Friday, August 24, 2007

Sabtu Tak Nyaman


Madrid vs Atletico
Bernabeu (25/8)
------------------------------
Sabtu Tak Nyaman

Adakah kenyamanan di kubu Madrid? Mengawali kompetisi dengan banyak perubahan sulit diharapkan berjalan mulus. Saat hasil pertandingan pramusim El Real kurang menggembirakan, derby kota Madrid sungguh tidak membuat tenang.

Musim lalu, Madrid memulai kompetisi dengan hasil 0-0 di Bernabaeu menjamu Villarreal. Sebuah awal yang tidak disukai publik. Dengan modal hasil persiapan yang dianggap tidak memuaskan, Bernd Schuster sudah duduk di kursi panas sebelum kompetisi digelar.

Dari sepuluh laga uji coba resmi, Schuster memetik empat kemenangan tanpa seri. Produktivitas gol mencapai 16 gol. Namun, jumlah kebobolan menyentuh angka 20! Kegagalan di Piala Super Spanyol, kalah 0-1 dan 3-5 dari Sevilla, membuat Madridistas di Bernabeu menanti perubahan permainan Los Blancos.

Keinginan Schuster untuk mendapatkan tambahan striker membuat sosok seperti Raul Gonzalez, Robinho, Javier Saviola, serta Julio Baptista, dan Roberto Soldado pada posisi sulit. Bahkan, pada Rabu sore WIB, dua pemain terakhir disinyalir menjadi bagian penawaran Madrid untuk mendatangkan Diego Milito dari Real Zaragoza.

Schuster sepertinya belum menemukan komposisi ideal. Di depan, ia kekurangan daya ledak. Di belakang masih ada gangguan komunikasi antarpemain. Apalagi ada kemungkinan Madrid kehilangan Iker Casillas, yang cedera lutut saat berlatih bersama timnas Spanyol.

Sepatutnya publik dan manajemen Madrid bersabar menuai hasil adaptasi tim baru. Bukankah sejumlah pemain belum bisa berkomunikasi di lapangan akibat kendala bahasa? Namun, sekali lagi, Sabtu (25/8) mereka berjumpa Atletico Madrid, klub sekota yang punya semangat ekstra setiap kali bertemu El Real.

Memang, terakhir kali Atleti menang di kandang Madrid pada musim 1999/00. Tiga gol untuk skor 3-1 dicetak di babak I. Namun, musim lalu, cukup lima menit bagi Mista untuk menjebol gawang Casillas. Skor imbang dipetik berkat gol Raul 31 menit kemudian.

Di Piala Super, pertahanan Madrid terlihat kacau menerima serangan balik Sevilla. Nah, Atletico bersama Juan Antonio Reyes, pahlawan Madrid di partai pamungkas musim lalu, punya kapasitas memanfaatkan setiap kali lawan kehilangan bola.

Sabtu ini bakal tidak nyaman bagi Schuster. (Weshley Hutagalung)


Arsenal vs Man. City
Emirates (25/8)
------------------------------
Mengubah Favoritisme

Emirates Stadium dan kandang sebelumnya Arsenal, Highbury, adalah tempat favorit Sven-Goran Eriksson semasa menangani timnas Inggris. Selain karena letaknya di London, dekat dengan kediaman Eriksson, di tempat ini pula The Ice Man bisa memantau kemampuan terbaik para pemain pengisi Three Lions untuk menghadapi legiun asing milik Gunners.

Kini, favoritisme itu jelas berubah lantaran pelatih asal Swedia ini justru akan berhadapan langsung dengan The Gunners sebagai bos Manchester City. Pada Sabtu (25/8), kejelian pria yang amat suka berenang itu untuk mengatasi gaya permainan Arsenal akan diuji.

Absennya Valeri Bojinov jelas menjadi masalah untuk The City. Striker Bulgaria yang matang di Serie A tersebut sebenarnya paling cocok untuk mengusung taktik serangan balik menghadapi tim semodel Arsenal. Sayang, ligamen lutut pemain berumur 21 tahun ini koyak saat menghadapi Manchester United dan harus absen sekurangnya lima bulan.

So, kini Eriksson harus memaksimalkan Orlando Bianchi di depan dengan dukungan lima gelandang, yang diharapkan bisa menetralkan aliran bola cepat dan sentuhan kilat para pemain Arsenal. Modal utama City adalah ketangguhan duet holding midfielder Dietmar Hamann dan Michael Johnson.

Fabregas Dipersulit

Keduanya diyakini bakal menyulitkan Francesc Fabregas untuk menemukan ruang gerak guna melepas terobosan-terobosan ke depan. Sebagai kontra-strategi, Arsene Wenger dituntut pintar mengatur tempo.

The Frenchman tentu tidak ingin kekelahan 0-1 melawan West Ham di Emirates kembali terulang hanya lantaran Arsenal ngotot bermain kencang selama 90 menit hingga bisa dibobol lewat umpan panjang. Ya, apalagi taktik inilah yang dipakai City untuk menggulingkan Red Devils pekan lalu.

Saat perhatian pemain belakang City bakal tertuju pada Robin van Persie, yang tengah on fire, bisa jadi justru Eduardo da Silva yang mencuri gol. Dudu memang bermain bagus di kandang Blackburn tapi kurang beruntung. Bila nasibnya tidak berubah, bisa jadi laga ini berakhir imbang. (Darojatun)

Data Pertandingan
---------------------------
Siaran Langsung
ESPN
Sabtu, 25 Agustus;
Pukul 20.55 WIB

Rekor Pertemuan di Liga
Arsenal Menang: 80
Imbang: 37
Man. City Menang: 41

Kemenangan terakhir Manchester City di kandang Arsenal: 3-2 (4 Oktober 1975)

SKUAD
ARSENAL (4-4-2): 1-Lehmann; 22-Clichy, 5-Toure, 6-Senderos, 3-Sagna; 32-Walcott, 16-Flamini, 4-Fabregas, 13-Hleb; 11-Van Persie, 9-Da Silva Cadangan: 24-Almunia; 15-Denilson, 17-A. Song, 26-Bendtner, 7-Rosicky. Absen: Gallas, Eboue*, Diaby*, Adebayor*, Rosicky* (cedera). Pelatih: Arsene Wenger (Skotlandia).
MAN. CITY (4-4-1-1): 19-K. Schmeichel; 24-Garrido, 22-Dunne, 16-Corluka, 2-M. Richards; 7-S. Ireland, 21-Hamann, 6-M. Johnson, 8-Geovanni; 11-Elano; 10-Bianchi Cadangan: 25-Hart; 4-Onuoha, 3-Ball, 9-Mpenza, 15-Petrov. Absen: Bojinov, Isaksson (cedera). Pelatih: Sven-Goran Eriksson (Swedia).
(*) Bisa pulih pada hari pertandingan


AS Terbuka
Masih Sesuai Jalur

Berharap ada kejutan di AS Terbuka? Kalau soal kejutan, pasti banyak yang terjadi. Namun, segalanya bakal berjalan sesuai dengan jalur pada grand slam yang berlangsung 27 Agustus-9 September ini.

Di tunggal putra, tiga kekuatan utama tampaknya masih sulit digoyang, yakni Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic. Selain itu ada pula unggulan ke-5 yang juga finalis tahun lalu dan andalan tuan rumah, Andy Roddick, yang bakal meramaikan persaingan.

Di antara keempat pemain tersebut, peluang Federer untuk meraih gelar juara yang keempat secara beruntun di kompleks Flushing Meadows, New York, memang yang terbesar. Tapi, bukan berarti pemain Swiss itu tak bisa dihentikan.

Andalan Serbia, Djokovic, adalah pemain terakhir yang mampu menghadang sang maestro, tepatnya di Master Montreal di Kanada, dua pekan silam. Sebelumnya, di tahun ini, pemain lain yang sudah mengalahkan Federer adalah Nadal dan Guillermo Canas asal Argentina.

Meski bukan manusia super yang tak bisa dikalahkan, Federer tetap yakin bisa meraih mahkota grand slam-nya yang ke-12, hanya tinggal dua lagi untuk menyamai rekor juara grand slam tersering legenda hidup AS, Pete Sampras. Apalagi pekan silam ia baru saja meraih titel juara yang ke-50 di usia relatif muda, 26 tahun, pada Master Cincinnati di AS.

"Sekarang saya merasa yakin menuju AS Terbuka," ujar Federer setelah mengalahkan James Blake dari AS di final Cincinnati.

Dominasi Rusia

Di bagian putri, bintang Belgia, Justine Henin, sedikit terhambat karena cedera punggung yang ia dapat di Toronto, Kanada, minggu lalu. Ia memang juara di sana, tapi fisiknya agak diragukan di AS Terbuka nanti.

Yang menarik di putri justru begitu banyaknya wakil Rusia di daftar unggulan. Bayangkan, dari 10 unggulan teratas, empat di antaranya dari Negeri Beruang Merah itu. Mereka adalah juara bertahan Maria Sharapova (2), juara 2005 Svetlana Kuznetsova (4), raising star Anna Chakvetadze (6), dan Nadia Petrova (7). Bukan tak mungkin tahun ini juara di AS kembali datang dari kawasan Eropa Timur, menyusul makin meroketnya dua wakil Serbia, Jelena Jankovic (3) dan Ana Ivanovic (5). (Rahayu Widiyarti)

DAFTAR UNGGULAN
----------------------------
Putri
1. Justine Henin (Bel)
2. Maria Sharapova (Rus)
3. Jelena Jankovic (Srb)
4. Svetlana Kuznetsova (Rus)
5. Ana Ivanovic (Srb)
6. Anna Chakvetadze (Rus)
7. Nadia Petrova (Rus)
8. Serena Williams (AS)
9. Daniela Hantuchova (Svk)
10. Marion Bartoli (Prc)
11. Patty Schnyder (Swi)
12. Venus Williams (AS)
13. Nicole Vaidisova (Ces)
14. Elena Dementieva (Rus)
15. Dinara Safina (Rus)
16. Martina Hingis (Swi)
17. Tatiana Golovin (Prc)
18. Shahar Peer (Isr)
19. Sybille Bammer (Aut)
20. Lucie Safarova (Ces)
21. Alona Bondarenko (Ukr)
22. Katarina Srebotnik (Slo)
23. Tathiana Garbin (Ita)
24. Francesca Schiavone (Ita)
25. Mara Santangelo (Ita)
26. Sania Mirza (Ind)
27. Vera Zvonareva (Rus)
28. Ai Sugiyama (Jpn)
29. Samantha Stosur (Aus)
30. Agnieska Radwanska (Pol)
31. Anabel Medina Garrigues (Spa)
32. Michaella Krajicek (Bld)

Putra
1. Roger Federer (Swi)
2. Rafael Nadal (Spa)
3. Novak Djokovic (Srb)
4. Nikolay Davydenko (Rus)
5. Andy Roddick (AS)
6. James Blake (AS)
7. Fernando Gonzalez (Chi)
8. Tommy Robredo (Spa)
9. Tomas Berdych (Ces)
10. Tommy Haas (Jer)
11. Mikhail Youzhny (Rus)
12. Ivan Ljubicic (Kro)
13. Richard Gasquet (Prc)
14. Guillermo Canas (Arg)
15. David Ferrer (Spa)
16. Lleyton Hewitt (Aus)
17. Carlos Moya (Spa)
18. Marcos Baghdatis (Sip)
19. Andy Murray (Ing)
20. Juan Ignacio Chela (Arg)
21. Juan Carlos Ferrero (Spa)
22. Paul-Henri Mathieu (Prc)
23. Juan Monaco (Arg)
24. David Nalbandian (Arg)
25. Marat Safin (Rus)
26. Jarkko Nieminen (Fin)
27. Dmitry Tursunov (Rus)
28. Nicolas Almagro (Spa)
29. Filippo Volandri (Ita)
30. Robin Soderling (Swe)
31. Potito Starace (Ita)
32. Jurgen Melzer (Aut)

Pasca-Kejuaraan Dunia Bulutangkis
Berikutnya Thomas-Uber dan Beijing 2008

Dua gelar juara yang dipersembahkan tim bulutangkis Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulutangkis di Malaysia pekan lalu mengisyaratkan banyak hal bagi kelanjutan prestasi cabang ini. Momentum ini sebaik mungkin harus ditingkatkan menjelang dua laga besar pada 2008: perebutan Piala Thomas-Uber di Jakarta dan Olimpiade 2008 di Beijing, Cina.

Terus terang saja, waktu kurang dari setahun itu bukan waktu yang lama. Bahkan terlalu singkat jika hingga sembilan bulan sebelum ujian pertama, Piala Thomas-Uber pada Mei 2008, kita belum melakukan apa pun. Pemain tunggal putra, Taufik Hidayat sudah memberi warning bahwa dibandingkan Cina atau Malaysia, persiapan kita tertinggal.

“Seharusnya begitu pulang dari Malaysia, kita langsung membentuk tim untuk membina kekompakan dan konsolidasi tim supaya kuat. Tim itu lalu berkelanjutan untuk Piala Thomas-Uber serta Olimpiade. Jangan ditunda lagi dan baru tahun depan dibentuk. Bisa makin tertinggal,” jelasnya.

Tim, berikut manajer sebagai penanggung jawabnya, tak hanya concern pada dua event itu, tapi juga membuat rencana jangka pendek dan panjang untuk menetapkan skala prioritas turnamen serta pemain yang harus mengikutinya. Apalagi, penghitungan untuk peringkat yang akan lolos ke Olimpiade Beijing akan dihitung berdasarkan poin yang dikumpulkan pemain di berbagai turnamen hingga 31 April 2008. Dengan pembentukan tim dan skala prioritas lebih dini, PBSI bisa menomorduakan event yang bisa menganggu persiapan tim, seperti SEA Games 2007 atau PON 2008.

Tiada yang Tak Mungkin

Bicara soal Olimpiade Beijing 2008, apa yang dihasilkan para pebulutangkis ganda campuran dan putra di kejuaraan dunia lalu boleh dibilang harapan baru. Tampilnya Nova Widianto/Lilyana Natsir sebagai juara serta semifinalis Flandi Limpele/Vita Marissa menandakan nomor ini bisa jadi andalan. Apalagi, praktis empat pemain itulah yang selama ini mampu meladeni ganda campuran kuat Cina, seperti Zheng Bo/Gao Ling atau Xie Zhongbo/Zhang Yawen.

“Meski juara dunia sekarang, kami masih jadi penantang. Itu menguntungkan kami juga karena saat ini, selain ada saya dan Nova, juga ada Flandi/Vita. Seperti yang lalu saja, Zheng/Gao sebenarnya sudah habis pula saat melawan Flandi/Vita di semifinal sehingga tidak maksimal saat melawan kami di final,” ujar Lilyana.

Bersama Vita, Lilyana, yang akrab disapa Butet, menyatakan persiapan dan prioritas turnamen yang harus diikuti demi mengumpulkan poin ke Beijing 2008 harus dirancang sejak jauh hari. “Di kejuaraan ini, kami menilai tidak ada yang tak mungkin untuk jadi juara asalkan persiapan matang dan nothing to lose saja saat bermain. Hal itu bisa diperoleh jika kami dipersiapkan secara bertahap dan ada tujuan prestasi yang jelas,” sambungnya. (Dede Isharrudin)




Jamuan bagi Sang Juara

Sebagai arsitek bulutangkis Malaysia, Rexy Mainaky mengaku sedih dan kecewa berat. Harapan untuk menggapai gelar pada Kejuaraan Dunia XVI di Stadion Putra, Bukit Jalil, kandas di tengah jalan. Tetapi, sebagai orang Indonesia, dia bangga dengan kesuksesan yang diraih Tim Merah-Putih.

"Saya pun senang karena Indonesia bisa mengukir kemenangan di sini. Apalagi, dua gelar bisa dibawa ke Tanah Air. Itu sebuah prestasi sangat bagus. Saat prestasi pemain Indonesia terus gagal di banyak turnamen, di kejuaraan penting justru berhasil. Ini sangat membanggakan," ujar Rexy.

Untuk menyatakan rasa gembira, peraih emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagdja itu mengundang tim bulutangkis Indonesia. Para punggawa Pelatnas Cipayung tersebut dijamu dengan makan malam di salah satu restoran di mal Sunway Pyramid, Kuala Lumpur, Minggu (19/8) malam. Selaku tuan rumah, Rexy didamping istri, Henny Saijati. "Anak-anak tidak ikut. Kami berdua saja, seperti bulan madu lagi," seloroh Henny.

Juara ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan dan Nova Widianto, hadir pada acara itu. Tak ketinggalan peraih perak tunggal putra, Sony Dwi Kuncoro. Sayang, Lilyana Natsir, karena ada kesibukan lain, tidak bisa memenuhi undangan Rexy. Selain pemain, hadir pula pelatih Christian Hadinata, Richard Mainaky, Sigit Pamungkas, Aryono Miranat, Hendrawan, Lius Pongoh, dan pelatih fisik, Felix.

Trio juara itu mengaku tersanjung dengan perhatian pelatih yang dua tahun terakhir ini menukangi ganda negeri jiran itu. Meskipun di tengah lapangan harus berseberangan, di luar lapangan Rexy tetap sosok yang hangat dan penuh perhatian. Bahkan, kebaikan ayah dua anak itu bukan kali ini saja.

Hal ini tak hanya dirasakan pemain. Wartawan BOLA pun mendapat perlakuan yang sama istimewanya. Tak hanya ditemani menikmati wisata kuliner di tempat-tempat terkenal, tetapi juga diajak berkeliling jalan-jalan di Kuala Lumpur.

Begitulah sosok Rexy. Dia tetap membumi dan memberikan apresiasi tinggi terhadap adik-adik yang sukses sebagai juara dunia! (dede/bhw)


A Mild IBL Championship Games
Perang Strategi Dimulai

Strategi akan menjadi kunci. Aspac Putra Riau pun sudah siap mental menghadapi juara bertahan Satria Muda Britama dalam dua laga awal A Mild Championship Games, 30-31 Agustus di Britama Arena Sports Mal Kelapa Gading, Jakarta.

“Kita sudah saling hafal karena berkali-kali bertemu di babak final. Pelatih pun sudah siapkan strategi,” kata point guard Aspac Putra Riau, Mario Wuysang.

Mario pribadi mengaku sudah siap secara mental. Flu yang menghalanginya berkiprah dalam All Star Game, Minggu lalu, sudah berangsur pulih. “Kami siap menghadapi SM di Kelapa Gading,” tegasnya.

Championship Games akan berformat best of five. Dua laga berikut akan berlangsung di Rumbai, Riau, 8-9 September. SM akan kembali menjadi tuan rumah jika diperlukan laga kelima, 12 September.

Di babak reguler, SM dua kali menundukkan Aspac Putra Riau. “Mereka unggul dalam big man. Pelatih sudah siapkan adjustment menghadapinya,” tuturnya.

Mario mengakui di bawah arahan pelatih asal Filipina, David “Boyce” Zamar, ada perubahan dalam pola dan sistem latihan Aspac Putra Riau.

Hadirnya kembali big man Isman Thoyib, yang kuliah dan berlaga di Liga Mahasiswa Filipina, cukup menggembirakan. “Thoyib mengalami perkembangan pesat, kontribusinya amat diharapkan,” kata Mario.

Pelatih SM, Fictor Roring, mengakui ketangguhan Aspac Putra Riau. “Kami harus bersiap lebih baik. Putra Riau tetap lawan tangguh,” kata Ito, sapaannya.

Mundurnya jadwal Championship Games, yang semula direncanakan seminggu lebih awal, diakuinya memberi keuntungan.

“Kami jadi punya waktu lebih banyak untuk bersama,” kata Ito. Delapan pemain SM sebelumnya harus bergabung dengan tim nasional menuju Kejuaraan Asia di Jepang, 28 Juli hingga 5 Agustus. Mereka kemudian harus bertarung di play-off kedua melawan Garuda Bandung serta beberapa pemain melanjutkan tugas berpartisipasi di A Mild IBL All Star pekan lalu di Surabaya.

“Kalau dibilang lelah, pasti lelah. Saya saja merasa capai, apalagi pemain. Tapi, saya yakin mental anak-anak masih cukup kuat untuk mengatasi kelelahan dan mempertahankan gelar,” katanya.

Perang bakal dimulai, strategi pasti sudah ada di benak masing-masing pelatih. Siapa yang lebih siap fisik dan mental akan keluar sebagai pemenang. (Roosyudhi Priyanto)

JADWAL A MILD CHAMPIONSHIP GAMES
--------------------------------------------------------------------
1. 30 Agustus Britama Arena Sports Mal, Jakarta
2. 31 Agustus Britama Arena Sports Mal, Jakarta
3. 8 September GOR Rumbai, Riau
4*. 9 September GOR Rumbai, Riau
5*. 12 September Britama Arena Sports Mal, Jakarta

No comments: