Setelah Menunggu 30 Tahun

Bagi yang tidak percaya dengan keabadian cinta, sebaiknya mendengar
cerita ini. Desember lalu, setelah menunggu selama 30 tahun, sepasang
kekasih
dari Korea Utara dan Vietnam akhirnya bersatu dalam pernikahan. Tiga
dasawarsa bukanlah waktu yang pendek, tapi mereka berhasil menjaga
kesucian cinta mereka dari seberang lautan.
Kisah cinta ini bermula saat seorang mahasiswa kimia asal Vietnam
pergi ke Korea Utara pada 1971 untuk belajar. Mahasiswa muda itu, Pham
Ngoc Canh, jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang wanita yang
sekilas dilihatnya melewati pintu laboratorium di Hamhung, tak jauh dari Pyongyang.
Pham pun nekat menemui Ri Young-Hui. Mereka lalu bertukar hadiah, Pham
memberi foto dan Ri memberikan alamat yang ditulis di sobekan kertas.
Mereka bertemu diam-diam dan berpisah diam-diam. Pham memberitahu ibu
Ri agar memaksa putrinya menikah dengan pria lain saja karena mereka
berdua tidak mungkin dipertemukan. Rezim Korea Utara melarang warganya
berhubungan
dengan orang asing, meski dari negara komunis seperti Vietnam.
Ri menolak saran Pham dan ibunya untuk menikah dengan pria lain.
Bahkan ketika Pham pulang ke Hanoi karena tugas belajarnya selesai, Ri
berusaha bunuh diri. Pham pun akhirnya bertekad untuk memperjuangkan
cinta
mereka.
Dibantu oleh ibu Ri, kedua kekasih ini menjalin hubungan hanya lewat
surat selama 20 tahun tanpa pernah bertemu sekalipun. Surat terakhir
diterimanya pada 1992.
Mengetahui Ri tak mungkin memperjuangkan persatuan mereka kembali,
Pham
pun mengambil inisiatif untuk selalu mengusahakan pertemuan mereka
kembali.
Sebagai seorang penerjemah tim olahraga nasional, Pham beberapa kali
mengunjungi Korea Utara. Kesempatan ini selalu digunakannya untuk
menghubungi Ri. Namun, usahanya selalu gagal. Orang-orang di Korea
Utara selalu mengatakan, Ri telah menikah atau meninggal, tapi Pham lebih
percaya kesejatian cinta Ri ketimbang omongan orang-orang. Ia menolak
untuk
percaya telah kehilangan kekasihnya.
Pham juga pernah berusaha melunakkan kakunya birokrasi dengan membawa
40 surat cinta dalam bahasa Korea yang dikumpulkannya selama 20 tahun
itu ke Kedutaan Besar Korea Utara di Hanoi. Ia berharap mereka mau
membantu.
Namun usaha ini, seperti perjuangan sebelumnya, menemui
ketidakpastian.
Tahun-tahun terus berlalu dan rambut mereka sudah mulai beruban, namun
cinta mereka tak juga pupus. Tahun lalu, Pham melakukan usaha terakhirnya saat
Ia mendengar delegasi politik Vietnam berkunjung ke Pyongyang
Ia kemudian menulis surat kepada Presiden dan Menteri Luar Negeri
Vietnam. Usahanya kali ini tak sia-sia. Beberapa bulan kemudian, ia
mendapat
Jawaban yang ditunggunya selama 30 tahun: pemerintah Korea Utara
mengizinkannya untuk menikahi Ri Young Hui.
September lalu, pasangan yang telah berusia 50 tahunan itu bertemu
kembali. Mereka pun sepakat untuk tidak menunda-nunda lagi pernikahan yang
sudah lama dinantikan itu. Desember lalu, di Hanoi, keduanya menikah
dengan dihadiri 700 tamu yang datang dengan mata berkaca-kaca.
* Jika anda mengirimkan kembali cerita-cerita ini pada orang-orang yg
anda kasihi dan pedulikan, tolong kirimkan dengan seutuhnya.
Ya berapa malaikat yang sudah kau temui hari ini? Atau hari kemarin?
Di dalam perjalananmu menuju tempat kerja?
Atau dalam perjalananmu menuju ke rumah kembali?
Berapa?
Bahkan itu di rumahmu sendiri.
Berapa malaikat yang kau temui?
Tidak ada?
Tidak mungkin! Siapa bilang?
Mari kita ingat-ingat lagi...
Mungkin dia yang membuatmu marah-marah karena membuatmu terbangun di tengah malam buta. Membuatmu terjaga dengan tangisan. Dan kau hanya berkata dengan bersungut-sungut, "Anak siapa sih? Rese amat malem-malem nangis. Berisik!"
Padahal mungkin ia membangunkanmu untuk sesuatu hal bermanfaat yang bisa kau lakukan di tengah malam itu.
Mungkin dia yang membuatmu sewot, ketika kau
bertabrakan badan di jalan sehingga membuatmu
terjatuh. Dan kau menjadi sedikit sakit dan malu. Dan kau membentaknya dengan ucapan, "Pake mata dong kalo jalan!"
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berlatih bersabar dan malahan justru jika ia tidak menabrakmu kau akan sedetik lebih cepat dan mungkin ceritanya akanberbeda. Tertabrak mobil barangkali.
Mungkin dia yang membuatmu berpikir buruk, sebab setiap hari ia selalu menengadahkan tangan padamu dengan pakaian compang-camping dan baju dekilnya.
Sehingga membuat ini terbersit di pikiranmu, "Males amat sih ini orang. Badan masih seger gitu loh?"
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berpikir positif dan lebih bermurah rejeki, setidaknya bermurah senyum.
Ya. Cobalah ingat-ingat lagi. Berapa kali dalam sehari kau membentak, menghardik, membenci, berprasangka, mencibir, memaki orang lain?
Berapa kali?
Sebab mungkin sebanyak itu pulalah kau berlaku tidak sepantasnya pada malaikat.
Senyumlah setiap hari pada siapapun yang kau jumpai.
Berpikirlah positif pada setiap orang yang kau temui.
Perlakukanlah orang lain dengan cara yang sama seperti kau mengharapkan orang lain memperlakukanmu.
Tuhan selalu "bekerja" dengan cara yang misterius.
Maka, selalu lah peka dalam menyikapi semua ini.
Sinisa Mihajlovic
Pasti Minta Nasihat Mancini
Menyusul kekalahan Bologna 1-5 dari Cagliari pada giornata 10, Minggu (2/11), pemecatan pelatih Daniele Arrigoni menjadi kenyataan. "Ini kekalahan yang menjatuhkan harga diri Bologna," sergah Presiden Francesca Menarini kepada FC Italia.
Kejutan muncul ketika Bologna mengumumkan pengganti Arrigoni. Pelatih baru I Felsinei adalah Sinisa Mihajlovic, bekas bek Roma, Sampdoria, Lazio, dan Inter. Tifosi Rossoblu agak skeptis terhadap penunjukan ini.
Maklum, pengalaman Miha sejauh ini hanya menjadi asisten pelatih Roberto Mancini di Inter antara 2006 hingga 2008. Dia belum pernah menjadi pelatih kepala sebuah klub.
"Mihajlovic memang hanya pernah menjadi asisten pelatih, tapi dia tidak melakukannya di klub Serie C," sebut Menarini membela pilihannya. Mihajlovic juga berusaha menenangkan tifosi. "Semua orang memulai dengan minim pengalaman. Bahkan seorang Fabio Capello pun tidak punya apa-apa ketika ia mulai melatih," katanya.
Karena minim pengalaman, Mihajlovic tidak malu untuk mengakui ia akan meminta nasihat pada Mancini. "Dia tahu atmosfer liga ini. Saya berteman dengannya selama 20 tahun. Saya pasti akan meminta petunjuknya," ujar Miha di Channel4.
Mihajlovic mengakui Mancio adalah salah satu inspirasinya meniti karier sebagai pelatih. "Dalam hal persiapan menjelang pertandingan, Mancini adalah yang terbaik di antara mereka yang pernah melatih saya."
Belajar dari Mancini, Mihajlovic yakin ia bisa membawa Bologna keluar dari krisis. "Tim ini punya potensi. Saya tidak akan melakukan revolusi. Yang penting adalah perbaikan di sisi psikologis. Jelas sekali kepercayaan diri tim saat ini sangat rendah karena hasil-hasil buruk."
Bologna bukan satu-satunya klub Serie A yang mengganti pelatih menjelang giornata 11 akhir pekan ini. Chievo Verona juga melakukannya.
Giuseppe Iachini, allenatore yang membawa Chievo promosi dari Serie B, dipecat karena hasil-hasil buruk Gialloblu sejak giornata 2. Sebagai penggantinya dipilih bekas pelatih Parma musim lalu, Domenico Di Carlo.
"Sudah pasti akan ada yang berubah. Mulai sekarang semua pemain Chievo akan bekerja ekstra keras. Kami menghadapi partai-partai berat di minggu-minggu mendatang. Kami harus mengubah kesulitan ini menjadi motivasi untuk meraih hasil positif," tegasnya. (wid)
Music :
http://www.videoku.tv/action/music/2322/Koes_Plus___Kr__Pertemuan/?ref=Belajar777
No comments:
Post a Comment