
Henry Menuju Rekor Prancis
Trnava - Selain memberi kemenangan atas Prancis dari Slovakia, Thierry Henry juga mencatat prestasi individu. Satu gol lagi akan membuatnya sejajar dengan legenda Prancis Michel Platini.
Henry menjadi penentu kemenangan Prancis saat dijamu Slovakia di Trnava (23/8/2007) dinihari tadi. Striker yang kini merumput di Barcelona itu menjebol gawang Stefan Senecky lewat tendangan bebas dari jarak sekitar 25 meter di menit 39.
Tak hanya menjadi penentu kemenangan, Henry juga mengakhiri masa paceklik golnya setelah hampir enam bulan absen menjebol gawang lawan.
Gol tersebut menjadi gol ke-40 bagi Henry dalam 92 caps bersama Prancis. Total gol tersebut hampir menyamai koleksi Platini yang sudah mencetak 41 gol selama 72 kali membela Les Bleus.
Mengingat usianya yang masih produktif, yaitu 30 tahun, bukan tidak mungkin rekor Platini itu disamai, malah tak mustahil diperbarui. Apalagi Henry masih dipercaya sebagai striker utama Prancis untuk kualifikasi Euro 2008, dan putaran final jika lolos.
Namun Raymond Domenech berharap skuadnya tak langsung puas dengan pencapaian ini, termasuk Henry. Menurutnya prestasi personal harus dikesampingkan untuk meraih hal yang lebih besar.
"Saya puas, tapi harus diingat bahwa pertandingan yang dihitung adalah laga kualifikasi (melawan Italia 8 September dan Skotlandia empat hari kemudian)," tandas pelatih Prancis itu seperti dikutip AFP.
Seri A Musim ini Beda
Jakarta - Calciopoli dan imbas-imbasnya sudah jadi masa lalu yang hitam buat persepakbolaan Italia. Seri A musim ini menjanjikan sesuatu yang berbeda dan layak diikuti baik-baik.
Musim lalu pamor Liga Italia melorot jauh. Tampilnya squadra azzurri sebagai juara dunia 2006 tidak menyembuhkan kompetisi lokal mereka. Bahwa Piala Dunia dilakukan empat tahun sekali, tapi kompetisi domestik bergulir saban minggu setiap tahun.
Tidak ada yang menyangkal, Seri A termasuk salah satu kompetisi paling atraktif di dunia. Namun mafioso telah merusaknya, dan dua musim lalu sangat mencolok dan kali itu publik sudah tak mungkin dikelabui.
Musim lalu kompetisi tetap bergulir, tapi persaingan di papan atas nyaris tak ada. Tanpa Juventus yang dilempar ke Seri B serta AC Milan yang dikebiri poinnya sejak pekan pertama, Inter berlari tanpa lawan. AS Roma juga tak cukup kuat untuk menghambat lagi Gli Nerazzurri, yang kemudian keluar sebagai juara jauh sebelum musim berakhir.
Hukuman sudah dijalani, babak baru harus dimulai lagi. Juventus sudah kembali ke habitat aslinya, dan semua kontestan akan melakukan start berbarengan, mulai akhir pekan ini, mulai dari poin nol. Semestinya kompetisi akan kompetitif lagi.
Kecuali masalah itu, Seri A tetaplah menawarkan pesona seperti biasa: permainan ala Negeri Pizza dan bintang-bintang dunia yang beredar di sana. Setiap klub sudah membangun skuadnya untuk mencapai prestasi terbaik di kelasnya masing-masing.
Sejauh ini Inter cenderung paling dijagokan. Secara mental mereka makin siap menjadi juara karena sudah dua musim berturut-turut menyandang titel scudetto. Sebelum itu Massimo Moratti frustasi berat karena tim ini tak pernah juara selama satu dekade.
Dari jumlah pemain, Inter seperti memiliki dua tim yang sama bagusnya. Christian Chivu dan David Suazo adalah dua figur utama yang paling dibanggakan Roberto Mancini dalam aktivitasnya di bursa transfer.
Yang menandingi Inter di pasar pemain hanya Juventus. Gelandang top Portugal Tiago didatangkan bersama eks bintang Bayern Munich Hasan Salihamidzic, striker Italia Vincenzo Iaquinta, bek Portugal Jorge Andrade dan defender Republik Ceko Znedek Grygera. Mereka akan ditangani pelatih kawakan Ranieri 'The Tinkerman' Ranieri.
Milan masih mempertahankan skuad "tua"-nya, bahkan menambahkannya dengan Ibrahim Ba dan Emerson, yang baru tadi malam resmi digaet dari Real Madrid. Adapun bintang masa depan Brasil, Pato, baru bisa dimainkan mulai paruh kedua.
Roma juga setali tiga uang. Hanya ada tiga nama beken yang dibawa ke Olimpico, yaitu Juan, Ludovic Giuly, dan Cicinho. Selebihnya, Luciano Spalletti masih mengandalkan Francesco Totti, Amantino Mancini, Max Tonetto, Daniele de Rossi, Matteo Ferrari, dan Philippe Mexes.
Di bawah keempat klub elit tersebut, persaingan di antara para kuda hitam juga menarik untuk dinantikan. Lazio musim lalu telah merintis jalan kembali masuk jajaran elit, Fiorentina juga demikian. Namun La Viola kehilangan salah satu pemain terbaiknya, Luca Toni.
Tim-tim medioker yang bisa mengganjal tetaplah Palermo, Livorno, dan Sampdoria dengan Antonio Cassano-nya. Torino, Genoa dan Napoli pun akan mengadu nasibnya apakah musim ini hanya numpang lewat ke Seri A, atau bisa bertahan lebih lama.
Jadi, Seri A sudah kembali dan layak diikuti sampai habis. Untuk fans Indonesia, yang menyiarkan langsung pertandingan adalah stasiun televisi Trans7.
Ujian Eriksson, Ferguson, dan Jol
Jakarta - Duapuluh manajer akan memeras otak lagi untuk mencetak hasil positif dalam lanjutan Liga Inggris akhir pekan ini, termasuk Sven Goran Eriksson, Alex Ferguson, dan Martin Jol.
Eriksson tengah disorot karena tangan dinginnya tampak menjanjikan. Hanya Manchester City yang mampu meraup poin sempurna dari tiga pertandingan yang telah dijalani, dan itu membuat Dietmar Hamann dkk memuncaki klasemen sementara.
Pada laga terakhirnya The Citizens bahkan menjungkalkan sang juara bertahan Manchester United lewat gol tunggal Geovanni. Ini jelas langkah awal yang besar buat City dalam fase perubahan yang sedang dirintisnya bersama pemilik klub baru, Thaksin Sinawatra.
Langkah itu akan kian ringan apabila hari Sabtu (26/8/2007) lusa City mampu lulus ujian berikutnya dengan mengatasi klub top lain, Arsenal. Bisa meredam The Gunners di Emirates Stadium tentu tak kalah gemilang dengan menaklukkan "Setan Merah" di City of Manchester Stadium.
Berat tentu saja, dan Eriksson tetap membutuhkan apa yang ia rasa mereka peroleh pekan lalu: keberuntungan. Arsenal tentu tidak mau tidak mendapatkan tiga angka di depan suporternya sendiri, setelah minggu lalu hanya membawa pulang satu poin dari kandang Blakcburn Rovers.
Sementara itu tekanan ada di pundak Sir Alex dan Martin Jol, yang hari Minggu (27/8/2007) nanti tim-tim besutan mereka, MU dan Tottenham Hotspur, akan bertarung di Old Trafford.
Tekanan Jol lebih mengancam dibanding Ferguson karena manajer asal Belanda itu sempat digoyang isu akan diganti. Dua hari lalu ketua klub Daniel Levy mengisyaratkan bakal mempertahankan Jol asalkan musim ini bisa mencapai zona Liga Champions alias finis di posisi empat besar.
Syarat itu tentu sangat berat bukan karena Spurs adalah klub lemah, melainkan faktanya dominasi The Big Four (MU, Chelsea, Arsenal, Liverpool) masih sulit dipatahkan.
Jaminan dari Levy tampaknya tidak terlalu kuat. Jol-lah yang harus menguatkannya dengan membiasakan Jermain Jenas dkk meraup hasil positif (baca: kemenangan), seperti pekan lalu saat mencukur Derby County 4-0, setelah kalah di dua partai pertamanya.
Adapun tekanan buat Ferguson tentu bukan pemecatan, melainkan potensi serta kans untuk mempertahankan gelar juaranya. Tidak menang dalam tiga laga awalnya adalah catatan terburuk MU sejak era Premier League di tahun 1992.
Kompetisi memang masih teramat jauh -- karena bahkan baru dimulai -- tapi start terlambat bisa berbahaya dan berisiko ditinggal jauh rival-rivalnya. Ferguson pasti tahu itu dan akan melakukan apapun untuk mengalahkan Spurs, sekaligus ia bisa mengirim Jol kembali ke kubangan.
Sementara itu Liverpool akan menjajal tim promosi Sunderland di Stadium of Light setelah pada pertandingan sebelumnya ditahan 1-1 oleh Chelsea, yang gol balasan The Blues lahir dari tendangan penalti kontroversial. Sunderland memulai comeback-nya di Premiership dengan baik sebelum ditekuk Wigan 0-3.
Adapun Chelsea diperkirakan mampu memuaskan publik Stamford Bridge saat menjamu Portsmouth. Manajer Bolton Samy Lee mempertaruhkan jabatannya saat Bolton menjamu Reading, karena belum punya angka dari tiga pertandingan. Partai menarik lain adalah Newcastle United versus Middlesbrough.
No comments:
Post a Comment