Wednesday, June 18, 2008

Hukum Tegak, Perekonomian Lancar




Abun Sanda

Finlandia ,salah satu negara di kawasan Skandinavia, selalu menjadi contoh menarik dalam hal penegakan hukum. Angka kriminal hampir nol, begitu pula dengan tindak pidana korupsi. Negara-negara yang hendak menekan angka korupsi suka datang ke negara yang dekat kutub ini untuk studi perbandingan. Para pendatang itu berusaha mengetahui kiat antikorupsi yang dikembangkan Finlandia. Akan tetapi, dalam kenyataannya, sangat sedikit yang mampu seperti Finlandia karena yang diambil dari negara ini adalah undang-undang dan kiatnya, bukan spirit hidup bersih dan kulturnya.

Finlandia,negara seluas 338.145 kilometer persegi (hampir seluas Jerman), berpenduduk 5,2 juta jiwa. Produk utamanya adalah hasil hutan, kerajinan, dan beberapa jenis industri presisi, perangkat otomotif, dan telepon seluler.

Sebagai negara kesejahteraan (welfare state),Finlandia dapat disebut sebagai negeri "aneh". Perdagangan berlangsung dalam ritme lamban. Jalan-jalan di kota , sebutlah misalnya di Helsinki (berpenduduk 520.000 jiwa), lengang. Hari Sabtu dan Minggu libur kerja. Pusat perbelanjaan buka antara jam 10.00-11.00 dan tutup antara pukul 19.00 sampai 21.00.

Pada hari Sabtu dan Minggu, suasana kota terasa sangat sepi. Di beberapa bagian kota bahkan seperti kuburan. Hanya beberapa trem yang lalu-lalang mengelilingi kota , tanpa penumpang. Bandara Internasional Helsinki juga sepi. Pukul 21.00 sebagian sudut bandara sudah senyap dan gelap. Sejumlah toko bahkan sudah tutup sejak pukul 19.00. Di pusat kota Helsinki terdapat beberapa kafe dan kelab malam yang baru dibuka sepuluh tahun terakhir. Sebelumnya, Helsinki termasuk "kuper" dalam hal fasilitas hiburan.

Namun, yang kemudian membuat banyak negara lain terkagum-kagum,di balik sepinya suasana, rileksnya penduduk negara itu bekerja, dan di balik tidak variatifnya sumber daya alam, pendapatan per kapita Finlandia mencapai 28.500 dollar AS, atau salah satu yang terbaik di dunia.
Apa yang menyebabkan negara ini kaya dan bersih?"Kami tidak suka hidup berlebihan,"kata Hans Markele, usahawan di Helsinki .

Menurut Hans,warga Finlandia terbiasa tidak banyak kebutuhan. Terbiasa dalam semangat hidup sederhana.Punya satu mobil dan dua sepeda, ya sudah cukup. Tidak perlu sampai memiliki 10 mobil sebab yang dipakai cuma satu. Satu mobil pun kerap terasa berlebihan sebab transportasi umum di Helsinki cukup baik. Warga Helsinki terbiasa dalam kultur hidup tidak berlebihan. Sebagian di antara penduduk Finlandia dikenal religius. Rumah-rumah ibadah di sana tetap penuh meski salju turun amat lebat dan suhu mencapai minus 30 derajat Celsius.

Spirit hidup tidak berlebihan, tidak suka banyak kebutuhan, dan tidak menyukai barang bukan miliknya, inilah yang memberi makna pada negara Finlandia. Negeri itu mendekati bersih dari tindak kejahatan. Korupsi nyaris nihil.

Pelajaran yang bisa dipetik dari kasus Finlandia adalah rakyat yang hidup bersih, korupsi hampir nol, ada supremasi hukum, menjadi faktor amat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Ekonomi tumbuh dengan amat mulus. Semua proses produksi berjalan efisien.Finlandia terkesan tidak perlu mengeluarkan banyak keringat, tetapi negaranya kaya-raya. Rakyat hidup dalam kecukupan.

Apa yang terjadi di Finlandia sejalan dengan apa yang kerap disampaikan oleh tokoh besar hukum ekonomi Indonesia , Prof Dr Charles Himawan (alm).

Teori Himawan, seperti yang kerap ia sampaikan dalam bukunya, Hukum sebagai Panglima, ialah perekonomian baru bisa bagus dan pertumbuhan ekonomi akan mencapai persentase tinggi apabila ada supremasi hukum. Supremasi hukum bisa muncul apabila semua aparat penegak hukum, terutama hakim, menjalankan fungsinya sebaik-baiknya. Hakim menunaikan tugasnya berdasarkan kaidah hukum, kearifan, dan nurani seorang hakim.

Himawan membericontoh Singapura dan Amerika Serikat. Dua negara itu meraih kegemilangan ekonomi setelah secara konsisten melakukan penegakan hukum. Negara-negara maju Eropa dan Jepang juga meraih prestasi yang sama karena memberi perhatian besar pada aspek hukum.

Supremasi hukum dipastikan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi karena dapat membuang semua kolusi dan nepotisme. Supremasi hukum tidak membolehkan ada praktik penyuapan, uang semir, dan sebagainya. Ini membuat semua kegiatan ekonomi berjalan mulus. Tidak ada yang menjadikan tugasnya untuk tujuan menguntungkan diri sendiri dan atau orang lain.

Tegaknya hukum akan membuat semua perselisihan diselesaikan menurut aturan yang berlaku. Tidak ada intervensi atau upaya suap dari mana pun. Jika semua perselisihan ekonomi dapat diselesaikan secara baik oleh aparat hukum, maka hukum berwibawa. Semua bisnis dapat berjalan tanpa hambatan. Dan kalau semua bisnis dijalankan dengan amat baik, ekonomi pasti berjalan dalam kecepatan amat tinggi.

Beda pendekatan
Raksasa ekonomi dunia, Republik Rakyat China , termasuk di antara negara maju yang mati-matian melawan tindak kriminal dan korupsi. China-lah satu-satunya negara di dunia yang paling royal menjatuhkan hukuman mati kepada para koruptor. China tidak main tebang pilih seperti Indonesia . Siapa pun yang terbukti bersalah dijatuhi vonis mati.

Semasa Zhu Rongji menjadi Perdana Menteri China , sikap keras terhadap koruptor bahkan lebih hebat. Ia menyatakan, "Sediakan 1.000 peti mati untuk koruptor kelas kakap. Pakai 999 peti mati, sisanya satu untuk saya. Kalau kelak saya terbukti korup, masukkan saya ke peti itu."

Zhu serius dengan pernyataannya itu. China menjadi negara yang sangat bengis bagi pencuri uang rakyat. China tidak peduli dengan kritik para pejuang hak asasi manusia bahwa hukuman mati sudah tidak zamannya lagi dan bahkan sangat melanggar peradaban. Akan tetapi, apakah korupsi di sana berhenti? Tidak.

Korupsi tetap subur, dan bersamaan dengan itu aparat hukum tetap dengan pekerjaannya, menjatuhkan hukuman mati terhadap siapa saja, termasuk pejabat teras, yang korupsi dalam jumlah besar. China selalu berpendapat bahwa sikap tegas tersebut pada saatnya akan menjerakan.

Akan tetapi, kalau korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di China masih berlangsung, mengapa perekonomian China dapat melesat demikian cepat? Ini menarik dikaji, tetapi yang jelas, dengan hukum yang belum sepenuhnya mulus saja ekonomi bisa melesat seperti itu, bagaimana kalau penegakan hukum di China sudah sama dengan di Amerika Serikat, misalnya. Ekonomi China bisa terbang.

China, seperti diketahui, bisa sukses di bidang ekonomi karena mempunyai fondasi yang amat kokoh. Kendati sempat hancur pada Revolusi Kebudayaan (1966-1976), China tetap mempunyai sumber daya manusia yang amat kuat. Rakyat China mempunyai kultur bisnis yang sangat mengakar sejak ribuan tahun lalu. Pemerintah China hanya butuh "menyetel" tubuh rakyatnya, dan semua bakat rakyat langsung bangkit. Rakyat China pun mempunyai kultur dan etos kerja yang amat kuat.

Dunia kemudian tercengang-cengang menyaksikan kebangkitan ekonomi China dalam rentang waktu yang amat cepat. Karena bisa dikatakan mulai dari titik nol pada tahun 1978. Kurang dari sepuluh tahun negara ini sudah menjadi raksasa ekonomi dunia, hanya di bawah Amerika Serikat. Jangan lupa, negara ini mampu memberi makan kepada 1,2 miliar penduduknya.

Soal etos sebagai faktor , diutarakan dengan jelas oleh seorang pembicara. Ia menyatakan, nilai-nilai budaya harus diterjemahkan menjadi etos supaya berfungsi. Diskusi mengenai etos masih tetap berjalan dalam kalangan ilmuwan sosial. Etos adalah perumusan tentang apa yang dianggap paling penting oleh sekelompok orang untuk pekerjaan yang dijalankannya, dan tingkah laku untuk mencapai kepentingan tersebut. Etos pun akan menetapkan segala sesuatu yang tidak boleh dilanggar dalam pelaksanaan suatu pekerjaan atau profesi.

Etos tidak persis sama dengan etika yang merupakan teori tentang baik dan buruk. Etos lebih menekankan pada apa yang penting dan pantas dilakukan atau tidak pantas dilakukan. Etos yang dimaksud itulah agaknya yang menjadi kultur di China sehingga etos menjadi faktor sangat dominan dalam proses produksi di China .

Mulai dari diri sendiri
Dua contoh tentang besarnya peran hukum dalam bidang ekonomi tersebut, Finlandia dan China , bisa menjadi refleksi bagi bangsa Indonesia . Pelajaran berharga yang bisa dipetik adalah konsistensi sebuah sikap. Hukum bukan menjadi kumpulan pasal peraturan, tetapi dijalankan secara konsisten.

Hukum hanya mengenal warna hitam dan putih, benar dan salah. Tidak ada warna abu-abu dan tidak ada merah atau hijau. Tidak ada setengah benar dan setengah salah. Hukum di sini selalu memandang semua orang sama di depan hukum.

Prinsip ini dipegang teguh sejak dari proses penyelidikan, penyidikan, peradilan, dan penjatuhan hukuman. Para aparat hukum bekerja dengan etos kerja yang jelas. Hakim dalam menjatuhkan putusan dipandang "mewakili" Tuhan menghukum orang-orang yang bersalah.
Dalam bayangan para penegak hukum dan para perancang undang-undang, Indonesia akan meraih sukses luar biasa kalau hukum ditegakkan. Tegaknya supremasi hukum, seperti dipaparkan pada bagian awal tulisan ini, bukan saja berpengaruh kuat pada ketertiban serta pemerintah yang berwibawa, tetapi juga terutama menjadi penopang kinerja perekonomian negara.

Artinya, kalau hukum tegak, tidak ada uang semir, tidak ada KKN, ekonomi akan berjalan dengan amat baik. Semua perselisihan bisnis, perselisihan kontrak, wanprestasi, serta percekcokan debitor dan kreditor akan selesai melalui koridor institusi hukum. Tidak ada "ekonomi biaya tinggi" di badan peradilan. Para pihak yang berselisih tidak perlu menyediakan anggaran khusus untuk uang semir bagi jaksa, polisi, panitera, dan hakim.
Para penegak hukum ini pun bisa leluasa menjalankan tugasnya karena mereka tidak perlu silau oleh penyuapan, koncoisme, dan kolusi. Hakim enteng saja menjalankan putusan sesuai dengan hati nurani dan hukum yang berlaku. Polisi atau jaksa enteng menyidik para tersangka dan saksi suatu perkara.

Aspek-aspek ini kelihatan sangat sederhana, tetapi pelaksanaannya sangat sulit. Buktinya, sejak tahun 1945 Indonesia sudah mencanangkan "dunia peradilan bersih dari uang sogokan", tetapi ternyata tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Lihatlah, berapa banyak polisi, jaksa, dan hakim yang diadili. Yang diadili pun yang kebetulan ketahuan. Bagi yang tidak ketahuan, ia bisa melenggang dengan uang haramnya.

Dalam pemikiran kritis, persoalan ini hendaknya mulai dibenahi mulai hari ini agar ada target dan sasaran yang sangat jelas. Pada tahun 2010, misalnya, peradilan Indonesia sudah jauh lebih baik. Tahun 2015 bebas dari segala bentuk penyuapan dan "biaya perkara". Tahun 2030, supremasi hukum di Indonesia sudah menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Dari mana memulainya? Dari diri sendiri, termasuk dari para pemimpin bangsa . Pemimpin yang tidak korup akan diikuti oleh menterinya, gubernur, wali kota , bupati, camat, lurah, kepala desa, sampai seluruh perangkat negara. Pada saatnya semua orang malu untuk korupsi. Malu untuk merebut uang rakyat, uang yang bukan menjadi haknya.

Faktor pemimpin selalu menjadi aspek menentukan.Kalau pemimpinnya baik, ia selalu menjadi teladan yang hebat. Sebaliknya, kalau pemimpinnya lalim, sebutlah seperti Hitler dan Polpot, negara dan aparatnya akan sangat kejam. Jutaan orang mati percuma.

Kalau seorang pemimpin berani dan visioner, sebutlah seperti Deng Xiaoping, negara akan sangat berprestasi. Bayangkan, ia bisa menemukan sistem yang memadukan sistem komunis dan mekanisme pasar. Ia bisa membawa China yang hancur akibat revolusi kebudayaan menjadi negara pemegang supremasi ekonomi dunia.

Para pemimpin Indonesia pun bisa melakukannya. Kesempatan untuk memberi yang terbaik untuk rakyat masih terbuka lebar. Cobalah.

Sumber : www.kompas.com/ kompas-cetak/ 0605/20/sorotan/ 2662916.htm - 52k


BORN (TO BE A LEADER)

Bayangkan dengan segala macam masalah di kantor,
dengan anak-anak, isteri , saudara, mertua, ortu,
organisasi dan sebagainya lalu kita keluar rumah,
bertemu dan menyapa orang harapannya kita menyapa
tersebut inginnya sejenak melupakan masalah yang ada
pada kita namun apa yang terjadi orang tersebut malah
mengutarakan masalahnya kepada kita, orang pertama,
kedua dan seterusnya sama ingin diperhatikan oleh kita
padahal masalah pribadi kita pun masih belum cair,
alih-alih bisa mencairkan masalah orang lain dengan
senyum dan keramahan pula ARE U STRONG ENAUGH?.

Nabi Ibrahim AS di dalam Al Quran disamakan dengan
sekaliber sekelompok orang (umat) Innal Ibrahima kana
ummah..seorang disamakan dengan sekelompok orang
adalah hal yg luar biasa.

Pemimpin itu bila meminjam bahasa Aa gym adalah
seseorang yang dalam waktu 24 jam beres mengurusi
dirinya, keluarganya, organisasinya, masyarakatnya,
dan lebih luas lagi.....jangan- jangan untuk kita dalam
mengurus diri kita sendiri saja belum beres...:-)

meminjam bahasa seorang ustadz, bahwasanya pemimpin
adalah seseorang yang sanggup mencairkan
masalah-masalah pelik dengan tenang ramah dan pasti
ibaratnya sambil uncang-uncang kaki dan menyurumput
secangkir kopi..

Seluruh sendi kehidupan Rasullullah adalah
kepemimpinan sejati..pada usianya yang 25 Tahun beliau
telah memiliki segudang prestasi, pengalaman hidup
yang sangat dahsyat. menjadi CE0 perusahaan
konglomerasi Khadijah ra ,pengalaman perdagangan
internasional, diplomasi antar suku2 yang bertikai,
militer terlibat langsung di dalam pertempuran.

Tanpa perlu berambisi menjadi pemimpin marilah kita
pimpin diri dan keluarga masing masing. Jika saatnya
kita mampu mengendalikan amanah dari tingkat yang
paling kecil tsb maka amanah lain yg lbh tinggi akan
muncul dengan sendirinya.. .Wallahu A'lam

Medan aplikasi seorang pemimpin adalah di dunia nyata,
sekuat apa, setepat apa, sebenar apa, ia mampu
mangatasi masalah-masalah yang ada,yang terjadi
benar-benar di lapangan. (Entah itu lingkup pribadi,
keluarga,organisasi /perusahaan, masyarakat luas,dsb).

Rasullulah Saw pernah berpesan kepada salah seorang
sahabat agar ia jangan menjadi pemimpin karena ia
adalah seorang yg lemah. Alangkah mulianya jika setiap
kita mengetahui kualitas diri .Wallahu A'lam

Edwin van der Sar
Ayah Oranje

Untuk ukuran bintang senior, Edwin var der Sar tergolong bersikap sederhana. Perangai kiper bertinggi badan 197 cm ini begitu membumi, meski sudah pernah dua kali menjuarai Liga Champion.

Baik di level klub maupun timnas, kontribusi Van der Sar sama besar. Dari parameter kualitas, ia memegang cap terbanyak di Belanda dengan 126 penampilan.

Tidak aneh bila suami dari Annemarie van Kesteren, yang dinikahinya Mei 2006, itu juga sudah menjadi “ayah” bagi rekan-rekan juniornya di timnas. Pemain muda generasi Ibrahim Afelaay cs. memanggil Van der Sar dengan sebutan “papi” alias ayah.

“Van der Sar lebih dari sekadar pemain. Dia anutan, penasihat, dan penebal pede bagi pemain muda. Ia juga tangan kanan saya di atas lapangan,” ujar pelatih Marco van Basten pada jumpa pers di museum olimpiade, Laussane, Kamis (12/6).

Segala bentuk pujian yang mengalir tak pernah membuat Van der Sar besar kepala. Di saat kolega seangkatannya ngambek dan mogok main seperti yang sempat dilakukan Edgar Davids, Ruud van Nistelrooy, dan Clerence Seedorf, Van der Sar tetap mendukung sang pelatih.

“Saya hanya bagian dari tim ini. Saya pikir seluruh pemain punya peran sama pentingnya. Para pemain muda seperti Wesley Sneijder, Rafael van der Vaart, Robin van Persie, atau Dirk Kuyt sudah jauh lebih matang karena tampil di klub-klub besar Eropa,” kata Van der Sar merendah.





Beau Rivage Palace

Jika bicara fasilitas untuk timnas, Federasi Sepakbola Belanda (KNVB) bisa dibilang paling banyak duitnya. Indikasinya terlihat nyata ketika KNVB memilih hotel Beau Rivage Palace di kota Laussane, Swiss, sebagai tempat penginapan Wesley Sneijder dkk. selama Euro 2008.

Hotel yang berada di tepi Danau Geneva ini termasuk destinasi favorit para pelancong tajir seantero bumi. Bukan hanya karena pemandangan indah yang dikelilingi Pegunungan Alpen dan menghadap pantai Prancis, tapi juga lantaran luas taman hotel itu sendiri yang berhektar-hektar.

Ingin tahu berapa yang harus dikeluarkan untuk menginap sehari di kamar yang paling murah? “Hanya” 490 dolar AS (lebih dari 4,5 juta rupiah)! Yang paling mahal bisa mencapai 4.000 dolar. Konon, para pemain Belanda menginap di kamar dengan rentang harga 795, 1.150, sampai 4.000 dolar.

Skuad Belanda berangkat ke Euro berikut ofisial tim. Kontingen berjumlah 60 orang. Dikalikan sekitar 30 hari, bisa dibayangkan berapa besar dana yang dikucurkan KNVB. Sebandingkah kucuran dana superbesar ini? Jika melihat fasilitas yang ada di setiap kamar, jelas sangat sebanding!

Soalnya, selain memberi kenyamanan, Beau Rivage Palace juga menyediakan pengamanan ekstra ketat bagi para pemain Belanda. Hampir di setiap sudut hotel ada sekuriti yang siap menghalau para tamu atau fan yang ingin meminta foto atau tanda tangan pemain.

Sulit untuk menanyakan langsung kepada para pemain soal kepuasan mereka di sana. Namun, bocoran bisa kita dapatkan dari Pierre van Hooijdonk, yang sempat menginap di Beau Rivage Palace selama persiapan Euro 2004 lalu. "Yang jelas suasananya sangat nyaman," kata eks striker Oranje itu.




Belanda vs Prancis 4-1
Menuju Realitas Total Football

Italia dan Prancis adalah finalis Piala Dunia 2006. Tapi, kedua tim itu dihajar Belanda dengan skor yang telak di Euro 2008. Kejadian di dua matchday pertama Grup C ini memperlihatkan Belanda benar-benar berkembang menjadi kekuatan yang sangat mengerikan.

Setelah memukul Italia 3-0, Belanda mempermalukan Prancis 4-1, Jumat (13/6). Secara keseluruhan, performa Oranje memang tidak sebaik saat menghadapi Italia, tapi tetap saja semua pergerakan Belanda berpotensi mematikan.

Empat gol Belanda dicetak empat pemain berbeda: Dirk Kuyt, Robin van Persie, Arjen Robben, dan Wesley Sneijder. Ini tanda-tanda bahwa Belanda 2008 makin dekat dengan perwujudan nyata keindahan total football.

"Ini luar biasa. Enam poin dalam dua pertandingan dan dua partai itu melawan Italia serta Prancis. Secara individu, kami memiliki kelas. Tapi, yang terpenting adalah kami benar-benar sebuah tim. Semua pemain mampu beradaptasi dengan permainan tim ini secara sempurna," kata Sneijder, yang kembali terpilih sebagai man of the match versi UEFA.

Apa yang diungkapkan Sneijder dalam kalimat terakhirnya adalah konsep total football. Mungkinkah Belanda 2008 sudah menyamai level dari Belanda di era Johan Cruyff pada 1970-an dan Marco van Basten pada 1980-an?

"Jangan bandingkan kami dengan kebesaran masa lalu. Yang saya tahu pasti tim 2008 ini adalah skuad yang solid dan selalu siap bekerja keras berusaha meraih kemenangan," kata Van Basten, yang kini menjadi pelatih Oranje.

Sebagai pihak yang kalah, sejumlah pemain Prancis mengakui Belanda memang layak menang. "Pemain-pemain mereka sangat bagus. Jujur saja, Belanda yang ini memiliki segalanya," tutur kiper Les Bleus, Gregory Coupet.

Bisa Santai

Hasil ini memastikan Belanda lolos ke perempatfinal sebagai juara Grup C. Koleksi enam poin mereka tak bisa lagi dikejar Rumania (2) dan duet Italia-Prancis (1). Oranje bisa santai menatap pertandingan terakhir Grup C menghadapi Rumania, Senin (16/6).

"Kami harus menikmati keberhasilan ini karena sudah lolos sebagai juara grup. Sangat pantas kalau kami berpesta kecil-kecilan. Tentu saja jangan sampai berlebihan karena partai perempatfinal akan segera datang," ucap Sneijder.

Komentar Sneijder memberi indikasi Belanda tidak akan ngotot menghadapi Rumania. Ini berita buruk bagi Italia dan Prancis. Kalau Belanda sampai kalah dari Rumania, mereka bakal tersingkir. Nasib dua finalis Piala Dunia 2006 sekarang ada di tangan Oranje.





Italia vs Rumania 1-1
Kemarahan Kedua

Ketika kalah 0-3 dari Belanda (9/6), Italia marah pada wasit Peter Frojdfeldt karena mengesahkan gol pertama Oranje, yang dibuat Ruud van Nistelrooy. Gli Azzurri menganggap Ruudtje berada dalam posisi off-side.

Jumat (13/6), Italia memuntahkan kemarahan kedua pada wasit Tom Ovrebo, yang memimpin laga mereka melawan Rumania. Ovrebo menganulir gol Luca Toni di akhir babak pertama karena menganggapnya off-side.

Dari tayangan ulang, kelihatan jelas Toni tidak off-side. Paul Codrea membuatnya dan Alessandro Del Piero on-side. Akibat keputusan Ovrebo, Italia gagal menang.

Di awal babak kedua, justru Rumania yang memimpin lebih dulu lewat Adrian Mutu. Italia langsung membalas melalui gol Christian Panucci. Gli Azzurri bisa kalah andai Gianluigi Buffon tidak menepis penalti Mutu pada menit ke-81.

Dengan hasil imbang 1-1, bisa-tidaknya Italia lolos ke perempatfinal tidak lagi ditentukan diri sendiri. Si Biru harus berharap Rumania tidak mengalahkan Belanda pada pertandingan terakhir.

Ovrebo dan dua asistennya serta konsistensi pengambilan keputusan korps wasit pun menjadi sasaran kemarahan Italia. "Sangat lucu wasit dan asistennya bisa melihat Panucci berada di luar lapangan ketika kami kalah dari Belanda, tapi tidak melihat pemain Rumania yang membuat Toni berada dalam posisi on-side," kata pelatih Roberto Donadoni.

"UEFA mau mengonfirmasi gol Van Nistelrooy valid. Jadi, seharusnya mereka tidak mempunyai masalah mengakui wasit Ovrebo membuat kesalahan. Kami harap ada konsistensi di sini. UEFA jangan hanya mengomentari kejadian yang menguntungkan mereka," imbuh Presiden FIGC, Giancarlo Abate.

Italia pantas kesal. Mereka merasa layak menang. Dibandingkan waktu menghadapi Belanda, Gli Azzurri tampil lebih baik. Donadoni mengganti lima starter timnya dan Italia yang baru ini mampu menciptakan cukup banyak shot on target.

No comments: