Kondom Ketat, Cape Deh?

BANYAK orang tidak menyukai ML menggunakan kondom. Karena kondom tidak saja membatasi sensasi seksual, tapi juga menimbulkan ketidaknyamanan, terutama jika ukurannya terlalu ketat bagi pria.
Ukuran kondom yang tepat bisa memberikan berbagai pengalaman seksual menyenangkan. Seharusnya ada banyak ukuran kondom karena ukuran Mr Dick tiap lelaki juga berbeda-beda.
Francis K Githinji, seorang penulis masalah seks di Enzine Article mengutarakan bahwa ahli kondom juga sependapat kalau ukuran kondom sangat mempengaruhi kenikmatan ketika ML.
Selain itu, standar keamanan kondom menjadi hal sangat penting, karena tidak sedikit kasus kegagalan kondom menyebabkan penyebaran penyakit kelamin atau kehamilan yang tidak diinginkan penggunannya.
Ukuran kondom yang pas juga harus diikuti kualitas baik. Cara yang tepat menguji kondom adalah mengisinya dengan udara. Kondom yang memiliki bahan bagus akan mampu menampung udara yang ditiupkan ke dalamnya.
Hal lain yang harus Anda perhatikan dalam memilih kondom adalah soal bahan. Ada orang alergi kondom lateks, yang kemudian menyalahkan ketidaknyamanan pada ukuran.
Untuk menghindari iritasi, kondom sintetic polyurethane adalah salah satu pilihan yang baik.
Kondom yang nyaman dan ukuran yang pas akan membuat pria memilih menggunakannya untuk seks yang aman.
KE KENTALAN DARAH DALAM TUBUH, MENGAPA TERJADI???
Ada satu pertanyaan yang masuk ke mailbox saya,
yaitu 'Mengapa harus minum air putih banyak-banyak. .?'
Well, sebenarnya jawabannya cukup 'mengerikan' tetapi karena
sebuah pertanyaan jujur harus dijawab dengan jujur, maka
topik tersebut bisa dijelaskan sbb:
Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari air.
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di
atas 80%.
Dua organ paling penting dengan kadar air di atas 80%
adalah :
Otak dan Darah. !!
Otak memiliki komponen air sebanyak 90%,
Sementara darah memiliki Komponen air 95%.
Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau
8 gelas sehari.
Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok .
Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar
dari tubuh kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi .
Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari...?
Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya...?
Dengan jalan 'menyedot' air dari komponen tubuh sendiri.
Dari otak...?
belum sampai segitunya (wihh...bayangkan otak kering gimana jadinya...),
melainkan dari sumber terdekat :
Darah. !!
Darah yang disedot airnya akan menjadi kental.
Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang
lancar ketimbang yang encer.
Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari darah) ginjal akan bekerja
extra keras menyaring darah.
Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisa
menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.
Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan
ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat
harus menghabiskan 400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah
Eh, tadi saya sudah bicara tentang otak ' kan ...?
Nah saat darah kental meng alir lewat otak, perjalanannya agak
terhambat. Otak tidak lagi 'encer', dan karena sel-sel otak adalah yang paling
boros mengkonsumsi makanan dan oksigen,
Lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau
tidak berfungsi sebagaimana mestinya..
(ya wajarlah namanya juga kurang makan...)
Bila ini ditambah dengan penyakit jantung (yang juga kerjanya tambah berat
bila darah mengental... ),maka serangan stroke bisa lebih lekas datang.Fwd:
Sekarang tinggal anda pilih: melakukan 'investasi' dengan minum sedikitnya 8
gelas sehari- atau- 'membayar bunga' lewat sakit ginjal atau stroke.
Anda yang pilih...!
Forwardlah E-mail ini kepada keluarga, sahabat dan orang-orang
yang Anda cintai !
3 Kesalahan Fatal dalam Membuat Slide Presentasi
“…menggunakan PowerPoint itu seperti menaruh AK-47 yang terkokang di atas meja: kita bisa melakukan hal-hal yang sangat buruk dengan aplikasi ini.” Peter Norvig, Direktur Riset Google.
Membuat slide presentasi dengan powerpoint kini mungkin telah menjadi satu ketrampilan yang perlu dikuasai oleh banyak orang – entah Anda seorang mahasiswa, dosen, trainer, pekerja kantoran, atau seorang wirausahawan seperti Bill Gates. Problemnya, hingga hari ini saya masih acap menyaksikan mutu slide presentasi yang pas-pasan, untuk tidak mengatakan berantakan. Beberapa waktu lalu misalnya, saya menyaksikan tayangan presentasi dari seorang petinggi dari sebuah organisasi publik; dan sesaat setelah melihat halaman pertama slide, nafsu saya mendengarkan ceramahnya mendadak lenyap. Penyebabnya: mutu slide presentasi yang ditayangkan benar-benar memilukan.
Tragedi slide presentasi semacam itu mestinya bisa dihindari jika kita tidak melakukan 3 kesalahan fatal yang acap saya temui. Mari kita telusuri tiga kesalahan ini satu per satu.
Kesalahan pertama : memindahkan word ke powerpoint. Maksudnya, powerpoint dan word adalah dua aplikasi dengan fungsi yang amat berbeda. Sialnya, perbedaan yang amat mendasar ini acap dilupakan orang ketika membuat slide presentasi. Demikianlah, saya acap melihat kalimat-kalimat panjang dan rinci dari word langsung saja dicopy paste ke dalam powerpoint – dengan font yang kecil lagi (misal ukuran 12 atau 14). Ini namanya, powerpoint abuse atau penganiayaan slide presentasi.
Solusinya : jika Anda akan menulis persentasi dengan bullet point, mungkin ada baiknya jika kita mengingat 5 x 5 rule. Aturan yang bisa diterapkan secara fleksibel ini intinya mengajak kita untuk hanya membuat maksimal 5 bullet point dalam setiap halaman slide; dan masing-masing poin sebaiknya terdiri tak lebih dari lima kata. Slide presentasi adalah slide presentasi. Maksudnya : tayangkan hanya poin-poin pokok dari gagasan yang ingin Anda sampaikan. Tulisankan gagasan itu dengan ringkas – hindari kesalahan fatal berupa keinginan untuk menampilkan kalimat-kalimat panjang dan rinci dalam sebuah slide.
Kesalahan kedua yang juga acap saya temui : SEMUA TULISAN MEMAKAI HURUF KAPITAL. Untuk judul sebuah slide mungkin oke menggunakan huruf besar semua. Namun ketika Anda menjabarkan dalam poin-poin yang ringkas dalam baris sesudahnya, gunakan huruf non-kapital. Sebab kalimat panjang yang semua menggunakan HURUF KAPITAL terbukti justru sulit dibaca.
Selanjutnya, kalau bisa gunakan font dengan ukuran minimal 24 (ukuran yang lebih kecil akan membuat orang yang duduk dibelakang akan kesulitan membacanya). Dan jangan lupa, sebaiknya gunakan jenis huruf sans seriff seperti Arial, Verdana atau Georgia. Dan bukan jenis huruf seriff seperti Times New Roman. Sejumlah pakar presentasi menyebutkan, dalam medium digital seperti layar komputer, jenis huruf seperti Arial lebih mudah dibaca dibanding Times New Roman.
Dan jangan lupa juga satu hal : konsistensi. Maksudnya, jika kita menggunakan huruf Arial dengan font size 28, maka sebaiknya jenis dan ukuran inilah yang kita pakai dalam semua halaman slide. Ini perlu diingat, sebab tak jarang saya melihat pemakaian jenis huruf yang tidak konsisten. Kesannya jadi berantakan dan tidak profesional.
Kesalahan ketiga : desain gambar yang kampungan dan ditata dengan serampangan. Untuk membuat slide lebih artistik, kita memang kudu meletakkan gambar (image) yang relevan dan artistik. Sialnya, saya banyak melihat slide dengan gambar yang dicomot dari clip art (banyak tersedia dalam powerpoint); dan sorry to say, hal ini akan membuat slide Anda terkesan kampungan. Apalagi jika clip art itu diletakkan secara serampangan – tanpa memperhatika segi estetika.
Kalau ingin menaruh gambar, ya cari gambar (image) yang professional look, jangan pakai clip art. Dan yang tak kalah penting : semuanya ditata dengan memperhatikan aspek estetika, dan sekali lagi konsisten. Maksudnya, style peletakan gambar kalau bisa mengacu pada pola tertentu yang konsisten (dan bukan asal taruh saja). Mungkin dalam hal desain image ini ada baiknya jika kita langsung berguru dari presentasi sang pencipta PowerPoint itu sendiri (lihat beberapa contoh presentasi melalui image dibawah ini).
Kita mungkin sulit meniru kejeniusan Tuan Gates dalam membikin software, namun tentu bukan hal yang relatif rumit untuk bisa mengcopy desain presentasi seperti yang terlihat dalam gambar diatas. Yang dibutuhkan hanyalah kepekaan kita akan nilai-nilai estetika (sense of aesthetic).
Demikianlah, tiga kesalahan fatal yang mestinya bisa kita hindari jauh-jauh ketika kita hendak membuat slide presentasi. Sebab dengan itulah kita mungkin baru bisa mendesain sebuah slide yang elok nan menggetarkan. Dan bukan deretan slide yang garing nan membosankan. Dengan mutu yang memilukan. Duh.
Dari Eropa Untuk Indonesia
Senin 23 Juni 2008, Jam: 9:41:00
PELAJARAN berharga muncul dari babak perempat final perhelatan Piala Eropa 2008. Tiga tim yang lolos ke babak semifinal, justru mereka yang pernah menderita kekalahan pada pertandingan di grup masing-masing. Ketiganya terseok-seok untuk bisa lolos dari penyisihan grup, dan kini bukan tidak mungkin meraih trophy juara.
Tiga tim yang saat ini telah lolos untuk menjadi empat kesebelasan terbaik di daratan Eropa adalah Jerman, Turki, dan Rusia. Satu tim lagi ditentukan dalam pertandingan Kesebelasan Spanyol melawan Italia yang baru selesai pagi ini.
Jerman mengalahkan Portugal dengan skor 3-2. Turki mengalahkan Kroasia lewat adu penalti 3-1 setelah skor imbang 1-1 sepanjang 120 menit pertandingan yang berjalan sangat ketat. Rusia menghentikan langkah tim Belanda yang tampil mengesankan, dengan skor meyakinkan 3-1.
Pelajaran berharga yang bisa dipetik dari keberhasilan tim-tim itu adalah perjuangan tanpa kenal lelah dengan tetap memelihara semangat dan kebersamaan satu tim. Ketika itu semua terpenuhi, maka tim-tim itu mampu tampil membalikkan perkiraan banyak orang.
Jerman, Turki, dan Rusia adalah tim-tim yang pernah merasakan sakitnya kekalahan pada babak awal grup. Jerman dikalahkan Kroasia, Turki ditundukkan Portugal, dan Rusia dihantam Spanyol. Tetapi, agaknya benar, ungkapan ‘rasa sakit yang tak sampai mematikan, akan membuat kita semakin kuat.’
Di antara ketiga tim yang sudah memastikan diri sampai di babak semifinal, Turki layak mendapat apresiasi sendiri. Tim berjuluk bulan sabit ini bermain seperti tak kenal kata menyerah. Pada pertandingan akhir di Grup A, Turki mengalahkan Republik Ceko dengan skor 3-2 setelah tertinggal lebih dulu 0-2. Dalam tempo 15 menit di akhir laga, tim asuhan Fatih Terim melesakkan tiga gol. Dua di antaranya dicetak pada menit ke 86 dan 90.
Sepakbola telah lama menyediakan pesona lewat gaya, teknik, dan ketrampilan para pelaganya. Tetapi Turki menambahkan satu lagi, yaitu semangat perjuangan yang semula dikenal identik dengan tim Jerman. Lewat semangat perjuangan pula, Turki kembali lolos dari lubang jarum dengan mengalahkan Kroasia. Kebobolan lebih dulu di menit 119 (babak kedua perpanjangan waktu), Turki membalas lewat tendangan Semih Sentruk pada menit 122 (injury time). Selanjutnya, Nihat Kahveci dan kawan-kawan unggul lewat adu tendangan penalti.
Bangsa Indonesia memang bukan tim 11 orang dengan seorang pelatih di pinggir lapangan. Tetapi tidak ada salahnya, sebagai bangsa kita belajar dari apa yang tengah terjadi di Piala Eropa. Selama ini terlalu banyak ‘rasa sakit’ yang kita derita, baik yang diakibatkan oleh ulah alam maupun buah pahit dari polah kita. Tsunami, gempa, banjir, tanah longsor seperti tiada henti silih berganti. Krisis ekonomi, kerusuhan horisontal dengan berbagai pemicu politik lokal, pengkhianatan wewenang oleh para penegak hukum, korupsi yang tak kenal jera, semua itu melengkapi rasa sakit kita sebagai bangsa.
Kita memang tidak sampai mati oleh semua penderitaan di atas. Setidaknya, sampai hari ini, Bangsa Indonesia masih ada di muka bumi. Masalahnya, mengapa kita tak kunjung bangkit dan menjadi kuat? Mungkinkah karena perasaan ‘satu tim’ terlanjur pudar di antara kita. Ibarat sebuah tim, kita sangat membutuhkan pelatih yang tak cuma lihai meramu teknik dan mengatur strategi. Tak kalah penting adalah memupuk rasa ‘satu tim’ tadi agar semua teknik dan strategi bisa berjalan semestinya.***
Wasit Bukan Kambing Hitam
Ketika wasit Howard Webb memberikan penalti bagi Austria, saya langsung berpikir bahwa pria yang juga berprofesi sebagai polisi itu mengambil tindakan tepat. Menarik kaus pemain lawan jelas suatu pelanggaran.
Namun, wasit juga harus konsisten tentang peraturan tersebut. Perdana Menteri Polandia tentu bukan tokoh politik pertama yang berani berbicara tanpa mengetahui topik yang disinggungnya.
Di sisi lain, apa yang ada di benak wasit Manuel Mejuto Gonzalez ketika ia mengusir Joechim Loew dan Josef Hickersberger dari lapangan? Gonzalez adalah seorang manajer akuntansi dan dia tidak bisa menjelaskan mengapa kedua pelatih tersebut menerima kartu merah. Hingga Selasa siang, UEFA juga belum memberi keterangan tentang keputusan aneh tersebut.
Mungkin ada penjelasan yang lebih masuk akal. Arsitek tim Austria dan Jerman tersebut berada terlalu dekat dengan garis batas lapangan. Pada saat tertentu, Loew berdiri sangat dekat dengan ofisial pertandingan keempat.
Saya rasa UEFA sengaja menginstruksikan para wasit untuk menangkap pelatih keras kepala yang melontarkan kata-kata kotor terhadap para pengadil di lapangan atau asisten mereka. Hukuman terhadap Hickersberger dan Loew dijatuhkan dalam 24 jam setelah pelatih Turki, Fatih Terim, lolos dari sanksi setelah membentak ofisial pertandingan keempat.
Perkiraan saya, Komite Disiplin UEFA melihat insiden itu dan menyuruh wasit yang bertugas di partai berikutnya, yaitu Gonzalez, untuk tidak menoleransi pelatih yang gemar mengucapkan kata-kata kasar terhadap ofisial pertandingan. Saya salut jika mereka benar-benar melakukannya.
Anda mungkin berpikir saya membela para wasit, tetapi seseorang harus melakukannya. Kebetulan saya mengenal beberapa wasit, seperti Lubos Michel dari Slovakia, yang sesungguhnya adalah manusia yang jujur. Saya bisa menjamin kesalahan yang ia lakukan murni hanyalah sebuah kesalahan.
Prancis vs Italia 0-2
Bukti dari De Rossi
Saat kalah 0-3 dari Belanda di partai pertama Grup C, Italia tidak diperkuat Daniele De Rossi. Begitu gelandang Roma itu menjadi starter di dua partai berikutnya, Gli Azzurri tidak berhenti mendapatkan angka sampai akhirnya berhasil lolos ke babak perempatfinal.
Dari media Italia sampai gelandang Andrea Pirlo sendiri mengkritik pelatih Roberto Donadoni karena tidak memainkan De Rossi di partai pertama. Kritik itu kelihatannya benar. Begitu De Rossi bermain, terbukti lini tengah Italia lebih hidup.
Gelandang Roma ini membuat potensi Pirlo sebagai pengatur serangan lebih keluar. Setelah menolong Italia menahan Rumania 1-1, De Rossi benar-benar "terbang" ketika Si Biru mengalahkan Prancis 2-0 di partai terakhir, Selasa (17/6).
Banyak pihak menyebut De Rossi adalah pemain terbaik pertandingan tersebut. Dia menjadi raksasa di lini tengah Italia, mengawal pertahanan, merebut bola dari Prancis, membantu serangan, dan mencetak gol kedua Italia lewat sebuah tendangan bebas.
"Kami berhasil lolos dalam situasi yang hampir mustahil. Kemenangan ini jadi terasa sangat nikmat. Saya tidak marah karena tidak dijadikan starter di partai pertama. Saya selalu menghormati keputusan pelatih," kata De Rossi di Channel4.
Sekarang Donadoni dijamin tidak akan berani lagi membangkucadangkan De Rossi. Pemain berusia 24 tahun ini memainkan peran vital di babak perempatfinal melawan Spanyol nanti.
Italia tidak bisa diperkuat Andrea Pirlo dan Gennaro Gattuso karena yang terkena skorsing. Jadi, De Rossi akan mengemban tanggung jawab lebih besar memimpin lini tengah Italia.
"Spanyol memiliki banyak pemain bagus di sektor tengahnya. Mereka akan membuat kami tertekan kalau tidak tampil sempurna," ucap si nomor 10 ini di Goal.com.
Serbasalah
Di lain pihak, Prancis harus menutup perjalanan di Euro 2008 dengan menjadi juru kunci Grup C. Pencapaian ini jelas membuat posisi pelatih Les Bleus, Raymond Domenech, berada di ujung tanduk.
Domenech menyebut timnya kalah karena terus berada dalam situasi yang serbasalah sepanjang 90 menit. Franck Ribery cedera di menit ke-9. Dalam kejadian yang sama, Italia mendapatkan penalti sementara bek Prancis, Eric Abidal, memperoleh kartu merah.
Kesialan Prancis berlanjut saat tendangan bebas De Rossi sempat membentur Thierry Henry sebelum masuk ke gawang Les Bleus. "Prancis tidak bernasib baik sepanjang turnamen, tapi tim ini memiliki masa depan," kata Domenech.
No comments:
Post a Comment