Tuesday, June 5, 2007

Masalah

Jangan pernah bermimpi bahwa kita tidak akan menghadapi masalah, tetapi berpikirlah bahwa di balik masalah selalu ada pengaruh positif. Jadikan masalah sebagai tantangan yang memacu kita untuk lebih berprestasi.

Hal penting yang harus diperhatikan terkait dengan problem solving di kantor adalah besar kecilnya perusahaan. Dalam perusahaan besar yang sudah terstruktur dan terorganisasi dengan baik, apabila ada masalah seperti ketidakpuasan gaji atau masalah jabatan, yang pertama harus dihubungi adalah bagian personalia dan setelah itu, masalah akan diteruskan kepada pemimpin atau struktural yang lebih tinggi. Namun, dalam perusahaan berskala kecil, masalah-masalah tersebut bisa langsung disampaikan kepada pemimpin. Masalah dalam perusahaan dan pekerjaan memang akan selalu ada, tetapi bisa diminimalkan. Untuk meminimalkan frekuensi timbulnya masalah, perusahaan harus memiliki aturan perusahaan yang jelas. Aturan yang tidak jelas akan membuat setiap orang yang bekerja di dalamnya lebih mengejar dan menuntut keinginannya daripada menjalankan kewajibannya.

PERAN PEMIMPIN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH

Seorang pemimpin harus dapat mengamati secara langsung di lapangan dan bukan hanya duduk diam dan menunggu laporan. Banyak strategi yang bisa dilakukan pemimpin dalam mengamati secara langsung di lapangan. Jika masalah yang muncul betul-betul berat atau kronis, orang ketiga bisa dilibatkan asal orang tersebut masih ada hubungannya dengan orang yang bermasalah dan kehadirannya pun tidak membuat masalah semakin ruwet. Namun, alangkah baiknya bila yang menyelesaikan masalah adalah orang yang bermasalah itu sendiri. Jangan sampai melibatkan orang luar yang tidak tahu-menahu dengan masalah itu.

BILA MASALAH BERSUMBER DARI PEMIMPIN

Seorang pemimpin harus menyadari tanggung jawabnya karena ia menjadi teladan bagi karyawannya. Tapi hal ini sulit bila pemimpin dan owner adalah orang yang sama. Pemimpin mungkin akan menyadari kesalahannya setelah melihat produktivitas perusahaan menurun. Ada pula karyawan yang mengeluhkan pemimpinnya jarang mengikuti rapat dan melimpahkan wewenangnya kepada karyawan ini. Tapi, ia tetap merasa “kurang enak” jika mengambil keputusan sendiri. Solusinya adalah: tidak salah bila ia mengambil keputusan karena ia telah mendapatkan wewenang untuk itu. Karyawan yang bersangkutan sebaiknya jangan merasa sungkan atau merasa menyaingi pemimpin bila mengambil keputusan tanpa membicarakan lebih dahulu ke-pada pemimpin. Pemimpin yang bijak, pasti tahu kompetensi dari karyawan yang diberi wewenang.

BILA MASALAH BERSUMBER DARI ANAK BUAH

a.Masalah Penggantian Job Description dan Pemindahan Posisi Anak Buah Seorang pemimpin berhak mengubah job description karyawam karena pemimpin sendirilah yang memberikan job description tersebut. Masalah ini pun tidak perlu dirapatkan dengan karyawan. Memang suatu saat pemimpin perlu bersikap otoriter, tidak harus selalu demokratis. Pemimpin pun berhak memindahkan karyawannya sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Agar karyawan tidak sakit hati yang berdampak pada performance kerjanya, pemimpin harus mendukung dan meyakinkan karyawan tersebut. Ia harus bisa menjelaskan dengan baik alasannya memindahkan karyawan tersebut. Oleh karena itu, pemimpin harus piawai dalam menilai karakter dan potensi karyawannya.

b. Masalah dalam Keluarga Anak Buah Pernah seorang pemimpin pria mengeluh menghadapi karyawan perempuan yang selalu menceritakan masalah keluarga kepadanya. Akhirnya pemimpin ini kebingungan karena suami karyawannya malah memata-matai kehidupannya, bahkan lalu mendikte pemimpin itu untuk bersikap ini dan itu terhadap karyawan perempuannya tadi. Solusinya adalah: dalam menangani masalah ini, sebaiknya pemimpin membicarakannya dengan pasangan suami istri itu tentang masalah mereka hingga masalah mereka dapat selesai. Usahakan jangan larut dan terseret dengan masalah-masalah anak buah. Tetaplah dalam posisi netral. Artinya, jangan memihak salah satu dari mereka dan jangan terlalu ikut campur dengan masalah-masalah karyawan.

c. Masalah Pengkhianatan Anak Buah Terhadap Pemimpin Ada juga pemimpin yang merasa dikhianati oleh karyawan yang diper-cayainya. Solusinya: Pemimpin melakukan introspeksi diri. Jika sebelumnya ia kurang terlibat dalam pekerjaan di kan-tor karena urusan lain, inilah saatnya ia sendiri tahu apa yang sedang terjadi dalam perusahaan itu.

BILA MASALAH BERSUMBER DARI PIHAK LUAR PERUSAHAAN

Seorang karyawan haruslah mampu untuk menjaga & bertanggung jawab atas sepak terjangnya. Jika karyawan tidak mampu untuk menyelesaikan masalahnya, barulah pemimpin ikut campur. Pemimpin haruslah “keep in touch” dengan anak buahnya. Jangan sampai ia tidak tahu masalah yang sedang dihadapi anak buah. Jika tidak, pemimpin bisa shock bila tahu-tahu omzet perusahaan menurun. Jadi, report karyawan harus diperhatikan oleh pemimpin, baik report yang positif atau pun negatif. Karyawan yang baik juga harus melaporkan masalahnya, misalnya masalah dengan klien atau customer. Tidak harus semua masalah harus dilaporkan dan pemimpin harus ikut menyelesaikan. Yang terbaik adalah karyawan cukup mengatakan ia sedang terlibat masalah dan sudah menyelesaikannya. Pemimpin dapat memberikan masukan atau tambahan jika merasa masih ada yang harus dilakukannya.

Indayati Oetomo
Direktur Internasional John Robert Powers


«Tanda-tanda yang menandakan bahwa kita telah mengerti tentang diri dengan baik, menurut saya :
1. Saat saya dapat memahami makna tanda-tanda yang muncul pada seluruh organ luar tubuh kita, mulai dari ujung jari kelinngking kaki kita hingga telinga kita bahkan kulit paling luar dari kepala kita.
2. Saat saya dapat memahami makna tanda-tanda yang muncul pada organ dalam tubuh kita, seperti perubahan ritme detak jantung atau hingga desiran – sesuatu – dalam tubuh saya.
3. Saat saya dapat memahami sesuai tidaknya suara hati saya dengan jiwa dan pikiran saya.
4. Saat saya dapat memahami makna rasa/afeksi yang muncul.
5. Saat saya dapat memahami makna tanda-tanda yang muncul dari lingkungan sosial saya, apakah pujian dari seseorang atau teguran dan makian yang saya terima, bahkan belaian hingga tumbukkan.
6. Saat saya dapat memahami makna tanda-tanda yang muncul dari lingkungan alam.


Berikut adalah apa yang saya rasakan dan kenali mengenai diri saya sampai saat ini:

* Saya menyadari bahwa sisi spritual saya masih lemah
*
Saya sadar bahwa saya belum berbuat terlalu banyak untuk sesama
*
Saya sadar apa kelemahan yg saya punyai saat ini: kurang tegas, banyak gengsi dll
*
Saya sadar saya belum punya teman yang banyak
*
Saya menyadari saya selalu menunda sesuatu
*
Saya sadar bahwa saya masih kurang tekun dalam berusaha
*
Saya sadar saya tidak berani mengambil resiko terlalu besar
*
Saya sadar saya belum mengurus & menyayangi keluarga saya dengan baik
*
Saya sadar bahwa saya kurang menjaga kesehatan dan kebugaran saya dengan baik.
*
Saya percaya saya punya hati dan niat baik.
*
Saya percaya saya telah dianugerahi akal & pikiran yang bijak.
* Saya percaya saya benar-benar di sayang sama Yang Maha Kuasa atas rahmat dan rejekiNya
*
Saya percaya atas rahmat dan izinNya semua hal saya impikan pasti terwujud

Maka mulai sekarang dan kedepannya saya;

* Harus lebih mendekatkan diri saya sama Yang Maha Kuasa.
* Harus lebih banyak melakukan kegiatan untuk membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu
* Akan memperbaiki kelemahan yg saya punyai saat ini: Tegas dan hilangkan kesombongan,
* Akan memperbanyak hubungan sosial dan menjaga hubungan baik dengan teman-teman
* Tidak boleh menunda sesuatu lagi.
* Akan lebih tekun berusaha lagi.
* Harus lebih berani mengambil resiko dalam hidup saya.
* Akan lebih menyayangi dan mengurus keluarga saya dengan baik.
* Harus lebih banyak menjaga kesehatan dgn berolahraga dan konsumsi makanan sehat.
* Akan selalu menjaga kesucian hati dan niat baik saya.
* Akan banyak mempergunakan akal & pikiran saya untuk menunjang kesuksesan karir dan usaha saya.
*
Harus lebih banyak bersyukur atas rahmat dan rejeki yg saya terima.

Dengan ini saya lebih banyak berdoa untuk menguatkan bathin dan tindakan saya kearah yang lebih baik demi perbaikan kualitas kehidupan saya.


No comments: