Thursday, May 15, 2008

Sukses & arogansi




oleh : Anthony Dio Martin

Seorang CEO dari perusahaan Fortune 100 mengatakan, "Success can lead to arrogance. When we are arrogant, we quit listening. When we quit listening, we stop changing. In today's rapidly moving world, if we quit changing, we will ultimately fail." (Sukses bisa membuat kita jadi arogan. Saat kita arogan, kita berhenti mendengarkan. Ketika kita berhenti mendengarkan, kita berhenti berubah. Dan di dunia yang terus berubah dengan begitu cepatnya seperti sekarang, kalau kita berhenti berubah, maka kita akan gagal).

Pembaca, itulah sisi negatif dari kesuksesan, yakni arogansi. Arogansi muncul saat seseorang merasa diri paling hebat, paling luar biasa, dan paling baik dibandingkan dengan yang lainnya. Penyakit mental ini bisa menjangkiti apa dan siapa saja, mulai dari organisasi, produk, pemimpin, sampai orang biasa. Khusus pada tulisan ini, kita akan membicarakan soal manusianya.

Orang sukses lalu bersombong ria sebenarnya patut disayangkan. Bayangkan saja, saat berjuang keras menggapai kesuksesan, mereka begitu terbuka untuk belajar. Mereka mau mendengarkan. Mereka mau berjerih payah, berani hidup susah, dan mengorbankan diri. Bahkan, mereka tampak sangat 'merakyat' hidupnya. Akan tetapi, itu dulu. Sayang sekali, saat kesuksesan datang, mereka lupa diri. Mungkin dia akan berkata, "Saya sudah berhasil mencapai yang terbaik. Sekarang, Andalah yang harus mendengarkan saya. Saya tidak perlu lagi mendengarkan Anda."

Hal itu diperparah lagi ketika mereka dikelilingi oleh para 'yes man' yang tidak berani angkat bicara soal kekurangan orang ini. Hal ini membuat orang itu semakin 'megalomania' , pongah, angkuh, dan egois. Ia terbelenggu oleh kesuksesannya sendiri. Ia tidak pernah belajar lagi.

Saya teringat dengan seorang klien saya. Sebagai seorang pebisnis, dia menceritakan susah payahnya membangun bisnisnya. Cerita yang mengharukan sekaligus heroik ketika dia harus tidur di kolong jembatan saat tiba di Jakarta ketika remaja. Dengan susah payah dia merangkak dari bawah untuk bertahan hidup. Menikah tanpa uang sepeser pun. Hidup di rumah kontrakan kecil. Akan tetapi, dia tidak patah arang. Dia mengamati cara kerja orang sukses, mencontoh, dan memodifikasi sendiri produknya. Sekarang, dia pun berjaya. Tiga pabrik besar ada di genggamannya.

Namun, sayang sekali. Perusahan itu sedang diterpa badai masalah internal. Pemicunya tak lain adalah sikap pemimpin yang arogan. Dia otoriter dan antikritik. "Kalau saya bisa, kalian juga harus bisa," katanya pongah. Dia pun menolak ide-ide baru. Dia mengelola perusahaan dengan serampangan. Turn over karyawan pun tinggi. Sisanya hanya kelompok para 'penjilat' yang tidak berani melawan. Dia menginginkan anak buahnya di-training. Padahal, dia sendiri yang perlu up date diri dengan training.

Arogansi bisa menghampiri siapa saja. Termasuk seorang pendidik, guru, dosen, yang tiap hari memberi suatu bagi orang lain. Saat menjalani kursus panjang di Inggris, saya pernah mendengar kisah tentang seorang trainer yang begitu arogan. Dia sempat membuat banyak orang berdecak kagum. Buku-buku best seller pun lahir di tangannya. Akan tetapi, arogansi membuatnya 'dibuang' dari komunitas di negaranya. Celakanya, sang trainer menyalahkan para rekannya. Dia pun dikelilingi oleh mereka yang selalu berkata 'ya' padanya.

Dari situ, kita belajar banyak untuk hati-hati. Kesuksesan jangan membuat kita arogan dan cenderung self centered serta tidak mau mendengarkan orang lain. Dunia begitu mengenal sosok Mao, Hitler, ataupun Stalin. Mereka berjuang dari basis bawah menuju pucuk kepemimpinan. Mereka pun berjuang untuk perubahan di masyarakatnya. Idealisme mereka sangat luar biasa. Orang pun dibuatnya kagum. Namun, mereka lupa daratan ketika sukses. Mereka memonopoli kebenaran tunggal alias antikritik dan antipembaruan. Mereka memimpin dengan tangan besi. Korban pun bergelimpangan dari tangannya. Begitu juga dalam sejarah bisnis. IBM yang begitu besar dan terkenal pernah mengalami kemerosotan saat arogansi membekap sikap dan pikiran para pemimpin mereka.

Terjebak retorika

Namun, itulah yang terjadi apabila orang berhenti belajar dan merasa diri sudah selesai. Tanpa dia sadari, lingkungannya terus belajar, berinovasi, dan berkembang. Sementara, dia mandek di posisinya. Akibatnya, kue kesuksesan yang dia peroleh lama-kelamaan menjadi basi. Tanpa sadar, kompetitor mereka bergerak jauh meninggalkan dirinya di belakang. Mereka terjebak dalam retorika, kalimat, jurus yang itu-itu saja alias usang. Arogansi telah menutup hati dan pikirannya untuk kreatif menemukan jurus dan tip-tip baru mempertahankan sekaligus mengembangkan kesuksesannya. Di sinilah, arogansi berujung pada malapetaka dan kehancuran.

Jadi, bagaimanakah tipnya agar kesuksesan kita tidak berubah menjadi arogansi? Saya menyebut tip ini dengan kata AWAS! Pertama, Aware (sadar) dengan sikap dan tingkah laku kita selalu. Meskipun sudah sukses, kita perlu memberi waktu untuk menyadari sikap dan perilaku kita di mata orang lain. Selalulah sadar apakah nada dan ucapan serta tindak tanduk kita sekarang semakin membuat banyak orang lain terluka? Apakah kita masih tetap menghargai orang lain? Apalagi orang-orang yang telah turut membawa Anda ke level sukses sekarang, apakah Anda hargai? Jangan sampai, tatkala masih bersusah payah, kita begitu respek, tetapi setelah sukses justru mencampakkan mereka.

Kedua, Waspadai umpan balik yang hanya menghibur kita tetapi tidak membuat kita belajar lagi. Hati-hati dengan orang di sekeliling kita yang hanya mengatakan hal bagus, tetapi tidak berani memberikan masukan yang baik. Kadang, masukan negatif juga kita perlukan demi perkembangan, sesukses apa pun kita.

Ketiga, Awasi dan peka dengan perubahan yang terjadi. Dalam buku Who Moved My Cheese disimpulkan bahwa kita harus selalu mencium keju kita, apakah sudah basi ataukah mulai diambil orang lain. Kita pun harus terus mencium dan peka bagaimana orang lain mengembangkan dirinya serta bisa jadi ancaman bagi kita. Jangan pula merasa diri paling hebat dan lupa belajar.

Keempat, Sopan dan rendah hati untuk belajar dari orang lain. Ada banyak artis yang ketika belum terkenal sikapnya ramah dan baik. Namun, setelah sukses, ia menjadi sangat sombong, angkuh, ketus, dan bersikap antisosial.

Nah pembaca, semoga tulisan ini menginspirasi Anda untuk meraih sukses sejati. Kesuksesan yang membuat Anda tidak arogan. Baiknya kita tutup tulisan ini dengan kalimat kuno yang seringkali sudah kita dengar. Saya hanya mengingatkan kita sekali lagi, "Di atas langit masih ada langit yang lain".


««« Saya Tidak Punya Motivasi »»»



Banyak temen-temen saya yang bilang kalo saya menjalani kehidupan dan kerjaan di kantor seperti orang yang gak punya motivasi.



Sebetulnya apa sih yang namanya motivasi? Benarkah saya termasuk orang yang tidak memiliki motivasi?



Motivasi? Banyak sekali definisi dari motivasi... mungkin secara umum, motivasi adalah kondisi yang menyebabkan kita bersemangat, terinspirasi, dan mampu optimis dalam memandang ke depan. Bukan? Yah, kira-kira deh.. baik yang muncul dari dalam diri sendiri, maupun yang dipicu dari luar diri kita (kejadian, nasehat, pelatihan, seminar, dll).

Benarkah termasuk orang yang tidak memiliki motivasi? Waduh, sepertinya yang bisa menjawab adalah diri kita sendiri. Mungkin beberapa poin di bawah ini bisa menjadi sekilas petunjuk kalau kita termasuk yang tidak/kurang memiliki motivasi:



 Setiap hari, saya merasa terpaksa untuk berangkat ke kantor
 Berat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan pada saya oleh atasan
 Pekerjaan adalah sebuah halangan dan hambatan bagi saya untuk bebas
 Hidup ini rasanya tidak adil, seberapapun keras saya mencoba, pasti akan gagal juga
 Apapun yang saya kerjakan, tidak akan mampu menyenangkan teman, atasan, atau orang-orang di sekeliling saya
 Rasanya hidup saya memang sudah ditakdirkan begini-begini saja
 Sepertinya sifat-sifat jelek saya tidak akan pernah bisa berubah
 Apapun target yang saya kejar, tidak pernah bisa saya dapatkan
 Saya capek berusaha, sepertinya saya selalu mencapai jalan buntu
 dll

Bila rasanya kita mengalami satu atau beberapa hal diatas, mungkin kita bisa mengkategorikan diri kita sendiri sedang mengalami yang namanya Kurang Termotivasi dalam pekerjaan atau hidup kita. Harap tenang, ini bukan akhir dari dunia kan? Setiap orang mengalami naik turun dalam semangat atau motivasi, yang penting adalah, bagaimana cara kita mengatasi diri kita sendiri ketika kita sedang mengalami penurunan dalam motivasi. Perlu kita ketahui, bahwa penurunan motivasi dapat kita manfaatkan, tetapi ini semua tergantung pada pilihan kita. Coba bayangkan sebuah busur panah, apakah kita sanggup melontarkan anak panah sejauh jauhnya tanpa menarik mundur tali busur itu terlebih dahulu? Tidak bukan, sanggupkah kita melihat apapun yang kita alami, kegagalan, kesulitan, termasuk menurunnya motivasi, sebagai proses alami untuk menarik busur kemajuan kita? Bila kita termasuk orang yang sanggup melihat itu sebagai sebuah proses yang harus kita lalui dalam mencapai kemajuan atau apapun yang kita inginkan, maka, turunnya motivasi kita masih berada dalam taraf yang wajar dan sehat. Tetapi, kalau turunnya motivasi kita itu sudah mulai membuat kita tidak lagi mampu melihat harapan di depan, mulai mengganggu emosi kita secara terus menerus (rasanya seperti terjun bebas...tanpa pegangan..), serta masih banyak lagi hal negatif yang kita ciptakan secara terus menerus, maka itu tandanya kita perlu mulai mencari bantuan untuk menemukan cara mengangkat motivasi diri kita sendiri, dari dalam...



Jadi, termasuk yang manakah kita?



Bagaimana kita tau kalo kita butuh motivasi? Bagaimana cara memotivasi diri?

Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, ketika mulai terlihat tanda tanda yang tidak sehat, seperti:

 Hilangnya berbagai harapan di depan (yang sebelumnya kita miliki)
 Terganggunya emosi secara terus menerus (setiap hari, bahkan setiap saat, sensitif..)
 Mulai bermasalahnya hubungan dengan orang-orang disekitar kita (akibat sikap dan perilaku yang kita tunjukkan)
 Bermunculannya berbagai kalimat negatif yang ditujukan pada diri kita sendiri

Maka sepertinya itulah saat kita membutuhkan motivasi, baik dengan memotivasi diri kita sendiri, maupun mencari bantuan orang yang kita percaya dan nyaman untuk membantu kita menemukan kembali motivasi dalam diri.

Caranya memotivasi diri kita sendiri? Pertanyaan sederhana yang menarik. Kenapa? Karena musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Ketahuilah, bahwa orang lain mungkin tidak sanggup mengetahui semua apa yang telah kita lakukan, pikirkan, dan rasakan, tetapi diri kita sendiri tahu kan? Ketahuilah, bahwa memberikan nasehat pada orang lain (seperti yang saya lakukan sekarang...) lebih mudah daripada memberikan nasehat dan berbagai kata-kata bijak pada diri sendiri... percayalah, saya juga merasakan hal yang sama... Lalu, kembali, bagaimana cara kita bisa memotivasi diri sendiri? Ada langkah mudah untuk mampu memotivasi diri kita sendiri:

 Sadarilah apa yang mampu membuat kita merasa sendirian, jatuh, tidak bersemangat. . termasuk sifat dan perilaku kita yang mampu mengarahkan kita menuju pada perasaan kurang/tidak termotivasi tersebut.
 Terima semua penyebab tersebut apa adanya, itulah diri kita, itulah yang menjadikan kita seutuhnya... dengan menerima itu semua, kita baru saja mengenali dan mengakui diri kita seutuhnya... jadi kita tau kan, mana yang harus dirubah, dan dari mana mulainya.
 Mulai untuk merubahnya, dari hal yang paling kecil (tidak usah lagi bertanya, bener atau salah! Hindari menghabiskan waktu untuk CUMA menimbang benar atau tidak yang kita lakukan. Just do it! Nanti juga ketauan), dan yang terpenting, mulai dari SEKARANG (nggak ada lagi "saya mulai besok pagi" atau "pas ada waktu, saya akan lakukan", nggak... sekarang...) .

So, sudah tahu? Sekarang kendali sepenuhnya ditangan kita, tinggal mau atau tidak kita lakukan, itu aja... kalau kita masih terkendala dengan "belum ada waktu", "belum punya kesempatan", "belum tau mau mulai dari mana", itu semua pilihan kita.

Kita memang tidak bisa menolak atau memilih hal-hal yang sedang atau sudah terjadi pada diri kita, tapi kita bisa memilih apa reaksi yang akan kita lakukan...



Ia tidak dipandang lagi sebagai beban.

Jenis pekerjaan di bank kami menuntut para pegawai laki-laki atau perempuan berjalan kaki sendirian di kawasan pedesaan, kadang sampai sejauh 8 km untuk setiap tujuan. Orang tua para calon pegawai perempuan merasa hal itu memalukan, bahkan aib. Meski mereka mungkin telah mengizinkan anak gadisnya duduk di belakang meja kantor, mereka tidak bisa menerima anaknya bekerja sepanjang hari untuk Grameen di pedesaan. Lalu bagaimana caranya agar pegawai perempuan bisa mudah berpergian dari satu tempat ke tempat lain? Pegawai laki-laki bisa bersepeda di Bangladesh, tetapi itu sering dianggap tidak patut untuk perempuan. Kami membeli sepeda olahraga dan menyelenggarakan pelatihan agar para pegawai perempuan bisa bersepeda dengan percaya diri. Namun di beberapa wilayah, penduduk lokal akan menyerang mereka karena bersepeda. Meski membolehkan perempuan naik gerobak sapi, bajaj, becak, bahkan sepeda motor, orang-orang yang konservatif dalam beragama tidak bisa menerima perempuan bersepeda. Bahkan hingga kini, 25 tahun kemudian, ketika nasabah perempuan kami mencapai 94 persen, para pegawai perempuan kami masih secara reguler menghadapi rasa permusuhan dan diskriminasi di pedesaan tempat mereka bekerja. Ketika seorang pegawai perempuan mengunjungi sebuah desa untuk pertama kali, bukanlah hal luar biasa bila penduduk desa berkerumun dan mengamatinya. Mereka sering menerima kritikan dari penduduk desa yang tidak terbiasa melihat perempuan di mana pun kecuali di rumahnya.

Kami biasanya mencoba merekrut pegawai perempuan ketika mereka baru lulus sarjana dan sedang menunggu untuk dinikahkan atau telah menikah dengan seorang suami yang sedang menganggur. Umumnya, bagi perempuan yang belum menikah, mendapatkan pekerjaan bisa langsung mengurangi tekanan keluarga untuk menikah. Selain itu, memiliki pekerjaan juga meningkatkan prospek pernikahannya secara dramatis. Ia tidak dipandang lagi sebagai beban.

Mempertahankan pegawai perempuan terbukti sangat sulit. Biasanya, jika seorang pegawai perempuan Grameen menikah, kerabat suami menekannya untuk berhenti bekerja. Mereka tidak ingin seorang perempuan muda “bermartabat” berjalan kaki sendirian keliling desa. Mereka juga kuatir bila ia tidak bisa membela diri kalau-kalau ada masalah. Sesudah kelahiran anak pertama, tekanan untuk berhenti bekerja meningkat. Dan sesudah kelahiran anak kedua atau ketiga, pegawai perempuan sering berkeinginan menggunakan lebih banyak waktunya bersama anak-anaknya. Dan jalan kaki berkilo-kilo meter yang dilakukannya saat masih gadis tidak lagi mudah buatnya. Ketika kami mengumumkan program pensiun tahun 1994, yang meliputi pilihan pensiun dini, kami sedih —meski tidak terlalu kaget—karena banyak pegawai perempuan memilih meninggalkan Grameen. Di konferensi-konferen si internasional kami sering dikritik karena tidak cukup memiliki pegawai perempuan. Saya yakin kebanyakan mereka yang mengkritik kami tidak memahami realitas sosial di Bangladesh, tetapi saya akui kritik mereka telah mendorong kami melipatgandakan upaya-upaya dan memikirkan cara baru dalam mempertahankan pegawai perempuan. Nyatanya, di tahun 1997 kami merayakan promosi seorang perempuan ke posisi manajer wilayah, posisi paling senior di Grameen untuk tingkat lapangan. Tetapi kehilangan banyak pegawai perempuan di semua lapisan akibat program pensiun dini sejak 1994 cukup mematahkan semangat.


Sikat Mafia Impor BBM, Jangan Sengsarakan Rakyat



Jakarta – Sejumlah ekonom yang berorientasi pada kepentingan ekonomi nasional menantang debat terbuka atas kebijakan pemerintah Yudhoyono-Kalla yang ingin menaikkan harga BBM. Kebijakan pemerintah Yudhoyono-Kalla yang berencana menaikkan harga BBM dinilai merupakan kebijakan yang terlalu berani melihat kondisi masyarakat yang hidupnya sudah dan semakin terimpit beban berat.
Demikian pendapat yang dihimpun dari sejumlah ekonom, yakni Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia dan mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli, Ekonom Tim Indonesia Bangkit Ichsanuddin Noorsy dan Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada M Maksum.


Menurut Rizal Ramli, presiden dan para menterinya telah melakukan kebohongan publik, dengan berkali-kali menyatakan kenaikan harga BBM merupakan pilihan terakhir. Mereka cenderung mencari solusi gampangan, dengan mengalihkan beban ke pundak rakyat yang sudah menderita. “Kehidupan rakyat sudah sangat berat. Kondisi sekarang sangat berbeda dengan tahun 2005. Rakyat kini sudah babak belur dihantam kenaikan harga pangan dan merosotnya pendapatan. Sementara itu, omzet UMKM anjlok hingga 30-40 persen. Semua ini terjadi karena pemerintah tidak mampu menstabilisasikan harga. Saya tidak habis mengerti, bagaimana mungkin pemerintah mengabaikan kenyataan ini. Ini kok malah mau menaikkan harga BBM lagi,” tukas Rizal.

Rizal mengaku sangat prihatin dengan pembentukan opini yang dilakukan pemerintah dan berbagai lembaga penganut Jerat Washington (Washington Consensus), bahwa seolah-olah kenaikan harga BBM adalah langkah terakhir. Kalau saja pemerintah kreatif, mau dan berani, sejatinya banyak alternatif lain untuk menyelamatkan APBN tanpa harus menaikkan BBM. Beberapa langkah itu, antara lain mereformasi tata niaga migas dan menghapuskan mafia impor migas. "Telah menjadi rahasia umum, proses pengadaan dan distribusi BBM oleh Pertamina sarat dengan KKN dan ketidakefisienan. Yudhoyono harus berani menyikat mafia yang mengutip minimal US$ 2/barel dari impor minyak. Kenapa ini tidak dilakukan?" katanya.
Rizal Ramli menilai Yudhoyono tidak berani melakukan renegosiasi dengan kreditor untuk memperoleh penundaan pembayaran utang, tidak berani mengurangi subsidi bank rekap, tidak berani memberantas mafia impor BBM, dan tidak mampu mengurangi inefisiensi di Pertamina dan PLN.

“Tetapi Presiden dan Wapres sangat berani jika membuat kebijakan yang menyusahkan rakyat,” tukasnya. Noorsy juga menantang pemerintah dan menteri-menteri ekonomi untuk berdebat soal kebijakan kenaikkan BBM. Pemerintah sebenarnya memiliki banyak opsi namun tidak mau dan tidak berani melakukan. Selain menaikkan BBM, pemerintah bisa melakukan penghentian korupsi ekspor-impor pengadaan BBM, menghentikan biaya cost recovery yang merugikan, melakukan penundaan pembayaran utang, transparan menjelaskan kondisi net cash in dan net cash out (arus dana yang masuk dan keluar) akibat kenaikan minyak dunia. Ekonom yang lebih suka disebut beraliran nasionalis-struktur alis ini mendesak pemerintah untuk tidak lagi mengikuti kebijakan-kebijakan menyesatkan dari ekonom-ekonom pasar bebas yang tidak paham ekonomi-politik internasional. “Para tim ekonomi hanya semata-mata melihat apa yang disampaikan IMF, Bank Dunia, ADB dan investor sebagai hal yang ideal dalam menangani perekonomian nasional,” tandasnya.


M Maksum menyatakan kenaikan BBM akan semakin menyengsarakan para petani yang sudah terimpit kenaikan kebutuhan pokok. “Kenaikan harga BBM akan menyebabkan harga beli terhadap kebutuhan pokok naik tetapi harga jual petani menurun,” katanya. Petani terpaksa harus menanggung kenaikan biaya transportasi. Ia menambahkan akibat kenaikan BBM akan semakin menyengsarakan buruh tani di pedesaan. “Kenaikan biaya produksi menyebabkan pengurangan tenaga kerja buruh sehingga akan banyak buruh tani yang kehilangan pekerjaan,” tandasnya. Pemerintah bertindak serampangan dan hanya pintar menyusahkan masyarakat kelas bawah.

Antrean Panjang BBM
Kekhawatiran terhadap tingginya harga BBM yang akan diumumkan pemerintah, membuat masyarakat beramai-ramai memborong BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) maupun di pengecer. Dari pantauan SH di beberapa SPBU besar di Kota Malang, sejak Senin (12/5), pembelian premium dan solar meningkat antara 2-5 kiloliter per hari, paling banyak oleh pengendara sepeda motor. Untuk mengantisipasi penimbunan, di tiap SPBU dipasang tulisan larangan pembelian dengan jerigen.

Diperkirakan pembelian akan terus meningkat mendekati akhir Mei sebagai batas waktu dinaikkannya harga BBM. “Penjualan premium pada hari biasa sekitar 25 kiloliter naik menjadi 30 kiloliter,” ungkap Sugiyanto, petugas SPBU Jl Panglima Sudirman. Pembelian solar juga mengalami kenaikan sekitar 2 kiloliter, dari biasanya 8 kiloliter menjadi 10 kiloliter per hari. Di Sumatera Barat, stok premium dan solar juga semakin menipis. Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah pengecer dengan menjual premium hingga Rp 10.000 per liter. Di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), kondisi ini sudah berlangsung sejak seminggu lalu, dengan antrean panjang di tiga SPBU.

Tidak jauh beda dengan Pasaman Barat, BBM di Pesisir Selatan juga meningkat di tingkat pengecer, mencapai Rp 6.000 per liter, mengakibatkan antrean panjang di beberapa SPBU. Begitu pula di Solok, stok BBM semakin menipis karena diserbu masyarakat.
Selain bensin, ada pula warga yang memanfaatkan momen rencana kenaikan BBM dengan menimbun solar. Seperti yang dilakukan AF (29) warga Jl Rayid Baroneang Pariaman, yang diringkus polisi dengan barang bukti 1.000 liter solar subsidi yang akan dibawa keluar kota. Asisten II Setprov Sumbar, Surya Dharma Sabirin, menjelaskan pihaknya akan mengeluarkan kebijakan pembatasan pembelian BBM melalui jerigen di SPBU.

Sementara itu, demo penolakan kenaikan harga BBM terus berlanjut di hampir semua wilayah. Senin kemarin, Ikatan Muhammadiyah Malang (IMM) Komisariat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdemo di Kantor DPRD Kota Malang. Selain berorasi, mereka juga membagikan selebaran berisi ajakan penolakan kenaikan harga BBM.

Demikian pula unjuk rasa di Pekanbaru, dilakukan oleh ribuan massa yang tergabung dalam Sentral Gerakan Rakyat (Segera) dan Forum Komunikasi Mahasiswa Peduli Riau (Forkompari) , dilakukan di depan kediaman gubernur, Gedung DPRD Riau, dan mendatangi sejumlah SPBU. Aksi massa ini nyaris ricuh dan terjadi insiden saling dorong dengan polisi. Tetapi akhirnya polisi mengalah dan membiarkan koordinator lapangan dan simpul mengendalikan massanya.

Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Jawa Barat pun tegas menolak rencana kenaikan harga BBM. Menurut Ketua Organda Jabar, Andriansyah, naiknya harga BBM justru membuat load factor (jumlah penumpang) angkutan umum semakin menurun, padahal operasional cost (biaya operasilnal) -nya bertambah. Jika harga BBM naik 30 persen, berarti biaya operasionalnya naik 10-20 persen, dan jumlah penumpang turun 20 persen.

Ia tidak begitu antusias menanggapi kebijakan Menteri Perhubungan yang memperbolehkan kenaikan tarif hingga 15 persen. Sebab selama ini saja jumlah penumpang turun 50 persen akibat semakin banyaknya orang yang beralih menggunakan sepeda motor. Idealnya, jumlah penumpang sekitar 75 persen.

Jumlah armada angkutan umum di Jabar 3.400 unit untuk angkutan kota dalam propinsi (AKDP) dan 2.300 unit untuk angkutan kota antar propinsi. Sebanyak 60 persen di antaranya merupakan angkutan kelas ekonomi. Andriansyah mengungkapkan selama ini hanya 70 persen armada yang beroperasi, dan dipastikan jumlah ini akan bertambah sebagai imbas kenaikan harga BBM.
Jika pemerintah tidak memberikan subsidi, maka armada kelas ekonomi akan berkurang, sehingga lebih banyak armada layanan komersial.
(sigit wibowo/eka susanti/purwandi/denny w
_


Gagalnya Kebijakan Energi

Oleh Brian Yuliarto

Hari-hari menjelang diumumkannya kenaikan harga BBM oleh pemerintah, praktis menjadi hari yang mencemaskan bagi seluruh rakyat Indonesia. Janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diucapkan pada jamuan makan dengan sejumlah tokoh dan asosiasi perempuan di Istana, 18 April lalu, bahwa harga BBM tidak akan naik, seolah menjadi angin surga yang bertiup sangat cepat.

Kecemasan rakyat ini sangat beralasan, mengingat daya beli masyarakat yang belum naik ternyata harus berhadapan dengan berbagai kenaikan harga kebutuhan pokok. Penyebabnya jelas, kebijakan energi di negeri ini masih sangat tergantung pada BBM (lebih 50% sumber energi Indonesia masih berasal dari BBM) sehingga saat BBM naik, hampir semua sektor terpukul.

Keadaan ini jelas menunjukkan sangat lemahnya ketahanan energi Indonesia. Mengelola harga BBM memang bukan barang yang mudah bagi siapa pun yang memimpin negeri ini. Dengan produksi minyak yang masih belum bisa di tingkatkan sementara konsumsi minyak justru meningkat secara linier setiap tahunnya, memaksa Indonesia menjadi net importer minyak. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara yang menderita saat harga minyak tinggi, meskipun produksi minyak kita mencapai 950 ribu barel per hari.

Terlepas dari keterkejutan banyak kalangan di mana harga minyak dunia bergerak dengan sangat liar hingga menyentuh batas 126 dolar AS, sebenarnya fenomena tren kenaikan harga minyak sudah jauh-jauh diprediksi oleh banyak analis energi. Dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi di Cina dan India serta konsumsi yang tetap besar pada Amerika, Eropa, dan Jepang membuat sedikit saja goncangan pada negara-negara penghasil minyak akan menjadi pemicu bergeraknya harga minyak dunia.

Stephen Leeb, Presiden Leeb Capital Management dan Glen Strathy telah meramalkan kenaikan harga minyak bumi yang menggila dalam bukunya The Economic Collapse, How You Can Thrive When Oil Costs $200 A Barrel (2006). Robert Kiyosaki juga memprediksikan hal ini pada April 2006 saat harga minyak dunia melonjak dari kisaran 55-60 dolar AS per barel menjadi 75 dolar AS per barel untuk pengiriman Juni 2006. Saat itu Kiyosaki menyatakan bahwa krisis ekonomi global akibat harga minyak yang terjadi pada tahun 1973 dan 1979 sangat mungkin terjadi karena harga minyak akan tetap tinggi dan melampaui 100 dolar AS per barel.

Analis energi Goldman Suchs Argun Murti, bahkan memprediksikan pergerakan harga minyak akan terus liar dan sangat mungkin menyentuh level 200 dolar AS per barel, jika kondisi pasar masih seperti ini dalam enam bulan ke depan.

Liarnya harga minyak sebenarnya bukan hal baru. Krisis pertama terjadi pada September 1973, saat negara-negara OPEC menahan produksi minyaknya hingga mencapai 19,8 juta barel per hari. Saat itu terjadi kenaikan harga minyak mencapai lebih dari 300% dari 2,9 dolar AS per barel menjadi 11,65 dolar AS per barel. Krisis minyak kembali terjadi tahun 1979 saat revolusi Iran. Meskipun suplai minyak hanya berkurang 3% dari total pasar minyak dunia, kekhawatiran akan terjadinya gejolak lebih jauh di timur tengah mampu menaikkan harga minyak mencapai 42 dolar AS per barel dari semula 15 dolar AS per barelnya.

Gelombang krisis energi terjadi lagi sebelas tahun kemudian, saat terjadi invasi Irak ke Kuwait pada tahun 1990 yang mengganggu 8% dari suplai ke pasar minyak dunia. Terganggunya pengapalan minyak dari kedua negara ini menyebabkan naiknya harga minyak dunia dari sekitar 21,5 dolar AS per barel menjadi 28,30 dolar AS dalam waktu hanya satu bulan, pada Januari hingga Februari 1990.

Krisis minyak terakhir terjadi lagi pada tahun 2005 saat pasokan minyak terganggu karena badai Katrina yang juga menyebabkan beberapa kilang produksi di Amerika rusak dan disusul dengan kerusuhan di negara produsen minyak Nigeria. Kekhawatiran ini menyebabkan naiknya harga minyak dari sekitar 47 dolar AS per barel menjadi 65 dolar AS per barel. Lebih jauh, sesungguhnya tren pergerakan harga minyak sejak 2003 menunjukkan konsistensi kenaikan yang konstan.

Gelombang krisis energi yang disebabkan oleh minyak, sebenarnya merupakan suatu pelajaran berharga bahwa minyak merupakan komoditas yang sangat rentan terhadap terjadinya krisis ekonomi global. Tidak heran, sejak dua krisis minyak di tahun 1973 dan 1979 banyak negara melakukan perubahan besar-besaran kebijakan energi nasionalnya. Diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan energi nasional terhadap suplai minyak bumi menjadi tren baru di banyak negara di samping efisiensi energi (penghematan energi) yang dilakukan secara terstruktur.

Kegagalan energi

Kebijakan energi Indonesia sebenarnya telah memasukkan program diversifikasi energi untuk mengurangi konsumsi minyak bumi dari total konsumsi energi di Indonesia. Berbagai kebijakan energi nasional yang dikeluarkan pemerintah sejak tahun 1981, selalu memasukkan program diversifikasi energi sebagai salah satu program utamanya.

Sayangnya, berbagai program diversifikasi energi itu sukar dilihat hasilnya. Kegagalan kebijakan diversifikasi energi di Indonesia terlihat dari lambatnya pertumbuhan energi non-BBM dan masih tingginya konsumsi BBM. Bahkan, konsumsi BBM Indonesia naik terus setiap tahunnya, meskipun besaran persentasenya berkurang terhadap total energi nasional. Konsumsi energi di Indonesia (PIE, 2002) menunjukkan bahwa pada tahun 1990 pengunaan BBM mencapai 76% dari total energi final nasional, sementara di tahun 2003 BBM masih menyumbang 63%. Jika dikonversi dalam barel per hari, konsumsi minyak Indonesia naik secara signifikan dari hanya 621 ribu barel per hari pada tahun 1990 menjadi 1,132 juta barel per hari di tahun 2003 (BP world energy 2007).

Di lain sisi, gas alam dan batu bara yang diharapkan dapat menjadi sumber energi alternatif di Indonesia mengalami kenaikan yang tidak signifikan dari 10% di tahun 1990 menjadi 17% di tahun 2003 untuk gas alam, dan batubara dari 4,5% di tahun 1990 menjadi hanya 8% di tahun 2003. Keadaan yang jauh berbeda dapat dilihat pada negara tetangga Malaysia yang secara drastis mampu menurunkannya. Dalam rentang waktu hanya tiga tahun, antara tahun 2000 dan 2003, Malaysia mampu menurunkan secara drastis konsumsi minyak bumi dari 53,1% menjadi di bawah 10%, sementara gas bumi naik dari 37,1% menjadi 71%. Batu bara dan PLTA naik dari 4,4% dan 5,4% menjadi 10% dan 11,9% (Abdur Rahman, 2005).

Penghematan energi yang dikeluarkan pemerintah juga masih sebatas retorika saja. Hemat energi yang didengungkan berkali-kali oleh Presiden SBY lebih ditekankan pada pengurangan konsumsi energi pada pengguna akhir energi (end user). Padahal, penghematan pada pengguna akhir energi efektivitasnya jauh lebih rendah daripada efisiensi pada infrastruktur energi seperti pembangkit, transmisi, dan sistem infrastruktur masyarakat lainnya.

Mengutip pendapat Geller 2006 bahwa keberhasilan banyak negara dalam kebijakan penghematan/ efisiensi energi ditentukan oleh kesuksesan dalam melakukan penghematan energi pada sistem infrastruktur energi dan sistem pengawasannya. Perlu segera dibuat SOP hemat energi bagi bangunan komersial dan perumahan. Audit energi bagi pembangkit dan industri juga perlu segera dilakukan serta standar efisiensi pengeluaran panas dan energi pada industri juga perlu segera ditetapkan.

Di lain sisi, kebijakan pembangunan negeri ini juga masih belum menunjukkan keberpihakan pada strategi pengurangan BBM dan penghematan energi. Pembangungan infrastruktur masih menghasilkan pemborosan energi dan ketergantungan yang sangat besar pada BBM. Tiga infrastruktur dasar yaitu transportasi, industri, dan pembangkit listrik semuanya masih didominasi oleh BBM.

Sistem transportasi di Indonesia masih belum bertumpu pada sistem transportasi massal. Bahkan, di kota-kota besar pun belum ada sistem transportasi masal yang andal. Pemerintah cenderung membangun jalan tol yang mendorong lahirnya kendaraan pribadi sebagai alat transportasi utama, daripada sistem angkutan masal seperti kereta api.

Sistem distribusi barang di negeri ini juga masih bergantung pada transportasi yang berbasis pada BBM. Tidak heran jika sektor transportasi mengonsumsi jumlah BBM yang sangat besar yang mencapai 47% dari total konsumsi BBM nasional, disusul oleh sektor industri 24%, kemudian baru rumah tangga 18,2% (A.S. Hidayat, 2005).

Kekurangcepatan pemerintah dalam kebijakan energi di atas, ternyata masih dilengkapi dengan buruknya pengelolaan produksi minyak bumi di Indonesia. Inefisiensi dan rendahnya produksi masih menghiasi keseharian pengelolaan minyak bumi di Indonesia. Pertamina yang sempat menjadi perusahaan ternama dunia, justru terpuruk setelah berusia lebih dari 30 tahun.

Berbagai kondisi di atas menunjukkan bahwa pemerintah belum menyadari secara benar bahwa ketergantungan Indonesia pada minyak bumi merupakan bom waktu terjadinya krisis moneter di negeri ini. Kenyataan bahwa krisis APBN yang disebabkan melambungnya harga minyak selama beberapa kali di era pemerintahan SBY, belum disikapi secara serius oleh pemerintah.

Krisis ekonomi karena kenaikan harga minyak dunia masih direspons secara hit and run dengan sebatas mengutak-atik APBN tanpa melakukan perubahan fundamental pada kebijakan energi di Indonesia. Jika ini yang masih terjadi, sebenarnya kita sedang memperbesar bom waktu bagi negeri ini. Tanpa perubahan kebijakan energi secara mendasar, dapat dipastikan rakyat Indonesia akan terus menderita akibat masih liarnya harga minyak dunia. Semoga kenaikan BBM kali ini menjadi penderitaan yang terakhir bagi rakyat ini.***

Penulis, Direktur Eksekutif Indonesia Energy Institute (Indeni), staf pengajar Teknik Fisika ITB.
__._,_.___





RINGKASAN

* Kenaikan tipis inflasi inti AS mengindikasikan pelambatan ekonomi yang mengurangi tekanan inflasi, seiring perusahaan tidak dapat menaikkan harga.
* Suku bunga AS dapat dinaikkan dalam waktu yang tepat seiring pulihnya pertumbuhan ekonomi, ungkap Presiden Fed of San Francisco, Janet Yellen.
* Freddie Mac mengekspektasikan berlanjutnya pelemahan di sektor perumahan dan ekonomi AS.
* Volcker: penting untuk meyakinkan investor agar tidak kehilangan kepercayaan akan dolar AS.
* Kejatuhan harga obligasi pemerintah dan kenaikan harga grosir Jepang memicu spekulasi BoJ untuk menaikkan suku bunga tahun ini.
* Emas tidak banyak berubah setelah dolar membalikkan kenaikannya terhadap euro; minyak jatuh, setelah Iran meyakinkan bahwa negara ini tidak berencana untuk mengurangi ekspor.

Harga Barang AS Naik Tipis di Bulan April
Indeks Harga Konsumen (CPI) utama dan CPI inti bulanan untuk April dilaporkan dibawah estimasi dan meningkat dari Maret. Dalam basis tahunan CPI utama 3.9%, turun 0.1% dari 4.0% di Maret, sementara CPI utama naik 2.3% dari 2.4% di Maret. Berkurangnya harga terjadi paska penurunan biaya furniture dan hotel yang stagnan namun kenaikan harga pangan terbesar dalam 18 tahun terakhir. Banyak perusahaan menurunkan harga untuk meningkatkan permintaan setelah ekonomi tumbuh dalam laju terendah di 2 triwulan terakhir sejak resesi terakhir. Kenaikan tipis harga inti ini merupakan berita baik bagi pembuat kebijakan Fed, yang bulan lalu mengatakan ketidakpastian prospek pada inflasi masih “tinggi”. Laporan ini mengindikasikan bahwa pelambatan ekonomi kini mulai mengurangi tekanan inflasi, seiring perusahaan tidak dapat menaikkan harga. Kendati pemerintah menetapkan harga bahan bakar, biaya masih relatif tinggi dan menjadi ancaman bagi pengeluaran konsumen pada barang utama. Kenaikan tajam harga pangan cenderung berdampak sama.

Fed-Yellen Melihat Peluang Kenaikan Suku Bunga
Suku bunga AS telah turun hingga level yang tepat untuk mendorong perekonomian dan dapat dinaikkan dalam waktu yang tepat seiring pulihnya pertumbuhan, ungkap Presiden Fed of San Francisco, Janet Yellen. "Saya sangat senang bila pasar future memang benar " menjawab keinginan apakah Fed harus menaikkan suku bunga akhir tahun ini, kata Yellen kepada wartawan setelah memberikan pidato di konferensi CFA di Vancouver. "Masih sangat awal untuk menentukan apakah bulan Desember merupakan waktu yang tepat." Pasar derivatif menunjukkan kenaikan federal funds rate ke 2.25% dari level 2% saat ini pada pertemuan FOMC di Desember. Yellen, bukan anggota pengambil keputusan FOMC di 2008, memberitahukan reporter bahwa kenaikan suku bunga merupakan sinyal pulihnya ekonomi, tapi akan ada perlambatan sebelumnya, yang bukan menjadi alasan untuk penurunan suku bunga lebih lanjut.
Freddie Mac Melaporkan Kerugian Lebih Kecil Dari Perkiraan
Freddie Mac, penyedia pembiayaan hipotek perumahan AS kedua terbesar, mengatakan kerugian di Q1 melebar tipis sejalan kerugian di sektor kredit. Direktur dan Kepala Eksekutif Richard F. Syron menyebutkan perusahaan mengekspektasikan “adanya pelemahan yang berlanjut pada lingkup perumahan dan ekonomi yang secara negatif berimbas pada kinerja keseluruhan hingga akhir tahun ini, kami telah menempatkan Freddie Mac pada pondasi yang lebih baik untuk dikelola sehingga dapat bersaing dengan yang lain di jangka panjang.” Melihat kedepan, Freddie mengharapkan pengeluaran terkait kredit masih tinggi seiring tertekannya perumahan AS.
Volcker Mengungkapkan Pentingnya Mempertahankan Kepercayaan Akan Dolar
Mantan pimpinan Fed, Paul Volcker pada hari Rabu mengatakan penting untuk meyakinkan investor agar tidak kehilangan kepercayaan akan dolar AS. "Jika ada kehilangan kepercayaan, maka kita berada dalam masalah. Ini adalah sesuatu yang harus diwaspadai," ungkap Volcker kepada Komite Ekonomi Gabungan Kongres. Volcker mengingatkan tanpa adanya perhatian yang khusus akan penurunan dolar dan inflasi, AS akan menghadapi masalah inflasi yang sama, atau malah lebih. "Hal ini harus menjadi prioritas kita bersama, tanpanya, kita akan menghadapi kembali inflasi seperti era 1970 atau malah lebih buruk," kata Volcker.
Inflasi dan Obligasi Jepang
Harga obligasi pemerintah Jepang jatuh, mendorong imbal hasil dengan tenor 10 tahun pada level tertinggi dalam 7 bulan, setelah kenaikan harga grosir memicu spekulasi bank sentral akan menaikkan suku bunganya tahun ini. Harga obligasi turun terbesar dalam 2 minggu setelah BoJ mengatakan harga produsen naik dengan cepat dalam 3 dekade terakhir di bulan April. BoJ telah mengumumkan niatnya untuk menaikkan suku bunga, namun kenaikan bunga belum terjadi setidaknya hingga ekonomi AS mendapatkan pondasi yang solid yang dapat menjamin pertumbuhan. Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi akan menguatkan mata uang, yang tidak diinginkan oleh eksportir Jepang saat ini.
Review Komoditas
Emas tidak banyak berubah pada hari Rabu setelah dolar membalikkan kenaikannya terhadap euro, dan permintaan dari pembuat perhiasan di Asia dan Timur Tengah yang membantu rebound emas dari nilai terendah dalam satu minggu. Harga minyak yang rendah mengurangi sentimen, tapi ekspektasi pelemahan dolar akan dapat mengangkat emas dalam waktu dekat. Dolar rebound terhadap euro seiring penguatan saham AS yang dipicu bagusnya data harga konsumen, membuat komoditas berdenominasi dolar menjadi mahal. Sementara itu, minyak jatuh, menjauh dari nilai tertinggi $127/barrel setelah Iran meyakinkan bahwa negara ini tidak ada rencana untuk mengurangi ekspor dan supplai inventori AS yang naik.
Harga Grosiran Jepang Menguat Akibat Tingginya Harga Komoditi
Data harga grosiran Jepang menguat cepat dalam tiga dekade di bulan April, mendorong perusahaan untuk membebankan tingginya biaya kepada klien atau mengorbankan laba. Harga produsen naik 3.7% dari setahun silam, setelah naik 3.9% di Maret, menurut Bank of Japan di Tokyo. Estimasi ekonom yang di survei Bloomberg News 3.6%. Obligasi jatuh akibat spekulasi bahwa bank sentral akan menaikkan bunga tahun ini guna mengatasi inflasi. Gubernur Masaaki Shirakawa menyebutkan tingginya harga serta lambatnya pertumbuhan luar negeri merupakan ancaman terbesar bagi Jepang. ``Dengan melemahnya belanja konsumen dan penyusutan laba, ekonomi tetap mengandalkan permintaan asing,'' tutur Seiji Adachi.
Produksi Industri Zona Eropa
Indeks produksi industri, yang mengukur output industri kawasan Eropa, jatuh di bulan Maret untuk pertama kalinya sejak 4 bulan terakhir, sebesar 0.2%, sejalan pembuat manufaktur terpukul oleh apresiasi Euro serta tingginya harga minyak. Para ekonom mengekspektasikan 0.3%. Jika dirinci industri secara individual, produksi untuk energi mengalami kenaikan 2.7%, produk menengah jatuh 0.2%, produk non-durable menurun 0.5%, barang modal jatuh 1.1%, sementara durable goods menurun 1.5%. Seiring pelambatan ekonomi Global, besar kemungkinannya sektor manufaktur Eropa melambat lebih jauh.
BOE Mengekspektasikan Inflasi Akan Naik
BoE mengatakan inflasi akan semakin melaju, dan membutuhkan “sejumlah” penjelasan dari Gubernur Mervyn King kepada pemerintah dan hal ini akan menunda pengambil kebijakan untuk memangkas suku bunga lebih jauh. Prediksi bank sentral menunjukkan inflasi akan melampaui ambang batas pemerintah sendiri di 3% untuk beberapa kwartal. Bank juga menyebutkan inflasi akan meroket lebih dari target 2% dalam 2 tahun jika suku bunga jadi dipangkas hingga 4.5% di tahun 2009, seperti yang diperkirakan investor. Inflasi memang masih berlanjut menjadi problem utama BoE yang harus dihadapi saat bersamaan dengan ekonomi yang semakin melemah.
Nikkei Ditutup Tinggi Dalam 4-bulan, Eksportir Menguat
Bursa Nikkei menguat 1.2% di hari Rabu ditutup tinggi dalam empat bulan akibat pabrik industri robot Fanuc Ltd dan eksportir lainnya menguat akibat pelemahan yen, meski perbankan sempat terseret setelah komentar pesimis dari Pimpinan Fed A.S Ben Bernanke. Pioneer Corp terlempar 17.5 persen, penurunan harian terbesarnya lebih dari 20 tahun, setelah perusahaan elektronik ini memprediksi kerugian di tahun ke limanya. Namun pasar juga mendapat dorongan dari Toho Zinc Co Ltd dan perusahaan tembaga seng lainnya terkait melejitnya harga tembaga setelah kelompok riset mengatakan gempa di propinsi Sichuan Cina telah menyebabkan setengah juta ton dari kapasitas peleburan tembaga tidak diproduksi.
Bursa Hong Kong Stabil Seiring Kekhawatiran Gempa Berkurang
Bursa Hong Kong bertahan kokoh di hari Rabu terkait turunnya kekhawatiran seputar dampak ekonomi atas gempa hebat di Cina, mengimbangi kekhawatiran akan tingginya harga minyak serta komentar pesimis dari Federal Reserve A.S. Perusahaan asuransi China Life – yang anjlok 3% – kembali pulih dengan ditutup turun 0.5 persen pada HK$33.05 setelah saham yang tercatat di Shanghai melambung 2.2% dari sesi sebelumnya. "Pasar lokal terseret penguatan saham Cina daratan terkait kosongnya insentif baru," ungkap Andrew To, direktur penjualan pada Tai Fook Securities. "Investor sebagian besar bertahan terkait pasar menanti gerakan momentum mendatang."

Sevilla Dicerca

Niat hati hendak mengenang kepergian Antonio Puerta, yang meninggal 28 Agustus 2007, manajemen Sevilla dicerca keluarga sang gelandang. Sebuah reaksi yang tentu mengejutkan publik pendukung Sevillistas.

Champions Games for Africa. Begitu tajuk pertandingan yang rencananya digelar Selasa, 13 Mei, di Sanchez Pizjuan. Sevilla menggelar pertandingan amal bekerja sama dengan Unicef guna menggalang dana membantu anak-anak di Afrika. Adalah Frederic Kanoute sebagai pemrakarsa kegiatan.

“Rekan-rekan saya dan pesepakbola terbaik Afrika akan ambil bagian, seperti Didier Drogba, Emmanuel Adebayour, Samuel Eto’o, dan Michael Essien. Respons mereka terhadap acara ini sangat baik,” ujar Kanoute seperti dilansir Accra Mail, pertengahan April lalu.

Nah, masalah muncul ketika kegiatan ini juga melibatkan nama mendiang Puerta. Dalam poster kegiatan, foto Puerta dipajang. Pertandingan juga disebut untuk mengenang kepergian pemain sayap kiri tersebut. Padahal pihak keluarga mengaku tidak dihubungi panitia pelaksana.

“Sevilla merancang kegiatan ini tanpa meminta persetujuan keluarga. Tak seorang pun petinggi klub menanyakan sikap kami perihal pemakaian foto Antonio,” begitu pernyataan keluarga Puerta pada Goal.

Bahkan, mereka mengaku tidak diundang menyaksikan Champions Games for Africa. Untuk menghadiri pertandingan, mereka harus membayar tiket seperti penonton lain.

Orang tua Antonio menyindir sikap Presiden Sevilla, Jose Maria Del Nido, dan sekumpulan eksekutif klub. “Sejak kepergian putra kami Agustus lalu, kami banyak menerima telepon dan kunjungan tanda pernyataan dukacita. Tapi, tak seorang pun dari petinggi klub yang melakukannya.”

Padahal, pihak keluarga sebenarnya telah merencanakan pertandingan amal untuk mengenang setahun kepergian Antonio Puerta. (wesh)



Usul Usil
Kontradiksi Kakak-Adik

Kita mengenal cukup banyak pasangan kakak-beradik yang sama-sama bersinar sebagai pemain. Sebutlah Ronald dan Erwin Koeman serta Frank dan Ronald de Boer asal Belanda. Ada pula Gary dan Phillip Neville atau Bobby dan Jack Charlton asal Inggris.

Berkat talenta yang dimiliki, deretan prestasi sukses mereka telurkan. Untuk pasangan De Boer dan Neville, kita sudahi ceritanya sampai di sini dulu karena fokus akan dikerucutkan kepada “klan” yang kemudian berkarier di kursi pelatih. Dalam hal ini Koeman dan Charlton.

Setelah menggantung sepatu mereka, dua keluarga ini kebetulan sama-sama mencoba peruntungan di sisi manajerial sepakbola. Akan tetapi, kecemerlangan di dalam lapangan kerap tak berbanding selaras dengan kemampuan meramu strategi di luar rumput hijau.

Bagi keluarga Koeman, Ronald, sang adik, terbukti lebih mengkilap dibanding Erwin, kakaknya, baik saat bermain maupun ketika melatih. Cap dan gol di Oranje serta dalam urusan mengoleksi trofi klub menunjukkan dominasi Ronald. Begitu pula di sektor kepelatihan.

Bagaimana dengan Charlton Bersaudara? Bobby (adik) juga lebih hebat dibanding Jack (kakak), tapi hanya sebatas di dalam lapangan. Saat sudah pensiun, Jack ganti lebih ciamik. Selain jumlah jabatan pelatih klub yang lebih banyak, Jack pun menjulang tatkala memegang timnas Irlandia.

Kontradiksi kakak-adik soal kehebatan saat bermain dan melatih yang berbanding terbalik itu juga bisa ditemui di Spanyol. Familia yang dimaksud adalah Arconada. Siapa tak mengenal Luis, kiper hebat El Matador akhir 1970-an hingga medio 80-an. Nah, “El Pulpo”, begitu Luis dijuluki, juga punya adik: Gonzalo.

Dari segi prestasi di lapangan, Gonzalo sama sekali tak pantas diperbandingkan dengan Luis. Pasalnya, pria 46 tahun ini tak punya catatan untuk dibanggakan. Meski begitu, Gonzalo membuktikan bahwa dirinya mampu melebihi Luis dalam memimpin sebuah tim.

Ya, Gonzalo Arconada Etxarri hampir pasti bakal mengantar Numancia promosi ke Primera. Bahkan tiket sudah bisa dikantongi pada Minggu kemarin jika Real Sociedad tak berhasil menyamakan skor saat melawat Cadiz. Kendati demikian, perbedaan poin Numancia yang surplus 14 atas Sociedad di puncak klasemen Segunda A mengartikan bahwa Gonzalo tinggal butuh satu poin dari lima jornada sisa untuk promosi. (Sapto Haryo Rajasa)




Milan: Serius, Torino!

Pekan lalu peluang Fiorentina lolos ke Liga Champion tidak ditentukan oleh mereka sendiri. Usai giornata 37, Minggu (11/5), kondisi berbalik. Kini Milan yang harus menggantungkan harapan pada orang lain.

Kemenangan 3-1 Fiorentina atas Parma dan kekalahan 1-3 Milan dari Napoli membuat posisi keempat kembali diambil alih oleh La Viola. Dengan koleksi 63 angka, I Gigliati unggul dua poin atas Milan.

Konstelasi ini membuat nasib Milan ada di ujung tanduk. Bahkan kemenangan atas Udinese di giornata terakhir pun belum cukup untuk I Rossoneri. Sembari menang, mereka juga harus berharap Fiorentina tidak memetik kemenangan di kandang Torino.

Yang jadi masalah, Torino mungkin sudah tidak fight lagi di pekan penghabisan. Menang atas Livorno di giornata 37, I Torinesi telah memastikan diri selamat dari degradasi. Kans Milan boleh jadi akan ditentukan mau tidaknya Il Toro bermain serius minggu depan.

“Kami mengalami kekalahan yang berat dan harus membayar mahal hasil ini. Sangat jelas sekarang tiket ke Liga Champion tidak lagi hanya ditentukan oleh upaya kami sendiri. Kami harus menang menghadapi Udinese dan berharap mendengar kabar baik dari Torino,” ujar pelatih Milan, Carlo Ancelotti, kepada Channel4.

Satu hal yang bisa menghibur Milan adalah rekor head-to-head yang bagus melawan Fiorentina (1-1 dan 1-0). Jika poin akhir kedua tim sama, I Rossoneri yang akan lolos. Hitung-hitungan ini membuat Fiorentina juga harus memang di giornata 38. La Viola tidak bisa hanya berharap hasil imbang.

Tiket UEFA Terdistribusi

Siapa pun yang akan gagal dalam persaingan Fiorentina-Milan, dia akan bermain di Piala UEFA 2008/09. Fiorentina atau Milan dipastikan ditemani oleh Sampdoria dan Udinese. Dua tim ini tidak mungkin lagi menyalip Fiorentina di peringkat keempat untuk meraih tiket ke Liga Champion.

Dari jalur Serie A, seharusnya hanya ranking 5-6 yang meraih tiket ke Piala UEFA. Tapi, karena jatah dari Coppa Italia hilang (dua finalisnya [Inter dan Roma] akan berpartisipasi di Liga Champion), tiket dialihkan ke klub peringkat 7 Serie A.

Kondisi ini persis seperti musim lalu. Saat itu, dua finalis Coppa Italia (Inter dan Roma) juga tampil di Liga Champion. Tiket Piala UEFA dari ajang Coppa Italia pun diberikan Lega Calcio kepada Empoli, yang saat itu menempati peringkat ke-7 Serie A.

Satu tiket Eropa lagi adalah Piala Intertoto, yang ditujukan pada tim peringkat ke-8. Posisi itu kini masih diperebutkan oleh Napoli dan Genoa.

Tim yang bermain di sini bakal memulai pemusatan latihan untuk musim 2008/09 lebih awal. Pasalnya wakil Italia di Piala Intertoto akan mulai bermain di babak ketiga. Pertandingan 1st leg babak tersebut dilangsungkan 19-20 Juli. (Dwi Widijatmiko)

No comments: