Thursday, May 29, 2008

" Spirit Bekerja "




Spirit ada di udara, mudah terasa dan tercium. Bagi sebagian orang, spirit tidak sulit diciptakan. Terkadang hanya perlu "dipancing" dengan gorangan di sore hari atau kebersamaan saat lembur sampai pagi. Namun, di beberapa organisasi tertentu, terasa bahwa spirit ini sulit dikembalikan, walaupun sudah "diangkat" dan "ditarik-tarik" . Organisasi yang penuh birokrasi, misalnya, sering membuahkan karyawan yang terlalu berhati-hati, "cari selamat", terlalu berhitung, takut berubah, hanya menunggu ide untuk berubah dari orang lain dan enggan mengeluarkan ide baru. Tidak ada dinamika, kewaspadaan dan kenikmatan untuk berinisiatif lagi.

Bila kita terjebak berada dalam organisasi seperti ini, namun secara pribadi memiliki spirit yang kuat, kita tentunya bertanya-tanya, apakah saya nanti tidak aneh sendiri ? Bukankah spirit itu bersumber dari suasana kerja tim ? Akankah kita bisa mempertahankan spirit yang segar dari waktu ke waktu ? Bagaimana menyuntikkan spirit ke dalam diri sendiri, bahkan sampai mempengaruhi organisasi ?

Ingat umur
Bila kita sudah kehilangan spirit bekerja, ingatlah umur. Bayangkan profesional seperti Martha Tilaar, yang berusia 70 tahun, tetapi semangatnya serasa 30 tahun. Beliau mengisi kehidupan karirnya dengan passion dan urgensi. Berapa usia kita sekarang ? Masih berapa tahunkan kita harus berproduksi ? Bila sekarang saja semangat kita sudah kempis, bagaimana kita akan giat berkarya pada tahun-tahun mendatang ?

Hati-hati dengan "menerima apa adanya"
Bayangkan sebuah rapat yang 'garing', tidak bersemangat, di mana kebanyakan orang tidak mempunyai persiapan materi yang menantang, hanya menjawab bila ditanya atasan, tidak mempunyai ide dan pasrah
menjalankan kehidupan perusahaan apa adanya. Saat seseorang mengemukakan ide berbeda, semua pandangan menghujam padanya. Dan si kreatif ini bisa-bisa kemudian meragukan idenya. Kita lihat bahwa sikap 'menerima apa adanya' bisa mematikan spirit sehingga perlu diwaspadai dan diperangi.

Pandanglah ke depan
Bukan saja enterpreneur seperti Henry Ford (Ford Motor Comp), Bill Gates (Microsoft Corp), Larry Page dan Sergey Brin (Google) yang mempunyai kemampuan untuk memandang ke depan, kita pun bisa ! Kita selalu bisa melakukan benchmark ke perusahaan yang mempunyai aspek yang bisa ditiru. Kita pun selalu bisa memiliki obsesi untuk meningkatkan produktivitas kita sebagai individu, kelompok atau bahkan perusahaan.
Bacaan-bacaan mengenai best practice profesi dan perusahaan serupa tidak terbatas jumlahnya. Dari sini kita bisa menumbuhkan mood untuk maju, mentransfer dan merealisasikan ide dan berobsesi untuk lebih
sukses.

Bertanyalah "bagaimana caranya ?"
Bisnis dan situasi negara kita sekarang membutuhkan produk baru, cara dan metode produksi, pasar baru, kecepatan, transfer kekuatan, dan informasi. Bagaimana mungkin kita tinggal diam dan menunggu ? Kita bisa mengaktifkan otak dan selalu mencari cara baru. Seberapa pun kecil peranan kita di perusahaan, bantulah untuk memikirkan improvement, karena hal ini pasti akan berguna bagi perusahaan, tim dan diri Anda sendiri. Selain itu, kekuatan spirit Anda akan terasa oleh atasan. Dengan demikian kita secara tidak langsung membuat harapan baru bagi diri sendiri setiap saat dan terbiasa menanggulangi ancaman.

Kembangkan mindset "memulai"
Menjadi orang yang pertama maju ke depan memimpin diskusi, memberi tanggapan atau email kolega, mengirimkan notulen rapat ke pelanggan yang baru dikunjungi, sama sekali tidak sulit. Dampaknya terhadap diri sendiri-lah yang lebih besar. Kita akan mendapatkan apresiasi orang lain, dipandang sebagai orang yang gesit. Bayangkan kalau kita selalu menjadi orang yang pertama menyapa 'halo' di setiap kontak dengan orang lain. Kita pasti akan menebar semangat. Dan, untuk diri sendiri, kita akan menumbuhkan semangat ekstra sebagai pemulai dan penyerang, tidak sekadar responsif.

Cintai teknologi
Pemrosesan data, jaringan internet, telekomunikasi, tidak pernah bisa kita hindari. Teknologi juga berkembang sedemikan pesat sehingga sulit diikuti. Rasanya baru beberapa tahun saja kita menikmati teknologi GPRS, CDMA, sekarang kalau tidak ber-3G- ria, rasanya kuno. Baru saja kita menikmati iPod, sekarang kita perlu bersiap-siap memahami iPhone. Bila kita sedikit berusaha untuk menyukai dan memperdalam teknologi,
kita secara tidak langsung terpaksa mengadaptasi derap inovasi dan perubahan dari perkembangan teknologi. Menjaga agar tetap ber-spirit ibarat menjalankan dinamika kehidupan seorang artis. Seorang artis tidak pernah berhenti memperhatikan, berpikir, mengembangkan ide, bereksperimen, mencari ide baru, antusias, bekerja tak kenal waktu dan berupaya menciptakan sesuatu yang unik dan baru. Jadilah orang yang senantiasa hidup dengan spirit. Hidup akan terasa lebih artistik.

Sumber: KCM


Keiretsu dan Zaibatsu [1]

Kebangkitan Jepang sebagai penguasa
perekonomian dunia banyak dibantu oleh
perusahaan, perniagaan, dan perdagangan
yang dikuasai keluarga tertentu.


KEBANGKITAN JEPANG sebagai penguasa perekonomian dunia banyak dibantu oleh perusahaan, perniagaan, dan perdagangan yang dikuasai keluarga tertentu. Prinsip keiretsu sudah lama terwujud dalam masyarakat ekonomi Jepang. Prinsip tersebut merupakan salah satu faktor utama dalam kemajuan perekonomian Jepang. Meskipun prinsip keiretsu tidak lagi mempunyai sentuhan ajaib dan tidak lagi praktis dalam sistem ekonomi modern, tetapi tetap memainkan peranan penting dalam kemajuan perekonomian Jepang.

Secara tradisional, yang dimaksud dengan keiretsu adalah gabungan perusahaan yang dimiliki oleh keluarga yang sama. Usaha itu adalah usaha keluarga yang diwarisi secara turun-temurun. Contoh keiretsu terbesar dan paling berpengaruh di Jepang adalah Mitsubishi, Mitsui, dan Sumitomo. Perusahaan perusahaan keiretsu mengelola berbagai usaha dan sogo shosha. Ia menguasai industri perbankan dan beberapa perusahaan raksasa. Semua itu dirangkum dalam satu kumpulan perusahaan induk sebagai pemegang saham terbesar. Operasi usaha dan perdagangan keiretsu meluas sampai ke luar negeri.

Awalnya, perusahaan-perusaha an keiretsu mengelola usaha kecil-kecilan dan hanya sebuah perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh sebuah keluarga. Pada awalnya, Mitsubishi merupakan sebuah perusahaan perkapalan yang didirikan Iwasaki Yataro pada tahun 1870. Kemudian, perusahaan itu memasuki bidang pertambangan, pabrik besi baja, bank, kertas, dan sebagainya. Keterlibatan Mitsubishi dalam bidang-bidang tersebut dilakukan melalui anak anak perusahaan dan juga rekan perusahaan demi memperlancar dan memperluas operasi dagang mereka. Perusahaan-perusaha an itu membentuk satu gabungan dan serikat yang disebut zaibatsu.

Organisasi zaibatsu menjadi sumber kekuatan perusahaan yang berdasarkan keiretsu, sehingga memungkinkannya menjadi sebuah perusahaan yang besar, kuat, dan memonopoli beberapa sektor perekonomian di Jepang. Munculnya perusahaan keiretsu dan zaibatsu membantu perkembangan ekonomi Jepang sebelum perang. Kedua bentuk organisasi itu memberikan dasar yang kuat dalam kebangkitan Jepang sebagai penguasa ekonomi setelah perang.

Di Jepang, meskipun perusahaan dimiliki keluarga, dalam sebagian keiretsu, terdapat pemisahan antara pihak pemilik dan pengelola. Mitsui merupakan perusahaan yang menggunakan sistem pemisahan yang jelas antara kedua elemen penting tersebut, suatu elemen yang penting dalam suatu organisasi. Sejak awal Mitsui didirikan, keluarga pemilik tidak mencampuri urusan yang berkaitan dengan pengelolaan. Itu suatu hal yang langka dan bertentangan dengan prinsip pengelolaan dan pengoperasian sebuah perusahaan di Barat dan negara-negara lain. Biasanya, di perusahaan itu, ada pihak khusus yang menentukan segala keputusan dan pengelolaan organisasi. Sistem dalam perusahaan Mitsui itu dapat menghindari pertentangan kepentingan antara pihak pemilik dan perusahaan.




____

Dalam perusahaan keiretsu,
keluarga pemilik menguasai jabatan tertinggi

____

Biasanya, perusahaan keluarga
tidak dapat bertahan lama

____

Suzuki merupakan salah satu
contoh kegagalan keiretsu

____


Keiretsu diakui sebagai factor utama kemajuan
perusahaan-perusaha an Jepang di luar negeri.

St. Jakob-Park
Terbesar di Swiss

Ada alasannya kenapa St. Jakob-Park diberi kepercayaan sebagai stadion di Swiss yang paling banyak menggelar pertandingan selama Euro 2008. Stadion berjulukan Joggeli ini adalah yang paling besar di Swiss.

St. Jakob-Park, bernilai 2 triliun rupiah. (Foto: Getty Images)

Kapasitas asli St. Jakob-Park (38.500) sudah mengalahkan Stade de Suisse Wankdorf di Berne (32.000), Stade de Geneve di Jenewa (32.000), dan Letzigrund di Zurich (30.000). St. Jakob-Park semakin unggul karena untuk Euro 2008 kapasitasnya menjadi 42.500.

Stadion ini relatif anyar dan baru dibangun menggantikan Stadion St. Jakob yang lama pada 13 Desember 1998. Menghabiskan dana 220 juta franc Swiss (2 triliun rupiah), St. Jakob-Park mulai dipakai pada 15 Maret 2001. Sekarang stadion ini dikelola Basel United AG.

St. Jakob Park mendapatkan bintang empat dari UEFA. Bintang empat adalah kategori tertinggi yang bisa diberikan UEFA untuk arena dengan kapasitas seperti St. Jakob-Park.

St. Jakob-Park dibagi menjadi empat sektor (A, B, C, D) dan satu sektor ekstra (G) yang merupakan balkon atas. Desainnya elegan dan didukung teknologi terkini. Ada dua layar raksasa berukuran 44 m2 yang terletak di atas sektor B serta D.

Berlokasi di sebelah tenggara kota Basel, St. Jakob-Park bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi, bus, trem, dan kereta. Tersedia 680 tempat parkir mobil yang terbagi dalam dua lantai plus 1.465 tempat tambahan di depan St. Jakob-Hall, yang terletak di sekitar wilayah St. Jakob-Park.

Khusus untuk para pengunjung yang menggunakan kereta, stadion ini memiliki stasiun sendiri. Hanya butuh waktu tempuh delapan menit untuk pergi bolak-balik dari stasiun utama Basel ke stasiun St. Jakob-Park. (Dwi Widijatmiko)

DATA STADION
---------------------------------
Lokasi: Basel, Swiss
Dibangun: 1998
Dibuka: 2001
Pemilik: Genossenschaft Stadion St. Jakob-Park
Pengelola: Basel United
Ukuran Lapangan: 105 x 68 m
Permukaan Lapangan: Rumput
Arsitek: Herzog & De Meuron
Klub Pemakai: FC Basel
Kapasitas: 42.500





Markas Swiss

St. Jakob-Park bisa disebut sebagai markas tim nasional Swiss. Semua pertandingan Schweiz selama fase grup dimainkan di stadion ini.

Swiss bisa terus bermain di St. Jakob-Park sampai semifinal. Syaratnya Swiss harus menjuarai Grup A, kemudian memenangi 8 besar melawan runner-up Grup B.

Sejak Swiss ditangani Jakob Kuhn pada 15 Agustus 2001, St. Jakob-Park memang menjadi kandang tak resmi tim nasional. Dalam 29 laga internasional di kandang sendiri, Schweiz tercatat 15 kali merumput di St. Jakob-Park.

“Kami berharap bisa bermain selama mungkin di St. Jakob-Park di Euro 2008 karena kami sangat mengenal stadion ini,” ujar kapten Swiss, Alexander Frei, seperti dikutip situs UEFA.

Sayangnya dalam empat pertandingan terakhir di Basel, Swiss tak pernah menang. Mereka kalah 1-2 dari Brasil (15 November 2006), seri 1-1 vs Argentina (2 Juni 2007), kemudian kalah 0-1 dan 0-4 dari Amerika Serikat (17 Oktober 2007) serta Jerman (26 Maret 2008). (wid)





Angkat FC Basel

Dalam kesehariannya, St. Jakob-Park merupakan kandang klub kota Basel, FC Basel. Klub ini mengoleksi 12 gelar juara Liga Swiss. Mereka klub terbaik Swiss ketiga setelah Grasshoppers (26) dan Servette (17).

Basel pantas berterima kasih kepada St. Jakob-Park. Stadion ini mengangkat klub berjulukan Rot Blau (Merah Biru) tersebut dari kenistaan. Di akhir 1980-an, Basel sempat terpuruk. Klub yang merupakan kekuatan dominan Swiss di era 1960 dan 1970-an ini terdegradasi ke divisi dua.

Sejak memakai St. Jakob-Park, yang selesai dibangun pada 2001, kesuksesan kembali menyertai Basel. Pada 2002, Basel menjuarai Liga dan Piala Swiss. Mereka juga mampu mencapai babak final Piala Intertoto.

Musim berikutnya Basel tampil di Liga Champion. Rot Blau membuat sensasi besar dengan lolos ke fase grup kedua. Skuad musim 2002/03 itu sering disebut sebagai tim terbaik yang pernah dipunyai FC Basel. (wid)

No comments: