BOLA tidak termasuk enam wartawan yang diberi kesempatan Karen Shotbolt untuk duduk semeja dengan Wayne Rooney di Carrington Ground, markas latihan United di kota Manchester, pekan lalu. Kubu United memang hanya memberikan kesempatan wawancara eksklusif dengan sejumlah kolumnis lokal yang sudah kesohor, seperti Henry Winter dari Daily Telegraph.

Wayne Rooney, prestasi yang membanggakan. (Foto: Darojatun/BOLA)

Akan tetapi, BOLA sempat mencuri dengar dan mengikuti pembicaraan mereka saat Karen, yang berambut pirang, mengawasi kegiatan wartawan lain. Aroma optimistis yang ditebarkan Rooney menjelang perhelatan Moscow 2008 ternyata seharum after-shave yang dipakai sang bomber gempal tersebut siang itu.

“Untuk saya, memenangi Liga Champion dalam sebuah pertemuan all-English final adalah prestasi yang sangat membanggakan,” kata eks pemain Everton ini. “Fakta bahwa kami adalah satu-satunya tim yang memegang rekor tidak terkalahkan di Eropa musim ini telah menunjukkan seberapa besar peluang United melawan Chelsea.”

Beberapa kali Roo sempat menolak mengomentari pertanyaan wartawan mengenai komentar Avram Grant dan para pemain Chelsea di koran-koran mengenai United. Hal ini sempat membuat Winter heran dan mencoba mengetahui alasan sosok berumur 22 tahun tersebut.

“Saya tidak tahu apakah ucapan mereka disalahartikan wartawan atau tidak, jadi lebih baik tidak perlu menanggapi hal-hal yang belum pasti,” jawab Rooney. “Pendapat saya mengenai Chelsea? Mereka klub yang pantas melaju ke final, sama pantasnya dengan Liverpool atau klub-klub besar Inggris lain.”

Hal yang membuat United unggul atas Chelsea menurut Roo adalah kehadiran pemain-pemain yang berpengalaman. Paul Scholes dan Ryan Giggs sebagai anggota treble squad 1999 disebutnya menjadi teladan yang bagus bagi para pemain muda Red Devils di Moskow nanti. (toen)

No comments: