Thursday, May 15, 2008

Hati-hati! Pakaian Seksi Mampu Membunuh Pria




Jakarta Mungkin Anda berpikir pakaian seksi dapat menyenangkan pria, namun jangan salah. Sebuah penelitian menunjukan bahwa seorang pria dapat terbunuh karena melihat wanita berpakaian seksi.

Di zaman modern, wanita bebas memilih, termasuk cara berpakaian. Banyak wanita yang mengekspresikan dirinya lewat pakaian yang terbuka, rok mini, kain transparan juga potongan dada yang rendah.

Ternyata kebiasan berpakaian wanita yang semakin lama semakin bebas berpengaruh pada kesehatan pria, bahkan bisa membuat kaum adam terbunuh.

Dengan melihat wanita berpakaian seksi, para pria harus berusaha keras untuk menahan gairahnya tanpa bisa melampiaskan hasratnya tersebut. Kondisi tersebut yang terus menerus menimbulkan berbagai penyakit pada pria. Termasuk stres dan kanker prostat.

Peneliti di Amerika Serikat telah melakukan penelitian selama 30 tahun. Hasilnya mereka menemukan bahwa 80 persen pria berumur di atas 60 tahun meninggal karena kanker prostat dan penyakt lainnya karena hasratnya yang tak tersalurkan.

Selain itu ditemukan juga, pria-pria berumur 30 tahunan memiliki gangguan
impotensi karena tidak mencapai kepuasan seksual terus menerus.

Masih beranggapan baju seksi baik untuk pria?


Bapak Tua, Pengangkut Sampah

saya selalu ingat Bapak tua itu menarik gerobak sampahnya. Setiap kali
bertemu saya selalu menyapa dengan senyuman pada wajahnya yang
keriput. "Mas Agus, tindak (berangkat)? " sapanya. "iya pak, udah agak
terlambat nih.." kata saya.

Sepuluh tahun lalu saya mengenal beliau karena suka berjamaah
dimasjid, biasa selepas sholat maghrib berjamaah suka mengajak ngobrol
tentang kehidupan. Terkadang saya diajak ke rumah beliau. Kata
istrinya, bapak ini suka sekali aneh setiap ada pedagang yang ke rumah
selalu saja dia beli, padahal bapak tidak butuh barang itu. Itulah
kata istrinya yang selalu saya ingat tentang beliau.

Setelah sekian lama tidak bertemu sampai akhirnya saya mendapatkan
kabar bahwa bapak pengangkut sampah itu meninggal dunia, saya
menyempatkan untuk takziah sebagai penghormatan terhadap beliau.
Rupanya yang ikut mengantarkan jenazahnya begitu banyak. Sampai
dijalanan panjang sekali. Saya sempat berpikir, tentunya bapak ini
bukan orang sembarangan begitu banyak orang yang merasa kehilangan.
ternyata yang saya perkirakan benar, menurut penuturan salah satu
putra, pelayat yang banyak turut mengantar jenazahnya adalah para
pedagang yang setiap hari selalu mampir ke rumahnya.

Subhanallah ternyata bapak yang pekerjaannya cuman pengangkut sampah
bukan hanya mampu membina keluarganya dan mendidik anak-anaknya
menjadi sholeh namun juga membuat hidupnya menjadi bermakna bagi orang
lain, hal itulah yang membuat banyak orang merasa kehilangan.

Tak terasa air mata saya menetes mengenang beliau disaat pagi hari
yang selalu menyapa saya dengan senyumannya yang khas.

Tiongkok Dirikan Industri Pesawat Komersial

Refleksi: Pesawat komersial pertama ini berinisial AJR21. Salah satu unsur Tiongkok bisa mempunyai industri pesawat komersial ini karena dimiliki selusin institut penyelidikan dan pendidikan tinggi dalam bidang aeronautika. Mereka malah sanggup membuat pesawat militer generasi ketiga pesawat jenis F16/Mig 29 yang namanya Jianji 10 atau J10.

Membandingkan badan penyelidikan dan pendidikan tinggi di bidang aeronautika alias ilmu langitan di Indonesia dan di Tiongkok bisa dikatakan bahwa di Indonesia juga terdapat ratusan institusi penyelidikan dan pendidikan di bidang tersebut, cuma saja jurusannya berbeda dan hasil ciptaannya tidak dapat diukur dengan ilmu hitung pengetuan duniawi.


http://www.suarapem baruan.com/ News/2008/ 05/12/index. html

SUARA PEMBARUAN DAILY

Tiongkok Dirikan Industri Pesawat Komersial



[BEIJING] Pemerintah Tiongkok membangun industri pesawat komersial, yang diharapkan suatu hari nanti bisa bersaing dengan perusahaan pembuat pesawat seperti Boeing dan Airbus. Perusahaan pesawat Tiongkok kini mulai merancang pesawat komersial pertama berkapasitas 150 penumpang, dengan pendanaan US$ 2,7 miliar dari pemerintah.

Kantor berita Xinhua melaporkan, Beijing berusaha mengembangkan industri pesawat sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada Airbus dan Boeing. Diperkirakan kebutuhan maskapai Tiongkok untuk pesawat baru akan meningkat lima kali lipat hingga 20 tahun ke depan atau sekitar 2.650 pesawat.

General Manajer Perusahaan Pesawat Tiongkok, Jin Zhuanglong mengatakan masih dibutuhkan bertahun-tahun penelitian, untuk memulai produksi. "Mengacu pada sejarah Airbus dan Boeing, pengembangan dan kesuksesan pesawat sipil tidak dapat direalisasikan dalam waktu hanya satu atau dua generasi," katanya.

Analis memperkirakan Tiongkok membutuhkan waktu setidaknya 20 tahun, hingga bisa menjadi kekuatan yang diperhitungkan dalam industri penerbangan sipil dan sukses hanya jika bisa menarik investasi asing. Saat ini, Komisi Supervisi Aset dan Administrasi, di bawah pemerintah, menjadi investor terbesar dengan 30 persen saham.

Sebagian saham lainnya dimiliki berbagai perusahaan negara seperti Chalco, Baoshan, dan Sinochem. "Mereka akan dapat memajukan keberadaannya dalam waktu 10 sampai 20 tahun, jika melepaskan ketergantungan dari pendanaan pemerintah dan secara bertahap menawarkan sahamnya ke publik," kata Richard Aboulafia, pengamat penerbangan dari Grup Teal. [BBC/B-14]

I wonder why you went
To a place where I could never go
When you had everything with me
Only you will ever know

You never left me any time
To record the feeling of your touch
Where did the loving ever go
When it all once meant so much

You leave my heart, you steal my soul
And time won’t fill the empty hole
You left in me when you walked out

Just leaving sorrow, pain and doubt
But I’ll go on,
I’ll find another one

Who’ll treasure all that I will be
Who’ll treasure all that I’ve become


So when you leave, don’t take me with you
I couldn’t bare to leave this place
Where all the memories reside
In the beauty of your face


Your love it dripped from your fingertips
With your blind caress
And made my soul sway with sorrow
That it will never be
here again with me

It creeps to me in the cold of night
When my heart has wishes I can’t fulfil
Your arms sweeten the sound of sorrow
But only … only until ...

... You leave my heart, you leave my soul
New love will fill the empty hole
You left in me when you walked out
No more sorrow, fear or doubt

But I’ll go on,
Yes I’ve moved on
I’ll find another one
Who’ll treasure all that I will be
Who’ll treasure all that I’ve become

Ketakutan Beralasan

Frank Rijkaard mengaku merasa sangat tegang menghadapi partai home terakhir Barcelona di musim ini. Tensinya bahkan melampaui seluruh partai yang pernah dilalui sang entrenador selama lima musim menukangi Azulgrana.

Di satu sisi, kegamangan Meneer Rijkaard pantas dimak-lumi karena inilah partai terakhir secara harfiah di Camp Nou. Dirinya baru mendapat surat perintah mundur dari el presidente Joan Laporta sehari setelah kekalahan telak 1-4 dalam el clasico, Rabu pekan lalu.

Tapi, di sisi lain, sebelum menjamu Real Mallorca itu, seharusnya tak perlu ada kegalauan berlebihan. Jika kita tarik ke belakang, Rijkaard toh menjadi sosok yang mampu menyudahi paceklik Barca yang baru melalui empat musim tanpa trofi.

Dalam rentang ini, Rijkaard bahkan tak sebatas menghadiahi gelar juara La Liga semata, bahkan sekaligus menjadikan Carles Puyol sebagai raja Eropa. Tapi, di mata Laporta dan sejumlah sektor pendukung Camp Nou, kekalahan dari Real Madrid tak layak ditoleransi.

Tergantung dari sudut mana kita menilai. Untuk merasa tegang, pastinya Rijkaard punya alasan cukup kuat. Setidaknya eks pelatih timnas Belanda dan Sparta Rotterdam ini secara eksplisit juga sudah mengakui bahwa dirinya gagal memberikan yang terbaik bagi Barcelonistas.

“Jika ada yang ingin memberi tepuk tangan, berarti tujuan mereka ke seluruh lapisan klub. Entah itu manajemen, pemain, maupun saya pribadi sebagai pelatih. Tapi, jika ada yang ingin menyoraki dan memberikan siulan tanda tak puas, berarti itu juga ditujukan kepada saya,” papar Rijkaard.

Rijkaard sungguh tepat dalam menganalisis kemungkinan. Minggu (11/5), Camp Nou seolah terbelah dua. Sebagian sektor memberi standing ovation sebagai tanda terima kasih kepada Rijkaard, yang bakal secara resmi digantikan Pep Guardiola mulai musim depan.

Akan tetapi, tak sedikit pula yang sejak peluit kick-off hingga laga usai tak henti-hentinya meniupkan siulan tanda tak puas atas kinerja Barcelona. Wajar, terlepas dari apakah itu spesifik ditujukan ke arah Rijkaard atau bukan, yang jelas Barca menderita kekalahan 2-3 dari Mallorca.

Situs El Mundo Deportivo, yang notabene pro Barca, menulis “El Camp Nou no perdona”, yang berarti “Camp Nou tak memberi maaf”. Ini jelas menunjukkan bahwa stadion kebanggaan The Catalans ini tak memaafkan kinerja Puyol dkk. yang malam itu menelan kekalahan.

Maklum saja, pada satu jam pertama, Barca sempat unggul 2-0 berkat gol Thierry Henry dan Samuel Eto’o. Tapi, pada sisa setengah jam, Los Rojillos justru membalikkan skor tatkala gol-gol Borja Valero, Pierre Webo, dan Daniel Guiza berturut-turut merobek jala Juan Manuel Pinto.

Bagi Barcelona sendiri, untungnya kekalahan ini tak akan memengaruhi posisi menuju Liga Champion. Koleksi angka mereka, yang kini berjumlah 64 poin, tak akan terkejar klub di tangga kelima. Sevilla memang bisa menyamai mereka, tapi akan kalah dalam rekor head to head.

Sevilla juga tak akan bisa menguber Atletico Madrid, yang telah memastikan satu tiket ke kualifikasi III LC berkat kemenangan 1-0 atas Deportivo La Coruna di Vicente Calderon. Diego Forlan mencetak gol semata wayang yang juga golnya ke-16 di musim ini.

Sevilla hanya bisa puas berada di zona Piala UEFA bersama Valencia, yang telah memastikan tiket lewat Copa del Rey. Hanya saja, siapa yang menemani duet Sevilla-Valencia masih harus menunggu hingga pekan pamungkas. Racing Santander (57) dan Real Mallorca (56) masih punya kans untuk saling sodok. (Sapto Haryo Rajasa)





Solidaritas untuk Levante

Untuk kedua kali dalam dua jornada terakhir, Real Madrid mendapat sambutan spesial dari sang lawan. Jika pekan lalu Barcelona yang menjadi si pelakon, Ahad (11/5), giliran Real Zaragoza yang didaulat untuk memberikan salam bagi sang campeon anyar La Liga.

Liga Spanyol memang mewajibkan mereka yang menjadi lawan, baik di partai kandang maupun tandang, untuk menyambut juara baru dengan seremoni singkat. Ketika para jugador El Real memasuki lapangan, lawan kudu “rela” berbaris sambil memberikan selamat.

Untuk kedua kali pula muncul “seremoni” khusus. Acara yang satu ini tak ada sangkut-pautnya dengan Madrid secara langsung, meski Fabio Cannavaro dkk. ikut melakoni hajatan tersebut di La Romareda. Namun, fokus cerita terletak pada Levante.

Memang, laga yang dimainkan Levante di Ciutat de Valencia, berjarak ratusan kilometer dari kandang Zaragoza itu. Namun, ternyata cukup dekat di hati para pemain Los Manos dan Los Merengues. Dengan rasa solidaritas tinggi, kedua tim membentangkan spanduk “Levante UD, Justicia”.

Maksudnya tak lain adalah keadilan untuk Levante. Maklum, Los Granotes sedang “dizalimi” manajemen klub mereka sendiri. Seolah degradasi ke Segunda A belum cukup, hak Damiano Tommasi dkk. untuk mendapatkan gaji bulanan masih harus dirampas.

Hingga pekan ke-37, pihak Ciutat de Valencia masih berutang kepada para pemain sebesar 18 juta euro. Ini termasuk pembelian pemain yang belum sepenuhnya lunas, bonus kemenangan maupun gol, sampai gaji bulanan. Manajemen mengaku tak punya uang untuk melunasinya.

Para pemain Levante berha-rap dengan adanya dukungan moral dari sesama klub Primera, hak mereka bisa dibayar. Setidaknya tindakan seperti ini terbukti bisa menarik simpati. Pekan lalu, saat para pemain Levante bergandengan tangan, Deportivo la Coruna melakukan solidaritas dengan membuang bola sejak kick-off. (shr)





Bursa Transfer
Emery Jadi Rebutan

Mari berburu pemain! Kompetisi 2007/08 belum rampung digelar, tapi bukan hal aneh bila klub-klub Primera Division jauh-jauh hari menebar jaring perangkap bernama proposal menggiurkan. Semua bermuara pada prestasi.

Unai Emery, sasaran target Sevilla dan Valencia. (Foto: Getty Images)

Mari lihat Valencia. Posisi El Che sudah aman dari mimpi buruk degradasi. Tapi, manajemen baru tetap dihantui rasa waswas ditinggal sejumlah pemain kunci, terutama David Villa.

Untuk mengembalikan status sebagai empat besar La Liga, Valencia diberitakan mendekati pelatih Almeria, Unai Emery. Bahkan, harian Sport melansir telah terjadi kesepakatan antara Valencia dan pelatih berusia 36 tahun itu.

Musim ini, kinerja Emery memang menyita perhatian. Ia mampu mempertahankan Almeria, klub promosi, berada di Primera Division. Mantan pemain di posisi gelandang itu dianggap cocok memperbaiki mimpi Los Ches, yang rusak di tangan Ronald Koeman.

Selain Emery, nama Marcelino pun ikut melambung di mata para pengamat. Seperti halnya Emery, Marcelo Garcia Toral, yang dikenal sebagai Marcelino, tak punya banyak uang untuk membangun tim. Namun, kerja Marcelino telah membawa Racing Santander dalam persaingan menuju Piala UEFA.

Tak lama setelah Emery mementahkan berita Sport soal kesepakatan antara dirinya dan Valencia, Sevilla pun bergerak cepat. Si Merah-Putih diketahui menawarkan ikatan kerja selama 2 tahun untuk menggantikan posisi Manolo Jimenez.

Kubu Sevilla sendiri tengah dihadapkan pada situasi sulit. Sejumlah pemain menjadi sasaran klub-klub yang berani memberi gaji lebih baik. Luis Fabiano tetap menjadi incaran klub-klub Premier League. Menurut Daily Mail, “mata-mata” Sir Alex Ferguson kerap hadir di stadion menyaksikan kiprah Fabiano.

Lalu, gelandang bertahan asal Mali, Seydou Keita, menjadi harapan Rafael Benitez menjaga keseimbangan Liverpool. Kata The Sun, Benitez berani menawarkan 10 juta pound kepada Sevilla demi Keita.

Walau dibantah, rumor kedekatan Christian Poulsen dengan Barcelona jelas membuat gelisah manajemen Sevilla. Bagaimana pun, niat kapten Daniel Alves, yang terang-terangan mengaku lebih memilih Barca sebagai rumah baru musim depan, dikhawatirkan menjadi pemicu hijrahnya sebagian besar pemain.

Tanpa tiket Liga Champion musim 2008/09, memang berat bagi Sevilla menjaga gairah pasukannya yang ingin berkiprah di panggung akbar antarklub Eropa. (Weshley Hutagalung)

No comments: