Thursday, June 26, 2008

Customer Service - Definitions for Success




Customer service definitions vary from company to company, and the definition also varies depending on who the customer is.

What exactly is Customer Service? Consider this definition:

“Customer service is every encounter between a customer and a business that results in a negative or positive perception by the customer.”
Simply put, the quality of customer service provided by an organization is ultimately determined by the customer.

The customer’s perception is the only one that matters.

The customer will define it as either positive or negative. When it relates to customer service, there is no such thing as “neutral”. Neutral is just another way of saying “indifferent”, and being indifferent to your customers qualifies as a negative.

Customer service definitions, regardless of which one you choose, should all point out that there is no middle ground. Every time you, or a member of your team, have contact with a client, that interaction is either going to be a HIT or a MISS.

For many, it’s difficult to identify the precise customer service definitions that encompass everything that a manager or organization wish to convey.

Although one may have trouble clearly defining customer service – almost everyone knows it when they experience it. Which inspires the following definition:


”Customer service is a customer experience that creates a feeling.”
Make customers service a sacred part of your mission statement. Refer to your
service statement when making any important decision for your company. Ask the ultimate test question:

“How will the customer react, and will they find value in what we are about to do?”

Customer service definitions guide organizations to protect and improve upon the customer’ experience. Quite simply:

Excellent Customer Service = Excellent Customer Experience = High Customer Retention

Bad Customer Service = Bad Customer Experience = Low Customer Retention

Take the time to create several definitions of customer service. Then work with your team to choose the one that fits your team/organization.



Milikilah Keinginan Untuk Sukses

ketika anda memiliki seuatu yang anda a inginkan dan mempunyai tujuan yang harus dicapai, maka anda bisa mencapainya, apa pun keinginan dan tujuan yang anda ingin capai, hal itu bisa saja terjadi. ketika anda secara intens dan fokus terhadap sesuatu, hal tersebut akan tumbuh dan menjadi nyata dan berpengaruh pada hidup anda. Pegang tujuan anda menjadi sebuah seuatu yang anda inginkan dengan sangat.

Jika anda berusaha untuk mencapai sesuatu, maka tubuh dan fikiran anda akan bersinergi lebih kuat dan siap melakukan apapun untuk mencapainya, anda akan mencari jalan untum mewujudkannya, ketika dengan cara utama anda tidak bisa mencapainya maka anda akan mencari cara lain yang tepat untuk mencapainya. ea

memang agak susah membuat suatu sukses yang sangat berharga karena anda menginginkannya. Waktu, usaha dan komitmenn anda membuat anda mencapai tujuan yang anda ingingkan bahkan lebih dari yang anda bayangkan. Ketika tantangan, hambatan, kegagalan menghampiri anda, sebenarya banyak kesempatan berharga dapat diciptakan.

Apapun keinginan yang anda pegang kuat dan konsisten dalam fikiran anda, anda dapat membuat dan mewujudkannya, jadi berkeinginan yang kuat dan tetap fokus dengan keingin tersebut, maka anda bisa mencapainya. coba nikmat dan penuhi keinginan anda untuk mencapai sukses.

cara yang effektif untuk meninggalkan apa yang tidak anda inginkan untuk mencapai apa yang anda inginkan adalah menantang diri sendiri untuk membuat keinginan atau tujuan yang baik dan capailah dengan antusias dan anda akan terkejut dengan apa yang ternyata anda bisa lakukan. hidupkit akan mengalir dengan baik dengan apa yang kita fokus kepadanya. jadi tetaplah fokus terhadap tujuan sukses yang anda inginkan, maka anda akan mencapai apa yang anda cita-citakan. EA

"Mulailah dari keinginan, Dilanjutkan dengan keputusan Diakhiri dengan Tindakan dan anda akan mencapai sukses"

Depok 26 Juni 2008
Erwin Arianto


pandangan bahwa menaikkan harga bbm seolah" menunjukkan Pak Susilo
sebagai orang yang berani tidak populer, IMHO, justru ada sesuatu yang
sedang disembunyikan oleh beliau & timnya..

Kalau saya melihat peluang 'belok' masih ada.. tidak mustahil dalam satu
titik, ada 'keputusan' menurunkan harga BBM misalnya pada harga Rp 5000,
atau Rp 5500, misalnya.. dan pada saat itu ada yang (merencanakan) akan
mendapat simpati dari rakyat.. padahal hakikatnya, sudah mendapat keuntungan
selama harga bensin menjadi Rp 6000.. sementara harga bensin sendiri
akhirnya tetap naik dibanding sebelumnya..

Apalagi setelah lolosnya hak angket yang berpotensi memaksa pemerintah
membuka data seputer mafia perminyakan, termasuk contract production
sharing & hitung"an cost recovery yang merugikan Indonesia.. sesuatu yang
selama ini tidak berani dibuka secara transparan.. padahal sudah diminta
DPR sejak lama..

Semoga yang masih waras di DPR dan para mahasiswa masih menang.. Amien..
Bagi para mahasiwa, jangan lakukan tindakan" negatif yang mengundang kritik
terhadap perjuangan membela rakyat kecil.. apalagi masih ada (banyak?) kalangan
yang lebih melihat kulit (gaya/penampilan) ketimbang isi/daging (perjuangan) ..
Jaga barisan dari penyusup" yang ingin menjelek"an aksi kalian.. Kalian mampu
untuk itu.. :-)



“Keluarkanlah dahulu balok dari matamu!”

(2Raj 17:5-8.13-15a.18; Mat 7:1-5)



"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Mat 7:1-5), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.



Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Apa yang terjadi di proses pengadilan adalah masing-masing saling melihat kejahatan, kelemahan dan kekurangan orang lain. Sementara itu yang dituduh jahat senantiasa berusaha mengelak atau menolak, dan dengan demikian proses mencari kebenaran dan keadilan berlangsung lama alias mahal, butuh banyak tenaga dan dana. Sayang sering apa yang terjadi di pengadilan tersebut juga terjadi dalam kehidupan sehari-hari dimana orang ‘melihat selumbar di mata saudaranya, sedangkan balok di dalam matanya sendiri tidak dilihat’. “Keluarkanlah dahulu balok di matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu”, demikian sabda Yesus. Maka marilah kita renungkan dan hayati sabda Yesus ini sebagaimana sering kita ucapkan dalam mengawali Perayaan Ekaristi atau ibadat “Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa”. Menyadari dan menghayati diri sebagai pendosa identik dengan menyadari dan menghayati diri sebagai yang beriman, sehingga kita berada dalam terang dan rahmat Tuhan. Dalam terang dan rahmat Tuhan kita akan mampu melihat dengan tajam dan cermat kesalahan atau kekurangan diri kita sendiri maupun sesama atau saudara-saudari kita, sehingga ada kemudahan untuk memperbaiki dan bertobat. Ingat dan sadari serta hayati bahwa kesalahan diri kita maupun sesama kita sebenarnya kecil dibandingkan dengan kebaikannya, sehingga untuk perbaikan atau pertobatan kita tinggal memberdayakan apa yang baik, dan dengan demikian apa yang salah atau jahat akan terhapus dengan sendirinya. Dengan kata lain hendaknya ‘jangan menghakimi atau menyalahkan’ orang lain begitu saja sebelum memberdayakan apa yang baik atau potensi-potensi yang dimilikinya.

· "Berbaliklah kamu dari pada jalan-jalanmu yang jahat itu dan tetaplah ikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, para nabi”(2Raj 17:13), demikian sabda Tuhan kepada bangsa terpilih melalui nabiNya. Marilah kita renungakan dan hayati kutipan ini! Berbalik dari jalan-jalan yang jahat alias kembali ke jalan-jalan yang benar bagi kita masing-masing antara lain berarti ‘back to basic’, kembali ke panggilan atau spiritualitas, visi-misi yang benar, yang pernah diajarkan dan diperintahkan kepada kita melalui orangtua, pendidik, Pembina, pendamping, dst.. Sebagai orang yang telah dibaptis, marilah kita hayati janji ‘hanya mengabdi Tuhan Allah saja serta menolak semua bentuk godaan setan’, sebagai suami isteri marilah kita hayati janji ‘saling mengasihi baik dalam untung maupun malang, dalam sehat maupun sakit, sampai mati’, sebagai anggota lembaga hidup bakti, marilah kita hayati charisma pendiri kita masing-masing, sebagai pelajar/mahasiswa atau pekerja, marilah kita hayati janji pelajar/mahasiswa maupun pekerja. Nabi-nabi, utusan-utusan Tuhan, orang-orang yang mengingatkan dan mendampingi perjalanan hidup, panggilan dan tugas perutusan kita cukup banyak, yaitu mereka atau siapapun yang berkehendak baik, entah mereka itu orangtua kita, guru/pendidik kita, teman kita, kakak-adik kita, rekan kerja, pemimpin kita di masyarakat maupun agama, dst.. Sebagai orang berdosa marilah dengan rendah hati membuka hati, jiwa, akal budi dan tubuh kita terhadap aneka macam sentuhan, ajakan, kemungkinan dan kesempatan untuk bertobat, memperbaharui diri, berubah dari kejahatan ke kebaikan. “Ecclesia semper reformanda est” (Gereja harus senantiasa diperbaharui); Gereja adalah kita semua, umat Allah, orang-orang yang berusaha untuk mempersembahkan diri seutuhnya kepada Allah, dengan hidup mendunia, berpartisipasi dalam seluk-beluk kehidupan duniawi.



“Ya Allah, Engkau telah membuang kami, menembus pertahanan kami; Engkau telah murka; pulihkanlah kami! Engkau telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah retak-retaknya, sebab bumi telah goyang. Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur yang memusingkan “(Mzm 60:3-5)

Jakarta, 23 Juni 2008






Mg Biasa XII : Yer 20:10-13; Rm 5:12-15; Mat 10:26-33

“Janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit”



Bapak Yakobus (nama samaran) adalah seorang pejabat/sekwilda sebuah kabupaten di salah satu pravinsi di pulau Jawa. Sebagai orang yang beriman katolik alias murid atau pengikut Yesus Kristus, ia tidak takut menghayati imannya dalam hidup sehari-hari maupun dalam tugas pekerjaannya, ia tidak takut mengenakan nama baptis di depan nama asli, yang dianugerahkan oleh orangtuanya. Ia hidup dan bekerja dengan baik, tidak korupsi, jujur, disiplin, rendah hati dan tegas. Cukup banyak orang alias rakyat yang senang dengannya, dan mereka berpikir bahwa bapak Yakobus layak untuk menjadi bupati atau kepala daerah, sayang karena ia dikenal sebagai orang katolik maka kemungkinan untuk itu tipis sekali kalau tidak boleh dikatakan tidak mungkin. Dan memang, sebagaimana system pemerintahan masa Orde Baru dimana kepala daerah senantiasa ditunjuk dari atas, ia tak dipilih atau ditunjuk sebagai bupati.Tetapi untuk menghargai jasa dan cara kerja atau pelayanannya yang bagus, ia dinaikkan pangkatnya menjadi salah satu kepala biro di kantor provinsi. Sekwilda provinsi adalah orang yang baik dan jujur, dan ia juga bekerja serta melayani dengan baik. Dalam omong-omong bersama atau curhat, bapak Sekwilda provinsi dengan bapak Yakobus, yang menjadi kepala biro dan bawahannya, bapak Sekwilda provinsi berceritera kepada bapak Yakobus: “Sebenarnya anda termasuk nomnasi calon bupati di salah satu kabupaten di provinsi ini. Waktu itu saya lihat ‘wahyu bupati’ turun dari atas melihat-lihat siapa yang layak menerima ‘wahyu bupati’. Ketika mendekati anda dan mau turun di ‘kepala’ anda tiba-tiba ‘sang wahyu bupati’ melihat salib di kepala anda, maka ia mundur dan tidak jadi turun di kepala dan hati anda, katanya takut disalib’. Begitulah sindiran atau omongan santai yang terjadi. Takut disalib berarti takut untuk mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan dengan melayani sesamanya dalam keadaan atau situasi apapun.



“Janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.”(Mat 10:31-32)

Penakut berarti ‘kalah sebelum perang’ dan pada umumnya juga rentan terhadap aneka macam penyakit. Maka marilah kita tidak takut dan gentar dalam menghayati atau melaksanakan iman kepercayaan kita dalam hidup sehari-hari, entah di dalam keluarga, masyarakat maupun tempat kerja. Yakobus dalam suratnya antara lain mengatakan bahwa “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”(Yak 2:7), dan memang keunggulan hidup beriman adalah dalam tindakan atau perilaku bukan wacana atau omongan atau kegiatan/upacara liturgis/formal.



Jika kita tidak takut, maka otak bawah sadar kita, yang dimotori oleh kinerja syaraf dan metabolism darah, bekerja secara positif/100%: hati dan budi/otak kita ‘encer’ alias jernih dan dengan demikian siap sedia menghadapi aneka tantangan dan hambatan dalam penghayatan hidup beriman. Kinerja syaraf dan metabolisme darah bersifat alami, maka juga merupakan karya ilahi atau Tuhan, dengan kata lain ketidak-takutan atau keberanian kita bukan semata-mata berasal dari diri kita melainkan terutama dan pertama-tama dari Tuhan. “Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.”(Ef 3:12). Bersama dan bersatu dengan Yesus Kristus tiada ketakutan atau kekhawatiran apapun; Ia telah menang atas kejahatan dan maut dengan wafat di kayu salib dan dibangkitkan dari mati. Tidak takut menghayati iman dalam hidup sehari-hari memang berarti siap sedia untuk ‘disalib’, artinya siap sedia untuk mempersembahkan diri seutuhnya demi keselamatan diri sendiri maupun sesamanya dan dunia. Marilah kita sadari dan hayati bahwa kita adalah manusia, ciptaan terluhur di dunia ini sambil mengingat dan mencermati bahwa ‘burung pipit terbang kesana-kemari tanpa takut dan gentar’. Apakah kita kalah dengan burung?

“Sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.”(Rm 5:12)

Satu orang yang dimaksudkan dalam surat Paulus kepada umat di Roma ini adalah ‘Adam’, “tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.”(Rm 5:15). Kasih karunia Allah lebih besar dari dosa manusia atau pelanggaran-pelanggaran kita atas perintah Allah. Masing-masing dari kita ada dan diadakan karena dan oleh kasih karunia Allah, dan hanya dalam dan oleh kasih karunia Allah yang menjadi nyata dalam kasih orangtua kita masing-masing serta siapa saja yang telah berbuat baik kepada kita, maka kita masih tetap dapat hidup seperti saat ini. Dengn demikian masing-masing adalah ‘kasih karunia’ dan terpanggil senantiasa menghadirkan diri dimanapun dan kapanpun sebagai kasih karunia.



Dalam menghadirkan diri sebagai ‘kasih karunia’, kita tidak perlu takut dan gentar, karena “TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak terlupakan” (Yer 20:11). Kasih karunia yang antara lain menjadi nyata dalam ‘kasih pengampunan’ akan mengalahkan aneka macam bentuk kebencian serta balas dendam, sebagaimana juga telah dihayati oleh Yesus ketika ia mengampuni perempuan yang telah berbuat zinah maupun di puncak kayu salib mengampuni mereka yang telah menyalibkanNya. Yesus telah menghadirkan Diri sebagai ‘kasih karunia’ sepenuhnya bagi dunia dan seluruh umat manusia, yang memuncak dalam penyerahan Diri di kayu salib. Para serdadu yang semula dengan kejam, keras dan ganas dalam menyalibkan Yesus, ketika menyaksikan penyerahan DiriNya kepada Allah dan dunia, mundur dengan menepuk-nepuk dada, tanda bertobat dan penyesalan.



Dalam mengawali hari, acara atau tugas pekerjaan kita sering membuat tanda salib, berkata “Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus” sambil menepuk dahi, dada dan bahu. Bukankah hal itu berarti kita akan berpikir, merasakan dan bertindak dalam nama Tuhan, sehingga cara berpikir, merasakan dan bertindak kita dengan atau sesuai dengan cara Tuhan? Bukankah dengan demikian kita menjadi sahabat-sahabat Yesus, sehingga kita juga menjadi ‘penyalur kasih karunia’ bagi semua orang? Kita juga dapat menyalurkan kasih karunia sambil bersyukur, yaitu bersikap dan berperilaku yang tahu dan mau berterima kasih kepada Tuhan atas hikmat dan karunia yang telah dilimpahkanNya kepada kita. Hidup dan bertindak dijiwai oleh syukur dan terima kasih akan menjadi saleh dan rendah hati, dan dengan demikian tidak takut menghadapi aneka tantangan dan hambatan dalam menjadi saksi-saksi iman dalam hidup sehari-hari.



“Sebab oleh karena Engkaulah aku menanggung cela, noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia”(Mzm 69:8-10.14)



Jakarta, 22 Juni 2008

Ten DIFFERENT ways to propose

1. (Walk up behind girl and point fingers shaped like gun into her back)
"You're under arrest!"
(For what?)
"For stealing my heart."
2. Hi, my name is Chance, Do I have one?
3. are your legs tired?
( girl: Why?)
because you have been running through my mind all day!
4. "I lost my phone number, can I borrow yours?"
5. Can you give me directions to your heart? I've seemed to have lost myself in your eyes
6. (Take a look at the tag on the girls shirt, jacket, etc.)
She would say,"What are doing"
resond,"Oh, just checking to see if you were made in Heaven."
7. (Pick up a flower and walk over to girl.)
"I was just showing this flower how beautiful you are."
8. Is it hot in here or is it just you?
9.Walk up to a guy and say: "Are you from Greece?"
"No" he answers.
"Oh, I thought all the gods were from Greece"
10. GEE I FEEL LIKE RICHARD GERE STANDING BESIDE YOU ........... PRETTY WOMEN

LELAKI MEMANG MENYUSAHKAN !!!!

Jika kamu memperlakukannya dengan baik, dia pikir kamu jatuh cinta padanya.
Jika tidak, kamu akan dibilang sombong.

Jika kamu berpakaian bagus, dia pikir kamu sedang mencoba untuk menggodanya.
Jika tidak, dia bilang kamu kampungan.

Jika kamu berdebat dengannya, dia bilang kamu keras kepala.
Jika kamu tetap diam, dia bilang kamu nggak punya otak.

Jika kamu lebih pintar dari pada dia, dia akan kehilangan muka.
Jika dia yang lebih pintar, dia bilang dia paling hebat.

Jika kamu tidak cinta padanya, dia akan mencoba mendapatkanmu.
Jika kamu mencintainya, dia akan mencoba untuk meninggalkanmu.
..
Jika kamu mengirimkan ini pada cowok-cowok, mereka pasti bersumpah kalau
ini tidak benar.
Tapi jika kamu tidak mengirimkan ini pada mereka, kamu akan kehilangan
kesempatan untuk mengatakan
mereka egois!!!

Jadi.. Jadi..... kirimkan ini pada semua teman lelakimu di luar sana
.....
dan juga pada semua teman cewekmu untuk berbagi tawa bersama.



Kepemimpinan Tao

sumber, http://mubarok- institute. blogspot. com

Jika dalam uraian-uraian terdahulu banyak dikemukakan contoh dan
referensi-referensi dari Barat dan Islam, mungkin menarik juga untuk
melihat pembanding dari Cina, sebuah bangsa, negeri dan budaya yang
amat tua.

Lao Tzu dalam karyanya Tao Te Ching, telah mempersembahkan karya
sastra dan moral keagamaan klasik yang dikenal amat indah , yang telah
menjadi sumber kebijakan selama lebih dari 2500 tahun. Tao Te Ching
atau buku Tao ini menga¬jarkan Kepe¬mimpinan Tao, antara lain sebagai
berikut: Pemimpin bijak hendaknya seperti air, membersihkan dan
menyegarkan semua makhluk tanpa pandang bulu. Air dengan bebas tanpa
rasa takut menembus ke dalam permukaan suatu benda. Air bersifat cair
dan responsif. Air mengikuti hukum secara bebas.

Kepemimpinan yang benar menurut Lao Tzu, adalah pelayan, bukan
mementingkan diri sendiri. Pemimpin dapat lebih tumbuh dan berakhir
lebih lama dengan menempatkan kesejahteraan semua di atas
kesejahteraan sendiri (sebagaimana teladan Rasulullah Saw). Pemimpin
juga harus memegang teguh tiga hal yaitu, mengasihi semua mahluk,
sederhana dan hemat, rasa persamaan dan sopan. Dan pada akhirnya,
pemimpin bijak mencontoh perilaku spiritual dan hidup dalam harmoni
bersama nilai-nilai spiritual.

Sementara itu panglima perang Cina, Sun Tzu, pada 500 tahun sebelum
Masehi telah menggariskan, visi dan seni berperang ditentukan oleh
lima faktor yaitu hukum moral, langit (waktu dan cuaca), bumi (alam,
jarak dan ukuran), pimpinan serta metode dan disiplin. Mengenai
pimpinan Sun Tzu menyatakan; pimpinan harus menegakkan kearifan,
kejujuran, kebaikan, keberanian dan ketelitian. Sebaliknya pimpinan
harus menghindari lima kesalahan fatal yaitu gegabah, takut, terburu
nafsu, gila hormat dan kekhawatiran yang berlebihan.

sumber, http://mubarok- institute. blogspot. com





Spanyol vs Italia 0-0 (4-2 ap)
Casillas Raja Kiper Baru

Perempatfinal terpanas antara Spanyol dan Italia, Minggu (22/6), ternyata berlangsung mengecewakan. Masih untung ada aksi menghibur dari kiper kedua kubu: Iker Casillas dan Gianluigi Buffon.

Dalam duel 120 menit, Casillas membuat dua penyelamatan gemilang. Kakinya secara refleks membendung tendangan Mauro Camoranesi. Ia juga melakukan fingertip save menepis sundulan kepala Antonio Di Natale.

Barangkali itu dilakukan Casillas untuk membuktikan dirinya tidak kalah dari Buffon. Sebelum laga ini, kiper Real Madrid itu memang berada di bawah bayang-bayang Buffon sebagai kiper nomor satu dunia. Buffon sempat membendung penalti Adrian Mutu (Rumania) dan tendangan melengkung Karim Benzema (Prancis) di fase grup. Casillas? Dia lebih banyak "istirahat" ketika La Furia Roja dengan nyaman mengalahkan Rusia dan Swedia.

Di adu penalti, Casillas semakin membuktikan dia sudah pantas menggantikan Buffon sebagai raja kiper yang baru. Sementara Buffon hanya berhasil menggagalkan satu eksekusi, Casillas menepis tendangan Daniele De Rossi dan Di Natale.

Berkat Casillas, Spanyol akhirnya menang 4-2 dan lolos ke semifinal untuk menantang Rusia, lawan yang pernah mereka kalahkan 4-1 di Grup D. Bagi Casillas pribadi, kesuksesan ini tentu juga berarti spesial karena Buffon adalah salah satu pemain pujaan yang menjadi panutannya.

DATA PERTANDINGAN
---------------------------------------
SPANYOL VS ITALIA 0-0 (4-2)
Waktu (Lokal): 20.45
Wasit: Herbert Fandel (Jerman)
Pencetak Gol: -
Man of the Match: Iker Casillas (Spanyol)
Kartu Kuning: Ambrosini (Italia), Iniesta, Villa, Santi Cazorla (Spanyol)
Penonton: 48,000

SPANYOL Casillas, Sergio Ramos, Marchena, Puyol, Capdevila, Iniesta (Santi Cazorla 59), Senna, Xavi (Fabregas 59), Silva, Villa, Torres (Guiza 85). Cadangan: 13-Palop, 23-Reina; 2-Albiol, 3-Navarro, 18-Arbeloa, 20-Juanito; 14-Alonso; 22-De la Red, 16-Garcia. Pelatih: Luis Aragones.

ITALIA Buffon, Zambrotta, Panucci, Chiellini, Grosso, Aquilani (Del Piero 108), De Rossi, Ambrosini, Perrotta (Camoranesi 58), Toni, Cassano (Di Natale 75). Cadangan: 14-Amelia, 17-De Sanctis; 5-Gamberini, 23-Materazzi; 12-Borriello, 15-Quagliarella. Pelatih: Roberto Donadoni.



Portugal
Urgensi Suksesor Felipao

Stadion St. Jakob Park menjadi panggung antiklimaks sepakbola Portugal. Hadir sebagai favorit juara sekaligus finalis empat tahun silam, langkah Seleccao di Austria-Swiss hanya mencapai perempatfinal setelah dikalahkan Jerman.

Namun, di mata Presiden Federasi Sepakbola Portugal (FPF), Gilberto Madail, Cristiano Ronaldo cs. bukan pecundang.

“Tim ini telah mengerahkan semua yang mereka miliki. Kami siap menerima kritik, tetapi saya yakin bahwa mereka telah memberikan kebanggaan bagi Portugal,” ucap Madail seperti dilansir situs UEFA.

Madail justru menyalahkan Chelsea, yang dianggap merusak stabilitas tim.

“Saya terkejut dengan pemilihan waktu Chelsea untuk mengumumkan pengangkatan Scolari sebagai pelatih. Andai Chelsea ber konsultasi dengan kami, sehingga bisa menentukan saat yang lebih tepat,” sesalnya.

Terlepas dari itu, Madail mengingatkan urgensi untuk segera menunjuk suksesor Felipao di timnas.

“Kami sudah memiliki gambaran pelatih seperti apa yang bakal menangani tim ini selanjutnya. Dia harus punya ambisi tinggi,” tutur Madail.

“Pelatih itu juga wajib menguasai bahasa Portugis agar bisa menyampaikan maksudnya dengan jelas kepada pemain. Tapi, bukan berarti dia harus orang Portugal,” lanjutnya.

The Next Big Phil

Menggantikan Big Phil tentu bukan pekerjaan mudah. Sejak menduduki kursi kepelatihan pada 2003, pria asal Brasil ini sukses mengantarkan Portugal ke final Euro 2004 dan semifinal Piala Dunia 2006. Prestasi itu tergolong luar biasa bagi negara dengan populasi hanya sepuluh juta jiwa tersebut.

Scolari juga sukses melakukan regenerasi di tim nasional Portugal. Buktinya pasukannya tak pincang meski ditinggal Rui Costa dan Fernando Couto pasca-Euro 2004, maupun Luis Figo serta Pauleta, yang pensiun selepas Piala Dunia 2006.

Yang menarik adalah Scolari tak menutup kemungkinan akan kembali menangani Portugal. “Saya menghabiskan lima setengah tahun yang luar biasa di sini. Bukan mustahil suatu saat nanti saya kembali. Portugal selalu ada di hati saya,” kata Scolari.

No comments: