Tuesday, June 12, 2007

Fabio Cannavaro


Di Madrid 2-3 Tahun

Setelah menjadi Pemain Terbaik Piala Dunia 2006, Fabio Cannavaro menjalani momen sulit di awal kariernya bersama Real Madrid. Tapi, pelan-pelan ia kembali ke performa terbaik yang membawa El Real menjadi salah satu kandidat juara La Liga 2006/07.

Fabio Cannavaro, merasakan perbedaan sepakbola Italia dan Spanyol.

Apa komentar kapten tim nasional Italia ini soal cerita jatuh-bangun dirinya selama musim 2006/07? Berikut petikan wawancara dengan bek berusia 33 tahun ini, yang dikutip dari majalah Champions edisi Juni-Juli 2007.

Fabio, Anda sempat mengalami kesulitan pada bulan-bulan awal bermain di Madrid. Apa yang terjadi?

Anda harus menghitung Germany 2006. Sudah tradisi pemain akan tampil di bawah standarnya setelah bermain di Piala Dunia. Tentu saja perubahan lingkungan dan memulai karier di klub baru ikut mempengaruhi penampilan saya.

Seberapa berbeda Liga Italia dan Liga Spanyol?

Di Italia saat ini, tidak banyak tim yang bermain di level tertinggi. Di Spanyol, Madrid, Barcelona, Sevilla, Valencia, dan Atletico Madrid semuanya berkompetisi untuk gelar juara.

Ada yang bilang semua pemain Italia tahu caranya bertahan. Di Italia bek bisa menjadi pahlawan. Mengapa demikian?

Kami punya mentalitas berbeda. Kami bermain sebagai bagian dari tim, tak pernah sebagai individu. Di Italia, kami lebih fokus dalam hal ini daripada di Spanyol.

Datang ke Madrid saat klub ini dalam transisi. Apakah semua sesuai harapan?

Sejujurnya saya mengharapkan Madrid yang berbeda. Tapi, semuanya normal. Perubahan direksi, pelatih, dan pemain akan memberikan efek. Ada periode bagus, ada periode jelek. Apa pun itu, dalam dua-tiga tahun semua akan lebih baik.

Masih akan membela Madrid di musim depan?

Ya. Saya melihat diri saya di Madrid untuk masa dua atau tiga tahun. Saya pikir saya akan tetap di sini.

Selalu Lebih Baik

Siapa menurut Anda bek terbaik di Spanyol?

Saya suka Carles Puyol karena ia selalu fokus pada tugasnya. Bek harus memutuskan apa yang akan ia buat sebelum penyerang memikirkannya. Kami harus melakukan ini karena penyerang-penyerang sekarang sangat cepat.

Siapa saja bek yang ingin dijadikan sebagai rekan setim dalam formasi empat pemain belakang?

Materazzi, Puyol, Sergio.

Semuanya bek yang ngotot dan tangguh.

Anda harus begitu. Anda harus tangguh, seperti kata Anda, tapi tangguh dengan memanfaatkan bola.

Apakah bisa menjadi lebih baik, atau kita sudah melihat performa terbaik Cannavaro di Piala Dunia lalu?

Saya selalu ingin tampil lebih baik. Semua latihan saya dipacu oleh pemikiran ini. Saya bekerja untuk berkembang. Itu inspirasi untuk semua hal.

Apa rencana Anda setelah pensiun?

Saya tidak tahu. Saya suka sepakbola. Itu sudah menjadi hidup saya. Untuk saat ini, saya hanya ingin bermain. Setelah itu kita lihat saja nanti. (Dwi Widijatmiko/Foto: AFP)

No comments: