"mOdeRaSi iMpiAn"

Pernahkah merasa bahwa apa yang kita inginkan atau impikan terkadang seakan datang sendiri menghampiri kita? Adakah kejadian yang dapat menjelaskan itu? Well, aku punya satu...
Tepatnya hari sabtu kemaren... Seorang teman lama memintaku untuk membantunya memberikan outbound training di kawasan Taman Dayu, Pandaan. Konfirmasi keberangkatanku baru aku sampaikan satu hari sebelumnya. Acaranya sendiri mulai hari Jumat dan Aku berangkat hari sabtu pagi. Sebenarnya belum ada materi yang aku persiapkan. Hanya perlengkapan outbound seadanya yang aku bawa. Agak sedikit takut dan berdebar kala kumulai perjalanan itu. Di dalam hati aku berharap di sana nanti akan ada secercah inspirasi menggores lembut di pangkal hemisfer.
Melangkah ku dengan santai menuju campground yang tampak masih rimbun itu. Berbekal ilmu dan pengalaman selama ini, serta sedikit peralatan yang aku bawa, satu sesi acara aku pegang sepenuhnya. Selama hari sabtu, pagi sampai sore, aku bertemu dengan teman baru, para peserta pelatihan yang notabene adalah kelompok dampingan LSM Plan Internasional. Aku mengawali sesi itu dengan perkenalan yang dibalut dengan permainan "winning ball" serta "simon sayz". Klasik memang, tetapi sebagian peserta masih belum mengenalnya.
Sembari melangsungkan permainan aku mulai melihat-lihat ke sekelilingku. Pohon-pohon pinus mengelilingi dengan interval masing-masing 3-5 meter. Lahan rumput yang sudah mulai mengeras mengiringi datangnya kemarau, tidak cukup luas untuk aktivitas yang membutuhkan banyak ruang. Dari lanskap hijau-coklat itu aku coba merancangkan suatu permainan yang dapat memanfaatkan setiap jengkal potensi-potensi alami tersebut. Kembali kulihat perbekalan alat yang kubawa dari Surabaya. Ada tali rafia, tali pramuka, kertas HVS, balon, stiker, tali tampar, benang wol, selotip, plastik air dan banyak lagi peralatan lain.
Di tengah jejaring abstraksi benda-benda yang terlukis di permukaan otakku, seakan sebuah gambar arsiran tercetak halus. Gambar itu melukiskan kegembiraan yang mencetak di atas wajah-wajah peserta pelatihan yang sedang bermain bersama. Aku lanjutkan aktivitasku untuk mencari tahu sekali lagi apa "goal" yang diharapkan dari sesiku. Temanku berkata agar para peserta mampu memahami peran penting dirinya bagi organisasi selepas sesiku selesai.
Yak! Selesai sudah aku mengurai pola-pola yang sedari tadi mengurungku. Segera saja setelah materi "Team Building" aku bersiap mengosongi kotak perlengkapan dan membawanya ke salah satu sudut pepohonan dan membuat permainan... "Spiderwebs" ! Tak hanya itu, seakan segenap semesta bersatu menyokong gerakku, mata ini terasa awas ketika melihat seonggok tangga tergeletak di suatu pojok rerimbunan, tangan ini terasa kuat saat mengangkat dan menegakkan tangga yang terbuat dari besi itu, dan tubuh ini terasa ringan ketika ku menaiki tangga guna menambatkan tali ke atas pepohonan untuk permainan selanjutnya yang bahkan aku sendiri belum memiliki namanya.
Tiba-tiba saja hati ini gembira, tubuh ini bersemangat dan neuron-neuron di otakku sangat aktif berloncatan dari satu memori ke memori yang lain. Ini lebih indah dari impianku bercinta dengan artis cantik. Hehehe... Yang pasti hatiku tak lagi berdebar dan perasaan takutku telah hilang karena aku pikir aku telah berhasil memoderasi impianku...
SALAM BERGELORA!!!
Menurut saya, tidak ada jalan yang lebih mudah dari 'APLIKASIKAN ATAU LAKUKAN YANG DIKETAHUI BERMANFAAT'. Dan yang saya maksudkan dengan 'YANG DIKETAHUI BERMANFAAT' adalah berbagai PRINSIP, PRESUPOSISI, KAIDAH BERPIKIR, IDEOLOGI, atau apapun istilahnya, yang telah kita pelajari dan kita sadari BERMANFAAT. Karena walau mungkin belum mutlak semua, berbagai PRINSIP yang kita peroleh dari pelajaran, pelatihan, buku, nasihat, guru, coach, dan lain-lain, adalah berasal juga dari hal-hal yang kita hadapi dalam hidup. Sekarang prosesnya tinggal kita putar-putar saja. Sebelum melakukan sesuatu kita pergunakan PRINSIP-nya, dan/atau setelah melakukannya kita EVALUASI berdasarkan PRINSIP tersebut, atau PRINSIP lainnya. Sesederhana itu.
You see, sekolah kehidupan beroperasi dengan cara membuat kita mengalami terlebih dahulu, baru kita belajar sesuatu dari situ. Nah, saat kita belajar dari situ, ada 'cara memandang', 'cara berpikir', 'cara membingkai', atau apapun sebutannya, yang sesuai dengan PRINSIP yang telah kita pelajari sebelumnya dan percayai sebagai BERMANFAAT.
Saat saya memegang PRINSIP bahwa 'Setiap orang punya MODEL DUNIA sendiri-sendiri dan HORMATILAH', maka saat saya berhadapan sebuah situasi yang secara emosional menantang, saya akan kembali ke situ, entah suka atau tidak, entah suara-suara cengeng di kepala saya mengatakan 'itu sulit', 'itu tidak pantas dihormati', dan lain-lain.
Berat? Mungkin. Bukan hal umum? Tentu saja. Bukan hal biasa? Absolutely!
Karena saat kita ingin bisa melakukan yang Pak Rahmad sebutkan di bawah, kita perlu MEMUTUSKAN dahulu untuk menjadi manusia yang biasa-biasa saja -dengan cara berpikir standard dan perilaku biasa, atau menjadi manusia yang luar biasa. Mau menjadi manusia seperti pada umumnya, atau tidak seperti manusia pada umumnya. Yang Pak Rahmad sebutkan di bawah, menurut saya, adalah yang akan dilakukan manusia luar biasa atau tidak pada umumnya. PUTUSKAN dahulu, lalu kita akan tahu, WHAT TO DO dan HOW TO DO IT.
Semoga membantu.
THERE are crazy days in every campaign and one of them just struck the 2008 US presidential election trail. Barack Obama's campaign spent Wednesday dealing with a small crisis after the politico.com website reported that two overzealous volunteers asked two young women in Muslim headscarves to move out of camera-shot at a Detroit rally.
Obama's team spent most of the day apologising and assuring everyone this was not official campaign policy, while at the same time keeping an eye on another circus unfolding in Washington. There, Larry Sinclair, a gay man from Minnesota who alleges he snorted cocaine and had sex with the Democratic nominee, held a news conference.
His allegations have been sloshing around on the internet for six months, ever since he posted a YouTube video. But after he took a polygraph test and failed, he has struggled to get mainstream media interest in a story he said began in the back of a limousine in Chicago in 1999.
On Wednesday Sinclair booked a room at the National Press Club to produce the evidence and try to capture the national spotlight for his claims. But he spent much of the time answering questions about himself. He has what is called a colourful background: a 27-year criminal career which includes convictions for fraud, forging cheques, and stealing credit card numbers.
Sinclair was accompanied by his kilt-clad lawyer, Montgomery Blair Sibley. Sibley has had his own problems: a Florida court struck him off for vexatious litigation, most of it directed against his former wife.
"I don't mean to be impudent," said one reporter, "but why are you wearing a kilt?"
Sibley explained: "It has to do with genitalia. If you are on the smaller side, then pants are not uncomfortable."
As for the evidence, it was scant. Sinclair named the limousine driver, but wasn't sure where he was. The limousine company appears to have folded. Phone records are being sought from Sinclair's provider, but the search has been hampered by the fact that he changed his number four times in two months in late 2007.
Those wanting to talk to Sinclair knew where to find him on Wednesday, however. At the end of the news conference two police officers arrived and arrested him on an outstanding warrant.
On top of that, Obama's wife, Michelle, appeared on the popular daytime talk show The View. After a few serious questions about her patriotism, they got down to real business: whether sleeveless dresses, favoured by Mrs Obama, are for everyone, and whether she wears pantyhose. Answer: pantyhose is uncomfortable if you are 1.8 metres tall.
We did learn one thing about Michelle Obama: she admires Laura Bush's "calm, rational approach" and is taking cues from her: "She doesn't fuel the fire."
*
Negara Gagal dan Kebijakan "Kuda Sado"
Tjahjo Kumolo
Kebingungan melanda bangsa dan negara kita setelah insiden Monas, Jakarta, 1 Juni 2008. Sebagian orang menduga itu aksi pengalihan isu oleh elite politik agar tekanan terhadap pemerintah karena kenaikan harga BBM bisa diredam. Entah apa yang sesungguhnya terjadi, pemerintah tentu harus mampu membuktikan dirinya bersih dalam kekerasan seperti ini. Artinya, harus ada penegakan hukum yang serius terhadap segala bentuk kekerasan dan pelaku kekerasan yang meresahkan seluruh anak bangsa.
Saya tidak berbicara banyak soal kekerasan itu sendiri, tetapi lebih melihat pada fenomena umum bangsa dan negara kita yang sedang di ambang kehancuran. MT Zen (2008) pernah mengungkapkan bahwa Indonesia sedang melaju dengan deras ke arah "Negara Gagal". Lalu untuk menghindari kiamat sejarah itu, Zen menawarkan beberapa solusi. Pertama, Indonesia sudah harus mempunyai pemimpin baru: se- orang pemimpin yang tegas, jelas, dan keras, di mana perlu kejam, tetapi adil.
Kedua, saat ini harus ada sense of emergency and sense of urgency, sehingga pemerintah yang mencoba menegakkan benang yang sudah basah ini sudah harus memerintah dengan dekrit. Ketiga, membenahi perekonomian nasional. Keempat, menghentikan korupsi besar-besaran dari pusat hingga daerah, dari yang tertinggi hingga ke yang terendah. Zen justru mengusulkan hukuman mati bagi para koruptor seperti halnya usulan banyak kalangan dari dulu. Dan kelima, menghentikan pertikaian horizontal antarkelompok dalam masyarakat.
Saya mau memberikan beberapa penekanan pada apa yang sudah dijelaskan dengan cerdas oleh MT Zen. Keadaan bangsa yang kacau-balau di segala bidang harusnya menyadarkan pemerintah tentang perlunya tindakan tepat, cepat, darurat, bijak, dan adil untuk seluruh rakyat, terutama lapisan miskin. Dengan kata lain, kita membutuhkan pemimpin kuat yang tegas, jelas, dan keras. Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla masih terlalu lamban dan kurang tegas. Dalam kebijakan kenaikan harga BBM sekarang saja mereka selalu memakai argumentasi pasar global. Jadi, kalau harga minyak di pasar global naik, maka di dalam negeri pun minyak harus naik.
Lebih mengecewakan lagi apa yang dituduhkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terhadap mahasiswa yang melakukan aksi protes terhadap kebijakan tersebut. JK menganggap para mahasiswa mendukung subsidi terhadap orang kaya. Para mahasiswa jelas benar karena mereka melihat dampak kelanjutan dari kenaikan harga BBM terhadap harga kebutuhan pokok masyarakat. Kalau subsidi BBM itu sendiri memang lebih besar porsinya mengalir ke kelas sosial kaya, tetapi tidak boleh dilupakan, kenaikan harga BBM akan mendorong kenaikan harga kebutuhan rakyat.
Pada aspek implikasi ini, kita akan menjumpai banyak sekali penderitaan yang bakal dialami rakyat akibat kenaikan harga BBM. Cukup mengherankan pemerintah tidak mempu melihat realitas kehidupan rakyat yang sudah sengsara, namun makin disengsarakan oleh kebijakan ini.
Hal berikut yang penting dari gagasan MT Zen adalah soal perlunya pemerintah membenahi perekonomian nasional. Kalau pemerintah dari awal sudah menetapkan program pengembangan perekonomian nasional, tentu Indonesia sudah bisa bangkit dari krisis walau tidak harus secepat tetangga, seperti, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Tapi, setidak-tidaknya Indonesia sudah bisa mencapai tahapan pemulihan. Keadaan yang berkembang justru terbalik, pengangguran dan kemiskinan masih tinggi. Dan yang paling ditakutkan, kemiskinan makin bertambah setelah kebijakan kenaikan harga BBM.
Padahal, kalau ada kerangka pengembangan ekonomi nasional yang jelas, pemerintah bisa mengambil solusi lain selain menaikkan harga BBM, misalnya, menunda pembayaran pinjaman luar negeri, efisiensi impor-ekspor minyak mentah Indonesia, dan pengenaan pajak atas kenaikan harga minyak kepada perusahaan pemegang konsesi pengeboran.
Selain itu, seharusnya pemerintah dapat menempuh sebagian dari usaha pemberian subsidi kepada yang berhak, serta mengenakan pajak progresif kepada pemilik kendaraan pribadi yang lebih dari satu dan menaikkan pajak kendaraan mewah. Lalu pemerintah juga harus mengubah RKP 2008 dan evaluasi RKP 2009.
Model penyelesaian seperti itu masih jauh dari cara berpikir para ekonom yang mengelilingi SBY-JK. Dan ini amat disayangkan karena kalau kebijakan ini terus dipaksakan DPR sendiri akan terus melakukan penentangan atau resistensi bersama seluruh lapisan masyarakat sipil, termasuk mahasiswa, yang mendesak pembatalan kebijakan tersebut.
Apa yang dituduhkan oleh Wapres Jusuf Kalla tidak hanya membuat mahasiswa kecewa, tetapi juga bisa menyesatkan publik secara luas. Kelompok masyarakat yang menganggap tuduhan itu benar, akan menilai mahasiswa melakukan aksi yang tidak adil dan tidak untuk kepentingan rakyat. Padahal, kalau dilihat dengan mata terbuka, apa yang diperjuangkan para mahasiswa adalah kepentingan rakyat jelata. Mereka mencemaskan nasib rakyat miskin yang akan semakin sengsara dengan meningkatnya biaya hidup.
Kebijakan "Kuda Sado"
Oleh karena itu, demi kepentingan rakyat dan seluruh bangsa, kebijakan kenaikan harga BBM harus dikritisi, didiskusikan kembali dengan DPR, dikaji ulang dampak dan risikonya, serta dicari solusi alternatifnya. Itu yang diharapkan, sehingga pemerintah tidak dengan gampang mengeluarkan kebijakan "kuda sado" yang dibuat atas dasar pola pikir satu arah.
Pola pikir satu arah selalu menganggap apa yang dipikirkan itu benar. Pemerintah sering mengabaikan suara DPR karena merasa diri benar dan mampu mengatasi keadaan. Demikian yang terjadi dengan kebijakan kenaikan harga BBM sekarang. Padahal, realitas sosial, politik, dan ekonomi tidak dapat dipandang hanya dari satu arah. Realitas yang kompleks harus dipandang dari berbagai arah agar cara pandang dan kebijakan pemerintah pun tidak kaku, seperti, "kuda sado".
Bahkan kalau pemerintah selalu memaksakan kebijakan satu arah, seperti itu, apa yang dibayangkan oleh MT Zen akan terjadi, yakni "Indonesia menjadi negara gagal", akan terwujud lebih awal daripada yang kita bayangkan. Kiranya kesadaran ini menjadi kekuatan yang menyatukan para fraksi politik di DPR untuk bersama-sama menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
Penulis adalah Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR. Tulisan ini pandangan pribadi
Petani Penghasil Bibit Jagung Murah di-Bui ??
Barusan saya menonton acara metro realitas di Metro TV, topiknya
mengenai beberapa petani jagung yang masuk bui gara-gara mencoba
membuat bibit jagungnya sendiri.
Yang dapat saya simpulkan dalam cerita saya tentang acara tersebut
adalah seperti ini :
Ada sekelompok petani jagung di Pare Kediri yang mencoba membuat
bibit jagung hibrida sendiri. Bibit jagung tersebut diperoleh dengan
menyilangkan beberapa varietas jagung hingga akhirnya diperoleh sebuah
bibit jagung yang tidak kalah dengan bibit hasil dari
perusahaan-perusaha an swasta penghasil bibit.
Dan yang tak kalah hebat, bibit jagung tersebut di jual kepada para
petani lain dengan harga Rp. 15.000,-/kg. Jauh lebih murah daripada
bibit yang dijual dipasaran hasil dari perusahaan bibit yang dibandrol
dengan harga Rp. 50.000,-/kg.
Hasil panennyapun sama bagusnya dengan bibit pabrikan tersebut.
Tapi kenapa kok malah para petani ini dihukum hingga akhirnya mendekam
di penjara?
5 bulan lagi?
Keberhasilan para petani ini ternyata mendapat cekalan dari perusahaan
bibit jagung terbesar se-asia tenggara yaitu BISI.
Bisi menggugat para petani dan dinyatakan telah melakukan pembajakan
atas varietas mereka. Dan dengan latar belakang pendidikan yang sangat
minim sekelompok petani ini diharuskan untuk berhadapan dengan dunia
hukum tentang hak cipta yang sangat-sangat- sangat mereka tidak pahami.
Apa yang sedang terjadi di Bumi Pertiwi ini?
Setelah saya menyaksikan tayangan tersebut saya jadi miris akan masa
depan negeri ini. Petani sebagai sumber penghasil pangan, kehidupannya
sungguh tragis dan sangat mengenaskan. Sama sekali tidak ada
keberpihakan pemerintah akan nasib para petani kita.
Dan seandainya ini terus terjadi dan para petani telah kehilangan asa
yang menjadikan mereka tidak lagi sudi menjadi petani, mau makan apa
anak cucu kita nanti? Sungguh saya menitikkan air mata saat ini.
Bagi rekan-rekan yang mungkin juga menyaksikan acara tersebut mohon
kiranya untuk melengkapi apa yang saya tuliskan ini dan mungkin akan
menjadi berarti apa yang tertulis disini apabila rekan-rekan mau
menyebarkannya ke milis-milis lain.
Semoga Para Petani Tetap Semangat dan Tetap Sudi Memenuhi Kebutuhan
Pangan Akan Anak-Anak Negeri Ini.
"Berlombalah dalam kebaikan, bersinergi dalam karya, dan berikan manfaat terbaik untuk seisi alam"
Forex Trading Signal 06/24/08 - Today, 03:43 AM
Let's first review what happened today.
At 3:30 a.m. we had German Manufacturing PMI. It came out at 52.3 versus 53.2 expected. This was supposed to be a scalping opportunity for SNW users only because even if it deviates, it does not move a lot. I actually entered short with 5 pips spread and I took a small lost of -3 pips on it. A few people I know got a pip or two but I really blew up this trade because it was easy to get out at BE. As a matter of fact, on some of my positions I had a few pips profit which I eventually closed with such a small loss. I just installed my trading platform on a brand new system, and because everything was not set up in the order I usually had, I just lost control over what I was doing. The move was very little as well, probably because the market wanted to see the IFO data before jumping in. Like I said, this was an opportunity to get a few pips with a relatively small risk so I still think it was worthy a try. After all, -3 pips is not that bad. I made over 15 (fifteen) times more (in $) what I lost on German IFO but this small loss increased my "lost trade" count by 50% since New Year - before that trade I had only two loses in whole 2008, last one in April....
Anyway, 30 minutes later we had German IFO. It was a fantastic trade. Brilliant. Great. Beautiful. Freaking awesome. On some of my positions I took 30 pips of nearly instant profit because my broker was kind enough to let me in with 2 pips spread! I hope you made a GOOD money too. I surely did. Here is where you can learn more about the SNW: The Secret News Weapon
Well, there is nothing interesting coming out tomorrow, Tuesday. I really wish I could scalp off a few pips but I studied all tomorrow's reports and none of them seems to be worthy to take a risk to even scalp a few pips. I don't have any confidence to any of them, and if I don't, then I don't trade, and if I don't trade, I don't recommend either. So wait for my next signal for Wednesday.
DAFTAR BANK YANG AKAN TUTUP - TINJAUAN DI THN 2008
Dengan berakhirnya program penjaminan Pemerintah atas simpanan dana
pihak ketiga di perbankan nasional periode 31 Januari 2007 dan pasca
dibubarkannya BPPN, nasabah saat ini harus pandai2 menilai &
memilih bank yg sehat sebagai partner, dalam aktivitas
usaha ataupun tempat untuk menyimpan dana.
Dengan dibubarkannya BPPN pada February 2004 maka berarti tidak akan ada
lagi lembaga yg akan menyelamatkan bank2 sakit/sekarat..
Pernyataan dari Dirjen Lembaga Keuangan yg secara tersirat menyatakan akan
ada beberapa bank lagi yang akan tutup, berdasarkan hasil investigasi yang
kami peroleh.
Berikut daftar bank bank yang akan tutup:
1. Bank Bukopin
2. Bank BRI
3. Bank Mandiri
4.. Bank BTN
5. Bank Danamon
6. Bank BCA <== BCA termasuk dalam daftar !!! 7. Bank BII 8. Bank Permata 9. Bank Niaga 10. Bank Agro 11. Bank ABN 12. Citibank 13. Bank HSBC 14. Bank Panin 15. Bank Standard Chartered 16. Bank BNI Bank-bank tersebut di atas akan tutup sore hari setiap harinya sekitar pukul 15.00 dan akan dibuka kembali esok pagi setiap harinya sekitar pukul 08.00 Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, agar maklum adanya. Ttd. PPCS BSI Persatuan Petugas Cleaning Service Bank Seluruh Indonesia Yang serius mandi dulu gih.... :D :D :D Die Nationalmannschaft 2008 Generasi yang Kian Matang Baru sampai tahap semifinal, tetapi tak berlebihan mengatakan kesuksesan masuk babak empat besar ini sebagai penahbisan generasi baru Jerman. Jerman era baru muncul usai kegamangan selama beberapa waktu. Ketika tampil di Piala Dunia 2002, Tim Panser diwarnai pemain-pemain gaek macam Thomas Linke, Carsten Ramelow, Dietmar Hamann, Jens Jeremies, dan Oliver Kahn. Hasilnya memang sampai di partai puncak, tapi Jerman segera paham bahwa mereka butuh regenerasi. Dua tahun kemudian di Portugal, Rudi Voeller dengan berani memasukkan sosok-sosok belia seperti Bastian Schweinsteiger dan Philipp Lahm mendampingi Kahn dan Hamann plus beberapa pemain yang sudah matang seperti Michael Ballack dan Torsten Frings. Hasilnya masih mengecewakan. Jerman gagal lolos fase grup. Juergen Klinsmann, yang menggantikan Voeller segera setelah kegagalan di Euro 2004 itu, masih mengikuti paduan pendahulunya itu. Namun, dua tahun berselang, Klinsi menanamkan sesuatu yang baru di tubuh Jerman. Kini Joachim Loew pantas berterima kasih kepada Klinsmann. Dua tahun silam, Klinsi meletakkan dasar kokoh skema ofensif dibarengi semangat baja khas Jerman. Loew, yang ketika itu menjadi asisten si eks striker, mendapat keberuntungan mewarisi langsung nilai-nilai positif tersebut. Lebih Dalam Sang pewaris juga tak berniat mengubah pakem yang sudah berkembang dengan baik. Melihat materi yang dibawa Loew ke Austria-Swiss, terlihat tak banyak perubahan signifikan yang dibuat si pelatih dari tim utama dua tahun lalu di Weltmeisterschaft di Jerman. Loew kini bersiap menuai hasil. Dengan semakin matangnya Lukas Podolski, Lahm, dan Schweinsteiger, ditambah pengalaman segudang Jens Lehmann, Christoph Metzelder, Miroslav Klose, Ballack, dan Frings, jadilah Jerman tampil sebagai kandidat kuat untuk meraih trofi kembali. Generasi anyar yang mentas lumayan tinggi dua tahun lalu kini menancapkan kukunya lebih dalam. Austria-Swiss, yang tak jauh dari negeri mereka, boleh jadi bakal menjadi daerah kekuasaan Jerman. Puasa gelar Der Panzer selama lebih dari satu dasawarsa sangat mungkin terpuaskan tahun ini. Kesuksesan Jerman Totalitas Ballack Setelah dicap gagal pada Piala Dunia 1998, terlebih lagi di Euro 2000, Jerman akhirnya memaku kembali predikat spesialis turnamen pada dua dari tiga perhelatan akbar berikutnya. Ya, Der Panzer menjadi runner-up PD 2002, dan peringkat ketiga PD 2006. Bersama Phillip Lahm, Michael Ballack memegang kunci permainan Der Panzer. (Foto: Peksi Cahyo/BOLA) Rasanya tak sulit mencari figur sentral mereka: Michael Ballack. Semua tampak bakal sepakat jika sang kapten disebut sebagai aktor tunggal dalam dua ajang tersebut. Kualitas Ballack nyaris tanpa cacat karena visi permainan yang matang dan sepakan yang akurat. Gelandang Chelsea ini punya kapasitas lebih dalam memimpin emosi rekan-rekannya. Lelaki kelahiran Gorlitz, 31 tahun silam, ini selalu tampil tenang di setiap laga. Ia seolah tahu di mana posisi para kolega setimnya tanpa perlu melihat lagi. Euro 2008 ini lagi-lagi membuktikan superioritas Ballack. Gol tunggalnya ke gawang Austria di laga pamungkas babak penyisihan Grup B memastikan kelolosan Jerman. Begitu pula dalam kemenangan 3-2 atas tim unggulan, Portugal, di perempatfinal. Ballack mampu mengeksekusi operan Bastian Schweinsteiger dengan sempurna sehingga berbuah gol ketiga, yang menjadikan skor 3-1. Gol tersebut masuk kategori amat krusial lantaran determinasi Seleccao sedang meninggi pascagol Nuno Gomes. Dari catatan statistik, Ballack juga memperlihatkan kontribusi optimal bagi laju Jerman. Terbukti ia hampir selalu masuk posisi tiga besar, bahkan dua teratas, dalam urusan distribusi bola. Jika pun kalah banyak dalam mengoper, Ballack tetap unggul dalam persentase. Dalam bertahan pun demikian. Ballack memuncaki daftar pemain Jerman yang paling sering melanggar sekaligus terbanyak dilanggar. Ini bisa diartikan bahwa Ballack selalu terlibat duel untuk membuka serangan dan menjaga pertahanan. Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa setiap Ballack kali hendak mengoper bola ke depan, lawan beranggapan bahwa umpannya punya potensi berbahaya sehingga layak dilanggar. Sebaliknya Ballack juga tahu dengan presisi tinggi untuk melakukan pelanggaran lebih dulu sebelum bola sampai ke wilayah belakang Panzer. Semula publik sempat ragu tatkala saat bersua Portugal, Ballack harus berjuang tanpa dukungan Torsten Frings, tandemnya di lini tengah. Maklum, para pakar analisis pertandingan sudah kadung memuat opini bahwa Ballack tak akan bisa dilepas tanpa Frings. Namun, dengan kepercayaan tinggi, Ballack membuktikan bahwa dirinya tetap bisa bertahan hidup minus kahadiran Frings. Hipotesis ini baru bisa dibilang lengkap jika di satu partai, Frings yang bermain tanpa Ballack. Tentu kondisi ini tak diinginkan Jerman. Namun, jika Ballack “terpaksa” melakukan professional foul dengan ganjaran kartu kuning atau merah demi menghindari terjadinya gol, seperti yang ia lakukan di semifinal PD 2002 kontra Korsel, siapa yang bisa menjamin? Kala itu, Jerman minus Ballack takluk dari Brasil. Andreas Koepke Buat Sejarah Lagi! Gelar Piala Eropa 1996 adalah silverware prestisius terakhir yang mampu diangkat tim Jerman. Tak cuma itu, mahkota yang direbut di Ranah Inggris tersebut secara tak langsung juga merupakan setitik air di tengah-tengah dahaga prestasi dan melunturnya label spesialis turnamen Der Panzer. Tak heran, publik awam masih menilai pasukan Fussball-Europameisterschaft era ’96 sebagai kelompok pembuat sejarah. Kini, setelah berselang 12 tahun, Jerman siap mencetak sejarah lagi. Setidaknya ini menurut Andreas Koepke, pelatih kiper timnas Jerman di Euro 2008. “Sudah saatnya kami mencetak sejarah lagi. Kami mampu berada di empat besar dan kami memiliki peluang sangat besar untuk menggapai sesuatu yang besar (gelar juara),” ungkap Koepke dalam konferensi pers pada Sabtu (21/6) di Tenero, markas tim Jerman. Wajar Koepke mengusung keyakinan tinggi. Pertama, dirinya merupakan satu dari tiga asisten pelatih Joachim Loew, yang memimpin langsung Michael Ballack cs. di perempatfinal kontra Portugal, yang tak dihadiri trainer utama lantaran hukuman. Kedua, Koepke juga menjabat sebagai kiper utama Panzer di era sukses ’96 tersebut. Artinya, pengoleksi 59 cap dalam rentang delapan tahun itu mengerti betul bagaimana cara membentuk karakter juara. Sebagai mentor, Koepke siap menelurkan kiatnya. Optimisme semakin membubung karena tim yang dihadapi adalah Turki, bukan Kroasia. Secara historis, Kroasia terbukti lebih sering menghancurkan hati Jerman. Ini dibuktikan di babak penyisihan Grup B tatkala Hvratska menang 2-1. Juga di PD 1998. “Saya memilih Turki karena gaya permainan mereka lebih cocok untuk kami. Turki tak terlalu mengesankan karena lemah di pertahanan,” ujar Koepke. Di samping itu, Turkiye juga harus tampil tanpa trio Emre Asik, Tuncay Sanli, dan Arda Turan, yang terlilit akumulasi kartu kuning. “Semua tergantung kami sendiri. Kami harus bermain sebagaimana kami melawan Portugal. Jika bisa mengulang permainan itu, saya yakin kami akan lolos ke final. Satu lagi, kami harus melawan determinasi tinggi Turki,” sebut Koepke.
No comments:
Post a Comment