Monday, November 24, 2008

Mid-Life Career Crisis dan Masa Depan Karir Anda



Life begins at forty, demikian sebuah kalimat ajaib yang acap kita dengar tentang pencapaian prestasi karir dan pekerjaan seseorang. Sebuah kalimat yang mungkin hendak menegaskan awal perjuangan melawan tantangan hidup sebenarnya. Sebab memang dari sejumlah riset empirik terbukti, orang pada usia 40-an yang paling banyak terguncang dalam apa yang disebut sebagai mid-life career crisis…..krisis karir yang acap menggedor kesadaran eksistensialnya dalam menapak sejarah hidup masa depan.

Namun baiklah, sebelum kita bicara lebih detil tentang mid life career crisis, kita akan melihat skema siklus karir yang telah dipetakan sejumlah ahli manajemen karir. Disini, kita mencatat adanya lima tahapan krusial yang akan dilalui setiap insan dalam merajut perjalanan karirnya.

Tahapan yang pertama disebut juga sebagai Trial Stage dan dialami oleh mereka yang memasuki usia 23 – 29 tahunan. Fase ini merupakan tahapan dimana seseorang melakukan proses eksplorasi mengenai pilihan karir dan profesi yang paling tepat bagi dirinya. Orang-orang yang baru lulus kuliah acap dihinggapi kebimbangan mengenai profesi apa yang hendak mereka tekuni : apakah hendak menjadi entrepreneur, pegawai swasta atau pegawai negeri; dan kalau jadi pegawai apakah akan masuk dalam bidang keuangan, pemasaran, produksi atau bidang lainnya. Disinilah makna pentingnya lembaga atau sejenis bimbingan karir (career counseling) yang bisa membantu young generation itu memutuskan pilihan karirnya dengan tepat. Sayang, tak banyak perusahaan atau kampus yang menyediakan layanan ini dengan sungguh-sungguh (oke….mungkin suatu saat blog ini perlu juga membuka rubrik konsultasi karir…:))

Tahapan berikutnya adalah Stabilization Stage dan dilalui oleh mereka yang berusia 30 – 39 tahunan. Dalam fase ini seseorang telah memiliki pilihan karir yang lebih jelas; dan memiliki rencana yang lebih eksplisit mengenai jenis pengembangan dan jalur karir apa yang harus ditempuh. Mungkin ia telah merasa mantap menjadi seorang spesialis dibidang pemasaran, asisten manajer bidang keuangan, ahli dalam bidang pelatihan SDM, atau menjadi tukang bikin seragam batik.

Tahapan ketiga adalah apa yang acap disebut sebagai Mid Life Career Crisis Stage, dan sering dialami oleh mereka yang memasuki usi 38 hingga 42 tahunan (so, mungkin kalimat yang lebih tepat adalah ini : Career Crisis Begins at 40….). Dalam fase ini seseorang acap mengalami kegamangan dalam pencapaian karir yang selama ini telah direngkuhnya. Kegamangan ini bisa jadi dipicu oleh kejenuhan atas rutinitas kerja yang selama ini telah dengan begitu intens menderanya. Atau mungkin juga dipicu oleh keletihan fisik dan psikis yang selama ini acap menyelinap dalam relung kehidupannya.

Dalam derap kebimbangan itu, ia lalu dipaksa melakukan evaluasi mendasar terhadap perjalanan karirnya; dan acap dihadapkan pada dilema mengenai apa yang sesungguhnya ia inginkan. Dilema krisis ini mesti harus dijawab dengan tuntas; sebab jika dibiarkan, fase krisis ini akan membuat seseorang kian tenggelam dalam kematian spirit dan layunya produktivitas kerja. Disana ia tak lagi menemukan tantangan yang membuatnya bisa menjalani kerja dengan kegairahan.

Dalam tahap selajutnya, yakni Stabilization Stage, seseorang akan memasuki fase ’settled’ dengan pekerjaannya; dan fokusnya kini lebih pada usaha mengamankan (secure) posisinya dalam perusahaan. Dalam fase inilah, seseorang akan merasa comfort, stabil dan menekuni pekerjaannya dengan nyaman. Fase ini biasanya terjadi pada usia 42 - 45 tahun.

Fase yang terakhir adalah Declining Stage. Fase ini terjadi pada periode usia sekitar pertengangan 53-an keatas, dimana seseorang melakukan persiapan untuk pensiun. Acapkali terdapat motivasi yang kian menurun; meski kini kian banyak orang yang memasuki usia pensiun justru kembali bersemangat : maksudnya bersemangat melakukan usaha baru. Istilah kerennya : pensiunpreneur.

Demikianlah lima tahapan kunci yang akan dilewati setiap insan dalam perjalanan panjang karirnya. Mudah-mudahan Anda semua bisa meninggalkan jejak yang teramat indah dalam setiap tahapan kunci tersebut.

Rapor Mourinho
Sudah Lebihi Mancini

Menilik perjalanan 12 giornata pertama Internazionale di bawah Mourinho, kita wajib mengacungkan dua jempol. Dibandingkan dengan periode yang sama dalam musim pertama Roberto Mancini, prestasi The Special One memang terbilang lebih baik.

Mancini hingga pekan ke-12 musim 2004/05 hanya sanggup membawa La Beneamata ke peringkat ketujuh dengan raihan nilai 16 (dua kali menang, 10 hasil imbang, tanpa kekalahan). Rentetan hasil imbang yang ditorehkan Internazionale kala itu memang sempat jadi lampu merah bagi sang pelatih untuk terus bertahan hingga akhir musim.

Untung, keyakinan Massimo Moratti untuk terus memakai Mancini bisa membawa Inter naik ke posisi ketiga di bawah Juventus dan Milan pada akhir musim. Faktanya, sepanjang musim I Nerazzurri pun hanya kalah dua kali (satu kandang, satu tandang).

Nah, bandingkanlah jumlah minim kekalahan dalam 38 giornata itu dengan satu kekalahan yang sudah dialami Mourinho hingga pekan ini. Komparasi ini sudah membawa Avanti! untuk bersikap berhati-hati dan tidak terlalu mendewakan Mourinho.

Perbedaan yang paling kasat mata antara performa Inter di awal era Mancini dengan di masa Mourinho adalah cara mereka bermain. Berbeda dengan skuad Mancini, yang lebih mau terbuka dalam melakukan serangan, The Special One cenderung lebih pragmatis.

Radiotelevisione Italiana di awal September lalu bahkan sempat mengulas bagaimana sikap Mourinho yang jarang menyusun serangan dengan lebih dari empat pemain di daerah lawan bagai sebuah lelucon untuk membongkar pertahanan klub-klub semenjana Serie A.

Ya, hingga kini, kecuali ketika menggulung Roma 4-0 dan Palermo 2-0, anak-anak Mourinho memang terhitung hanya bisa menang dengan selisih satu gol.

Uniknya, meski terhitung solid dalam bertahan dengan kombinasi gelandang dan bek yang relatif tetap, pelatih asal Portugal itu tetap menganggap stok pemain defensifnya saat ini belum seideal yang ada di kepalanya, sehingga ia berencana jorjoran dalam mercato Januari nanti. (toen)

Vid :
http://www.videoku.tv/action/viewvideo/2656/080619_Teensminutes_02/?ref=Belajar777

1 comment:

infogue said...

Promosikan artikel anda di www.infogue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur http://www.infogue.com/info/cinema/& http://www.infogue.com/game_online & http://www.infogue.com/kamus untuk para netter Indonesia. Salam!

http://karir-pekerjaan.infogue.com/mid_life_career_crisis_dan_masa_depan_karir_anda