Alves Tolak Main untuk Sevilla
Sevilla - Kekecewaan Daniel Alves gagal bergabung dengan Chelsea sepertinya sangat dalam. Bek Brasil itu bahkan nekad tidak ikut saat Sevilla terbang ke Athena menjelang Liga Champions.
Tindakan Alves ini tentu sangat serius. Malah presiden klub Jose Maria del Nido memberikan komentar kerasnya lewat situs resmi Sevilla, Senin (27/8/2007).
"Daniel Alves sudah menunjukkan sikap tidak menghargai rekan-rekannya dan organisasi dengan menolak melakukan perjalanan bersama klub yang membayarnya," ujar Del Nido.
Pelatih Juande Ramos telah memasukkan nama Alves menjelang leg kedua kualifikasi babak ketiga Liga Champions menghadapi AEK Athens, Rabu, (29/8/2007). Pada laga pertama, Sevilla menang 2-0.
Meski kesempatan untuk bergabung dengan Chelsea sudah lewat, Alves menegaskan dirinya tetap ingin meninggalkan Sevilla. (lom/key)
'Cannavaro Tak Bahagia'
Milan - Emerson yang baru diboyong AC Milan dari Real Madrid meminta Fabio Cannavaro segera mengikuti jejaknya kembali ke Seri A. Dia yakin kalau bek Real itu sudah tidak betah.
Emerson dan Cannavaro adalah dua pemain yang dibawa oleh Fabio Capello saat mulai membesut Los Blancos pada awal musim 2006/2007. Sepeninggal Capello, Emerson yang jarang mendapat kesempatan merumput di Santiago Bernabeu akhirnya memilih hijrah kembali ke Italia, kali ini membela panji AC Milan.
Gelandang 31 tahun itu pun membujuk Cannavaro untuk mengikuti jejaknya untuk berlaga lagi di Seri A. Emerson menilai kalau bek asal Italia itu tersiksa di Santiago Bernabeu.
"Saya tidak mengerti kenapa dia memilih tetap tinggal di Real. Mereka menyiksanya dan dia tidak layak mendapatkannya," tegas Emerson seperti dilansir Tribal Football, Senin (27/8/2007).
Apalagi menurut Emerson Cannavaro sudah tidak bahagia lagi di klub tersebut. "Dia bilang dia bahagia, tapi yang saya tahu adalah kebalikannya."
Sneijder Wujudkan Harapan Sendiri
Jakarta - Nomor 23 yang ditinggalkan David Beckham di Real Madrid kini menjadi milik Wesley Sneijder. Dan gelandang serang asal Belanda itu telah mengawali debutnya di Liga Spanyol dengan impresif.
Sneijder langsung mencetak gol dalam aksinya di pertandingan pertama Real melawan Atletico Madrid di Santiago Bernabeu, Minggu (6/8/2007) dinihari WIB. Ia melakukannya di 11 menit terakhir, sekaligus menjadi penentu kemenangan timnya dengan skor 2-1.
Uniknya, ke gawang Atletico pula Sneijder mengukir gol terakhirnya untuk Ajax Amsterdam. Itu terjadi beberapa minggu lalu dalam laga ujicoba klub Belanda tersebut sebelum ia digaet Los Blancos seharga 27 juta euro.
"Gol yang saya buat ke gawang mereka bersama Ajax indah. Mudah-mudahan saya bisa melakukannya lagi," cetus pemain berusia 23 tahun itu sebelum derby Madrid tersebut.
"Bikin gol memang penting, tapi mengawali liga dengan kemenangan lebih penting lagi," demikian lanjut Sneijder setelah harapannya itu terkabulkan.
Walaupun tidak berasal dari Amsterdam melain Utrecht, Sneijder merupakan produk akademi Ajax yang terkenal itu, dan mulai memperkuat Amsterdammers senior di Liga Belanda pada musim 2002/2003.
Tergolong pendek untuk ukuran pemain Eropa (170 cm), Sneijder adalah tipikal midfielder< yang cukup komplet. Walaupun biasa beroperasi di tengah, tapi ia cukup sering pula bermain di sayap kiri.
Ia kuat dalam memegang bola, punya umpan jauh yang akurat, serta piawai mengeksekusi bola-bola mati. Jurnalis di negaranya menjuluki dia "si Pittbull yang sabar".
Sneijder sudah dua kali bermain di pertandingan kompetitif untuk Real, setelah di leg kedua Piala Super Spanyol melawan Sevilla. Gol pertamanya tersebut tentu menjadi alat promosi yang penting untuk membuat publik Bernabeu mencintai dirinya. (a2s/lom)
'Delapan Besar di Liga Primer'
London - Di Liga Primer Inggris, ada tim Big Four yang kerap jadi langganan tampil dalam pentas Liga Champions. Namun kini tidak lagi empat, bisa delapan bahkan sembilan.
Inggris dijatahi empat slot untuk dapat berlaga di Liga Champions --dua lolos otomatis, dua lewat kualifikasi. Manchester United, Chelsea, Liverpool dan Arsenal adalah empat tim tangguh Inggris yang selalu dijagokan untuk meraih jatah tiket tersebut.
Namun di mata manajer Arsenal, Arsene Wenger, musim ini akan berbeda setelah masuknya pemilik baru di Premiership, yang berimbas pula dengan begitu aktifnya klub-klub Liga Primer dalam bursa transfer. Wenger yang hanya gagal membawa The Gunners lolos ke zona Liga Champions pada musim 1996-1997 itu bahkan meyakini tidak ada lagi sebutan "Empat Besar".
"Saya pikir ada delapan atau sembilan klub yang bisa bersaing memperebutkan itu (posisi Liga Champions). Persaingan amat terbuka dan saya pikir akan semakin kompetitif karena banyaknya pemodal yang sudah masuk," kata Wenger, seperti dilansir Tribal Football, Selasa (28/8/2007).
Di luar empat tim yang biasa jadi penguasa posisi satu sampai empat di akhir musim kompetisi, ada beberapa tim lain yang disebut Wenger bakal berpotensi lolos ke kompetisi terakbar antar klub se-Eropa tersebut.
"West Ham sama ambisiusnya seperti Aston Villa. Everton adalah tim yang bagus seperti layaknya Newcastle United. Jadi sekarang ada sekitar delapan, sembilan besar. Akan lebih sulit untuk finis di posisi empat teratas," pungkas manajer asal Prancis itu.
Jawaban Sebuah Doa
Dalam suatu pendakian, Brenda Foltz menarik tali terlalu keras sehingga mengenai matanya, dan lensa kontaknya terlepas. Dari tempat berpijaknya yang berbahaya, dengan panik dia berusaha mencari lensa kecil yang transparan seperti tetesan air itu. Brenda sadar, sia-sia dia berusaha mencarinya dengan keterbatasan geraknya saat itu. Dia berusaha mencari sebisanya sambil berdoa dengan hati yang gundah. Akhirnya dia melanjutkan pendakian dengan satu-satunya pengharapan dalam hati, yakni bahwa lensa kontak itu masih ada di dalam matanya, terselip di sudut mata atau di bawah kelopak matanya.
Setelah mencapai puncak, ia meminta temannya untuk memeriksa matanya. Ternyata tidak ada. Pupus sudah harapannya. Brenda sangat kecewa dan cemas karena tidak menemukan lensa itu.
Saat mereka beristirahat, memandang dunia dari sudut yang benar-benar menakjubkan, sebuah ayat terlintas di kepalanya, "Mata TUHAN menjelajah seluruh bumi."
"Dari tempatnya berada, Allah pasti tahu di mana lensa itu berada, namun saya tidak akan pernah melihatnya lagi", demikian pikirnya.
Setengah jam kemudian seorang gadis yang tidak tahu mengenai musibah hilangnya lensa kontak berseru, "Hai teman-teman, adakah di antara kalian yang kehilangan lensa kontak ?"
Dengan tergesa-gesa Brenda menghampirinya, sementara gadis itu terus berteriak, "Di sini ada seekor semut yang sedang mengangkut lensa kontak !"
Benar-benar menakjubkan. Kilat khusus ! Brenda mendapatkan kembali lensa kontaknya dari seekor semut yang bekerja keras mengangkutnya. Dia masih terpana saat membasuh dan memasukkan kembali lensa kontak itu ke matanya.
Dia merasa seolah Allah, Bapanya baru saja memberikan pelukan hangat dan mengatakan, "Putri-Ku terkasih, Aku memperhatikan setiap hal kecil dalam hidupmu."
Brenda menulis surat dan menceritakan kisah ini pada keluarganya.
Kemudian ayahnya menggambar sebuah kartun yang bercerita mengenai seekor semut yang mengangkut lensa kontak sebesar lima kali besar tubuhnya. Semut itu berkata pada Allah, "Tuhan, saya tidak mengerti mengapa Engkau ingin aku membawa benda ini ! Apa sih gunanya ? Saya bahkan tidak tahu benda apa ini, tidak dapat dimakan, sangat besar, dan berat. Tapi tak apalah, jika Engkau
menghendakinya, Tuhan, saya akan coba. Yang jelas, saya melihat benda ini hanya sebagai sampah yang tak berguna !"
Saat kita berdoa, Allah mengulurkan tanganNya melalui ciptaanNya yang lain. Sebaliknya, saat saudara kita berdoa, mungkin Allah ingin memakai kita sebagai jawaban doanya.
Tuesday, August 28, 2007
Alves Tolak Main untuk Sevilla
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment