Friday, May 23, 2008

PENCERAHAN ITU APA ?





Seorang pengemis telah duduk di tepi jalan selama
lebih dari 30 tahun. Pada suatu hari, seorang asing
berjalan melalui jalan itu. " Minta sedekah, Tuan "
Pengemis itu bergumam, dan secara otomatis menyodorkan
topi bisbolnya, yang sudah kusam. " Saya tidak punya
apa-apa untuk diberikan, " kata orang asing itu.
Kemudian orang asing itu bertanya: " Apa yang kau
duduki itu ?" "Bukan apa-apa," jawab si pengemis. "
Hanya peti tua. Saya telah duduk diatasnya selama
bertahun-tahun. " " Pernahkah engkau melihat ke
dalamnya ?" tanya orang asing itu. " Tidak," kata
pengemis itu. " Apa maksudnya? Tidak ada apa-apa di
dalamnya."
"Lihatlah kedalam," desak orang asing itu. Pengemis
itu berusaha membongkar tutupnya. Dengan penuh
ketakjuban , rasa tidak percaya, dan kegembiraan, ia
melihat bahwa ternyata peti itu berisi emas.
Sayalah orang asing yang tidak memiliki apa-apa untuk
diberikan pada Anda dan yang meminta Anda untuk
melihat kedalam. Bukan kedalam peti seperti yang
dikisahkan dalam perumpamaan tadi, tetapi kedalam
suatu tempat yang bahkan lebih dekat : DIDALAM DIRI
ANDA SENDIRI.
"Tetapi saya bukan pengemis." saya mendengar Anda
berkata.
Orang orang yang belum menemukan KEKAYAAN MEREKA YANG
SEJATI , yaitu SUKACITA yang memancar dari KEBERADAAN
(BEING)dan dari kedalaman, KEDAMAIAN yang tidak
tergoyahkan yang datang bersamanya, merekalah PENGEMIS
ITU, meskipun mereka MEMILIKI KEKAYAAN MATERI
BERLIMPAH. MEREKA MENCARI DILUAR DIRI MEREKA, BERBAGAI
RONGSOKAN KEPINGAN KESENANGAN ATAU KEPUASAN, UNTUK
PEMBENARAN, KEAMANAN, ATAU KASIH, SEMENTARA MEREKA
MEMILIKI HARTA KARUN DIDALAM DIRI MEREKA YANG BUKAN
HANYA MENCAKUP SEMUA HAL ITU, TETAPI YANG PASTI LEBIH
BESAR DARIPADA APAPUN YANG DITAWARAN DUNIA INI.

yang dibawah ini dr aku ndiri :-)

temen...
sering kita melupakan diri sendiri
sering kita hanya melihat permukaan
sering kita hanya bisa mengeluh
sering kita iri dengan keberhasilan orang lain

temen ... kita selalu lupa ..
bahwa diri kita adalah harta karun
yang tak pernah kita temukan ..

so temen2 .. ga usah pergi jauh2 .. ubek kesana kemari
.. dalami diri kita ..cintai diri kita .. hargai diri
kita .. karena dia lah sumber dari segala yg kita cari


Wah.. Jakarta Bertebaran Ranjau Paku!
Nograhany Widhi K - detikcom

Jakarta - 5 Wilayah di DKI Jakarta tidak ada yang lepas dari jebakan ranjau paku. Bagi pengendara kendaraan bermotor, waspadalah!

Berdasarkan informasi dari situs traffic management center (TMC) Polda Metro Jaya, Kamis (22/5/2008) inilah beberapa lokasi yang harus Anda waspadai bila melaluinya.

Jakarta Pusat
a. Jalan Majapahit dari Tanah Abang menuju Harmoni;
b. Jalan Tugu Tani dari arah Kebon Sirih menuju Senen;
c. Dari Senen menuju Merdeka Selatan depan Kedubes Amerika Serikat;
d. Putaran Dubes Amerika Serikat.

Jakarta Utara .
a. Jalan Perintis Kemerdekaan arah Pulogadung;
b. Jalan Yos Sudarso dari Cempaka Putih arah Tanjung Priok;
c. Jalan Enggano dari Terminal bus Tanjung Priok menuju Pos 8.

Jakarta Barat
a. Jalan S. Parman dari RS Harapan Kita arah lampu merah Slipi;
b. Dari lampu merah Slipi ke arah Tomang;
c. Jembatan layang Pesing di kedua arah.

Jakarta Selatan.
a. Fly Over Permata Hijau ke arah Pondok Indah depan Masjid Istiqomah;
b. Dari Pondok Indah (William Mobil) ke arah lampu merah Kostrad;
c. Jalan Prof Dr Satrio (Mal Ambassador) ke arah Jalan Casablanca;
d. Terowongan Casablanca ke arah Mal Ambassador;
e. Jalan Gatot Subroto dari depan Bank Mandiri sebelum Polda Metro sampai Semanggi (terutama malam hari libur)
f. Jalan Gatot Subroto, Semanggi hingga ke perempatan lampu merah Kuningan dan arah sebaliknya;
g. Silkar Kebayoran Lama arah Pakubuwono;
h. Lampu merah Fatmawati arah Trakido;
i. Layang Jagakarsa arah Ranco;
j. Jalan Buncit Raya - Mampang di kedua arah;
k. Jalan Kemang Atas arah Blok O;
l. Jalan TB. Simatupang, dekat Fly Over Lenteng Agung dan ke arah Pasar Minggu;
m. Dari Menara Saidah ke arah perempatan Kuningan Jalan MT Haryono, terutama perempatan Patung Pancoran dan Fly Over Pancoran.

Jakarta Timur .
a. Jembatan layang Klender dari arah Pondok Bambu dan Jalan Pahlawan Revolusi arah Pulogadung;
b. Jalan MT Haryono Cawang arah ke bypass di kedua arahnya setelah layang Cawang kompor;
c. Jalan Pramuka di kedua arah;
d. Jalan Perintis Kemerdekaan dari arah Pulogadung kearah Cempaka Putih.

Bagi Anda yang mendapati aksi penebar ranjau paku, hubungi saja TMC di 021-5276001 atau SMS 1717. ( nwk / irw )

USA launches new campaign against Cuba


Another intrusive and hypocritical campaign by Washington, a fine example of the arrogance, belligerance and chauvinism which constitute the ABC of its international relations. Under a cloak of “solidarity”, Washington tries to plant the tentacles of its imperialistic domination.

The campaign “Solidarity with Cuba”, launched yesterday by Washington, is an example of the cynicism and interference which have been the basis of this murderous regime for decades. The campaign “Solidarity” includes, as it is to be expected, references to the “democratization” of the Isle.

By “democratization” , read “demonization” .

The “democratization” of the United States of America, we have already seen in Iraq, where Freedom and Democracy took the lives of hundreds of thousands of innocent people, where in the name of Freedom and Democracy, they dropped cluster bombs on residential areas, where Freedom and Democracy saw the contents of Baghdad’s museums written on inventories in Washington, before the “war” began, by the supporters of the White House who wished to go shopping without paying.

Baghdad, where Freedom and Democracy destroyed so many homes, burning families alive, making laughing children orphans, leaving healthy children para- or tetraplegic, choosing as military targets civilian structures. Freedom and Democracy, distributing billionaire contracts without tender. Freedom and Democracy, buzz words vomited forth for easy digestion by a population deliberately kept ignorant and uneducated by the clique of corporative elitists who gravitate around the White House, dictating its internal and external policy, at the cost of the noble precepts of the Founding Fathers. While their leaders grow fatter. While the prices of basic necessities spiral out of the reach of more and more of the country’s citizens. While growing millions in the world outside die of starvation, in the year 2008.

But Havana does not need this Freedom and Democracy; the Cubans have their own democratic institutions. The current political system was not imposed from above, but rather, chosen freely in a public referendum in 1976. Every two years, the delegates to the Municipal Assemblies are chosen by a free and fair open democratic vote. Every five years, the delegates to the Provincial Assemblies and the National Assembly of People’s Power (Parliament) are chosen in the same way. The voting process is secret, direct, respects the majority will and the Communist Party neither proposes candidates, nor does it support any candidate, nor does it intervene directly in the process.

Has Washington’s free and democratic media ever informed anyone of these details? Has it ever informed its public, who live in a regime so free and democratic that they cannot even travel freely and democratically to Cuba to spend some paradisiacal holidays, of the humanitarian aid that the Republic of Cuba renders around the world in developing countries, in the areas of medicine and healthcare and education, without any economic interest in return?

So let the leaders of the United States of America, when they deliver their puerile, hollow and empty speeches and launch their Day of Solidarity with Cuba, remember the great ethical and moral stain on this Isle, the enormous outrage against human rights in the Antilles and the only blow against Freedom and Democracy in Cuba – the Guantanamo Bay concentration camp, property of the United States of America, the stage for scenes of torture and illegal incarceration without due legal process on a scale unseen since the Inquisition.

If this is the Freedom and Democracy that the United States of America wishes to instal in Cuba, then thanks – but no thanks.

The naked truth is that the Cuban Revolution is the fruit of the sovereign will of the Cuban People; Cuba protects and does not violate human rights, it is an example of resistence and international solidarity and the victim of the cruellest and most aggressive imperialist policies of the USA.

Timothy BANCROFT-HINCHEY

PRAVDA.Ru

Istorija O Luzhnikax

Istorija o Luzhnikax atau sejarah Kompleks Olahraga Luzhniki memang sangat menarik. Ada kemiripan antara desain Stadion Utama Luzhniki dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan, Jakarta.

Stadion Luzhniki, mirip Stadion Utama Senayan.

Kemiripan tersebut bukan kebetulan. Kelompok arsitek pendesain Luzhniki dan SUGBK adalah grup yang sama, yaitu yang dipimpin Vladimir Polikarpov. Saat melihat Stadion Luzhniki, kita pasti teringat SUGBK.

Luzhniki yang dikenal sekarang bukan nama pertama stadion tersebut. Stadion itu awalnya bernama Tsentral’nyj Stadion Imeni Vladimira Il’ica Lenina atau Stadion Utama Vladimir Ili’ch Lenin.

Baru pada Juni 1992 namanya berganti menjadi Stadion Utama Luzhniki. Perubahan tersebut dikarenakan runtuhnya Uni Soviet dan berubahnya sistem yang dianut Rusia setelah menjadi negara federasi.

Federasi Rusia mengambil kebijakan ekonomi berupa privatisasi perusahaan negara sehingga Luzhniki dijadikan milik swasta. Tidak hanya itu, nama Lenin juga dianggap terlalu berbau Soviet. Akhirnya sebutan stadion utama mengikuti nama kompleks olahraga itu sendiri, yakni Luzhniki.

Luzhniki merupakan stadion utama dalam Bol’shaja Sportivnaja Arena Olimpijskogo Kompleksa Luzhniki atau Kompleks Arena Olahraga Olimpik Luzhniki. Kompleks ini terletak di pusat kota Moskow, tepatnya di sebelah tenggara rayon Xamovniki, yang merupakan salah satu rayon di Moskow. Di sebelah kompleks itu terdapat Sungai Moskva dan Bukit Vorob’jovyx. Dua stasiun metro, Stasiun Vorob’jovy Gory dan Stasiun Sportivnaja, mengapit kompleks ini.

Kompleks olahraga yang luasnya lebih dari 145 hektare itu memiliki banyak arena olahraga, yakni lapangan es Kristall, aula olahraga Druzhba, lapangan tenis, pusat pengembangan tenis, lapangan atletik di sebelah utara dan selatan, lapangan sepakbola, lapangan tembak, kolam renang, arena boling, tenis meja, badminton, lapangan basket, dan seluruh olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.

Selain itu, juga ada fasilitas pendukung: kafe, restoran, perkampungan olahraga, taman bermain, tempat sauna, dan gedung administrasi.

Kompleks olahraga itu mulai dibangun pada April 1955 dan pembangunannya hanya memakan waktu 450 hari. Pada 31 Juli 1956, Kompleks Arena Olahraga Olimpik Luzhniki secara resmi dibuka. Peresmian arena olahraga tersebut ditandai dengan diadakannya Pervyj Spartakiady Narodov SSSR atau Pekan Olahraga Rakyat Soviet I.

Multifungsi

Selama era Uni Soviet, banyak sekali kegiatan olahraga yang dilangsungkan di kompleks olahraga tersebut. Contohnya Olimpiade 1980, Pekan Olahraga Rakyat Soviet I-VII, dan Kejuaraan Dunia Hoki.

Setelah masa Uni Soviet berlalu, kegiatan olahraga di Stadion Luzhniki mulai berkurang. Oleh karena itu, pemilik Luzhniki melakukan renovasi stadion dan kompleks secara total pada 1995-1997.

Renovasi tersebut berbuah manis. Pada 1998, Stadion Utama Luzhniki masuk dalam standar UEFA sebagai salah satu stadion dengan klasifikasi bintang lima.

Selain berguna sebagai arena olahraga, Stadion Utama Luzhniki juga sering digunakan untuk konser musik. Beberapa musisi terkenal, seperti Bon Jovi, Skid Row, Rolling Stones, Scorpions, bahkan Madonna, pernah tampil di sana.

Dengan predikat salah satu stadion terbesar di dunia, masyarakat Moskow sering menjadikan Stadion Luzhniki sebagai venue untuk melangsungkan acara yang bersifat massal. Sebut saja Festival Bir, Festival Persahabatan Rusia-India, Festival Lari, dan Festival Keluarga. Daerah sekelilingnya juga kerap digunakan sebagai arena balap bagi para speed racer Moskow. (cw-2)

>> Kembali ke Atas



Bintang Lima UEFA

Stadion Luzhniki dipilih sebagai tuan rumah final Liga Champion 2007/08 pada 6 Juni 2007. Tidak ada yang aneh dengan pemilihan stadion yang memakai rumput buatan untuk mengatasi iklim dingin di Rusia ini.

Luzhniki, stadion terbesar di Rusia dengan kapasitas 84.745, termasuk stadion bintang lima UEFA. Hanya gelanggang kategori ini yang boleh menggelar final Liga Champion.

Luzhniki makin kompeten karena khusus untuk final Liga Champion, mereka akan mengganti rumput buatan dengan rumput asli. Sebelum ini, Luzhniki juga pernah menjadi tuan rumah final Piala UEFA musim 1998/99. (wid)

SYARAT STADION BINTANG LIMA
----------------------------------------------------------

* Minimal berkapasitas 50.000.
* Ukuran lapangan 105 x 68 m.
* Tidak ada pagar pengaman di sekeliling lapangan.
* Cukup tempat untuk papan iklan, 18 kamera televisi, dan ruang untuk minimal 150 fotografer di antara gawang dan baris pertama tribun penonton.
* Ruang ganti yang bagus.
* Ruang tes doping yang layak.
* Intensitas penerangan minimal 1.400 lux di arah kamera utama dan 1.000 lux di area lain. Ada sumber daya listrik darurat.
* Instalasi keamanan yang modern.
* Sistem pengawasan televisi yang permanen.
* Petunjuk arah yang jelas.
* Cukup kursi untuk penonton cacat.
* Fasilitas sanitasi yang layak.
* Fasilitas media kelas satu.
* Fasilitas tamu VIP yang cukup, minimal 150 tempat di tribun kehormatan.
* Dekat dengan bandara internasional.
* Akomodasi yang cukup.



STADION BINTANG LIMA UEFA
------------------------------------------------------
Austria Ernst Happel, Inggris Old Trafford, Wembley, Prancis Stade de France, Jerman HSH Nordbank Arena, Olympia Berlin, Olympia Muenchen, Signal Iduna Park, Ventins Arena, Yunani Olympic Athena, Italia Giuseppe Meazza, Olimpico Roma, Belanda Amsterdam Arena, Feijenoord, Portugal Da Luz, Do Dragao, Jose Alvalade, Rusia Luzhniki, Skotlandia Hampden Park, Ibrox, Spanyol Camp Nou, Olimpic Lluis Companys, Olimpico de Sevilla, Santiago Bernabeu, Vicente Calderon, Turki Ataturk, Sukru Saracoglu, Wales Millennium




Kota Moskow
Vesna yang Romantis

Ibu kota Rusia, Moskva atau lebih dikenal dengan Moskow terpilih sebagai kota penyelenggara final Liga Champion 2008. Salah satu ibu kota terbesar di dunia itu termasuk dalam jajaran kota termahal di dunia.

Masyarakat Moskow sekarang cenderung mengikuti gaya hidup pop yang condong pada American style. Meskipun mengikuti arus westernisasi gaya Negara Paman Sam, Rusia selalu memiliki filter bagi diri mereka sendiri.

Filter itu dinamakan Rusifikasi. Jadi semua yang masuk ke Rusia diadaptasi sesuai dengan standar Rusia. Salah satunya perubahan nama asing.

Hampir semua nama asing diubah sesuai dengan Alfavit, abjad Rusia. Contohnya seperti nama pelatih Rusia, Guus Hiddink. Bagi orang Rusia ditulis Guus Xiddink. Sangat jarang penulisan nama dengan huruf Latin.

Judul film asing pun diubah sesuai dengan terjemahan di dalam bahasa Rusia. Mereka tidak menggunakan teks terjemahan sebagaimana layaknya pertunjukan di bioskop. Mereka mengganti bahasa aslinya dengan proses dubbing.

Bagi orang Rusia, ujar-ujar tak kenal maka tak sayang berlaku sangat kental, meskipun mereka tidak memiliki peribahasa tersebut. Bahkan senyum bisa menjadi hal langka bagi orang yang baru pertama kali menginjakkan kakinya ke Negara Beruang Merah itu. Lain halnya jika sudah saling kenal. Mereka bisa menjadi sangat ramah dan penuh senyum.

Musim Favorit

Sejak bulan April, salju telah mencair di Moskow. Matahari mulai bersinar lebih lama dari biasanya. Terbit pukul 06.30 dan terbenam sekitar pukul 21.00 atau 22.00. Itu menunjukkan bahwa musim semi telah tiba.

Bagi warga Moskow, tatkala matahari musim semi bersinar merupakan saat yang tepat untuk beraktivitas di luar rumah. Vesna atau musim semi merupakan musim yang paling dinanti warga Kota Pahlawan itu.

Romantis menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan mereka ketika musim semi tiba. Masa ini tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas. Suhu rata-rata 13 derajat celcius. Pada siang hari suhu maksimum rata-rata 18 derajat dan suhu minimum rata-rata 7 derajat pada malam hari.

Meskipun musim semi penuh keceriaan bagi warga Moskow, para pemain Manchester United dan Chelsea harus bersiap-siap dengan kondisi ekstrem yang mungkin terjadi di kota yang pernah dibumihanguskan oleh Napoleon pada 1812 itu.

Hujan sering turun pada musim semi. Seperti dilansir situs Moskva, suhu bisa turun drastis sampai minus 5 derajat. Ketahanan fisik dan ketangguhan para pemain akan diadu dalam final kali ini. Mampukah mereka merasakan suasana romantis musim semi Moskow di Luzhniki? (cw-2 )

No comments: