
* Anda bisa terlibat dalam perbincangan (Self-Talk) yang ramah & hangat dengan diri Anda sendiri, mulai dari hal-hal yang sangat sepele - sampai kepada rencana-rencana Anda untuk memperbaiki keefektifan kepemimpinan bangsa dan negara.
* Anda berdua merupakan sahabat yang saling menggembirakan satu sama lain, karena Anda berdua sadar sekali - bahwa bila bukan diri Anda yang menjadi Pribadi Penghibur Pertama bagi Anda, siapa lagi?
* Anda berdua saling mengingatkan agar tidak merasa sedih untuk hal-hal yang sementara, untuk merasa wajar menerima kemajemukan kehendak alam, untuk menertawakan diri atas kesalahan-kesalahan Anda, untuk mensyukuri semua keadaan dan kejadian, untuk menyegerakan tindakan, dan saling menasehatkan bagi kekuatan untuk mendatangkan perubahan yang memuliakan Anda.
* Kehandalan diri Anda itu juga termasuk kemudahannya dalam mendapatkan bantuan dari orang lain; bukan hanya kemampuan aslinya dalam mengatasi tantangan dan memperbaiki keadaan.
* Diri Anda adalah sebuah keberadaan yang bersikap sederhana, tetapi yang tidak sederhana tujuan dari pekerjaan-pekerjaannya. Dia tidak mengecilkan sebuah pekerjaan yang kecil, karena dia tahu bahwa apa pun yang kecil - tetapi yang dikerjakan dengan kecintaan yang besar - akan menjadi sesuatu yang hebat dan dimuliakan.
§ Anda dan diri Anda mensyukuri kebersamaan Anda (Gratitude is the Greatest Attitude) dan telah bersepakat untuk menyikapi bahkan seburuk-buruknya keadaan dengan sebaik-baiknya sikap, karena tidak ada apa pun yang terjadi kepada Anda kecuali atas kehendak Pemilik Kehidupan Anda.
Ada beberapa keadaan dimana saya berlatih untuk merasakan diri saya, mengenali, dan akhirnya berdialog dengan diri saya. Di antaranya saya sebutkan di bawah ini:
Saat makan
Pada saat makan, terutama ketika saya sendiri dan tidak bersama dengan teman atau keluarga, saya bisa merasakan kehadiran diri saya dan mulai saling berbincang dengan menerapkan beberapa hal seperti ini:
* mengambil porsi makan yang sedang, tidak terlalu banyak
* memulai dengan berdoa
* mengunyah makanan pelan-pelan
* mengunyah makanan sampai halus, biasanya 30 kali kunyahan paling sedikit
* merasakan rasanya makanan yang dikunyah itu dengan dan menikmatinya
Tidak lama kemudian, setelah saya melakukan hal di atas, biasanya muncul dialog,
"Enak ya makanannya"
"Iya, saya bersyukur"
"Sudah berterima kasih kepada yang masak?"
"Belum."
"Nanti jangan lupa ya, berterima kasih."
... dan seterusnya
Saat minum teh
Latihan yang satu ini saya pelajari dari Pak Mario Teguh saat mengikuti Seminar beliau, "Becoming A Result Consultant for Your Organization".
Beliau mencontohkan saat kita minum teh pagi hari, sendiri, duduk tenang, kemudian mengangkat gelas pelan-pelan, menghirup teh lamat-lamat, dan menikmati proses itu semua dengan tenang. Di saat demikianlah ternyata muncul kesempatan untuk merasakan kehadiran diri kita.
* Anda berdua merupakan sahabat yang saling menggembirakan satu sama lain, karena Anda berdua sadar sekali - bahwa bila bukan diri Anda yang menjadi Pribadi Penghibur Pertama bagi Anda, siapa lagi?
* Anda berdua saling mengingatkan agar tidak merasa sedih untuk hal-hal yang sementara, untuk merasa wajar menerima kemajemukan kehendak alam, untuk menertawakan diri atas kesalahan-kesalahan Anda, untuk mensyukuri semua keadaan dan kejadian, untuk menyegerakan tindakan, dan saling menasehatkan bagi kekuatan untuk mendatangkan perubahan yang memuliakan Anda.
* Kehandalan diri Anda itu juga termasuk kemudahannya dalam mendapatkan bantuan dari orang lain; bukan hanya kemampuan aslinya dalam mengatasi tantangan dan memperbaiki keadaan.
* Diri Anda adalah sebuah keberadaan yang bersikap sederhana, tetapi yang tidak sederhana tujuan dari pekerjaan-pekerjaannya. Dia tidak mengecilkan sebuah pekerjaan yang kecil, karena dia tahu bahwa apa pun yang kecil - tetapi yang dikerjakan dengan kecintaan yang besar - akan menjadi sesuatu yang hebat dan dimuliakan.
§ Anda dan diri Anda mensyukuri kebersamaan Anda (Gratitude is the Greatest Attitude) dan telah bersepakat untuk menyikapi bahkan seburuk-buruknya keadaan dengan sebaik-baiknya sikap, karena tidak ada apa pun yang terjadi kepada Anda kecuali atas kehendak Pemilik Kehidupan Anda.
Ada beberapa keadaan dimana saya berlatih untuk merasakan diri saya, mengenali, dan akhirnya berdialog dengan diri saya. Di antaranya saya sebutkan di bawah ini:
Saat makan
Pada saat makan, terutama ketika saya sendiri dan tidak bersama dengan teman atau keluarga, saya bisa merasakan kehadiran diri saya dan mulai saling berbincang dengan menerapkan beberapa hal seperti ini:
* mengambil porsi makan yang sedang, tidak terlalu banyak
* memulai dengan berdoa
* mengunyah makanan pelan-pelan
* mengunyah makanan sampai halus, biasanya 30 kali kunyahan paling sedikit
* merasakan rasanya makanan yang dikunyah itu dengan dan menikmatinya
Tidak lama kemudian, setelah saya melakukan hal di atas, biasanya muncul dialog,
"Enak ya makanannya"
"Iya, saya bersyukur"
"Sudah berterima kasih kepada yang masak?"
"Belum."
"Nanti jangan lupa ya, berterima kasih."
... dan seterusnya
Saat minum teh
Latihan yang satu ini saya pelajari dari Pak Mario Teguh saat mengikuti Seminar beliau, "Becoming A Result Consultant for Your Organization".
Beliau mencontohkan saat kita minum teh pagi hari, sendiri, duduk tenang, kemudian mengangkat gelas pelan-pelan, menghirup teh lamat-lamat, dan menikmati proses itu semua dengan tenang. Di saat demikianlah ternyata muncul kesempatan untuk merasakan kehadiran diri kita.
No comments:
Post a Comment