The Best Time of My Life

It was June 15, and in two days I would be turning thirty. I was insecure about entering a new decade of my life and feared that my best years were now behind me.
My daily routine included going to the gym for a workout before going to work. Every morning I would see my friend Nicholas at the gym. He was seventy-nine years old and in terrific shape. As I greeted Nicholas on this particular day, he noticed I wasn't full of my usual vitality and asked if there was anything wrong. I told him I was feeling anxious about turning thirty. I wondered how I would look back on my life once I reached Nicholas's age, so I asked him, "What was the best time of your life?"
Without hesitation, Nicholas replied, "Well, Joe, this is my philosophical answer to your philosophical question:
"When I was a child in Austria and everything was taken care of for me and I was nurtured by my parents, that was the best time of my life.
"When I was going to school and learning the things I know today, that was the best time of my life.
"When I got my first job and had responsibilities and got paid for my efforts, that was the best time of my life.
"When I met my wife and fell in love, that was the best time of my life.
"The Second World War came, and my wife and I had to flee Austria to save our lives. When we were together and safe on a ship bound for North America, that was the best time of my life.
"When we came to Canada and started a family, that was the best time of my life.
"When I was a young father, watching my children grow up, that was the best time of my life.
"And now, Joe, I am seventy-nine years old. I have my health, I feel good and I am in love with my wife just as I was when we first met. This is the best time of my life."
TEN STEPS TO LEADERSHIP DEVELOPMENT
Step Seven : The Learning Habit
(Seri VIII)
Motivational Tapes – get into the habit of learning in your spare moments.
Audio selections on leadership and motivational are great tools for maintaining your enthusiasm and improving yours skill-set.
In order to stay motivated and fully engaged, it’s important to give yourself a daily dose of positive reinforcement. Motivational tapes are a great way to ensure that the wheels of success keep turning.
Just think of how many negative messages we encounter on a daily basis. How much of what you hear on the news or read in the paper actually “inspires” you to greatness?
Whether your interest is self-improvement, leadership development, sales management or other – motivational tapes can exponentially increase your effectiveness. And there are so many wonderful programs to choose from!
Perhaps you’ve struggled in school and consider yourself a poor reader. Motivational tapes are a terrific alternative for those who seek to learn and grow, but find reading cumbersome.
One huge benefit to listening to books on tape is that you can dramatically improve yourself using your spare moments and free time.
Get in the habit of maximizing your drive time, daily commute, workouts or household chores.
”Eternity itself cannot restore the loss struck from the minute.”- Ancient Poet
Regardless of where you make your next purchase, we can’t over- emphasize the power of maximizing your spare moments for self- improvement.
”Dost thou love life? Then do not squander time, for that is the stuff life is made of.”- Benjamin Franklin
It’s time isn’t it - to take your rightful
place in the front row of your own life? In this life of yours, are you simply a spectator or a pro-active participant?
Listening to leadership and motivational tapes in spare moments is a wonderfully effective option for maximizing your daily achievements and to ensure that your reach your lifelong dreams.
Djarum Indonesia Super Series
Modal Sebelum Beijing
Dua gelar diraih Indonesia dalam turnamen Djarum Indonesia Super Series 2008 di Istora Senayan, Jakarta, 17-22 Juni.
Simon Santoso dan Sony Dwi Kuncoro, memperbaiki penampilan. (Foto: Erly Bahtiar/BOLA)
Hasil ini memperbaiki catatan tahun lalu ketika Indonesia gagal meraih gelar pada turnamen berhadiah total 250 ribu Dollar AS ini. Terlepas dari absennya sejumlah pemain papan atas, prestasi ini memiliki arti lain karena menjadi modal sebelum Olimpiade Beijing digelar pada Agustus depan. Kali ini Sony Dwi Kuncoro dan ganda putri Lilyana Natsir/Vita Marissa yang mengamankan gelar. Kebetulan mereka sudah mendapatkan tiket ke Olimpiade.
Di final, Sony menang atas rekan sesama pelatnas, Simon Santoso, 19-21, 21-14, 21-9. “Perjalanan saya ke final agak kurang mulus. Persiapan saya tak terlalu maksimal karena cedera,” ucap Sony.
Lantaran merasa tak berada dalam kondisi terbaik, Sony memakai strategi permainan tak biasa. “Saya berusaha main lambat. Lebih dulu bertahan dan tak buru-buru menyerang. Ternyata berhasil,” lanjut Sony.
Simon, yang dua pekan lalu juga harus puas meraih posisi runner-up di Singapura Super Series, memuji permainan Sony. “Sony main lebih bagus, sedangkan stamina saya tidak mengimbangi hingga tiga gim,” kata Simon.
Keberhasilan menciptakan all Indonesian final ini memiliki arti khusus buat Hendrawan, pelatih Sony dan Simon. “Cara berpikir Sony membuat dia menikmati pertandingan sehingga bisa main lepas,” ujar Hendrawan.
Partai berat sempat dilalui Sony di semifinal ketika menang atas Bao Chunlai 15-21, 21-13, 21-16.
Penampilan Simon, yang absen di tur Eropa sebelum Piala Thomas lalu, juga membaik. Sejak Maret, pemain yang kini berperingkat 11 BWF ini tak bermain di turnamen Super Series karena poinnya sudah tak memungkinkan untuk meraih tiket ke Olimpiade.
“Simon membuktikan dirinya mencapai kemajuan dengan dua kali ke final. Di Piala Thomas kemampuannya belum keluar seluruhnya,” sebut Hendrawan.
Ganda Putri
Kemenangan ganda Vita/Butet atas ganda Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna, 21-15-21-14, juga mempertebal keyakinan mereka sebelum berangkat ke Beijing. Apalagi di semifinal mereka sempat menekuk ganda Cina yang juga kontestan Olimpiade, Wei Yili/Zhang Yawen, 21-15, 14-21, 21-18.
Hasil ini mengobati kekecewaan mereka yang gagal di semifinal nomor ganda campuran. “Untuk Olimpiade fokus kami tetap di ganda campuran. Namun, kami juga berharap bisa mendapat medali di ganda putri,” ujar Vita.
“Melihat penampilan kami, tak tertutup kemungkinan peluang medali juga ada di ganda putri,” kata Butet. (Erwin Fitriansyah)
Perbaikan atau Batal Berangkat
Djarum Indonesia Super Series 2008 ini adalah turnamen terakhir buat peraih tiket Olimpiade Beijing yang digelar pada Agustus. Tapi, tak semua anggota skuad Pelatnas Cipayung meraih hasil mengesankan sebelum berangkat ke Beijing.
Penampilan mengecewakan ditunjukkan ganda putra Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto. Setelah dicoret dari skuad Piala Thomas, mereka sebetulnya diharap bisa menunjukkan prestasi memuaskan sebelum Olimpiade.
Namun, pasangan berperingkat tujuh BWF ini tersingkir di babak kedua dari ganda nonunggulan asal Korea, Ko Sung-hyun/Kwon Yi-goo, 21-17, 18-21, 21-17.
Pekan sebelumnya, saat bermain di Singapura Super Series, Luluk/Alvent juga tumbang di babak kedua dari ganda nonunggulan asal Malaysia, Chan Chong Ming/Chew Choon Eng, 17-21, 21-18, 23-21.
“Luluk/Alvent harusnya bisa menang, tapi mereka salah menerapkan strategi. Mereka bermain terlalu menekan, apalagi ditambah dengan ego yang tidak mau dikalahkan oleh pasangan muda,” ucap Sigit Pamungkas, pelatih ganda putra.
Ganda lainnya, Markis Kido/Hendra Setiawan, rontok di perempatfinal saat melawan Candra Wijaya/Tony Gunawan, 21-18, 18-21, 21-10. “Kido/Hendra kurang bisa bermain lepas. Mereka menanggung beban mental. Hal ini terlihat justru setelah mereka ada di peringkat satu dunia,” sebut Sigit.
Kalaupun ada alasan yang meringankan kegagalan mereka adalah sakit gejala tifus yang sempat dialami sebelum turnamen. “Mudah-mudahan di sisa waktu sebelum Olimpiade masih bisa mengejar untuk kembali fit,” kata Hendra.
Kegagalan juga dialami ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Flandy Limpele/Vita Marissa. Mereka tersingkir di semifinal.
“Sekarang tergantung bagaimana kami melakukan evaluasi. Pelatih minta kami tidak terlalu memaksakan diri untuk menjadi juara. Takutnya justru jeblok di Olimpiade,” ujar Nova.
“Grafik mereka memang menurun. Harus bisa ditingkatkan lagi sebelum Olimpiade,” kata pelatih ganda campuran, Richard Mainaky.
Ketua Umum PBSI, Sutiyoso, menyoroti penampilan pemain yang tak memuaskan. “Ini ajang evaluasi terakhir sebelum Oimpiade. Semua pemain akan terus dievaluasi, apakah ada yang cedera atau tidak disiplin berlatih. Kita tidak akan memberangkatkan pemain yang tidak siap,” tegas Bang Yos.
Tak semua gagal tampil mengesankan. Maria Kristin menunjukkan perkembangan menggembirakan. Meski kalah di final melawan Zhu Lin, Maria sempat menang atas Zhang Ning di semifinal.
“Tunggal putri, khususnya Maria, memperlihatkan kemajuan yang luar biasa. Dia harus terus digenjot dengan latihan keras,” kata Bang Yos. (win/cw-1)
Don't be afraid if things seem difficult in the beginning. That's only the initial impression. The important thing is not to retreat; you have to master yourself."
Olga Korbut
Gymnast - Four Time Olympic Gold Medallist
The euro weakened vis-à-vis the U.S. dollar today as the single currency tested bids around the US$ 1.5470 level and was capped around the $1.5635 level. Technically, today's intraday low was right around the 50% retracement of the move from $1.5300 to $1.5650. The common currency came sold off after the German Ifo business climate index fell to 101.3 in June from 103.5 in May, worse-than-expected, while the expectations sub-index was also weak. The main headline print of 101.3 was the weakest level since December 2005. Additionally, the EMU-15 services sector PMI fell to 49.5 from 50.6 while the EMU-15 manufacturing sector PMI fell to 49.1. These data were reported a little more than a week before the European Central Bank is expected to lift its main refinancing rate by 25bps to 4.25%. Most traders believe the ECB will only lift rates once but a one-off hike may not be enough. It was also reported that consumer input price inflation surged to 67.4 from 64.4, its highest level since October 2000, while output price inflation jumped to 55.6 from 54.8. ECB member Stark hawkishly said it is essential "we seriously examine the current level of the key interest rate." In U.S. news, traders are closely monitoring Friday's downgrades of two U.S. bond insurance companies and Citigroup's announcement that it is slashing 10% of its investment banking staff. The Federal Open Market Committee convenes tomorrow and Wednesday and is expected to keep rates unchanged and signal that inflation is more of a threat than a slowdown in economic growth. Euro bids are cited around the $1.5230 level.
¥/ CNY
The yen depreciated vis-à-vis the U.S. dollar today as the greenback tested offers around the ¥108.05 level and was supported around the ¥107.10 level. The government reported sentiment among large Japanese companies weakened in Q2 for the third consecutive quarter with the business sentiment diffusion index for large companies falling to -15.2. The print was much worse than expected and suggests next week's Bank of Japan Tankan corporate sentiment survey could come in on the weak side. Prime Minister Fukuda said Group of Eight policymakers "should consider ways to resolve the problem of inflation" and cited oil and food prices as problem areas. G8 policymakers will convene in Japan between 7-9 July. Other data released today saw May supermarket sales off 1.1%, the second consecutive monthly decline. The Nikkei 225 stock index lost 0.61% to close at ¥13,857.47. Dollar bids are cited around the ¥103.00/ 101.35 levels. The euro weakened vis-à-vis the yen as the single currency tested bids around the ¥166.85 level and was capped around the ¥167.80 level. The British pound and Swiss franc came off vis-à-vis the yen as the crosses tested bids around the ¥211.05 and ¥102.95 levels, respectively. The Chinese yuan appreciated vis-à-vis the U.S. dollar as the greenback closed at CNY 6.8750 in the over-the-counter market.
₤
The British pound depreciated vis-à-vis the U.S. dollar today as cable tested bids around the US$ 1.9590 level and was capped around the $1.9755 level. Technically, today's intraday high was right around the 38.2% retracement of the move from $2.0395 to $1.9360. Data released in the U.K. overnight say Rightmove house prices fall 1.2% m/m in June. Bank of England Monetary Policy Committee member Sentance hawkishly reported "We will need to ensure that the rise in inflation injected by rising oil and commodity prices does not become broad-based. That requires that wage and price increases more generally do not pick up in response to a temporary episode of rising headline inflation. The Monetary Policy Committee cannot influence wage and price increases directly. But we can influence the economic climate in which they take place." Cable bids are cited around the US$ 1.9360/ 1.9100 levels. The euro moved higher vis-à-vis the British pound as the single currency tested offers around the ₤0.7920 level and was supported around the ₤0.7890 level.
CHF
The Swiss franc depreciated vis-à-vis the U.S. dollar today as the greenback tested offers around the CHF 1.0485 level and was supported around the CHF 1.0330 level. The Swiss government raised its inflation expectations for 2008 and 2009 and reduced its 2009 GDP growth forecast. SECO sees the economy expanding 1.9% in 2008 and 1.3% in 2009 and sees inflation growth around 2.5% this year. Swiss National Bank kept its target rate for three-month Swiss franc Libor unchanged at 2.75% last week. SNB sees 2008 inflation growth around 2.7%. U.S. dollar bids are cited around the CHF 1.0250 level. The euro and British pound gained ground vis-à-vis the Swiss franc as the crosses tested offers around the CHF 1.6230 and CHF 2.0540 levels, respectively.
€
The euro appreciated vis-à-vis the U.S. dollar last week as the single currency tested offers around the $1.5650 level and was supported around the $1.5345 level. The pair gained about 280 pips last week. G8 finance ministers met in Osaka and didn't address the weakness in the greenback. Traders are scaling back their U.S. rate hike expectations. Richmond Fed President Lacker suggested inflation is more of a threat than an economic slowdown. WSJ sees rates steady until the autumn "unless the inflation outlook deteriorates considerably." Paulson is seeking a financial stability remit for the Fed. Fed #2 Kohn said the financial institutions are improving their balance sheets. The U.S. dollar was off late in the week on downgrades to bond insurers Ambac and MBIA. Israel conducted military exercises for a possible attack on Iran .
ECB's Tumpell-Gugerell said monetary policy remains "accommodative" and sees a one-off hike in July. Germany 's IW institute lifted its 2008 GDP forecast to 2.5%. The European Commission warned against a wage and inflation spiral. ECB's Bini Smaghi said a +25bps hike "should be enough" to reduce inflation. ECB's Stark said May CPI of 3.7% is "unacceptably high." The German government sees Q2 GDP "dampening." Euribor interest rate futures are pricing in at least two ECB hikes this year.
Data released in the U.S. last week saw the June Empire State manufacturing index print at -8.68; April net foreign purchases of long-term U.S. securities was US$ 102.8 billion while net buying excluding non-market flows reached US$ 115.1 billion and "monthly net TIC flows" reached US$ 60.6 billion; May producer prices soared 1.4% m/m and 7.2% y/y with core inflation up 0.2% m/m and 3.0% y/y; May housing starts were off 3.3%; May industrial production was off 0.2% with capacity utilization off 0.2% to 79.4%; the Q1 current account goods/ deficit printed at US$ 174.9 billion; the June homebuilders index fell to +18; weekly initial jobless claims were off 5,000 to 381,000 with continuing jobless claims off 76,000 to 3.06 million; the Philadelphia Fed manufacturing index fell to -17.1; and the May leading index climbed 0.1%;
Data released in the eurozone last week saw EMU-15 May HICP printed at 3.7%; the German ZEW June economic expectations index fell to -52.4; the EMU-15 trade balance posted a €2.3 billion surplus; German PPI was up 1.0% m/m and 6.0% y/y; and Italian April industrial orders were up 13.9% y/y.
Technical Outlook
Last week's high (1) was right around the 50.0% retracement of the 1.6018-1.5283 range and last week's low (2) was below the 23.6% retracement of the same range. The 1.5650/ 1.5789/ 1.5854/ 1.5903 levels represent upside resistance targets while the 1.5563/1.5456/ 1.5285/ 1.5164/ 1.4962 levels represent downside support targets.
¥/ CNY
The yen appreciated vis-à-vis the U.S. dollar last week as the greenback tested bids around the ¥107.20 level and was capped around the ¥108.55 level. The pair lost about 90 pips last week. The Nikkei 225 stock index lost 1.33% on Friday to close at ¥13,942.08. Former MoF official Watanabe said intervention is possible if the U.S. dollar's depreciation is "sharp." The government reduced its assessment of the economy for the second time in three months, downgrading its view on exports, corporate profits, and industrial output. PM Fukuda is unlikely to promote an economic stimulus package. Policy Board minutes revealed "both supply and demand" shocks to the Japanese economy. The BoJ Tankan survey of consumer sentiment will be released on 1 July.
Data released in Japan this week saw May Tokyo-area condominium sales were off; machine tool orders were revised to +1.4%; the April tertiary index was up 1.8% m/m and 0.6% y/y; May department store sales were off 2.7%; the April index of leading economic indicators printed at 92.8 with the coincident index steady at 101.7; and the April all-industries index rose 0.8% m/m with the tertiary index up 1.8% m/m.
In Chinese news, the Chinese yuan appreciated vis-à-vis the U.S. dollar as the greenback closed at CNY 6.8796 in the over-the-counter market, down from CNY 6.9018. PBoC boss Zhou reported "A weak dollar will inevitably result in a rise in primary products including commodities, including oil. Therefore, the RMB will also face a rising pressure, which will drive up inflation." Paulson said the U.S. "expressed an understanding and appreciation for accelerating pace of appreciation of the renminbi." China lifted gasoline and diesel prices by 16% to 18% to reduce oil demand.
Data released in China last week saw May wholesale prices up 9.6% y/y; industrial value-added output was up 16.3% between January and May; and January – May urban fixed asset investment was up 25.6% y/y.
Technical Outlook
Last week's high (1) was below the 76.4% retracement of the 114.65-95.71 range and last week's low (2) was below the 61.8% retracement of the same range. Upside resistance targets remain the 108.56/ 110.18/ 112.66/ 114.65 levels while downside support targets remain the 106.27/ 105.18/ 103.44/ 102.42/ 100.18 levels.
₤
The British pound appreciated vis-à-vis the U.S. dollar last week as cable tested offers around the US$ 1.9790 level and was supported around the $1.9455 level. The pair gained about 290 pips last week. BoE is unlikely to cut rates and the chances of 2 or 3 rate hikes this year have fallen. BoE will unveil a new liquidity program later this year. CBI's 2009 GDP forecast predicted a slowdown. BoE reported high inflation may "materially" become engendered in inflation expectations over the medium-term. BoE Governor King wrote a letter to Chancellor Darling because U.K. CPI was more than 100bps above the 2.0% target. King sees CPI well above expectations well into 2009. June MPC minutes saw an 8-1 vote to keep rates unchanged with Blanchflower favouring a 25bps cut. Policymakers acknowledge the economy may need more slack "to ensure inflation returns to target." Deputy Governor Gieve is leaving the central bank next year. Chief Economist Bean is being replaced by Spencer Dale and is Bean is assuming Lomax's deputy governorship from 1 July. Darling is giving the BoE a new financial stability remit. Gieve reported "risks to both the upside and downside remain large."
Data released in the U.K. last week saw May CPI at 3.3%; the June CBI industrial trends had a balance of 28% of manufacturers who saw higher prices in the next three months; May retail sales were up 3.5% m/m and 8.1% y/y; May public sector net debt and the public sector net cash requirement fell; CML mortgage lending fell to ₤25.5 billion; and May provisional M4 money supply growth was +0.4% m/m and +10.0% y/y.
Technical Outlook
Last week's high (1) was just above the 23.6% retracement of the 2.1159-1.9336 range and last week's low (2) was above the 23.6% retracement of the 1.3682-2.1159 range. Upside resistance targets include the 1.9877/ 1.9999/ 2.0033 while downside support targets include the 1.9602/ 1.9395/ 1.9336/ 1.9117/ 1.8631 levels.
CHF
The Swiss franc appreciated vis-à-vis the U.S. dollar last week as the greenback tested bids around the CHF 1.0305 level and was capped around the CHF 1.0520 level. The pair lost about 125 pips last week. SNB kept interest rates unchanged and hiked its 2008 and 2009 inflation forecasts. SNB chief Roth reported the central bank considered a rate hike and sees the potential for upward pressure on inflation rates.
Data released in Switzerland last week saw April retail sales climbed 2.4% y/y; Q1 industrial production was up 4.3% y/y and off 9.3% q/q; the June ZEW indicator for economic expectations fell to -63.8 from -60.4 with the current economic situation sub-index falling to 53.2; the May trade surplus widened to CHF 1.87 billion; and May producer and import prices were up 1.2% m/m and 3.9% y/y.
Technical Outlook
Last week's high (1) was below the 50.0% retracement of the 1.1594-0.9647 range and last week's low (2) was below the 38.2% retracement of the same range. Upside resistance targets include the 1.0393/ 1.0623/ 1.0850/ 1.1134 levels while downside support targets include the 1.0314/ 1.0250/ 1.0106/ 0.9647/ 0.9605/ 0.9535 levels.
CAD
The Canadian dollar appreciated vis-à-vis the U.S. dollar last week as the greenback tested bids around the C$ 1.0100 level and was capped around the C$ 1.0295 level. The pair lost about 105 pips last week. Finance minister Flaherty reported the C$ has "borne one-third of the brunt of the depreciation of the U.S. currency."
Data released in Canada last week saw April foreign investment in Canadian securities increase C$ 975 million while April Canadian investment in foreign securities rose to C$ 5.99 billion; the May composite leading indicators index was up 0.2%; May headline CPI was up 1.0% m/m and 2.2% y/y with the core rate up 0.3% m/m and 1.5% y/y; April wholesale sales were up 1.4%; and retail sales were up 0.6%.
Technical Outlook
Last week's high (1) was above the 23.6% retracement of the 0.9818-1.0321 range and last week's low (2) was below the 38.2% retracement of the same range. Upside resistance targets include the 1.0202/ 1.0378/ 1.0439/ 1.0797 levels while downside support targets include the 1.0069/ 0.9965/ 0.9867/ 0.9752 levels.
AUD
The Australian dollar appreciated vis-à-vis the U.S. dollar last week as the Aussie tested offers around the US$ 0.9565 level and was supported around the US$ 0.9370 level. The pair gained about 150 pips last week. RBA board members concluded on 3 June that rates are appropriate to deal with inflation.
Data released in Australia last week saw Q1 housing starts fall 3.3% q/q; the April Westpac leading index was up +2.8%; May merchandise imports were up 7.0%; and the Westpac industrial trends composite index fell to 53.9 in Q2.
Technical Outlook
Last week's high (1) was above the 23.6% retracement of the 0.8952-0.9653 range and last week's low (2) was below the 38.2% retracement of the same range. Upside resistance targets include the 0.9648/ 0.9920/ 1.0053 levels while downside support targets include the 0.9487/ 0.9302/ 0.9263/ 0.9120/ 0.9003/ 0.8887 levels.
--- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------
Tepatnya kejadian ini menimpa saya di hari Jumat,6 Juli 2007, sekitar jam 3 lewat. Awalnya ada telp yang mencari saya dia mengaku sebagai Putri dan mengaku bahwa dia adalah karyawan dari Bank Mega dimana saya merupakan salah satu nasabah kartu kredit dari bank tersebut. Ketika orang ini berbicara dengan saya perkataannya sama sekali tidak mencurigakan, intinya dia hanya ingin mengkonfirmasi saya untuk pengiriman kartu tambahan. Tidak ada kecurigaan sama sekali di pikiran saya karena pembicaraan ini hanya sekedar mencocokan data yang telah dia pegang untuk kemudian dicocokkan kepada saya. Jadi di sini saya hanya disuruh menjawab apakah data tersebut benar atau tidak, dan karena pernyataan dia memang benar saya pun hanya mengatakan semuanya itu benar.
Yang jadi masalah disini adalah ketika dia menghubungi saya dikarenakan sebelumnya dia sendiri telah memegang seluruh data diri saya (entah darimana dia mendapatkan semua itu) dan semuanya sama persis dengan pernyataan seperti ketika kita dikonfirmasi mengenai kartu kredit.
MENGATASNAMAKAN DIRI SEBAGAI PIHAK BANK MEGA
Entah apakah saya dalam pengaruh hipnotis atau memang dia sendiri karena sudah pegang seluruh data saya termasuk nomor rahasia yang seharusnya tidak bisa diketahui, semuanya itu membuat dia leluasa menyalahgunakan segala data saya. Setelah dia berhasil mencocokan data kemudian dia mengatakan bahwa saya merupakan nasabah yang selama ini tidak pernah bermasalah, yang jelas setiap ucapannya dia selalu bertindak seolah-seolah sebagai pihak Bank. Dia bilang pihak bank hanya ingin memastikan bahwa sayalah pemegang kartu Visa yang akan mendapatkan kartu tambahan tersebut dan pihak mereka tidak ingin jika kartu tersebut sampai jatuh ke tangan orang lain. Lebih dari dua kali dia mengulang semua pertanyaan dia supaya saya benar-benar yakin bahwa dia adalah orang Bank Mega.
DITUPU MASALAH BIAYA
Ketika saya merasa semuanya sudah benar kemudian dia mengatakan bahwa setelah kartu ini sampai ditangan saya dengan otomatis saya langsung dapat menggunakan kartu ini kapan saja dan di mana saja sejauh ada logo visa nya. Sampai di situ saya sama sekali belum menaruh kecurigaan, dan sama sekali tidak ada pembicaraan yang mengatakan kalau saya diharuskan membayar bahkan ketika saya menanyakan apakah ada biayanya dia tetap mengatakan TIDAK ADA dan ini benar-benar GRATIS karena saya sudah memegang kartu Visa Utama.
HATI2 dengan PT. GOLDEN MITRA INDONESIA!
Begitu saya terus berusaha memastikan untuk biaya kemudian dia langsung buru-buru menyelesaikan pembicaraan. Dia memberikan penegasan bahwa saya telah menyetujui atas kartu tambahan yang telah dijelaskan tadi, dan dia mengatakan bahwa dari pihaknya nanti kembali akan ada yang mengkonfirmasi untuk persetujuan saya atas pernyataan Putri tadi dan saya diharapkan agar tetap menunggu sampai kurir mereka yang akan membawa kartu tambahan tadi datang karena dengan alasan mereka tidak akan menjamin kalau kartu saya akan sampai di tangan orang lain. Sekali lagi disini saya tegaskan kepada temen-temen semua bahwa yang saya setujui disini adalah bahwa memang benar saya setuju untuk dikirimkan kartu tambahan dan memang benar saya pemegang kartu Visa dari Bank Mega dan bukan setuju atas penawaran yang akhirnya diketahui bahwa mereka adalah PT. Golden Mitra Indonesia yang ternyata adalah Tours &Travel.
Setelah saya menutup telp dari Putri tadi tidak berselang lama salah satu pihak PT. GMI kembali menghubungi saya ( bernama Sharen) yang tiba-tiba saja mengatakan bahwa dia dari bagian finance menanyakan apakah pihaknya yang bernama Putri telah menghubungi saya. Jelas saja saya mengatakan bahwa memang benar saya telah dihubungi, tapi ketika dia menjelaskan mengenai jumlah uang yang saya harus keluarkan, dengan spontan saya kaget dan dengan keras menolak saat itu juga atas penawaran itu karena saya merasa tidak ada sama sekali penyataan dari saya yang menyetujui atas penawaran dari mereka yang ternyata adalah travel.
Tapi seakan-akan dalam posisi yang menang, si Sharen ini bilang kalau saya tidak bisa membatalkan transaksi tersebut karena PT. GMI telah mendebetkan kartu kredit saya dan dia berdalih semuanya itu sepersetujuan saya. Di saat yang bersamaan, saya ditelp oleh pihak Bank Mega yang sesungguhnya bahwa memang telah terjadi pendebetan oleh pihak GMI ini dan saya dikonfirmasi untuk kebenarannya. Sudah pasti saat itu saya bilang bahwa saya tidak pernah menyetujui transaksi tersebut dan akhirnya pihak Bank Mega sendiripun mengatakan bahwa pendebetan ini memang mencurigakan karena tidak ada Merchant yang jelas serta lokasi di mana transaksi tersebut terjadi.
Jadi hal ini sudah jelas bahwa pihak PT. GMI ini memang telah menipu saya karena dari pihak Bank Mega sendiri tidak merasa bermitra dengan PT. GMI ini. Langsung saat itu juga kartu kredit saya langsung diblokir oleh pihak Bank Mega demi keamanan dan status pendebetan tersebut dibuat menjadi dana menggantung sampai saya mendapatkan surat pembatalan resmi dari PT. GMI. Intinya dari pihak Bank Mega memberikan kesempatan untuk pembatalan transaksi tersebut asalkan saya mendapatkan surat pembatalan resmi dari pihak GMI.
Saat saya diberitahukan hal ini saya masih dengan cara baik-baik untuk minta pembatalan dari pihak GMI, tapi tetap saja GMI ini menolak dan bahkan semua pembicaraan saya sebelumnya diputarbalikan. Perdebatan saya akhirnya diteruskan kepihak pimpinanannya dan tetap saja ini tidak membuahkan hasil bahkan ketika saya mengancam bahwa pihak GMI akan saya laporkan kepihak berwajib dia justru menantang saya. Saya tahu hal ini telah direncanakan oleh mereka secara matang di mana sasaran terhadap korban dilakukan disaat hampir jam pulang kantor di hari Jumat disaat kantor mereka terakhir kerja karena hari sabtu minggu libur. Saya langsung kesana ternyata kantornya sudah tutup. Saya pikir hal ini tidak bisa saya diamkan, dan begitu hari seninnya saya langsung kesana dan didampingi oleh saudara saya yang kebetulan laki-laki.
MENDATANGI ALAMAT KANTOR GMI
Untuk informasi teman-teman, kantor mereka ini berada di Ruko Duta Mas Fatmawati dengan alamat : Jl. Fatmawati Blok A1 No.42. telp 021-725 1747, 723 7379. Benar saja, begitu saya masuk kantor mereka sudah ada korban penipuan selain saya yang datang lebih dulu. Yang saya tidak habis pikir kenapa sebuah kantor Agent Travel terasa begitu sangat tertutup, seharusnya kalau memang benar mereka resmi Agent Travel harusnya tidak akan menutupi apabila ada customer yang datang ingin menemui sales yang sebelumnya menghubungi si customer tersebut, tetapi ini justru sebaliknya.
Korban yang sebelum saya telah datang mencari sales mereka yang bernama Joko tapi staf mereka yang menyebut dirinya Sheila mengatakan bahwa marketing tidak akan bisa dipertemukan dengan customer apalagi dia menambahkan bahwa orang yang bernama joko sudah tidak lagi bekerja di PT. GMI. Ketika korban ini masih terus berusaha minta dipertemukan ke Joko tiba-tiba saja wanita ini perlahan-lahan membuka kancing bajunya untuk mengalihkan perhatian. Akhirnya entah bagaiman, si korban ini pulang tanpa membawa hasil apa-apa.
Selesai korban ini pergi akhirnya giliran saya berhadapan dengan wanita ini. Dengan menahan emosi saya coba dengan cara baik-baik dulu. Saya pikir saya datang ketempat tersebut tidak mau terjebak kembali dengan setiap pembicaraan dia karena mereka sangat pintar menggunakan setiap kelengahan dari korban untuk dijadikan bukti. Kasus saya di sini karena saya tidak membawa bukti tertulis apa-apa yang bisa saya tuntut ke mereka , karena semuanya masih pihak Bank Mega yang memegang bukti pendebetan saya.
Kemudian setelah saya mengutarakan alasan saya datang kesana untuk minta surat pembatalan dia mencoba mangkir dengan mengatakan tidak mengerti maksud kedatangan saya karena saya tidak membawa bukti apa-apa untuk dijadikan pembatalan. Dia bilang tidak pernah ada transaksi yang mereka lakukan terhadap saya. Sebagai orang yang merasa sudah jelas-jelas ditipu oleh mereka saya sangat emosi tapi untungnya saudara saya mengambil alih pembicaraan karena dia memang sengaja membuat kita terpancing dan terjebak dengan setiap kalimat-kalimat dia. Wanita ini kemudian mencoba memberikan penjelasan dengan dalih prosedur supaya saya menganggap pelaporan saya tidak kuat karena tidak membawa bukti-bukti tertulis. Saya bilang bagaimana mungkin saya punya bukti transaksi sementara mereka melakukan transaksi sepihak tersebut melalui telepon. Setelah saya meninggikan suara saya dan sedikit mengancam bahwa akan melaporkan masalah ini ke pihak yang berwenang serta ditambah argumentasi saudara saya yang memang tidak bisa dikelabui akhirnya wanita ini baru membuatkan surat pembatalan tersebut.
GMI MASIH BERUSAHA MENIPU DALAM SURAT PEMBATALAN
Tapi sampai surat pembatalan yang terpaksa dia buat karena saya memaksa dia masih saja berusaha mengelabui saya dengan kesalahan yang sengaja dibuat dalam surat pembatalan tersebut. Di surat dijelaskan bahwa apabila dalam waktu 14 hari kerja dari tanggal kejadian transaksi yaitu tgl 06 Juli'07 Bank Mega tetap menagihkan tagihan sejumlah yang mereka debet ke saya, pihak GMI akan membayarkan seratus persen kerugian tersebut dalam bentuk tunai. Ketika dia menunjukan surat tersebut saya lihat kalimat keterangan barusan sudah benar, tetapi saya minta tambahkan untuk dituliskan secara jelas untuk perihal disurat tersebut dengan menuliskan keterangan "SURAT PEMBATALAN TRANSAKSI" dengan tujuan supaya pihak Bank Mega benar-benar yakin bahwa surat itu merupakan surat pembatalan.
Mendengar saya terlalu spesifik dalam permintaan surat pembatalan tersebut wanita ini agak sedikit kesal karena dianggapnya pihaknya sudah benar-benar tidak berhasil menipu saya kembali. Disaat surat saya direvisi oleh dia kemudian dia kembali menjebak saya dengan merubah tanggal transaksi tersebut menjadi tanggal 06 Juni'07. Otomatis apabila tanggal itu yang disebutkan dianggap pengaduan saya nanti ke pihak Bank Mega akan percuma karena tanggal tersebut sudah lewat. Tetapi sayangnya saya menyadari ini setelah saya keluar dari kantor tersebut dan langsung menuju ke Bank Mega. Dan setelah saya merasa semuanya sudah berhasil saya dapatkan saya kembali pulang kerumah dengan menyimpan kelegaan. Tapi ternyata setelah saya membaca kembali surat tersebut ternyata pihak GMI mengganti tanggal transaksi. Tanpa menunggu waktu lama saya langsung kembali ke kantor GMI dan meminta revisi tanggal transaksi tersebut sambil menaruh perasaan kesal yang amat sangat. Dan rupanya begitu saya kembali wanita yang bernama sheila tadi terlihat kesal karena mungkin kesalahan yang sengaja dibuatnya disadari oleh saya. Kalau saja saya tidak berpikir jauh mungkin saya sudah bertindak secara fisik karena emosi saya sudah tak terbendung.
Tapi untungnya dia tidak banyak bicara lagi dan langsung merubah tanggal transaksi tersebut sesuai tanggal kejadian. Sampai saya menuliskan ini semua, sebenarnya saya masih belum merasa puas, karena saya mengharapkan agar PT. GMI ini mendapatkan sanksi hukum karena saya yakin banyak sekali korban penipuan yang telah dilakukan oleh mereka hanya saja saya tidak memiliki bukti yang lengkap untuk pengaduan saya kepada pihak berwajib. Tapi saya disini hanya mau mengingatkan kepada teman-teman semua untuk berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan yang dilakukan melalui cara-cara telepon yang mengatasanamakan pihak Bank (bukan hanya Bank Mega saja) dan hati-hati juga jika ada orang yang sekiranya sudah mengetahui anda siapa apalagi identitas seperti yang terlampir pada aplikasi kartu kredit sudah diketahui agar segera menutup telepon dan segera untuk menghubungi Call Center untuk memastikan apakah kartu kredit anda telah disalahgunakan atau tidak, karena sudah bisa dipastikan data anda sudah bocor ke pihak lain yang siap menyalahgunakannya.
Terimakasih untuk kesediaannya membaca informasi ini, mudah-mudahan tidak terjadi lagi kasus seperti ini kepada teman-teman dan waspadalah. Bila ada tanggapan/pertanyaa n, silahkan langsung ke email saya, myrapuspita@ yahoo.com.
.
Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan; dan
saya percaya pada diri saya sendiri. (Muhammad Ali)
Jangan membantah kelemahan orang lain. Jangan pula mempertahankan kelemahan
anda. Bila anda melakukan kesalahan, akuilah, benahilah, dan belajarlah
darinya, segera. (Stephen Covey)
"Whatever your discipline, become a student of excellence
in all things. Take every opportunity to observe people who manifest the
qualities of mastery. These models of excellence will inspire you and
guide you toward the fulfillment of your highest potential." Michael
Gelb and Tony Buzan
Anda akan dapat memiliki apapun yang Anda inginkan dalam hidup ini jika
membantu orang lain untuk mendapatkan keinginan mereka (Zig Ziglar)
Jika Anda ingin mengubah sikap, mulailah dengan mengubah kebiasaan. Dengan kata
lain, mulailah melakukan bagian, dengan sebaik yang Anda bisa, dari orang yang
Anda teladani, menjadi orang yang paling Anda inginkan. Secara berangsur-angsur
manusia lama dan penakut akan hilang. (Dr. William Glasser)
“Daud sendiri menyebut Dia Tuannya”
(2Tim 3:10-17; Mrk 12:35-37)
“Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat” (Mrk 12:35-37), demikian kutipan Warta Gembira hari ini. .
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Dalam silsilah Yesus adalah keturunan Daud, namun Ia adalah Penyelamat Dunia, Allah yang dengan rendah hati menjadi Manusia serta tinggal di tengah-tengah kita, sama seperti kita kecuali dalam hal dosa, maka Daud ‘oleh pimpinan Roh berkata bahwa Ia adalah Tuan/Tuhannya’. Raja Daud yang dikenal bijak dengan rendah hati mengimani bahwa ‘keturunannya’ adalah ‘tuan’nya, maka baiklah penghayatan iman Daud ini menjadi teladan hidup beriman kita. Anak-anak atau generasi muda kiranya lebih suci daripada orangtua atau generasi tua, dan dalam hidup beriman mereka yang suci yang layak dihormati serta dijunjung tinggi, maka selayaknya cara hidup dan cara bertindak orangtua atau generasi tua senantiasa melayani atau membahagiakan anak-anak atau generasi muda. Kerahkan dan arahkan semua dana, harta benda, tenaga dan perhatian untuk pembinaan atau pendampingan dan pendidikan anak-anak atau generasi muda. Kepada mereka yang berkarya di sekolah atau bidang pendidikan hendaknya menjadikan ‘anak-anak atau para peserta didik’ tuanya, dengan hidup dan bekerja penuh pelayanan, cintakasih dan rendah hati bagi anak-anak atau para peserta didik; demikian para orangtua hendaknya lebih mengutamakan pendidikan atau pembinaan anak-anak daripada kepentingan atau kebutuhan lain. Marilah berpedoman pada ‘human investment’ bukan ‘material investment’, lebih memperhatikan ‘manusia’ daripada ‘senjata’, the man behind the gun. Ingatlah, sadarilah dan hayatilah bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini tergantung dari manusia dan manusia tergantung sepenuhhnya pada Tuhan, Sang Pencipta dan Penyelamat. Marilah dengan rendah hati dan penuh minat ‘mendengarkan Dia’ yang hidup dan berkarya dalam seluruh ciptaanNya, lebih-lebih dalam diri manusia yang diciptakan sesuai dengan gambar atau citra Allah.
· “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”(2Tim 3:15-16), demikian nasihat Paulus kepada Timoteus, kepada kita semua. Orangtua, para guru, pembina atau pendamping telah menyampaikan aneka saran, nasihat dan tulisan yang diilhamkan Allah kepada kita semua. Marilah kita ingat dan kenangkan semua saran, nasihat atau tulisan-tulisan sebagai penuntun hidup yang telah kita dengarkan atau terima dari mereka yang sangat mengasihi dan memperhatikan kita sejak dilahirkan sampai saat ini; “semuanya bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik kita dalam kebenaran”. Melaksanakan atau menghayati semuanya itu merupakan bentuk ungkapan atau perwujudan terima kasih dan syukur kita kepada Tuhan serta sesama yang telah berbuat baik kepada kita. Marilah kita ‘mikul dhuwur, mendem jero’ (mengangkat tinggi-tinggi dan memendam dalam-dalam) mereka yang telah mengasihi dan berbuat baik kepada kita serta berbagai macam.saran dan nasihat-nasihatnya. Sebagai anggota organisasi, paguyuban atau lembaga hidup bakti, marilah kita hayati dan laksanakan visi-misi atau spiritualitas pendiri. Pendiri Gereja adalah Yesus Krsitus, maka marilah kita hayati dan laksanakan ajaran utama dan pertama yaitu ‘saling mengasihi’ dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan/tenaga. Kita kenangkan dan fahami nama yang dikenakan pada diri kita masing-masing, entah yang diberikan oleh orangtua, teman maupun organisasi atau lembaga, karena nama tersebut mengadung makna dan harapan yang harus menjadi nyata dalam cara hidup dan cara bertindak kita. Demikian juga aneka gelar atau atribut yang kita terima hendaknya jangan hanya menjadi kebanggaan kosong tanpa penghayatan.
“Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya. Pembesar-pembesar mengejar aku tanpa alasan, tetapi hanya terhadap firman-Mu hatiku gemetar”
(Mzm 119:160-161)
Jakarta, 6 Juni 2008
“Batu yang dibuang oleh tukang bangunan telah menjadi batu penjuru”
(2Ptr 1:1-7; Mrk 12:1-12)
“Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita." Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia.”(Mrk 12:1-12), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Orang yang sedang berkuasa, gila kuasa, hormat dan harta pada umumnya cenderung untuk menyingkirkan atau membungkam ‘kader-kader atau tokoh-tokoh’ yang dinilai mengancam kedudukan dan kuasanya, sebagaimana pernah terjadi di negeri kita, di masa Orde Baru. Orang-orang baik, jujur, cerdas dan berwawasan kebangsaan disingkirkan dan dibungkam atau dibuang melalui berbagai cara dan usaha oleh penguasa. Itulah yang juga terjadi zaman Yesus: Ia tampil di masyarakat menjadi saingan bagi para pemimpin/tokoh bangsa Yahudi, dan mereka berusaha untuk menyingkirkanNya. “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita”. Orang benar, baik dan jujur pada masa kini memang mudah tersingkir dari percaturan politik atau hidup berbangsa dan bernegara, namun kami berharap agar siapapun yang sungguh benar, baik dan jujur untuk tetap berjuang meskipun harus menghadapi aneka tantangan dan hambatan. Ingatlah pepatah “mati satu tumbuh seribu”, pengorbanan diri orang benar, baik dan jujur akan menjadi pupuk bagi banyak orang untuk tumbuh berkembang dalam kebenaran, kebaikan dan kejujuran. Sejarah telah membuktikan bahwa mereka yang disebut ‘nabi’, pejuang kebenaran, kebaikan dan kejujuran, yang harus mati karena perjuangannya, telah menjadi acuan, panutan serta teladan banyak orang tanpa gentar dan takut terus memperjuangkan kebenaran, kebaikan dan kejujuran.
· “Kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang”(2Pet 1:5-7), demikian nasihat Petrus. Jika kita mengaku beriman kiranya nasihat ini layak kita laksanakan atau hayati. Kita dipanggil untuk mengasihi semua orang, agar dapat mengasihi semua orang berturut-turut kita harus menambahkan pada iman kita keutamaan-keutamaan kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan dan kasih. Pertama-tama marilah kita menghayati keutamaan kebajikan antara lain dimanapun dan kapanpun senantiasa berbuat baik kepada orang lain atau melakukan apa yang baik. Selanjutnya kita harus belajar terus menerus lebih-lebih dari pengalaman berbuat baik maupun dari aneka saran dan nasihat maupun kritik dari sesama kita, dengan demikian kiranya kita akan dapat menguasai diri, tekun maupun saleh. Hendaknya jangan menyia-nyiakan kesempatan dan kemungkinan untuk berbuat baik atau melakukan apa yang baik di dalam hidup kita sehari-hari, sekecil atau sesederhana apapun. Kita mulai dengan melakukan apa yang baik meskipun kecil dan sederhana; dari yang kecil dan sederhana pelan-pelan tumbuh berkembang menuju ke yang besar dan berbelit-belit. Ingatlah dan sadari bahwa yang kita butuhkan dalam hidup sehari-hari adalah apa-apa yang kecil dan sederhana, bukan yang besar, sulit dan berbelit-belit.
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.”(Mzm 91:14-16).
Jakarta, 2 Juni 2008
Mg Biasa IX : Ul 11:18.26-28.32; Rm 3:21-25.28; Mat 7:21-27
“ Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga”
Bapak BJ Habibie menjadi presiden Republik Indonesia menggantikan atau meneruskan masa jabatan Bapak Suharta yang mengundurkan diri tgl 21 Mei 1998. Dalam pidato pertanggungjawaban tahunan di DPR, setelah menjabat kurang lebih satu tahun, Habibie antara lain menyampaikan bahwa dalam masa jabatannya yang singkat telah berhasil menyusun atau membuat banyak peraturan (UU, PP dll..). Dengan bangga ia menyampaikan hasil kerja: telah berhasil menyusun dan membuat peraturan. Entah ada berapa UU, PP, Keppres, Inpres, Kepmen, Perda dst.. di Indonesia ini, kiranya hanya segelintir orang yang mengetahuinya; namun sejauh mana aneka peraturan tersebut operasional dan efektif rasanya menjadi pertanyaan. Semakin banyak peraturan berarti semakin banyak pelanggaran, itulah yang terjadi, nampak dengan masih marak dan semakin suburnya korupsi di negeri ini. Salah satu cermin pelanggaran aturan yang dapat dilihat atau di depan mata kita antara lain pelanggaran aturan lalu lintas. Apa yang terjadi di jalanan macam itu kiranya dapat menjadi petunjuk atau cermin mutu bangsa kita. Aturan, formalitas, liturgy begitu marak namun pelaksanaan atau penghayatan semakin kendor. Ketidak-setiaan atau ketidak-taatan pada aneka macam janji serta aturan yang terkait dengan janji tersebut, seperti janji perkawinan, janji kepegawaian, sumpah jabatan, janji baptis, janji imamat, kaul, dst.. rasanya juga subur, terjadi di sana-sini. Maka tidak mengherankan jika banyak orang mengalami kemerosotan dalam hidup moral, kurang beriman atau dirajai oleh Tuhan. “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Mat 7:21), demikian sabda Yesus. .
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga “
(Mat 7:21)
Keunggulan hidup beriman atau beragama terletak pada pelaksanaan atau penghayatan, bukan dalam ajaran, aturan, fomalitas atau liturgy, “yang melakukan kehendak BapaKu di sorga”. “Kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat”(Rm 3:28), demikian kesaksian iman Paulus. Beriman berarti mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan, Penyelenggaraan Ilahi, yang disertai dengan harapan dan cintakasih, disertai dengan kegairahan, keceriaan.serta kreatifitas dalam berbuat baik kepada sesama. Dengan mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan kita tidak akan menjadi miskin atau kehilangan segala-galanya, melainkan diperkaya oleh rahmat atau anugerah Tuhan yang membuat kita hidup dengan penuh harapan dan cintakasih.
“Cinta harus lebih diwujudkan dalam perbuatan daripada diungkapkan dalam kata-kata” (St.Ignatius Loyola, LR no 230), diwujudkan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan atau tenaga. Ingatlah dan sadarilah bahwa masing-masing dari kita diciptakan/diadakan dengan perbuatan nyata yang dijiwai oleh cintakasih, dimana bapak dan ibu kita saling menyerahkan diri dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan atau tenaga, yang menjadi nyata dalam persetubuhan atau hubungan seksual. Dalam ketelanjangan dan terbuka adanya artinya tiada kepalsuan atau sandiwara masing-masing dari kita ‘diadakan’. Selayaknya kita yang diciptakan atau diadakan dengan cara yang demikian itu juga hidup dan bertindak yang sama ketika kita diadakan: saling mengasihi dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan atau tenaga.
Aneka aturan atau hukum kiranya dibuat dan disusun dengan semangat cintakasih, demi kebaikan dan kesejahteraan umum atau bersama, maka hendaknya melihat dan menyikapi aneka aturan dan hukum dengan cintakasih juga. Hadapi, sikapi aneka aturan dan hukum dengan dan dalam cintakasih, maka akan enak dan baik adanya: aturan atau hukum bukan menjadi beban berat melaikan menjadi sarana atau wahana untuk hidup bahagia dan sejahtera bersama, sarana atau wahana untuk “melakukan kehendak Bapa di sorga”. Hidup dan bekerja bersama dimanapun dan kapanpun kita memang membutuhkan aturan, maka hendaknya aneka aturan jangan hanya dijadikan monumen, hiasan atau kenangan hampa belaka, tetapi laksanakan atau hayati jika menghendaki atau mendambakan hidup damai, bahagia dan sejahtera kini dan sepanjang segala masa.
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu” (Mat 7:24-25).
Kita semua berharap dan bercita-cita untuk menjadi orang bijak serta tegak berdiri dalam menghayati panggilan dan tugas perutusan kita masing-masing. Godaan, gangguan atau rayuan antara lain berupa ‘hujan dan angin kenikmatan duniawi seperti uang, harta benda, seks, makanan dan minuman, dst.’ ada dimana-mana dan kapan saja, yang dapat menghacurkan atau memperorak-porandakan panggilan dan tugas perutusan: hidup dan bekerja ngawur dan amburadul, tidak bijak. Sebagai orang beriman, yang percaya kepada Allah, kenakanlah senjata Allah dalam menghadapi dan menyikapi aneka godaan, gangguan dan rayuan tersebut: “berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus” (Ef 6:14-18)
Agar tidak mudah roboh karena godaan, gangguan dan rayuan tersebut, kiranya kita perlu atau harus memberi perhatian yang memadai apa yang menjadi akar kehidupan kita, yaitu: “pendidikan, gizi dan iman-keyakinan”. Secara khusus masa balita anak-anak perlu menerima kasih dan perhatian yang memadai, antara lain air susu ibu serta kebersamaan hidup penuh kasih dari ibu maupun bapaknya. Gizi makanan dan minuman sehari-hari hendaknya diperhatikan: apa yang bergizi dan sehat tidak identik atau sama dengan yang enak dan nikmat. Jangan mengikuti dan menyantap yang enak dan nikmat tetapi tidak bergizi dan tidak sehat. Sedini mungkin diusahakan dalam hal makanan dan minuman berpedoman pada ‘empat sehat. lima sempurna’ (nasi/jagung/’tepung’, sayur, daging, buah dan susu). Pendidikan hendaknya menjadi opsi pertama dan utama dalam pemanfaatan atau pemfungsian harta kekayaan yang kita miliki dan kuasai. Tidak memperhatikan pendidikan anak-anak dan generasi muda berarti masa depan tanpa harapan. Pendidikan manusia seutuhnya itulah yang harus kita usahakan dan perjuangkan bersama. Ketika orang sungguh sehat dan terdidik rasanya juga dengan mudah untuk menjadi beriman, ‘men sana in corpore sano’. Marilah kita bermotto: ‘the man behind the gun’, artinya lebih memperhatikan dan mengutamakan manusia daripada ‘senjata’ (harta benda, uang atau sarana-prasarana).
“Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan aku! Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku! Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku”(Mzm 31:2-4)
Jakarta, 1 Juni 2008
No comments:
Post a Comment