Don't Quit

When things go wrong, as they sometimes will,
When the road you're trudging seems all uphill,
When funds are low and the debts are high,
And you want to smile but you have to sigh,
When care is pressing you down a bit,
Rest if you must, but don't you quit.
Life is queer with its twists and turns,
As every one of us sometimes learns,
And many a failure turns about,
When he might have won if he'd stuck it out.
Don't give up, though the pace seems slow -
You may succeed with another blow.
Often the goal is nearer than
It seems to a faint and faltering man;
Often the struggler has given up
When he might have captured the victor's cup,
And he learned too late, when the night slipped down,
How close he was to the golden crown.
Success is failure turned inside out -
The silver tint of the clouds of doubt,
And you never can tell how close you are -
It may be near when it seems afar;
So stick to the fight when you're hardest hit -
It's when things seem worst that you mustn't quit.
Author Unknown
-------
Far better it is to dare mighty things, to win glorious triumphs, even though checkered by failure, than to take rank with those poor spirits who neither enjoy much nor suffer much, because they live in the gray twilight that knows not victory nor defeat."
Theodore Roosevelt
1859-1919, 26th President of the United States
Prinsip 2: Menjadi Milyarder yang mencerahkan adalah menggunakan faktor kali.
Yang dimaksud faktor kali adalah sesuatu hal yang sekali kita sentuh akan berefek multiplier.
Entah itu yayasan, entah itu orang, entah itu perusahaan, entah itu negara, entah itu teknologi,
entah itu mass media yang sekali kita sentuh, akan membuat nilai tambah kita mendadak membuat
efek Multiplier kepada banyak orang sekaligus seketika.
Contoh orang yang kaya, Ia mempunyai nilai tambah dan Ia menggunakan faktor kali.
Orang biasa mempunyai nilai tambah, tapi ia lupa faktor kali.
Contohnya ad a orang yang mempunyai bengkel, Ia membuat bengkelnya sedemikian bagusnya:
servisnya bagus, cepat, bersih, dan murah. Itu adalah nilai tambah yang luar biasa,
akibatnya bengkelnya ramai.
Tapi ia lupa faktor kali, ketika begitu banyak pelanggan datang,
ia tidak bisa tangani dengan baik karena ia mempunyai kapasitas tertentu.
Bisakah ia kaya? Ya, La bisa kaya. Kaya sekali? Tidak.
Orang-orang yang kaya sekali menggunakan nilai tambah dan faktor kali.
Misalnya bengkel tadi, ia menggunakan karyawan tambahan, ia memperluas bengkelnya,
ia menggunakan teknologi sehingga ia bisa melayani dengan sangat-¬sangat lebih cepat dan
lebih baik lagi, kemudian ia juga membuka cabang, kemudian ia menjual franchise, itu adalah faktor kali.
Dan faktor kali berikutnya ketika franchise-nya jaya dan omzetnya begitu besarnya,
kemudian ia Go Public, sehingga banyak orang mendapatkan keuntungan / nilai tambah dan saham perusahaannya.
Itulah faktor kali akibatnya ia menjadi sangat kaya, lebih kaya dibandingkan dengan satu orang
yang mempunyai bengkel satu.
Namun harus hati-hati, orang yang celaka di dalam hidup, mereka tidak mempunyai nilai tambah dan
mereka tidak mempunyai faktor kali. misalnya mereka bekerja sehari-hari dan terus bekerja dengan biasa saja,
yang fungsi mereka bisa digantikan dengan orang lain, otomatis Ia tidak mempunyai nilai tambah,
karena bisa digantikan oleh orang lain.
Kalau ia tidak bisa digantikan oleh orang lain dalam pekerjaannya, otomatis sebetulnya ia sudah
mempunyai nilai tambah yang lebih dibanding orang lain.
Ketika ia bisa digantikan dengan mudah oleh siapapun dalam pekerjaannya, misalnya seperti
orang bukakan pintu dan dia hanya bukakan pintu saja, pekerjaan ini bisa digantikan oleh
siapapun yang masih hidup dan normal.
Jadi ia tidak mempunyai nilai tambah, dan kemudian ia tidak punya faktor kali,
karena ia hanya melayani satu orang, atau satu perusahaan saja, akibatnya ia hidupnya akan biasa-biasa saja.
Lalu, orang yang pembawa bencana adalah orang yang lupa nilai tambah dan ia sibuk mengkalikan.
Seperti orang yang membeli satu perusahaan dan kemudian ia merekayasa keuangan perusahaan itu,
kemudian sahamnya digoreng naik dan dijual kepada banyak orang,
seolah-olah orang lain mempunyai nilai tambah dan mendapatkan nilai tambah dan perusahaan tadi.
Tetapi ternyata dalam beberapa saat perusahaannya jadi hancur, bahkan jadi kosong/ nol karena
ia jual lagi sahamnya dan Ia dapat uang yang banyak. Betul ia bisa kaya dengan cara seperti itu,
tapi orang ini adalah pembawa bencana, dan ia bukan Milyarder yang mencerahkan.
Sekali lagi saya tekankan di sini, Orang—orang yang sangat kaya mempunyai Nilai Tambah,
dan ia Kalikan sedemikian sehingga orang banyak bisa merasakan Nilai Tambah tersebut.
Demikian Prinsip 2 Milyarder Yang Mencerahkan: Menggunakan
Faktor Kali. Jadilah Milyarder Yang Mencerahkan!
sumber: Tung Desem Waringin
Capolista Kotor Milan
Inilah kutukan tim yang sedang berada di atas. Selalu ada suara sumbang mengomentari keberhasilan mereka. Milan, yang untuk pertama kalinya sejak Mei 2004 menjadi capolista, tidak bisa mengelak dari kutukan tersebut.
Musim ini, Inter sudah kebagian kutukan itu. Waktu berhasil memuncaki klasemen, mereka disebut tidak pantas mendapatkannya karena dari segi permainan, I Nerazzurri sama sekali tidak oke. Nasib Udinese dan Napoli juga sama. Mereka sempat menduduki capolista, tapi prestasi tersebut dianggap hanya sebuah kebetulan sesaat.
Sekarang Milan mendapat jatah kutukan capolista. Setelah mengawali musim dengan dua kekalahan beruntun, I Rossoneri berhasil memuncaki klasemen dengan meraih tujuh kemenangan dalam delapan partai terakhirnya. Itu pencapaian yang luar biasa, tapi justru di sinilah suara sumbang soal Milan berakar.
Paling tidak tiga dari tujuh kemenangan Milan dianggap "kotor". I Rossoneri diuntungkan keputusan kontroversial wasit. Tiga hasil yang dimaksud adalah kemenangan yang didapatkan Milan atas Sampdoria 3-0 (19/10), Siena 2-1 (29/10), serta Napoli 1-0 (2/11).
Kartu Merah dan Penalti
Keuntungan yang didapatkan Tim Merah-Hitam berhubungan dengan kartu merah dan penalti. Waktu melawan Sampdoria, wasit menganggap bek Il Samp. Stefano Lucchini, memblok tendangan Marek Jankulovski dengan tangan secara sengaja di kotak terlarang. Milan mendapatkan penalti dan Lucchini diusir.
Ketika menghadapi Siena, dengan skor masih 1-1, Milan mendapatkan penalti karena wasit menganggap Daniele Portanova melanggar Filippo Inzaghi di kotak penalti. Ini bisa diperdebatkan karena Portanova dan Inzaghi sama-sama berusaha mengantisipasi bola silang dari sisi kiri pertahanan Siena.
Terakhir saat melawan Napoli, Milan terbantu dikartu merahnya sayap Gli Azzurri, Christian Maggio, pada akhir babak pertama. I Rossoneri juga mendapatkan penalti karena Michele Pazienza menyentuh bola sepakan Kaka dengan tangan di kotak penalti. Posisi kedua pemain sangat berdekatan sehingga Pazienza seharusnya tidak bisa dianggap sengaja melakukan handball.
Balasan Musim Lalu
Penalti itu memang bukan kejadian yang menjadi penentu kemenangan Milan atas Napoli. Tapi, tiga kejadian di atas sudah cukup memunculkan hipotesis bahwa korps wasit mungkin sedang membayar dosa mereka musim lalu kepada Milan.
Musim lalu I Rossoneri adalah salah satu tim yang paling banyak dirugikan keputusan kontroversial wasit. Milan bahkan disebut seharusnya bisa finis di peringkat ketiga kalau wasit tidak menyudutkan mereka.
Kini menjadi tugas Milan untuk membuktikan tudingan itu tidak benar. Mulai sekarang mereka harus bisa meraih kemenangan-kemenangan yang lebih meyakinkan dan tidak perlu "dibantu" wasit. (Dwi Widijatmiko)
Music :
http://www.videoku.tv/action/music/429/Nikita___Allah_Peduli/?ref=Belajar777
No comments:
Post a Comment