Friday, June 13, 2008

Harga Minyak Naik, Indonesia Kok Malah Tekor





Oleh
Novan Dwi Putranto

Jakarta – Harga minyak dunia tahun ini masih mencemaskan bagi negara-negara konsumen minyak, termasuk Indonesia. Harga minyak yang sempat menyentuh US$ 139 per barel juga membuat Arab Saudi sebagai pemilik cadangan minyak terbesar dunia khawatir.
Di Amerika Serikat, meroketnya harga minyak dunia turut mendongkrak harga bahan bakar minyak. Hal serupa juga terjadi di beberapa negara di belahan dunia dan terakhir Malaysia yang menaikkan harga BBM hingga 42 persen.


Di Indonesia, meski harga BBM sudah dinaikkan dengan rata-rata 28,7 persen, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2008 diperkirakan masih akan tertekan hingga akhir tahun. Hal tersebut dikarenakan angka lifting minyak yang diperkirakan tidak akan bergerak jauh dari target sebesar 927.000 barel per hari. Beban subsidi energi terus merangkak naik seiring kenaikan harga minyak dunia. Dengan kata lain, harga BBM bisa naik dalam satu tahun ini jika harga minyak dunia terus meroket.

Pengamat perminyakan Kurtubi menjelaskan kenaikan harga BBM hanya mampu menanggung beban subsidi dalam jangka pendek. ”Masih ada enam bulan ke depan dan harga minyak diperkirakan akan terus menguat,” katanya. Dalam APBN 2008, subsidi energi ditetapkan sebesar Rp 75,6 triliun. Setelah melihat kenaikan harga minyak dunia, pemerintah menaikkan subsidi energi menjadi Rp 187,1 triliun pada APBN-P 2008.

Pembengkakan subsidi tersebut terjadi saat harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price) melewati batas asumsi dalam APBN-P 2008 sebesar US$ 95 per barel. Dengan pergerakan harga minyak dunia yang cepat, ICP juga ikut merangkak naik. Hingga 20 Mei 2008 atau satu minggu sebelum pemerintah menaikkan harga BBM, rata-rata ICP sudah menembus US$ 104,03 per barel. Akhir Mei 2008, ICP sudah menembus level US$ 121 per barel.

Kenaikan harga BBM hanya solusi jangka pendek untuk mengamankan anggaran yang terus membengkak seiring kenaikan harga minyak dunia. Meski menikmati windfall profit dari kenaikan tersebut, pemerintah masih tekor Rp 500 miliar dari setiap kenaikan US$ 1 per barel. Aneh bin ajaib memang, tetapi itulah yang terjadi di tengah pesta pora negara-negara produsen minyak dengan kenaikan yang sangat tinggi.

Naikkan Produksi
Kurtubi mengakui upaya menaikkan lifting minyak merupakan hal yang mustahil dilakukan dalam waktu dekat. ”Kita butuh temuan lapangan-lapangan baru dan itu butuh waktu,” katanya. Ia mengatakan kondisi saat ini sangat berbeda dengan produksi minyak sebelum tahun 2000.

Sebelum tahun 2000, pemerintah masih mampu mengatasi pembengkakan subsidi energi karena lifting harian berada di level US$ 1,6 juta barel per hari. Namun dengan makin tuanya lapangan minyak Indonesia, angka lifting terus menurun bahkan berada di bawah 1 juta barel per hari. ”Kalau lifting kita bisa 1,4 juta barel pemerintah tidak perlu repot,” katanya.

Laporan Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas bumi (BP Migas) menyebutkan penurunan produksi lapangan tua mencapai 20 persen per tahun. Kepala BP Migas R. Priyono mengatakan pihaknya akan mengupayakan untuk menjaga penurunan produksi di kisaran 10-15 persen. Dengan produksi yang terus menurun dan diperparah dengan konsumsi yang terus meningkat, pemerintah tidak banyak opsi untuk mengamankan anggaran jangka pendek. Ia juga mengatakan pihaknya akan berupaya meningkatkan lifting minyak agar mampu melewati target yang ditetapkan APBN P 2008 sebesar 927.000 barel per hari. ” Kita akan bentuk task force untuk mencapai ini,” katanya. Upaya lain yang akan dilakukan adalah mendorong kontraktor untuk mengoperasikan kembali sumur tua dan lapangan idle yang selama ini diabaikan karena tidak ekonomis. ”Dengan harga minyak seperti sekarang tentu alasan itu tidak ada lagi,” katanya.

Turunkan Asumsi
Dalam pembahasan asumsi harga minyak antara Komisi VII DPR dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, pemerintah masih berani menyodorkan asumsi di kisaran US$ 95-110 per barel. Meski faktanya harga minyak sudah menembus level US$ 135 per barel, pemerintah yakin pada tahun 2009 harga minyak lebih stabil.


Gubernur OPEC Maizar Rachman menjelaskan setidaknya ada 9 faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga minyak dunia pada tahun 2009 nanti. Di antaranya yang paling berpengaruh adalah faktor perdagangan berjangka. Faktor ini menjadi momok kenaikan harga minyak dunia sejak Agustus tahun 2007 hingga sekarang. "Dari Agustus hingga sekarang adalah yang paling berpengaruh adalah perdagangan berjangka, dimana harga naik dari US$ 70 sampai US$ 135 per barel," katanya. Faktor lain yang mempengaruhi harga minyak adalah suplay and demand. Maizar memperkirakan permintaan minyak dunia akan turun pada tahun depan akibat pertumbuhan ekonomi dunia yang moderat.

Selain itu, dengan suplai dari negara-negara OPEC yang diperkirakan tetap sebesar 32 juta barel per hari akan berdampak pada stabilnya harga. ”Suplai non-OPEC sejak minyak naik sejak tahun 2004 mulai meningkat walaupun tidak signifikan kita harapkan tahun 2009 akan meningkat lagi, ini akan melonggarkan supply demand sehingg bisa membuat harga turun,” paparnya. Kapasitas cadangan negara OPEC yang diperkirakan mencapai 4 juta barel per hari juga akan mampu menekan harga minyak yang sudah meroket.


Faktor lainnya yang mempengaruhi harga minyak antara lain nilai tukar dollar Amerika Serikat. Jika nilai dolar AS terus menurun, spekulasi terhadap minyak akan makin menguat. Namun, Maizar memperkirakan nilai tukar dolar AS tahun mendatang lebih stabil hingga akan turut memberi sumbangan dalam menekan harga minyak dunia. Selain itu, ketegangan politik di Timur Tengah juga akan mampu memberi pengaruh terhadap harga minyak meski tidak terlalu signifikan.
_

Evra Diikat 'Setan Merah' Sampai 2012

Manchester - Patrice Evra teken perpanjangan kontrak bersama Manchester United. Bek Prancis yang sedang berjuang di Euro 2008 itu akan bersama MU setidaknya sampai tahun 2012..

Semenjak awal tahun 2008, Evra sudah melontarkan keinginan mendapat kontrak baru. Kabarnya saat itu dia meminta kenaikan gaji dari 36.000 poundsterling (sekitar Rp 495,2 juta) per pekan, menjadi 120.000 poundsterling (sekitar Rp 2,2 miliar) seminggu.

Entah berapa kini gajinya, namun yang pasti Evra sudah mendapat kontrak baru. "Patrice sudah menjadi bagian penting dari kesuksesan klub dua musim belakangan. Dia sudah jadi salah satu full-back terbaik dunia sepakbola dan kepribadiannya sudah membantu semangat tim yag ada di Old Trafford," jelas Manajer MU Sir Alex Ferguson, seperti dikutip situs resmi MU, Kamis (12/6/2008).

Sementara itu Evra sendiri jelas senang bukan kepalang mendapatkan kontrak baru yang telah dinantikannya. Apalagi dia juga menyatakan kalau masa "dua setengah musimnya bersama 'Setan Merah' sudah berjalan bak impian".

"Adalah kohormatan dan kebanggaan bisa jadi bagian dari klub luar biasa ini dan bisa dilatih Sir Alex Ferguson dan stafnya. United bukan sekadar klub --itu adalah sebuah keluarga di mana aku bangga menjadi bagiannya dan itulah mengapa selalu jadi opsi pertama bagiku," tutur Evra.

"Saat datang, aku mengumumkan bahwa kedatanganku bukan hanya bermain tapi untuk menang dan United adalah tempat ideal untuk mewujudkan impian itu. Adalah sebuah hal istimewa bisa bermain di depan fans kami yang luar biasa dan saya yakin kesuksesan yang kami dapatkan di dua musim terakhir mengonfirmasi sejarah klub ini dan akan jadi awal dari sesuatu yang bahkan lebih spesial," tandas dia.



Soal CR7, FIFA Tak Akan Hukum Madrid

Jakarta - Bukti-bukti terakhir menunjukkan kalau Real Madrid sempat mengadakan pertemuan dengan Cristiano Ronaldo. Meski begitu FIFA justru menyatakan tak akan menghukum Los Blancos.

Kubu MU ternyata sudah menyampaikan keberatannya kepada FIFA terkait pendekatan Madrid untuk mendapatkan Ronaldo. Tapi upaya tersebut mungkin tak akan membuahkan hasil karena otoritas sepakbola tertinggi itu menyatakan tak akan menjatuhkan sanksi pada Los Merengues.

"Peluang MU membuat Madrid dihukum (oleh FIFA) adalah nol. Saya pikir semua orang tahu kalau kejadian seperti ini (kerap) terjadi di sepakbola, tapi membuktikan bahwa sebuah tindakan itu menyalahi aturan adalah tidak mungkin," ungkap seorang jurubicara FIFA seperti diberitakan Goal.

Pernyataan ini muncul sehari setelah tabloid terbitan Inggris, The Sun, merilis foto-foto pertemuan CR7 dengan pelatih kebugaran Madrid, Walter Di Salvo. Total ada empat foto yang publikasikan The Sun yang makin menguatkan spekulasi akan hijrahnya dia ke Madrid.

"Real sangat kuat dan saya pikir mereka tidak akan khawatir dengan klaim MU," lanjut jurubicara itu.

Isu kepindahan Ronaldo ke Santiago Bernabeu berhembus kencang menyusul pernyataan sang pemain usai final Liga Champions bulan lalu. Terakhir, pencetak 42 gol sepanjang musim lalu itu menyatakan akan mengumumkan di mana akan bermain musim depan usai gelaran Euro 2008. ( din / key )


Bos Pengemis Tinggal Nikmati Hidup



Cak To, begitu dia biasa dipanggil. Besar di keluarga pengemis, berkarir sebagai pengemis, dan sekarang jadi bos puluhan pengemis di Surabaya. Dari jalur minta-minta itu, dia sekarang punya dua sepeda motor, sebuah mobil gagah, dan empat rumah. Berikut kisah hidupnya.

---

Cak To tak mau nama aslinya dipublikasikan. Dia juga tak mau wajahnya terlihat ketika difoto untuk harian ini. Tapi, Cak To mau bercerita cukup banyak tentang hidup dan ''karir''-nya. Dari anak pasangan pengemis yang ikut mengemis, hingga sekarang menjadi bos bagi sekitar 54 pengemis di Surabaya.

Setelah puluhan tahun mengemis, Cak To sekarang memang bisa lebih menikmati hidup. Sejak 2000, dia tak perlu lagi meminta-minta di jalanan atau perumahan. Cukup mengelola 54 anak buahnya, uang mengalir teratur ke kantong.

Sekarang, setiap hari, dia mengaku mendapatkan pemasukan bersih Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Berarti, dalam sebulan, dia punya pendapatan Rp 6 juta hingga Rp 9 juta.

Cak To sekarang juga sudah punya rumah di kawasan Surabaya Barat, yang didirikan di atas tanah seluas 400 meter persegi. Di kampung halamannya di Madura, Cak To sudah membangun dua rumah lagi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk emak dan bapaknya yang sudah renta. Selain itu, ada satu lagi rumah yang dia bangun di Kota Semarang.

Untuk ke mana-mana, Cak To memiliki dua sepeda motor Honda Supra Fit dan sebuah mobil Honda CR-V kinclong keluaran 2004.

***

Tidak mudah menemui seorang bos pengemis. Ketika menemui wartawan harian ini di tempat yang sudah dijanjikan, Cak To datang menggunakan mobil Honda CR-V-nya yang berwarna biru metalik.

Meski punya mobil yang kinclong, penampilan Cak To memang tidak terlihat seperti ''orang mampu''. Badannya kurus, kulitnya hitam, dengan rambut berombak dan terkesan awut-awutan. Dari gaya bicara, orang juga akan menebak bahwa pria kelahiran 1960 itu tak mengenyam pendidikan cukup. Cak To memang tak pernah menamatkan sekolah dasar.

Dengan bahasa Madura yang sesekali dicampur bahasa Indonesia, pria beranak dua itu mengaku sadar bahwa profesinya akan selalu dicibir orang. Namun, pria asal Bangkalan tersebut tidak peduli. ''Yang penting halal,'' ujarnya mantap.

Cak To bercerita, hampir seluruh hidupnya dia jalani sebagai pengemis. Sulung di antara empat bersaudara itu menjalani dunia tersebut sejak sebelum usia sepuluh tahun. Menurtu dia, tidak lama setelah peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI.

Maklum, emak dan bapaknya dulu pengemis di Bangkalan. ''Dulu awalnya saya diajak Emak untuk meminta-minta di perempatan,'' ungkapnya.

Karena mengemis di Bangkalan kurang ''menjanjikan'', awal 1970-an, Cak To diajak orang tua pindah ke Surabaya. Adik-adiknya tidak ikut, dititipkan di rumah nenek di sebuah desa di sekitar Bangkalan. Tempat tinggal mereka yang pertama adalah di emprean sebuah toko di kawasan Jembatan Merah.

Bertahun-tahun lamanya mereka menjadi pengemis di Surabaya. Ketika remaja, ''bakat'' Cak To untuk menjadi bos pengemis mulai terlihat.

Waktu itu, uang yang mereka dapatkan dari meminta-minta sering dirampas preman. Bapak Cak To mulai sakit-sakitan, tak kuasa membela keluarga. Sebagai anak tertua, Cak To-lah yang melawan. ''Saya sering berkelahi untuk mempertahankan uang,'' ungkapnya bangga.

Meski berperawakan kurus dan hanya bertinggi badan 155 cm, Cak To berani melawan siapa pun. Dia bahkan tak segan menyerang musuhnya menggunakan pisau jika uangnya dirampas. Karena keberaniannya itulah, pria berambut ikal tersebut lantas disegani di kalangan pengemis. ''Wis tak nampek. Mon la nyalla sebet (Kalau dia bikin gara-gara, langsung saya sabet, Red),'' tegasnya.

Selain harus menghadapi preman, pengalaman tidak menyenangkan terjadi ketika dia atau keluarga lain terkena razia petugas Satpol PP. ''Kami berpencar kalau mengemis,'' jelasnya.

Kalau ada keluarga yang terkena razia, mau tidak mau mereka harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu untuk membebaskan.

***

Cak To tergolong pengemis yang mau belajar. Bertahun-tahun mengemis, berbagai ''ilmu'' dia dapatkan untuk terus meningkatkan penghasilan. Mulai cara berdandan, cara berbicara, cara menghadapi aparat, dan sebagainya.

Makin lama, Cak To menjadi makin senior, hingga menjadi mentor bagi pengemis yang lain. Penghasilannya pun terus meningkat. Pada pertengahan 1990, penghasilan Cak To sudah mencapai Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu per hari. ''Pokoknya sudah enak,'' katanya.

Dengan penghasilan yang terus meningkat, Cak To mampu membeli sebuah rumah sederhana di kampungnya. Saat pulang kampung, dia sering membelikan oleh-oleh cukup mewah. ''Saya pernah beli oleh-oleh sebuah tape recorder dan TV 14 inci,'' kenangnya.

Saat itulah, Cak To mulai meniti langkah menjadi seorang bos pengemis. Dia mulai mengumpulkan anak buah.

Cerita tentang ''keberhasilan'' Cak To menyebar cepat di kampungnya. Empat teman seumuran mengikutinya ke Surabaya. ''Kasihan, panen mereka gagal. Ya sudah, saya ajak saja,'' ujarnya enteng.

Sebelum ke Surabaya, Cak To mengajari mereka cara menjadi pengemis yang baik. Pelajaran itu terus dia lanjutkan ketika mereka tinggal di rumah kontrakan di kawasan Surabaya Barat. ''Kali pertama, teman-teman mengaku malu. Tapi, saya meyakinkan bahwa dengan pekerjaan ini, mereka bisa membantu saudara di kampung,'' tegasnya.

Karena sudah mengemis sebagai kelompok, mereka pun bagi-bagi wilayah kerja. Ada yang ke perumahan di kawasan Surabaya Selatan, ada yang ke Surabaya Timur.

Agar tidak mencolok, ketika berangkat, mereka berpakaian rapi. Ketika sampai di ''pos khusus'', Cak To dan empat rekannya itu lantas mengganti penampilan. Tampil compang-camping untuk menarik iba dan uang recehan.

Hanya setahun mengemis, kehidupan empat rekan tersebut menunjukkan perbaikan. Mereka tak lagi menumpang di rumah Cak To. Sudah punya kontrakan sendiri-sendiri.

Pada 1996 itu pula, pada usia ke-36, Cak To mengakhiri masa lajang. Dia menyunting seorang gadis di kampungnya. Sejak menikah, kehidupan Cak To terus menunjukkan peningkatan...

***

Setiap tahun, jumlah anak buah Cak To terus bertambah. Semakin banyak anak buah, semakin banyak pula setoran yang mereka berikan kepada Cak To. Makanya, sejak 2000, dia sudah tidak mengemis setiap hari.

Sebenarnya, Cak To tak mau mengungkapkan jumlah setoran yang dia dapatkan setiap hari. Setelah didesak, dia akhirnya mau buka mulut. Yaitu, Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari, yang berarti Rp 6 juta hingga Rp 9 juta per bulan.

Menurut Cak To, dia tidak memasang target untuk anak buahnya. Dia hanya minta setoran sukarela. Ada yang setor setiap hari, seminggu sekali, atau sebulan sekali. ''Ya alhamdulillah, anak buah saya masih loyal kepada saya,'' ucapnya.

Dari penghasilannya itu, Cak To bahkan mampu memberikan sebagian nafkah kepada masjid dan musala di mana dia singgah. Dia juga tercatat sebagai donatur tetap di sebuah masjid di Gresik. ''Amal itu kan ibadah. Mumpung kita masih hidup, banyaklah beramal,'' katanya.

Sekarang, dengan hidup yang sudah tergolong enak itu, Cak To mengaku tinggal mengejar satu hal saja. ''Saya ingin naik haji,'' ungkapnya. Bila segalanya lancar, Cak To akan mewujudkan itu pada 2010 nanti... (ded/aza)


'Polandia Sudah Tersingkir'

Wina - Usai bermain imbang dengan Austria, Polandia membutuhkan keajaiban untuk bisa lolos ke perempatfinal. Tetapi, secara realistis peluang mereka bisa dibilang sudah habis.

Polandia membutuhkan jalan yang rumit untuk bisa lolos dari fase grup. Mereka tak hanya bersaing dengan Austria, tetapi juga tim favorit juara, Jerman.

Skenarionya, pada laga terakhir Polandia wajib meraih kemenangan besar atas Kroasia sementara, di lain tempat, Austria berhasil menundukkan Jerman, namun dengan skor tipis. Dengan demikian poin mereka akan mengungguli Jerman dan menang selisih gol atas Austria.

Ya, bisa dibilang peluang mereka lolos sangatlah kecil, kalau tidak mau dibilang habis. Di atas kertas, peluang Austria mengalahkan Jerman memang sangat tipis.

"Saya tidak berpikir itu akan terjadi. Satu-satunya skenario adalah kami meraih kemenangan malam ini," ujar pelatih Leo Beenhakker seusai laga melawan Austria.

"Kami sudah tidak memegan kendali lagi kini. Kesimpulannya sekarang, kami tamat. Kami sudah tersingkir dari turnamen dan itu menyakitkan," tandasnya kepada Reuters.


Murkanya Leo Beenhakker

Wina - Penalti yang diperoleh Austria di menit terakhir membuat kemenangan Polandia buyar. Terang saja, Leo Beenhakker selaku pelatih Polandia marah besar atas hukuman tersebut.

Di Ernst Happel, Polandia telah memimpin 1-0 semenjak menit ke-29. Keunggulan yang terus dipertahankan sampai menit 90. Hingga kemudian wasit menunjuk titik putih karena Mariusz Lewandowski dituding menarik baju Sebastian Proedl di kotak terlarang.

Ivica Vastic yang menjadi pengambil tendangan 12 pas dengan jitu melakukan tugasnya serta membuat hasil akhir partai di Grup B ini menjadi sama kuat, 1-1.

Reaksi berang keluar dari mulut Beenhakker. "Ini tidak mungkin diterima," seru lelaki berkebangsaan Belanda itu dengan nada tinggi seperti dilansir Reuters.

