Thursday, November 6, 2008

Sang Keledai




Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh kedalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun(ditutup-karena berbahaya); jadi tidak berguna menolong si keledai.

Si petani kemudian mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah kedalam sumur. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam.

Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan kedalam sumur, si petani melihat kedalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa tubuhnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor keatas punggung hewan itu, si keledai terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik.

Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri! Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepada kita, segala macam tanh dan kotoran. Cara untuk keluar dari 'sumur'(kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan. Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah.

Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah! Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagian :

1. Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
3. Hiduplah sederhana
4. Berilah lebih banyak
5. Tersenyumlah
6. Miliki teman yang bisa membuat engkau tersenyum

Entah ini waktu kita yang terbaik atau yang terburuk, inilah waktu yang kita miliki saat ini.

----------

Menuntut Gaji Lebih, Pantaskah ?

Kita sering mendengar teman kita mengeluh tentang jumlah gaji yang dia terima, "Gajiku terlalu kecil, perusahaan tidak memperhatikan kesejahteraanku" katanya, padahal dia merasa telah bekerja dengan keras. Tetapi sayangnya, dia selalu mengeluh dan mengeluh, menyalahkan pimpinan yang menurut dia, tidak bisa berbuat adil dan tidak bisa menilai hasil kerjanya. Akhirnya dia bekerja dengan malas, asal-asalan dan sering tidak masuk kerja atau sering mengatur jadwal kerja seenaknya.

Di sisi yang lain, ada teman kita yang santai menaggapi jumlah gajinya, dia selalu bersyukur, berapapun gaji yang dia terima, dia tetap bekerja dengan baik, waktu yang ada dipergunakan sangat efektif, dia berkeyakinan "suatu saat Pimpinan pasti tahu, kalau kerjanya pantas dihargai lebih". Maka dia selalu bekerja dengan gigih, kadang tak meperdulikan waktu.
Benar perkiraannya, bahwa gajinya dinaikkan melebihi rekan-rekannya.

Gaji adalah masalah yang paling sensitif, gaji adalah upah dimana kita telah bekerja untuk mendapatkannya, gaji adalah kewajiban dari perusahaan untuk memberikan setelah kita bekerja untuknya, gaji adalah penyemangat kita untuk bekerja dengan lebih baik, dan kalau boleh kita artikan gaji adalah nyawa, nafas kita dan keluarga kita. Tanpa dia, kita tidak bisa membeli makanan, pakaian dan kebutuhan lainnya.
Sebegitu pentingkah arti dari gaji buat kita ?

Kalau memang begitu penting arti gaji buat kita, kita pasti berjuang untuk mendapatkannya. Perjuangan untuk mendapatkannya sangatlah beragam, ada yang bekerja dengan giat, cerdas dan selalu semangat, ada yang bekerja asal tugas selesai, ada yang bekerja dengan malas dan yang lebih parah lagi ada yang bekerja dengan malas tetapi menfitnah teman sekerjanya untuk mendapatkan nilai plus didepan Pimpinannya.
Buat kita, mana yang telah kita lakukan ?

Kadang-kadang kita telah merasa bekerja dengan giat, bekerja sudah puluhan tahun di perusahaan yang sama, tetapi gaji yang kita terima terasa kurang, kita merasa jasa kita kurang dihargai, kita merasa bahwa perusahaan tempat kita bekerja tidak memperhatikan kesejahteraan kita. Lalu kita, menuntuk ke perusahaan untuk kenaikan gaji, karena kita merasa, kita punya hak untuk melakukan itu.

Kita boleh-boleh saja menuntut, kita boleh-boleh saja mengajukan permohonan kenaikkan gaji, tetapi mari kita koreksi diri kita, mari kita bercermin agar kita tahu siapa diri kita, mari kita sedikit tengok kebelakang apa yang telah kita hasilkan untuk perusahaan, mari kita hitung hasil kerja kita, apakah hasil kerja kita melebihi dari nilai gaji yang kita terima, atau malah sebaliknya.

Contoh kasus :
Dalam sebulan, counter pakaian wanita telah menjual 100 pc pakaian, dengan keuntungan kotor rata-rata 30 %, misalkan, harga pakaian wanita rata-rata Rp. 150.000,- bearti keuntungan kotornya Rp. 4.500.000,-.
Sekarang kita lihat berapa besar biaya produksinya atau biaya operasionalnya, ada biaya diesel untuk listrik, ada biaya pegawai gudang, ada biaya pegawai administrasi, ada biaya label, ada PPN dan ada juga biaya keamanan. Kemungkinan, sisa keuntungannya tinggal Rp.1.500.000,-.
Sekarang berapa jumlah pramuniaga di counter pakaian wanita ?, ada 4 orang yang gajinya di atas Rp. 500.000,- Cukupkah Rp. 1.500.000,- untuk menggaji 4 orang tersebut ?, terus berapa keuntungan perusahaan ?

Nah, dari kasus di atas, pantaskah kita menuntut kenaikan gaji ?
Dimana gambaran kasus di atas adalah salah satu kasus kecil, dan pasti masih banyak kasus-kasus yang lain, yang mungkin ada pada administrasi, tenaga gudang, staff dan lainnya.
Kurangnya produktivitas kita dalam bekerja, membuat perusahaan harus berfikir 2 kali bahkan lebih, untuk menggaji kita sesuai dengan tuntuan kita.

Yang terpenting bagi kita saat ini adalah bukan berapa besar gaji kita, tetapi bagaimana kita menyikapi dan menyiasati keadaan sekarang. Mari kita bekerja lebih cerdas, lebih efektif, lebih banyak menebar senyum dan semangat, lebih kompak dengan rekan kerja kita, lebih banyak berpikir positif, lebih banyak memanfaatkan waktu luang kita untuk memikirkan bagaimana esuk supaya lebih baik dari sekarang.

Mari kita menuntuk kalau kita sendiri pantas untuk dituntut lebih baik dari yang lain, mari kita menuntut kalau memang kita menghasilkan lebih besar dari yang kita tuntut. Kita harus instropeksi diri, kita harus lebih banyak mengoreksi diri, apakah kita layak disejajarkan dengan yang lain.
Kita personal yang cerdas, pasti tahu jawaban yang telah kita lakukan.

Kita harus selalu bersyukur, berapapun gaji yang telah kita terima, kalau kita bisa mengelolanya pasti akan membawa berkah, cobalah kita berhemat, jangan selalu menuruti gaya hidup sekarang yang cenderung menghabur-hamburkan uang, cobalah menahan diri untuk membeli sesuatu yang hanya karena gengsi, cobalah kita menabung sedikitnya 10 % setiap bulannya dari gaji kita. Buatlah prinsip "Hemat sekarang, kaya akan datang"

Tetaplah bekerja dengan cerdas sesuai dengan bidang kita masing-masing, Pimpinan kita pasti tahu apa yang telah kita perbuat, Pimpinan kita juga tahu, kita harus dibayar berapa.
Tetap semangat, tingkatkan nilai tambah kita.
Tuhan membagi rezki sesuai dengan usaha kita, Tuhan merubah nasib kita, karena kita berusaha.
Salam dahsyat.., dan luar biasa.

Tanggal: Kamis, 30 Oktober 2008

Bacaan : Keluaran 3:1-6

Setahun: Lukas 5-7

Nats: Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk

memeriksanya, berserulah Allah ... "Musa, Musa!" (Keluaran 3:4)

Judul: SALAH JALAN ?

Henri Dunant adalah bankir kaya. Suatu hari, pemerintah Swiss mengutusnya menemui Napoleon di Paris untuk urusan bisnis. Namun, Napoleon sedang berperang di Italia. Jadi, Dunant menyusulnya ke medan perang. Di situ ia terhenyak melihat kekejaman perang. Mayat manusia berserakan di ladang. Gereja penuh orang yang luka berat.

Berminggu-minggu Dunant ikut membantu dokter merawat mereka.

Sepulangnya ke Swiss, ia depresi. Bayangan kekejaman perang terus menghantui. Ia yakin Tuhan ingin dirinya berbuat sesuatu. Lalu Dunant mendirikan Palang Merah Internasional, yang sampai kini telah menolong jutaan orang di medan perang.

Perjalanan Dunant ke Italia sepertinya salah jalan. Menyimpang dari rencana semula. Namun, justru di situ Tuhan menyatakan kehendak-Nya.

Sama seperti pengalaman Musa. Tiap hari ia mengikuti rute yang sama ketika menggembalakan domba-domba. Namun suatu hari, ketika melihat semak duri yang menyala, ia memutuskan untuk berhenti sejenak. Keluar dari jalur rutin. "Menyimpang ke sana untuk memeriksanya." Di situlah ia mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang mengubah arah hidupnya.

Saat itulah Tuhan menyatakan kehendak-Nya.

Orang bilang, hidup harus terencana. Jadi, kita pun membuat rencana tahunan, bulanan, sampai jadwal harian, dan berusaha menurutinya. Tak ada yang salah dengan itu. Namun, jika situasi membuat kita harus menyimpang dari rencana semula, jangan panik atau marah. Bisa jadi saat itu Tuhan ingin menyatakan kehendak dan rencana-Nya yang berbeda dengan rencana kita. Belajarlah untuk peka! -JTI

BAGI ORANG BERIMAN TAK ADA ISTILAH "SALAH JALAN"

SEBAB KE MANA PUN IA PERGI, TUHAN ADA DI DEPAN




Ayat Alkitab:
http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Keluaran+3:1-6

Keluaran 3:1-6

1. Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro,

mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing

domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah,

yakni gunung Horeb.

2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam

nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan

tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa

penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri

itu?"

4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk

memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu

kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."

5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat:

tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau

berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah

Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia

takut memandang Allah.

ORANG BODOH VS ORANG PINTAR

Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya di bisnis.
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar.
Walhasil Bosnya orang pintar adalah orang bodoh.

Orang bodoh sering melakukan kesalahan,

maka dia rekrut orang pintar yang
tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya
mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk
membayari proposal yang diajukan orang pintar.

Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato,

maka di suruh orang pintar untuk membuatnya.

Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH).

oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar

untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.

Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan,

sementara itu orang pintar percaya.

Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.

Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada diatas.

Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu di dipikirkan
panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi
staffnya orang bodoh.

Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan,

dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.

Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang pintar
'meratap-ratap' kepada orang bodoh agar tetap di berikan pekerjaan.

Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu
untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan
waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.

Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford),

Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group).

Adalah orang-orang Bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya.

Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka.

Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.


PERTANYAAN :
Jadi mending jadi orang pinter atau orang bodoh??
Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh ???
Mulia mana antara orang pinter atau orang bodoh??
Susah mana antara orang pinter atau orang bodoh??


KESIMPULAN:
Jangan lama-lama jadi orang pinter,

lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.

Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.

Kata kunci nya adalah 'resiko' dan 'berusaha',

karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil,

selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil.
Orang pinter perpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk
selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut.

Dan mengabdi pada orang bodoh.
Pembatasan Utang Klub di Eropa
Masuki Episode Polling

Sejak dua pekan lalu telah berkibar isu menarik soal perlunya klub-klub yang dibebani utang untuk tampil di Liga Champion. Kali ini perdebatan telah memasuki episode menarik lantaran UEFA pun akhirnya menggelar jajak pendapat internal.

Ya, langkah tersebut diperlukan lantaran ternyata kubu yang bakal terkena imbas peraturan dadakan ini adalah klub favorit semodel Chelsea, Manchester United, dan Liverpool. Secara hukum, langkah UEFA memang sah-sah saja demi menjaga kredibilitas kompetisi antarklub di wilayah Eropa.

Sistem lisensi yang tengah dikembangkan lembaga arahan Michel Platini itu berusaha membatasi jumlah utang maksimal klub-klub di Liga Champion dan Piala UEFA agar hadiah uang dari kompetisi benar-benar ditujukan untuk kesejahteraan pegawai klub dan pemain, bukan untuk melunasi utang.

Proposal mengenai hal ini untuk sementara tengah direvisi Sekjen UEFA, David Taylor. Pasalnya, untuk menjalankan aturan baru tersebut, harus lebih dulu dipersiapkan mekanisme yang tidak akan mengganggu sejumlah rahasia finansial klub.

Pada prinsipnya Platini melihat bahwa utang yang menyangkut aset tidak bergerak, seperti untuk pembangunan stadion, lebih bisa diterima ketimbang utang yang muncul dalam urusan akuisisi atau take over sebuah klub, apalagi bila menyangkut pembayaran transfer pemain yang tertunda.

Sang presiden membenarkan bahwa regulasi anyar ini akan menghantam United, Chelsea, dan Liverpool, kecuali bila mereka dengan signifikan berhasil mengurangi utangnya.

“Kebijakan ini baru akan berlaku dalam hitungan tiga tahun ke depan atau lebih, tapi saya berharap ini juga bisa diadopsi oleh liga domestik Eropa lebih awal,” katanya pada The Observer.

Financial Doping

Pihak klub rata-rata menolak untuk berkomentar sebelum melihat proposal aturan secara detail, namun Arsene Wenger menyebut perkembangan ini pertanda bagus untuk menghindari berlanjutnya penggunaan “financial doping” oleh klub-klub raksasa Eropa.

Hingga Minggu (19/10), jajak pendapat di kalangan terbatas UEFA masih terus berlangsung dan belum diungkap kepada publik, sementara polling yang dilakukan Guardian menunjukkan mayoritas warga Inggris sepakat dengan rencana UEFA (52,9% setuju dan 47,1% tidak setuju).

Uniknya dalam perkembangan terakhir, Arsenal, yang dilatih Wenger, ternyata mulai masuk dalam jeratan aturan yang sama. Hal ini terjadi lantaran perhitungan utang Gunners membesar setelah pinjaman mereka ke Royal Bank of Scotland (RBS) dihitung ulang oleh pemerintah Inggris, yang membeli 60% saham RBS.

Bersama Liverpool, kini Arsenal disebut memiliki pinjaman sebesar total 500 juta pound (Rp 8,52 triliun)! Untuk yang satu ini, Wenger enggan berkomentar dan berniat lebih dulu menanti laporan manajer keuangan Arsenal. Senjata makan tuan. (Darojatun)

Music :

http://www.videoku.tv/action/music/254/takdir_cinta_Rossa/?ref=Belajar777

No comments: