Daftar 25 Pejabat Negara Terkaya di Indonesia

Jumat, Juni 20, 2008
Untuk pejabat negara di pimpin oleh Ical dengan Bakrie Grupnya disusul oleh Yusuf Kalla dengan Kalla Interprisenya, sedangkan pejabat pemerintah daerah khususnya gubernur terkaya, ditempati Rudolf Pardede, Gubernur Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Tercatat dalam LHKPN, Rudolf yang juga mantan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat ini banyak memiliki harta kekayaan berupa logam/ batu mulia dan barang seni/ antik senilai di atas Rp100 milyar. Secara keseluruhan, Rudolf telah memiliki kekayaan sekitar Rp298 milyar atau hampir sepertiga dari kekayaan Ical. Sedangkan untuk gubernur termiskin diantara yang lain dipegang oleh Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi.
25 PEJABAT NEGARA TERKAYA
1 Aburizal Bakrie Menteri Koord. Kesra = Rp. 994,349,061, 983 Thn 2005
2 Muhammad Jusuf Kalla Wakil Presiden = Rp. 134,265,037, 046 Thn 2005
3 Fahmi Idris Menteri Perindustrian = Rp. 85,279,605,847 Thn 2006
4 Meutia Hatta S. Meneg. Pbdy. Perempuan = Rp. 38,459,989,300 Thn 2004
5 Agung Laksono Ketua DPR = Rp. 16,418,293,000 Thn 2001
6 Jero Wacik Menteri Kebudayaan & Pariwisata = Rp. 15,561,250,000 Thn 2004
7 Mari Elka Pangestu Menteri Perdagangan = Rp. 15,142,939,762 Thn 2004
8 Boediono Menteri Koordinator Perekonomian = Rp. 14,046,878,563 Thn 2004
9 M. Yusuf Asy'ari Meneg. Perumahan Rakyat = Rp. 13,232,400,000 Thn 2004
10 Adhyaksa Dault Meneg. Pemuda & Olahraga = Rp. 12,578,026,320 Thn 2004
11 Bambang Sudibyo Mendiknas = Rp. 12,489,646,528 Thn 2004
12 Anwar Nasution Ketua BPK = Rp. 11,968,769,205 Thn 2001
13 Sofyan Djalil Menteri Negara BUMN = Rp. 10,857,373,418 Thn 2007
14 Hatta Rajasa Menteri Sekretaris Negara = Rp.. 9,727,063,000 Thn 2004
15 M Maftuh Basyuni Menteri Agama = Rp. 8,907,602,000 Thn 2004
16 Purnomo Yusgiantoro Menteri Energi & SDM = Rp. 7,623,418,134 Thn 2004
17 Sri Mulyani Menteri Keuangan = Rp. 7,376,539,461 Thn 2006
18 Paskah Suzetta Meneg./Ketua Bapenas = Rp. 6,963,214,000 Thn 2006
19 Jenderal (Pol) Sutanto Kepala POLRI = Rp. 5,931,696,900 Thn 2006
20 Rachmat Witoelar Meneg.Lingkungan Hidup = Rp. 5,758,178,340 Thn 2004
21 Juwono Sudarsono Menteri Pertahanan = Rp. 5,661,800,000 Thn 2004
22 Erman Suparno Menteri Tenaga Kerja&Trans. = Rp. 5,510,185,751 Thn 2006
23 Hassan Wirajuda Menteri Luar Negeri = Rp. 5,101,987,654 Thn 2004
24 Siti Fadilah Supari Menteri Kesehatan = Rp. 4,738,300,000 Thn 2004
25 Susilo Bambang Yudhoyono Presiden 4,652,069,796 Thn 2004
25 GUBERNUR TERKAYA
No Nama Lembaga Total TBN
1 Rudolf Mazvoka Pardede Gubernur Sumut = Rp. 298,740,200, 000 Thn 2001
2 Fadel Muhammad Gubernur Provinsi Gorontalo = Rp. 149,752,933, 448 Thn 2002
3 Zulkifli Gubernur Provinsi Jambi = Rp. 58,888,946,621 Thn 2004
4 Fauzi Bowo Gubernur Provinsi DKI Jakarta = Rp. 33,801,168,988 Thn 2006
5 Anwar Adnan Saleh Gubernur Sulawesi Barat = Rp. 30,287,981,975 Thn 2002
6 Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur DIY= Rp. 20,184,763,982 Thn 2001
7 Ratu Atut Chosiyah Gubernur Banten = Rp. 17,810,707,822 Thn 2002
8 Agusrin Nadzamudin Gubernur Bengkulu = Rp. 12,350,448,400 Thn 2005
9 Agustin Teras Narang Gubernur Kalteng = Rp. 9,427,930,752 Thn 2004
10 Imam Utomo S Gubernur Jawa Timur = Rp. 6,616,092,638 Thn 2001
11 Danny Setiawan Gubernur Jawa Barat = Rp. 4,432,340,226 Thn 2001
12 Syahrial Oesman Gubernur Sumatera Selatan = Rp. 3,758,042,878 Thn 2005
13 Ismeth Abdullah Gubernur Kepulauan Riau = Rp. 3,697,058,000 Thn 2005
14 Karel Albert Ralahalu Gubernur Maluku = Rp. 3,511,005,232 Thn 2004
15 Piet Alexander Tallo Gubernur NTT = Rp. 3,306,801,297 Thn 2005
16 Rudi Arifin Gubernur Kalimantan Selatan = Rp. 2,409,211,550 Thn 2007
17 M Rusli Zainal Gubernur Provinsi Riau = Rp. 2,365,623,114 Thn 2002
18 S. H. Sarundajang Gubernur Sulawesi Utara = Rp. 2,350,767,000 Thn 2001
19 Eko Maulana Ali Gubernur Kep. Ba-Bel = Rp. 2,299,600,000 Thn 2006
20 Suwarna A.F. Gubernur Kalimantan Timur = Rp. 2,257,243,186 Thn 2001
21 M. Amin Syam Gubernur Sulawesi Selatan = Rp. 1,775,973,000 Thn 2001
22 Sjachroedin ZP Gubernur Lampung = Rp. 1,495,500,000 Thn 2003
23 Dewa Made Beratha Gubernur Bali = Rp. 1,320,726,894 Thn 2001
24 Lalu Serinata Gubernur NTB = Rp. 740,224,387 Thn 2002
25 Gamawan Fauzi Gubernur Sumatera Barat = Rp. 667,140,890 Thn 2001
25 BUPATI TERKAYA
No Nama Kabupaten Total TBN
1 Rina Iriani S. R. Bupati Karanganyar = Rp. 55,945,062,244 Thn 2005
2 Untung Sarono W Sukarno Bupati Sragen = Rp. 33,474,528,000 Thn 2002
3 Begug Poernomosidi Bupati Wonogiri = Rp. 28,780,000,000 Thn 2005
4 Ujang Iskandar Bupati Kotawaringin Barat = Rp. 21,789,880,000 Thn 2005
5 I Wayan Geredeg Bupati Karang Asem = Rp. 19,388,721,000 Thn 2005
6 Probo Yulastoro Bupati Cilacap = Rp. 16,082,077,852 Thn 2006
7 Monang Sitorus Bupati Samosir = Rp. 14,181,360,308 Thn 2005
8 Masfuk Bupati Lamongan = Rp. 11,200,711,889 Thn 2005
9 Endang Setyaningdyah Bupati Demak = Rp. 10,830,604,216 Thn 2005
10 Syaukani HR Bupati Kutai Kartanegara = Rp. 10,304,683,430 Thn 2004
11 Putu Bagiada Bupati Buleleng = Rp. 10,212,680,000 Thn 2006
12 AA. Sampurna Jaya Bupati Lampung Tengah = Rp. 10,076,500,000 Thn 2005
13 Sutrisno Bupati Pacitan = Rp. 10,040,249,782 Thn 2002
14 RM Luntungan Bupati Minahasa Selatan = Rp. 8,810,000,000 Thn 2005
15 Zulkifli Anwar Bupati Lampung Selatan = Rp. 8,481,877,000 Thn 2005
16 Basuki Tjahaja Purnama Bupati Belitung Timur = Rp. 8,365,669,968 Thn 2005
17 Ongku P Hasibuan Bupati Tapanuli Selatan = Rp. 8,222,024,000 Thn 2005
18 Abdullah Tuasikal Bupati Maluku Tengah = Rp. 8,180,050,712 Thn 2006
19 Aang Hamid Suganda Bupati Kuningan = Rp. 7,437,194,454 Thn 2005
20 Robbach Ma'sum Bupati Gresik = Rp. 6,756,637,188 Thn 2005
21 Ferry Zulkarnain Bupati Bima = Rp. 6,542,500,000 Thn 2004
22 Wahyudi K Anwar Bupati Kotawaringin Timur = Rp. 6,525,301,577 Thn 2005
23 Ratna Ani Lestari Bupati Banyuwangi = Rp. 6,020,500,000 Thn 2003
24 A. Dimyati Natakusumah Bupati Pandeglang = Rp. 5,966,675,000 Thn 2002
25 Zulfikar Achmad Bupati Bungo = Rp.. 5,865,101,600 Thn 2003
25 WALIKOTA TERKAYA
No Nama Kota Total TBN
1 Sukawi Sutarip Walikota Semarang = Rp. 39,300,213,246 Thn 2005
2 Herry Zudianto Walikota Yogyakarta = Rp. 18,000,964,573 Thn 2003
3 Joko Widodo Walikota Surakarta = Rp. 9,829,421,400 Thn 2005
4 Rachman Djalili Walikota Prabumulih = Rp. 8,336,041,877 Thn 2005
5 Sofyan Hasdam Walikota Bontang = Rp. 7,808,866,349 Thn 2005
6 Rudy Resnawan Walikota Banjar Baru = Rp. 7,698,218,221 Thn 2005
7 Abdillah Walikota Medan = Rp. 7,513,608,000 Thn 2005
8 Herman Abdullah Walikota Pekan Baru = Rp. 6,677,423,789 Thn 2005
9 Aat Syafa'at Walikota Cilegon = Rp. 5,934,956,835 Thn 2005
10 Sutrisno Hadi Walikota Tanjung Balai = Rp. 5,820,789,178 Thn 2005
11 M Ali Umri Walikota Binjai = Rp. 4,655,402,291 Thn 2002
12 A Dadang Kafrawi Walikota Jakarta Selatan = Rp. 4,363,306,373 Thn 2005
13 Medi Botutihe Walikota Gorontalo = Rp. 4,108,761,533 Thn 2001
14 Fajar Panjahitan Walikota Jakarta Barat = Rp. 3,929,610,559 Thn 2005
15 M Effendi Anas Walikota Jakarta Utara = Rp. 3,913,579,707 Thn 2005
16 M Itoc Tochija Walikota Cimahi = Rp. 3,216,350,000 Thn 2006
17 Abdul Hafiz Hasibuan Walikota Tebing Tinggi = Rp. 2,809,590,000 Thn 2005
18 Imdaad Hamid Walikota Balikpapan = Rp. 2,800,352,783 Thn 2006
19 Mansyur M Abunawas Walikota Kendari = Rp. 2,541,777,000 Thn 2001
20 J.A Jumame Walikota Sorong = Rp. 2,502,907,024 Thn 2003
21 Awang Ishak Walikota Singkawang = Rp. 2,502,502,288 Thn 2003
22 Andi P Tenriadjeng Walikota Palopo = Rp. 2,460,803,952 Thn 2003
23 Arifin Manap Walikota Jambi = Rp. 2,429,565,192 Thn 2002
24 Kusnan Walikota Jakarta Timur = Rp. 2,288,144,588 Thn 2005
25 Buchary Abdurahman Walikota Pontianak = Rp. 2,251,196,000 Thn 2002
Sumber: Dokumen Tambahan Berita Negara (TBN) LHKPN KPK kurun waktu 2001 – 2007
Thank to : Ibnu Chalid Bestari
Diposting oleh Berbagi Ilmu Jam 1
Iya ya...
Ical dulu sebelum pemerintahan SBY dan setelah Suharto lengser,
menjadi orang miskin lagi...
eeee tau-tau sekarang muncul menjadi orang terkaya
dari mana tuh duitnya ?
dapet komisi dr minyak ya Oom Ical ?
hebat
---- Daftar 25 Pejabat Negara Terkaya di Indonesia
Refleksi: Kalau nama Anda belum tercatat pada daftar ini, berarti Anda belum dianugerahi kesempatan untuk dilimpahkan rejeki sekian banyak seperti oknom-oknom terdaftar ini. Sekalipun Anda tidak tercatat bukan berarti telah hilang kesempatan Anda guna memiliki rejeki nomplok. Jangan kuatir, kesempatan besar masih banyak kepada Anda untuk turut dalam kumpulan mereka, hal yang dibutuhkan lebih giat merebut kursi berposisi penting dalam kekuasan negara, dan insyalloh pasti giliran Anda beranugerah rejeki melimpah untuk menjadi anggota di klub mereka pun datang. Jangan dilupahkan sayarat-syarat kearah sejahtera, Anda harus fasih dan rajin menyepuh lidah dengan kata-kata surgawi di hadapan umum, harus licik berpura-pura berkerja kerja keras untuk bangsa dan negara. Singkatnya berlagak adil dihadapan, tetapi putar balik dibelakang layar.
Satu hal dalam yang kurang dalam daftar ini ialah alm. Haji Jenderal Muhammad Soeharto, mantan presiden NKRI. Beliau telah perluang dan diduduk disamping Mahaberkuasa, tetapi hartanya tidak bisadibawa ke dunia seberang. Hartanya dimiliki dengan jalan haram masih tetap berada di bumi, di tempat yang driahasiakan oleh pembantu-pembatunya yaitu para petinggi negara yang berkuasa dikekang dengan rhutang budi kepada Pak Haji Muhammad Soeharto. Pepatah Melayuberkata: Hutang emas dapat dibayar, hutang budi di bawah mati" dan oleh karena itu bukan saja mereka berlagak pilon, tetapi juga tidak berhasrat berusaha agar harta curian yang disembunyikan oleh Pak Haji Muhammad Soeharto dikembalikan kepada pemiliknya yaitu rakyat. Mungkin mereka lebih senang dan bangga bahwa NKRI adalah negara nomor wahid terkorupsi di dunia dan begitupun mantan presidennya.
Digahayu NKRI!
HAL-HAL KECIL
Setelah peristiwa 11 September, sebuah perusahaan mengundang karyawan dari perusahaan lain yang selamat, sedangkan sebagian besar meninggal saat terjadinya serangan atas WTC - untuk menceritakan pengalamannya. Pada pertemuan pagi itu, pimpinan kemanan menceritakan kisah bagaimana mereka bisa selamat ... dan semua kisah itu adalah hanyalah mengenai : HAL-HAL YANG KECIL.
* * * * *
Kepala kemanan perusahaan selamat pada hari itu karena mengantar anaknya hari pertama masuk TK.
Karyawan yang lain masih hidup karena hari itu adalah gilirannya membawa kue untuk murid di kelas anaknya.
Seorang wanita terlambat datang karena alarm jamnya tidak berbunyi tepat waktu.
Seorang karyawan terlambat karena terjebak di NJ Turnpike saat terjadi kecelakaan lalu lintas.
Seorang karyawan ketinggalan bus.
Seorang karyawan menumpahkan makanan di bajunya sehingga perlu waktu untuk berganti pakaian.
Seorang karyawan mobilnya tidak bisa dihidupkan.
Seorang karyawan masuk ke dalam rumah kembali untuk menerima telpon yang berdering.
Seorang karyawan mempunyai anak yang bermalas-malasan sehingga tidak bisa siap tepat waktu untuk berangkat bersama-sama.
Seorang karyawan tidak memperoleh taxi.
Sedangkan satu hal yang menahan saya sendiri adalah : sebuah sepatu baru. Saya memakai sepatu baru pagi itu, dan berangkat kerja dengan bersemangat. Tetapi sebelum sampai di kantor (WTC), sepatu itu menyebabkan luka di tumit. Saya berhenti di sebuah toko obat untuk membeli plester. Inilah yang menyebabkan saya bisa tetap hidup sampai hari ini.
Sekarang, jika saya terjebak dalam kemacetan lalu lintas, ketinggalan lift, harus masuk ke rumah lagi untuk menjawab telpon ... dan semua HAL KECIL yang mengganggu - sekarang ini saya sangat memahami, bahwa Tuhan benar-benar menginginkan saya berada di sini untuk saat ini ...
Suatu pagi jika saudara merasa semuanya terlihat sangat kacau, anak-anak lambat berpakaian, saudara tidak bisa menemukan kunci mobil, selalu sampai di perempatan saat lampu merah menyala; jangan terburu-buru marah atau frustrasi, karena TUHAN sedang bekerja untuk menjaga kehidupan anda!
Kiranya Tuhan selalu memberkati saudara dengan semua hal-hal kecil yang tampaknya mengganggu - dan semoga saudara mengingat akan maksud dari semua peristiwa kecil itu terjadi.
Kronologis
Ini copy email yang saya kirimkan ke Perhimpunan Humas Indonesiapagi
ini, mungkin dapat menjelaskan sedikit kronologisnya. Mereka
adalahkelompok yang sebelumnya berdemo di depan DPR lalu dipukul
mundur oleh polisi. Kalauada yang mau melengkapi silahkan.
Salam,
Putu
Mengenai kejadian "spektakuler" kerusuhan di depankampus kami kemarin,
ijinkan saya menginformasikan bahwa mahasiswa kami tidaktermasuk di
dalam kelompok yang berunjuk rasa tersebut. Anak-anak kami
sedangdisibukkan dengan Ujian Akhir Semester sampai dengan 3 Juli
y.a.d dan kalausedang ujian jangankan diajak demo, diberi hadiah
gratisan pun kadang merekatidak peduli. Selama ini setiap unjukrasa
yang dilakukan selalu dengan sepengetahuan pimpinan universitas.
Saya stand by di pos satpam sejak pukul 16.30, waktu polisimenembaki
kampus kami dengan gas air mata dan melempari dengan batu,
setelahditimpuk duluan oleh pengunjuk rasa yang kemudian melarikan
diri kedalamkampus, namun akhirnya tertangkap satpam. Pastilah polisi
mengira itu anak kami. Setelah kejadian itu kamitutup pagar walaupun
sempat ribut dulu dengan pengunjuk rasa yangmengata- ngatai anak-anak
kami "banci" dan tidak pro-rakyat. Kalaupro-rakyat kog gitu caranya.
Kami harus turun tangan menyelamatkan penumpangmobil Avanza yang
dibakar oleh mereka lalu kami sembunyikan di dalam kampus.
Saya perhatikan pengunjuk rasa itu kog gak kayak mahasiswa,paling
tidak mereka terlalu tua untuk mengaku mahasiswa (rasanya
kalaumahasiswa S2 dan S3 hampir mustahil mau ikut demo kan?)
Perilakudan bicaranya juga tidak mencerminkan mahasiswa, lebih mirip
preman, termasukyang wanita. Kami cukup kewalahan menghalau yang
mencoba menyusup ke dalamkampus (ada yang mengaku mahasiswa FISIP
padahal kami gak punya FISIP)
Saya menyayangkan beberapa media (terutama TV) yang langsungmen- "
judge" bahwa biang kerusuhan itu mahasiswa Atma Jaya, inicukup merusak
citra universitas, kami pun harus menjawab ratusan telepon orangtua
yang khawatir mengenai keselamatan anaknya. Untungnya Metro TV,
radio,koran dan cyber media yang saya hubungi langsung menampung
krarifikasi kami. Yah memang begitulah resiko kalau kampusnya
sangat"strategis" dekat dengan gedung DPR dan Polda, senantiasa
dijadikanbase camp J
Dalam kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan rasaprihatin kami
untuk rekan-rekan yang mungkin turut menjadi "korban"kerusuhan
kemarin, terjebak dalam kemacetan yang parah. Sedih sekali
rasanyamelihat karyawan yang berjejal di bis-bis yang bergerak pelan.
Semoga kejadianini tidak terulang kembali. Semoga pemerintah dapat
segera mengambil sikap,entah terhadap kematian mahasiswa Unas atau
terhadap kebijakannya menaikkanharga BBM yang menjadi pemicu semua
kejadian ini.
Mg Biasa XI : Kel 19:2-6a; Rm 5:6-11; Mat 9:36-10:8
“Mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Sebut saja namanya Pak Petrus (samaran), ia adalah guru olahraga di sebuah sekolah SMA yang cukup favorit. Pada siang itu Pak Petrus bersama tiga siswanya dalam perjalanan naik kereta api untuk suatu acara yang harus mereka hadiri. Para siswa tersebut duduk di kelas akhir SMA yang bersangkutan dan dengan demikian tidak lama lagi akan menyelesaikan tugas belajar di SMA dan selanjutnya meneruskan belajar ke perguruan tinggi yang diminati. Dalam percakapan atau omong-omong antar mereka tiba-tiba Pak Petrus bertanya kepada ketiga siswa tersebut: “Kalian nanti setelah lulus SMA ingin meneruskan belajar dimana?”. Mendengar pertanyaan Pak Petrus tersebut , salah seorang siswa menjawab: “Ya, saya terserah kepada orangtua saya. Saya sekolah disuruh oleh orangtua dan pokoknya terserah orangtua saya harus melanjutkan belajar dimana”. Siswa yang lain juga segera menjawab: “Oh kalau saya jelas, paling tidak bagi saya pribadi. Saya akan meneruskan belajar yang menjanjikan dapat memperoleh kekayaan dengan mudah dan cepat. Prinsip saya: kerja sedikit hasil banyak”. Siswa ketiga, sebut saja namanya Anton (samaran) tidak segera menjawab seperti kedua temannya, ia nampak diam dan bingung. “Anton, kalau kamu gimana, kok diam saja”, sapaan Pak Petrus. Mendengar sapaan Pak Petrus akhirnya Anton buka mulut alias berkata dengan hati-hati serta nampak ragu: “Ya saya agak ragu-ragu dengan cita-cita dan impian saya, apakah diperkenankan orangtua dan mungkin dapat saya lakukan. Sudah agak lama saya menyisihkan sebagian uang saku saya untuk ditabung, dengan harapan cukup untuk membeayai apa yang saya cita-citakan. Dalam masa liburan nanti saya merencanakan mau pergi ke Negara daerah Afrika dan ingin tinggal di sana untuk beberapa waktu. Saya menyaksikan dalam siaran berita TV bahwa di daerah tersebut masih banyak orang miskin, anak terlantar dst.. Siapa tahu setelah melihat saya tergerak untuk kemudian mempelajari sesuatu yang berguna bagi mereka. Saya ragu-ragu apakah yang saya cita-citakan ini mungkin” . “Anton, hatimu sungguh emas, teruskan dan saya dukung , pasti berhasil”, tanggapan Pak Petrus. Sikap mental ketiga siswa di atas kiranya mewakili atau mencerminkan sikap mental generasi muda masa kini: mayoritas bermental materialistis dan apatis, sedangkan hanya sedikit yang bermental sosial dan melayani mereka yang miskin dan berkekurangan. Hal ini terjadi karena tekanan pembangunan begitu menekankan ekonomi daripada manusianya.
"Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."(Mat 9:37-38)
Kemerosotan moral atau kebejatan moral masih marak dimana-mana yang berdampak dengan munculnya aneka macam penyakit dan penderitaan, entah hati, jiwa, akal budi maupun tubuh. Sering masih terjadi bahwa ada orang-orang tertentu justru memanfaatkan orang sakit dan menderita untuk kepentingan diri sendiri atau memperkaya diri, bukan tergerak untuk menyembuhkan penyakit mereka atau meringankan beban penderitaan mereka. Hanya sedikit orang yang tergerak dan terpanggil untuk menjadi ‘pekerja-pekerja’ yang melayani mereka yang sakit maupun menderita. “Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu”, demikian sabda Yesus.
Minta pekerja-pekerja seperti: pekerja sosial, imam, bruder atau suster, rasanya tidak cukup hanya berdoa dan omong saja, melainkan dari pihak kita yang minta juga harus berusaha seoptimal mungkin. Salah satu usaha yang baik kiranya harus terlaksana dalam keluarga, yaitu dengan usaha atau gerakan kaderisasi. Seseorang disebut ‘kader’ karena hidup dan sepak terjangnya senantiasa fungsional menyelamatkan lingkungan hidupnya. Ia berfungsi bukan karena ‘katebelece’, dukungan atau rekomendasi dari sesamanya atau yang berwenang, melainkan karena dirinya memang sungguh bermutu sebagai pribadi yang cerdas beriman dan sosial. Maka gerakan kaderisasi harus dilaksanakan sedini mungkin bagi anak-anak dan terjadi di dalam keluarga. Jauhkan aneka macam bentuk pemanjaan pada anak-anak. Sedini mungkin, sesuai dengan tingkat perkembangan tubuh dan pribadinya, anak-anak hendaknya ‘difungsikan’ untuk keselamatan lingkungan, mulai dari keluarga -> tetangga-> masyarakat. Sebagai contoh: ketika anak dapat membuka dan menutup kran air, hendaknya dilatih dan dibina untuk menjaga pemanfaatan air seperlunya, ketika anak dapat mencuci piring atau gelas hendaknya diminta mencuci piring dan gelas yang kotor, ketika anak dapat menyapu atau membersihkan lantai berilah tugas untuk membersihkan lantai, dst… Dengan kata lain kepada anak-anak berilah tugas pekerjaan untuk keperluan hidup keluarga. Kami percaya jika anak-anak sungguh ‘difungsikan’ dalam kehidupan berkeluarga, ia akan tumbuh berkermbang untuk menjadi ‘pekerja-pekerja’ yang memperhatikan mereka yang sakit maupun menderita dalam kehidupan bersama dimanapun dan kapanpun.
Secara khusus di sini saya juga mengingatkan pentingnya panggilan hidup imam, bruder dan suster. Ingat, sadari dan hayati bahwa imam, bruder atau suster berasal dari keluarga dan kelak kemudian mereka juga akan bekerja bagi keluarga-keluarga. Benih panggilan imam, bruder atau suster tumbuh berkembang mulai dari dan dalam keluarga. Selain cara kaderisasi sebagaimana saya katakan di atas, perihal ‘minta pekerja sebagai imam, bruder atau suster’ kiranya perlu diusahakan sedemikian rupa bahwa sejak kecil anak-anak tertarik pada imam, bruder atau suster. Dengan kata lain hendaknya usahakan kesan yang baik bagi anak-anak tentang hidup dan panggilan hidup imamat dan membiara. Sebaliknya kami mengingatkan dan mengajak rekan-rekan imam, bruder atau suster, marilah kita juga menjadi ‘promotor-promotor’ panggilan antara lain dengan dan melalui keteladanan atau kesaksian hidup. “Kerasulan semua religius pertama-tama terletak dalam kesaksian hidup mereka yang sudah dibaktikan, yang harus mereka pelihara dengan doa dan tobat” (KHK kan 673).
“Tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar -- tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati --.Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa “(Rm 5:7-8)
Membaktikan diri kepada Tuhan dan sesama memang berarti siap sedia untuk ‘mati’, sebagaimana “Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”, “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”(Fil 2:6-8).
Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus kita dipanggil untuk meneladan cara berindakNya serta melaksanakan atau menghayati sabda-sabdaNya. Cara bertindak maupun sabdaNya yang utama dan terutama kiranya dapat dipadatkan dalam ‘saling mengasihi’. Maka marilah kita senantiasa hidup dan bekerja dengan saling mengasihi dimanapun dan kapanpun: mengasihi dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan tubuh/kekuatan. Keluarga dibentuk dan dibangun oleh dan dalam kasih, saling mengasihi, demikian juga aneka macam bentuk hidup bersama seperti komunitas hidup imam dan membiara maupun organisasi-organisasi lainnya. Hendaknya hidup bersama ini senantiasa dijiwai oleh ‘cintakasih dan kebebasan Injili’, sehingga masing-masing orang/anggota yang hidup di dalamnya “siap sedia dengan hati besar dan rela berkorban untuk mati bagi orang benar, baik maupun yang berdosa”.
“Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun”(Mzm 100:2-3.5)
Jakarta, 15 Juni 2008
“Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat”
(1Raj 19:19-21; Mat 5:33-37)
“Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Mat 5:33-37), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· “Mark up” anggaran atau mengurangi ukuran itulah yang sering dikerjakan oleh orang dalam rangka korupsi atau mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Dengan enak saja orang melakukan ‘mark up’ atau pengurangan tanpa rasa bersalah, demikian juga mereka yang memanfaatkan anggaran atau hasil ukuran juga tidak teliti dan tidak cermat, cari jalan mudah, cepat dan enak tidak perlu repot-repot, dst.. ‘Kurang lebih’ dalam membuat anggaran baik-baik saja, tetapi jika ‘kurang lebih’ terjadi dalam laporan itulah kejahatan. Sabda atau pesan Yesus hari ini mengajak kita untuk senantiasa bertindak jujur, “Jika ya, hendaklah kamu katakana: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakana: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat”. Ketidak-jujuran alias korupsi marak di sana-sini, tak terkendali, maka tugas perutusan atau panggilan untuk bertindak jujur pada masa kini merupakan sesuatu yang mendesak dan up to date. “Jujur berarti sikap dan perilaku tidak suka berbohong dan berbuat curang, berkata-kata apa adanya dan berani mengakui kesalahan, serta rela berkorban untuk kebenaran” (Prof Dr.Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka-Jakarta 1997, hal 17). Kejujuran ini hendaknya dibinakan atau dididikkan pada anak-anak sedini mungkin di dalam keluarga dan kemudian diteruskan dalam sekolah atau pendidikan formal, dan tentu saja butuh teladan atau kesaksian dari para orangtua maupun pendidik/guru. “Taman Kanak-Kanak” hendaknya tidak dirubah menjadi ‘Sekolah Kanak-Kanak”. Berantas dan larang kebiasaan menyontek dalam ulangan maupun ujian. Membiarkan kebiasaan menyontek di sekolah berarti mendukung dan menyuburkan tindak kejahatan. Kebiasaan melakukan ‘mark up’ atau ‘mengurangi’/korupsi sebenarnya telah berakar ketika anak-anak atau kita masih dalam sekolah atau pendidikan, yaitu ketika menyontek dalam ulangan atau ujian dinilai biasa saja, tidak di apa-apakan. Jika kejujuran tidak ada lagi hemat saya suara hati mati, orang tidak tahu lagi membedakan mana yang baik dan buruk.
· "Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau."(1Raj 19:20), demikian kata Elisa kepada Elia, sebelum ia mengikuti Elia untuk menjadi pelayannya. Berpamitan serta mohon doa restu dari orangtua, itulah yang dilakukan oleh Elisa sebelum menggeluti dan berjuang di dalam panggilan, cara hidup atau tugas perutusan yang baru. Kebiasaan macam ini kiranya juga menjadi bagian liturgy dalam tahbisan imamat, kaul kekal hidup membiara maupun saling menerimakan sakramen perkawinan laki-laki dan perempuan. Hidup terpanggil memang tak akan terlepas dari doa restu maupun kasih orangtua yang telah mengandung, melahirkan, mendidik dan mengasuh kita sampai menjadi pribadi yang dinilai sudah dewasa. Dengan kata lain dengan mengimani dan menghayati kasih ibu/orangtua yang melimpah ruah telah kita terima, maka cara hidup baru yang kita peluk dan geluti saat ini, entah menjadi imam, bruder atau suster serta suami-isteri akan diteguhkan dan dikuatkan sehingga menghasilkan buah-buah yang menyelamatkan dan membahagiakan. “Kasih mama kepada beta tak terhingga sepanjang masa”, demikian kutipan sebuah lagu. Seorang ibu yang baik memang senantiasa menyertai anak-anaknya kemanapun pergi dan dimanapun berada, entah dengan sapaan singkat melalui tilpon maupun doa-doa hariannya. Maka marilah kita yang terpanggil sungguh setia pada kasih mama/ibu, artinya berterima kasih dan bersyukur kepadanya dengan hidup setia pada panggilan kita masing-masing pada saat ini Kesetiaan hidup terpanggil kita masa kini akan menjadi warta gembira dan kabahagiaan mama/ibu maupun orangtua, saudara-saudari dan sanak kerabat yang luar biasa, tak terhingga. Maka ketika dalam menghayati panggilan harus menghadapi tantangan dan godaan, hendaknya ‘cium ayah dan ibumu’, agar tetap setia dan tegar dalam tantangan dan godaan.
“Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan “
(Mzm 16:7-10)
“Ia sudah berzinah dengan di dalam hatinya”
(1Raj 19:9a.11-16; Mat 5:27-32)
“Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah” (Mat 5:27-32), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Antonius dari Padua, imam dan pujangga Gereja, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Perempuan atau gadis cantik dan seksi memang senantiasa menjadi daya tarik serta mempesona bagi kaum laki-laki; ketika seorang laki-laki melihat perempuan atau gadis cantik dan seksi memang dapat mendua, artinya ia memuji dan bersyukur kepada Tuhan atas ciptaanNya atau terdorong nafsu seksualnya ingin menggauli dan memilikinya dengan berbagai cara yang dimungkinkan. “Men sana in corpore sano”, Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, begitulah kata sebuah pepatah. Tubuh sehat kiranya tidak hanya tidak sakit-sakitan melainkan juga ‘sempurna’ dalam arti jika ia perempuan berarti cantik dan seksi dan jika ia laki-laki berarti tampan dan menawan. Dalam tubuh yang sehat diharapkan terdapat jiwa atau sikap mental yang sehat juga, maka jika ada bagian tubuh yang dijiwai oleh sikap mental yang tidak sehat dengan sendirinya kesehatan tubuh dipertanyakan. Maka dengan keras Yesus bersabda: “Jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah; jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah”. Sikap mental seseorang memang dapat tercermin dalam cara bertindak, cara menggerakkan atau memfungsikan tubuh dan anggota-anggotanya. Marilah kita jaga dan perdalam kesucian tubuh kita antara lain dengan memfungsikan anggota-anggota tubuh untuk memuji, mengabdi dan menghormati Tuhan melalui atau dalam diri (tubuh) sesama dan saudara-saudari kita. Hendaknya kecantikan, keseksian, ketampanan tubuh menjadi daya tarik untuk saling memuji, mengabdi dan menghormati, bukan untuk memiliki, menguasai serta melecehkan demi pemuasan nafsu sesaat alias menjadi tubuh bagaikan ‘benda/daging dagangan’. Kepada saudara dan saudari kita yang dianugerahi ketampanan, kecantikan dan keseksian tubuh hendaknya juga tidak dengan mudah mengkomersielkannya dengan memamerkan bagaikan barang dagangan, yang merangsang orang untuk bertindak jahat. Marilah kita jadikan tubuh kita bagaikan ‘imam’, artinya menjadi penyalur rahmat dan berkat Tuhan bagi sesama dan doa-doa, dambaan, kerinduan sesama kepada Allah, sebagaimana dihayati oleh Antonius dari Padua, imam dan pujangga Gereja. .
· "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!"(1Raj 19:11), demikian firman Tuhan kepada Elia. Berdiri di atas gunung sungguh menyenangkan, menggairahkan dan orang dapat melupakan segala kesibukan yang merepotkan untuk menikmati keindahan yang luar biasa. Maaf kalau agak porno: bagi kaum laki-laki/suami berada di gunung nona/perempuan/isteri alias di atas buah dada yang montok, kiranya juga mengalami keindahan dan kenikmatan yang luar biasa dan dapat melupakan segalanya. Berada di atas gunung kiranya orang bermimpi atau mencita-citakan sesuatu yang indah, luhur dan mulia bagi kehidupan masa depan. Berada di atas gunung Tuhan, nabi Elia menerima tugas perutusan dari Tuhan untuk memilih dan mengurapi ‘raja/pemimpin’ yang akan memimpin rakyatnya dengan adil dan baik serta pengganti dirinya sebagai nabi. Berada di atas gunung Tuhan berarti bersama dan bersatu dengan Tuhan, berdoa. Maka marilah jika kita sedang berada dalam atau menikmati keindahan, entah tubuh, alam, suasana atau lingkungan hidup, hendaknya terdorong untuk lebih berdoa, mendengarkan suara atau perintah Tuhan untuk bertindak sesuai dengan kehendakNya. “Keluarlah”, demikian sabda Tuhan kepada Elia, kepada kita semua, artinya jangan menjadi egois dan mengurung diri, melainkan jadilah ‘man or woman for others’ , hidup, bekerja dan bertindak demi kebahagiaan atau kesejahteraan yang lain.
“Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!” (Mzm 27:13-14)
Jakarta, 13 Juni 2008
Laga Terakhir Van der Sar
Akhir yang Menyakitkan
“Sebelum pertandingan ini, segala sesuatu berjalan lancar. Akan tetapi, semua berakhir menyakitkan,” begitu ucapan Edwin van der Sar seusai kekalahan 1-3 Belanda dari Rusia, Sabtu (21/6). Tragis memang, tapi itulah hadiah perpisahan kiper berusia 37 tahun tersebut.
Edwin van der Sar, pensiun dari tim nasional. (Foto: AFP)
Ya, Van der Sar telah mengutarakan akan pensiun dari tim nasional seusai Euro 2008. Pemain seangkatannya seperti Patrick Kluivert, Edgar Davids, dan De Boer bersaudara, Frank dan Ronald, telah meninggalkan kancah internasional terlebih dulu. Tapi, tidak untuk Van der Sar. Jasanya masih dibutuhkan sang pelatih, Marco van Basten.
Terbukti selama ini Van Basten belum berpaling dari pemain gaek satu ini. Kiper pengoleksi 128 cap ini terus menjadi pilar dan anutan para pemain muda De Oranje.
“Edwin telah mengarungi karier internasional yang luar biasa, dia berhak untuk memenangi Euro 2008,” ungkap pelatih berusia 43 tahun itu kepada Reuters.
Van der Sar juga menyamai rekor penampilan Lilian Thuram dengan 16 kali bermain di Piala Eropa. Kiper dengan tinggi 197 cm ini pertama kali menjadi andalan Belanda ketika membela De Oranje di Euro 1996.
Pada perempatfinal kemarin, kapten Belanda ini telah memberi semua yang ia mampu untuk menghalau serangan Rusia. Doelman Manchester United ini terus diuji oleh tendangan pemain-pemain Rusia, terutama Denis Kolodin dan Andrei Arshavin. Di setiap kesempatan, Van der Sar tetap menunjukkan kegesitannya.
“Saya berharap apabila tim bisa bertahan di perpanjangan waktu, pertandingan dapat kami menangi di adu penalti,” ungkap Van der Sar.
Sayang, kemenangan menjauhi sang kiper. Apa boleh dikata, sekarang saatnya Belanda mengucapkan selamat tinggal untuk pahlawannya. Bedankt, Edwin!
Hi there my friend
Thank you for testing the other server yesterday. I got some interesting data and the website was working perfectly well on my computer all the time within a few hours after I sent emails. I am surprised some people had a problem to access the signal and it worries me a little. Either if you did not have any problem or you had a problem, please leave a feedback under this signal.
Let's first review what happened on Wednesday. Basically we got all the numbers close to expectations so we had no trades only. Nothing really to talk about.
Let's talk about Thursday then.
1. Thursday, June 26th, 2008 (8:30 a.m. New York Time) USA
At 8:30 a.m. we will have U.S. GDP Final and U.S. Initial Jobless Claims. I don't like to trade two reports but there is a way to trade it so I will be trading it. This is the final US GDP revision and the least likely to sway the markets. I would trade a 0.3 deviation looking for 40 pips on USD/JPY but most likely this is going to come out as expected. If the GDP comes out at 1.3% or higher, I would buy USD/JPY, and if it comes out at 0.7% or lower, I would sell USD/JPY. Because of possible conflicts with the Initial Jobless Claims, I would not use smaller triggers.
The way how I am going to trade two reports at the same time is I will set up +/- 0.1 triggers on the GDP and program "no trade" click to click on the U.S. Initial Jobless Claims report (and no clicks for buy and sell, of course). So, if it comes out as expected, then it will activate Initial Jobless Claims with the pre-programmed triggers so I would trade IJC only if the GDP comes out flat. For Initial Jobless Claims I would use 20K trigger either way. It is expected to come out at 375K. If it comes out at 395 K or higher, it would be BAD for the U.S. dollar, so I would *sell* USD/JPY and look for 30 pips price action. If it comes out at 355 K or lower, it would be GOOD for the U.S. dollar and I would *buy* USD/JPY and look for similar targets. For scalping 15K can be tradable with small spread but we will also have PCE report so scalping might not be the best idea. I will not be trading smaller triggers than 20.
2. Thursday, June 26th, 2008 (10:00 a.m. New York Time) USA
Then at 10:00 a.m. we will have US Existing Home Sales which is expected to come out at 4.96M. Quite honestly, home indicators are not the best to trade now so I would use rather more safe triggers here. 0.15 M trigger should move USD/JPT by 25-35 pips and I don't really trust this indicator to use smaller triggers. I know this is another report where I am not aggressive but we already had the best reports in this month. I would prefer to have a positive deviation because the market would appreciate it so if you really have to trade, you might try 0.1 M on positive deviation but USD/JPY will be moving very slowly so don't expect a spike where you can bank your pips. I will be trading 0.15M deviation so if it comes out at 5.11 M or higher, it would be good for the U.S. dollar and I would buy USD/JPY and expect about 25 pips move. If it comes out at 4.81M (or even better, 4.79M) or lower, I would sell USD/JPY and expect 25 pips move as well. Again, this is not a killer report.
3. Thursday, June 26th, 2008 (6:45 p.m. New York Time) USA
Then at 6:45 p.m. we will have New Zealand GDP q/q which is expected to come out at -0.3%. The problem is we will have a trade balance as well so this might screw up our trade. A 0.2 trigger should be enough to move NZD/USD by 35 pips. 0.1 trigger would be too risky because of possible conflict with the trade balance so it is out of question to trade such small trigger. Last quarter's 0.2 trigger made about 35 pips in 3 minutes, then retraced by 50% and then went higher so if there is no conflict with the trade balance, this might be a nice trade. Keep in mind that NZD has low liquidity so the spread might be very high, and do yourself a favor and do not trade this report with a high spread such as 20 pips. Also, make sure you get a signal on time too because sometimes the market moves before you get a signal on New Zealand reports. Assuming there is no major conflict with the trade balance, if it comes out at -0.1% (or even better, 0% or positive) I would buy NZD/USD and look for 35 pips price action. On the other hand, if it comes out at -0.5% or more negative, I would sell NZD/USD and look for 35 pips price action as well.
That's all for Thursday.
If you need a software for spike trading, give a try at The Secret News Weapon - they don't pay me any commission on mentioning it, and I administer the Diamonds room rather than the SNW service. But I make a very good money on the spikes so you may give a try too. They offer 25 days money back policy so there is nothing what you can lose.
Sir Pips is on the vacation right now so Magister Pips is substituting him on the Diamonds room. If you need some real time guidance on trading the news, give a try at Forex Diamonds - News Trading Education - this comes with 21 days money back policy. Worst case scenario you will learn something and get your money back.
Thank you very much and happy trading!
To our success!
--Crazy Cat
No comments:
Post a Comment