Beenhakker menggugat konsistensi wasit di Euro kali ini. "Di awal turnamen kami diberi tahu bahwa wasit telah diinstruksikan secara khusus untuk melihat pergulatan di kotak penalti; di Jerman mereka menyebutnya 'schwalben' alias pemain yang diving untuk mencari penalti," ketusnya.

"Sejak turnamen ini dimulai saya sudah menyaksikan pergulatan di kotak penalti saat ada tendangan bebas atau sepak pojok. Ada juga beberapa diving, tapi tak ada kartu kuning yang diberikan," kata Beenhakker.

Pelatih yang menangani Polandia semenjak tahun 2006 ini menilai bahwa insinden yang melibatkan Lewandowski dengan Proedl sebetulnya kejadian yang wajar saja terjadi.

"Hari ini tak ada yang aneh, kecuali saat Austria boleh mengulang tendangan bebas. Yang kedua adalah ada pergulatan yang biasa kita lihat dalam lima tahun terakhir," imbuh Beenhakker.

"Saya sudah 43 tahun di dunia sepakbola. Saya selalu menerima keputusan wasit. Namun yang ini benar-benar sesuatu yang saya tidak bisa mengerti bila dibandingkan dengan situasi yang lain," pungkasnya masih dengan marah.



'Piala Eropa Nggak Seru'

Buenos Aires - Bagi penggila sepakbola, Piala Eropa 2008 bisa jadi merupakan sebuah tontonan yang wajib disaksikan. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa turnamen itu sebenarnya tidak seru-seru amat. Kata siapa?

Pendapat itu disuarakan oleh pelatih tim nasional Argentina, Alfio Basile. Pria berusia 64 tahun itu mengaku tak berminat menyaksikan Piala Eropa karena tim-tim yang berlaga di dalamnya lebih mementingkan hasil akhir ketimbang menampilkan permainan yang indah.

"Saya tidak suka Piala Eropa," tandasnya kepada Reuters. "Seperti biasa, tim-tim Eropa selalu ingin buru-buru lolos dari babak grup."

Meski demikian, bukan berarti ia tidak punya prediksi mengenai tim mana yang akan juara. Basile percaya Piala eropa kali ini masih soal persaingan tim-tim besar semisal Italia dan Jerman.

"Saya tidak punya tim favorit, tetapi saya selalu percaya kepada yang kuat. Spanyol boleh memiliki kemenangan besar (4-1 atas Rusia, red) tetapi mereka tak punya tradisi juara seperti Jerman dan Italia," lugasnya.



Srna Nyawa Kroasia

Klagenfurt - Darijo Srna masih membuktikan bahwa dia adalah nyawa dari Kroasia. Bukan hanya satu golnya ke gawang Jerman namun perannya juga cukup besar bagi sukses Kroasia.

Gelandang Shakhtar Donetsk mengalami masa pasang surut bersama timnas Kroasia. Ia sempat dikritik karena tendangan penaltinya gagal saat melawan Jepang di Piala Dunia 2006. Namun dia juga puji atas tendangan bebasnya saat membawa Kroasia unggul dari Australia sebelum berakhir imbang 2-2.

Pemain berusia 26 tahun ini memang juga dikenal sebagai si anak nakal. Ia sempat didepak sementara dari skuad Kroasia saat menghadapi Rusia di kualifikasi Euro 2008 karena berpesta di klub disko hingga larut malam bersama rekan setimnya Bosko Balaban dan juga Ivica Olic.

Meski demikian, Srna masih tetaplah bintang bagi Krosia. Saat menghadapi Macedonia di kualifikasi Euro 2008, ia masuk menjadi pemain pengganti dan mencetak satu gol, juga satu umpan bagi gol Eduardo da Silva guna memastikan kemenangan Kroasia.

Tidak heran jika Srna pun mendapatkan tempat dalam skuad utama di Euro 2008. Ia pun menjawab kepercayaan pelatih Slaven Bilic dengan performa yang luar biasa. Saat menghadapi Jerman, Srna membuktikannya dengan mencetak gol pembuka kemenangan di menit ke-24.

Gol tersebut rupanya semakin membangkitkan semangat bagi Krosia mengempur pertahanan Jerman. Kini Bilic pun masih pantas mengandalkan Srna di pertandingan selanjutnya guna membuka harapan mereka meraih sukses di Euro 2008 ini.

No comments: