Friday, June 13, 2008

Katro Aja Never Give Up! How About You?




Dalam menjalani training dan usaha kita sering sekali bertemu dengan
orang-orang yang mudah menyerah dan cepat berputus-asa. Kalau kita
beritahu, "Jangan menyerah begitu saja!" mungkin malah dipandang
remeh.

Siapa yang ga pernah berputus-asa dengan kondisi hidupnya? Siapa yang
tidak pernah menyerah atas usaha hidupnya?

Dalam training saya selalu memberi contoh, siapa yang pernah dengar
nama 'Tukul Arwana'?

Hari gini belum pernah dengan nama Tukul? Katro!

Nah, Mas Tukul ini adalah salah satu teman saya yang pantas Anda
contoh.

Wajah Wong Deso, Rejeki Kota! Itu mungkin yang sering Anda dengar.

Enak ya kalo kita bisa jadi Trainer dengan popularitas Tukul?

Tapi jangan pandang enteng perjuangan hidup Mas Tukul ini. Sebagai
Trainer mungkin jalan hidup Anda lebih mudah daripada Mas Tukul.
Mungkin banyak yang mengira kehidupan pelawak itu gampang sekali naik
daun, tapi di belakang itu, perjuangan keras bertahun-tahun sudah
dilewatinya.

Konon, intan berlian itu dibuat dari arang (Carbon). Arang saja kalo
dibakar terus-menerus dalam suhu yang sangat tinggi akhirnya menjadi
intan. Sebaliknya Mas Tukul ini, keringatnya setiap hari diperas,
diperas, diperas lagi, akhirnya dari butir-butiran keringat itu
menjadi kristal. Itulah maksudnya 'Kristalisasi Keringat'!

Nah, sekarang, di kesempatan yang sangat istimewa ini, siapakah yang
ingin memiliki motivasi perjuangan hidup yang tak kenal lelah? Siap
berjuang - berkeringat, kalau perlu hingga menjadi kristal?

Kalau Anda bisa mencontoh perjuangan keras Mas Tukul, mungkin saja
saat ini atau beberapa tahun mendatang, Anda sudah mencapai sukses
yang Anda inginkan!

Mau tahu jalan sukses?

(Maaauuuuu!! !!)

Mau? (iklan 3 ya?)

(Maaauuuuu!! !!)

Begini Mas, Anda belajar sendiri aja dengan Mas Tukul, Rabu ini,
tanggal 29 Agustus 2007 di Hotel Ciputra.

Lho Ada apa?

Mas Tukul ini juga Trainer lho?! Masa iya sih?

Ga percaya? Coba Anda bayangkan, kira-kira orang seperti Mas Tukul
takut ga sama audiens? Kira-kira bisa berbicara di depan orang ramai
ga?

Jadi, sah-sah aja dong kalo Mas Tukul berbicara di depan umum --
Menjadi Trainer!

Judul Seminarnya: NEVER GIVE UP!

Seminar ini cocok buat Anda pengusaha yang ingin mencari semangat
lain dari yang lain, semangat yang siap menjadikan keringat Anda
menjadi kristal!

Juga cocok bagi Anda yang ingin mencari solusi dari permasalahan
Anda, juga bagi pegawai yang ingin meningkatkan karirnya, juga bagi
Anda yang ingin meningkatkan pendapatannya?

Yang penting Anda JANGAN MENYERAH!

Stop ... stop ...

Kok Mas Tukul buat seminar kayak siapa itu, yang pernah nunggang kuda
di Sudirman? Pa-tung?

Bukan! Pak Tung! Kalau patung kan diam aja! Kalau Pak Tung, ngomong
terus jarang berhentinya ....

Mas Tukul Arwana dan Pak Tung Desem Waringin jelas-jelas berbeda
alirannya, yang satu pelawak, yang satu Motivasi? Tapi dua-duanya
saya suka sih!

Coba bayangkan kalo Mas Tukul bikin wawancara dengan Pak Tung Desem
Waringin? Heboh kan? Dahsyat kan?

OK, begini saja deh!

Bagaimana kalo selain Anda mendengar kisah perjuangan hidup Mas Tukul
Arwana, Anda juga diberi tambahan motivasi dan inspirasi dari Pak
Tung Desem Waringin?

Kata orang, sekali timpuk dua ekor burung berbicara?

Puas? Puas? Puas??

Asyik sekali ....

Ini bukan angan-angan saya semata, tapi ini benar-benar akan terjadi.

Kehadiran Anda dalam seminar NEVER GIVE UP! sangat diharapkan!

Berikut ini saya beri rincian apa saja paketnya. Paket ini adalah
Paket Investasi Anda, yang Returnya akan Anda dapatkan dalam hidup
Anda secepat Anda mengkristalisasi keringat Anda.
Oya, jangan lupa, paket investasi ini dibayarkan dari kristal-kristal
kecil keringat hidup Anda.



Dilema Wartawan Pelapor Korupsi
Oleh Edy M Ya`kub
Surabaya (ANTARA News) - Almarhum Herlyanto (40) adalah wartawan lepas yang ditemukan tewas di kawasan hutan jati Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kleneng, Desa Tarokan, Kecamatan Banyuanyar, Probolinggo pada 29 April 2006.

Kematian itu berlatar belakang pemberitaan dugaan korupsi plengseng sungai yang baru saja dibangun di Desa Tulupari, Kecamatan Tiris, yang kini sudah rusak.

Almarhum juga memberitakan dugaan korupsi dana biaya operasional sekolah (BOS) di sebuah SD di Kecamatan Tiris yang dilakukan pejabat dan tokoh masyarakat setempat.

Nasib malang Herlyanto membuktikan dilema bagi seorang wartawan untuk memberitakan kasus-kasus korupsi, bahkan penjara juga menunggu akibat pelaporan yang dituduh sebagai pencemaran nama baik.

"Wartawan tidak dilindungi sebagai pelapor kasus korupsi, karena UU 13/2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban hanya melindungi saksi yang menjadi korban. Itu bukan kata saya, tapi kata Undang-undang, " kata Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) H Abdullah Hehamahua.

Ketika berbicara di hadapan sekitar 30 wartawan Surabaya yang menjadi peserta "Lokakarya Antikorupsi Bagi Jurnalis" di Surabaya (14/8), ia menjelaskan wartawan sebagai pelapor tetap dapat selamat bila bersikap profesional.

"Saya yakin, kalau wartawan tetap memakai kode etik, bersikap profesional dan memiliki integritas, maka dia akan selamat juga," katanya.

Bahkan, katanya, UU 13/2006 juga menguntungkan wartawan yang memberitakan kasus korupsi yakni wartawan sebagai pelapor korupsi dapat memperoleh dua per-mil dari uang negara yang dikorup sebagai penghargaan.

Namun, sikap profesional itu bukan perkara mudah. Ketua PWI Jatim Dhimam Abror mengakui bahwa wartawan memang rawan dengan gugatan, karena mereka seringkali menerima data dari LSM tanpa melakukan konfirmasi.

"Wartawan seringkali melakukan konfirmasi untuk sekedar menggugurkan kewajiban, karena itu konfirmasi seringkali diabaikan atau hanya ditulis bahwa narasumber tak dapat dihubungi atau handphone-nya tidak aktif ketika dikonfirmasi, " katanya tersenyum.

Namun, kata wartawan senior di Surabaya itu, ancaman terhadap wartawan itu bukan hanya datang dari koruptor yang merasa dicemarkan nama baiknya, melainkan juga dari pemodal pemilik media massa yang terkait dengan iklan.

"Diakui atau tidak, pers sekarang sudah bersifat oligarkhis, karena ribuan media massa yang ada di Indonesia hanya dimiliki empat orang yakni seorang di Surabaya dan tiga orang di Jakarta, sehingga wartawan mungkin tak ditelepon pejabat, tapi ditegur pemodal," katanya.

Mitra Strategis

Kendati berada dalam dilema yang tidak sederhana, sosiolog Unair Surabaya Prof DR Hotman Siahaan MA menilai wartawan termasuk mitra strategis dalam pemberantasan korupsi.

"Tapi ada yang lebih strategis dalam pemberantasan korupsi yakni reformasi birokrasi, karena struktur korupsi bersumber dari birokrasi yang mewarisi sistem sejak era kerajaan hingga penjajahan Belanda," ucapnya.

Menurut dia, reformasi sudah mulai berjalan, termasuk di kalangan pers, tapi kalangan birokrasi justru "jalan di tempat" akibat struktur korupsi yang sistemik di dalam birokrasi.

"Kuncinya, birokrasi kita lahir dari masyarakat yang belum dapat membedakan antara masalah privat dan publik, sehingga mereka mengalami konflik kepentingan, misalnya kasus Lapindo," tegasnya.

Oleh karena itu, pers hendaknya dapat mendorong reformasi di tubuh birokrasi agar terjadi upaya pemberantasan korupsi yang lebih optimal di masa mendatang.

"Hal yang mungkin dapat dilakukan pers antara lain mendorong pelayanan publik dilakukan dengan satu pintu untuk mengurangi banyak meja, kemudian mendorong pelayanan publik untuk dilakukan dengan kuitansi yang jelas," katanya.

Pengakuan senada juga ditegaskan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) H Abdullah Hehamahua.

Menurut dia, wartawan merupakan mitra strategis dari KPK untuk memberantas korupsi melalui pelaporan kasus korupsi, karena itu KPK menjalin hubungan kemitraan dengan pers untuk mengungkap kasus-kasus korupsi.

"Kemitraan itu antara lain kami lakukan juga dengan mengeluarkan surat edaran yang strategis kepada polisi dan jaksa untuk menyelamatkan rekan-rekan wartawan," katanya.

Surat edaran itu, katanya, meminta polisi dan jaksa agar pelaku korupsi yang menuduh wartawan melakukan pencemaran nama baik itu disidang lebih dulu.

Dengan cara itu, katanya, jika koruptor terlapor terbukti melakukan korupsi, maka kasus pencemaran nama baik yang melibatkan wartawan dapat dihentikan.

"Tapi, kalau koruptor yang disidang tidak terbukti melakukan korupsi, maka kasus pencemaran nama baik dapat dilanjutkan, " ungkap mantan wartawan itu.(*)

Berpindah Quadrant = Berpindah kelas di Sekolah Kehidupan ^^

Salam kenal semua,



Saya sedang membaca buku The Cash Flow Quadrant ini, dan baru masuk bab dua. Saya terpaksa membacanya secara perlahan sekali, karena saya ingin meresapi semua tuisan yang ada. Bab satunya saya sudah rangkumkan di blog saya http://wsyakinah. blogspot. com.



Di bab dua yang belum selesai saya baca, bahwa setiap orang mempunyai keinginan untuk pindah ke quadrant kanan yaitu “B” dan “I”, tapi dalam kenyataannya dalam perpindahan dari “E” ke “B” terkadang tidak bisa langsung, tapi harus di quadrant “S” terlebih dahulu, sebelum masuk ke “B”, karena kita perlu membangun system terlebih dahulu sebelum kita benar-benar masuk ke “B”. Terkadang kita sudah merasa berada di quadrant “B” tapi kenyataannya masih di “S”, atau mungkin sebenarnya sudah di “B”, tapi karena ketidak tahuan kita, kita kembali ke “S”.



Sebelum kita berpindah quadrant, maka kita perlu mengetahui, sebenarnya kita berada diquadrant mana? Dan mau kemana kita berpindah.



Kalau saya menyimpulkan, bagi para mereka yang baru memulai dunia bisnis, biasanya mereka berada di quadrant “S”, bukan “B”, karena disini biasanya masih terjadi keterlibatannya dalam bisnisnya, sedangkan di quadrant “B”, biasanya mereka sudah tidak lagi terlibat secara langsung dengan bisnisnya.



Di quadrant manakah saya sekarang?



28 Agustus 2007 Terjadi Gerhana Bulan Total

Bandung (ANTARA News) - Kepala Observatorium Boscha Lembang Kabupaten Bandung, M Taufik, mengatakan, gerhana bulan total (GBT) yang akan berlangsung 28 Agustus 2007 dapat disaksikan lebih lama oleh masyarakat di Indonesia bagian timur.

"Masyarakat di wilayah timur bisa menyaksikan fenomena alam itu mulai pukul 16.53 WIB, karena di wilayah timur sudah mulai gelap," kata M Taufik, di Bandung, Rabu.

Sama halnya di Indonesia bagian tengah juga bisa menyaksikan lebih lama karena kontak pertama akan terjadi pada pukul 17.53 WIB. Sementara itu masyarakat di wilayah barat Indonesia dipastikan tidak bisa menyaksikan fenomena alam itu secara utuh.

"Masyarakat di wilayah barat hanya bisa menyaksikan GBT itu setengahnya karena bulan di wilayah itu baru terlihat sekitar pukul 17.51 WIB," katanya.

Sementara itu proses gerhana bulan itu mulai kontak atau Penumbra sekitar pukul 14.52 WIB, baru setelah 59 menit berikutnya bulan memasuki momen gerhana bulan atau Umbra.

Sedangkan di wilayah barat pada waktu itu cuaca masih terang dan bulan belum terbit, sehingga masyarakat di wilayah barat dipastikan tidak akan menyaksikan puncak gerhana bulan total itu secara utuh.

Lebih lanjut, Kepala Observatorium Boscha itu mengatakan, gerhana bulan total itu akan memasuki bayangan bumi pada pukul 16.52 WIB.

"Gerhana bulan itu akan berakhir pukul 20.21 WIB," katanya.

Ia menyebutkan proses gerhana bulan total pada 20 Agustus 2007 mendatang tidak jauh beda dengan gerhana bulan yang terjadi pada pertengahan Maret 2007 lalu. Gerhana bulan total kali ini akan terlihat lebih gelap.

Bagi masyarakat yang ingin mengabadikan fenomena alam itu, dapat menggunakan kamera single lens reflect (SLR) dengan menggunaan bukaan besar.

"Gerhana bulan itu terjadi sebelum tengah malam sehingga siapapun bisa menyaksikannya tanpa menggunakan alat bantu apapun," katanya.

Fenomena gerhana bulan total yang akan berlangsung itu merupakan fenomena alam yang kedua yang dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia pada Agustus 2007 ini. Pada 12 Agustus 2007 lalu, masyarakat Indonesia juga dapat menyaksikan hujan meteor Perseids.(*)

Bandarlampung (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyampaikan informasi akan terjadi gerhana bulan total pada Selasa (28/8) petang hingga malam.

BMG melalui Chrismanto, Kepala Stasiun Geofisika di Kotabumi-Lampung Utara, Kamis, menjelaskan gerhana matahari total itu akan berlangsung mulai pkl. 15.50.54 WIB dan berakhir pkl.19.23.43 WIB pada 28 Agustus 2007 nanti.

Menurut Chrismanto, gerhana bulan total itu dapat dilihat dari wilayah Indonesia, Amerika Selatan bagian barat dan utara, Samudera Pasifik, Filipina, Asia bagian timur, Jepang, dan Korea.

Dia mengingatkan masyarakat di Lampung dan berbagai tempat di Indonesia dapat menyaksikan fenomena alam yang menarik dan langka itu, sepanjang kondisi cuaca normal dan tidak mendung atau hujan. (*)


Surat dari Bad Tatzmannsdorf
Negeri Asap dan Leluhur

Halo, pembaca. Tak terasa saya sudah memasuki pekan kedua berada di Benua Biru. Pelan-pelan, kemampuan navigasi yang pas-pasan di minggu pertama kini mulai membaik. Saya mulai fasih menggunakan sarana transportasi.

Tapi, kecemasan tersesat di daerah orang selalu ada. Tak mengherankan kalau saya senang bertemu dengan rekan dari Indonesia atau minimal sesama orang dari Asia. Namun, hubungan dengan orang sebenua tak selamanya mengenakkan.

Ketika tiba di Bad Tatzmannsdorf, saya melihat tiga reporter televisi dari Cina. Agak takjub juga saya mendapati mereka mencapai tempat itu dengan mobil. Obrol punya obrol, mobil itu adalah sewaan. Si pemilik mobil yang juga dijadikan supir ternyata mahasiswa di Frankfurt.

Mereka tiba-tiba menanyakan apakah saya ingin ikut mereka pulang saat konferensi pers dan wawancara di markas Kroasia itu selesai. Pucuk dicinta ulam tiba. Saya perlu cepat kembali ke Wina untuk bisa mengambil kereta malam menuju Swiss agar bisa datang ke laga pembukaan.

Mungkin saya diajak karena tampak punya kesamaan asal-usul dengan mereka. Ya, saya adalah keturunan Cina. Namun, mereka lalu bertanya berapa uang yang saya bayarkan untuk naik bus ke Wina. Saya memperlihatkan bon yang saya dapat.

“Kalau begitu, bayar sekian, kami akan mengantar ke Wina. Kami perlu biaya untuk membayar sewa mobil ini,” kata mereka. Dengan senyum yang pahit pastinya, saya menolak sambil berseru dalam hati, “Mending bayar bus, deh.”

Yang lebih unik, mereka menawarkan akreditasi media khusus tim Kroasia kepada pendukung yang ada di sana. Ha ha ha..., semua mau dijadikan uang! Tiba-tiba saja saya bersyukur pengaruh Indonesia dalam diri saya lebih kental ketimbang negeri leluhur itu.

Bicara kebanggaan pada negeri tercinta, ini terjadi saat berkunjung ke rumah Alfred Riedl, eks pelatih Vietnam. Ny. Riedl seorang perokok berat. Ia dengan senang hati menerima tawaran rokok yang saya bawa dari Indonesia. “Luar biasa! Enak sekali!” serunya.

Ada pula Frans, seorang tua yang awalnya saya kira terganggu dengan asap rokok saya dan rekan Peksi Cahyo saat hendak menuju St. Jakob-Park, Basel. “Itu rokok kretek dari Indonesia, ‘kan?” tanyanya membuat kami terkejut. Ternyata ia mantan pelaut dari Belanda yang sering bolak-balik ke Indonesia di masa aktifnya. Tawaran rokok dari kami diterimanya dengan senang hati.

Saya jadi teringat betapa Radhar Panca Dahana, seorang penulis, miris dalam cerpennya Cerita dari Negeri Asap. Cerpen itu bercerita ketenaran Nusantara terbukti ketika orang dari negara nun jauh di sana mengenali asap rokok produksi negeri ini. Apa betul Indonesia cuma sekadar Negeri Asap?




Diego Benaglio
Pahlawan Tanpa Mimpi

Di Piala Dunia 2006, Diego Benaglio masih menjabat sebagai kiper ketiga Swiss di belakang Pascal Zuberbuhler dan Fabio Coltorti. Dua tahun kemudian pos utama di bawah mistar gawang Schweiss sudah menjadi milik Benaglio.

Diego Benaglio bersama BOLA, tak punya klub impian.

Ya, lantaran penampilan gemilang di dua tahun terakhir, pria jangkung bertinggi 194 sentimeter ini langsung naik pangkat. Menjelang bergulirnya Euro 2008, pelatih Swiss, Kobi Kuhn, pun tak perlu berpikir panjang untuk menjatuhkan pilihan.

Hal itu didasari peningkatan signifikan Benaglio di kancah klub. Terutama sejak ia berturtut-turut menggantikan peran Henrique Hilario di CD Nacional (Portugal), setelah yang disebut terakhir pindah ke Chelsea, kemudian hijrah ke Wolfsburg di bulan Januari lalu.

Di klub Bundesliga itu lelaki blasteran Italia tersebut menemukan performa terbaiknya. Penyelamatan demi penyelamatan mampu ia lakukan sepanjang musim.

Dampaknya? Die Wolfe dibawa sang pahlawan lolos ke Piala UEFA setelah menempati peringkat kelima klasemen.

Saking merasa nyaman di Wolfsburg, Benaglio sampai-sampai tak mau pindah ke klub lain. Saat BOLA menanyakan apakah ia punya klub impian, dengan tegas Benaglio menjawab tidak.

“Klub yang saya bela sekarang adalah klub terbaik bagi saya. Saya tak pernah berpikir untuk pindah,” katanya ketika diwawancara secara eksklusif di markas tim Swiss di Hotel Panorama Resort and Spa, Fueisisburg.

Jangankan klub impian, kiper idaman saja, yang biasanya dimiliki hampir setiap pemain, Benaglio bisa dibilang tak punya. “Jika Anda memaksa saya untuk mencari kiper yang pantas saya idolakan, mungkin Peter Cech, Iker Casillas, dan Gianluigi Buffon. Ketiganya memiliki kualitas prima.”


Johan Djourou
Utang Pembuktian

Siapa pun tahu persis ketajaman mata elang Arsene Wenger dalam berburu talenta muda. Sederet nama yang ada di Arsenal, semisal Cesc Fabregas, Gael Clichy, atau Mathieu Flamini yang sudah pindah ke AC Milan, adalah permata mentah yang mengkilap berkat asahan tangan Wenger.

Johan Djourou, menyukai posisi gelandang.

Johan Djourou adalah satu lagi temuan khas Wenger. Bahkan pemain asal Pantai Gading yang diadopsi wanita berkewarganegaraan Swiss itu tergolong paling muda saat digiring dari klub Etoile-Carouge ke Akademi Arsenal. Usia Djourou pada saat itu masih 15 tahun.

Djourou resmi masuk skuad Arsenal pada 1 Agustus 2003. Di dua musim pertama, ia tak terlalu sering bermain. Namun, di musim ketiga, seiring dengan kian matangnya permainan Djourou, Wenger memberikan jatah di tim inti.

Apa daya, cedera memaksanya mendekam di ruang terapi untuk waktu yang cukup lama. Secara otomatis tempat di tim utama pun lenyap. Akhirnya Djourou dipinjamkan ke Birmingham City. Setelah sembuh, Djourou kembali ke Arsenal. Ia juga kembali memakai seragam timnas Swiss.

Simak wawancara eksklusif BOLA dengan Djourou di markas tim Swiss di Fueisisburg.

Kini kembali ke Arsenal. Bagaimana menatap musim depan?

Saya sudah tak sabar, terutama karena cedera yang kini sudah sembuh total. Saya masih berutang pembuktian pada Arsene Wenger.

Maksudnya?

Dia mengambil saya di usia yang sangat muda. Saya merasa belum memberikan semua potensi yang saya miliki. Di musim depan saya ingin membuktikan bahwa Wenger telah melakukan langkah yang tepat dalam membeli saya.

Flamini pergi. Pos gelandang bertahan milik Anda?

Saya akan sangat senang jika posisi itu dipercayakan kepada saya. Tapi, saya adalah tipe pemain yang bisa bermain di banyak posisi. Sebelum ini Wenger telah memercayakan pos gelandang, bek tengah, bahkan full-back kiri dan kanan kepada saya. Jadi, kita tunggu saja di mana saya akan bermain.

Posisi paling disukai?

Gelandang bertahan karena saya memang memulai karier di posisi tersebut.

Di timnas Swiss?

Saya suka posisi gelandang. Namun, saat ditaruh di bek tengah pun saya bisa tampil sesuai harapan.

Bagaimana di Euro (ia tak tampil di partai pembuka)?

Pelatih Kobi Kuhn memiliki segudang pertimbangan sebelum memilih pemain. Saya mendukung 100%.

No comments: