Dr. Roger Henderson, pada 2006 memublikasikan istilah baru “Money Sickness Syndrome (MSS)” —Sindrom Penyakit Uang— untuk penyakit yang timbul karena memiliki kekhawatiran yang berlebihan terhadap masalah keuangan. Bagaimana bisa terjadi?
Orang yang terjangkit MSS memiliki tanda-tanda fisik: detak jantung tidak normal, sesak na-fas, sakit kepala, gangguan pada perut, pencernaan, kehilangan selera makan, dan tidak bisa tidur. Sedangkan tanda-tanda psikis MSS adalah bereaksi terlalu berlebihan, penuh kekhawatiran, mood yang mudah berubah, tidak bisa berkonsentrasi dan mudah lupa, tidak bisa mengambil keputusan dengan benar dan berpikiran negatif. Dalam penelitiannya di Inggris, Dr. Henderson menemukan hampir 50% orang dewasa menderita MSS. Angka ini sangat besar dan menunjukkan bahwa satu dari dua orang di Inggris ternyata tidak bisa mengelola uang dengan baik sehingga mereka didera kekhawatiran yang mendalam.
MENYERANG SEMUA KALANGAN
Pada awalnya, pandangan umum menyatakan bahwa orang yang memiliki uang berlimpah tidak akan terkena penyakit ini. Namun, hasil penelitian Dr. Henderson menyatakan bahwa MSS menyerang pada semua tingkat penghasilan baik yang berpenghasilan rendah maupun tinggi. Jadi, berapa pun uang yang dimiliki seseorang ternyata tidak membuatnya kebal terhadap penyakit ini.Lantas, apakah penyebab MSS ini? Menurut Henderson, kekhawatiran akan uang disebabkan oleh minimal dua faktor, yaitu perasaan tidak memiliki pengetahuan keuangan (financial understanding) dan perasaan tidak bisa mengontrol keuangan pribadi. Kedua hal ini membuat seseorang merasa tidak mampu mengelola uang sehingga menimbulkan tekanan yang besar dalam hidupnya.
1 PENGETAHUAN KEUANGAN
Seseorang akan mengalami tekanan kekhawatiran yang sangat besar dalam hidupnya ketika merasa tidak memiliki pengetahuan tentang apa yang mereka hadapi. Ketidaktahuan ini akan menimbulkan perasaan tidak yakin terhadap dampak dari keputusan yang telah mereka ambil. Kurangnya pengetahuan akan dampak baik positif maupun kemungkinan risiko terburuk membuat seseorang menanti hasil keputusannya dengan penuh kekhawatiran. Ketidak-pastian ini akan membuat orang berada dalam tekanan yang sangat besar. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menam-bah pengetahuan yang berkaitan dengan keuangan sehingga bisa mengambil keputusan dengan yakin. Perhatikan Amsal 19:2, Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.
2 MENGONTROL KEUANGAN PRIBADI
Banyaknya ketidakpastian yang dihadapi seseorang sering membuatnya merasa tidak bisa mengontrol semua hal yang terjadi dalam hidupnya. Perasaan seperti ini membuat orang tidak punya pengharapan untuk menentukan apa yang terjadi dalam hidupnya dan hanya bergantung pada nasib. Ketika nasib baik mendatangi, ia bisa mengontrol keuangannya. Sebaliknya, ketika nasib buruk yang datang, ia merasa semua di luar kendalinya.
Kenyataannya adalah, ada bagian yang bisa kita kendalikan, tetapi ada juga bagian yang tidak bisa kita kendalikan. Semakin seseorang merasa ada banyak bagian yang tidak bisa dikendalikan akan membuatnya semakin khawatir. Kunci sukses yang harus kita miliki adalah bisa membedakan bagian mana yang berada dalam kendali kita dan bagian mana yang di luar kendali kita.Pengelolaan keuangan pribadi adalah bagian yang berada dalam kendali Anda. Anda memiliki power untuk menentukan penggunaan uang Anda. Ini adalah tanggung jawab Anda. Anda harus mengambil kendali penuh atas bagian yang ada dalam kendali Anda. Namun demikian, ada beberapa bagian dalam keuangan yang berada di luar kendali kita seperti bencana alam, atau kejadian-kejadian lain yang tidak bisa diantisipasi. Bagian inilah yang sering membuat seseorang menjadi tertekan.
Untuk mengatasi hal ini, kita sebagai orang percaya harus mengetahui bahwa ada satu pribadi, yaitu Bapa di surga, yang bisa mengontrol segala sesuatu. Tidak ada satu pun dalam dunia ini yang tidak berada dalam kendali-Nya. Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi” (Mat. 20:18). Menyerahkan bagian yang tidak bisa kita kontrol kepada Bapa di surga akan membuat kita merasakan kele-gaan. Hal ini bukan berarti kita menye-rahkan tanggung jawab kepada Bapa, tetapi menyerahkan bagian yang berada di luar kendali kita kepada-Nya.Dengan memiliki financial understanding dan keyakinan bahwa Bapa di surga sanggup mengendalikan segala sesuatu akan membuat kita terbebas dari MSS! Amin. Benny Santoso, S,T.,M.Com. Penulis buku best seller All About Money
Orang yang terjangkit MSS memiliki tanda-tanda fisik: detak jantung tidak normal, sesak na-fas, sakit kepala, gangguan pada perut, pencernaan, kehilangan selera makan, dan tidak bisa tidur. Sedangkan tanda-tanda psikis MSS adalah bereaksi terlalu berlebihan, penuh kekhawatiran, mood yang mudah berubah, tidak bisa berkonsentrasi dan mudah lupa, tidak bisa mengambil keputusan dengan benar dan berpikiran negatif. Dalam penelitiannya di Inggris, Dr. Henderson menemukan hampir 50% orang dewasa menderita MSS. Angka ini sangat besar dan menunjukkan bahwa satu dari dua orang di Inggris ternyata tidak bisa mengelola uang dengan baik sehingga mereka didera kekhawatiran yang mendalam.
MENYERANG SEMUA KALANGAN
Pada awalnya, pandangan umum menyatakan bahwa orang yang memiliki uang berlimpah tidak akan terkena penyakit ini. Namun, hasil penelitian Dr. Henderson menyatakan bahwa MSS menyerang pada semua tingkat penghasilan baik yang berpenghasilan rendah maupun tinggi. Jadi, berapa pun uang yang dimiliki seseorang ternyata tidak membuatnya kebal terhadap penyakit ini.Lantas, apakah penyebab MSS ini? Menurut Henderson, kekhawatiran akan uang disebabkan oleh minimal dua faktor, yaitu perasaan tidak memiliki pengetahuan keuangan (financial understanding) dan perasaan tidak bisa mengontrol keuangan pribadi. Kedua hal ini membuat seseorang merasa tidak mampu mengelola uang sehingga menimbulkan tekanan yang besar dalam hidupnya.
1 PENGETAHUAN KEUANGAN
Seseorang akan mengalami tekanan kekhawatiran yang sangat besar dalam hidupnya ketika merasa tidak memiliki pengetahuan tentang apa yang mereka hadapi. Ketidaktahuan ini akan menimbulkan perasaan tidak yakin terhadap dampak dari keputusan yang telah mereka ambil. Kurangnya pengetahuan akan dampak baik positif maupun kemungkinan risiko terburuk membuat seseorang menanti hasil keputusannya dengan penuh kekhawatiran. Ketidak-pastian ini akan membuat orang berada dalam tekanan yang sangat besar. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menam-bah pengetahuan yang berkaitan dengan keuangan sehingga bisa mengambil keputusan dengan yakin. Perhatikan Amsal 19:2, Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.
2 MENGONTROL KEUANGAN PRIBADI
Banyaknya ketidakpastian yang dihadapi seseorang sering membuatnya merasa tidak bisa mengontrol semua hal yang terjadi dalam hidupnya. Perasaan seperti ini membuat orang tidak punya pengharapan untuk menentukan apa yang terjadi dalam hidupnya dan hanya bergantung pada nasib. Ketika nasib baik mendatangi, ia bisa mengontrol keuangannya. Sebaliknya, ketika nasib buruk yang datang, ia merasa semua di luar kendalinya.
Kenyataannya adalah, ada bagian yang bisa kita kendalikan, tetapi ada juga bagian yang tidak bisa kita kendalikan. Semakin seseorang merasa ada banyak bagian yang tidak bisa dikendalikan akan membuatnya semakin khawatir. Kunci sukses yang harus kita miliki adalah bisa membedakan bagian mana yang berada dalam kendali kita dan bagian mana yang di luar kendali kita.Pengelolaan keuangan pribadi adalah bagian yang berada dalam kendali Anda. Anda memiliki power untuk menentukan penggunaan uang Anda. Ini adalah tanggung jawab Anda. Anda harus mengambil kendali penuh atas bagian yang ada dalam kendali Anda. Namun demikian, ada beberapa bagian dalam keuangan yang berada di luar kendali kita seperti bencana alam, atau kejadian-kejadian lain yang tidak bisa diantisipasi. Bagian inilah yang sering membuat seseorang menjadi tertekan.
Untuk mengatasi hal ini, kita sebagai orang percaya harus mengetahui bahwa ada satu pribadi, yaitu Bapa di surga, yang bisa mengontrol segala sesuatu. Tidak ada satu pun dalam dunia ini yang tidak berada dalam kendali-Nya. Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi” (Mat. 20:18). Menyerahkan bagian yang tidak bisa kita kontrol kepada Bapa di surga akan membuat kita merasakan kele-gaan. Hal ini bukan berarti kita menye-rahkan tanggung jawab kepada Bapa, tetapi menyerahkan bagian yang berada di luar kendali kita kepada-Nya.Dengan memiliki financial understanding dan keyakinan bahwa Bapa di surga sanggup mengendalikan segala sesuatu akan membuat kita terbebas dari MSS! Amin. Benny Santoso, S,T.,M.Com. Penulis buku best seller All About Money
No comments:
Post a Comment