Tuesday, August 7, 2007

Membangun Daya Juang Anak Parenting - August 2007


Banyak orangtua dan guru mengeluhkan rendahnya daya juang anak dewasa ini. Coba lihat: anak-anak itu lekas capek, lebih memilih kesenangan daripada kebutuhan. Kami punya klien remaja yang di usia 17 masih dibangunkan mamanya. Teman anak saya masih minum dari botol susu di usia 3-4 tahun. Siapa yang salah?

Waktu LK3 menyelenggarakan seminar “Membangun Daya Juang Anak”, pembicara Andrias Harefa memutar cuplikan film Door To Door. Film ini sangat membekas dalam ingatan saya sehingga saya berusaha mencari versi aslinya. Bulan lalu saya membeli VCD film ini seharga Rp35,000. Sangat murah dibandingkan dengan nilai-nilai yang terdapat di dalamnya.

CACAT SEJAK LAHIR

Bill Porter seorang pemuda cacat. Waktu ibunya melahirkan Bill, dokter menggunakan alat vacuum yang meleset, sehingga merusak sebagian syaraf otak Bill. Akibatnya dia jalan seperti orang mabuk, tangan kanannya bergantung begitu saja, dan bicaranya pun tidak jelas. Film diawali dengan percakapan antara Bill dan ibunya. Karena Bill tidak bisa memakai dasi sendiri, ibunyalah yang mengerjakan itu. Sambil mematut diri, Mrs. Porter bilang ke anaknya, “Pasti membutuhkan waktu untuk orang-orang mengenalmu. Tapi ingat: sabar dan gigih (patient and persistence)!”

Bill memulai pekerjaannya di bulan Oktober 1955 sebagai pedagang berbagai jenis sabun secara door to door. Mamanya mengantar dengan mobil sampai di sudut jalan. Rumah pertama yang dimasukinya langsung ditinggalkannya karena seekor anjing besar menunggunya di sana. Rumah kedua dibuka oleh pria setengah mabuk. Pria ini membanting pintu begitu Bill mulai mengenalkan dirinya. “Semacam orang peminta-minta,” kata laki-laki itu kepada perempuan yang berteriak “siapa itu?” dari dalam. Di rumah ketiga, Bill belum sempat bicara ketika penghuni rumah memulai pertengkaran dengan tetangganya karena pohon kesayangan tetangganya merusak atap rumah mereka.

PANTANG MENYERAH

Tanpa putus asa, Bill berjalan terhuyung-huyung memasuki rumah yang lain. Dia disambut oleh perempuan yang sedang berteriak kepada dua anaknya. Salah seorang anaknya langsung kabur melihat penampilan Bill. Di rumah berikutnya dia masuk dan menjelaskan produk Watkins yang dijualnya. Nyonya rumah menolak membeli, tetapi mengatakan, “Saya menghargai usahamu,” sambil memberi sejumlah uang. Bill bangkit dan berkata, “Saya tidak membutuhkan belas kasihan. Tetapi Anda perlu pembersih untuk sofa Anda yang jorok!”

Ny. Sullivan adalah pembeli pertamanya. Dia membayar hampir 50 dolar untuk dua pemutih dan sabun. “Hari ini aku dapat komisi $ 4,25”, Bill bersorak ketika ibunya menjemputnya sore itu. Di rumah, Ny. Porter bilang pada Bill, “Kamu seorang penjual. Ayahmu juga penjual yang berhasil. Dia berprofesi penjual selama 38 tahun. Saya tahu kamu akan berhasil.”

IBU,SANG PEMBERI SEMANGAT

Sangat menarik melihat Ny Porter menyemangati anaknya. Di hari pertama Bill bekerja, Ny. Porter menuliskan dua kata mujarab dengan saus tomat pada roti makan siang Bill: patient and persistence. Dia juga memasangkan dasi dan kancing manset Bill. Hubungan dia dan ibunya juga sangat baik. Setelah beberapa bulan Ny. Porter kena parkinson dan harus tinggal di rumah jompo. Ny. Porter kian murung karena merasa menjadi beban untuk anaknya. “Kalau begitu, kita impas,” seloroh Bill.

Bill konsisten dengan profesinya. Ketika syaraf tulang punggung bermasalah karena dia terus menerus menjinjing tas berat, dokter menyuruhnya berhenti menjual. Tapi Bill menolak. Dia menyewa tenaga orang lain. Dalam hal ini, Shelly sungguh berperan dalam hidupnya. Shelly beserta suami dan dua puteri mereka menjadi keluarga baru untuk Bill. Dia memelihara hubungan dengan semua pelanggan. Dia berhasil mendamaikan tetangga yang bertengkar soal pohon cemara. Dia juga memenangkan cinta anak kecil yang pernah takut melihat penampilannya. Sangat jelas digambarkan bagaimana seorang Bill Porter bukan hanya penjual. Dia mampu memperkaya kehidupan orang lain, bahkan dengan pelanggan yang tingkah lakunya aneh dan menyebalkan.

MENJADI INSPIRASI

Pada tahun 1989, Bill Porter meraih penghargaan dari perusahaan Watkins sebagai penjual terbanyak. Dia berhasil menjual produk Watkins sebanyak $ 42.460 dalam setahun. Prestasinya ini melebihi orang-orang muda yang yang berpenampilan normal pada masa itu. Di acara Watkins Annual Gathering, Bill mempersembahkan penghar-gaannya untuk kedua orangtuanya, “Aku suka menjadi penjual. Ayahku juga dulu seorang penjual; dan ibuku mengajariku kesabaran dan kegigihan. Dia takkan membiarkan aku merasa malu….”

Bill mengalami depresi ketika cara jual door to door tidak lagi populer. Manajemen baru Watkins memilih menjual lewat iklan di TV, membuat katalog, dan menerima pesanan lewat telepon. Dia meninggalkan tas Watkinsnya di gudang penjualan door to door. Perubahan terjadi ketika anak kecil yang pernah takut padanya (yang sekarang sudah dewasa dan berprofesi sebagai wartawan), menjumpainya dan menulis sejarah keberhasilannya sebagai penjual. Bill tidak suka membaca puji-pujian orang di suratkabar. Tetapi ketika semua orang mengatakan, tulisandi koran itu sangat bagus dan memberi inspirasi, Bill tergugah. Dia menghubungi manajemen Watkins dan kembali menjadi penjual door to door.

MENGAMBIL MAKNA

Banyak hal yang saya pelajari dari film ini, di antaranya adalah:
1. Penting sekali orangtua memberi teladan bagaimana berjuang. Ini membentuk konsep anak mengenai kerja keras.

2. Selain itu, orangtua perlu membangun semangat anak melalui kata-kata, perhatian, dan perbuatan yang baik.

3. Teladan dan kata-kata kita tidak akan lalu begitu saja. Inilah bekal baginya ketika dia dewasa dan menghadapi kehidupannya sendiri.

*) Roswitha dan Julianto mendirikan Layanan Konseling Keluarga dan Karir (LK3) dan rumah konseling intensif “Share”. Ikutilah Kursus Konseling Jarak Jauh (KKJJ) yang diselenggarakan lewat internet, email, buku-buku, dan VCD. Hubungi LK3 di 021-5608477, 021-5636815.


Shalom Bahana, Apakah kita harus taat juga dengan atasan di kantor jika ia menyuruh kita melakukan dosa? Terima kasih. Tuhan memberkati. (Eko, 08152277xxxx)

Jawaban:
Shalom Eko,Ada 2 hal tentang prinsip Alkitab, yakni ketaatan dan penundukan diri. Terhadap Tuhan, kita harus tunduk dan taat secara mutlak. Tetapi terhadap otoritas yang didelegasikan misalkan atasan kita, maka kita tunduk selama otoritas tersebut masih berada pada posisinya. Kita hanya taat kepada perintah yang sesuai dengan firman Tuhan. Contoh kasusnya adalah misalnya kita masih tunduk kepada pemerintah selama dia adalah pemerintah kita. Kita taat kepada pemerintah hanya sesuai dengan firman Tuhan.

Jikalau pemerintah memerintahkan kepada kita untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, kita tidak perlu menaatinya. Tetapi kita harus tetap tunduk kepada pemerintah yang ada. Jadi, hal ini menyangkut sikap hati kita sebab firman Tuhan memerintahkan kepada kita untuk tunduk kepada pemerintah yang ada (Rm.13:1-2). Karena itu, jika atasan menyuruh Anda melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, Anda tidak perlu menaatinya. Kita boleh tunduk kepadanya sebagai atasan kita (sikap hati kita tetap tunduk, tidak memberontak), tetapi kita hanya menaati perintah yang sesuai dengan firman Tuhan. Tuhan memberkati.

Ir. Eddy Leo, M.Th
Penatua Abbalove Ministries
Fasilitator Christian Men Network Indonesia


Haruskah Saya Masuk Agama Istri Saya?

Pertanyaan:
Shalom Bahana, Saya seorang cowok yang sudah menikah setahun lamanya dan sudah mempunyai seorang anak perempuan. Saya dulu menikah beda agama (menikah siri). Tetapi sekarang saya sudah pisah dengan istri karena dia tahu saya percaya Yesus. Sejujurnya saya tetap mau dia jadi istri saya dan dia bertobat karena saya tidak bisa melupakan dia. Saya dulu terpaksa menikah karena dia hamil sewaktu kami masih pacaran. Sekarang saya bingung, dia mau kalau saya ikut agamanya dia. Tapi mau saya, dia yang ikut agama saya. Tolong, saya butuh jawaban. (Rudi, 08135668xxxx)

Jawaban:
Shalom Rudi,Prinsipnya jikalau pasangan ingin ikut Anda, itu adalah hal yang baik. Janganlah Anda memisahkannya (menceraikannya). Tetapi jika dia menyuruh Anda mengikuti dia, saya sarankan Anda jangan berkompromi.

Paulus menulis seperti ini, “Kepada orang-orang yang telah kawin aku tidak, bukan aku, tetapi Tuhan perintahkan, supaya seorang istri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan istrinya. Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristrikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia. Dan kalau ada seorang istri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu. Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh istrinya dan istri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus. Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera. Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai istri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan istrimu?” (1 Kor. 7:10-16).

Jadi Anda jangan sampai berkompromi, sebab hal itu akan membahayakan masa depan Anda dan hidup kerohanian Anda di dalam Tuhan. Tuhan Memberkati.


Mengembangkan Jiwa Entrepreneur
Category Article : Ask and Tips»Self Development
printprint
Mengembangkan Jiwa EntrepreneurSelf Development - August 2007

Sebagai seorang profesional muda, jiwa entrepreneur perlu kita kembangkan. Mengembangkan bisnis sendiri sekaligus meniti karier di perusahaan bisa dijalankan bersamaan, asalkan kita smart memaksimalkan potensi.

Sebagai profesional muda, kita harus menentukan goal perjalanan karier kita. Namun, kita juga bisa menggali jiwa entrepreneur dalam diri kita. Mengelola bisnis sendiri sekarang sudah lumrah. Kalau itu untuk memaksimalkan potensi diri, kenapa tidak? Namun sebagai calon wirausahawan, hal yang perlu kita perhatikan tidak hanya modal finansial, tetapi juga modal non-finansial. Yang dimaksud dengan modal non-finansial adalah jiwa enterpreneur dalam diri kita cukup baik ataukah memulai bisnis karena emosional disebabkan tertekan bekerja di bawah kendali orang lain? Nah, sebelum membangun sebuah usaha, ada baiknya kita mempelajari kiat-kiat berikut ini.

HAL-HAL PENTING SEBELUM BERWIRAUSAHA

Memiliki pertimbangan matang.
Cobalah melihat analisis SWOT — Strength, Weakness, Opportunity, dan Treat. Keempat kriteria ini harus selalu mendasari setiap keputusan, termasuk memulai bisnis sendiri.

Berani ambil risiko.
Perlu keberanian yang luar biasa untuk berwirausaha. Jadi, jangan langsung tergiur untung besar. Yang penting Anda mau kerja keras.

Mampu membangun partnership dan mitra yang baik.
Salah satu faktor sukses bisnis adalah membangun partnership dan mitra bisnis. Hal ini bisa kita dapatkan dengan mengembangkan pergaulan di kantor atau juga di kehidupan sosial secara umum.

Libatkan orang yang Anda percayai, misalkan keluarga sendiri.
Apalagi jika Anda memulai bisnis dengan modal yang tidak besar. Melibatkan keluarga akan memperkecil risiko karena Anda sudah lebih kenal, jadi bisa lebih dipercaya. Namun, kita harus tetap profesional. Kita perlu selidiki anggota keluarga tersebut apakah ia memiliki kriteria yang kita harapkan atau tidak.

SAMBIL BERWIRAUSAHA

Bagaimana kita membagi waktu bila masih bekerja di sebuah perusahaan dan memiliki tanggung jawab, sementara harus mengendalikan perusahaan sendiri? Kedua bidang ini tidak boleh ada yang dikorbankan. Jam berapa kita harus bekerja di perusahaan, do the best. Lalu sisa waktu kita gunakan untuk mengendalikan bisnis sendiri. Yang pasti hal itu menuntut kita bekerja optimal. Memang sudah risiko kalau kita harus bisa bertanggung jawab dan profesional dalam dua bidang yang kita jalani. Namun, jangan melakukan hal-hal yang bisa mengganggu operasional kantor di perusahaan Anda. Jadi, jangan mencoba melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan dampak negatif. Kita harus ingat bahwa “dinding-dinding juga bertelinga”.

WIRAUSAHAWAN YANG EXPERT DI SEGALA BIDANG, BISAKAH?

Seorang profesional eksekutif tidak perlu mengetahui segala bidang dengan detail, tetapi cukup bisa membacanya. Kalau seorang wirausaha yang memimpin segala bidang harus expert dalam segala hal, misalnya dalam pembukuan, komputer, komunikasi, dan public relation, itu wasting time. Kita tidak punya waktu mempelajari dan melakukan semuanya. Tetapi jangan sampai kita tidak bisa membaca bidang tersebut. Kalau tidak bisa membaca, kelemahan kita akan bisa dimanfaatkan orang lain. Misalnya, komputerisasi. Mungkin kita tidak terlalu expert dengan software, tetapi kita tahu bahwa sekarang ada sistem baru. Kita hanya perlu expert dalam satu bidang dan cukup “tahu” bidang lainnya. Tidak mungkin seseorang ahli dalam beberapa bidang. Mungkin hanya satu atau dua bidang, tetapi yang satunya mungkin tidak sehebat yang pertama.

SANTUN BERWIRAUSAHA Semua wirausaha awalnya pasti selalu dimulai dengan belajar. Bisa dengan melihat-lihat usaha orang lain, bisa juga dengan belajar lewat buku. Seorang entrepreneur sejati tidak berhenti untuk belajar. Dunia bisnis selalu berubah dengan sangat cepat. Bisa jadi, bisnis produk tertentu tahun ini booming, tapi tahun depan malah anjlok. Jadi, kita perlu jeli melihat peluang. Namun kita perlu tahu aturan juga. Tidaklah etis jika kita meniru produk orang lain atau mencatut merek dagang mereka. Kreatiflah mencari cara-cara baru mengembangkan bisnis, tapi jangan sampai memakai segala cara hanya untuk meraup keuntungan.

Berbisnis sendiri berarti kita harus siap bekerja keras dan tidak mudah menyerah. Kita pun harus berani melihat kelemahan diri dan disiplin untuk meningkatkan diri. Jadi, teruslah meningkatkan kemampuan.

Indayati Oetomo
Direktur Internasional John Robert Powers

Kiat Berbelanja Barang Grosir
Category Article : Ask and Tips»Finance Solution
printprint
Berbelanja barang grosirFinance Solution - August 2007

Hai Bung Eko,Saya mau bertanya, dalam hal berbelanja. Apakah lebih untung membeli secara grosir atau eceran? Karena kita tahu, kalau membeli dengan cara grosiran lebih murah. (Ruth, Jakarta)

Hai juga Ruth, Senang sekali bisa mengenal Anda. Berbelanja adalah salah satu kegiatan rutin yang kita lakukan. Saking rutinnya, kadangkala kita tidak sadar bahwa hal ini bisa menjadi pemicu kesulitan keuangan. Penyebabnya adalah karena kita tidak bisa mengaturnya. Padahal, berbelanja adalah salah satu hal yang bisa kita atur atau siasati agar pengeluaran bisa lebih hemat.

Membeli secara grosir benar men-jadi salah satu cara yang bisa diambil. Tapi harus diingat, membeli secara grosir juga berarti Anda membeli dalam jumlah banyak. Padahal adakalanya kebutuhan Anda terbatas. Benar tidak? Nah untuk itu, membeli kebutuhan secara grosir juga ada caranya yaitu: belilah kebutuhan yang bisa disimpan dalam waktu lama. Misalnya kebutuhan untuk mandi, mencuci atau kebutuhan lain yang bisa disimpan. Untuk makanan, saran saya jangan membeli secara grosir karena bahan makanan cepat rusak dan tidak tahan lama. Walaupun ada makanan kaleng, menurut saya, itu juga kurang tepat. Bagaimanapun, makanan yang diawetkan pasti ada kelemahannya.

Khusus untuk makanan yang digunakan oleh banyak anggota keluarga di rumah Anda, yang bisa dibeli secara grosir adalah beras, minyak tanah, gula, kopi, dan sebagainya. Hal ini diperbolehkan karena kebutuhannya yang tinggi sehingga tidak akan lama disimpan. Nah Ruth, mungkin ini bisa menjawab pertanyaan Anda. Mengantisipasi dan mengatur pengeluaran dengan bijak memang salah satu cara untuk mengatur pengeluaran. Tuhan juga tidak senang kalau umat-Nya boros dan menyianyiakan pemberian-Nya.

Eko Endarto, RFA
Konsultan Perencana Keuangan
Biro Perencanaan Keuangan Safir Senduk dan Rekan.
www.perencanakeuangan.com


Febby FebiolaLet's Share - August 2007

“Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada­Nyalah keselamatanku” (Mazmur 62:2)
Entah kenapa saya suka membahas handphone belakangan ini. Bukannya saya alih profesi menjadi distributor handphone, atau diam-diam punya niat buka counter handphone. Tetapi, karena handphone ternyata mempunyai fungsi yang amat penting. Bukan hanya buat berkomunikasi yang penting-penting, ingat pendahulu handphone, yaitu pager (di baca peijer, kalau pager buat halaman ya) hanya digunakan untuk hal penting, karena kapasitasnya sedikit kita terpaksa harus menyingkat pesan.

Blank SpotTetapi handphone? Uih..bebasnya. bisa ngobrol berjam-jam dengan pulsa hemat walau kadang-kadang terputus sampai 10 kali. Bisa SMS bolak balik. Dan, satu lagi, buat gengsi. Berapa kali saya melihat pandangan tidak rela dari orang karena melihat handphone saya yang “vintage”. Saya memang punya handphone favorit. Usianya sudah 4 tahun. Kalau usia Pingki (kenalkan ini nama anjing kesayangan saya) dikali 7, kalau handphone mungkin dikali 20. Handphone yang usianya lebih dari 3 tahun dianggap uzur. Padahal sih, fung-sinya masih baik. Namun, karena banyak “pendatang baru” di pasaran, handphone saya kelihatan kurang gaya..gitu loh! Saya sendiri sudah terlanjur cocok dengan handphone vintage tersebut. Chemistry yang terjalin sudah asyik, buat apa cari yang baru?

Sebetulnya yang paling penting dari handphone apa sih? Koneksi, kan? Secanggih-canggihnya handphone paling mutakhir tidak akan bisa mencari sinyal sendiri. Coba saja Anda pergi ke pedalaman Jawa Barat dengan handphone kebanggaan. Silakan Anda berputar-putar mencari sinyal, semuanya sia-sia karena memang jangkauannya belum sampai ke sana.

Begitu juga manusia. Kita boleh mendandani diri sedemikian rupa dan pandai berkata-kata, tetapi tanpa kasih Tuhan, semuanya sia-sia. Membekali diri dengan pengetahuan dan mendandani diri dengan mutakhir adalah hal yang positif. Tetapi kalau kita terus menerus menuai konflik dengan sesama manusia, tidak bahagia dengan keadaan, tidak bisa menerima saran apalagi teguran, ibarat handphone, mungkin kita sedang berada di wilayah “blank spot”. Secara manusia jasmani kelihatan mutakhir dan canggih, tetapi tanpa jangkauan sinyal kasih Tuhan, tidak ada manusia yang bisa merasakan kebahagiaan penuh.

Handphone tanpa sinyal kehilangan 80% fungsinya, begitu juga manusia tanpa jangkauan kasih Tuhan. Bagaimana caranya agar kita dapat selalu dalam wilayah sinyal kuat? Coba renungkan saat-saat dekat dengan Tuhan. Cobalah kembali ke masa-masa itu. Ulangi semua kebiasaan yang dulu rutin dilakukan. Saat teduh? Berdoa? Menyembah Tuhan dengan pujian penyembahan? Kembalilah dalam jangkauan kasih Tuhan. Cari wilayah dengan sinyal terkuat.

Saya doakan setelah membaca artikel ini Anda bisa 3G juga, memandang wajah Allah…Tuhan memberkati.Untuk ide, saran atau hanya ingin berbagi, silakan kirimkan tulisan Anda ke berbagi[at]aol.com

Feby Febiola
Tulisannya sudah dimuat di majalah wanita bergengsi di Jakarta. Kolom LET’S SHARE adalah bentuk kepeduliannya terhadap sesama wanita. Jika Anda punya ide, saran atau pertanyaan, silakan kirim email ke redaksi@bahana-maga-zine.com

Kasih Pasti Menang

“Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!” (1 Kor 16:14)
Salam inspirasi. Sejak tahun 1995, saya mulai mengembangkan intimate worship: penyembahan yang bertujuan supaya kita bergaul karib dengan TUHAN (Mzm. 25:14). Konsep ini dikukuhkan pada album bertajuk Intimate Worship yang berisi lagu Kau Mengenal Hatiku. Selain jenis intimate worship, akhir-akhir ini saya tergerak mengembangkan motivational worship: penyembahan yang bertujuan supaya roh kita bangkit (Rm. 12:11) untuk meraih se-mua kehendak TUHAN atas hidup kita (Yos. 1:8). Inilah yang menjadi konsep dasar album Never Give Up.

SEPERTI APAKAH MOTIVATIONAL WORSHIP?

Nah, misalnya ketika kita memandang tentang kasih. Kita semua sudah tahu pentingnya kasih TUHAN. Termasuk tema yang diangkat rekan saya di artikel sebelah yang saking sering dapat pertanyaan, termasuk dari saya, kapan handphone jadulnya diganti, sehingga menimbulkan inspirasi. Tetapi sudah tahukah kita, bahwa kuasa kasih yang selama ini dikaitkan dengan relasi antar manusia, ternyata dapat menolong kita meraih keberhasilan dan keberuntungan?

Saya mendapatkan inspirasi dari orang-orang besar di bidangnya. Apa pun kiat suksesnya, pada dasarnya orang itu memiliki kuasa kasih, seperti Yosua. Pertama, Yosua mengasihi dirinya (bukan mengasihani diri, egoisme, hedonisme, atau narsisme). Yosua tidak terpengaruh meskipun masyarakat Israel mengasihi atau membencinya. Ia tidak merusak dirinya dengan hal-hal yang akan menghalanginya maju. Inilah yang kelak membuatnya beruntung. Ketika yang lain masih berpikir, ia sudah siap masuk ke Tanah Perjanjian.

Kedua, Yosua mengasihi apa yang ia lakukan sebagai abdi pengikut Musa. Meski, pekerjaan itu tampak sepele, remeh, kecil, tidak bergengsi di mata masyarakat Israel.

Ketiga, Yosua mengasihi orang-orang yang mereka layani. Kepuasan Yosua bukan karena ia mampu mengalahkan 31 raja, tetapi karena ia berhasil melayani rakyat Israel masuk ke Tanah Perjanjian.

Keempat, ini yang sering dilupakan orang besar di dunia yaitu Yosua mengasihi TUHAN yang menyertainya. Ia menyadari, tanpa TUHAN memberikan keberuntungan, ia tidak mungkin berhasil dengan kemampuannya sendiri. Daripada buang waktu menyalahkan TUHAN atas masalah yang harus dihadapi, ia selalu berfokus pada bagaimana menghadapi masalah itu bersama TUHAN.

Inilah yang mendasari lagu Kasih Pasti Menang. Supaya seperti Yosua, kita juga mengalami kemenangan di segala bidang tempat kita berjuang. Dalam relasi, karier, bisnis, dan juga tentunya iman kita dengan kuasa kasih. Segala yang kulakukan / akan kulakukan / dengan kasih-Mu TUHAN / Yang menjadikanku lebih dari pemenang / Segala yang kulakukan / akan kulakukan / hanya bagi-Mu TUHAN / Kar’na pada akhirnya / kasih pasti menang.

Your worship partner, Jonathan Prawira
Lebih dari 10 tahun Jonathan mendedikasikan diri sebagai penulis lagu rohani. Ia telah berhasil meraih penghargaan Indonesia Gospel Music Award tahun 2005 dan 2006. Untuk pertanyaan bertema penyembahan, Anda dapat mendaftar melalui REG YES dan kirimkan ke 2425. Untuk pelayanan, Anda dapat menghubungi YES THIS IS WORSHIP CLUB. Contact Person: Tini di 08161975650 atau 92935690.

No comments: