
Jakarta, Hutchison CP Telecommunication Indonesia (HCPT) tidak mengindahkan penyelidikan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Mereka bersikeras tetap menjalankan tarif SMS Rp 0 sesama pelanggan. Bahkan hal sebaliknya, anggapan layanan tersebut melanggar UU anti monopoli dianggap ngawur.
"Saya rasa itu opini yang salah terhadap layanan kami, ini hanya promosi. Justru dengan program promosi tersebut kita memberikan nilai lebih terhadap pelanggan dan kita akan tetap akan melanjutkan sampai 31 Agustus 2007," ujar Surresh Reddy, Chief Marketing Officer HCPT Indonesia, usai pengumuman program inovasi 3 Ringback Tone dan video Competition di Plaza Semanggi Jakarta, Jumat (8/6/2007).
Menurut Surresh, tarif adalah kunci utama alasan pelanggan memlilih layanan 3. Meski demikian, ia enggan menyebutkan jumlah pelanggan yang telah diperoleh 3. "Ini terlalu dini untuk membicarakan jumlah pelanggan, karena kita masih dua bulan. Jika waktunya tiba kami akan mengungkapkan," kilahnya.
Fokus utama 3 saat ini, lanjut Surresh, adalah mengantarkan layanan dengan harga murah. Pasalnya, penetrasi seluler di Indonesia masih 27 persen sementara di negara lain seperti Filipina sudah mencapai 50 persen lebih. "Jadi masih ada ruang dan peluang untuk operator baru seperti kita," imbuhnya.
Surresh mengklaim, layanan 3 telah mencakup seluruh kota besar di Pulau jawa. "Kita sudah meng-cover semua kota kunci di Jawa, baru kemudian setelah ini kita akan membangun ke kabupaten. Kalau itu sudah terlaksana, maka coverage kami di Jawa sudah 75 persen," paparnya.
HCPT mengalokasikan anggaran belanja US$ 1 miliar dalam 2 tahun. Dalam waktu dekat, mereka akan membuka layanan di Bali pada akhir bulan dan dilanjutkan Sumetera di akhir tahun.
Di tempat yang sama, HCPT mengumumkan program Ringback Tone dan Video Competition pada layanan berbasis generasi ketiga (3G).
Patricia Tedjasendjadja, General Manager VAS HCPT mengatakan, tujuan utama kompetisi ini bukan untuk mencari pelanggan sebanyak-banyaknya. "Tetapi bagaimana pelanggan bisa memberikan kontribusi konten, dan bukan hanya jadi pengguna konten," tukasnya.
"Saya rasa itu opini yang salah terhadap layanan kami, ini hanya promosi. Justru dengan program promosi tersebut kita memberikan nilai lebih terhadap pelanggan dan kita akan tetap akan melanjutkan sampai 31 Agustus 2007," ujar Surresh Reddy, Chief Marketing Officer HCPT Indonesia, usai pengumuman program inovasi 3 Ringback Tone dan video Competition di Plaza Semanggi Jakarta, Jumat (8/6/2007).
Menurut Surresh, tarif adalah kunci utama alasan pelanggan memlilih layanan 3. Meski demikian, ia enggan menyebutkan jumlah pelanggan yang telah diperoleh 3. "Ini terlalu dini untuk membicarakan jumlah pelanggan, karena kita masih dua bulan. Jika waktunya tiba kami akan mengungkapkan," kilahnya.
Fokus utama 3 saat ini, lanjut Surresh, adalah mengantarkan layanan dengan harga murah. Pasalnya, penetrasi seluler di Indonesia masih 27 persen sementara di negara lain seperti Filipina sudah mencapai 50 persen lebih. "Jadi masih ada ruang dan peluang untuk operator baru seperti kita," imbuhnya.
Surresh mengklaim, layanan 3 telah mencakup seluruh kota besar di Pulau jawa. "Kita sudah meng-cover semua kota kunci di Jawa, baru kemudian setelah ini kita akan membangun ke kabupaten. Kalau itu sudah terlaksana, maka coverage kami di Jawa sudah 75 persen," paparnya.
HCPT mengalokasikan anggaran belanja US$ 1 miliar dalam 2 tahun. Dalam waktu dekat, mereka akan membuka layanan di Bali pada akhir bulan dan dilanjutkan Sumetera di akhir tahun.
Di tempat yang sama, HCPT mengumumkan program Ringback Tone dan Video Competition pada layanan berbasis generasi ketiga (3G).
Patricia Tedjasendjadja, General Manager VAS HCPT mengatakan, tujuan utama kompetisi ini bukan untuk mencari pelanggan sebanyak-banyaknya. "Tetapi bagaimana pelanggan bisa memberikan kontribusi konten, dan bukan hanya jadi pengguna konten," tukasnya.
No comments:
Post a Comment