Korban FPI Beri Testimoni

DENPASAR - Kecaman terhadap aksi Front Pembela Islam (FPI) saat peringatan
kelahiran Pancasila di silang Monas Jakarta 1 Juni lalu kembali berlanjut.
Kali ini para korban peristiwa itu langsung memberikan testimoni di depan
masyarakat Bali.
Acara di Gedung Granada PWI Denpasar kemarin itu intinya membeber
kesaksian korban atas aksi anarkis sekelompok orang yang menggunakan
simbol agama tertentu untuk melakukan aksi kekerasan. Acara itu dihadiri
para korban FPI, termasuk Anand Khrisna, Ketua Komisi II DPRD Bali Usdek
Maharipa dan tokoh masyarakat. Menurut mereka, aksi yang dilakukan FPI
tidak hanya menodai nilai Pancasila, tapi juga para faunding father,
Presiden dan TNI yang susah payah menjaga negara ini tetap satu," ujar
Nino Grassiano, salah satu korban dalam testimoni-nya kemarin.
Nino berpendapat, aksi yang dilakukan AKKBP adalah aksi damai. Sama sekali
tidak membawa kepentingan kelompok tertentu, termasuk soal Ahmadiyah yang
dituding kelompok FPI.
Karena itu dia merasa heran, ketika tiba-tiba fakta yang terungkap ke
media, justru masalah Ahmadiyah di perbesar.
Sesuai rencana, kata dia, aksi damai itu akan diawali apel yang diikuti
kurang lebih 15 ribu massa. Ikut pula digelar pawai budaya dan menyanyikan
lagu kebangsaan. Namun ketika baru seribu massa yang datang, tiba-tiba
dari arah kejauhan, muncul FPI. Tanpa ampun, mereka mengobrak-abrik aksi
damai AKKBP.
Tidak hanya laki-laki yang menjadi sasaran, tetapi juga lansia, perempuan
dan anak-anak. "Saya sendiri mengalami luka di tangan dan kening," akunya.
Namun bukan sakit fisik yang sebenarnya dia rasakan, melainkan sakit hati.
Sebagai Muslim, dirinya merasa diinjak-injak harga diri dan kehormatannya
sebagai anak bangsa. Pengakuan serupa dilontarkan Wayan Sukmawati dan
Ni Nyoman Asiana. Keduanya jauh-jauh datang dari Bali ke Jakarta hanya
untuk memperingati hari lahir Pancasila. Kata keduanya, sudah waktunya
bangsa Indonesia yang terpuruk kembali pada nilai Pancasila yang terlalu
lama ditinggalkan karena nafsu dunia dan kekuasaan. Tetapi belum sempat
perayaan itu dimulai, tiba-tiba muncul FPI mengobrak-abrik mereka.
Yang membuat saya tidak bisa berpikir, mereka tega menyiksa anak-anak dan
perempuan. Buktinya adalah saya," sahut Sukmawati dan Asiana. Kesedihan
serupa dilontarkan Bernadius Winarno. Menurut dia, insiden 1 Juni tidak
hanya memalukan bangsa Indonesia, tetapi juga mengoyak arti Bhineka
Tunggal Ika di mata dunia internasional.
"Tolong diingat, Indonesia bukan milik satu agama. Indonesia adalah milik
semua warga Indonesia yang cinta damai dan perdamaian," paparnya.
Sementara itu Koordinator NIM Pusat Maya Saphira Mochtar menilai bahwa
beberapa hari pasca insiden Monas, media cenderung membalikkan fakta. Dari
seputar aksi damai untuk memperingati hari lahirnya Pancasila ke isu
agama. Menurut dia, itu adalah hal yang salah dan fatal.
"Kami sama sekali tidak menyinggung agama dan kelompok tertentu. Murni
kami hanya memperingati hari lahir Pancasila," paparnya.
Sesuai hasil konvensi Unesco beberapa waktu lalu di Bali, dia berharap
agar media lebih berimbang dalam memuat pemberitaan. Mengedepankan The
Power of Peace (kekuatan perdamaian) dan tidak memberitakan sesuatu yang
berpotensi merusak persatuan dan kesatuan.(mus)
Dirayu Madu Energi Biru
Quote:
"..
Pakar bisa bilang apa saja. Namun Presiden yakin betul dengan keampuhan teknologi itu.
Kepada rombongannya dalam perjalanan menuju Iran, Maret lalu, ia mengatakan temuan
itu akan diumumkan pada bulan April. Syaratnya, mesin yang dibangun di Cikeas mampu
memproduksi 5.000 liter per menit. Harganya direncanakan Rp 3.000 per liter.
"Ini sumbangan bangsa Indonesia kepada dunia," ujarnya, seperti ditirukan seorang
anggota rombongan.
.."
Dear Rekans,
Kalau temuan tersebut benar, kalimat terakhir tidak dapat dibantah..
Namun kalau ternyata yang dianggap temuan tersebut adalah kebohongan,
para mendukungnya gimana donk? Sudah 'menggusur' hektaran tanah..
tetapi berhasil/tidaknya ide tersebut bukan hal penting.. yang (paling) utama
adalah sudah mendapat lahan.. dengan cara 'gampang' atas nama proyek
besar bagi kepentingan 'pribadi' eh negara&dunia.. :-)
Wassalam,
Irwan.K
Edisi. 15/XXXVII/02 - 8 Juni 2008
Laporan Utama
Dirayu Madu Energi Biru
Pria asal Nganjuk mengaku bisa memproduksi minyak mentah dari air. Dari biang minyak itu bisa dihasilkan bahan bakar sekelas minyak tanah hingga avtur. Presiden yakin ini "sumbangan Indonesia bagi dunia". Namun teknologi ini diragukan banyak orang.
TEMUAN mahapenting itu akan dipresentasikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor. Kalender menunjukkan Ahad, 18 Mei 2008. Tapi Joko Suprapto, orang yang ditunggu-tunggu, tak juga datang. Ia bahkan hampir dua pekan tak memberikan kabar.
Presiden, menurut seorang sumber, hari itu menghubungi Heru Lelono, anggota staf khusus bidang otonomi daerah yang bekerja bersama Joko. Yudhoyono, yang oleh para pengawalnya diberi kata sandi "Krisna", bertanya apakah pria 48 tahun itu sudah datang dari asalnya, Nganjuk, Jawa Timur. "Heru menjawab belum," kata sumber itu.
Sang Krisna tahu Joko bukan orang sembarangan. Pria itu dipercaya bisa memproduksi minyak mentah—kelompoknya memberi nama oil base—dari air. Dengan proses selanjutnya, biang minyak itu bisa diolah menjadi bahan bakar sekelas minyak tanah, bensin, bahkan avtur, bahan bakar pesawat terbang. Temuan dahsyat ini—jika benar—bisa meruntuhkan bisnis perusahaan minyak multinasional. Jangan-jangan ia diculik. Perintah pun dikeluarkan: cari Joko sampai ketemu.
Perintah itu diteruskan ke Kepolisian Negara Republik Indonesia. Satu tim dari Detasemen Khusus 88 Antiteror diterjunkan. Dipimpin seorang perwira berpangkat komisaris besar, tim ini langsung bergerak. Tak sampai sepekan, pada 23 Mei, "sang penemu" ditemukan: ia tergolek di Rumah Sakit Soedono, Madiun, Jawa Timur. "Ia sakit jantung," kata Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira, juru bicara Kepolisian Republik Indonesia.
l l l
Pertautan antara Joko dan Istana dimulai pada awal 2007. Mulanya ia berkenalan dengan Iswahyudi. Konsultan perminyakan itu aktif di Gerakan Indonesia Bersatu, lembaga yang dibentuk para pendukung Yudhoyono pada 2006. Iswahyudi kemudian mengenalkan Joko kepada Heru Lelono, sekretaris umum gerakan itu.
Kepada Heru, menurut sumber yang terlibat dalam kelompok itu, Joko mengenalkan "teknologi listrik murah"—sama dengan yang dipresentasikan Joko ke Universitas Gadjah Mada tapi ditolak setahun sebelumnya. Di universitas itu, Joko membawa proyek pembangkit listrik dan panel surya.
Heru Lelono tertarik. Ia semakin kesengsem ketika Joko mengatakan bisa membuat "minyak mentah" dengan memisahkan hidrogen dari air. "Ini sesuai dengan keinginan Presiden di berbagai kesempatan tentang perlunya kita mengembangkan FEW: food, energy, and water," kata Heru, seperti ditirukan sumber Tempo.
Eureka! Inilah solusi bagi bangsa, yang dilanda krisis akibat melangitnya harga minyak. Heru dan Iswahyudi lalu mengenalkan Joko kepada Yudhoyono. Soal ini, juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng mengatakan, Presiden selalu menyambut baik teknologi yang dibawa kepadanya. "Setelah bertemu dengan kawan-kawan yang menyumbangkan blue energy, Pak Heru mungkin berpikir ini bagus. Lalu dia presentasikan ke Presiden," kata Andi.
Kepada Presiden, menurut Andi, Joko mengatakan temuannya merupakan terobosan baru yang sedang dalam tahap riset. Jika berhasil, ini bisa memberikan dampak luar biasa dalam teknologi energi nonfosil. Presiden menyambut baik presentasi itu, kata Andi.
Presiden pun memberikan lampu hijau untuk pengembangannya. "Tiga sekawan" itu lalu membentuk PT Sarana Harapan Indo Group, yang menaungi Sarana Harapan Indopangan, Sarana Harapan Indopower, dan Sarana Harapan Indohidro. Heru menjadi komisaris, dan Iswahyudi sebagai direktur. Pengembangan minyak dilakukan sayap Indohidro. Adapun Indopangan kini giat mengkampanyekan padi varietas baru: Supertoy HL 1-3. HL, singkatan dari Heru Lelono, diklaim bisa menghasilkan padi belasan ton per hektare.
Suko Sudarso, Ketua Umum Gerakan Indonesia Bersatu, mengatakan Iswahyudi sempat mengajaknya bergabung dalam proyek ini. Namun aktivis yang sempat menjadi lingkaran dekat Yudhoyono itu menolak. "Sebagai orang fisika, saya meragukan teknologinya, " ujarnya kepada Tempo.
Heru dan Iswahyudi jalan terus. Mereka membeli 11 hektare lahan di Desa Cikeas Udik, Bogor, hanya beberapa kilometer dari kompleks kediaman Yudhoyono. Di lahan ini kemudian dibangun pusat penelitian yang diberi nama Center for Food, Energy, and Water Studies, disingkat CFEWS. Peletakan batu pertamanya dilakukan Heru pada 20 November 2007. Edhie Baskoro, putra kedua Yudhoyono, hadir ketika itu.
Area pusat penelitian itu kini telah dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang seperti dua tanki berdiameter 10 meter. Tangki setinggi enam meteran itu mengapit dua bangunan satu lantai beratap biru. Tampak umbul-umbul bertulisan CFEWS dipasang di gerbang masuk. Heru Lelono, seperti dikutip Koran Tempo, telah menghabiskan Rp 10 miliar untuk proyek ini. "Semua dari swasta, tak ada dana dari SBY sama sekali," katanya.
Lima hari setelah peletakan batu pertama itu, Heru dan kawan-kawan melakukan konvoi yang diklaim untuk menguji bahan bakar buatan Joko. Ada dua pikap Ford Ranger, satu sedan Mazda 6, satu bus, dan satu truk pengangkut jeriken. Menurut Heru, rombongan ini mengangkut 2.500 liter bahan bakar sekelas solar dan 600 liter kelas gasoline. Sebagian di antaranya dipamerkan dalam area Konferensi Internasional Perubahan Iklim di Bali.
Presiden melepas rombongan ini di depan rumah pribadinya. Hadir Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Presiden berjongkok di dekat knalpot mobil bersama Sudi Silalahi, untuk menunjukkan bahwa bahan bakar itu beremisi rendah. "Saya mengikuti terus perkembangan penelitian ini," katanya.
Setelah dilepas Presiden, rombongan itu berkeliling Jakarta. Baru pada 28 November mereka meninggalkan Ibu Kota, menuju Solo, Nganjuk, Banyuwangi, dan tiba di Denpasar, dua hari kemudian. Heru dan rombongan mampir ke rumah Joko di Nganjuk. "Kita ingin membuktikan kepada dunia bahwa kita bukan bangsa kere, yang terombang-ambing harga minyak dunia," kata Heru ketika itu. "Bangsa Indonesia bisa menemukan sendiri bahan bakar."
Presiden kembali menyambut rombongan ini di Denpasar. Di area Konferensi Perubahan Iklim, bahan bakar yang diberi nama "Minyak Indonesia Bersatu" itu dipamerkan. Lagu-lagu ciptaan Yudhoyono, yang albumnya baru saja diluncurkan, diputar di lokasi pameran. Mereka yang hadir mengenakan seragam putih bergaris biru, dengan tulisan Blue Energy. Presiden dengan bangga mengatakan, "Inilah kemenangan bangsa Indonesia." Tepuk tangan menggema.
l l l
DI Restoran Wyllows, kawasan Moiliili, Honolulu, 31 Maret lalu, Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman makan malam dengan mahasiswa Indonesia. Teguh Santosa, mahasiswa Universitas Hawaii Manoa, yang mengikuti isu blue energy di Tanah Air, menanyakan perkembangan temuan itu.
Alih-alih menjawab pertanyaan Teguh, Kusmayanto menceritakan kisah konyol: "Markonah, ingat cerita Markonah?" Para mahasiswa menggeleng. Begitu juga Agusti Anwar, Konsul Bidang Pendidikan Konsul Jenderal RI di Los Angeles.
Kusmayanto lalu menceritakan tipuan seorang perempuan pada 1970-an yang mengatakan bayi di kandungannya bisa bicara. Para petinggi tertipu. Si perempuan ternyata meletakkan tape mini—barang langka ketika itu—di balik bajunya. Dalam versi asli, si perempuan bernama Cut Sahara Fonna, bukan Markonah. Kusmayanto juga mengingatkan penggalian situs Batutulis, Bogor, oleh Menteri Agama Said Agil Al-Munawar pada pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Menurut Teguh Santosa, Kusmayanto terkesan tak percaya dengan temuan Joko Suprapto. Apalagi ia sama sekali tak dilibatkan dalam proyek itu. "Ini sepenuhnya pekerjaan Heru Lelono," kata Kusmayanto, seperti ditirukan Teguh kepada Tempo.
Menurut sumber Tempo, Kusmayanto juga sempat mengungkapkan keraguannya itu kepada Presiden. Namun ia malah diminta diam tak mengomentari proyek Heru dan kawan-kawan. Dimintai konfirmasi soal ini, Kusmayanto menolak menjawab.
Teknologi pembuatan oil base Joko memang masih misterius. Kepada wartawan, November lalu, ia mengatakan meneliti bahan ini sejak 2001. Intinya, ia menjelaskan, pemecahan molekul air menjadi unsur hidrogen dan oksigen. Dengan suatu katalis, hidrogen lalu diikat dengan rangkaian karbon tertentu. "Tinggal mengatur jumlah rangkaian karbonnya, mau untuk mesin bensin, solar, atau avtur," tuturnya ketika itu.
Dalam situs Gerakan Indonesia Bersatu, Heru Lelono menyebut nama blue energy diberikan Presiden. Penemuannya didasarkan pada "teknologi mata hati", yaitu "penyelarasan kemampuan olah pikir manusia yang berbatas dan kuasa Allah yang tak ada batasnya". Bahan bakar dihasilkan dari "substitusi molekul hidrogen ke dalam rangkai karbon tak jenuh." Joko Suprianto mengatakan ide penelitian ini dari Al-Quran.
Karena basisnya tak jelas, para pakar perminyakan skeptis. Tumiran, Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada, menilai air tak memiliki unsur kimia yang bisa diubah menjadi minyak. Ia bahkan menuduh kelompok Joko menipu.
Pakar bisa bilang apa saja. Namun Presiden yakin betul dengan keampuhan teknologi itu. Kepada rombongannya dalam perjalanan menuju Iran, Maret lalu, ia mengatakan temuan itu akan diumumkan pada bulan April. Syaratnya, mesin yang dibangun di Cikeas mampu memproduksi 5.000 liter per menit. Harganya direncanakan Rp 3.000 per liter. "Ini sumbangan bangsa Indonesia kepada dunia," ujarnya, seperti ditirukan seorang anggota rombongan.
Menurut Heru, akhir April lalu, Presiden kembali menerima Joko. Dalam pertemuan itu, sang peneliti berjanji menunjukkan hasil karyanya kepada Presiden pada 18 Mei. Joko berangkat dari Surabaya dengan memboyong semua peralatannya pada 6 Mei. Sejak itu ia menghilang. "Ketika dijemput di Bandar Udara Soekarno-Hatta, ia tak pernah muncul," kata Heru, seperti dikutip Koran Tempo.
Setelah "ditemukan" pada 23 Mei, Joko tak bebas lagi. Siang-malam tentara dan polisi menjaga rumahnya. Ia tak gampang ditemui wartawan, yang ingin meminta kejelasan dasar ilmiah temuannya. Kepada Metro TV, yang ia undang khusus ke rumahnya, Joko mengatakan bahwa ia menghilang untuk menenangkan diri. Ia mengaku tak nyaman lagi dengan mereka yang mendukung proyek ini.
Joko merasa kerap ditekan para pendukung proyek. Di antaranya, ia dipaksa menandatangani kontrak yang mengharuskan dirinya menyerahkan semua rahasia penemuannya. Ia juga keberatan dengan istilah blue energy, yang kini populer. Baik Heru Lelono maupun Iswahyudi menolak dimintai konfirmasi atas pengakuan Joko. "Kami tak akan memperpanjang perdebatan lagi," ujar Heru.
Para penggagas proyek itu kini yakin, minyak murah akan bisa diluncurkan pada 17 Agustus nanti. Tokek…, bisa. Tokek..., tidak.
Budi Setyarso, Bunga Manggiasih, Rina Astuti
Apakah CINTA itu? Tak ada kata yang paling pas untuk menerangkan perasaan yang membuat hati berbunga-bunga. Jika engkau pernah seperti ini, kau pasti merasakan kelembutan, rasa rindu, senang dan tertarik. Lalu muncul cinta, hormat, percaya, dan pengertian. Pada saat itulah dua hati bertaut dan bersama-sama menyongsong dunia yang penuh lika-liku. Yang paling penting, cinta adalah hadiah untuk sang hati, anugerah yang kekal abadi dari TUHAN BAPA. Karena cinta bukan hanya dianugerahkan kepada kamu, melainkan kepada setiap manusia. Dan secara nyata yang tampak hingga kini adalah cinta-Nya Tuhan kepada kita sehingga hari ini kita masih bisa bernafas, makan, minum, tidur, ngobrol, dll.
Jangan berusaha untuk mengunci cinta memasuki hidupmu dengan berkata "Tidak mungkin saya temukan." Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya. Cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya "sayap". Karna cinta itu seperti kupu-kupu, semakin engkau berusaha menangkapnya, semakin jauh ia menghindarimu. Tetapi semakin engkau tenang dan menerima ia apa adanya, semakin ia datang menghinggapimu.
Jangan biarkan hidupmu terpuruk dengan hidup di masa lampau, oleh sesuatu hal yang membuatmu menjadi lemah. Dan jangan takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang kasih untuk mengikat dua hati yang berbeda.
Jika engkau merasa bahwa engkau tidak punya harapan lagi untuk meraih hatinya (si doi), janganlah khawatir, Tuhan selalu bekerja untukmu. Dia tidak akan membiarkan engkau hidup sendiri tanpa cinta. Rencana-Nya itu indah pada waktunya. Mungkin saja engkau masih harus ditempa untuk menghadapi kepahitan dari yang namanya cinta itu, sehingga suatu saat nanti engkau siap menerima manisnya cinta itu.
Seperti kata Bunda Theresa : "Cintailah seseorang itu sampai kamu sakit". Oke bisa diterima! Karena cinta itu bukan hanya duduk bersantai di tepi pantai, tapi cinta juga harus siap menerima segala kemungkinan yang menyayat hati. Lalu setelah "sakit", apa yang harus dilakukan? Ya BERDOA!! Karena cinta sejati itu terletak bukan pada apa yang telah dilakukan dan diketahui, tetapi terletak pada apa yang telah dilakukan namun tidak diketahui; dan salah satu contohnya adalah DOA. Di dalam doa, kita bisa menghadirkan siapapun yang kita cintai. Di dalam doalah kejujuran kita itu ada. Cinta itu bukanlah hanya memiliki daging semata, namun sungguh dengan segala niat yang tulus. Oleh sebab itu doakanlah orang-orang yang kamu cintai dan pintalah segala sesuatu yang terbaik baginya.
Janganlah menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Melalui doa, kita dapat memberikan apa saja kepada siapapun. Asalkan kita mempunyai PENGHARAPAN yang tulus. Karena pengharapan-lah yang dapat memberikan kita cahaya terang di dalam kegelapan. Pengharapan juga yang memberikan engkau kekuatan dan menyakinkan bahwa engkau masih bisa melakukannya.
"Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."
[Markus 11 : 24]
TERTAWA ITU SEHAT
Cerita humor :
Seorang anak asal Papua bertanya pada gurunya :"Bu Guru,mengapa matahari cuma satu ?"
sambil tersenyum sang guru menjawab :"Dominggus, satu aja kau sudah hitam, apalagi dua ??????"
hari itu adalah pengalaman pertama seorang asal Madura naik pesawat menuju Jakarta.
dia langsung duduk ketika melihat kursi kosong, tak berapa lama,pramugari menghampirinya untuk memeriksa tiket.
"Pak,ini untuk kelas bisnis, tiket bapak kan ekonomi jadi harus duduk dibelakang."kata pramugari.
"weh,,,weh,,enak aja,saya kan duluan naik,jadi bebas dong duduk dimana saja,sampeyan pernah naik bis kan ?ya sama aja ,jawabnya sewot.
meski semua pramugari berusaha membujuknya tak seorangpun berhasil memaksanya pindah.
"Tenang saja mbak,biar saya yang tangani,"kata seorang penumpang, yang langsung membisikkan sesuatu ditelinga penumpang itu.
ajaib,penumpang itu langsung pindah kebarisan belakang. Karena penasaran,para pramugari bertanya ;"bapak membisikkan apa sih ???"
"Oh, saya cuma bilang :"sampeyan kalau mau ke Jkarta duduk dibelakang. yang duduk didepan tujuannya ke Padang !"
Seorang pasien di RS jiwa ditanyai oleh dokter karena dianggap sudah sehat,:"eh Detta, kamu sudah sehat ya ???"
"Sudah dong pak dokter,"jawab pasien sambil tersenyum.
Coba buktikan kalau kamu sudah benar benar sehat,,,
"Saya menyanyi saja, pak dokter ,"
dan mulailah sipasien menyanyi dengan suara merdu dan lirik lagunya benar semua, sang dokterpun terkesan melihatnya.
Keesokan harinya dokter melihat sipasien asyik menyanyi sambil tidur terlentang,berhenti sejenak,lalu tidur tengkurap dan menyanyi lagi.
Sang dokter pun menyapa pasien, "kamu sedang apa ?" menyanyi kok sambil terlentang,lalu tengkurap ?Bikin orang lain bingung !"
"Dokter gimana sih,?tadikan side A , sekarang side B.
Alkisah, ketika GusDur masih menjabat presiden dia duduk dihalaman rumahnya. Lantaran mendengar suara berisik didepan rumahnya, Gus Dur memanggil anggauta
paspampres bergegas memeriksa dan bertanya kepetugas pengawas galian.
"Ini untuk jaringan serat optik,supaya data bisa disalurkan sampai 2 mega byte perdetik, jadilebih cepat, Pak "jelas pengawas galian.
anggauta paspampres segera melaporkan temuannya Gus Dur;Pak Presiden,menurut petugas,itu adalah galian kabel serat optik, nanti 2 mega byte lewat sini tiap detik "
"Haahh, suruh berhenti !" seru Gus Dur "Satu Mega saja sudah bikin repot ,apalagi dua ???"kata Gus Dur .
Mantan presiden Megawati melakukan roadshow. Beliau menyempatkan berbincang bincang dengan massa pendukungnya.
"Dalam pemilu kemarin kalian salah coblos lantaran terpesona kegantengannya.Dipilpres 2009 jangan salah pilih.Pilih yang cantik ya !"ujar Megawati.
"iya Bu"jawab massa
beberapa tahun kemudian, usai pilpres 2009,,,,
"Mari kita sambut ,Ibu Presiden kita yang baru........"ujar Mensesneg.
"SElamat datang Ibu Luna Maya yang cantik,,,,,,,!"ujar rakyat.
Dalam sebuah perjalanan wisata keliling Malaysia , seorang turis wanita bertanya kepada pemandu wisatanya, "Itu pohon karet ,ya ?"
"Betul Bu "jawab sipemandu mengiyakan.
sambil mengernyitkan muka,wanita itu kembali berkata kepd sipemandu, "Aneh,kok kelihatannya seperti pohon betulan ya ?"
Anakku berusia 5 thn dan baru belajar membaca dan menulis.
"Bu," suatu hari dia bertanya,"kenapa Ibu bernama LESTARI ?"
"kata nenek, Lestari nama yang bagus "jawabku dengan nada bangga.
"Tapi ,Bu ,,,,kenapa bukan LESPIANO saja ?Ibu kan pernah bilang les piano itu bagus sekali :"
Ketika suamiku ditugaskan keluar negeri, Lori putriku berusia 4 thn.menyatakan keinginannya untuk memiliki adik.
"wah ide yang bagus sayang" ujarku.
"Tapi bukankah lebih baik bila kita menunggu sampai Ayah pulang kerumah dulu ,Lori ?"
tapi Lori punya pemikiran yang terbilang lebih cemerlang "Kenapa nggak kita buat kejutan besar untuk Ayah saja Mama ????.
Tiba tiba hantaman wajan mendarat dikepala pria yang sedang membaca surat kabar.
sang isteri yang melakukannya,"Apa sih kamu ?"bentak pria itu.
"Nih, aku menemukan kertas yang berisi nomor telepon Marilu disaku celanamu."
"Sayang, waktu itu aku pergi kepacuan kuda,Marilu itu nama kuda betina yang aku jagokan,dan nomor dikertas itu adalah angka taruhannya, sayang !"
sang isteri meminta maaf dan menyatakan penyesalannya.Beberapa hari kemudian, ketika suaminya kembali sedang asyik membaca surat kabar, sekali lagi dia memukulnya dengan wajan. Kali ini lebih keras lagi.
"ada apa lagi ?"protes sang suami.
"Kuda betinamu,Marilu,menelepon .!"
Sejak lama ibuku ingin sekali belajar main piano,ketika dia berulang tahun,ayah membelikannya piano.
bebrapa minggu kemudian saya menelepon kerumah,dahn menanyakan bagaimana perkembangan permainan piano ibu.
"Piano sudah dikembalikan ketoko "kata ayah.
"aku berhasil membujuknya untuk belajar meniup klarinet saja."
Kenapa ?" tanya saya penasaran.
"soalnya kalau main klarinet,ibumu tidak bisa sambil bernyanyi." ???
Seorang pemabuk masuk kesebuah bar. setelah tak henti menatap wanita cantik yang duduk di bar, dia menghampiri dan menciumnya.
sang wanita bangkit dari bangkunya dan menampar si pemabuk.
"maaf,saya kira anda isteri saya, anda mirip sekali dengannya."
"Huuh !enyah ! dasar laki laki nggak berguna !Brengsek !"
"Wouw !omonganmu juga mirip isteriku !"
Seorang guru menegur muridnya, "kamu tahu bahwa karanganmu tentang rumah keluarga kalian itu sama persis dengan karangan yang ditulis kakakmu
tahun lalu ?" dengan santai sang murid itu menjawab,"tentu saja,kami kan tinggal serumah."?
Seorang suami yang sedang mandi berteriak, "sayang samponya ada dimana ya ?" "disebelah kanan !" teriak isteri lantang dari dapur.
"bukan yang ini !" !yang mana lagi,kalau bukan yg itu ?" sedikit kesal sisuami berteriak :"sampo itu untuk rambut kering,sedangkan rambutku sedang basah ?"
Nasionalisme Dipertaruhkan
Jerman menaklukkan Polandia 2-0 di Stadiun Woerthersee (8/6). Dua gol Der Panzer dibukukan Lukas Podolski.
Gol kedua Poldi dihasilkan melalui tendangan voli setelah sang partner, Miroslav Klose, gagal menyarangkan bola ke gawang Polandia. Podolski dan Klose lahir di Polandia, tetapi keduanya berstatus warga negara Jerman.
Dengan populasi 90 juta jiwa, setelah runtuhnya tembok Berlin, Jerman tetap rajin berbelanja mesin gol ke luar negeri. “Tentu kami merasa puas,” ucap pelatih Jerman, Joachim Loew.
“Podolski adalah pemain luar biasa yang bisa beraksi di lini tengah atau sebagai penyerang. Kemenangan ini merupakan bukti kemauan dan ambisi kami meraih gelar juara,” lanjutnya.
Podolski cocok dengan gaya sepakbola Jerman yang keras dan menguras energi. Dia memberikan kontribusi besar kepada tim yang juga diperkuat striker kelahiran Brasil, Kevin Kuranyi.
Setelah mencetak gol, Podolski menolak untuk melakukan selebrasi. “Polandia adalah bagian dari hati saya. Keluarga besar saya ada di negara itu,” ucap sang striker Bayern Muenchen tersebut.
“Lagipula, ayah dan paman saya berada di antara penonton. Jadi apakah saya pantas melakukan selebrasi usai mencetak gol? Kita harus menghormati negara asal kita,” lanjutnya.
Mencetak gol pertama, gol kedua lantas mengingat dari mana dia berasal. Bagi saya, keberhasilan Jerman menghancurkan Polandia berpotensi menunjukkan bagaimana kekuatan fisik mengalahkan kemampuan teknik di Piala Eropa 2008.
Mungkin naluri saya sedikit terkikis setelah melalui hari yang melelahkan di antara tenda ribuan suporter Kroasia. Ada sekitar 10 ribu warga Kroasia di Wina yang tidak punya tiket untuk memasuki stadion. Mereka menunjukkan sikap patriotisme dengan cara yang amat sangat berisik.
Calon Juara
Masyarakat Austria, yang terakhir kali dilanda demam sepakbola pada era 1930-an saat Wunderteam menguasai Eropa, mencoba menandingi volume suara pendukung Kroasia. Namun, mereka terlambat karena tak lama setelah pertandingan dimulai, hadiah penalti tercepat di kejuaraan Eropa langsung memupus asa mereka.
Meski begitu, Kroasia belum terlihat bak seorang juara. Jerman mungkin calon jawara, tetapi Belanda juga wajib diwaspadai setelah melihat bagaimana mereka memorak-porandakan Italia.
Namun saya tidak akan berubah pikiran. Pilihan saya tetap Portugis yang selalu bergerak dinamis. Lagipula, sebagian dari mereka adalah asli pemain Brasil.
Portugal Paling Oke, Belanda Sensasional
Pertandingan perdana di suatu turnamen selalu terasa berat bagi semua tim, khususnya bagi kontestan yang dianggap sebagai unggulan. Ekspektasi tinggi untuk memenangi pertandingan membuat mental para pemain tim unggulan tertekan dan berimbas pada buruknya penampilan. Namun, kecenderungan itu tak berlaku di Euro 2008.
Tim-tim unggulan tak mengalami kesulitan memenangi pertandingan perdana di grup masing-masing. Beban agaknya justru berbalik menggelayuti tim-tim underdog. Coba tengok penampilan tuan rumah, Swiss dan Austria, yang jauh dari harapan.
Meski mengantungi keuntungan dukungan penuh suporter yang mendominasi stadion, keduanya tampil amat mengecewakan. Begitu banyak kesalahan mendasar, seperti salah umpan atau koordinasi antarlini, masih mereka lakukan. Para pemainnya seperti dihinggapi ketegangan berlebihan.
Kondisi seperti ini seharusnya tak dirasakan karena mereka nothing to loose. Keuntungan pun dinikmati Ceska maupun Kroasia, yang sebenarnya performanya tak terlalu bagus.
Namun, duel perdana Euro bukan tanpa drama. Kemenangan Belanda melawan juara dunia Italia 3-0 bisa dibilang sesuatu yang sensasional. Tim Oranye sukses memecahkan mitos bahwa mereka tak pernah menang melawan Tim Azzurri selama 30 tahun terakhir.
Namun, secara pribadi saya berpandangan kemenangan tim asuhan Marco van Basten tersebut bukan sesuatu yang mengejutkan. Belanda bukan tim kacangan yang bisa dipandang sebelah mata.
Di sana bercokol pemain-pemain yang punya daya determinasi serta kemampuan teknis luar biasa. Lihat saja bagaimana trio penyerang mereka, Wesley Sneijder, Ruud van Nistelrooy, Dirk Kuyt, berulangkali mengobrak-abrik pertahanan gerendel Italia, yang dikomandoi Marco Materazzi.
Keputusan pelatih Roberto Donadoni meladeni gaya permainan menyerang Belanda dengan menggunakan pakem 4-3-3 terbukti menimbulkan bencana. Pemain Belanda dengan mudah menemukan celah untuk mencecar pertahanan Italia, yang keropos tanpa kehadiran sang jenderal, Fabio Canavarro.
Sebaliknya Belanda bermain amat disiplin. Dengan menempatkan dua gelandang bertahan sekaligus, Italia tak bisa leluasa memasuki zona pertahanan mereka. Ini buah kecerdikan Van Basten memodifikasi pakem permainan timnya dari 4-3-3 menjadi 4-2-3-1.
Tetapi, ini bukan akhir segalanya bagi Italia. Mereka punya peluang lolos asalkan Donadoni bisa kembali membangkitkan mental bertanding anak buahnya pascakekalahan. Permainan lawan yang dihadapi selanjutnya, Rumania dan Perancis, tak istimewa.
Kembalinya Sayap
Saya menangkap fenomena menarik dari delapan pertandingan yang berlangsung. Itu berkaitan dengan kembali berjayanya pola permainan sayap yang sempat meredup pada pergelaran Germany 2006.
Hampir semua pelatih tim yang berlaga di Piala Eropa memaksimalkan kinerja gelandang dan bek sayap. Arus serangan pun tak hanya bertumpu pada poros tengah, tetapi juga cenderung melebar dengan mengandalkan umpan-umpan akurat dan tusukan-tusukan dari sektor sayap. Pola permainan 4-3-3, 4-5-1, 4-2-3-1 mendukung pemain sayap untuk proaktif membantu serangan.
Pemain-pemain sayap layaknya Cristiano Ronaldo, Bosingwa (Portugal), Lukas Podolski, Philip Lahm (Jerman), Wesley Sneijder, Dirk Kuyt (Belanda) memegang peran kunci buat timnya masing-masing.
Kunci Pertahanan
Secara garis besar, saya beranggapan Portugal sebagai tim yang menampilkan permainan terbaik. Organisasi permainan mereka amat apik, saat menyerang maupun bertahan.
Bahkan bisa dibilang lini pertahanan mereka yang paling oke dibanding tim lainnya. Ricardo Carvalho dkk. terlihat cekatan mengantisipasi serangan lawan. Sangat jarang mereka melakukan blunder yang membahayakan gawang sendiri.
Bagi saya, kunci kesuksesan sebuah tim amat bergantung pada lini belakang. Jika poros belakang sebuah tim kokoh, niscaya kubu lawan akan kesulitan untuk memecundangi mereka.
Penampilan Belanda juga harus mendapat kredit. Mereka saya nilai berpotensi mengusik dominasi Portugal, Jerman, dan Italia sebagai unggulan juara.
Ini baru pertandingan pertama, segala kemungkinan bisa terjadi. Sungguh menarik menanti drama-drama di pertandingan lanjutan Euro 2008. n
*) Penulis adalah pelatih klub Sriwijaya FC, juara Liga Indonesia dan Copa Indonesia musim 2007.
No comments:
Post a Comment