
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku." (Yohanes 14:6)
Seorang anak yang miskin dari sebuah desa mohon pamit
pada ibunya untuk pergi ke kota menemui sang Ratu di
Kerajaan. Ibunya dengan sedih dan penuh tangisan
berusaha menahan anaknya pergi, sebab sang ibu
mengetahui apa yang dilakukan oleh anaknya itu sungguh
suatu perbutan yang sia-sia. Oleh sebab itu dengan
penuh keberatan tanpa pengharapan ia terpaksa
melepasakan anaknya pergi.
Beberapa hari kemudian sampailah anak ini di kota,
dan iapun berjalan menuju ke kerajaan. Di depan pintu
gerbang kerajaan anak ini dicegat oleh para pengawal
dan tidak diizinkan masuk, karena orang yang boleh
masuk ke dalam kerajaan harusnya orang-orang yang
skudah mendapat persetujuan dari Ratu.
Anak desa itu kecewa dan menangis. Sementara itu
datanglah seorang anak menghampiri dia dan bertanya
mengapa menangis?. Dengan sedih ia menceritakan semua
keinginan dan tujuannya datang ke kerajaan.
Dengan sangat terharu, anak ini mengajaknya masuk ke
kerajaan. Mulanya ia takut dicegat pengawal lagi ;
tetapi anak tersebut berhasil menyakinkannya anak desa
itu. Tatkala tiba di pintu gerbang kerajaan, sungguh
mereka diperlakukan lain sekali. Bukan hanya
dipersilahkan masuk, tetapi juga disertai penghormatan
dari para pengawal. Akhirnya anak itu berhasil bertemu
dengan Ratu.
Beberapa waktu kemudian setelah diselidiki ternyata
anak yang membawa anak desa itu adalah anak Ratu.
Itulah sebabnya mereka dengan leluasa boleh masuk ke
kerajaan. Pelajaran yang boleh kita petik dari sini
adalah, kalau anak Ratu yang membawa anak desa masuk
kerajaan tidak ada yang berani melarangnya. Demikian
juga Yesus adalah anak Allah, Ia membawa kita masuk ke
Kerajaan Allah tidak ada yang berani melarangnya.
Okey!!
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku." (Yohanes 14:6)
Seorang anak yang miskin dari sebuah desa mohon pamit
pada ibunya untuk pergi ke kota menemui sang Ratu di
Kerajaan. Ibunya dengan sedih dan penuh tangisan
berusaha menahan anaknya pergi, sebab sang ibu
mengetahui apa yang dilakukan oleh anaknya itu sungguh
suatu perbutan yang sia-sia. Oleh sebab itu dengan
penuh keberatan tanpa pengharapan ia terpaksa
melepasakan anaknya pergi.
Beberapa hari kemudian sampailah anak ini di kota,
dan iapun berjalan menuju ke kerajaan. Di depan pintu
gerbang kerajaan anak ini dicegat oleh para pengawal
dan tidak diizinkan masuk, karena orang yang boleh
masuk ke dalam kerajaan harusnya orang-orang yang
skudah mendapat persetujuan dari Ratu.
Anak desa itu kecewa dan menangis. Sementara itu
datanglah seorang anak menghampiri dia dan bertanya
mengapa menangis?. Dengan sedih ia menceritakan semua
keinginan dan tujuannya datang ke kerajaan.
Dengan sangat terharu, anak ini mengajaknya masuk ke
kerajaan. Mulanya ia takut dicegat pengawal lagi ;
tetapi anak tersebut berhasil menyakinkannya anak desa
itu. Tatkala tiba di pintu gerbang kerajaan, sungguh
mereka diperlakukan lain sekali. Bukan hanya
dipersilahkan masuk, tetapi juga disertai penghormatan
dari para pengawal. Akhirnya anak itu berhasil bertemu
dengan Ratu.
Beberapa waktu kemudian setelah diselidiki ternyata
anak yang membawa anak desa itu adalah anak Ratu.
Itulah sebabnya mereka dengan leluasa boleh masuk ke
kerajaan. Pelajaran yang boleh kita petik dari sini
adalah, kalau anak Ratu yang membawa anak desa masuk
kerajaan tidak ada yang berani melarangnya. Demikian
juga Yesus adalah anak Allah, Ia membawa kita masuk ke
Kerajaan Allah tidak ada yang berani melarangnya.
Okey!!
No comments:
Post a Comment