
Illnois, Departemen Keuangan dan Regulasi Profesional llnois gempar ketika data sekitar 300.000 orang dibajak. Data tersebut mengandung informasi sensitif seperti nama, alamat, ataupun nomor keamanan sosial.
Susan Hoffer, juru bicara dari Departemen Keuangan dan Regulasi Profesional mengatakan, sekitar seperempat dari keseluruhan data telah dibajak. FBI dan polisi negara bagian Illnois pun menyelidikinya.
Hasil investigasi FBI mengenai serangan pada server Departemen itu menyatakan, kecil kemungkinan serangan berasal dari orang dalam, cracker pun dituduh sebagai biang keladinya.
"Penyelidikan ini menunjukkan bahwa sangat kecil kemungkinan kasus ini dilakukan orang dalam," tambah Hoffer seperti dikutip detikINET dari iTNews.com, Jumat (7/6/2007).
Cracker diduga masuk ke jaringan komputer Departemen Keuangan dan Regulasi Profesional Illnois. Ia kemudian mengakses server yang menyimpan informasi sekitar 1.200.000 orang yang mempunyai hubungan dengan departemen tersebut. Informasi itu sendiri berasal dari orang-orang yang mendaftarkan diri untuk mendapatkan lisensi peminjaman, untuk menjadi broker perumahan atau untuk lisensi agen. Server tersebut juga digunakan untuk menguji coba software baru.
Pembajakan data terjadi pada bulan Januari, meskipun baru diketahui pada awal Mei lalu. Departemen Keuangan dan Regulasi Profesional kemudian mengontak FBI yang kemudian meminta mereka menyimpan informasi tentang pembajakan ini sampai investigasi selesai digelar.
Sejak pembajakan tersebut diketahui, server yang diserang pun diisolasi. Selain itu, penyelidikan dilakukan pada sistem jaringan yang lain.
Akibat serangan itu, orang-orang yang merasa terkena pembajakan dan pencurian identitas diimbau untuk mengecek kartu kredit mereka dari kemungkinan adanya aktivitas yang mencurigakan. (dwn/dwn)
No comments:
Post a Comment