Friday, June 8, 2007

Jebakan Midlife umur 40 tahun


halo sahabat,

dari yang kita amati dari kejadian YZ dan AA Gymn,
kita bisa belajar satu hal, bahwa jebakan Midlife
crisis itu nyata, dan sangat kuat, sungguh hampir
mustahil kita bisa lolos darinya.

Mengapa kita menghadapi cross road di umur 40 tahun?

mengapa yang dulunya alim, tiba-tiba jerawatan lagi
dan ganas, hati berdebar-debar apalagi kalau dekat Teh
Susi atau Teh Rita?

mengapa rem yang dulunya pakem eh bisa jebol gara-gara
goyang dangdut ME?

mengapa yang dulunya mantap, sibuk mengejar karir,
mengejar prestasi, mengejar kekuasaan, mengejar uang,
sekarang kok jadi aneh-aneh?

mengapa sekarang bisa sampai pada cross road:

- mau ganti profesi pekerjaan,
- mau ganti istri, atau merger dengan yang baru?

kalau dipikir rasional, mengapa kok sulit
mengendalikan Nafsu? Mengapa tiba-tiba sosok yang
tangguh sosok panutan, bisa seolah-olah lumpuh tak
berdaya menghadapi Midlife crisis?

semua itu karena Ego.

Seolah-olah pencapaian sukses duniawi ini meminta
upah, meminta reward, ini aku, sukses, sekarang aku
bisa apa?

nah, bagi ayng sukses uang (harta) dan kekuasaan
(Tahta), maka sekarang sekspansi ke yang satu lagi:
Wanita.

tapi masak sih, secara logika kita tidak bisa belajar
dari pengalaman orang lain: masih ingat Ditje, Mayang,
dll.

kemana logika kita?

semua itu karena Ego. Karena kita memikirkan diri
sendiri, maka efeknya dunia terasa sepi, tidak ada
yang cukup memberi perhatian khusus kepada kita, istri
sibuk sendiri mengurusi anak-anak, anak-anak apalagi
mengurusi PS-3, dan Ragnarok.

lalu kita merasa sangat sepiiiiii sekali, kesepian di
tengah kesibukan kita. tidak ada yng mengingatkan
untuk makan siang, tidak ada yang mengingatkan untuk
istirahat, tidak ada yng memijit kepenatan kita.

rasanya kita menjadi resah, seolah-olah dorongan
kenikmatan itu menjadi mimpi siang hari. pagi bangun
tidur resah, siang hari apalagi, malam hari oh
terbayang wajahmu.

bagaimana cara menghindarinya?

Tinggalkan ego, pikirkan orang lain, maka anda tidak
akan merasa kesepian lagi, merasa kosong lagi, namun
terus bergairah untuk membantu orang lain, menolong
orang lain.

berikan makanan kepada Jiwa kita, yaitu empati,
kebaikan, maka kita akan sibuk mendengar panggilan
Jiwa kita, panggilan gemuruh gairah baru, untuk
menolong orang lain, membantu orang lain.

Gairah Jiwa itu, akan lebih gemuruh daripada Harta,
Tahta, Cinta, Wanita...... . yaitu: Dorongan Jiwa.

salam damai,
Goenardjoadi Goenawan

No comments: