Wednesday, March 5, 2008

Senyumu Adalah Mautmu


Senin 3 Maret 2008, Jam: 9:42:00
Kenapa lelaki selalu mendambakan istri cantik? Padahal bini cantik sering makan hati. Lihat saja Ipung, 27, dari Probolinggo (Jatim) ini. Hanya karena istrinya bersenyum ria ketika ditowel lelaki tetangga, langsung saja golok bicara. Maka kasihan nasib Samsu, 35. Selingkuhnya belum, matinya sudah.

Enaknya di mana sih memiliki bini cantik? Padahal bila ditinjau dari ilmu perkuean, wanita itu tak ubahnya kue biskuit Kong Guan atau Regal. Bentuk dan warna boleh macem-macem, tapi rasanya toh sama saja! Yang campur kelapa juga begitu, yang pakai coklat rasanya juga begitu. Cuma jika ada perbedaan pada kemasan saja, ditambah: biskuit bisa jadi obat sakit maag, kalau punya bini bisa kena penyakit maah, maah…, terutama di malam hari!

Nah, Ipung warga Desa Wonoasri Kecamatan Kuripan Kabupaten Probolinggo, baru saja membina rumahtangga. Ibarat kata, janur kuning di rumah Parmi, 23, belum juga kering, wong baru 5 bulan lalu mereka manikah. Tapi sejak itu badan Ipung jadi tambah gemuk. Maklum sekarang kopen (terjamin) segalanya. Tidur ada yang nemeni, makan sudah ada yang meladeni. Badannya juga tambah bersih, karena setelah ada istri jadi mandi melulu, terutama untuk mandi wajib!

Apa orang bilang? Istri cantik memang selalu bikin makan hati, setidaknya mudah dibakar cemburu. Liat bini dipandang agak lama oleh lelaki, jadi panas. Tahu bini digoda kaum adam, lalu menafsirkan yang bukan-bukan. Ini pula yang dialami Ipung. Jadi baginya, punya bini seperti anak kecil dapat mainan baru. Tak boleh sama sekali orang lain mencoleknya. Apa lagi dipinjam, wooo! “Kambing diumbar gemuk, bini cantik diumbar ya ludes,” begitu kata Ipung saking bangga pada istri barunya.

Parmi memang cukup cantik, bagi ukuran kampung tentunya. Ditambah sifatnya yang ramah dan murah senyum, membuat lelaki sering salah prediksi. Menyaksikan sikap Parmi yang begita-begitu (agak gimana gitu – Red) dikiranya dia mudah digituin! Padahal sama sekali tidak. Dia bersikap akrab dengan para lelaki tetangganya, sebetulnya sebatas persahabatan semata. Tak ada tendensi politik, apa lagi sengaja tebar pesona demi Pemilu 2009. Nggak ada itu, nggak ada!

Akan tetapi Ipung sudah demikian was-was, bagaikan meninggalkan bayi di pinggir ranjang. Soalnya dia berulang kali melihat, sikap Samsu tetangganya itu mana kala bertemu Parmi jadi macam kucing lihat dendeng. Padahal di rumah Samsu juga sudah memiliki “dendeng” sendiri, yang bisa digado (dimakan tanpa nasi) sambil minum kopi. Bahkan dia pernah menegur istrinya langsung, untuk berhati-hati pada si Samsu. “Kenapa sih, hanya ketawa-ketiwi sama tetangga kok nggak boleh?” kata Parmi.

Memang, Samsu bila bercanda dengan Parmi sok kelewatan. Berani main towel lengan dan pantat segala. Tapi yang ditoweln biasa-biasa saja, malah bersenyum-senyum ria. Menegur istri tak digubris, sekali waktu Ipung menegur langsung. Tapi jawab lelaki itu justru makin bikin panas. Apa dia bilang? “Tak perlulah cemburu, wong aku ini tahu wudane bojomu (telanjang istrimu),” kata Samsu. Maksud Samsu, dulu Parmi memang yang menggendong- gendongnya ketika kecil. Tapi menurut Ipung, tahu saat telanjangnya berarti sering ngintip.

Amarah Ipung semakin menjadi ketika ibunya juga beberapa kali melapor bahwa Samsu suka menggoda Parmi. Celakanya, ketika si istri diinterogasi dan dipaksa menjawab 15 pertanyaan macam tersangka dana BI, dia tetap bersikeras bahwa tak pernah selingkuh dengan Samsu. Bagi Ipung, di manapun maling tak kan pernah mengaku. “Berani menggoda istriku, berarti kamu siap caruk, Sam….,” tantang Ipung kemudian sambil membawa golok ke rumah Samsu.

Malam itu Samsu yang sedang bikin gedhek (anyaman bambu untuk dinding), tahu-tahu dibabat golok 6 kali dari belakang. Tentu saja dia terjungkal mandi darah. Sementara Samsu dilarikan ke RSUD Dr. Moh. Saleh, Ipung kabur ke dalam hutan. Paginya tetangga malang itu meninggal kehabisan darah, sedangkan Ipung berhasil ditangkap polisi. Tahu Samsu mati, dia tenang-tenang saja di Polsek Kuripan. Katanya sambil senyum: bagi orang sini ganggu bini orang nyawa taruhannya!

Ati-ati sama Ipung, senyummu, adalah mautmu

Tarif Baru dari XL........

Baru dari XL Rp 0,00000...1 Sampe puass..

JAKARTA - Seakan tidak ingin melepas konsistensi sebagai operator
dengan tarif termurah, XL kembali memberlakukan tarif gratis. Namun kali
ini mereka menyebutnya dengan 0,0000...... 1/ sampe puas.

Entah kapan perang tarif promosi ini akan berakhir. Yang jelas, setelah
Rp25/detik, Rp10/detik, Rp1/detik, Rp0,5/detik, Rp0,1/detik,
Rp0,01/detik, XL pun melanjutkan mekanisme ini dengan memberlakukan
0.0000.....1/ sampe puas atau setara dengan gratis.

"Konsep ini kami lahirkan sebagai wajah baru yang berbeda dengan konsep
sebelumnya. Namun demikian, semua yang kami hadirkan ini sebagai upaya
untuk tetap konsisten dalam memposisikan diri kami sebagai operator
dengan layanan yang berkualitas dan tarif termurah. Dengan tarif promo
baru ini kami berharap agar pelanggan dapat lebih leluasa dan nyaman
dalam berkomunikasi bersama XL tanpa menghitung waktu bicara mereka,"
ujar Direktur Marketing XL Nicanor V. S anti ago dalam keterangan
resminya, Jumat (29/2/2008).

Sayangnya XL memanfaatkan tiga jenis waktu yang ada untuk
mengimplementasikan mekanisme tarif tersebut. Dua jenis jam sibuk dan
satu jenis jam tidak sibuk.

Ke sesama XL

Jam Tidak Sibuk

23.00 - 10.59 WIB

1 - 60 detik

Rp 10/detik atau setara dengan Rp 600,-

> 60 det - seterusnya

Gratis (ngobrol sepuasnya)

Jam Sibuk 1

11.00 - 18.59 WIB

1 - 120 detik

Rp 10/detik atau setara dengan Rp 1.200,-

> 120 det - seterusnya

Gratis (ngobrol sepuasnya)

Jam Sibuk 2

19.00 - 22.59 WIB

1 - 180 detik

Rp 10/detik atau setara dengan Rp 1.800,-

> 180 det - seterusnya

Gratis (ngobrol sepuasnya

Ke lain Operator

Sepanjang Hari

(24 Jam)

1 - 120 detik

Rp 25/detik

Rp 1.500 untuk telepon 1 menit

Rp 3.000 untuk telepon 10 menit

Rp 30.000 untuk telepon 1 jam

>120 - 600 detik

Gratis (ngobrol sepuasnya)

> 600 det - seterusnya

Rp 10/detik

Note: Berlaku di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
Jawa Timur, Bali, Lombok , sudah termasuk PPN.


Memperkaya Dunia Internal
Setiap saat, kepala kita dipenuhi oleh suara-suara, gambar, film, dan tubuh kita pun dipenuhi perasaan dan sensasi. Di akhir program 6 hari bersama sang guru besar Dr. Richard Bandler, kesimpulan utama saya adalah kita mendesain dunia internal kita untuk memperoleh dunia eksternal yang lebih kita inginkan.
Training ditutup dengan kami masing-masing membuat rekaman suara-suara yang nantinya dipergunakan untuk mengisi kepala kami. Suara-suara ini dimaksudkan untuk memperkaya dunia internal kita, sebagai pengganti suara-suara seperti 'saya tidak bisa', 'nanti saja', 'sulit', 'saya tidak cukup baik', 'apa saya bisa', 'saya lemah', 'saya tidak pd', dan sebagainya. Yang unik dari kreasi rekaman ini adalah kami beramai-ramai mendesain sendiri suara seperti apa yang kami ingin isi di kepala kami. Ada yang mengkreasikan secara sederhana, sampai ada yang sangat rumit dengan bantuan suara sampai 10 orang lebih. Suaranya bervariasi dari sekedar 'You can do it', 'Go for it', 'Do it for me, please', dll., sampai suara gertakan atau bentakan untuk bangun dan kerjakan sesuatu.
Yang saya alami sendiri selama pelatihan Level I ini (by the way ini hanya baru level I), perasaan kita memang instan berubah setelah dunia representasi berubah. Apabila awalnya ada gambar atau suara-suara yang men-sabotase keinginan kita atau suasana hati kita, setelah kita menggantinya dengan suara-suara yang lebih posiif, kaya variasi, dengan tonality yang mendukung, bahkan yang oleh Bandler dikatakan 'heavenly choir' di kepala kita, motivasi lebih mudah mengambil tempat di pikiran kita. Dalam beberapa praktek, Bandler memberikan contoh membawa kembali masa-masa yang penuh kebahagiaan sebagai bahan untuk memperkaya dunia internal kita, memberikan kekayaan dunia internal partisipan dengan suara musik, suara-suara motivasional, dan dengan imajinasi atau gambar-gambar yang cerah dan menggairahkan. Bahkan Bandler juga memakai beberapa anchor yang agak nakal sebagai pemancing unsur FUN dan enjoyment dalam dunia internal si model.
Kalau para sahabat ingin membuktikan sendiri, misalnya saat sedang sedih, dengan mendengarkan suara lagu kesayangan kesedihan bisa dikurangi seketika. Atau apabila tiba-tiba mendengarkan suara orang yang dicintai kesedihan sirna seketika. Atau membayangkan hal tertentu bisa seketika menggantikan perasaan sedih tersebut. Ada orang yang memilih untuk tetap berada dalam suasana sedih, frustrasi, kecewa, marah, dan lain-lain, tapi ada juga yang tidak mau. Salah satu caranya adalah dengan memperkaya dunia internal kita.
Prinsipnya sederhana sekali, semakin kaya keindahan, variasi, suara, gambar, perasaan, sensasi, dan semuanya di dunia internal kita, semakin kaya pula temuan kita dalam dunia eksternal atau realita kita. Kalau mau bahagia di dunia eksternal kita, maka di dunia internal kita perlu bersinar, bercahaya, dan penuh suara-suara indah.

El Che Masih Gugup

Delapan kartu kuning dan satu kartu merah. Apakah ini biang keladi kekalahan Valencia 0-2 di kandang Espanyol, Sabtu kemarin? Ketika ditanya, Ronald Koeman punya alasan lain.

Tak bisa dimungkiri, tendangan kaki kiri Luis Garcia, menerima umpan Jonathan Soriano, saat tiga menit pertandingan berjalan menggoyahkan kepercayaan pasukan Ronald Koeman. Espanyol unggul terlalu cepat bagi tim yang masih mencari karakter terbaik.

Sebuah penalti untuk tuan rumah pada menit ke-50 semakin mengganggu. Koeman beranggapan wasit salah memberi hukuman karena Lopez Valdo, yang dijatuhkan David Silva, belum memasuki kotak penalti. Sekali lagi Luis Garcia melakukan tugasnya sebagai eksekutor.

“Kami berupaya mencari gol untuk menetralkan situasi gugup, tapi kami tak kunjung bisa melakukannya,” ujar Koeman pada Marca.

Di Olimpic Lluis Companys (1/3), Valencia memang berhasil lebih menguasai bola ketimbang tuan rumah. Walau kalah jumlah serangan, sebenarnya El Che lebih efektif mengarahkan tembakan ke gawang lawan.

Namun, keputusan wasit yang mengobral sembilan kartu kuning seolah memberatkan langkah kaki-kaki Los Ches. Termasuk munculnya 99 kesalahan dalam memberi umpan.

Bagi kubu Espanyol, setelah tiga kekalahan beruntun, kemenangan ini menambah keyakinan mereka untuk mengunjungi markas Real Madrid pada Sabtu, 8 Maret. (wesh)



Sengit di Tiga Zona

Memasuki paruh ketiga musim Primera Division La Liga 07/08 ini semakin sulit untuk memetakan penghuni personel di masing-masing zona. Fluktuasi alias pergerakan seluruh tim masih terlalu liar untuk dijustifikasi.

Praktis hanya duet Real Madrid (59 ) dan Barcelona (54) yang bisa dikatakan sudah menancapkan kuku di jalur el campeon. Posisi dua rival abadi yang saling beradu sikut, termasuk di tiga musim terakhir, nyaris tak tergoyahkan.

Begitu pula situasi Levante (19) di posisi juru kunci. Meski baru menang 2-1 atas Real Zaragoza, kubu Ciutat de Valencia ini tampak bakal terus menduduki dasar klasemen saat La Liga menyudahi jornada pamungkas, 18 Mei mendatang.

Selebihnya, belum ada yang pasti. Di zona kualifikasi Liga Champion, saat ini duduk Villarreal (47) dan Atletico Madrid (44). Namun, dengan inkonsistensi yang diperlihatkan kedua kubu sepanjang musim, bisa jadi mereka akan tersalip.

Terutama oleh dua tim di bawah mereka, Espanyol (42) dan Racing Santander (41), yang sama-sama meraih nilai penuh di pekan 26 ini. Espanyol menundukkan Valencia 2-0, sedangkan El Racing menggulung Real Valladolid 1-0.

Sevilla menjadi tim dengan prospek paling besar untuk ikut merongrong kemapanan kuartet di tangga 3 sampai 6 ini. Bermodal 39 angka yang sudah dikoleksi, Frederic Kanoute cs. akan selalu siap menyodok.

Bahkan seharusnya Los Blancos sudah bisa duduk di ranking kelima andaikan Sabtu (1/3) kemarin tak menderita kekalahan saat bertamu ke Riazor. Dalam posisi unggul 1-0, Sevilla malah akhirnya dibekap La Coruna 2-1.

Tak heran Manolo Jimenez, el entrenador mereka, geram bukan kepalang. “Kekalahan ini jelas menyakitkan dan tak pantas bagi kami,” begitu ujar Jimenez pada Marca, menyangkut kekalahan pertama sejak 19 Januari itu.

“Kami memperoleh segudang kesempatan di depan gawang, tapi tak bisa memaksimalkannya. Tanpa dijelaskan lagi, kami harus tahu risiko serta konsekuensi yang akan timbul jika memberikan kelonggaran seperti ini,” kata Jimenez lagi.

Mencari Teman Levante

Alih-alih mempertahankan posisi zona Piala UEFA, Sevilla malah kudu rela turun ke zona Piala Intertoto. Tak cuma itu, perdelapanfinalis LC ini juga harus menerima realitas pahit karena Almeria terus menguntit di belakang mereka.

Walaupun hanya membagi angka 1-1 melawan Athletic Bilbao, Ahad (2/3), tambahan ini cukup untuk menjaga jarak dengan Sevilla menjadi hanya dua poin. Selisih yang sama berlaku bagi Valencia, yang terdampar di posisi sembilan.

Satu persaingan lagi yang tak kalah seru, bahkan bisa dibilang paling menarik, muncul di garis merah. Maklum, delapan tim yang mengadu nasib di rentang tangga 11 hingga 18 ini hanya terpisahkan tiga angka.

Real Betis di posisi 11 punya 32 angka. Di belakang Los Verdiblancos berturut-turut ada Real Mallorca dan Real Valladolid (31), Osasuna, Athletic Bilbao, dan La Coruna (30), lalu Zaragoza dan Recreativo Huelva (29).

Akan sangat menarik untuk ditunggu perihal siapa dari delapan tim ini yang bakal terjun bebas menemani Levante ke Segunda A Division. (Sapto Haryo Rajasa)


Pergulatan Panas Merseysiders

Kurangnya sentuhan brilian di sepertiga panjang lapangan bagian depan Arsenal membuat persaingan di papan atas Premier League kian menuju klimaks. Namun, pengejaran Manchester United atas Gunners di pekan ke-28 ternyata masih kalah panas dibanding pertarungan Everton dan Liverpool.

Pada Ahad lalu, dua kubu Merseysiders ini mencetak kemenangan kembar, 3-1, atas lawan-lawannya dalam selisih waktu dua setengah jam saja. The Reds, yang menyambangi Stadion Reebok dan menggelar kick-off pada pukul 13.30 waktu United Kingdom, sukses mengungguli Bolton.

Gol pertama Liverpool di menit ke-12 tercipta lewat proses yang amat langka. Kiper tangguh The Trotters, Jussi Jaaskelainen, secara tak terduga-duga menyergap tembakan Steven Gerrard, yang sebenarnya melebar ke arah luar tiang kanan.

Eh, ternyata bola justru melejit ke arah kiri dan masuk ke gawang lewat gerakan parabolik yang sulit dipercaya!

Akan tetapi, gol bodoh ini akhirnya ditebus Rafa’s Babes dengan tendangan voli beraroma banana kick dari luar kotak penalti oleh Fabio Aurelio, yang membuahkan gol ketiga. Di menit ke-75 itu, Jaaskelainen telah berupaya maksimal menjangkau si kulit bundar, tapi hasilnya nihil.

Hasil positif di kandang Bolton tersebut sempat membuat Si Merah menyalip Everton, yang memiliki nilai sama (50).

Sayangnya The Toffees kembali merangsek ketika di Goodison Park pada pukul 16.00 berhasil melakukan start gemilang melawan Portsmouth. Baru 47 detik laga berjalan, striker Yakubu Aiyegbeni berhasil membobol gawang Pompey lewat sundulan menyambut tendangan bebas Steven Pienaar.

United Mengesankan

Pemain Nigeria yang biasa ditulis “Yak” oleh pers di midland itu kembali memperlihatkan ketajamannya ketika di menit ke-81 melepas sebuah cannon ball dari sisi kiri yang gagal ditahan kiper David James. Gol penutup ini memastikan keunggulan tuan rumah yang sempat tertahan 1-1 hingga menit 70-an.

Sementara itu, sehari sebelumnya jarak antara Arsenal dan United di dua posisi teratas berkurang dari tiga menjadi satu. Ini terjadi akibat kegagalan Arsenal mengatasi Aston Villa (1-1) di Stadion Emirates, sedangkan Red Devils justru menang telak 3-0 di Fulham.

Kemenangan United terbilang sangat meyakinkan karena diraup tanpa kehadiran penuh Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney. Mereka baru diturunkan pada menit ke-69 setelah United unggul 2-0.

Gunners sendiri sebenarnya nyaris kalah meski bermain bagus dan menguasai laga. Setelah Philippe Senderos melakukan gol bunuh diri di babak pertama, Arsenal terselamatkan aksi Nicklas Bendtner menyodok masuk bola lewat jarak dekat di injury time! (Darojatun)





Kelakuanmu, Lamps!

Bukan keras atau lembeknya sebuah pelanggaran yang membuat seorang pemain terkena kartu merah. Aspek etika rupanya jadi pedoman lain FA dan para wasit Premier League untuk mengusir sang pemain dari lapangan dan kemudian menskorsnya.

Ambil contoh kasus Frank Lampard, yang pada pekan ke-28 lalu diusir wasit Peter Walton di Upton Park. Lamps dianggap asisten wasit menampar wajah winger West Ham, Luis Boa-Morte, ketika di menit ke-36 kedua pemain akan berdiri setelah jatuh akibat berbenturan.

Kubu Chelsea sempat membela sang gelandang, yang mereka sebut hanya mendorong wajah Boa-Morte karena kesal dengan provokasi fisik dan lisan dari rivalnya itu. Drama pertikaian minor ini menurut Avram Grant tidak layak berujung dengan pengusiran pemain.

Kejadian ini sebenarnya mirip dengan kasus Jeremie Aliadiere (Middlesbrough) saat sepekan sebelumnya jadi pesakitan karena dianggap menempeleng jangkar Liverpool, Javier Mascherano. Kala itu bos The Boro, Gareth Southgate, melakukan banding pada FA agar Aliadiere tidak diskors sebanyak tiga pertandingan.

Southgate beranggapan tindakan pemainnya adalah upaya balasan setelah Mascherano lebih dulu memegang wajah striker asal Prancis tersebut.

Panel FA yang membahas banding Southgate kemudian menilai gestur Mascherano bukan sebuah provokasi, tapi tindakan Aliadiere terlihat sebagai agresi yang keterlaluan. Sialnya, penelaahan ulang ini justru membuat hukuman untuk bomber Teessiders tersebut bakal ditambah.

Cerita buruk dari banding Aliadiere inilah yang membuat pelatih Manchester City, Sven-Goran Eriksson, urung melakukan hal yang sama ketika Martin Petrov diusir wasit.

Meski Petrov diganjar kartu merah karena “hanya” menendang ringan Leon Osman (Everton), Eriksson pun tahu diri. “FA pasti menilai perbuatan itu tidak layak dilakukan seorang pemain di Premier League yang jadi panutan banyak remaja di seluruh dunia,” kata The Ice Man pada Daily Mail.

Hmm, semoga kebijaksanaan Eriksson ini menular pada Avram di The Blues. (toen)

No comments: