Friday, June 8, 2007

hASIL semMentara Q Euro 2008


Grup D dan Grup E
Becks, Dua Assist dan Cedera

Sebanyak 19 laga di tujuh grup kualifikasi Euro 2008 telah digelar secara simultan pada Rabu (6/6). Hasil yang paling ditunggu tentu adalah nasib Inggris, yang hingga pekan lalu masih berkutat di peringkat keempat Grup E.

Kembalinya David Beckham ke skuad Saint George’s Cross dalam dua pekan terakhir ternyata benar-benar membawa angin segar. Gelandang Real Madrid ini membuahkan dua assist berupa umpan-umpan silang akurat dari sayap kanan untuk ditanduk Peter Crouch (54’) dan Michael Owen (62’) dalam kemenangan 3-0 Inggris di Estonia.

Gol pertama Three Lions di Stadion Le Coq Arena, Tallinn, dicetak Joe Cole pada babak pertama menyambut lemparan ke dalam Wayne Bridge dari sayap kiri, yang sempat liar setelah disundul Crouchy. Hal ini jelas melegakan pelatih Steve McClaren, yang sempat terlihat tegang melihat perlawanan spartan Estonia di 30 menit pertama.

Pada harian setempat, Postmees Daily, pelatih Estonia, Jelle Goes, sejak awal memang mengakui hanya bermodalkan permainan keras dan cepat untuk mengimbangi Inggris.

“Sangat sulit untuk menghadapi dua tim berkelas seperti Kroasia dan Inggris dalam selang empat hari,” katanya. “Saat menghadapi Kroasia, fisik anak-anak telah terkuras. Ini membuat perlawanan kami pada Inggris tidak lagi maksimal.”

Optimisme yang menaungi John Terry cs. sendiri besar kemungkinan tidak bersifat permanen. Beckham sebagai tulang punggung perubahan Three Lions terpaksa ditarik keluar McClaren di menit ke-68 karena sejak pertengahan paruh pertama terlihat mengalami nyeri di engkel kaki kirinya.

Well, sambil menunggu kepastian kondisi terakhir Becks, perkembangan lain yang sudah pasti bakal membuat persaingan di Grup E kian alot adalah tertahannya Rusia tanpa gol di Kroasia. Kondisi ini jelas menguntungkan kubu Israel, yang menang 2-0 di Andorra.

Imbasnya, Rusia tergeser Israel dari posisi kedua dan skuad besutan Guus Hiddink itu pun merosot ke peringkat empat karena Inggris juga merayap naik. McClaren jelas berharap Beckham kembali fit ketika Three Lions melawan Israel dan Rusia di Wembley dalam selang empat hari, September nanti.

Penyelamatan Hitzlsperger

Sebelum partai hidup-mati tersebut Inggris akan menjamu Jerman dalam sebuah laga persahabatan di akhir Agustus. Posisi Jerman di Grup D cukup aman setelah pekan ini mereka mengalahkan Slovakia 2-1 di Hamburg. Pada kesempatan tersebut der bundestrainer Joachim Loew tidak menurunkan Michael Ballack.

Meski dipanggil ke Nationalmannschaft, Ballack belum pulih seusai operasi engkel pada awal bulan lalu. Uniknya, kendati Der Panzer tampil menyakinkan, kemenangan atas Slovakia diwarnai dua gol bunuh diri.

Bek Slovakia, Jan Durica, melakukannya kala laga baru berjalan 10 menit dan diikuti oleh pemain belakang Jerman, Christoph Metzelder, sepuluh menit kemudian.

Sosok penyelamat Jerman adalah gelandang Thomas Hitzlsperger, yang di era kepelatihan Juergen Klinsmann sempat dipasang sebagai bek kiri dadakan. Tanpa gol Hitzlsperger di akhir babak pertama, praktis laga ini hanya akan diwarnai rangkaian own goal semata. (Darojatun)





Grup A
Bialo-czerwoni Tumbang!

Armenia memang amat mungkin tidak lolos ke Austria-Swiss di akhir kualifikasi nanti, tapi skuad yang diasuh Ian Porterfield itu setidaknya telah berhasil mencetak sejarah. Tim berjuluk Ararat mengalahkan pemuncak Grup A, Polandia, dengan skor 1-0 di Stadion Republican-Yerevan, Rabu (6/6).

Porterfield sendiri adalah pelatih asal Skotlandia berumur 61 tahun yang pernah menangani Chelsea di awal 90-an. Pria yang kariernya naik-turun lantaran sempat kecanduan alkohol ini jelas kalah pamor dibanding bos Polandia asal Belanda, Leo Beenhakker. So, ada apa di balik fenomena giant killer di atas?

Soccernet menyebut Polandia, yang pekan lalu menang 3-1 di Azerbaijan, terlalu berani bermain terbuka di kandang Armenia pekan ini. Kubu Bialo-czerwoni (Si Putih-Merah) yakin bermain demikian mengingat tuan rumah berperingkat ketujuh dari delapan negara penghuni grup A.

Taktik Beenhakker kian ofensif setelah di babak pertama kubu Ararat lewat kiper Gevorg Kasparov terpaksa melakukan empat penyelamatan krusial di bawah mistar. Jujur saja, seharusnya penampilan tajam duet Ebi Smolarek dan Marek Saganowski di lini depan membuat Polandia layak membawa sekurangnya satu poin dari Yerevan.

Apa lacur, ternyata keberuntungan menjadi milik anak-anak Potterfield. Lewat sebuah serangan balik di menit ke-66, Armenia memperoleh tendangan bebas di depan kotak penalti Polandia. Peluang ini tidak disia-siakan gelandang Hamlet Mkhitaryan, yang sukses menyarangkan bola di pojok kanan atas gawang Artur Boruc.

Ini adalah kemenangan kedua negara pecahan Uni Soviet tersebut dalam tujuh laga sekaligus yang paling bersejarah untuk mereka. “Ini adalah hari yang cerah untuk sepakbola Armenia. Semua pemain tampil spesial malam ini, terutama Gevorg Kasparov,” sebut Porterfield sesudah laga. (toen)





Grup B
Menepis Isu Krisis

Penampilan mencemaskan Italia saat menghadapi Kep. Faroe akhirnya terbayar pada Rabu (6/6). Dua gol keren Fabio Quagliarella ke gawang Lituania bakal mengubah persepsi yang menyatakan Gli Azzurri sedang mengalami krisis.

Pemegang predikat juara dunia tersebut terus menempel ketat Prancis, yang di saat bersamaan menang tipis 1-0 atas Georgia. Prancis dan Italia hanya terpaut dua angka (18 dan 16) dari hasil di tujuh partai kualifikasi Grup B Euro 2008.

Yang jelas acungan jempol patut diberikan kepada Quagliarella. Ia membayar penuh kepercayaan pelatih Roberto Donadoni yang menurunkannya sebagai starter.

Bomber muda Sampdoria tersebut membungkam sorakan pendukung tuan rumah di Kaunas ketika melepas tendangan jarak jauh di menit ke-31.

Cowok berusia 23 tahun itu kemudian menuntaskan performa gemilangnya dengan melob bola melewati kiper lawan di pengujung babak pertama.

Lituania, yang bermain 1-1 di Italia, September silam, hanya mampu meredam Azzurri pada pertengahan babak pertama. Setelah itu mereka tak kuasa menandingi Andrea Pirlo dkk.

Italia tampak lebih berbahaya ketimbang saat menang susah payah 2-1 atas Kep. Faroe, akhir pekan lalu. Bahkan gol bisa saja lebih banyak tercipta andai striker Udinese, Antonio Di Natale, tak menyia-nyiakan dua peluang emas.

Kekuasaan Prancis

Sementara itu, kemenangan krusial 1-0 atas Georgia di Auxerre semakin memantapkan langkah pemimpin sementara Grup B, Prancis.

Kali ini, pahlawan Les Bleus adalah playmaker belia Marseille, Samir Nasri. Remaja berdarah Aljazair yang disebut-sebut sebagai the new Zinedine Zidane itu mengukir gol semata wayang di menit ke-33. Padahal, ini barulah penampilan ketiga Nasri di timnas senior.

Pelatih Raymond Domenech kembali menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan trio gelandang serang Franck Ribery-Nasri-Florent Malouda beroperasi di belakang penyerang tunggal Nicolas Anelka. (bry)





Grup G
Momentum Bulgaria

Derasnya hujan membawa peruntungan tersendiri bagi Dimitar Berbatov dkk. Berkat kemenangan 2-1 atas tim tamu Belarus, Rabu (6/6), momentum Bulgaria di Grup G tetap terjaga.

Hasil positif di Sofia membuat Bulgaria mengumpulkan 15 poin dari tujuh partai, tapi masih di bawah Rumania yang unggul dua angka sesudah melibas Slovenia 2-0.

Meski akhirnya menang, pendukung tuan rumah yang diguyur hujan nyaris sepanjang laga sempat dibuat deg-degan. Maklum, Belarus justru memimpin lebih dulu di awal pertandingan gara-gara penalti di menit ke-5.

Berawal dari niat menghalau bola, kiper Dimitar Ivankov malah membuat blunder dan menjatuhkan Alexander Hleb di kotak terlarang. Penalti pun dieksekusi dengan dingin oleh Roman Vasilyuk.

Untung keunggulan musuh tak berlangsung lama. Bulgaria, yang Sabtu lalu juga menjinakkan Belarus 2-0 di kandang sendiri, menciptakan gol balasan di menit ke-10 melalui tendangan bebas Martin Petrov dari jarak 25 meter. Gol penentu kemudian dilesakkan Chavdar Yankov lima menit jelang turun minum. Yankov, yang kembali diturunkan setelah sempat absen akibat akumulasi kartu, sukses membobol gawang Yuri Zhevnov dari jarak dekat.

“Saya senang dengan kemenangan ini. Terutama melihat karakter yang ditunjukkan para pemain untuk membalikkan ketertinggalan,” ujar caretaker pelatih Stanimir Stoliov seperti dikutip AFP.

Stoliov ditunjuk menggantikan Hristo Stoichkov, yang meletakkan jabatan dan kini menukangi klub Spanyol, Celta Vigo. Namun, kendati digosipkan bakal diplot sebagai pelatih timnas secara permanen, arsitek Levski Sofia tersebut mengaku akan memilih kembali ke klubnya.

Di babak kedua, penguasaan bola masih didominasi tuan rumah. Namun, Zhevnov tampil mati-matian dan mampu mematahkan beberapa peluang emas, termasuk milik Martin Petrov dan Dimitar Telkiyski.

“Yang terpenting kami menang,” tutur Dimitar Berbatov, striker Totenham, yang memborong dua gol di kandang Belarus, Sabtu lalu. “Sekarang kesempatan untuk melenggang ke putaran final Euro 2008 tetap terbuka.” (bry)

No comments: